A.
A. SSKKRRIINNIINNG G FFIITTOOKKIIMMIIA A KKAARRAANNG G LLUUNNAAK K ((OCTOCORALLIA:OCTOCORALLIA: ALCYONIINA
ALCYONIINA) SEBAGAI POTENSI FARMASI DI DAERAH INTERTIDAL) SEBAGAI POTENSI FARMASI DI DAERAH INTERTIDAL PERAIRAN TELUK MENTIGI LOMBOK UTARA, NTB
PERAIRAN TELUK MENTIGI LOMBOK UTARA, NTB
B.
B. LATAR BELAKANG MASALAHLATAR BELAKANG MASALAH Karang lunak (
Karang lunak (Soft coral Soft coral ) kelompok ) kelompok alcyoniinaalcyoniina, tersebar luas di seluruh dunia, tersebar luas di seluruh dunia dan merupakan komponen penting ekosistem terumbu karang, terutama di daerah dan merupakan komponen penting ekosistem terumbu karang, terutama di daerah Indo-Pasifik (Chanmethakul,
Indo-Pasifik (Chanmethakul, et al et al ., 2010). Anggota karang ini ditemukan di perairan., 2010). Anggota karang ini ditemukan di perairan laut dari katulistiwa sampai ke perairan kutub, pada semua kedalaman dari daerah laut dari katulistiwa sampai ke perairan kutub, pada semua kedalaman dari daerah pasang surut (intertidal) sampai ke perairan terdalam (Manuputty, 1996). Kelompok pasang surut (intertidal) sampai ke perairan terdalam (Manuputty, 1996). Kelompok
ini
ini menmenempempati ati uruurutan tan kedukedua a daldalam am ekosekosististem em terterumbumbu u karkarang ang jikjika a ditditinjinjau au dardarii juml
jumlah ah sertserta a ukuran koloninyukuran koloninya. a. Ia memiliki tubuh yang Ia memiliki tubuh yang lunak tetapi lentur. Jaringanlunak tetapi lentur. Jaringan tubuhny
tubuhnya a disokdisokong ong oleh kumpulan oleh kumpulan duri-dduri-duri kecil, uri kecil, menganmengandung dung kalsikalsium um karbonkarbonatat yang disebut spikula. Disusun sedemikian rupa sehingga tubuhnya lentur dan tidak yang disebut spikula. Disusun sedemikian rupa sehingga tubuhnya lentur dan tidak mudah sobek atau putus. Secara sepintas tampak seperti tumbuhan, karena bentuk mudah sobek atau putus. Secara sepintas tampak seperti tumbuhan, karena bentuk koloninya bercabang seperti pohon, memiliki tangkai yang identik dengan batang dan koloninya bercabang seperti pohon, memiliki tangkai yang identik dengan batang dan tumbuh melekat pada substrat dasar yang
tumbuh melekat pada substrat dasar yang keras (Manuputty, 1998).keras (Manuputty, 1998).
Kelompok karang ini umumnya bersifat allelofatik bagi lingkungan
Kelompok karang ini umumnya bersifat allelofatik bagi lingkungan nya, hal ininya, hal ini disebabkan oleh senyawa terpen (bioaktif) yang dikandungnya. Terpena adalah salah disebabkan oleh senyawa terpen (bioaktif) yang dikandungnya. Terpena adalah salah satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada karang lunak. Senyawa terpena satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada karang lunak. Senyawa terpena merupakan suatu kelompok senyawa kimia dari golongan hidrokarbon isometrik yang merupakan suatu kelompok senyawa kimia dari golongan hidrokarbon isometrik yang mempunyai rumus molekul C
mempunyai rumus molekul C1010HH1616. Senyawa ini umumnya ditemukan dalam minyak . Senyawa ini umumnya ditemukan dalam minyak
ast
astiri iri dardari i tumtumbuhbuhan an yanyang g berberbau bau harharum, um, sepseperterti i euceucalyalyptuptus, s, pinpinus, us, damdamar ar dandan se
sebabagagaininyaya. . SeSenynyawawa a inini i didigugunaknakan an daldalam am ininduduststri ri fafarmrmasasi i teterurutatama ma dadalalamm pembuatan obat-obat antibiotik, antijamur dan antitumor. Secara alamiah senyawa pembuatan obat-obat antibiotik, antijamur dan antitumor. Secara alamiah senyawa terpena digunakan oleh karang lunak itu sendiri sebagai penangkal terhadap serangan terpena digunakan oleh karang lunak itu sendiri sebagai penangkal terhadap serangan pr
predaedatortor, , daldalam am hal hal memmemperperebuebutkatkan n ruaruang ng linlingkupgkup, , dan dan daldalam am proproses ses repreprodroduksuksii (Manup
(Manuputtyutty, , 2002 dalam 2002 dalam FikrFikri, 2007). i, 2007). Ia Ia menghamenghasilkasilkan n senyasenyawa wa metabmetabolit sekunder olit sekunder selain untuk menghadapi serangan predator, juga menjadikannya media kompetisi, selain untuk menghadapi serangan predator, juga menjadikannya media kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu proses reproduksi, dan mencegah sengatan sinar mencegah infeksi bakteri, membantu proses reproduksi, dan mencegah sengatan sinar ultra violet (Harper et al. 2001 dalam hardiningtiyas, 2009).
Dia
Diantantara ra orgorganianisme sme yanyang g hidhidup up di di laulaut, t, karkarang ang lunlunak ak tertermasmasuk uk orgorganianismesme pengha
penghasil komponen sil komponen bioaktbioaktif yang if yang terbeterbesar. Karang sar. Karang lunak merupakan sumber yanglunak merupakan sumber yang kaya akan senyawa kimia, seperti terpenoid, steroid, steroid glykosida, racun lipoid kaya akan senyawa kimia, seperti terpenoid, steroid, steroid glykosida, racun lipoid da
dan n babahahan n bibioakoaktitif. f. ElElyayakokov v dan dan StStononik ik (2(200003) 3) dadalalam m HarHardidininingtngtyayas s (2(200009)9) melaporkan bahwa karang lunak menghasilkan beberapa dari golongan senyawa hasil melaporkan bahwa karang lunak menghasilkan beberapa dari golongan senyawa hasil metabolit sekunder, seperti alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, fenol, saponin, dan metabolit sekunder, seperti alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, fenol, saponin, dan pepti
peptida. da. UmumnyUmumnya a senyasenyawa-senwa-senyawa yawa tersetersebut but dikenadikenal l dengan dengan senyasenyawa wa fitokfitokimiaimia karena seringkali ditemukan di dalam jaringan tumbuhan. Dalam dekade terakhir, karena seringkali ditemukan di dalam jaringan tumbuhan. Dalam dekade terakhir, di
dilalapoporkrkan an babahwhwa a sesebabanynyak ak 50 50 % % sesenynyawawa a bibioaoaktktif if yayang ng diditetemumukakan n dadalalamm invertebrata laut ini bersifat toksik (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007).
invertebrata laut ini bersifat toksik (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007). Bebe
Beberaprapa a komkomponeponen n biobioaktaktif if yanyang g dihdihasiasilkalkan n oleoleh h karkarang ang lunlunak ak melmelipuiputiti antib
antibiotikiotika, a, senyasenyawa wa antitantitumor, antijamur dan umor, antijamur dan antikantikanker anker (Manu(Manuputty 2002 putty 2002 dalamdalam Fikri, 2007). Selain itu juga diketahui bahwa karang lunak menghasilkan senyawa Fikri, 2007). Selain itu juga diketahui bahwa karang lunak menghasilkan senyawa ant
antineineoplaoplastistik, k, HIVHIV-in-inhibhibitoitory ry (Ra(Rashishid d et et al.al., , 2002000 0 daldalam am FikFikri, ri, 20072007) ) dan dan antanti- i-infl
inflammatoammatory ry (Radhi(Radhika, ka, 2006 dalam 2006 dalam FikrFikri, i, 2007). Pada 2007). Pada beberabeberapa pa penelipenelitian jugatian juga diketahui bahwa senyawa terpena yang dihasilkan oleh karang lunak dapat berpotensi diketahui bahwa senyawa terpena yang dihasilkan oleh karang lunak dapat berpotensi sebagai zat antimikroba.(Fikri, 2007).
sebagai zat antimikroba.(Fikri, 2007). Besarn
Besarnya potensi yaya potensi yang ada pada karang lunak tersebng ada pada karang lunak tersebut menjadiut menjadikan kan senyasenyawawa bioak
bioaktif tif yang yang dihasdihasilkanilkannya nya dapat dimanfaatkadapat dimanfaatkan n terutterutama ama dalam industri farmasi,dalam industri farmasi, yaitu dalam produksi obat-obatan seperti antibiotika, anti jamur dan anti kanker (Coll yaitu dalam produksi obat-obatan seperti antibiotika, anti jamur dan anti kanker (Coll dan Samarco, 1986 dalam Manuputty, 1989), dan masih berpotensi sebagai penghasil dan Samarco, 1986 dalam Manuputty, 1989), dan masih berpotensi sebagai penghasil senyawa-senyawa kimia bahan alam baru yang belum ditemukan. Disamping itu, senyawa-senyawa kimia bahan alam baru yang belum ditemukan. Disamping itu, riset atau penelitian pada karang lunak Indonesia juga masih sangat sedikit. Dari riset atau penelitian pada karang lunak Indonesia juga masih sangat sedikit. Dari tahun 1997-2002, hanya 3 (tiga) studi yang melaporkan penemuan senyawa-senyawa tahun 1997-2002, hanya 3 (tiga) studi yang melaporkan penemuan senyawa-senyawa baru dari karang lunak Indonesia (Dewi dkk., 2008).
baru dari karang lunak Indonesia (Dewi dkk., 2008).
Adanya senyawa bioaktif sebagai salah satu potensi karang ini merupakan Adanya senyawa bioaktif sebagai salah satu potensi karang ini merupakan mekanisme respon terhadap berbagai tantangan kehidupannya, dipengaruhi juga oleh mekanisme respon terhadap berbagai tantangan kehidupannya, dipengaruhi juga oleh lingkungan tempat mereka hidup. Tursch
lingkungan tempat mereka hidup. Tursch et al et al (1978) dalam Manuputty (1990) dan(1978) dalam Manuputty (1990) dan Haris (2001) menyebutkan bahwa untuk memproduksi senyawa-senyawa terpen yang Haris (2001) menyebutkan bahwa untuk memproduksi senyawa-senyawa terpen yang memiliki ciri khas kimiawi pada karang lunak banyak ditentukan oleh karakteristik memiliki ciri khas kimiawi pada karang lunak banyak ditentukan oleh karakteristik lin
contoh, Karang lunak (
contoh, Karang lunak (S. flexibilisS. flexibilis) yang hidup di perairan Maluku dengan yang hidup) yang hidup di perairan Maluku dengan yang hidup di
di peraiperairan Great ran Great BariBarier er Reef mengandung senyawa terpen yang Reef mengandung senyawa terpen yang berbeda (Turscberbeda (Turschh et et al
al , 1978 dalam Manuputty, 1990), 1978 dalam Manuputty, 1990)
Dari semua zona laut yang ada, daerah litoral (intertidal) merupakan daerah Dari semua zona laut yang ada, daerah litoral (intertidal) merupakan daerah tempat hidup dengan variasi faktor lingkungan terbesar jika dibandingkan dengan tempat hidup dengan variasi faktor lingkungan terbesar jika dibandingkan dengan daer
daerah ah bahbahari ari lailainnynnya a (Ny(Nybakbakken, ken, 1991992). 2). BerBerdasdasarkarkan an hashasil il anaanalislisis is kandkandungunganan bi
bioakoaktif tif yanyang g teltelah ah dildilakuakukan kan padpada a karkarang ang lunlunak, ak, sudsudharharma ma dkk. dkk. (20(2004) 04) perpernahnah men
menyiyimpumpulkan lkan bahbahwa wa semsemakiakin n menmenjaujauh h dardari i dardarataatan n utautama, ma, biobioaktaktifiifitas tas eksekstratrak k be
beberberapa apa karkarang ang lunlunak ak semsemakiakin n renrendahdah, , begibegitu tu jugjuga a dengdengan an karkarang ang lunlunak ak yanyangg tumbuh pada kedalaman yang lebih dangkal memiliki bioaktifitas ekstrak yang lebih tumbuh pada kedalaman yang lebih dangkal memiliki bioaktifitas ekstrak yang lebih tinggi dibanding dengan yang tumbuh di tempat lebih dalam.
tinggi dibanding dengan yang tumbuh di tempat lebih dalam. Ole
Oleh h karkarena ena ititu, u, penpenelielitiatian n ini ini berbertujtujuan uan untuntuk uk memmembuktbuktikaikan n kebekeberadradaanaan senya
senyawa-senwa-senyawa fitokimiyawa fitokimia a seperseperti ti apakah yang apakah yang terkanterkandung dung didaldidalam am jarijaringan ngan tubuhtubuh karang lunak yang tumbuh di sekitar daerah intertidal (litoral) perairan Teluk Mentigi, karang lunak yang tumbuh di sekitar daerah intertidal (litoral) perairan Teluk Mentigi, ke
kecamcamatatan an PePememenanang, ng, LoLombmbok ok UtUtarara, a, NTNTB B yayang ng didihahararapkpkan an dadapapat t memenjnjadiadi infor
informasi awal masi awal bagi penelitiabagi penelitian n selanjselanjutnya dalam utnya dalam upaya pemanfaatupaya pemanfaatannya annya sebagasebagaii sal
salah ah satsatu u sumsumber ber daydaya a kelkelautautan an bagi bagi parpara a ahlahli i biobiologlogi, i, kimkimia, ia, farfarmasmasi i ataataupunupun masyarakat lainnya.
masyarakat lainnya. C.
C. PERUMUSAN MASALAHPERUMUSAN MASALAH Be
Berdrdasasararkakan n llatatar ar bebellakakanang g di di atatas as mamaka ka dadapapat t didirurummususkakan n ssuauattuu perm
permasalahasalahan an yang akan yang akan dikajdikaji i adalah “Senyawadalah “Senyawa-senya-senyawa fitokimia apa awa fitokimia apa saja yangsaja yang ter
terkankandung dung daldalam am KarKarang ang LunLunak ak (( Alcyoniina Alcyoniina) ) di di seksekitaitar r daedaerah rah intintertertidaidal l TelTeluk uk Mentigi, Pemenang, Lombok Utara ?”
Mentigi, Pemenang, Lombok Utara ?” D.
D. TUTUJUJUAN PEAN PENENELILITITIANAN Tujuan peneliti
Tujuan penelitian an ini adalah ini adalah untuk mengetahui kelompok senyawa fitokimuntuk mengetahui kelompok senyawa fitokimiaia pada Karang lunak (
pada Karang lunak ( Alcyoniina Alcyoniina) yang ada ) yang ada di sekitar di sekitar daerah intertidal perdaerah intertidal perairan airan Teluk Teluk Mentigi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Mentigi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. E.
E. LUALUARAN RAN YANYANG G DIHDIHARAARAPKAPKANN 1.
1. DiDiketketahahuiuinynya a kakandundungngan an sesenynyawa awa fifitotokikimimia a yayang ng teterkrkandandunung g papadada beberapa Karang Lunak yang tumbuh di perairan Lombok.
2
2.. DDiitteemmuukkaannnnyya a JJeenniiss--jjeenniis s kkaarraanng g lluunnaak k yyaanng g bbeerrppootteennssi i uunnttuuk k dikembangkan lebih lanjut.
dikembangkan lebih lanjut. 3.
3. PPenengegembmbanangagan n dadan n pepemmananffaaaatatan n KKararanang g LuLunanak k dadallam biam bidadang fang farrmamassii sebagai sumber daya alam lokal sehingga dapat mengurangi atau menghentikan sebagai sumber daya alam lokal sehingga dapat mengurangi atau menghentikan ketergantungan terhadap sumber daya dari luar.
ketergantungan terhadap sumber daya dari luar.
F.
F. KEGUNAAN PENELITIANKEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1.
1. MeMembmbererikikan an ininfoformrmasasi i memengngenenai ai kehkehadadiriran an bebeberberapapa a karkaranang g lulunanak k dadan n jejeniniss senyawa fitokimia yang dikandungnya, yang tumbuh di daerah intertidal perairan senyawa fitokimia yang dikandungnya, yang tumbuh di daerah intertidal perairan Teluk Mentigi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Teluk Mentigi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. 2.
2. SebSebagaagai i datdata a awaawal dan l dan ataatau u tamtambahbahan bagi penelan bagi penelititian sertian serta a penpengemgembangbangan lebihan lebih lanjut mengenai karang lunak .
lanjut mengenai karang lunak .
G.
G. TINJAUANTINJAUANPUSTAKAPUSTAKA
Klasifikasi dan Morfologi Karang Lunak Klasifikasi dan Morfologi Karang Lunak
Kar
Karanang g lulunak nak ((SofSoft t coracoral l ) ) berbersamsama-sa-sama ama dendengan gan karkarang ang kerkeras as (K. (K. BatBatu)u) terma
termasuk suk dalam kingdom dalam kingdom animalanimalia, ia, filufilumm CnidariaCnidaria ((CoelentrataCoelentrata), klas), klas Anthozoa Anthozoa,, namun berbeda subklas dengan karang keras, yaitu subklas
namun berbeda subklas dengan karang keras, yaitu subklas Octocoralia,Octocoralia, sedangkansedangkan kar
karang ang kerkeras as masmasuk uk daldalam am subsubklaklass Hexacorallia Hexacorallia (da(daly ly et.et.al, al, 2002007; 7; RosRose, e, 20092009).). Klasifikasi organisme-organisme pada anggota subklas
Klasifikasi organisme-organisme pada anggota subklas OctocoralliaOctocorallia masih terdapatmasih terdapat banya
banyak keraguan jik keraguan jika dibandika dibandingkan ngkan dengan subdengan subklasklas Hexacorallia Hexacorallia dan sampai saatdan sampai saat ini
ini masmasih ih terterjadjadi i perperubahubahan.an. OctocoralliaOctocorallia tetersrsususun un dadari ri titiga ga orordodo, , yayaititu u orordodo Alcyonacea
Alcyonacea (ka(karanrang g lunlunak)ak),, Helioporacea/Coenothecalia Helioporacea/Coenothecalia (blu(blue e cocoraralsls), ), dadann Pennatulacea
Pennatulacea (sea pens dan sea pans) (Rose, 2009).(sea pens dan sea pans) (Rose, 2009). Alcyoniina
Alcyoniina merupakan salah satu subordo dari ordomerupakan salah satu subordo dari ordo Alcyonacea Alcyonacea.. Alcyonacea Alcyonacea ad
adalalah ah orordo do yayang ng dadahuhululunynya a teterbrbenentutuk k dadari ri 4 4 orordo do ((alcyonaalcyonacea, cea, gorgonagorgonacea,cea, stolonifera,
stolonifera, dandan telestaceatelestacea) ) kemkemudiudian an dikdikeloelompompokkan kkan menmenjadjadi i satsatu u ordordo o tuntunggalggal (( Alcyonacea Alcyonacea) ) yayang ng didibagbagi i memenjnjadadi i 5 5 susubobordrdo o kakararang ng lulunanak, k, yayaitituu Calaxonia,Calaxonia, Ho
Holaxlaxonionia, a, SclScleraxeraxonionia, a, AlcAlcyoniyoniinaina, , dan dan StoStolonlonifeiferara. . SuSubobordrdoo Alcyoniina Alcyoniina atauatau di
be
berdardaginging g dendengan gan banybanyak ak sklsklerierit-st-skleklerit rit di di daldalamnamnya, ya, menmenjadjadikaikannynnya a memmemiliililkilki bentuk yang beragam (Rose, 2009). Daly et al. (2007) mengklasifikasikan
bentuk yang beragam (Rose, 2009). Daly et al. (2007) mengklasifikasikan alcyoniinaalcyoniina menjadi grup yang terdiri dari 5 famili, yaitu
menjadi grup yang terdiri dari 5 famili, yaitu alcyonidaealcyonidae terdiri dari 34 marga danterdiri dari 34 marga dan diperkirakan ada 430 spesies
diperkirakan ada 430 spesies , nephtheidae , nephtheidae dengan 20 marga dan dengan 20 marga dan sekitsekitar 500 ar 500 spesispesieses , , nidaliidae
nidaliidae (7 marga dan sekitar 75 spesies)(7 marga dan sekitar 75 spesies) , paralcyoniidae , paralcyoniidae (4 marga, ± 10 sp)(4 marga, ± 10 sp) , dan , dan xeniidae
xeniidae (14 marga, ± 130 spesies). Fabricius dan Alderslade (2001) dalam Fikri(14 marga, ± 130 spesies). Fabricius dan Alderslade (2001) dalam Fikri (20
(2007) 07) menmengklgklasiasifikfikasiasikan kan alcalcyonyoniiniina a sebsebagaagai i subsub-or-ordo do dengdengan an 6 6 famfamilili, i, yaiyaitu tu 55 fa
fammilili i yyanang g tetellah ah didisesebubuttkakan n sebesebelulummnynya a didittamambabahkhkan an dedengngan an fafammililii Asterospiculaiidae
Asterospiculaiidae. Beberapa contoh marga dari. Beberapa contoh marga dari Alcyoniina Alcyoniina antarantara a lainlain Sinularia,Sinularia, Sarcophyton, Xenia, Nephthea, Dendronephthya,
Sarcophyton, Xenia, Nephthea, Dendronephthya, dandan Anthelia.Anthelia.
Pada prinsipnya yang termasuk dalam kelompok karang lunak (
Pada prinsipnya yang termasuk dalam kelompok karang lunak (Soft coral Soft coral )) adal
adalah ah anganggotgota a OctOctocorocorallallia ia ataatau u dikdikenaenal l jugjuga a dendengan gan AlcAlcyonyonariaria a yanyang g memmemiliilikiki tekstur tubuh yang lunak, polip dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu antokodia, tekstur tubuh yang lunak, polip dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu antokodia, kal
kaliks iks dan dan antantostostela ela (Ga(Gambambar r 1). 1). AntAntokodokodia ia mermerupaupakan kan bagibagian an yanyang g terterdapdapat at didi permukaan koloni dan bersifat retraktil, yaitu dapat ditarik masuk ke dalam jaringan permukaan koloni dan bersifat retraktil, yaitu dapat ditarik masuk ke dalam jaringan tubuh yang terdiri dari delapan tentakel dilanjutkan dengan delapan septa yang tidak tubuh yang terdiri dari delapan tentakel dilanjutkan dengan delapan septa yang tidak berupa kapur. Pada bagian kaliks berupa saluran faring, rongga gastrovaskuler dan berupa kapur. Pada bagian kaliks berupa saluran faring, rongga gastrovaskuler dan
org
organ an repreprodroduksuksi. i. BagiBagian an antantostostela ela mermerupakupakan an dasdasar ar dardari i polpolip ip yanyang g terterdirdiri i dardarii jaringan solenia, jaringan inilah yang menghubungkan polip satu dengan yang lainnya jaringan solenia, jaringan inilah yang menghubungkan polip satu dengan yang lainnya
(Manuputty
(Manuputty 2002 dalam 2002 dalam Fikri Fikri 2007).2007).
Gambar 1. Morfologi karang lunak (Manuputty 1986 ; Fikri 2007) Gambar 1. Morfologi karang lunak (Manuputty 1986 ; Fikri 2007)
Tubuh karang lunak lemah tetapi disokong oleh sejumlah besar duri-duri yang Tubuh karang lunak lemah tetapi disokong oleh sejumlah besar duri-duri yang kokoh, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuhnya lentur dan kokoh, berukuran kecil dan tersusun sedemikian rupa sehingga tubuhnya lentur dan tidak mudah putus. Duri-duri ini mengandung kalsium karbonat yang disebut spikula. tidak mudah putus. Duri-duri ini mengandung kalsium karbonat yang disebut spikula. Komponen ini memegang peranan penting dalam proses identifikasi di laboratorium. Komponen ini memegang peranan penting dalam proses identifikasi di laboratorium. Karang lunak terlihat seperti tumbuhan karena bentuk koloninya yang Karang lunak terlihat seperti tumbuhan karena bentuk koloninya yang bercabang-cabang seperti pohon dan melekat pada substrat yang keras (Bayer 1956 dalam Fikri cabang seperti pohon dan melekat pada substrat yang keras (Bayer 1956 dalam Fikri 2007).
2007).
Koloni karang lunak umumnya memiliki warna-warna yang sangat indah. Koloni karang lunak umumnya memiliki warna-warna yang sangat indah. Warna ini disebabkan oleh sejumlah
Warna ini disebabkan oleh sejumlah Zooxanthellae Zooxanthellae yang hidup di dalam jaringanyang hidup di dalam jaringan tu
tububuhnyhnya, a, yayang ng memenghnghasasililkan kan pipigmgmen en kunkunining, g, cokcoklalat, t, hihijajau u dadan n sesebagbagaiainynya.a. Zooxanthellae
Zooxanthellae ini ini mermerupaupakan kan algalga a uniuniselseluleuler r yanyang g berbersifsifat at mikmikrosroskopkopik, ik, hidhidupup bersimbiosis pada jaringan polip karang sejak berbentuk telur atau larva yang baru bersimbiosis pada jaringan polip karang sejak berbentuk telur atau larva yang baru
lahir. Polip menarik
lahir. Polip menarik Zooxanthellae Zooxanthellae yang berenang bebas ke dalam rongga mesentriyang berenang bebas ke dalam rongga mesentri le
lewawat t mumululut, t, kekemumudidian an memengngininfefeksksininya ya (M(Manuanupuputttty y 2002002 2 daldalam am FiFikrkri i 2002007)7).. Zooxanthellae
Zooxanthellae menerima nutrisi-nutrisi penting dari karang dan memberikan 95 %menerima nutrisi-nutrisi penting dari karang dan memberikan 95 % energi hasil fotosintesis kepada karang. Asosiasi yang erat ini sangat efisien, sehingga energi hasil fotosintesis kepada karang. Asosiasi yang erat ini sangat efisien, sehingga karang dapat bertahan hidup bahkan di perairan yang sangat miskin hara (Muscatine karang dapat bertahan hidup bahkan di perairan yang sangat miskin hara (Muscatine 1990 dalam Fikri
1990 dalam Fikri 2007). Karang lunak bangsa (ordo) Alcyonacea yang mengandung2007). Karang lunak bangsa (ordo) Alcyonacea yang mengandung Zooxanthellae
Zooxanthellae adaadalah lah genugenuss Alcy Alcyonium, onium, LithopLithophyton, hyton, LobophytLobophytum, um, SarcophySarcophyton,ton, Sinul
Sinularia, aria, CapnelCapnella, la, CladiCladiella, ella, LemnaliLemnalia, a, ParalemParalemnalianalia, , sesedandangkgkan an papada da gegenusnus De
Dendrondronepnephthhthya, ya, SteStereopreopnepnephthhthyaya dandan UmbelluluferaUmbellulufera titidadak k diditetemumukakann Zooxanthellae
Zooxanthellae (Sorokin 1989 dalam Fikri 2007).(Sorokin 1989 dalam Fikri 2007). Reproduksi dan Propagasi pada Karang Lunak Reproduksi dan Propagasi pada Karang Lunak
Organ tubuh Karang lunak masih sederhana, yaitu bagian mulut terdapat di Organ tubuh Karang lunak masih sederhana, yaitu bagian mulut terdapat di sebelah atas, dari bagian ini semua aktivitas dilakukan antara lain keluar masuknya sebelah atas, dari bagian ini semua aktivitas dilakukan antara lain keluar masuknya aliran air dan zat makanan, maupun pelepasan telur, sperma, atau larva kedalam aliran air dan zat makanan, maupun pelepasan telur, sperma, atau larva kedalam kolom air. Umumnya pada kebanyakan karang lunak, polip yang fertil (autosoid), kolom air. Umumnya pada kebanyakan karang lunak, polip yang fertil (autosoid), organ reproduksi (gonad) jantan
organ reproduksi (gonad) jantan dan dan betinbetina a terpiterpisah, masing-massah, masing-masing ing berada padaberada pada koloni jantan dan betina. Model seperti ini disebut gonokhorik. Sebaliknya beberapa koloni jantan dan betina. Model seperti ini disebut gonokhorik. Sebaliknya beberapa jenis karang lunak bersifat hermaprodit, yaitu seperti
jenis karang lunak bersifat hermaprodit, yaitu seperti Heteroxenia Heteroxenia dandan xenia xenia, karena, karena pada koloni dewasa ditemukan organ reproduksi jantan maupun betina (Benayahu & pada koloni dewasa ditemukan organ reproduksi jantan maupun betina (Benayahu &
Loya, 1984
Loya, 1984 dalamdalam Manuputty, 2005). Gonad yang berasal atau terbentuk dari lapisanManuputty, 2005). Gonad yang berasal atau terbentuk dari lapisan endodermis, terdapat pada masing-masing mesenteri (Manuputty, 2005).
endodermis, terdapat pada masing-masing mesenteri (Manuputty, 2005).
Secara ringkas, Karang lunak diketahui berkembang biak dengan tiga cara, Secara ringkas, Karang lunak diketahui berkembang biak dengan tiga cara, yaitu fertilisasi internal, dimana telur yang dibuahi tetap tinggal pada permukaan yaitu fertilisasi internal, dimana telur yang dibuahi tetap tinggal pada permukaan tubuh, fertilisasi eksternal yang terjadi diluar tubuh dimana larva yang terbentuk tubuh, fertilisasi eksternal yang terjadi diluar tubuh dimana larva yang terbentuk memiliki silia atau bulu getar, kemudian berenang bebas mencari tempat perlekatan memiliki silia atau bulu getar, kemudian berenang bebas mencari tempat perlekatan berupa substrat dasar yang keras untuk selanjutnya tumbuh menjadi polip atau koloni berupa substrat dasar yang keras untuk selanjutnya tumbuh menjadi polip atau koloni baru dan reproduksi secara aseksual yaitu peleburan atau pertumbuhan koloni dan baru dan reproduksi secara aseksual yaitu peleburan atau pertumbuhan koloni dan
fragmentasi (Manuputty 2002 dalam Fikri 2007). fragmentasi (Manuputty 2002 dalam Fikri 2007).
Manuputty (2005) telah menjelaskan beberapa proses reproduksi yang terjadi Manuputty (2005) telah menjelaskan beberapa proses reproduksi yang terjadi pada karang lunak sebagai berikut:
pada karang lunak sebagai berikut: a
a.. RReepprroodduukkssi i SSeekkssuuaall Pro
Proses ses ini ini melmelipuiputi ti pelpelepaepasan san teltelur ur ((oosit oosit ) ) yayang ng beberbrbenentutuk k bulbulat at dadann sperma oleh masing-masing polip ke dalam air laut. Kemudian disusul dengan sperma oleh masing-masing polip ke dalam air laut. Kemudian disusul dengan fertilisasi eksternal di luar tubuh. Secara berangsur telur yang sudah dibuahi akan fertilisasi eksternal di luar tubuh. Secara berangsur telur yang sudah dibuahi akan berubah bentuk. Larva yang terbentuk memiliki silia atau bulu getar, kemudian berubah bentuk. Larva yang terbentuk memiliki silia atau bulu getar, kemudian berenang bebas atau melayang sebagai plankton untuk kurun waktu beberapa hari berenang bebas atau melayang sebagai plankton untuk kurun waktu beberapa hari sampai beberapa minggu, hingga mendapat tempat perlekatan di substrat dasar sampai beberapa minggu, hingga mendapat tempat perlekatan di substrat dasar yang keras untuk selanjutnya terus bermetamorfosis, tumbuh menjadi polip muda yang keras untuk selanjutnya terus bermetamorfosis, tumbuh menjadi polip muda kemudian membentuk koloni baru.
kemudian membentuk koloni baru.
Koloni baru dapat terpisah sejauh 10 - 100 km dari induknya. Pelepasan Koloni baru dapat terpisah sejauh 10 - 100 km dari induknya. Pelepasan telur (spawning) kadang- kadang terjadi berdasarkan siklus bulan, beberapa jam telur (spawning) kadang- kadang terjadi berdasarkan siklus bulan, beberapa jam setelah matahari terbenam dan atau tergantung pada suhu air laut. Kesempatan setelah matahari terbenam dan atau tergantung pada suhu air laut. Kesempatan untuk terjadinya fertilisasi di air berlangsung sangat singkat, dan secara cepat pula untuk terjadinya fertilisasi di air berlangsung sangat singkat, dan secara cepat pula aka
akan n tertersebsebar ar terterbawbawa a aruarus. s. UntUntuk uk larlarva va yanyang g dibdibuahuahi i di di daldalam am tubtubuh uh betbetinaina (internal brooding), sejumlah kecil telur akan dibuahi berkembang menjadi larva (internal brooding), sejumlah kecil telur akan dibuahi berkembang menjadi larva di dalam tubuh betina. Setelah beberapa hari sampai beberapa minggu larva akan di dalam tubuh betina. Setelah beberapa hari sampai beberapa minggu larva akan dilepaskan ke dalam air pada saat larva tersebut hampir siap untuk berubah bentuk dilepaskan ke dalam air pada saat larva tersebut hampir siap untuk berubah bentuk (metamorfosis). Sebagai contoh pada jenis Xenia dan Heteroxenia (BENAYAHU (metamorfosis). Sebagai contoh pada jenis Xenia dan Heteroxenia (BENAYAHU et al., 1988; ZASLOW & BENAYAHU, 1996; dalam Manuputty, 2005). Untuk et al., 1988; ZASLOW & BENAYAHU, 1996; dalam Manuputty, 2005). Untuk larva yang dibuahi di luar tubuh, di dalam kolom air, telur yang sudah dibuahi larva yang dibuahi di luar tubuh, di dalam kolom air, telur yang sudah dibuahi
akan berkembang menjadi larva di
akan berkembang menjadi larva di dalam kantong yang dalam kantong yang berlaberlapis lendir, menetappis lendir, menetap beberapa waktu di bagian permukaan koloni induknya, sampai fase akhir larva. beberapa waktu di bagian permukaan koloni induknya, sampai fase akhir larva. Larva seperti ini memiliki daya apung (bouyensi) yang negatif, sehingga akan Larva seperti ini memiliki daya apung (bouyensi) yang negatif, sehingga akan tenggelam dan biasanya hanya berjarak beberapa meter dari koloni induknya. tenggelam dan biasanya hanya berjarak beberapa meter dari koloni induknya. Ses
Sesudaudah h fasfase e plaplanktnktonionik, k, terterjadjadi i perperubahubahan an bentbentuk uk menmenjadjadi i ovaoval l kemkemudiudianan memanjang seperti buah pir, melekat di dasar yang keras. Pemilihan dasar untuk memanjang seperti buah pir, melekat di dasar yang keras. Pemilihan dasar untuk tempat melekat juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang cukup. tempat melekat juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang cukup. Alga berkapur yang sudah mengerak merupakan substrat yang paling disukai, Alga berkapur yang sudah mengerak merupakan substrat yang paling disukai, sedangkan patahan karang (rubble) atau dasar dengan sedimen yang tebal atau sedangkan patahan karang (rubble) atau dasar dengan sedimen yang tebal atau ju
juga ga dendengan gan perpertumtumbuhbuhan an algalga a yanyang g sepseperterti i lumlumut ut (t(turf urf algalga), a), titidak dak disdisukaukai.i. Kad
Kadang-ang-kadakadang ng untuntuk uk menmenghighindarndari i prepredatdator or sepseperterti i ikaikan n dan dan bulbulubaubabi, bi, ataatauu pengikisan oleh sedimen, larva melekat pada substrat yang berbentuk seperti parit pengikisan oleh sedimen, larva melekat pada substrat yang berbentuk seperti parit ataupun pada bagian dalam dinding gua yang terlindung. Namun di tempat seperti ataupun pada bagian dalam dinding gua yang terlindung. Namun di tempat seperti in
ini i pepertrtumumbubuhanhannynya a memenjnjadadi i lalambmbat at teterurutatama ma padpada a jejeninis s yayang ng mememimililikiki zoo
zooxantxanthelhellae lae karkarena ena kurkurangangnya nya penepenetratrasi si cahacahaya ya matmatahaahari. ri. SetSetelaelah h melmelekatekat,, proses metamorfosis berjalan sangat cepat membentuk polip muda
proses metamorfosis berjalan sangat cepat membentuk polip muda atau juvenil.atau juvenil. Pada prinsipnya polip muda membentuk tangkai pendek di bagian basal Pada prinsipnya polip muda membentuk tangkai pendek di bagian basal te
tempmpat at peperlrlekekatatan an kokololonini, , dadan n di di babagigian an ujujung ung lalaininnynya a mememimipipih h kekemumudidianan membagi diri menjadi 8 (delapan) tunas sebagai bakal tentakel dengan bagian membagi diri menjadi 8 (delapan) tunas sebagai bakal tentakel dengan bagian pangkal tunas membentuk lubang sebagai bakal mulut. Sesudah beberapa hari, pangkal tunas membentuk lubang sebagai bakal mulut. Sesudah beberapa hari, poli
polip karang lunak p karang lunak berkemberkembang dengan sempurbang dengan sempurna. Pada fase ini, beberna. Pada fase ini, beberapa jenisapa jenis yang mengandung
yang mengandung zooxantzooxanthellae sudah hellae sudah dapat mulai dapat mulai mengammengambil bil zooxantzooxanthellaehellae pl
planktanktonionik k melmelalualui i mulmulut, ut, dan dan menmenimbimbunnyunnya a di di daldalam am jarjaringingan an endendoderodermismis (gastrodermis). Zooxanthellae ini akan memulai tugasnya sebagai simbion, yang (gastrodermis). Zooxanthellae ini akan memulai tugasnya sebagai simbion, yang memba
membantu ntu karang dalam karang dalam proses fotosiproses fotosintesintesis. s. Hanya beberapa jenis Hanya beberapa jenis karang lunak karang lunak yang hidup di laut dalam yang hidupnya soliter dan tidak membentuk koloni, yang hidup di laut dalam yang hidupnya soliter dan tidak membentuk koloni, bentuk dewasanya terdiri dari satu polip saja. Perkembangan jenis-jenis lainnya bentuk dewasanya terdiri dari satu polip saja. Perkembangan jenis-jenis lainnya be
berasrasal al dardari i satsatu u polpolip ip hashasil il ferfertiltilisaisasi si kemkemudiudian an berberkemkembang bang menmenjadjadi i kolkolonioni dengan jalan membentuk tunas.
dengan jalan membentuk tunas. b
Cara reproduksi aseksual disebut sebagai propagasi (propagasi aseksual), Cara reproduksi aseksual disebut sebagai propagasi (propagasi aseksual), tujuannya untuk menambah atau memperluas koloni. Propagasi merupakan cara tujuannya untuk menambah atau memperluas koloni. Propagasi merupakan cara reproduksi yang umum terjadi pada karang lunak, karena tekstur tubuhnya yang reproduksi yang umum terjadi pada karang lunak, karena tekstur tubuhnya yang lentu
lentur r dan lunak dan lunak sangasangat t memungmemungkinkan terjadinkinkan terjadinya ya cara reproduksi seperti ini.cara reproduksi seperti ini. Propagasi dapat terjadi dalam beberapa cara:
Propagasi dapat terjadi dalam beberapa cara: 1
1)) DDeennggaan n mmeemmbbeennttuuk k ssttoolloon n ((rruunnnneer r ffoorrmmaattiioonn))
Pada koloni karang lunak, stolon merupakan jaringan berupa pita atau Pada koloni karang lunak, stolon merupakan jaringan berupa pita atau pembuluh yang terletak di bagian basal koloni identik dengan akar rimpang pada pembuluh yang terletak di bagian basal koloni identik dengan akar rimpang pada tumbuhan. Stolon tetap melekat pada substrat dasar. Pada jenis tertentu, panjang tumbuhan. Stolon tetap melekat pada substrat dasar. Pada jenis tertentu, panjang stolon yang terjulur dapat mencapai 3-5 kali ukuran koloni asalnya. Koloni induk stolon yang terjulur dapat mencapai 3-5 kali ukuran koloni asalnya. Koloni induk kemudian melepaskan sebagian massa tubuhnya melalui stolon dan membentuk kemudian melepaskan sebagian massa tubuhnya melalui stolon dan membentuk koloni anakan. Kemudian stolon
koloni anakan. Kemudian stolon akan menghilang karena akan menghilang karena terabterabsorbssorbsi. i. KoloniKoloni anakan kemudian memisahkan diri dari koloni induk dan tumbuh menjadi koloni anakan kemudian memisahkan diri dari koloni induk dan tumbuh menjadi koloni baru yang lepas dengan ukuran yang sama dengan induknya.
baru yang lepas dengan ukuran yang sama dengan induknya. 2
2)) FFrraaggmmeennttaassi i aattaau u mmeemmiissaah h ((ffrraaggmmeennttaattiioonn, , ffiissssiioonn)) Te
Terjrjadadi i papada da bebebeberarapa pa jejeninis s seseperpertiti SarcophSarcophyton, yton, LobophytLobophytumum, , ddaann beberapa
beberapa SinulariaSinularia yang bercabang,yang bercabang, Nephthea Nephthea dandan Xenia Xenia dapat membentuk massadapat membentuk massa pembatas vertikal pada koloni induk, dan membagi koloni menjadi dua koloni pembatas vertikal pada koloni induk, dan membagi koloni menjadi dua koloni dewasa berukuran kecil (bukan koloni anakan). Umumnya pembatasan terjadi dewasa berukuran kecil (bukan koloni anakan). Umumnya pembatasan terjadi pada bagian koloni induk yang menyempit. Selanjutnya masing-masing koloni pada bagian koloni induk yang menyempit. Selanjutnya masing-masing koloni akan tumbuh membesar, kadang- kadang jembatan penghubungnya tidak putus akan tumbuh membesar, kadang- kadang jembatan penghubungnya tidak putus atau menghilang namun ikut tumbuh dan melebar.
atau menghilang namun ikut tumbuh dan melebar. Jenis
Jenis Dendronephthya Dendronephthya, dapat merontokkan beberapa kumpulan polipnya, dapat merontokkan beberapa kumpulan polipnya (polyp bundles) yang terdiri dari 5-10 polip, dan akan melekat di dasar dengan (polyp bundles) yang terdiri dari 5-10 polip, dan akan melekat di dasar dengan mem
membenbentuk tuk jarjaringingan an sepseperterti i akarakar, , kemkemudiudian an tumtumbuh buh terterpispisah ah dan dan leplepas as dardarii induknya menjadi koloni baru.
induknya menjadi koloni baru. 3
3)) MMeemmbbeennttuuk k ttuunnaas s ((bbuuddddiinngg)) Jenis
Jenis SarcophytonSarcophyton gemmatum gemmatum memembmbenentutuk k tutunanas s papada da babagigian an tetepipi ka
kapipitutululum m (b(bagagiaian n atatas as kokololonini), ), bibiasasananya ya di di anantatara ra lelekukukakan. n. TuTunanas s akakanan melepaskan diri dari koloni induk, kemudian melekat pada substrat dan tumbuh melepaskan diri dari koloni induk, kemudian melekat pada substrat dan tumbuh menjadi koloni dewasa yang terpisah. Pada jenis
dar
dari i bagibagian an panpangkal gkal tantangkai gkai indinduknyuknya, a, kemkemudiudian an tumtumbuh buh memmembesbesar ar di di dekadekatt induknya.
induknya.
Ekologi Karang Lunak Ekologi Karang Lunak
Kelompok karang lunak juga tergantung pada kondisi lingkungan di sekitar Kelompok karang lunak juga tergantung pada kondisi lingkungan di sekitar tem
tempat pat tumtumbuhbuhnyanya, , terterutautama ma subsubstrstrat at dasdasar ar yanyang g kerkeras as untuntuk uk perperleklekataatan n larlarva.va. Param
Parameter lingkungan eter lingkungan yang mempengaruyang mempengaruhi hi adalah parameter fisika adalah parameter fisika seperseperti ti cahaycahayaa matah
matahari, pergeraari, pergerakan air dan kan air dan sedimsedimentasientasi. Tingkat toleran. Tingkat toleransi si dan adaptasdan adaptasi terhadapi terhadap fak
faktortor-fa-faktoktor r linlingkugkungan ngan tertersebsebut ut berberbedbeda a pada pada masmasinging-ma-masinsing g indindiviividu, du, jenjenisis maupun marga (Fabricius dan de’ath, 2000 dalam Manuputty, 2008). Kebanyakan maupun marga (Fabricius dan de’ath, 2000 dalam Manuputty, 2008). Kebanyakan marga yang hidup di lingkungan yang sering berubah-ubah kondisi fisik perairannya, marga yang hidup di lingkungan yang sering berubah-ubah kondisi fisik perairannya, hanya menempati area yang sempit (Fabricius & De’ath, 1997 dalam Manuputty, hanya menempati area yang sempit (Fabricius & De’ath, 1997 dalam Manuputty, 2008). Ada dua perubahan lingkungan yang berhubungan dengan tempat tumbuh dan 2008). Ada dua perubahan lingkungan yang berhubungan dengan tempat tumbuh dan me
melelekatkatnynya a kolkolononi, i, yayaititu u sesecacara ra vevertrtikikal al (p(pererubaubahahan n kekedadalalamaman)n), , dadan n sesecarcaraa hor
horizoizontantal l (pe(perubrubahaahan n padpada a jarjarak ak antantara ara temtempat pat hidhidup up kolkoloni oni dengdengan an dardarataatan).n). Perub
Perubahan ahan horizhorizontal berhubungan langsung dengan ontal berhubungan langsung dengan abrasi pantai akibat abrasi pantai akibat gelombgelombangang (Fabricius, 1997 dalam manuputty, 2008).
(Fabricius, 1997 dalam manuputty, 2008).
Karang lunak merupakan kelompok organisme yang tersebar luas dan dari Karang lunak merupakan kelompok organisme yang tersebar luas dan dari seg
segi i ekolekologi ogi menmenunjunjukkaukkan n varvariasiasi i yanyang g cukucukup p tintinggiggi, , sebsebalialiknyknya a daldalam am konkondisdisii ter
tertententu, tu, sepseperterti i kekkekerieringanngan, , sedsedimimententasi asi yanyang g titingginggi, , renrendahdahnya nya salsaliniinitastas, , biobiotata tersebut kurang mampu bertoleransi terutama dalam waktu lama. Hanya beberapa tersebut kurang mampu bertoleransi terutama dalam waktu lama. Hanya beberapa je
jenis nis yanyang g bisbisa a berbertahtahan an daldalam am kondkondisiisi-ko-kondindisi si tertersebsebut ut bilbila a terterjadjadinyinya a secsecaraara beraturan (periodik). Kelompok karang lunak (
beraturan (periodik). Kelompok karang lunak ( Alcyonacea, alcyoniina Alcyonacea, alcyoniina) di perairan) di perairan tropis Pasifik dapat bertahan terhadap kekeringan pada saat surut terendah dan ini tropis Pasifik dapat bertahan terhadap kekeringan pada saat surut terendah dan ini ter
terjadjadi i secsecara ara perperiodiodik, ik, karkarena ena penpengargaruh uh paspasang ang sursurut. ut. SudSudah ah dikdiketaetahui hui bahbahwawa beberapa jenis juga dapat hidup di bawah garis surut terendah, dan aman terhadap beberapa jenis juga dapat hidup di bawah garis surut terendah, dan aman terhadap kekeringan, tetapi umumnya ditemukan di perairan yang jernih dan dengan sedikit kekeringan, tetapi umumnya ditemukan di perairan yang jernih dan dengan sedikit sedimentasi.
sedimentasi.
Faktor-faktor Lingkungan Kehidupan Karang Faktor-faktor Lingkungan Kehidupan Karang
Kondisi optimal lingkungan bagi kelangsungan hidup karang lunak hampir Kondisi optimal lingkungan bagi kelangsungan hidup karang lunak hampir sama dengan karang batu (Manuputty, 1986; Manuputty, 2002 dalam Fikri, 2007). sama dengan karang batu (Manuputty, 1986; Manuputty, 2002 dalam Fikri, 2007).
1
Karang lunak sangat rawan terhadap abrasi, atau bentuk kerusakan lain Karang lunak sangat rawan terhadap abrasi, atau bentuk kerusakan lain yang diakibatkan oleh ombak dan gelombang terutama bila terjadi badai. Pada yang diakibatkan oleh ombak dan gelombang terutama bila terjadi badai. Pada saat gelombang besar, jenis-jenis yang bertahan ialah yang koloninya melekat saat gelombang besar, jenis-jenis yang bertahan ialah yang koloninya melekat pada substrat yang keras, sedangkan yang tertanam di pasir akan tergerus oleh pada substrat yang keras, sedangkan yang tertanam di pasir akan tergerus oleh
om
ombabak. k. HaHanynya a sesedidikikit t dadari ri kekelolompmpok ok kakararang ng lulunanak k yayang ng hihidudup p di di daedaerarahh hempasan ombak. Beberapa jenis dapat hidup di tempat-tempat terbuka yang hempasan ombak. Beberapa jenis dapat hidup di tempat-tempat terbuka yang menghadap arah datangnya gelombang, tetapi umumnya adalah jenis-jenis yang menghadap arah datangnya gelombang, tetapi umumnya adalah jenis-jenis yang memiliki bentuk pertumbuhan mengerak dan
memiliki bentuk pertumbuhan mengerak dan melekat kuat pada substrat, misalnyamelekat kuat pada substrat, misalnya marga
marga SinulariaSinularia dandan CladiellaCladiella. Atau jenis-jenis dengan koloni yang kecil, padat. Atau jenis-jenis dengan koloni yang kecil, padat dan kokoh seperti marga
dan kokoh seperti marga Capnella, Paralemnalia, Asterospicularia,Capnella, Paralemnalia, Asterospicularia, dandan Xenia Xenia (Manuputty, 2008).
(Manuputty, 2008)... 2
2.. AArruuss
Umumnya kelompok karang lunak melimpah di daerah yang memiliki Umumnya kelompok karang lunak melimpah di daerah yang memiliki arus deras dan
arus deras dan terlterlindung dari hempasan ombak. Kelompok hewan indung dari hempasan ombak. Kelompok hewan ini umumnyaini umumnya cenderung konsisten pada perairan dengan kekuatan arus sedang, arahnya tidak cenderung konsisten pada perairan dengan kekuatan arus sedang, arahnya tidak menentu, atau arus yang dapat membuat biota ini menangkap makanan secara menentu, atau arus yang dapat membuat biota ini menangkap makanan secara maksimal. Fungsi arus adalah untuk membawa zat makanan ke tubuh biota dan maksimal. Fungsi arus adalah untuk membawa zat makanan ke tubuh biota dan me
membmberersisihkhkan an kolkoloni oni dardari i papartrtikikelel-pa-partrtikikel el pepengngganganggggu u seselalain in jujuga ga dadapatpat me
merarangngsasang ng teterjrjadadininya ya fofototosisintntesesis is papada da hehewawan n yayang ng beberarasososisiasasi i dedengangann zooxanthellae
zooxanthellae ((MaManunupuputttyty, , 20200808)). . SeSellaiain n iittu u peperraiairran an yayang ng beberararrusus memungkinkan karang memperoleh sumber air yang segar, memberi oksigen, memungkinkan karang memperoleh sumber air yang segar, memberi oksigen, mengha
menghalangi pengendapan sedimen, sumber langi pengendapan sedimen, sumber nutrinutrien en dan dan makanan (Nybakkenmakanan (Nybakken,, 1988 dan Birkeland, 1997 dalam Sugiyanto 2004)
1988 dan Birkeland, 1997 dalam Sugiyanto 2004) 3
3.. CCaahhaayyaa
Cahaya diperlukan dalam
Cahaya diperlukan dalam proses fotosintproses fotosintesis esis alga simbiotialga simbiotik k zooxantzooxanthellahella unt
untuk uk memmemenuenuhi hi kebukebutuhtuhan an oksoksigeigen n biobiota ta terterumbumbu u karkarang ang (Ny(Nybakbakken, ken, 1991992)2) tan
tanpa pa cahacahaya ya yanyang g cukcukup, up, lajlaju u fotfotosiosintentesis sis akaakan n berberkurkurang ang dan dan kemkemampampuanuan kar
karang ang untuntuk uk menmenghaghasilsilkan kan kalkalium ium karkarbonabonat t akaakan n berberkurkurang ang pulpula a (Ha(Harahrahap,ap, 2004).
2004).
Ca
Cahahaya ya dadapapat t memembmbanantu tu pepertrtumumbubuhahan n jejeninis s kakararang ng lulunanak k yayangng mengan
proses fotosintesis. Namun cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan proses fotosintesis. Namun cahaya juga dapat menghambat pertumbuhan jenis- je
jenis nis yanyang g tidtidak ak menmengandgandung ung zooxzooxantanthelhella, la, karkarena ena umuumumnymnya a larlarva va karkarangang cenderung mencari tempat gelap untuk melekatkan diri. Batas kedalaman untuk cenderung mencari tempat gelap untuk melekatkan diri. Batas kedalaman untuk pertumbuhan jenis-jenis karang lunak bertambah sejalan dengan bertambahnya pertumbuhan jenis-jenis karang lunak bertambah sejalan dengan bertambahnya tingkat kecerahan suatu perairan (Fabricius & De’ath, 2000 dalam Manuputty, tingkat kecerahan suatu perairan (Fabricius & De’ath, 2000 dalam Manuputty, 2008)
2008) Ki
Kisasararan n sesebabararan n kakararang ng lulunanak k bebervrvarariaiasi si beberdrdasasararkakan n kekemamampmpuauann penetrasi cahaya matahari dan juga tergantung pada kedalaman, kecerahan air dan penetrasi cahaya matahari dan juga tergantung pada kedalaman, kecerahan air dan derajat kemiringan dari lereng terumbu. Partikel yang ada dalam air laut tidak derajat kemiringan dari lereng terumbu. Partikel yang ada dalam air laut tidak hanya dapat membuat perairan keruh tapi juga menghambat penetrasi cahaya hanya dapat membuat perairan keruh tapi juga menghambat penetrasi cahaya matah
matahari. ari. TingkaTingkat t turbiturbiditas yang ditas yang tinggtinggi i ditemditemukan ukan diratdirataan aan terumterumbu bu perairperairanan dangkal yang dekat dengan pantai atau muara sungai, dimana ombak dan arus dangkal yang dekat dengan pantai atau muara sungai, dimana ombak dan arus dap
dapat at menmengadugaduk-adk-aduk uk sedsedimeimen n dan dan lumlumpur pur dardari i dasdasar ar perperairairan an (M(Manupanuputtutty,y, 2008).
2008). 4
4.. NNuuttrriieenn
Nutrien yang berbentuk partikel atau terlarut di perairan terbuka (
Nutrien yang berbentuk partikel atau terlarut di perairan terbuka (oceanicoceanic),), berasal dari berbagai sumber. Di perairan terbuka daerah tropis nutrien diperoleh berasal dari berbagai sumber. Di perairan terbuka daerah tropis nutrien diperoleh dari proses pertumbuhan plankton dan organisme pengurai lainnya, terutama di dari proses pertumbuhan plankton dan organisme pengurai lainnya, terutama di perairan biru dan jernih. Di
perairan biru dan jernih. Di perairan pesisir, konsentrasi zat makanan yang perairan pesisir, konsentrasi zat makanan yang terlarutterlarut di dalam air lebih tinggi dibandingkan dengan di perairan terbuka yang jauh dari di dalam air lebih tinggi dibandingkan dengan di perairan terbuka yang jauh dari p
panantatai. i. Di Di ararea ea pepesisisisir r yayang ng dandangkgkalal, , yayang ng mamana na penpenetetrarasi si sisinanar r mamatatahahariri terhambat akibat keruhnya perairan, didominasi oleh kelompok karang lunak dari terhambat akibat keruhnya perairan, didominasi oleh kelompok karang lunak dari suku Alcyoniidae. Umumnya karang lunak yang mengandung zooxanthella jarang suku Alcyoniidae. Umumnya karang lunak yang mengandung zooxanthella jarang ada di lokasi dengan tingkat
ada di lokasi dengan tingkat polusi yang tinggi (Manuputty, 2008).polusi yang tinggi (Manuputty, 2008). 5
5.. SSeeddiimmeennttaassii S
Sedediimementntasasi i mmererupupakakan an mamasasallah ah yyanang g umumum um di di dadaererah ah ttroropipis,s, pemba
pembangunan di ngunan di daerah pantai daerah pantai dan dan aktiaktivitasvitas-akti-aktivitas manusia vitas manusia lainlainnya nya sepersepertiti pe
pengerngerukanukan, , perpertamtambanbangan, gan, aktaktiviivitas tas perpertantanian ian dan dan pempembukabukaan an huthutan an dapdapatat membebaskan sedimen ke perairan daerah terumbu karang. Pengaruh sedimen membebaskan sedimen ke perairan daerah terumbu karang. Pengaruh sedimen terha
terhadap dap pertupertumbuhan binatang karang mbuhan binatang karang dapat terjadi secara langsung maupundapat terjadi secara langsung maupun ti
apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau banyak sehingga menutupi apabila sedimen tersebut ukurannya cukup besar atau banyak sehingga menutupi polyp atau mulut karang ((Hubbard dan Pocock, 1972; Bak dan Elgershuizen, polyp atau mulut karang ((Hubbard dan Pocock, 1972; Bak dan Elgershuizen, 1976; Bak, 1978) dalam Supriharyono, 2000;2007). Pengaruh tidak langsungnya 1976; Bak, 1978) dalam Supriharyono, 2000;2007). Pengaruh tidak langsungnya ad
adalalah ah memelalalului i tutururunnnnya ya pepenenetrtrasasi i cacahahaya ya mamatatahahari ri yayang ng pepentntining g ununtutuk k fot
fotosiosintentesis sis algalga a simsimbiobion n karkarang ang (zo(zooxanoxanthethelllla) a) dan dan banbanyakyaknya nya eneenergi rgi yanyangg di
dikelkeluauarkrkan an ololeh eh hewhewan an kakararang ng ununtutuk k memenghnghalalau au sesedidimemen n tetersrsebuebut, t, yayangng b
bererakakibibat at tutururunnnnya ya lalaju ju pepertrtumumbubuhahan n (P(Pasastotororok k dan dan BiBilylyarard d 1981985 5 daldalamam Supriharyono, 2000; 2007; Sugiyanto, 2004). Perairan yang sedimentasinya tinggi Supriharyono, 2000; 2007; Sugiyanto, 2004). Perairan yang sedimentasinya tinggi at
atau au kerkeruh, uh, kekeaneanekakararagamgaman an dan dan tutututupapan n kakararang ng hihidudup p cecendenderurung ng rerendndahah (Supriharyono, 2000; 2007).
(Supriharyono, 2000; 2007). Sedim
Sedimentasentasi i yang terjadi secara yang terjadi secara alami pada alami pada terumterumbu bu karang bervariakarang bervariasisi sec
secara ara sigsignifnifikaikan. n. PenPengargaruh uh sedsedimeimentantasi si padpada a karkarang ang lunlunak ak jugjuga a berbervarvariasiasi,i, te
tergrganantutung ng papada da titingngkat kat totoleleraransnsi i dardari i mamasising-ng-mamasising ng jejeninis. s. BiBila la prprososeses se
sedidimementntasasi i teterjrjadadi i bebersrsamamaaaan n dedengngan an pepeniningngkakatatan n kokonsnsententrarasi si nutnutririen en didi perai
perairan, terutama bila ran, terutama bila peraiperairan berdekatan dengan ran berdekatan dengan muara sungai yang muara sungai yang melewmelewatiati daerah pertanian, akan mengganggu kesehatan koloni karang di dalam ekosistem daerah pertanian, akan mengganggu kesehatan koloni karang di dalam ekosistem terumbu karang. Penimbunan sedimen yang cukup tebal akan mematikan koloni terumbu karang. Penimbunan sedimen yang cukup tebal akan mematikan koloni karang yang kecil terutama yang baru tumbuh. Sedimen juga berpengaruh negatif karang yang kecil terutama yang baru tumbuh. Sedimen juga berpengaruh negatif p
padada a prprososes es fofototosisintntesesisis, , karkarenena a didisasampmpining g memenunututupi pi kokololoni ni kakararang ng jujugaga mengha
menghalangi penyerapan cahaya langi penyerapan cahaya matahmatahari ari dan dan akhirakhirnya nya mengakimengakibatkan kolonibatkan koloni karang menjadi stres. Kelompok karang lunak (Alcyoniina) dari suku Xeniidae karang menjadi stres. Kelompok karang lunak (Alcyoniina) dari suku Xeniidae dan Nephtheidae, umumnya membutuhkan perairan yang jernih, sedangkan dari dan Nephtheidae, umumnya membutuhkan perairan yang jernih, sedangkan dari suk
suku u AlcAlcyonyoniidiidae ae terterutautama ma marmargaga SinulSinularia, aria, LobophyLobophytum, tum, SarcophySarcophytonton dandan Klyxum
Klyxum dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat di perairan yang tidak jernihdapat tumbuh dan berkembang dengan cepat di perairan yang tidak jernih terutama di perairan pesisir (Manuputty, 2008).
terutama di perairan pesisir (Manuputty, 2008). 6
6.. SSaalliinniittaass
Salinitas juga dapat menjadi faktor pembatas kehidupan hewan karang. Salinitas juga dapat menjadi faktor pembatas kehidupan hewan karang. Hewan karang hidup subur pada kisaran salinitas sekitar 34-36
Hewan karang hidup subur pada kisaran salinitas sekitar 34-36 oo//oooo (Kinsman,(Kinsman,
196
1964 4 daldalam am SupSuprihriharyaryonoono, , 20002000; ; 20072007). ). NamNamun un pengpengaruaruh h salsaliniinitas tas terterhadahadapp kehidupan hewan karang sangat bervariasi tergantung pada kondisi periairan laut kehidupan hewan karang sangat bervariasi tergantung pada kondisi periairan laut setempat, bahkan seringkali salinitas di bawah minimum dan di atas maksimum setempat, bahkan seringkali salinitas di bawah minimum dan di atas maksimum
ters
tersebut karang ebut karang masimasih h bisa hidup, demikian pula dengan bisa hidup, demikian pula dengan pengarpengaruh uh salinsalinitas padaitas pada tiap jenis terjadi variasi (Supriharyono, 2000; 2007).
tiap jenis terjadi variasi (Supriharyono, 2000; 2007). Tidak banyak
Tidak banyak diketdiketahui tentang ahui tentang pengarpengaruh uh salisalinitas terhadap karang nitas terhadap karang lunak lunak dal
dalam am hubuhubungangannynnya a dengdengan an toltoleraeransinsinya nya terterhadhadap ap air air tawtawar. ar. KadKadar ar salsaliniinitastas sek
sekititar ar 35 35 ppt ppt mermerupaupakan kan nilnilai ai yanyang g nornormal mal bagi bagi lilingkungkungan ngan perperairairan an IndIndo- o-Pasifik. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan kadar salinitas sampai Pasifik. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan kadar salinitas sampai 45
45 ppppt, t, yayang ng teterjrjadadi i di di peperarairiran an ututarara a LaLaut ut MeMerarah h dadan n TeTeluluk k PePersrsia ia titidadak k mem
mematiatikan kan kolkoloni oni karkarang ang lunlunak ak di di daerdaerah ah itu itu (Fa(Fabribriciucius s & & AldAldersersladlade, e, 20012001 dalam Manuputty, 2008). Naiknya nilai salinitas sekitar 2 – 3 ppt di atas nilai dalam Manuputty, 2008). Naiknya nilai salinitas sekitar 2 – 3 ppt di atas nilai normal akibat penguapan air laut, masih dianggap normal. Sebaliknya, penurunan normal akibat penguapan air laut, masih dianggap normal. Sebaliknya, penurunan ka
kadadar r sasalilininitatas s teterurutatama ma di di dadaererah ah raratataan an teterurumbmbu u yayang ng dadapat pat memengngalalamamii kekeringan akibat pasang surut, ditambah lagi dengan jika terjadinya di musim kekeringan akibat pasang surut, ditambah lagi dengan jika terjadinya di musim hujan sehingga dipengaruhi oleh air tawar, dapat mengakibatkan kematian karang. hujan sehingga dipengaruhi oleh air tawar, dapat mengakibatkan kematian karang. Di perairan Indo-Pasifik, kadar salinitas di bawah 30 ppt dapat mempengaruhi Di perairan Indo-Pasifik, kadar salinitas di bawah 30 ppt dapat mempengaruhi anggot
anggota a suku Xeniidasuku Xeniidae, dan e, dan dengan kadar 25 dengan kadar 25 ppt bahkan dapat ppt bahkan dapat mematmematikan jenis-ikan jenis- jenis karang (Manuputty, 2008).
jenis karang (Manuputty, 2008). 7
7.. TTeemmppeerraattuurr Suh
Suhu u air air ataatau u temtemperperatuatur r mermerupakupakan an fakfaktor tor penpentinting g yanyang g menmenententukanukan kehidupan karang. Menurut Wells (1954) dalam supriharyono (2000; 2007) suhu kehidupan karang. Menurut Wells (1954) dalam supriharyono (2000; 2007) suhu yan
yang g baibaik k adaadalah lah berberkiskisar ar antantara ara 25-25-2929 ooC. C. sedsedangkangkan an batbatas as minminimuimum m dandan
maksimum suhu berkisar antara 16-17
maksimum suhu berkisar antara 16-17ooC dan sekitar 36C dan sekitar 36ooC (Kinsman, 1964 dalamC (Kinsman, 1964 dalam
supriharyono, 2000; 2007). Di beberapa tempat, karang masih bisa hidup dengan supriharyono, 2000; 2007). Di beberapa tempat, karang masih bisa hidup dengan toleransi 36-40
toleransi 36-40ooC (Nybakken, 1988 dalam sugiyanto, 2004).C (Nybakken, 1988 dalam sugiyanto, 2004).
Lebih lanjut dilaporka
Lebih lanjut dilaporkan n mengenmengenai ai pengarpengaruh uh suhu terhadap hewan suhu terhadap hewan karangkarang,, su
suhu hu yayang ng mememamatitikakan n hehewawan n kakararang ng bubukan kan susuhu hu yayang ng ekekststrerem, m, yayaititu u susuhuhu minimum atau maksimum saja, namun lebih karena perbedaan perubahan suhu minimum atau maksimum saja, namun lebih karena perbedaan perubahan suhu se
secacara ra memendandadadak k dardari i susuhu hu alalamami. i. MeMenunururut t CoColeles s dan dan JoJokikiel el (1(1978978) ) dadann Ne
Neudeudecker cker (19(1981) 81) daldalam am SupSuprihriharyaryono ono (20(2000; 00; 2002007) 7) perperubaubahan han suhsuhu u secsecaraara mendadak sekitar 4-6
mendadak sekitar 4-6 ooC di bawah atau di atas “suhu alami” dapat mengurangiC di bawah atau di atas “suhu alami” dapat mengurangi
pertumbuhan karang bahkan mematikannya. pertumbuhan karang bahkan mematikannya.
Temper
Temperatur yang atur yang hangat pada hangat pada suatu perairasuatu perairan n merupmerupakan faktor pembatasakan faktor pembatas b
bagagi i pepertrtumumbubuhahan n mamaupupun un sesebabararan n kakararang ng babatu tu dadan n kakararang ng lulunanak k yayangng me
mengangandndung ung zozooxoxantanthehelllla. a. TeTerbrbatatasasnynya a sesebabararan n jejeninis s yayang ng memengangandndungung zooxanthella disebabkan oleh kecilnya kemampuan bertoleransi alga ini terhadap zooxanthella disebabkan oleh kecilnya kemampuan bertoleransi alga ini terhadap tempe
temperaturratur. . PenuruPenurunan air nan air laut sampai di laut sampai di bawah 18bawah 18 ooC untuk jangka waktu yangC untuk jangka waktu yang
p
pananjajang ng memerurupapakakan n anancamcaman an babagi gi jejeninis s kakararang ng lulunak nak yayang ng memengangandndungung zooxant
zooxanthella. Di hella. Di lokasi sepertlokasi seperti i ini hanya ini hanya ditemditemukan sedikit koloni ukan sedikit koloni karang lunak.karang lunak. Hanya kelompok yang tidak mengandung zooxanthella yang dapat tumbuh di Hanya kelompok yang tidak mengandung zooxanthella yang dapat tumbuh di perairan dengan temperatur dingin, atau di perairan yang dalam.
perairan dengan temperatur dingin, atau di perairan yang dalam. Na
Naikniknya ya temtemperperatuatur r walwalaupuaupun n hanhanya ya satsatu u ataatau u dua dua derderajaajat t sajsaja a dapadapatt mempengaruhi konsentrasi zooxanthella di dalam jaringn karang. Bila kenaikan mempengaruhi konsentrasi zooxanthella di dalam jaringn karang. Bila kenaikan tempe
temperatur terlalu tinggi, jaringan karang ratur terlalu tinggi, jaringan karang akan mengerut, dan akan mengerut, dan zooxantzooxanthella akanhella akan keluar ke air laut. Dengan demikian, pada jenis yang mengandung zooxanthella keluar ke air laut. Dengan demikian, pada jenis yang mengandung zooxanthella tidak ada proses fotosintesis dan dalam waktu lama karang akan mati. Akibat tidak ada proses fotosintesis dan dalam waktu lama karang akan mati. Akibat kel
keluaruarnya nya zoozooxantxanthelhella, la, pigpigmen men padpada a karkarang ang akaakan n hilhilang ang dan dan kolkoloni oni karkarangang menja
menjadi di berwarberwarna na putih. Proses ini putih. Proses ini dikenadikenal l dengan “bleachidengan “bleaching”. ng”. PopulPopulasi karangasi karang lunak menjadi berkurang pada waktu terjadi proses tersebut secara besar-besaran lunak menjadi berkurang pada waktu terjadi proses tersebut secara besar-besaran pada tahun 1998, dan kesempatan untuk bertahan hidup pada waktu itu bervariasi pada tahun 1998, dan kesempatan untuk bertahan hidup pada waktu itu bervariasi pada masing-masing jenis (Manuputty, 2008).
pada masing-masing jenis (Manuputty, 2008). 8
8.. KKeeddaallaammaann Per
Perumbumbuhauhan n karkarang ang jugjuga a dapadapat t dipdipengengaruaruhi hi oleoleh h fakfaktor tor kedkedalaalamanman.. Pengaruh kedalaman biasanya berhubungan dengan faktor lingkungan lain seperti Pengaruh kedalaman biasanya berhubungan dengan faktor lingkungan lain seperti cahaya, pergerakan air dan bahkan di beberapa tempat lainnya dengan suhu dan cahaya, pergerakan air dan bahkan di beberapa tempat lainnya dengan suhu dan ata
atau u salsaliniinitas tas (S(Supruprihaiharyoryono no 2000 2000 daldalam am SugSugiyiyantanto, o, 20042004; ; harharahapahap, , 20042004).). Pertumbuhan karang yang dipengaruhi kedalaman tergantung juga pada spesies Pertumbuhan karang yang dipengaruhi kedalaman tergantung juga pada spesies dan faktor lingkungan lainnya. Semakin dalam laju pertumbuhan semakin turun. dan faktor lingkungan lainnya. Semakin dalam laju pertumbuhan semakin turun. Pertumbuhan optimum karang pada umumnya terjadi pada kedalaman di bawah Pertumbuhan optimum karang pada umumnya terjadi pada kedalaman di bawah permukaan, hal ini kemungkinan berkaitan dengan cahaya (Harahap, 2004) dan permukaan, hal ini kemungkinan berkaitan dengan cahaya (Harahap, 2004) dan
zooxanthella di jaringannya. zooxanthella di jaringannya. 9
Skala pH
Skala pH menunjmenunjukkan perbandingukkan perbandingan an konsekonsentrasntrasi i antarantara a ion Hion H++ dan OHdan OH--..
Sist
Sistem em kerbondkerbondioksiioksida-asada-asam m askorbaskorbat-biat-bikarbonkarbonat at berfunberfungsi gsi sebagasebagai i buffebuffer r yangyang dapat mempertahankan pH air laut dalam suatu kisaran yang sempit (Nybakken dapat mempertahankan pH air laut dalam suatu kisaran yang sempit (Nybakken 1988 dalam Sugiyanto, 2004). Menurut Tomascik dkk (1997) dalam Harahap 1988 dalam Sugiyanto, 2004). Menurut Tomascik dkk (1997) dalam Harahap (20
(2004) 04) dan dan SugSugiyiyantanto o (20(2004)04), , habihabitat tat yanyang g coccocok ok bagbagi i perpertumtumbuhabuhan n terterumbumbuu karang yaitu habitat yang memiliki kisaran pH 8,2
karang yaitu habitat yang memiliki kisaran pH 8,2 – 8,5.– 8,5. Komponen Bioaktif dan Manfaat Karang Lunak
Komponen Bioaktif dan Manfaat Karang Lunak
Senyawa bioaktif adalah senyawa kimia aktif yang dihasilkan oleh organisme Senyawa bioaktif adalah senyawa kimia aktif yang dihasilkan oleh organisme me
melalalului i jajalulur r bibiososinintetetitik k memetatabobolilit t sesekukundender. r. (K(Khathatabab eet t aal l .., , 220008 08 ddaallaamm Hardiningtyas, 2009). Metabolit sekunder (
Hardiningtyas, 2009). Metabolit sekunder (natural product natural product ) tersebut diproduksi oleh) tersebut diproduksi oleh organisme pada saat kebutuhan metabolisme primer sudah terpenuhi dan digunakan organisme pada saat kebutuhan metabolisme primer sudah terpenuhi dan digunakan dal
dalam am mekmekanianisme sme evolevolusi usi ataatau u strstrateategi gi adaadaptaptasi si lilingkungkungan ngan yanyang g penpentinting g daldalamam ekologi (Muniarsih, 2005 dalam Hardiningtyas, 2009).
ekologi (Muniarsih, 2005 dalam Hardiningtyas, 2009). Kar
Karang ang lunlunak ak mermerupakupakan an sumsumber ber yanyang g kaykaya a akan akan sensenyawyawa a kimkimia, ia, sepsepertertii terpenoid, steroid, steroid glykosida, racun lipoid dan bahan bioaktif. Senyawa kimia terpenoid, steroid, steroid glykosida, racun lipoid dan bahan bioaktif. Senyawa kimia ini dihasilkan secara alamiah melalui proses metabolisme tubuh. Pernah dilaporkan ini dihasilkan secara alamiah melalui proses metabolisme tubuh. Pernah dilaporkan bahwa sebanyak 50 % senyawa bioaktif ditemukan dalam invertebrata laut ini bersifat bahwa sebanyak 50 % senyawa bioaktif ditemukan dalam invertebrata laut ini bersifat
toksik (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007). toksik (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007).
Menurut Khatab
Menurut Khatab et al et al . (2008) dalam Hardiningtyas (2009), metabolit sekunder . (2008) dalam Hardiningtyas (2009), metabolit sekunder yan
yang g dihdihasiasilkalkan n oleoleh h karkarang ang lunlunak ak memmemililiki iki kerkeragamagaman an yanyang g tintinggi ggi dan dan strstruktuktur ur kimia yang
kimia yang unik. Muniarsiunik. Muniarsih h (2005) dalam (2005) dalam HardiHardiningtningtyas (2009) yas (2009) berpenberpendapat bahwadapat bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya keanekaragaman organisme laut dan pengaruh hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya keanekaragaman organisme laut dan pengaruh lin
lingkungkungan gan laulaut, t, sepseperterti i kadkadar ar gargaram, am, renrendahdahnya nya intintensensitaitas s cahacahaya, ya, adaadanya nya aruaruss mau
maupun pun komkompetpetisi isi yanyang g kuat kuat sehsehingingga ga menmendordorong ong orgorganianisme sme laulaut t menmenghaghasilsilkankan metabolit sekunder yang mempunyai struktur kimia relatif berbeda dengan organisme metabolit sekunder yang mempunyai struktur kimia relatif berbeda dengan organisme darat.
darat.
Karang lunak
Karang lunak menghasmenghasilkan senyawa ilkan senyawa metabmetabolit sekunder olit sekunder berfunberfungsi untuk gsi untuk me
mengnghahadapdapi i seserarangngan an prprededatatoror, , memedidia a kokompmpetetisisi, i, memencncegegah ah ininfefeksksi i babaktktereri,i, membantu proses reproduksi, dan mencegah sengatan sinar ultra violet (Harper et al. membantu proses reproduksi, dan mencegah sengatan sinar ultra violet (Harper et al. 2001 dalam hardiningtiyas, 2009). Elyakov dan Stonik (2003) dalam Hardiningtyas 2001 dalam hardiningtiyas, 2009). Elyakov dan Stonik (2003) dalam Hardiningtyas (20
senya
senyawa wa hasil metabolit hasil metabolit sekundsekunder, er, sepertseperti i alkalalkaloid, oid, terpenterpenoid, oid, stersteroid, oid, flavoflavonoid,noid, fenol, saponin, dan peptida.
fenol, saponin, dan peptida. Bebe
Beberaprapa a komkomponeponen n biobioaktaktif if yanyang g dihdihasiasilkalkan n oleoleh h karkarang ang lunlunak ak melmelipuiputiti antib
antibiotikiotika, a, senyasenyawa wa antitantitumor, antijamur dan umor, antijamur dan antikantikanker anker (Manu(Manuputty 2002 putty 2002 dalamdalam Fikri, 2007). Selain itu juga diketahui bahwa karang lunak menghasilkan senyawa Fikri, 2007). Selain itu juga diketahui bahwa karang lunak menghasilkan senyawa ant
antineineoplaoplastistik, k, HIVHIV-in-inhibhibitoitory ry (Ra(Rashishid d et et al.al., , 2002000 0 daldalam am FikFikri, ri, 20072007) ) dan dan antanti- i-inflammatory (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007).
inflammatory (Radhika, 2006 dalam Fikri, 2007).
Salah satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada karang lunak adalah Salah satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada karang lunak adalah terpe
terpena. na. SenyaSenyawa wa terpeterpena na merupmerupakan akan suatu kelompok senyawa kimia suatu kelompok senyawa kimia dari golongandari golongan hi
hidrdrokaokarbrbon on isisomometetririk k yayang ng memempmpunyunyai ai rurumumus s momolelekul kul CC1010HH1616. . SeSenynyawawa a ininii
umumnya ditemukan dalam minyak astiri dari tumbuhan yang berbau harum, seperti umumnya ditemukan dalam minyak astiri dari tumbuhan yang berbau harum, seperti euca
eucalylyptuptus, s, pinpinus, us, damdamar ar dan dan sebsebagaagainyinya. a. SenSenyawyawa a ini ini digdigunaunakan kan daldalam am indindustustriri farma
farmasi si terutterutama ama dalam dalam pembuapembuatan tan obat-oobat-obat bat antibantibiotikiotik, , antijantijamur amur dan dan antitantitumor.umor. Secara alamiah senyawa terpena digunakan oleh karang lunak itu sendiri sebagai Secara alamiah senyawa terpena digunakan oleh karang lunak itu sendiri sebagai penangkal terhadap serangan predator, dalam hal memperebutkan ruang lingkup, dan penangkal terhadap serangan predator, dalam hal memperebutkan ruang lingkup, dan
dal
dalam am proproses ses repreprodroduksuksi i (Ma(Manupunuputtytty, , 2002002 2 daldalam am FikFikri, ri, 20072007). ). PadPada a bebbeberaerapapa penel
penelitian diketahui bahwa itian diketahui bahwa senysenyawa awa terpeterpena na yang dihasilkyang dihasilkan an oleh karang oleh karang lunak jugalunak juga berpotensi sebagai zat antimikroba.(Fikri, 2007).
berpotensi sebagai zat antimikroba.(Fikri, 2007).
Menurut Coll dan Sammarco (1983) dalam Hardiningtyas (2009), terpenoid Menurut Coll dan Sammarco (1983) dalam Hardiningtyas (2009), terpenoid merupakan senyawa kimia yang memiliki aroma atau bau yang harum. Senyawa merupakan senyawa kimia yang memiliki aroma atau bau yang harum. Senyawa terpen dapat digunakan dalam bidang farmasi sebagai antibiotika, anti jamur, dan terpen dapat digunakan dalam bidang farmasi sebagai antibiotika, anti jamur, dan senyawa anti tumor. Kegunaan senyawa terpen bagi karang lunak itu sendiri ialah senyawa anti tumor. Kegunaan senyawa terpen bagi karang lunak itu sendiri ialah sebagai penangkal terhadap serangan predator, media untuk memperebutkan ruang sebagai penangkal terhadap serangan predator, media untuk memperebutkan ruang lingk
lingkup, up, dan dan membanmembantu tu proseproses s reprodreproduksi. Steroid merupakan golongan senyawauksi. Steroid merupakan golongan senyawa triterpenoid. Steroid alami berasal dari berbagai transformasi kimia dua triterpena, triterpenoid. Steroid alami berasal dari berbagai transformasi kimia dua triterpena, yaitu lanosterol dan sikloartenol. Senyawa steroid dapat digunakan sebagai bahan yaitu lanosterol dan sikloartenol. Senyawa steroid dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat (Harborne, 1987 dalam Hardiningtyas, 2009).
dasar pembuatan obat (Harborne, 1987 dalam Hardiningtyas, 2009). Han
Handadayayani ni etet.a.al.l.(1(199997) 7) dadalalam m DeDewi wi dkkdkk. . (2(2008008) ) memenemnemukukan an 2 2 jejeniniss sesquiterpen baru dari karang lunak
sesquiterpen baru dari karang lunak nephtea chabrollinephtea chabrolli yang memperlihatkan aktivitasyang memperlihatkan aktivitas insektisidal. Pada
insektisidal. Pada lobophytum splobophytum sp juga pernah juga pernah dilapdilaporkan adanya orkan adanya senyasenyawa wa antitantitumor umor dan aktifitas antileukimia yang mampu melawan tumor ovarium dan sel leukemia dan aktifitas antileukimia yang mampu melawan tumor ovarium dan sel leukemia