• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Kerja Obat HIV AIDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mekanisme Kerja Obat HIV AIDS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

14. Jelaskan mekanisme kerja obat yang digunakan untuk HIV/AIDS. Jelaskan analisis 14. Jelaskan mekanisme kerja obat yang digunakan untuk HIV/AIDS. Jelaskan analisis SAR nya!

SAR nya!

Jawab : Jawab :

 HIV merupakan singkatan dariHIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus penyebab, yaitu virus penyebab AIDS atau

AIDS atau  Acquired  Acquired Immunodeficiency Immunodeficiency SyndromeSyndrome. HIV termasuk ke dalam genus. HIV termasuk ke dalam genus Lentivirus, yang mana termasuk ke dalam famili Retroviridae.

Lentivirus, yang mana termasuk ke dalam famili Retroviridae. 

 AIDS atauAIDS atau  Acquired  Acquired Immunodeficiency Immunodeficiency SyndromeSyndrome adalah kumpulan infeksiadalah kumpulan infeksi oportunistik akibat semakin rendahnya jumlah sel T CD4 dalam jaringan limfoid yang oportunistik akibat semakin rendahnya jumlah sel T CD4 dalam jaringan limfoid yang melemahkan sistem imun pasien HIV. Pada pasien HIV dengan infeksi oportunistik, melemahkan sistem imun pasien HIV. Pada pasien HIV dengan infeksi oportunistik, selain penggunaan ARV, pasien juga harus menggunakan obat-obat antiinfeksi/ selain penggunaan ARV, pasien juga harus menggunakan obat-obat antiinfeksi/ antibakteri lainnya untuk mengatasi infeksi yang di derita pasien.

antibakteri lainnya untuk mengatasi infeksi yang di derita pasien.

Terapi HIV/AIDS : Terapi HIV/AIDS :

Obat yang tersedia untuk penderita HIV/AIDS hingga saat ini adalah

Obat yang tersedia untuk penderita HIV/AIDS hingga saat ini adalah  Anti  Anti RetroviralRetroviral (ARV) yang berfungsi mengurangi

(ARV) yang berfungsi mengurangi viral loadviral load atau jumlah virus dalamatau jumlah virus dalam tubuh penderita.tubuh penderita. Pengobatan ARV terbukti berperan dalam pencegahan penularan

Pengobatan ARV terbukti berperan dalam pencegahan penularan HIV, karena obat ARVHIV, karena obat ARV memiliki mekanisme kerja mencegah replikasi vir

memiliki mekanisme kerja mencegah replikasi virus yangus yang secara bertahap menurunkan jumlahsecara bertahap menurunkan jumlah virus dalam darah (Kemenkes RI, 2011).

virus dalam darah (Kemenkes RI, 2011).

Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat ARV dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat ARV dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu  Nucleoside

 Nucleoside Reverse Reverse Transcriptase Transcriptase Inhibitor Inhibitor   (NRTI),  (NRTI),  Nonnucleoside-Based  Nonnucleoside-Based ReverseReverse Transcriptase Inhibitor

Transcriptase Inhibitor (NNRTI), dan(NNRTI), dan Protease Inhibitor Protease Inhibitor (PI).(PI).

1.

1.

N

Nucle

ucleo

osi

sid

de

e R

Re

eve

verrse

se T

Trransc

anscrriip

pta

tase

se II nhi

nhib

biito

tor 

 (NRTI) (NRTI)

Obat ARV golongan NRTI, seperti Zidovudine dan analog nukleosida

Obat ARV golongan NRTI, seperti Zidovudine dan analog nukleosida lainnya, bekerjalainnya, bekerja sebagai inhibitor kompetitif enzim

(2)

menghambat replikasi virus tersebut. Analog nukleosida ditangkap oleh sel

menghambat replikasi virus tersebut. Analog nukleosida ditangkap oleh sel yang rentanyang rentan diserang HIV, kemudian terfosforilasi oleh kinase menjadi turunan trifosfat. Nukleotida diserang HIV, kemudian terfosforilasi oleh kinase menjadi turunan trifosfat. Nukleotida (turunan trifosfat) tersebut kemudian dimasukkan sebagai template

(turunan trifosfat) tersebut kemudian dimasukkan sebagai template RNA dari HIV olehRNA dari HIV oleh enzim

enzim reverse transcriptasereverse transcriptase sehingga terbentuk DNA komplementer yang berbeda darisehingga terbentuk DNA komplementer yang berbeda dari DNA HIV. DNA yang berbeda inilah yang menyebabkan penghentian proses DNA HIV. DNA yang berbeda inilah yang menyebabkan penghentian proses transkripsi dan pencegahan terhadap proses elongasi. Pada jenis Tenofovir, zat aktif transkripsi dan pencegahan terhadap proses elongasi. Pada jenis Tenofovir, zat aktif sudah dalam bentuk nukleotida, sehingga tidak perlu dilakukan fosforilasi. Contoh obat sudah dalam bentuk nukleotida, sehingga tidak perlu dilakukan fosforilasi. Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Zidovudine, Zalcitabine, Didanosine, Stavudin, yang termasuk golongan ini adalah Zidovudine, Zalcitabine, Didanosine, Stavudin, Lamivudin, Abacavir dan Tenofovir (Schooley, 2004).

Lamivudin, Abacavir dan Tenofovir (Schooley, 2004). a)

a) ZidovudinZidovudin

Mekanisme kerja: Target zidovudin adalah enzim

Mekanisme kerja: Target zidovudin adalah enzim reversereverse transcriptase

transcriptase (RT) HIV. Zidovudin bekerja dengan cara menghambat(RT) HIV. Zidovudin bekerja dengan cara menghambat enzim

enzim reverse transcriptasereverse transcriptasevirus, setelah gugus azidotimidin (AZT) padavirus, setelah gugus azidotimidin (AZT) pada zidovudin mengalam

zidovudin mengalami fosforilasi. Gugus AZT 5’i fosforilasi. Gugus AZT 5’monofosfat akan bergabungmonofosfat akan bergabung  pada ujung 3’ rantai DNA viru

 pada ujung 3’ rantai DNA virus dan menghambat reaksis dan menghambat reaksi reverse transcriptase.reverse transcriptase. Zidovudin (azidotimidin, AZT, Retrovir), adalah antimetabolit timidin, Zidovudin (azidotimidin, AZT, Retrovir), adalah antimetabolit timidin, yang mengalami fosforilasi anabolic dalam sel T manusia

yang mengalami fosforilasi anabolic dalam sel T manusia menjadi nukleosida -menjadi nukleosida -5+- trifosfat kemudian berkompetisi dengan timidin --5+- trifosfat dan 5+- trifosfat kemudian berkompetisi dengan timidin -5+- trifosfat dan  bergabung

 bergabung dengan dengan rantai rantai pertumbuhan pertumbuhan ADN. ADN. Obat Obat kemudian kemudian bekerjabekerja sebagai penghambatterminasi rantai HIV reverse transcriptase, mencegah trans sebagai penghambatterminasi rantai HIV reverse transcriptase, mencegah trans lasikode ARN retrovirus kedalam double s

lasikode ARN retrovirus kedalam double standed ADN sehingga menghentikantanded ADN sehingga menghentikan  pembuatan rantai ADN baru dan m

 pembuatan rantai ADN baru dan menghentikan replikasi virus.enghentikan replikasi virus.

Zidovudin digunakan terutama untuk memperbaiki fungsi kekebalan Zidovudin digunakan terutama untuk memperbaiki fungsi kekebalan dan lain-lain, ketidaknormalan yang berhubungan dengan AIDS. Obat ini

dan lain-lain, ketidaknormalan yang berhubungan dengan AIDS. Obat ini dapatdapat memperpanjang kemungkinan hidup penderita AIDS tetapi tidak dapat memperpanjang kemungkinan hidup penderita AIDS tetapi tidak dapat menghilangkan virus HIV dari organ penderita. Efek samping obat

menghilangkan virus HIV dari organ penderita. Efek samping obat yang seriusyang serius adalah penekanan fungsi sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan adalah penekanan fungsi sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan anemia dan neutropenia. Sesudah pemberian sec

anemia dan neutropenia. Sesudah pemberian secara oral, zidovudin mempunyaiara oral, zidovudin mempunyai ketersediaan hayati yang baik dan mampu menembus sawar darah

ketersediaan hayati yang baik dan mampu menembus sawar darah -otak, dengan-otak, dengan waktu paro ±1 jam

waktu paro ±1 jam

Dosis : 200mg , setiap 4 jam. Dosis : 200mg , setiap 4 jam.

(3)

-- Resistensi: Resistensi terhadap zidovudin disebabkan oleh mutasi padaResistensi: Resistensi terhadap zidovudin disebabkan oleh mutasi pada enzim reverse transcriptase. Terdapat laporan resistensi silang dengan enzim reverse transcriptase. Terdapat laporan resistensi silang dengan analog nukleosida lainnya.

analog nukleosida lainnya.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya (sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya (seperti lamivudin dan abakavir)

lamivudin dan abakavir)

-- Dosis: zidovudin tersedia dalam bentuk kapsul 100 mg. tablet 300 mg danDosis: zidovudin tersedia dalam bentuk kapsul 100 mg. tablet 300 mg dan sirup 5mg/ 5ml. Dosis peroral 600 mg per hari.

sirup 5mg/ 5ml. Dosis peroral 600 mg per hari.

-- Efek samping: Anemia, neutropenia, sakit kepala, mual.Efek samping: Anemia, neutropenia, sakit kepala, mual.  b)

 b) DidanosinDidanosin

Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.

DNA virus.

-- Resistensi: resistensi terhadap didanosin disebabkan oleh mutasi padaResistensi: resistensi terhadap didanosin disebabkan oleh mutasi pada reserve transoriptase.

reserve transoriptase.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut, Indikasi: infeksi HIV, terutama infeksi HIV tingkat lanjut, dalam kombinasidalam kombinasi dengan anti HIV lainnya.

dengan anti HIV lainnya.

-- Dosis: tablet dan kapsul salut enteric per oral 400 mg per hari dalam dosisDosis: tablet dan kapsul salut enteric per oral 400 mg per hari dalam dosis tunggal atau terbagi.

tunggal atau terbagi.

-- Efek samping: Diare, Pankreatitis, Neuropati perifer.Efek samping: Diare, Pankreatitis, Neuropati perifer. c)

c) ZalsitabinZalsitabin

Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.

(4)

-- Resistensi: resistensi terhadap zaisitabin disebabkan oleh mutasi padaResistensi: resistensi terhadap zaisitabin disebabkan oleh mutasi pada reserve transoriptase. Dilaporkan ada resistensi silang dengan lamivudin. reserve transoriptase. Dilaporkan ada resistensi silang dengan lamivudin.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, terutama pada pasien HIV dewasa tingkat lanjut Indikasi: infeksi HIV, terutama pada pasien HIV dewasa tingkat lanjut yangyang tidak responsif terhadap zidovudin, dalam kombinasi dengan anti HIV tidak responsif terhadap zidovudin, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (bukan didanosin)

lainnya (bukan didanosin)

-- Dosis: diberikan per oral 2.25 mg per hari (satu tablet 0,75 mg setiap 8 jam).Dosis: diberikan per oral 2.25 mg per hari (satu tablet 0,75 mg setiap 8 jam).

-- Efek samping: Neuropati perifer, stomatitis, ruam, dan pancreatitis.Efek samping: Neuropati perifer, stomatitis, ruam, dan pancreatitis. d)

d) StavudinStavudin

Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.

DNA virus.

-- Resisten: resisten terhadaResisten: resisten terhadap stavudin disebabkan oleh mutasi pada RT kodonp stavudin disebabkan oleh mutasi pada RT kodon 75 dan kodon 50.

75 dan kodon 50.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, terutama HIV tingkat lanjut, dikombinasikan denganIndikasi: infeksi HIV, terutama HIV tingkat lanjut, dikombinasikan dengan anti-HIV lainnya

anti-HIV lainnya

-- Dosis: per oral 80 mg per hari (satu kapsul 40 mg setDosis: per oral 80 mg per hari (satu kapsul 40 mg set iap 12 jam)iap 12 jam)

-- Efek samping: Neuropati perifer. Pernah terjadi asidosis laktat, peningkatanEfek samping: Neuropati perifer. Pernah terjadi asidosis laktat, peningkatan enzim transminase sementara. Efek samping lain yang sering terjadi adalah enzim transminase sementara. Efek samping lain yang sering terjadi adalah sakit kepala, mual dan ruam.

sakit kepala, mual dan ruam. e)

e) LamivudinLamivudin

Obat ini bekerja pada HIV RT dan HBV RT dengan cara menghentikan Obat ini bekerja pada HIV RT dan HBV RT dengan cara menghentikan  pembentukan rantai DNA virus.

 pembentukan rantai DNA virus.

-- Resistensi: mutasi terhadap lamivudin disebkan karena mutasi pada RTResistensi: mutasi terhadap lamivudin disebkan karena mutasi pada RT kodon 184. Terdapat laporan adanya resistensi

kodon 184. Terdapat laporan adanya resistensi silang dengan didanosin dansilang dengan didanosin dan zalcitabin.

zalcitabin.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2) dan HBVSpektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2) dan HBV

-- Indikasi: infeksi HIV dan HBV,: untuk infeksi HIV, dalam kombinasiIndikasi: infeksi HIV dan HBV,: untuk infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (seperti zidovudin dan abkavir)

dengan anti HIV lainnya (seperti zidovudin dan abkavir)

-- Dosis: per oral 300 mg per hari (1 tablet 150 mg dua kali sehari, atau satuDosis: per oral 300 mg per hari (1 tablet 150 mg dua kali sehari, atau satu tablet 300 mg sekali sehari). Untuk terapi HIV, lamivudin dapat tablet 300 mg sekali sehari). Untuk terapi HIV, lamivudin dapat dikombinasikan dengan zidovudin atau dengan zidovudin dan abakavir. dikombinasikan dengan zidovudin atau dengan zidovudin dan abakavir.

(5)

f)

f) EmtrisitabinEmtrisitabin

Merupakan derivat

Merupakan derivat 5-fluorinated 5-fluorinated  lamivudin. Obat ini diubah ke bentuk trifosfat lamivudin. Obat ini diubah ke bentuk trifosfat oleh enzim selular. Mekanisme kerja selanjutnya sama dengan lamivudin. oleh enzim selular. Mekanisme kerja selanjutnya sama dengan lamivudin.

-- Resistensi: terdapat laporan resistensi silang antara lamivudin danResistensi: terdapat laporan resistensi silang antara lamivudin dan emtrisitabin.

emtrisitabin.

-- Indikasi: infeksi HIV dan HBVIndikasi: infeksi HIV dan HBV

-- Dosis: per oral sekali sehari 200 mg kapsulDosis: per oral sekali sehari 200 mg kapsul

-- Efek samping: efek samping yang paling sering adalah nyeri abdomenEfek samping: efek samping yang paling sering adalah nyeri abdomen dengan rasa keram, diare, kelemahan otot, sakit kepala, lipodistropi, mual, dengan rasa keram, diare, kelemahan otot, sakit kepala, lipodistropi, mual, rhinitis, pruritus dan ruam. Yang lebih jarang terjadi adalah reaksi alergi, rhinitis, pruritus dan ruam. Yang lebih jarang terjadi adalah reaksi alergi, asidosis laktat, mimpi buruk, parestesia, pneumonia, steatosis hati.

asidosis laktat, mimpi buruk, parestesia, pneumonia, steatosis hati. g)

g) AbakavirAbakavir

Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai Obat ini bekerja pada HIV RT dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.

DNA virus.

-- Resistensi: resistensi terhadap abakavirResistensi: resistensi terhadap abakavir

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti zidovudin dan lamivudin.

zidovudin dan lamivudin.

-- Dosis: per oral 600 mg per hari (2 tablet 300 mg)Dosis: per oral 600 mg per hari (2 tablet 300 mg)

-- Efek samping: mual, muntah, diare, reaksi hipersensitif (demam, malaise,Efek samping: mual, muntah, diare, reaksi hipersensitif (demam, malaise, ruam), dan gangguan gastrointestinal.

ruam), dan gangguan gastrointestinal.

2.

2.

N

Nonnucle

onnucleo

osi

sid

de

e-B

-B a

ase

sed

d R

Re

eve

verrse

se T

Trransc

anscrriip

pta

tase

se II nhi

nhib

biito

torr

(NNRTI)(NNRTI)

Mekansme kerja golongan NNRTI tidak begitu berbeda dengan golongan NRTI. Mekansme kerja golongan NNRTI tidak begitu berbeda dengan golongan NRTI. Kombinasi antara NNRTI dan NRTI memberikan aktivitas antiretroviral yang sinergis. Kombinasi antara NNRTI dan NRTI memberikan aktivitas antiretroviral yang sinergis. Obat ARV yang masuk pada golongan ini antara lain Nevirapine, Delavirdine, dan Obat ARV yang masuk pada golongan ini antara lain Nevirapine, Delavirdine, dan Efavirenz.

Efavirenz. a)

a)  Nevirapin Nevirapin

Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT. Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT.

-- Resisten terhadap nevirapinResisten terhadap nevirapin

-- Spekterum aktivitas: HIV tipe 1Spekterum aktivitas: HIV tipe 1

-- Indikasi: infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya,Indikasi: infeksi HIV-1 dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya, terutama NRTI.

(6)

-- Dosis: per oral 200 mg per hari selama 14 hari pertama (satu tablet 200 mgDosis: per oral 200 mg per hari selama 14 hari pertama (satu tablet 200 mg  per hari), kemudian 400 mg

 per hari), kemudian 400 mg per hari (dua kali 200 mg tablet)per hari (dua kali 200 mg tablet)

-- Efek samping: ruam, demam, fatigue, sakit kepala, somnolens, mual danEfek samping: ruam, demam, fatigue, sakit kepala, somnolens, mual dan  peningkatan enzim hati.

 peningkatan enzim hati.  b)

 b) DelavirdinDelavirdin

Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT. Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT.

-- Resisten terhadap delavirdin disebabkan oleh mutasi pada RT. Tidak adaResisten terhadap delavirdin disebabkan oleh mutasi pada RT. Tidak ada resistensi silang dengan nevirapin dan evavirens.

resistensi silang dengan nevirapin dan evavirens.

-- Spekterum aktivitas: HIV tipe 1Spekterum aktivitas: HIV tipe 1

-- Indikasi: infeksi HIV-1, dikombinasi dengan anti HIV lainnya, terutamaIndikasi: infeksi HIV-1, dikombinasi dengan anti HIV lainnya, terutama  NRTI.

 NRTI.

-- Dosis: per oral 1200 mg per hari (2 tablet 200 mg 3 kali sehari). Obat iniDosis: per oral 1200 mg per hari (2 tablet 200 mg 3 kali sehari). Obat ini  juga tersedia dalam bentuk tablet 100 mg.

 juga tersedia dalam bentuk tablet 100 mg.

-- Efek samping: Ruam, peningkatan tes fungsi hati, juga pernah terjadiEfek samping: Ruam, peningkatan tes fungsi hati, juga pernah terjadi neutropenia.

neutropenia. c)

c) EfavirenEfaviren

Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT. Bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non-substrat HIV-1 RT.

-- Resisten terhadap efavirensResisten terhadap efavirens

-- Spekterum aktivitas: HIV tipe 1Spekterum aktivitas: HIV tipe 1

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya, terutamaIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya, terutama  NRTI dan NtRTI.

 NRTI dan NtRTI.

-- Dosis: per oral 600 mg per hari (sekali sehari tablet 600 mg) sebaiknyaDosis: per oral 600 mg per hari (sekali sehari tablet 600 mg) sebaiknya sebelum tidur untuk mengurangi efek samping SSPnya.

sebelum tidur untuk mengurangi efek samping SSPnya.

-- Efek samping: sakit kepala, pusing, mimpi buruk, sulit berkonsntrasi danEfek samping: sakit kepala, pusing, mimpi buruk, sulit berkonsntrasi dan ruam.

ruam.

3.

3.

Pr

Pr o

ote

tea

ase

se II nhi

nhib

biito

torr

(PI)(PI) ARV golongan

ARV golongan  Protease  Protease InhibitorInhibitor (PI) bekerja dengan menghambat enzim protease(PI) bekerja dengan menghambat enzim protease yang berfungsi dalam proses

yang berfungsi dalam proses cleavagecleavage (pembelahan) sel virus. Contoh obat yang masuk(pembelahan) sel virus. Contoh obat yang masuk golongan ini antara lain Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Amprenavir, golongan ini antara lain Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Amprenavir, Lopinavir, dan Atazanavir (Schooley, 2004).

Lopinavir, dan Atazanavir (Schooley, 2004). a)

a) SakuinavirSakuinavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

(7)

-- Resistensi terhadap sakuinavir disebkan oleh mutasi pada enzim proteaseResistensi terhadap sakuinavir disebkan oleh mutasi pada enzim protease terjadi resistensi silang dengan PI lainnya.

terjadi resistensi silang dengan PI lainnya.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lain (NRTI danIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lain (NRTI dan  beberapa PI seperti ritonavir).

 beberapa PI seperti ritonavir).

-- Dosis: per oral 3600 mg per hari (6 Dosis: per oral 3600 mg per hari (6 kapsul 200 mg soft kapsul 3 kali sehari),kapsul 200 mg soft kapsul 3 kali sehari), diberikan bersama dengan makanan atau sampai dengan dua jam setelah diberikan bersama dengan makanan atau sampai dengan dua jam setelah makan lengkap.

makan lengkap.

-- Efek samping: diare, mual, nyeri abdomen.Efek samping: diare, mual, nyeri abdomen.  b)

 b) RitonavirRitonavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor  protease peptidomimetic inhibitor ..

-- Resistensi terhadap ritonavir disebabkan oleh mutasi awal pada proteaseResistensi terhadap ritonavir disebabkan oleh mutasi awal pada protease kodon 82.

kodon 82.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan antIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya (NRTI dani HIV lainnya (NRTI dan PI seperti sakuinavir)

PI seperti sakuinavir)

-- Dosis: per oral 1200 mg per hari (6 kapsul 100 mg, dua kali sehari bersamaDosis: per oral 1200 mg per hari (6 kapsul 100 mg, dua kali sehari bersama dengan makanan)

dengan makanan)

-- Efek samping: mual, muntah, diare.Efek samping: mual, muntah, diare. c)

c) IndinavirIndinavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor  protease peptidomimetic inhibitor ..

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2)

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti  NRTI.

 NRTI.

-- Dosis: per oral 2400 mg per hari (2 kapsul 400 mg setiap 8 jam, dimakanDosis: per oral 2400 mg per hari (2 kapsul 400 mg setiap 8 jam, dimakan dalam keadaan perut kososng, ditambah dengan dehidrasi)

dalam keadaan perut kososng, ditambah dengan dehidrasi) sedikitnya 1,5 Lsedikitnya 1,5 L air per hari. Obat ini tersedia dalam kapsul 100, 200, 333, dan 400 mg. air per hari. Obat ini tersedia dalam kapsul 100, 200, 333, dan 400 mg.

-- Efek samping; mual, hiperbilirubinemia, dan batu ginjal.Efek samping; mual, hiperbilirubinemia, dan batu ginjal. d)

d)  Nelvinavir Nelvinavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor  protease peptidomimetic inhibitor ..

-- Resisten terhadap nelfinavir disebabkan terutama oleh mutasi pada proteaseResisten terhadap nelfinavir disebabkan terutama oleh mutasi pada protease kodon 30.

kodon 30.

(8)

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti  NRTI.

 NRTI.

-- Dosis: per oral 2250 mg per hari (3 tablet 250 mg 3 kali sehari) atau 2500Dosis: per oral 2250 mg per hari (3 tablet 250 mg 3 kali sehari) atau 2500 mg per hari (5 tablet 250 mg 2 kali sehari), bersama dengan makanan. mg per hari (5 tablet 250 mg 2 kali sehari), bersama dengan makanan.

-- Efek samping: Diare, mual, muntah.Efek samping: Diare, mual, muntah. e)

e) AmprenavirAmprenavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor  protease peptidomimetic inhibitor 

-- Resistensi terhadap amprenavir terutama disebabkan oleh mutasi padaResistensi terhadap amprenavir terutama disebabkan oleh mutasi pada  protease kodon 50.

 protease kodon 50.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti  NRTI.

 NRTI.

-- Dosis: per oral 2400 mg per hari (8 kapsul 150 mg 2 kali sehari, diberikanDosis: per oral 2400 mg per hari (8 kapsul 150 mg 2 kali sehari, diberikan  bersama atau tanpa makanan, tapi tidak boleh bersama dengan

 bersama atau tanpa makanan, tapi tidak boleh bersama dengan makanan)makanan)

-- Efek samping: mual, diare, ruam, parestesia perioral/oral.Efek samping: mual, diare, ruam, parestesia perioral/oral. f)

f) LoponavirLoponavir

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV

Bekerja pada tahap transisi, merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor  protease peptidomimetic inhibitor ..

-- Resistensi: mutasi yang menyebabkan resistensi terhadap lopinavir belumResistensi: mutasi yang menyebabkan resistensi terhadap lopinavir belum diketahui hingga saat ini.

diketahui hingga saat ini.

-- Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).Spektrum aktivitas: HIV (tipe 1 dan 2).

-- Indikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya sepertiIndikasi: infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti  NRTI.

 NRTI.

-- Dosis: per oral 1000 mg per hari (3 kapsul 166,6 mg 2 kali sehari, setiapDosis: per oral 1000 mg per hari (3 kapsul 166,6 mg 2 kali sehari, setiap kapsul mengandung 133,3 mg lopinavir + 33,3 ritonavir), diberikan kapsul mengandung 133,3 mg lopinavir + 33,3 ritonavir), diberikan  bersamaan dengan makanan.

 bersamaan dengan makanan.

-- Efek samping: mual, muntah, peningkatan kadar kolesterol dan tEfek samping: mual, muntah, peningkatan kadar kolesterol dan t rigliserida,rigliserida,  peningkatan y-GT.  peningkatan y-GT. file:///C:/Users/cut%20ulfa/Downloads/S1-2014-301607-chapter1.pdf  file:///C:/Users/cut%20ulfa/Downloads/S1-2014-301607-chapter1.pdf  https://www.academia.edu/8817573/Makalah_Kimia_Medisinal https://www.academia.edu/8817573/Makalah_Kimia_Medisinal http://cika-cut.blogspot.co.id/2014/03/farmakologi-hiv.html http://cika-cut.blogspot.co.id/2014/03/farmakologi-hiv.html

(9)

Referensi

Dokumen terkait

69.217.500,- (Enam Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu Lima Ratus Rupiah) pada Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut :. NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT

Kehancuran kerajaan Islam terakhir, Dinasti Ahmar di Granada, Spanyol yang terjadi tahun 1492 M, disebabkan oleh penyerahan kekuasan Islam kepada kerajaan

Bila Anda melakukan pemesanan di Amway2u, transaksi Anda akan dienkripsi dengan menggunakan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Enkripsi merangkai informasi yang

• Mampu meneliti dan menyelidiki masalah rekayasa kompleks pada sistem terintegrasi menggunakan dasar prinsip-prinsip rekayasa dan dengan melaksanakan riset, analisis,

Hasil uji Normalitas dengan grafik berdasarkan grafik diatas menunjukkan pola distribusi normal, dapat terlihat dari grafik titik-titik menyebar mendekati garis

Bishop's letters to May Swenson [Washington], Robert Lowell [Har- vard], Marianne Moore [Rosenbach], Jane Dewey [Carbondale], and Kit and lisa Barker [Princeton] form

(2) Untuk mengatasi sikap pesimis dalam mencapai prestasi belajar melalui layanan konseling kelompok dengan teknik reinforcement pada siswa kelas VIII D SMP N 4 Demak

Hasil penelitian diperoleh ada dua faktor penyebab kurangnya partisipasi masyarakat dalam memelihara jalur evaluasi yaitu faktor partisipasi pada masyarakat