Fun Food Barbeque sebagai Inovasi Produk
Food and Beverage Department
Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
CARLOS IBAN, ARISMAGITA
Diploma Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada
iban_carlos@yahoo.com; arismagita@ugm.mail.ac.id
Abstract
Nowaday in Yogyakarta, Indonesia, the growth of hotel business increase very rapidly. Based on data from the Association of Indonesian Hotels and Restaurants, the total of new hotels to be built in Yogyakarta reach the number of 110. Currently, investors of these hotels industry not only focus on provide the accommodation, but also going further to sells the other products of hotel, like Food and Beverage. This research took a case study on product innovation of Neo+ Awana Hotel Yogyakarta, with a growing event called “Fun Food Barbeque”. The first implementation of the Food Barbeque Fun event was not optimal, because the guests was not enthused by western food and also the menu had a lot to offer. With the changing product innovation barbeque into fusion food with a menu that is a mix between Indonesian food with western food, Fun Food Barbeque event becomes more attractive.
Keywords:
Hotel, Product, Food, Innovation, Neo+ Awana Yogyakarta Dikumpulkan : 28 Februari 2017
Direvisi : 25 Maret 2017 Diterima : 27 Maret 2017
Pendahuluan
Industri akomodasi wisata merupakan salah satu industri terbesar dalam sektor kepariwisataan global (UNWTO, 2012). Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi industri perhotelan yang mendukung perkembangan dalam sektor pariwisata. Perkembangan tersebut terlihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan pembangunan hotel terutama pada daerah yang memiliki potensi wisata yang tinggi. Saat ini di Indonesia, tengah terjadi pertumbuhan pembangunan hotel yang sangat pesat. Pembangunan hotel tersebut diimbangi dengan bertambahnya destinasi wisata yang terus dikembangkan. Pesatnya perkembangan hotel tersebut mendorong banyak investor untuk membangun berbagai jenis hotel di daerah yang sedang mengalami pertumbuhan pariwisata.
Yogyakarta merupakan daerah dengan presentasi kunjungan wisata yang tinggi. Tingginya presentasi kunjungan wisata berpengaruh terhadap banyaknya investor lokal maupun asing untuk mendirikan hotel, baik hotel kelas melati hingga hotel berbintang. Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Yogyakarta pada kurun 2015 – 2016 total hotel baru yang akan dibangun sebanyak 110 hotel yang merupakan hotel berbintang dan hotel ekonomi (Tribun Jogja, 2015). Saat ini investor industri perhotelan tidak hanya memfokuskan pada penyedia akomodasi saja, namun juga lebih mengoptimalkan penjualan produk hotel lainnya. Salah satunya yaitu produk dari departemen Food and Beverage. Produk tersebut tidak hanya dijual kepada tamu hotel yang menginap namun juga kepada tamu yang tidak menginap. Dari produk makanan tersebut menghasilkan
revenue yang tinggi sehingga setiap hotel
akan menawarkan berbagai produk andalan yang berbeda untuk menarik tamu.
Melihat tren industri perhotelan tersebut, industri perhotelan di Kota Yogyakarta juga sudah mengoptimalkan pada penjualan produk dari departemen
Food and Beverage. Upaya pengoptimalan
tersebut dapat dilihat dari maraknya iklan dan promosi yang menjual produk Food
and Beverage hotel melalui berbagai media
baik media cetak maupun internet. Banyaknya hotel baru yang didirikan di Kota Yogyakarta membuat hotel baru harus bersaing dengan hotel yang sudah terlebih dahulu memiliki eksistensi. Oleh karena itu, hotel yang baru harus membuat kreasi serta inovasi untuk menampilkan produk yang terbaik agar dapat bersaing dengan hotel yang lain.
Hotel Neo+ Awana dari beberapa hotel yang baru di Kota Yogyakarta merupakan salah satu hotel yang letaknya strategis dekat dengan pusat kota dan tempat wisata, sehingga banyak wisatawan yang melewati hotel tersebut. Hotel Neo+ Awana sendiri dibuka pada bulan Maret 2015, sehingga hotel tersebut masih berinovasi terutama terhadap produk Food and Beverage. Salah satu produk inovasi dari hotel tersebut adalah
Fun Food Barbeque yang merupakan event
mingguan di hotel tersebut. Event tersebut diadakan setiap minggu pada hari Jumat dan Sabtu. Event tersebut tidak hanya untuk tamu yang menginap di hotel namun juga bagi wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta. Inovasi produk dalam bentuk
event tersebut yang mendasari penulis
untuk melakukan Penulisan bagaimana inovasi dari produk departemen Food and
Beverage tersebut untuk menarik
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “Fun Food Barbeque sebagai Inovasi Produk Food and Beverage Departement Hotel Neo+ Awana Yogyakarta”. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan Penulisan antara lain sebagai berikut (1) Apa saja produk yang ditawarkan dalam Event Fun
Food Barbeque di Hotel Neo+ Awana
Yogyakarta? (2) Apa sajakah inovasi yang dilakukan oleh Food and Beverage
Department dalam mempersiapkan Event Fun Food Barbeque?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diambil berbagai tujuan, antara lain (1) Untuk mengetahui produk yang ditawarkan dalam Event Fun Food Barbeque di Hotel Neo+ Awana (2) Untuk mengetahui apa inovasi yang dilakukan oleh Food and
Beverage Department dalam
mempersiapkan Event Fun Food Barbeque. Menurut kamus Oxford, The Advance Learner’s Dictionary, Hotel adalah:
“Building where meals and rooms are provided for travelers.” Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
Menurut the American Hotel and
Motel Association (AHMA) sebagaimana
dikutip oleh Steadmon dan Kasavana: A
hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: Food and Beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures.
Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Hotel dapat
didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar dengan pelayanan yang diterima tanpa ada perjanjian khusus (Sulastiyono, 2011: 5)
Hotel adalah jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan profesional, disediakan bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya (Bagyono, 2007: 63)
Food and Beverage merupakan salah
satu bagian yang terdapat di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman. Selain melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, namun juga menjalankan kegiatan – kegiatan komplek. Kegiatan tersebut yaitu melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan – kegiatan yang dapat menarik tamu untuk maakan dan minum di restoran hotel, melakukan pembelian bahan – bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk (Sulastiyono, 2011)
Food and Beverage Department ialah
bagian dari pada hotel yang mengurusi penyediaan dan penjualan makanan dan minuman di dalam hotel. Selain penyewaan kamar bagi suatu hotel makanan dan minuman itulah yang merupakan sumber penghasilan tertentu. (Damardjati, 2006: 55)
Food and Beverage Department
merupakan salah satu departemen atau bagian yang ada didalam sebuah hotel dengan peran utama menyelenggarakan pelayanan dan minum untuk para tamu, pimpinan, maupun karyawan hotel dan merupakan hasil terbesar untuk hotel – hotel berbintang umumnya adalah dari penjualan makanan dan minuman di restoran, room service, banquet.
Inovasi merupakan ciptaan baru (dalam bentuk manifestasi atau tidak berwujud) yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh seorang individu.
Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi (Ansyar, Nurtain: 1991)
Metode
Metode yang penulis lakukan dalam melakukan Penulisan ini adalah metode Penulisan kualitatif. Metode Penulisan kualitatif atau qualitative research merupakan metode atau cara memperoleh dan mengumpulkan data kualitatif, sehingga yang bersifat ‘kualitatif’ bukanlah metodenya, melainkan jenis-jenis datanya. Data kualitatif tidak bewujud angka atau satuan numerik, tetapi data tersebut tersaji berdasarkan pengamatan dari pernyataan-pernyataan mengenai isi, sifat, ciri, keadaan, dari sesuatu atau gejala, serta pernyataan mengenai
hubungan-hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sesuatu dalam hal ini bisa berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu kehidupan masyarakat.
Proses Penulisan dan pemahaman dalam metode kualitatif berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah dalam lingkup ilmu pengetahuan. Penulis pada pendekatan ini membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan dari subjek dan melakukan studi pada situasi yang alami. Prosedur Penulisan dan pengolahan data menggunakan metode kualitatif menghasilkan sajian deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati pada lokasi Penulisan, yaitu Hotel Neo+ Awana Yogyakarta.
Jenis data yang akan dicari ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh selama penulis melakukan observasi langsung ketika menjalankan praktek kerja lapangan dan menggunakan wawancara yang bersumber dari pihak Departemen
Food and Beverage dan Departemen Sales and Marketing di Hotel Neo+ Awana
Yogyakarta. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui buku, brosur, maupun artikel yang terdapat pada media cetak maupun internet.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta untuk memperoleh sumber data yang diperlukan, maka teknik yang digunakan oleh penulis yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Observasi yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada
Awana Yogyakarta. Pengamatan tersebut dilaksanakan selama penulis menjalani training di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta yang meliputi kegiatan persiapan untuk
Event Fun Food Barbeque dan set up menu.
Wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara penulis melakukan interaksi dengan pihak terkait melalui tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan kepada pihak – pihak yang ada pada bagian Food and Beverage
Department, baik di bagian Food and Beverage Product dan Food and Beverage Service guna melengkapi data penulis.
Teknik pengumpulan data berikutnya yaitu dokumentasi. Dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh berbagai dokumen atau data tertulis, serta gambar yang relevan dengan Penulisan yang dilakukan. Sementara itu, pengumpulan data terakhir menggunakan metode studi pustaka sebagai bahan acuan dalam mencari data sekunder yang berhubungan dengan Penulisan.
Hasil dan Pembahasan
Hotel Neo+ Awana Yogyakarta merupakan salah satu dari jaringan operator hotel yaitu Archipelago International atau lebih dikenal dengan nama Aston International. Archipelago International merupakan jaringan hotel terbesar di kawasan Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 100+ hotel dan 15.000 kamar serta lebih dari 95 properti sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina dan Malaysia. Aston International
merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mendefinisikan kembali konsep service apartment menjadi sebuah hotel harian dan ketersediaan fasilitas yang memungkinkan tamu untuk tinggal lebih lama. Aston International Group terdiri dari
beberapa sister group dengan nama brand Hotel Grand Aston, Aston, Aston City, Alana, Harper, Quest, Favehotels, Neo dan Kamuela yang menawarkan pilihan dari vila mewah dengan kolam renang pribadi hingga apartemen dan hotel ekonomi, dengan demikian wisatawan dapat memilih sesuai dengan keinginan.
Hotel Neo+ Awana merupakan hotel dengan kelas bintang tiga plus. Menurut narasumber sales executive dari Hotel Neo+ Awana Yogyakarta yang dimaksud dengan hotel berbintang tiga plus adalah hotel yang memiliki fasilitas berbintang tiga namun memiliki fasilitas penunjang yang lebih dari bintang tiga. Fasilitas penunjang hotel berdasarkan dari peraturan klasifikasi hotel oleh manajemen
Archipelago International Indonesia (AII).
Salah satu fasilitas penunjang dalam menjual produk dan pelayanan Food and
Beverage yang terdapat di Hotel Neo+
Awana Yogyakarta adalah Noodles Now
Restaurant. Noodles Now Restaurant
terletak di lantai 1 Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Noodles Now Restaurant menyajiakan menu campuran antara lain Indonesia, Western dan China. Menu tersebut terdiri dari buffet menu antara lain breakfast, lunch dan dinner dan A La
Carte menu. Restoran jam bukanya mulai
dari jam 06.00 s/d 23.00 WIB dan room
service buka selama 24 jam yang berupa
menu A La Carte. Restoran tersebut dibagi menjadi 2 bagian.
Pertama, Outdoor Restaurant.
Bagian outdoor terletak di sebelah kolam renang dan ditujukan untuk smoking area. Pada bagian outdoor, tamu dapat melihat
view kolam renang dan vertical garden.
Konsep pada bagian outdoor yaitu natural dengan adanya vertical garden, kursi dan meja yang terbuat dari bahan kayu dan rotan, selain itu pada bagian ini terdapat
beberapa sangkar burung yang sedang berkicau. Burung – burung tersebut memang disediakan oleh pihak hotel untuk menambah kesan natural.
Kedua, Indoor Restaurant. Bagian
indoor merupakan ruangan yang
menggunakan AC, pada ruangan ini konsep yang digunakan yaitu modern kontemper yaitu dengan penggunaan furniture yang modern namun dengan dekorasi kontemporer pada bagian dinding.
Produk Fun Food Barbeque
Fun Food Barbeque di Hotel Neo+
Awana merupakan buffet menu dengan harga Rp 80.000 (all you can eat), sehingga tamu tidak dapat membeli salah satu produk dalam Event Fun Food Barbeque tersebut. Menu tersebut terdiri dari
appetizer, main course, grilled, soup dan dessert. Menu yang disajikan yaitu western food.
Adapun dalam Event Fun Food
Barbeque menu yang disediakan oleh pihak
Departemen Food and Beverage antara lain: a. Choise of grilled menu
1. Fresh beef: Menggunakan bagian tenderloin yang dipotong slice dengan ukuran 6 x 4 cm. Kemudian di marinate dengan salt, paper dan mustard selama 10 menit. Selanjutnya beef tersebut ditata diatas piring dan kemudian di-display dengan menggunakan es di bawahnya agar menjaga beef tetap segar.
2. Fresh chicken: Menggunakan bagian daging dada, dan potongannya sama seperti potongan beef. Kemudian di marinate menggunakan rosemary, salt
and paper.
3. Fresh seafood: Terdiri dari ikan kerapu, kerang hijau, cumi – cumi dan udang.
Ikan dipotong darne, namun untuk kerang hijau tetap utuh.
4. Any kind of satay: Berbagai macam sate yang terdiri dari sate sosis, sate ayam, sate daging.
Gambar 1. Any kind of satay
Sumber: Dokumentasi Peneliti
5. Buffet main course: Untuk menu main
course yang disediakan western food
antara lain butter rice, sauted
vegetable, bake jake potato, corn on the cob, fish sauce lemon, chicken picatta, lasagna dan pasta.
6. Appetizer: Untuk appetizer yang disediakan antara lain vegetable roll,
Gambar 2. Vegetable Roll
Sumber: Dokumentasi Peneliti
7. Soup: Untuk soup yang disediakan yaitu
potato and leek soup, yang disajikan
dengan bowl bread, french bread, dan
garlic bread. Tamu dapat memilih sesuai
dengan keinginan.
8. Any kind of sauce: Untuk melengkapi hidangan barbeque disediakan berbagai macam sause antara lain mushroom
sauce, blackpaper sauce, chili sauce, thai sauce, soy sauce with chili, matah sauce
dan pickles.
Gambar 3. Any Kind of Sauce
Sumber: Dokumentasi Peneliti
9. Dessert: Untuk dessert yang disediakan antara lain puding, banana caramel, fruit
tarlet, es buah dan slice fruit yang terdiri
dari melon, semangka, nanas dan pepaya.
Gambar 4. Any Kind of dessert Sumber: Dokumentasi Peneliti
10. Beverage: Untuk beverage yang disediakan antara lain ice water, ice tea dan
juice, untuk juice setiap event selalu diganti
rasanya untuk variasi.
11. Live cooking: Untuk menjaga agar makanan yang disajikan tetap fresh, maka pilihan menu barbeque tersebut baru akan di-grilled saat tamu datang dan memilih, kemudian pilihan tersebut diberikan kepada staf kitchen yang berada di stall barbeque. Tamu dapat memesan sendiri tingkat kematangan dari produk yang dipilih sesuai dengan selera.
Gambar 5. Live cooking barbeque
Sumber: Dokumentasi Peneliti
12. Live music: Event Fun Food Barbeque menyediakan hiburan yaitu live music, tamu dapat menikmati makanan diiringi dengan alunan musik dari grub music lokal. Tamu juga dapat request lagu untuk dinyanyikan oleh grup musik tersebut. Pertunjukan grup musik tersebut diadakan di indoor
restaurant atau outdoor restaurant, tergantung pada cuaca apabila sedang hujan maka pertunjukan akan diadakan di
indoor restaurant namun apabila cuaca
sedang baik maka akan diadakan di
outdoor restaurant yaitu berada di samping swimming pool.
Inovasi Event Fun Food Barbeque
Inovasi dalam produk tentunya sangat dibutuhkan untuk menambah daya tarik terhadap produk tersebut. Salah satunya yaitu inovasi dalam produk Food
and Beverage di Hotel. Hal tersebut sangat
penting untuk menarik tamu. Terutama pada hotel yang baru, yang masih berinovasi untuk membuat produk dari hotel tersebut diminati oleh konsumen. Salah satu hotel baru di Kota Yogyakarta yaitu Hotel Neo+ Awana yang memiliki produk Fun Food Barbeque dari departemen Food and Beverage. Produk Fun Food Barbeque merupakan event di Hotel Neo+ Awana yang diselenggarakan setiap hari sabtu. Event tersebut bertujuan untuk menambah revenue hotel pada bidang Food and Beverage.
Andri Juni beliau merupakan
Executive Chef sejak awal hotel diresmikan
pada bulan Maret 2015. Perintis dari Event
Fun Food Barbeque adalah Chef yang
pertama di Hotel Neo+ Awana. Beliau membuat Fun Food Barbeque dengan tema Eropa. Pada awal mula event tersebut dilaksanankan, masih sepi dan tidak banyak reservasi, namun ssetelah beberapa bulan kemudian event tersebut mulai ramai. Kemudian pada saat penulis melakukan Penulisan, pada bagian kitchen staf sedang mengalami kekosongan staf yaitu
Executive Chef, oleh karena itu banyak
kendala yang terjadi saat mempersiapkan
Event Fun Food Barbeque, antara lain tidak
ada penanggung jawab untuk mengecek
makanan sebelum disajikan, sehingga tugas tersebut diambil alih oleh chef de
partie oleh karena itu makanan disajikan
tidak maksimal. Kendala tersebut menyebabkan presentasi makanan menurun. Selain itu, kurangnya inovasi menyebabkan Event Fun Food Barbeque menjadi monoton, hal tersebut dapat dilihat dari makanan yang disajikan selalu dengan tema western food, sehingga tamu berkurang dan Event Fun Food Barbeque tersebut menjadi sepi. Kekosongan tersebut berlangsung selama 2 bulan, kemudian pada bulan April posisi tersebut terisi kembali oleh Executive Chef yang baru yaitu Chef Ari Yusuf.
Setelah adanya Executive Chef yang baru kemudian Event Fun Food Barbeque diubah temanya dari Eropa menjadi perpaduan antara Indonesia dan Eropa. Perubahan tersebut yaitu inovasi makanan dan presentasinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai inovasi makanan dan presentasinya:
a. Perubahan menu
Perubahan menu yang disajikan yaitu dengan mengubah menu yang pada awalnya murni western food menjadi fusion
food, fusion food merupakan makanan
perpaduan antara makanan Indonesia dan Eropa. Adapun perubahan menu dalam Fun
Food Barbeque antara lain:
1. From the Grilled
Pada menu ini diubah menjadi
Indonesian food antara lain javanese chiken skewer, sate maranggi, sate kambing, chicken and beef saussages, ikan bakar
bumbu bali, kerang bakar, sweet corn dan
vegetable skewer. 2. Menu Appetizer
Menu appetizer yang disajikan diubah menjadi perpaduan antara western salad dengan Indonesian salad yaitu salad
bar dan kondimen, pecel ndeso, gado-gado
dan lawar ayam. Perpaduan antara salad Indonesia dan western salad tersebut karena tidak semua tamu suka dengan salah satu tipe salad saja selain itu tamu yang datang dalam event yaitu tamu domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, salad yang disajikan merupakan salad perpaduan Indonesia dan western,
sehingga tamu yang dapat dapat memilih sesuai dengan selera.
3. Menu Soup
Perubahan pada soup yang semula yaitu potato and leek cream soup menjadi soto bogor. Perubahan menu soto bogor ini disajikan dalam stall gerobak untuk menambah kesan tradisional jawa. Namun, pada perubahan menu soup kondimennya tidak dihilangkan yaitu french bread, hal tersebut karena apabila tamu tidak suka dengan nasi maka dapat diganti dengan
french bread.
Gambar 7. Stall Soto Bogor
Sumber: Dokumentasi Peneliti
4. Menu Main Course
Menu Main Course pada awalnya di
Event Fun Food Barbeque adalah western food semua kemudian diubah menjadi Indonesian food antara lain nasi putih, nasi
merah, balado kentang, lodeh wonosari, mie goreng jowo, ayam betutu, rendang daging padang dan tongseng kambing solo.
5. Menu Dessert
Dessert yang disajikan pada Fun Food Barbeque yang telah diubah menjadi
campuran yaitu dessert Indonesia dan
western, menu tersebut antara lain assorted panna cotta, cream brulle, mini tarlet, assorted puding, assorted Indonesian sweets. Selain itu, buah yang disajikan tidak
hanya slice fruit saja namun sekarang ditambah dengan assorted whole fruit antara lain apel, jeruk dan salak.
6. Any kind of Sauce
Sauce yang disediakan pada Event Fun Food Barbeque diubah menjadi Indonesian sauce, antara lain sambal matah,
sambal dabu – dabu, sambal bawang dan sambal jeruk nipis, soy sauce, soy sauce with
chili, chili sauce dan tomato sauce.
b. Penambahan stall
Event Fun Food Barbeque
sebelumnya tidak ada stall, kemudian oleh
Executive Chef ditambahkan stall. Stall
tersebut yaitu martabak telur, terang bulan dan mie godhog DIY. Setiap stall dijaga oleh satu staf kitchen dan disajikan dengan live
cooking, sehingga menjaga makanan tetap fresh. Selain itu live cooking tersebut
menjadi daya tarik di Event Fun Food
Gambar 8. Live Cooking Stall Martabak Telur
Sumber: Dokumentasi Peneliti
2. Presentasi makanan
Presentasi makanan pada Event Fun
Food Barbeque yang telah diubah menjadi
lebih maksimal. Presentasi makanan yang telah maksimal tersebut dapat dilihat dari penampilan makanan yang lebih rapi dan dengan tambahan fruit carving sehingga menambah penampilan makanan menjadi lebih menarik. Fruit Carving tersebut pada setiap event-nya selalu diganti temanya antara lain motif bunga, tumbuhan, hewan dan karakter atau campuran misalnya motif bunga, tumbuhan dan hewan.
Gambar 9. Fruit Carving
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Kesimpulan
Pelaksanaan Event Fun Food Barbeque dapat disimpulkan bahwa produk Fun Food Barbeque setelah di inovasi
produknya menjadi lebih menarik dan inovatif. Barbeque yang pada awalnya menyajikan western food tidak terlalu diminati oleh tamu karena produk
barbeque dengan menu western food
sudah banyak yang menawarkan terutama di hotel berbintang. Adanya inovasi mengubah produk barbeque menjadi
fusion food yaitu dengan menu campuran
antara Indonesian food dengan western
food, Event Fun Food Barbeque tersebut
menjadi lebih menarik. Kemenarikan tersebut terutama ditunjukkan pada tamu yang berasal dari mancanegara, penulis melihat bahwa tamu mancanegara lebih tertarik untuk mencoba produk tersebut karena jarang ditemui produk semacam ini.
Selain pada inovasi produk makanannya, presentasi produk pada
Event Fun Food Barbeque lebih maksimal,
hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan gerabah dan stall gerobak untuk soup semakin menambah kesan makanan yang tradisional dan adanya fruit carving pada
event tersebut menambah presentasi
makanan menjadi lebih maksimal.
Berdasarkan uraian penulis pada bab pembahasan dapat disampaikan beberapa saran antara lain: (1) Meningkatkan presentasi produk pada
Event Fun Food Barbeque, yaitu lebih
memperhatikan pada garnish makanan, (2) Menambah kitchen staff agar tidak terjadi kekosongan pegawai terutama pada posisi penting, dan penambahan pegawai sesuai dengan bidangnya sehingga pelayanan yang diberikan lebih maksimal, (3) Menambah kitchen utensil pada setiap
section di Departemen Food and Beverage
Menambah sarana prasarana pendukung yaitu pendingin ruangan di ruangan cold
kitchen agar makanan tetap terjaga
kesegarannya.
Daftar Pustaka
Ansyar, Mohd & H. Nurtain. (1991). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta : DEPDIKBUD DIKTI
Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta Sulastiyono, Agus. (2011) . Manajemen
Penyelenggaraan Hotel. Seri Manajemen. Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta.
Damardjati, R.S. (2006). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Tribun Jogja. (2015). Hingga Tahun Depan, Tercatat Total 110 Hotel Baru Akan Dibangun di Yogya
http://jogja.tribunnews.com/2015/12/07/hin gga-tahun-depan-tercatat-total-110-hotel-baru-akan-dibangun-di-yogya UNWTO. (2012). Press Release: International tourism to reach one billion in 2012. World Tourism Organisation, Madrid. http://media.unwto.org/en/press- release/2012-01-16/international-tourism-reach-one-billion-2012