• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Mammalogi Acara 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Mammalogi Acara 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MAMMALOGI

KARAKTERISTIK DAN PERBANDINGAN TENGKORAK

Disusun Oleh: Nama : Luthfi Fauzi

NIM : 13/349046/BI/9124 Asisten : Iman Akbar Muhtianda

LABORATORIUM SISTEMATIKA HEWAN FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

(2)

KARAKTERISTIK DAN PERBANDINGAN TENGKORAK

I. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui ukuran bagian-bagian tengkorak, rahang atas dan rahang bawah beberapa spesimen mammal serta membandingkannya untuk mengetahui karakteristik masing-masing mammal.

II. Metode A. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain penggaris, pensil, kertas, milimeter block, dan kamera.

B. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah cranium dari Capra sp., Sus sp., Canis sp., Bos sp., Muntiacus muntjak, Babyrousa babyrussa, dan Macaca fascicularis.

C. Cara Kerja

Pada praktikum kali ini dilakukan dengan pengamatan pada spesimen struktur tengkorak, geligi dan pengukuran bagian-bagian yang ada di cranium

1. Struktur Tengkorak

Tengkorak dari berbagai spesimen difoto bagian dorsal, belakang, bawah, dan samping. Selanjutnya dituliskan nama-nama dari gambar tengkorak tersebut dalam foto.

2. Geligi

Spesimen yang ada ditulis rumus giginya dan modifikasi molar utama. 3. Pengukuran bagian cranium

a) Panjang condylobasal diukur dengan jarak dari proyeksi anterior tulang premaxilar sampai exooccipital condyles paling belakang.

(3)

b) Panjang basilar diukur dengan jarak dari tepi posterior alveoli dari incisivus terdepan sampai batas belakang anterior foramen magnum.

c) Lebar zygomaticum: diukur dengan jarak paling jauh dari perbatasan terluar arcus sygomaticum.

d) Lebar mastoid diukur dengan jarak paling lebar tengkorak antara tepi luar sampai tulang mastoid.

e) Panjang palatilar diukur dengan jarak daritepi posterior alveoli incisivus yang terletak paling deoan sampai paking depan batas posterior palatum.

f) Contriksi interorbital diukur dengan jarak paling kecil yang menyilangi tulang tengkorak

g) Panjang alur gigi diukur dengan jarak belakang gigi sampai paling depan gigi yang sejajar dengan panjang longitudional tengkorak.

h) Panjang basal diukur dengan jarak proyeksi paling anterior tulang premaxilar sampai batas paling anterior bawah foramen magnum.

i) Panjang palatal diukur dengan jarak dari proyeksi paling anterior tulang premaxilar sampai titik paling anterior yang berbatasan dengan palatal belakang. j) Panjang nasal diukur dengan jarak nasal terpanjang sepanjang garis median

tengkorak

k) Panjang foramen insisivus diukur dengan jarak panjang batas sampai dengan formen incisivus.

(4)

III. Hasil dan Pembahasan A. Hasil

Berdasarkan pengamatan pada saat pratikum diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1. Rumus gigi dan indeks mulut beberapa kelompok hewan mamal.

No Species Rumus Gigi Indeks Mulut

Kelompok Hewan I II III IV I II III IV 1. Capra sp. I 0/4 C 0/0 P 3/3 M 3/3 I 0/4 C 0/0 P 3/3 M 3/3 I 0/3 C 0/0 P 2/3 M 3/3 I 0/4 C 0/0 P 2/2 M 4/4 1,36 2,11 1,72 2,5 Herbivora 2. Sus sp. I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 I 2/2 C 1/1 P 4/4 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 2,82 2,42 2.56 2,92 Omnivora 3. Canis sp. I 3/3 C 1/1 P 3/4 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 3/3 1,5 1,55 1,78 1,64 Carnivora 4. Bos sp. I 0/4 C 0/0 P 2/2 M 3/3 2,1 Herbivora 5. Muntiacusmuntjak I 0/-C 1/-P 3/-M 2/-1,58 Herbivora 6. Babyrousa babyrussa I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3 3,29 Omnivora 7. Macaca fasciculari s I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3 1,25 Herbivora a. Capra sp. Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata

(5)

Classis : Mammalia

Ordo : Artiodactyla

Familia : Bovidae

Genus : Capra

Species : Capra sp. (Rodrigues, et al., 2010).

Bagian-bagian dari tulang tengkorak, rahang bawah dan occusal Capra sp. terdapat pada gambar dibawah ini:

(a) (b)

(

(b)

(

(6)

Gambar 1. Tengkorak Capra sp. dengan (a) sisi lateral; (b) dari arah belakang ;(c) sisi superior dan (d) inferior.

Rahang bawah serta gigi pada Capra sp. Yang diamati pada prakti kum ini terdapat pada gambar dibawah ini

(a) (b)

Gambar 2. Foto rahang bawah, dengan (a) sisi lingual, (b) sisi buccal dan bagian occlusal Capra sp. b. Sus sp. Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Artiodactyla Familia : Suidae Genus : Sus

Species : Sus sp. (McMahon, 2002)

Bagian-bagian dari tulang tengkorak, rahang bawah dan occusal Sus sp. terdapat pada gambar dibawah ini:

(7)

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3. Hasil pengamatan dengan: (a) inferior; (b) superior; (c) lateral dan (d) rahang bawah pada Sus sp.

c. Canis sp. Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Carnivora Familia : Canidae Genus : Canis

Species : Canis sp. (Hintze, 2002)

Bagian-bagian dari tulang tengkorak Canis sp. terdapat pada gambar dibawah ini:

(8)

(a) (b)

(c)

Gambar 4. Kranium Canis sp. Dilihat dari (a) inferior; (b) superior dan (c) lateral Hasil pengamatan mandibula pada Canis sp. terdapat pada gambar dibawah ini:

(9)

(a) (b)

Gambar 5. Mandibula pada (a) sisi buccal dan (b) sisi lingual d. Bos sp. Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Artiodactyla Familia : Bovidae Genus : Bos

Species : Bos sp. (Myers, et al., 2016).

Hasil pengamatan Rahang bawah Bos sp. terdapat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6. Mandibular dari Bos sp.

e. Babyrousa babyrussa Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Artiodactyla Familia : Suidae Genus : Babyrousa

(10)

Species : Babyrousa babyrussa (McMahon, 2000)

Hasil pengamatan Rahang bawah Sus sp. terdapat pada gambar di bawah ini:

Gambar 7. Rahang bawag dari Sus sp. f. Macca fascilaris Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Primates Familia : Cercopithecidae Genus : Macaca

Species : Macaca fascicularis (Myers, et al., 2016).

Hasil pengamatan kranium Macaca fascicularis terdapat pada gambar di bawah ini:

(11)

(a) (b)

(c)

Gambar 8. Kranium dari Macaca fascicularis (a) lateral; (b) depan dan (c) inferior.

(12)

g. Muntiacus muntjak Regnum : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Classis : Mammalia Ordo : Artiodactyla Familia : Cervidae Genus : Muntiacus

Species : Muntiacus muntjak (Jackson, 2002).

Hasil pengamatan tengkorak pada Muntiacus muntjak dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 8. Kranium dari Muntiacus muntjak (a) belakang; (b) inferioir; (c) lateral; dan (d) depan.

(13)

Pada pratikum acara 1 ditemukan kesamaan pada cranium susunan geligi(gigi) kelompok hewan herbivora. Susunan geligi kelompok hewan herbivora tidak ditemukan adanya caninus kecuali pada genus Muntiacus dan Macaca. Hal ini dikarenakan pakan alami mereka yang berupa tumbuhan. Namu pada kedua genus yang memiliki gigi taring diduga karena modifikasi pakan mereka yang berbeda dari herbivore lain yang diamati. Awetan cranium Capra sp. serta Bos sp. tidak memiliki gigi caninus juga masuk ke dalam hewan Herbivora. Hewan herbivora memiliki karakter unik yaitu molar yang flat serta tidak adnya gigi kaninius yang tajam dan bicuspids pada maksila dan mandibula. Herbivora akan dikelompokkan lagi menjadi rodents, ruminan dan perissodactyl. Bos sp. dimasukkan kedalam hewan ruminansia yang memiliki gigi insisivus yang ada di mandibula tetapi tak ada pada maksila. Gigi insisivus pada ruminan sangat luas dan tajam. Gigi molarnya flat dan terbentuk dengan baik untuk permukaan menggiling makananya

Pada Sus sp. yang merupakan hewan omnivore ditemukan incisivus, kaninus, bicuspid, dan molar yang berkembang baik. Hal tersebut karena pada kelompok hewan omnivore memiliki struktur perpaduan antara gigi herbivora dan karnivora. Bevel-edge untuk pemotongan dapat lebar atau sempir. Kaninus panjang dan terspesialisasi atau dapat pendek dan tak terspesialisasi, walaupun memiliki panjang yang sama pada gigi disekitarnya. Bicuspids dapat berukuran sama dan bentuknya mirip seperti karnivora atau dapat pula lebih flat. Bicuspids digunakan untuk mencabit tumbuhan dan memotong hewan. Molar pada omnivora berbentuk flat untuk permukaan mengunyah.

Pada Canis sp. yang merupakan hewan karnivora ditemukan gigi yang tajam dan tipis yang berguna untuk merobek dan memotong daging. Incicivus pada spesies ini lebih sempit dan kecil dan cocok untuk memotong dan merobek daging yang merupakan pakannya. Gigi caninusnya berkembang baik dan lebih panjang dari gigi yang lain. Gigi caninus memiliki bentuk puncak konikal dan letaknya pada rahang atas serta mandibula sangat baik untuk menahan, merobek dan memotong. Gigi premolarnya terdapat sepasang puncak konikal yang berfungsi untuk memotong. Gigi molar dengan permukaan flat yang berguna untuk menggiling sangat kecil dan kebanyakan pada karnivora vestigial didekat molar jauh dari rahang bagian atas.

(14)

Rahang memiliki bentuk yang berbeda dari satu spesies dan spesies yang lain. Hal ini dapat digunakan sebagai indikator gaya hidup hewan. Rahang pada karnivora memiliki mandibula berbentuk kurva yang mendukung memberikan tekanan yang lebih baik saat menahan dan merobek makanan. Rahang herbivora memiliki bentuk flat. Mandibulanya meruncing dari ujung belakang sampai depan yang mendukung tekanan lebih baik pada bagian belakang dari pada bagian depan. Rahang omnivora memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada mandibula karnivora dan omnivora. Bentuk rahangnya adalah: pendek dan flat, panjang dan flat sampai membentuk kurva, serta panjang dan berkurva.

Pada babi, posisi incicivus sejajar dengan arah rahanhnya hal ini karena incicivus digunakan untuk menggali tanah dan mengambil akar tumbuhan untuk dimakan. Pada Macaca, posisi giginya tegak lurus dengan arah rahangnya dikarenakan incicivus berfungsi untuk memotong makanan. Sedangkan perbedaan B. babirusa dengan Sus sp. dan Macaca adalah pada taringnya.

Pada pengamatan cranium kelompok hewan herbivore tidak terlihat adanya sagital crest. Pada kelompok hewan omnivore terlihat sagital crest yang menonjol. Pada kelompok hewan Carnivore sagital crest sangat Nampak terlihat. Hal ini terjadi karena sagital crest merupakan tempat melekatnya otot. Kelompok hewan herbivore tidak memiliki banyak otot karena makanannya berupa tumbuhan. Sedangkan pada kelompok hewan Carnivore dibutuhkan banyak otot untuk membantu mencabik dan memotong daging. Pada kelompok hewan omnivore terdapat sagital crest namun tidak setinggi pada kelompok carnivore karena omnivore juga memakan daging.

Pada Capra sp. ditemukan processus angularis yang besar dan lebar. Selain memiliki processus angularis yang besar, rahang bawahnya juga diimbangi dengan processus coronoid yang kecil mempermudah gerakan memamah dan menyeimbangkan tubuh.

IV. Kesimpulan

Kelompok hewan karnivora, herbivora dan omnivora memiliki bentuk kranium, susunan gigi dan rahang bawah yang berbeda. Perbedaan bentuk tersebut berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi dan cara memperoleh makanannya

(15)
(16)

V. Daftar Pustaka

Calaway, M. 2001. A possible index to distinguish between Canis latrans and Canis familiaris. Lambda Alpha Journal Volume 1. Page 24-27.

Fandon, F., Orueta, J.F., Aranda, Y. 1993. Tooth Wear and Its Relation To Kind of Food: The Repercussion on Age Criteria in Capra pyrenaica. Acta Theriologis 38(1): 93 – 102.

Hanken, 2010. The Skull, Volume 3: Functional dan Evolutionary Mechanism. CRC Press. New York, p. 188 – 190.

Hintze, M. 2002. Canis lupus dingo). http://animaldiversity.org. Diakses pada 21 Maret 2016 pukul 21.00.

Jackson, A. 2002. Muntiacus muntjak Indian muntjac. http://animaldiversity.org. Diakses pada 21 Maret 2016 pukul 23.07.

Landon, D.B. 1988. The Potential Applications of Tooth Cement Increment Analysis In Historical Archaelogy. Northeast Historical Archaeology 17: 85 – 98.

MacGregor, A. 1985. Bone, Antler, Ivory and Horn : The Technology of Skeletal Materials Since the Roman Period. Routledge. New York, pp. 9-13, 20-21. McMahon, S. 2002. Sus verrucosus Javan pig. http://animaldiversity.org. Diakses pada

21 Maret 2016 pukul 21.00.

Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2016. The Animal Diversity Web (online). Accessed at http://animaldiversity.org. Diakses pada 20 Maret 2016.

Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2016. Bos taurus (Also domesticated casttle). http://animaldiversity.org. Diakses pada 21 Maret 2016 pukul 21.00.

Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2016. Macaca fascicularis long-tailed macaque. http://animaldiversity.org. Diakses pada 20 Maret 2016 pukul 21.00.

Smith, A. T and Xie, Y. 2008. A Guide to the Mammals of China. Princenton University Press. New Jersey, pp. 463.

(17)

VI. Lampiran

No .

Species Rumus Gigi Indeks Mulut Kelompo

k Hewan I II III IV I II III IV 1. Capra sp. I 0/4 C 0/0 P 3/3 M 3/3 I 0/4 C 0/0 P 3/3 M 3/3 I 0/3 C 0/0 P 2/3 M 3/3 I 0/4 C 0/0 P 2/2 M 4/4 7,5/5,5 = 1,36 11/5,2 = 2,11 9,1/5,3 = 1,72 12,5/ 5 = 2,5 Herbivora 2. Sus sp. I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 I 2/2 C 1/1 P 4/4 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 3/3 M 3/3 I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 3/3 15,5/5, 5 = 2,82 17/7 = 2,42 13,8/5, 4 = 2,56 17,5/ 6 = 2,92 Omnivora 3. Canis sp. I 3/3 C 1/1 P 3/4 I 3/3 C 1/1 P 4/4 I 3/3 C 1/1 P I 3/3 C 1/1 P 9/6 = 1,5 9/5,8 = 1,55 8,2/4,6 = 1,78 9/5,5 = 1,64 Karnivora

(18)

M 3/3 M 3/3 3/3 M 3/3 4/4 M 3/3 4. Bos sp. I 0/4 C 0/0 P 2/2 M 3/3 20/9,5 = 2,1 Herbivora 5. Muntiacus muntjak I 0/-C 1/-P 3/-M 2/-9,5/6 = 1,58 Herbivora 6. Babyrousa babyrussa I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3 17,8/5,4 = 3,29 Omnivora 7. Macaca fasciculari s I 2/2 C 1/1 P 2/2 M 3/3 4/3,2 = 1,25 Herbivora

Gambar

Gambar 1. Tengkorak Capra  sp. dengan (a) sisi lateral; (b) dari arah belakang ;(c) sisi  superior dan (d) inferior.
Gambar 3. Hasil pengamatan dengan: (a) inferior; (b) superior; (c) lateral dan (d) rahang bawah pada Sus sp.
Gambar 4. Kranium Canis sp. Dilihat dari (a) inferior; (b) superior dan (c) lateral Hasil pengamatan mandibula pada Canis sp
Gambar 5. Mandibula pada (a) sisi buccal dan (b) sisi lingual  d. Bos sp.  Regnum : Animalia  Phylum : Chordata  Subphylum : Vertebrata  Classis : Mammalia  Ordo : Artiodactyla  Familia : Bovidae  Genus  : Bos
+4

Referensi

Dokumen terkait

Banyak juga kasus lain yang terjadi akibat adanya permasalahan mengenai budaya organisasi yang mengakibatkan perusahaan sering mengalami kendala mencapai target, diantaranya

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar Glukosa darah yang melebihi nilai normal pada keadaan puasa lebih atau sama dengan 126 mg %

Di halaman rumah Adit, para warga sudah memasang tenda, kemudian Jarwo dan Sopo datang sambil membawa karangan bunga duka cita, setelah itu Adit dan Dennis datang ke rumah, setelah

Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi terus berupaya mengevaluasi dan merumuskan strategi dan kebijakan dalam meningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia

Surat Persetujuan Pendaftaran (SPP) FITS Trader ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan dapat ditinjau/dicabut apabila yang bersangkutan melalaikan atau tidak

Hidrogenasi langsung asam lemak tidak digunakan dalam skala industri besar karena kebutuhan temperature reaksi yang lebih tinggi menghasilkan yield yang lebih rendah dan karena

Selain itu, perhitungan harga pokok produksinya pun masih belum tepat karena biaya bahan baku langsung belum dihitung berdasarkan standar yang spesifik dan

Survey awal dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 17 orang mahasiswa yang dilakukan pada tanggal 14 januari 2017 didapatkan hubungan kualitas tidur dengan