• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Serum Dan Plasma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan Serum Dan Plasma"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Perbedaan serum dan plasmaPerbedaan serum dan plasma Plasma Vs. Serum

Plasma Vs. Serum

Darah dari donor atau sampel dapat dipisahkan menjadi komponen yang berbeda: Darah dari donor atau sampel dapat dipisahkan menjadi komponen yang berbeda: protein, sel darah merah, sel darah putih, faktor pembekuan, dll, dan digunakan untuk protein, sel darah merah, sel darah putih, faktor pembekuan, dll, dan digunakan untuk tujuan masing-masing. Demikian pula, plasma dan serum diperoleh dari darah dengan tujuan masing-masing. Demikian pula, plasma dan serum diperoleh dari darah dengan sentrifugasi, yang sebelumnya koagulasi dan lainnya, setelah darah telah benar-benar sentrifugasi, yang sebelumnya koagulasi dan lainnya, setelah darah telah benar-benar beku. Kadang-kadang, antikoagulan seperti EDTA, sitrat atau oksalat dapat ditambahkan beku. Kadang-kadang, antikoagulan seperti EDTA, sitrat atau oksalat dapat ditambahkan ke plasma. Berikut adalah beberapa perbedaan lain antara beberapa plasma darah dan ke plasma. Berikut adalah beberapa perbedaan lain antara beberapa plasma darah dan serum

serum

 –

 –

Plasma Serum

Plasma Serum

Plasma adalah bagian cair darah, di mana Plasma adalah bagian cair darah, di mana sel-sel darah, nutrisi dan hormon sel-sel darah, nutrisi dan hormon mengapung.

mengapung.

Serum adalah bagian cairan darah, Serum adalah bagian cairan darah, tanpa faktor pembekuan atau sel darah. tanpa faktor pembekuan atau sel darah.

Komposisi plasma

Komposisi plasma Komposisi serumKomposisi serum air air albumin albumin globulin globulin asam amino asam amino

Hormon dan Enzim Hormon dan Enzim limbah nitrogen limbah nitrogen nutrisi nutrisi gas gas fibrinogen fibrinogen air air albumin albumin globulin globulin asam amino asam amino

Hormon dan Enzim Hormon dan Enzim limbah nitrogen limbah nitrogen nutrisi nutrisi gas gas

Prosedur Isolasi plasma - Plasma Prosedur Isolasi plasma - Plasma diekstraksi dengan memutar sampel darah diekstraksi dengan memutar sampel darah dalam mesin pemisah, dimana sel-sel dalam mesin pemisah, dimana sel-sel darah lebih berat menetap di bagian darah lebih berat menetap di bagian bawah, dan plasma darah yang bawah, dan plasma darah yang dikumpulkan dari lapisan atas dikumpulkan dari lapisan atas menggunakan pipet.

menggunakan pipet.

Prosedur isolasi serum - Untuk Prosedur isolasi serum - Untuk mengisolasi serum, sampel darah mengisolasi serum, sampel darah diperbolehkan untuk membeku. Setelah diperbolehkan untuk membeku. Setelah pembekuan selesai, cairan diekstrak pembekuan selesai, cairan diekstrak menggunakan stik aplikator. Cairan ini menggunakan stik aplikator. Cairan ini selanjutnya disentrifugasi untuk selanjutnya disentrifugasi untuk menghilangkan jejak sel atau menghilangkan jejak sel atau penggumpalan.

penggumpalan. Penggunaan plasma dalam kedokteran

Penggunaan plasma dalam kedokteran -Plasma yang paling sering digunakan Plasma yang paling sering digunakan untuk transfusi untuk orang yang untuk transfusi untuk orang yang menderita hemofilia atau kelainan menderita hemofilia atau kelainan

pembekuan darah lainnya,

pembekuan darah lainnya,

imunodefisiensi, shock atau luka bakar. imunodefisiensi, shock atau luka bakar.

Penggunaan serum dalam kedokteran Penggunaan serum dalam kedokteran -Serum yang paling sering digunakan Serum yang paling sering digunakan

untuk jenis darah.

untuk jenis darah.

Serum ini juga digunakan untuk Serum ini juga digunakan untuk berbagai tes diagnostik digunakan untuk berbagai tes diagnostik digunakan untuk menentukan kadar hCG, kolesterol, menentukan kadar hCG, kolesterol, protein, gula, dll, dalam darah.

protein, gula, dll, dalam darah. Mengapa plasma dipisahkan?

Mengapa plasma dipisahkan? Plasma dipisahkan dari darah karena hal Plasma dipisahkan dari darah karena hal ini meningkatkan umur panjang - frozen ini meningkatkan umur panjang - frozen plasma dapat disimpan hingga satu tahun. plasma dapat disimpan hingga satu tahun. Plasma lebih mudah diangkut. Plasma lebih mudah diangkut. Plasma diganti dalam tubuh setelah 2 - 3 Plasma diganti dalam tubuh setelah 2 - 3

Mengapa serum dipisahkan? Mengapa serum dipisahkan? Serum darah memiliki antigen lebih dari Serum darah memiliki antigen lebih dari darah atau plasma, sehingga lebih darah atau plasma, sehingga lebih

mujarab untuk tes.

mujarab untuk tes.

Antikoagulan dalam plasma atau darah Antikoagulan dalam plasma atau darah dapat mengganggu reaksi kimia yang dapat mengganggu reaksi kimia yang

(2)

hari, sementara seluruh darah membutuhkan jauh lebih lama, sehingga dapat menyumbangkan lebih sering.

digunakan untuk mengukur tingkat

konstituen darah.

ini antikoagulan dalam plasma atau darah dapat menarik air keluar dari sel, menipiskan sampel dan mengubah hasil tes.

2. Hal* yang mempengaruhi pembuatan serum

3. Hal* yang perlu diperhatikan dlam pem. Kimia klinik

Untuk dapat mengatasi dan mengulangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemeriksaan enzimatis, maka terlebih dahulu harus dimiliki kemampuan untuk mengetahui kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi pada pemeriksaan enzimatis. Untuk itu seseorang pemeriksa/analis perlu memperhatikan langkah-langkah yang rawan kesalahan pada waktu melakukan pemeriksaan enzimatis.

1. Tahap Pra Analaitik a. Persiapan Pasien

Umumnya untuk pemeriksaan enzim pasien tidak perlu puasa. Namun demikian perlu diketahui bahwa makan sebelum pemeriksaan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, walaupun tidak terlalu besar. Hal ini terutama terlihat pada aktivitas Fosfatase alakali.

Variasi biologic juga terjadi pada enzim. Aktivitas enzim lebih tinggi pada siang hari daripada pagi hari. Oleh karana itu pengambilan darah untuk pemeriksaan enzim sebaiknya dilakukan pada pagi hari, kecuali memang ingin dipantau aktivitas enzim tertentu seperti LDH dan SGOT pada kasus Penyakit Jantung Koroner.

b. Pengambilan Sampel

Sampel darah harus dicegah terjadi hemolisis karena beberapa pemeriksaan enzim tidak boleh mengunakan sampel darah hemolisis. Hemolisis berat akan mengakibatkan terjadi efek pengenceran terhadap zat-zat yang banyak terdapat dalam plasma tetapi kecil kandungannya dalam eritrosit. Tetapi akibat yang lebih jelas akan terlihat kandungannya dalam eritrosit.

Enzim yang kandungannya dalam eritrosit lebih tinggi adalah Adolase, Fosfatase asam, Laktat dehidroginase dan ASAT. Aktivitas ASAT (SGOT) dalam serum meningkat 2% dan LDH 10% pada setiap peningkatan 10 mg/dl kandungan Hb dalam serum.

(3)

Pembendungan vena yang terlalu lama selain dapat menyebabkan hemolisis  juga dapat meningkatkan aktivitas enzim, sebagai contoh aktivitas ASAT akan meningkat 9% bila bendungan vena 3 menit dibandingkan bendungan vena 1 menit.

c. Posisi Pengambilan Darah

Volume darah orang dewasa pada saat berdiri berkurang 600-700 ml dibandingkan pada saat berbaring. Hal ini disebabkan karena terjadi peningkatan protein plasma. Dengan demikian enzim sebagai protein juga akan meningkat pada saat berdiri daripada berbaring.

Posisi pengambilan darah sebaiknya duduk, kecuali pada kasus penyakit berat sehingga pasien harus tidur maka pengambilan darah boleh dilakukan pada posisi berbaring.

d. Persiapan Sampel

Serum/plasma sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) pada beberapa keadaan yang memaksa sehingga perlu penundaan pemeriksaan, maka sebaiknya diperhatikan mengenai stabilitas enzim dan bahan sampel yang disimpan harus serum, bukan whole blood karena relative lebih stabil dalam suhu dingin.

2. Tahap Analitik a. Reagen

Perlu diperhatikan pada penggunaan reagen adalah : 1) Fisik kemasan kadaluarsa

2) Suhu penyimpanan

3) Penyimpanan reagen sebelum pemeriksaan (suhu, pelarutan dan stabilitas b. Alat

Perlu diperhatikan pada penggunaan peralatan

1) Bagian-bagian fotometer dan alat ukur otomatis lainnya berfungsi dengan baik (kalibrasi alat).

2) Peralatan bantu (pipet, penangas air) juga harus dipantau secara teratur ketepatannya.

3) Alat-alat yang tidak memenuhi standar seperti kuvet pecah, retak, lampu fotometer suram dan filter yang berjamur serta pengagas air yang tidak teratur temperaturnya sebaiknya diganti.

(4)

Beberapa pemeriksaan enzim sudah dilakukan metode pemeriksaannya oleh WHO, IFCC, seperti SGOT dan SGPT. Namun sebagian lagi masih belum dilakukan. Dalam memilih metode pemeriksaan hendaknya dipertimbangkan : 1) Reagen yang mudah diperoleh

2) Alat yang tersedia dapat untuk memeriksa dengan metode tersebut.

3) Suhu temperature metode pemeriksaan dipilih sesuai dengan tempat kerja. Suhu 30OC lebih baik daripada suhu 37OC dan lebih baik lagi dari pada suhu 25OC untuk pemeriksaan yang dilakukan di Negara tropis seperti Indonesia.

4) Metode pemeriksaan yang mudah dan sederhana 5) Kemampuan tenaga pemeriksa.

3. Tahap Pasca Analitik a. Pencatatan dan Pelaporan

Hasil pemeriksaan yang telah diperoleh harus dicatat dan segera dilaporkan. Makin cepat hasil pemeriksaan sampai ke tangan dokter makin bermanfaat pemeriksaan tersebut.

b. Hasil Pemeriksaan

c. Hasil pemeriksaan yang disajikan mencakup 1) Bilangan

Umumnya hasil pemeriksaan ativitas enzim disajikan dalam bilangan tanpa desimal.

2) Satuan

Satuan hasil pemeriksaan aktivitas enzim umumnya disajikan dalam unit/volume satuan.

3) Suhu

Suhu Pemeriksaan harus disajikan karena mempunyai nilai no rmal yang berbeda. 4) Nilai Normal

Perlu disajikan nilai normal menurut suhu pemeriksaan sebagai pembanding pada beberapa keadaan perlu dicantumkan nilai normal menurut umur dan jenis kelamin pasien.

Beberapa hasil pemeriksaan ternyata berbeda menurut umur dan gender misalnya Fosfatase alkali, pada bayi aktivitas tinggi, anak-anak lebih rendah, kemudian meningkat pada pubertas dan pada dewasa kembali menurun (khususnya wanita). Setelah menopause aktivitas Fosfatase alkali meningkat kembali dan lebih tinggi dari pada pria usia lanjut.

(5)

Secara umum aktivitas enzim seluler yang dapat ditemukan pada sel otot mempunyai nilai normal lebih tinggi pada pria dari pada wanita. Hal ini dihubungkan dengan masa otot pria relatif lebih besar dari pada wanita.

Prinsip fotometer

SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm), daerah Inframerah ((380-700-3000 nm).

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).

Beberapa larutan seperti larutan Timbal (Pb2+) dalam air tidak berwarna, supaya timbul earna larutan Pb diekstraksi dengan dithizone sehinggaberubah menjadi berwarna merah. Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi pada daerah hijau. D alam hal ini larutan Pb menunjukkan absorbans maksimum pada panjang gelombang 515 nm.

Jenis-jenis Spektrofotometri

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Spektrofotometri Vis (Visible)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy dalah cahaya tampak (Visible). Cahaya visible termasuk spectrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia, maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar tampak (Visible).

2) Spektrofotometri UV (Ultra Violet)

Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan isotop hydrogen yang stabil tang terdapat berlimpah dilaut dan didaratan.

(6)

  Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.

3) Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.

Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna  juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri

ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat.

Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state.

Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu : a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.

b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.

Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb : E = hv

Dimana :

E = energy (joule/second) h = tetapan plank

v = frekuensi foton

4) Spektrofotometri IR (Infra Red)

Spektrofotometri ini berdasar kepada penyerapan panjang gelombang Inframerah. Cahaya Inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 mikrometer. Hasil analisa biasanya berupa signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standar

Referensi

Dokumen terkait

Prevalensi parasit Trichodina sp, yang menginfeksi kulit dan insang benih ikan mas ( Cyprinus carpio) yang ada di BPBIAT yang ada di dua kolam pengambilan

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) yaitu dengan cara mengembangkan suatu produk kemudian

Xiaomi merupakan smartphone yang tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa dikenal oleh masyarakat secara luas terlebih dinegara asalnya yaitu tiongkok yang kemudian

Peubah struktural/mode l meliputi luas areal panen kedelai (LAP), produksi kedelai (PRO), penggunaan sarana produksi seperti benih kedelai, pupuk (Urea, SP36/TSP, KCL/ZA),

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada tahap pengujian terdapat 3 buah pengujian unit yang menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi mudah dipahami, diimplementasikan dan di uji,

Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat LSPOP adalah Lampiran surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan

Penganut Aboge tidak hanya menggunakan hisab ini dalam penetapan awal puasa dan pelaksanaan hari raya, tetapi masih banyak lagi kegiatan- kegiatan yang dikerjakan

Pengelolaan sampah di TPA Manggar Balikpapan menggunakan Sanitary Landfill system yang dilengkapi dengan pengendali gas, saluran leachate, dan Instalasi Pengelolaan