• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU

“ Makalah ini diajukan sebagai tugas kelompok semester Ganjil/VII (Tujuh) pada mata kuliah

Pengembangan Profesi Keguruan ”

Oleh :

Hadi Sopian (12214210772) Muhammad Reza Noviandy (12214210582)

Muhammad Yusuf Abdul Aziz (12214211458) Ridwan Rafsanjani (12214210360)

Dosen Pengampu : Dr. H. Akhmad Alim, M.A.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

1436 H / 2015

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan pencipta, pengatur dan pemelihara alam semesta. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pengembangan Profesi Keguruan dengan tema makalah tentang

Kompetensi Kepribadian Guru. Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan makalah ini, kami terima dengan senang hati dan lapang dada.

Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami, dan bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.

Bogor, Oktober 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ... ii BAB I PENDAULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... .. 1 B. Rumusan Masalah ... 2 BAB II PEMBAHSAN ... 3 A. Pengertian Kompetensi Kepribadian

... 3 B. Kompetensi Kepribadian

(4)

C. Urgensi Kompetensi Kepribadian Guru

... 6 D. Alternatif Upaya Peningkatan Kemampuan Pribadi Guru

... 8 BAB III PENUTUP

... 9 A. Kesimpulan... ... 9 DAFTAR PUSTAKA ... 10

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa mempunyai peran yang unik dalam kehidupan terlebih yang berkaitan dengan keberadaan dirinya di tempat dia tinggal. Lingkungan sekitar di tempat dia berada sering menilai hitam dan putih seseorang berdasar kan perilaku yang ditampilkannya baik secara individu maupun sosial. Demikian pula halnya dengan profesi guru masa kini dan masa lalu juga tentunya masa yang akan datang sering kali mendapat sorotan dari masyarakat ditempat guru berada.

Guru merupakan tokoh sentral dalam proses pembelajaran dan dipandang sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sedangkan peserta didik hanya di anggap sebagai obyek yang pasif menerima sejumlah informasi dari guru, metode dan teknik pembelajaran yang digunakan pada umumnya bersifat penyajian (ekspositorik) secara massal, seperti ceramah atau seminar. Selain itu pembelajaran cenderung lebih bersifat tekstual. Dalam hal ini guru harus memiliki kompetensi yang memadai.

Posisi kehidupan guru yang demikian itu tentunya akan mendapat penilaian yang beragam dari dunia sekitarnya sehinga di suatu masa guru begitu disanjung dan dipuja sementara di masa lain guru di anggap rendah dan di permasalahkan. Padahal guru bukan manusia super yang tidak lepas dari sisi kepribadiannya sebagai seorang manusia biasa yang penuh dengan keterbatasan.

Pendidikan yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran di sekolah dan masyarakat memerlukan kompetensi dalam arti luas yaitu standar kemampuan yang di perlukan untuk mengembangkan kualifikasi seseorang baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam melandasi pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru dapat di terap dalam kehidupan sehari-hari.

(6)

1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian ?

2. Apa saja kompetensi kepribadian yang harus dimiliki guru ? 3. Bagaimana urgensi kompetensi kepribadian guru ?

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas keguruannya. Seorang guru yang memiliki kecenderungan dan bakat untuk menjadi guru, sehingga ia pun akan selalu memiliki sikap optimisme dalam pekerjaannya sebagai guru, ia akan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Kompetensi kepribadian ini meniscayakan guru akan berlaku arif, jujur, konsisten, memiliki komitmen, kesabaran, kestabilan mental. Kedisiplinan dalam perkataan dan perbuatan. Berwibawa dan lain sebagainya, yang dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat pada umumnya.1

Kecuali itu kompetensi kepribadian ini juga terlihat dari kemampuan guru dalam menahan emosi, mampu mengendalikan diri, tenang dan tidak cerobah dalam bertindak. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian tidak akan cepat mengambil kesimpulan tanpa memiliki data dan informasi yang cukup dalam membaca fenomena. Guru dalam konteks ini akan mampu mengaktualisasikan norma-norma yang terkandung dalam kode etik guru. Kepribadian guru seperti yang digambarkan diatas dapat di tumbuh kembangkan melalui beberapa tindakan seperti:

a. Membiasakan kesadaran berperilaku, sehingga apapun yang dilakukan bukan tanpa alasan dan tanggung jawab pendidikan.

b. Pembiasaan dan pelatihan kepribadian secara terus-menerus. c. Mencontohkan perilaku orang-orang sukses dalam mendidik. d. Belajar dari sebuah kesalahan dan lain sebagainya.

Sejumlah indikator berikut sifat-sifat penting yang menggambarkan kompetensi kepribadian guru yaitu:

1. Rendah hati 8. Disiplin 15. Berani

2. Pemaaf 9. Ikhlas 16. Kreatif

3. Jujur 10. Cermat 17. Empati

(8)

4. Ceria 11. Istiqamah 18. Terbuka

5. Energik 12. Ulet 19. Humoris

6. Santun 13. Sabar 20. Berwibawa2

7. Selalu ingin maju14. Adil

Menurut tinjauan psikologi, kepribadian pada prinsipnya adalah susunan atau kesatuan antara aspek prilaku mental (pikiran perasaan dan sebagainya) dengan aspek behavioral (perbuatannya) aspek-aspek ini berkaitan secara fungsional dalam diri seorang individu, sehingga membuatnya bertingkah laku secara khas dan tetap.

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa pada umumnya.3

Menurut penjelasan pasal 28 ayat 3 mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan kompetensi kepribadian guru merupakan kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa yang menjadikan peserta didik teladan dan berakhlak mulia.

Kompetensi kepribadian meliputi: 1. Kepribadian yang mantap dan stabil

Dalam hal ini untuk menjadi seseorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil. Ini penting karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang kurang mantap dan kurang stabil. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Oleh sebab itu, sebagai seorang guru, seharusnya kita :

a. Bertindak sesuai dengan norma hokum b. Bertindak sesuai dengan norma social c. Bangga sebagai guru

2 Kusnadi, Profesi Dan Etika Keguruan. Hlm. 36.

3 E Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Rosda Karya, 2007), Hlm.117.

(9)

d. Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma

2. Kepribadian yang utuh, berbudi luhur beriman dan bermoral yang indikatornya bertindak sesuai dengan norma hukum, norma sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas dan suka menolong)

3. Kemampuan mengaktualisasikan diri dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja. 4. Dapat berkomunikasi dengan orang lain yang ditujukan dengan tindakan yang

bermanfaat bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.

5. Perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang di segani dan mempunyai kemampuan mengembangkan profesi, seperti berfikir kreati, kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat, dapat mengambil keputusan.

6. Guru harus berakhlakul karimah, karena guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik, bahkan bagi para orang tua. Dengan berakhlak mulia, dalam keadaan bagaimanapun guru harus memiliki rasa percaya diri, istiqomah dan tidak tergoyahkan. Kompetensi kepribadian guru yang dilandasi dengan akhlak mulia tentu saja tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi memerlukan ijtihad, yakni usaha sungguh-sungguh, kerja keras, tanpa mengenal lelah dan dengan niat ibadah tentunya. Dalam hal ini, guru harus merapatkan kembali barisannya, meluruskan niatnya, bahkan menjadi guru bukan semata-mata untuk kepentingan duniawi. Memperbaiki ikhtiar terutama berkaitan dengan kompetensi pribadinya, dengan tetap bertawakkal kepada Allah. Melalui guru yang demikianlah, kita berharap pendidikan menjadi ajang pembentukan karakter bangsa.

Jadi kemampuan kepribadian lebih menyangkut jati diri seseorang guru sebagai pribadi yang baik, bertanggung jawab, terbuka, dan terus mau belajar untuk maju.4

(10)

B. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut: 1. Guru sebagai manusia ciptaan tuhan yang maha esa berkewajiban untuk

meningkatkan iman dan ketakwaannya kepada tuhan yang sejalan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.

2. Guru memiliki kelebihan dibandingkan yang lain, oleh karena itu perlu dikembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya.

3. Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda dan beragam keunikan dari peserta didik dan masyarakatnya maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat. 4. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan

budaya berfikir kritis di masyarakat.5

C. Urgensi Kompetensi Kepribadian Guru

Dalam buku Kepribadian Guru, Zakiah Darajat menyatakan bahwa kepribadian merupakan faktor terpenting bagi seorang guru, karena kepribadianlah yang akan menentukan apakah guru akan menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi siswanya atau malah penghancur hari depan siswa. Menurut penulis hal tersebut benar adanya. Pendidik dalam hal ini guru merupakan sosok yang selalu menjadi idola yang setiap saat diperhatika oleh siswa sehingga guru haruslah berperilaku yang sesuai dengan aturan agama, norma masyarakat, dan tata kesusilaan. Hal ini tidak lain karena pada hakikatnya siswa masih berada pada tahap meniru apa dan bagaimana tokoh yang dia jadikan panutan atau idola.

Kepribadian adalah unsur yang menentukan interaksi guru dengan siswa sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan sebagai idola bagi para siswanya. Itulah kesan guru sebagai sosok ideal. Guru adalah mitra dalam kebaikan dan 5 Tukiran Taniredja dan Irma Pujianti, Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Mengembangkan Profesi Guru Praktik, Praktis Dan Mudah. (Bandung: Alfabeta), Hlm. 13

(11)

pengembangan kepribadian yang baik para siswa. Dengan guru yang baik maka siswa pun akan menjadi baik. Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang siswa, karena ia yang memberikan santapan rohani dan pendidikan akhlak, memberikan jalan kebenaran kepada para siswa.

Kompetensi kepribadian memiliki peran atau fungsi menjadikan guru sebagai pembimbing, panutan atau teladan bagi siswa. Dengan kompetensi kepribadian, guru bukan terbatas sebagai pendidik dan pengajar bagi siswa tapi juga sebagai tempat siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”.

Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motivasi belajar siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belakang. Oleh karena itu seorang guru dituntut melalui sikap dan perbuatan menjadikan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya. Guru bukan hanya pengajar, pelatih dan pembimbing, tetapi juga sebagai cermin tempat subjek didik dapat berkaca. Dalam relasi interpersonal antar guru dan siswa tercipta situasi pendidikan yang memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang menjadi contoh dan memberi contoh. Guru mampu menjadi orang yang mengerti diri siswa dengan segala problematiknya, guru juga harus mempunyai wibawa sehingga siswa segan terhadapnya. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan teladan dan contoh dalam membimbing, mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motivasi belajar.

Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu (dipercaya) dan ditiru (diteladani), secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya.6

Guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan ketika bersama para siswanya, menciptakan hubungan baik secara wajar dengan siswanya sehingga siswa-siswanya menghormati sosok guru sebagai pribadi yang pantas dihormati, dan dipatuhi dan juga merasa nyaman ketika bersama dengan gurunya. Kepribadian guru dapat 6 http://www.referensimakalah.com/2012/01/mengenal-kompetensi-kepribadian-guru_196.html (Online, diakses: 25-10-2015)

(12)

diteladani oleh para siswa dan pelajaran yang disampaikan oleh guru akan disenangi dan diminati oleh siswa. Jadi istilahnya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, selain kepribadian baik guru akan dicontoh oleh siswa sebagai pengembangan karakter siswa, penguasaan materi pelajaran oleh siswa akan semakin baik karena siswa mengikuti pelajaran dengan rasa senang dan penuh minat.

D. Alternatif Upaya Peningkatan Kemampuan Pribadi Guru

Upaya meningkatkan keaktifan proses pembelajaran bukan hanya meningkatkan keaktifan siswa belajar melalui upaya yang di ciptakan oleh guru melainkan juga upaya meningkatkan kemampuan profesional guru. Upaya meningkatkan kemampuan profesional sepatutnya didasarkan atas kesadaran pribadi ini lebih berarti dibandingkan berbagai upaya yang tidak didasarkan atas kesadaran. Adanya kesadaran diri dapat menimbulkan dorongan kuat untuk peningkatan kemampuan sedangkan dorongan yang muncul dari dalam diri memberi dampak kepada keberhasilan upaya yang dilakukan.7

(13)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetensi kepribadian adalah salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas keguruannya. Seorang guru yang memiliki kecenderungan dan bakat untuk menjadi guru, sehingga ia pun akan selalu memiliki sikap optimisme dalam pekerjaannya sebagai guru, ia akan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.

Kepribadian guru seperti yang digambarkan diatas dapat di tumbuh kembangkan melalui beberapa tindakan seperti:

1. Membiasakan kesadaran berperilaku, sehingga apapun yang dilakukan bukan tanpa alasan dan tanggung jawab pendidikan.

2. Pembiasaan dan pelatihan kepribadian secara terus-menerus. 3. Mencontohkan perilaku orang-orang sukses dalam mendidik. 4. Belajar dari sebuah kesalahan dan lain sebagainya.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

2007. Kimia UPI. [Online] Mei 15, 2007. [Diakses: Oktober 25, 2015.] http://kimia.upi.edu/isi berita.php?kode:15%2Omay%202007.

2012. Referensi Makalah. [Online] Januari 2012. [Diakses: Oktober 25, 2015.]

http://www.referensimakalah.com/2012/01/mengenal-kompetensi-kepribadian-guru_196.html.

Asra, Sumiati dan. 2007. Metodologi Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima, 2007.

Kusnadi. 2011. Profesi dan Etika Keguruan. Pekanbaru : Yayasan Pustaka Riau, 2011. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Rosda Karya,

2007.

Pujianti, Tukiran Taniredja dan Irma. Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Mengembangkan Profesi Guru Praktik, Praktis Dan Mudah. Bandung : Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan lembar penilaian aktivitas siswa, perolehan skor aktivitas siswa adalah 28 dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa yang memperoleh penilaian

Hasil analisis program Quest yang telah diteliti adalah bagian output menurut teori respon butir, yang terdiri dari: kecocokan dengan model, tingkat kesukaran butir tes,

Bertanggung jawab kepada manager atas pelaksanaan tugas yang

The material of this text is suitable with students level because the writer of the textbook choose the name, culture action, cultural perspective and individual learners

Simpulan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) bahwa seleksi yang dilakukan untuk pembibitan sapi PFH di PT Tossa Shakti tidak adanya kajian silsilah keturunan

Tubuh Anda seakan mendapat sentakan energi ketika nikotin menyentuh kelenjar adrenalin, memicu produksi lebih besar yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.. Jantung

The List of Planned Priority External Loans (DRPPLN) is compiled on the basis of Government Regulation Number 10/2011, on Procedure for the Procurement of External Loans

[r]