• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prot. N. 0403/2017 Roma, 15 Desember Surat Natal Tanda kehadiran. Dia sudah datang, sedang datang dan akan datang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prot. N. 0403/2017 Roma, 15 Desember Surat Natal Tanda kehadiran. Dia sudah datang, sedang datang dan akan datang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SUPERIOR JENDRAL KONGREGASI

IMAM IMAM HATI KUDUS YESUS Dehonian

____________________________________________________________________________

Prot. N. 0403/2017

Roma, 15 Desember 2017

Kepada para Superior Provinsial/Regional/Distrik Dan Seluruh Konfrater Dehonian

Surat Natal 2017

Tanda kehadiran

Dia sudah datang, sedang datang dan akan datang

Langkah awal untuk membersihkan lahan seluruh kehidupan kita bagi Tuhan yang akan datang adalah dengan memusatkan perhatian kita dengan teguh pada Tuhan yang di dalam Kristus tidak pernah meninggalkan kita. Sikap yang demikian, haruslah menjadi langkah awal bersama, sebuah pertobatan pikiran, dan kemauan kuat untuk merombak kesombongan. Kita masukkan diri kita dalam tradisi liturgi Gereja yang ingin menandai seluruh hari; baik malam, pagi maupun siang untuk mengisahkan Yesus yang telah, sedang dan akan datang. Bagi kongregasi kita, ada peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi.

DATANG KE DALAM DAGING (1 Yoh 4,2)

Meditasi sederhana atas peristiwa kedatangan Tuhan yang pertama, yakni peristiwa inkarnasi, sebagaimana dilukiskan dalam Injil yang bercerita tentang masa kanak-kanak, baik injil Matius maupun Lukas (bdk. 1-2; Luk. 1-2) adalah sebuah peristiwa yang terjadi dalam kerendahan hati, karena Yesus lahir melalui Maria di daerah pedesaan Betlehem. Atas peristiwa kelahiranNya, orang-orang yang berkuasa, orang-orang yang berkecimpung di sekitar altar, maupun ahli hukum tidak menyadari. Justru kepada para gembala dan orang-orang miskin, berita kelahiran sang Mesias Juru Selamat disampaikan. Kita memang tidak mempersiapkan kelahiran Yesus Kristus, namun pada masa Natal kita mengenang suatu peristiwa masa lalu, yang terjadi “dalam kepenuhan waktu”(Gal. 4:4), dimana kita menemukan bahwa Kristus adalah penebus kita (1Kor. 1:3)

Kita tidak merayakan sebuah kenangan, tapi sebuah pesan kenabian. Itulah sebabnya

mengapa kita ingin terus berusaha menjadi nabi cinta kasih. Menjadi nabi cinta kasih yang mampu mengkomunikasikan spiritualitas kita secara lebih baik. Untuk itu, kami telah

(2)

menjabarkan “Mission Statement” kongregasi kita. Dalam “Mission Statement” tersebut terkandung visi dan misi. Visi kita adalah mencintai dengan hati dan pikiran terbuka. Sedangkan misi kita: Adveniat Regnum Tuum-Datanglah Kerajaan-Mu. Visi-misi tersebut mesti menjadi bagian keberadaan kita. Kebeberadaan kita adalah terutama untuk mereka yang membutuhkan dan untuk generasi muda. Karenanya, kongregasi kita fokus terhadap pendidikan, keterlibatan sosial, pelayanan misi, spiritualitas dan media untuk mewartakan Kerajaan Allah. Kita hidup dalam komunitas yang diilhami adarosi ekaristi setiap hari dan di dunia yang terpecah-belah, namun kita percaya bahwa kesatuan itu mungkin. Komunikasi yang baik adalah inti dari kharisma kita. Sebagaimana digambarkan oleh Pater Dehon dengan sebuah Kitab Suci di satu tangan dan surat kabar di tangan satunya. Para komunikator juga telah mengadakan pertemuan di Roma pada tanggal 3 sampai 6 Januari lalu dan mengambil langkah-langkah konkrit ke depan.

Malam itu perjalanan sejarah berubah arah: Tuhan menuju manusia, yang besar menjadi

yang kecil, dari surga menuju ke bumi, dari kota menuju palungan, dari tempat ibadah sampai ke padang penggembalaan. Arah itulah yang mempertemukan sesuatu yang baru, yakni keselamatan. Pertemuan serupa juga terjadi dalam kongregasi kita. Pertemuan dengan banyak orang dari Keluarga Dehonian, telah memberi bentuk kehidupan yang baru, pertemuan tersebut memberi rasa dan makna. Pertemuan yang menumbuhkan kesempatan untuk mengembangkan nilai rohani dan doa dan untuk saling meneguhkan dalam panggilan. Anggota keluarga Dehonian menemukan di dalam SCJ sumber inspirasi, sementara para Dehonian Religius semakin diperkaya oleh persekutuan panggilan dalam karisma Dehonian yang sama. Adalah sesuatu yang penting untuk menghidupi spiritualitas bersama yang diungkapkan dalam berbagai bentuk kehidupan gerejani yang mampu menangani banyak hal, termasuk hal yang sederhana dan kecil.

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak

mereka pada waktu malam… Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka,… Betapa indah Lukas menggambarkan bagaimana dan kepada siapa warta sukacita itu disampaikan, yakni kepada sekelompok gembala dengan aroma yang khas; ‘gembala berbau domba’. Ini merupakan sebuah warta yang indah bagi orang-orang miskin, mereka yang tersingkir, mereka yang tak diperhitungkan dan mereka yang terlupakan. Dari merekalah Tuhan mengawali sebuah karya keselamatan yang indah. Demikian juga, melalui Provinsi Inggris-Irlandia, Polandia dan Spanyol yang 70 tahun yang lalu memulai perjalanan sejarah propinsi. Mereka telah memperkaya kehidupan dengan banyak anggota yang memiliki peran penting dan berkepribadian kokoh. Membentuk banyak orang yang memiliki kehendak baik; mereka yang tak memihak peperangan, terror, kekerasan. Mereka yang tak mau melihat sesamanya sebagai musuh. Mereka yang tak pernah melarikan diri dari tuntutan untuk mencintai dan membentuk komunio. Tuhan menjadi manusia, tetapi juga manusia dijadikan ilahi oleh-Nya lewat kelahiran di Betlehem:inilah kabar sukacita, kabar gembira Natal. Dari situ kedamaian hanya bisa dicapai dengan pelayanan yang murah hati yang terus dilakukan bertahun-tahun.

(3)

DATANG DALAM ROH DAN KEKUATAN (Luk. 1:17)

Kedatangan Yesus dalam diri kita, dapat terjadi setiap hari, kini dan di sini. Sebagai seorang kristiani, kita tahu, bahwa tubuh kita adalah rumah Allah, bait kudus. Sangatlah penting bahwa Yesus datang dan lahir di dalam kehidupan kita, sehingga HidupNya menyatu dengan kehidupan kita sampai bisa mengatakan dalam iman: “bukan lagi aku yang hidup, melainkan Yesuslah yang hidup dalam diriku” (Gal. 2:20). Kedatangan yang demikian itu harus kita serukan: Maranatha! Datanglah, Tuhan Yesus! (1Kor. 16:22; Kis. 22:20). Kedatangan yang harus dipersiapkan dengan total, karena Dia datang menurut cara-Nya, berdasarkan kebebasan dan kekuatan Roh Kudus. Dialah tempat peristirahatan dan penghiburan kita.

Sejarah dimulai lagi dari yang terakhir. Sementara di Roma nasib dunia diputuskan,

sementara para serdadu menjaga kedamaian dengan pedang, sementara itu pula ibarat sebutir pasir yang jatuh: lahir seorang bayi, yang mampu mengubah seluruh arah sejarah. Hal senada juga bisa kita tempatkan pada Seminar teologi yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada bulan Juli 2017 lalu, yang mengambil tema: “Karisma dan Devosi; Menuju Identitas Dehonian yang

Inkulturatif”. Seminar tersebut mencoba mendalami hubungan antara karisma dan devosi,

sehingga spiritualitas bisa diungkapkan dan menemukan bentuknya. Kita mengamini bahwa kekayaan spiritualitas Pater Dehon mesti diwartakan dengan cara yang selalu baru dalam dunia saat ini. Pada saat yang sama, kita harus memahami bahwa identitas kita harus diungkapkan dalam bentuk yang beraneka ragam agar mampu menjawab kebutuhan sosial dan budaya yang juga berbeda-beda.

Para gembala itu pergi dan mendapati seorang bayi. Mereka melihat; penglihatan

mereka adalah penglihatan Tuhan, kelaparan mereka adalah kelaparan Tuhan, tangan yang merengkuh sang Ibu adalah tangan Tuhan yang membentang dan merengkuh mereka. Realitas kehidupan kita memiliki penglihatan, kelaparan dan tangan (sebagai) kanak-kanak.

Dalam konferensi kontinental Afrika untuk kedua kalinya, para superior mayor dan anggota komisi panggilan, formasio dan orang muda dari enam entitas di Afrika telah mengadakan pertemuan dari tanggal 9-13 Oktober di Ndoungué, Kamerun. Tema yang diambil adalah: “Garis-garis Besar Pedoman Pelayanan Panggilan di Afrika”. Hal itu sejalan dengan program kepemimpinan jendral 2015-2021, art. 3.7. Masih ada begitu banyak hal yang harus dibuat, namun realitas sungguh menjanjikan. Ada banyak tangan yang bisa merengkuh seperti tangan-tangan yang merengkuh kanak-kanak Yesus. Namun tangan yang merengkuh itu, juga tangan yang selalu terbuka akan kebutuhan evangelisasi dan selalu siap-sedia terhadap kemungkinan membuka misi baru di Nigeria dan Kenya. Beberapa hari sebelumnya, yakni pada tanggal 25-29 September, juga ada pertemuan para superior dari Amerika Latin, bertempat di Asunción, Paraguay. Mereka merefleksikan kehadiran misi di Uruguay, kemungkinan untuk menghadirkan skolastikat internasional berbahasa Spanyol. Mereka juga mengusulkan untuk mempelajari lebih lanjut tantangan untuk hadir di dua daerah misi baru; di Meksiko dan Kolombia. Pada saat yang sama, sungguh penting untuk terus merefleksikan kebutuhan akan restrukturisasi entitas-entitas kecil yang ada di Amerika Latin untuk menjawab kenyataan-kenyataan baru.

(4)

Natal merupakan tindakan kepercayaan Allah terbesar kepada manusia, di mana Dia mempercayakan putraNya ke dalam tangan seorang gadis yang tak berpengalaman namun memiliki kemurahan hati dan iman yang besar akan Dia. Maria merawat sang bayi yang baru lahir, menyusui, membelai dan meninabobokanNya. Pelukannya sungguh membuatNya hidup. Dengan cara yang sama, para magister novis dan pembimbing postulan, dalam pertemuan pada tanggal 23-27 Oktober 2017, di Roma, memberi sebuah makna bahwa inkarnasi sang Sabda tidak pernah selesai.. Pertemuan ini merefleksikan tentang cinta dan perutusan mereka dalam formasio. Semangat tersebut tidak akan terpengaruh oleh berapapun jumlah calon yang dimiliki. Perhatian dicurahkan pada sumber daya manusia dan hal-hal yang diperlukan demi tercapainya kematangan dan kedewasaan si calon, tanpa mengabaikan situasi-situasi sulit yang ada. Juga direfleksikan kemungkinan untuk mempelajari pedoman umum yang sama dalam mengelola masa postulat dan novisiat.

Kandang dan palungan merupakan ungkapan “tidak” terhadap daya tarik duniawi.

“Tidak” terhadap hasrat dan haus kekuasaan, dan bentuk penolakan untuk menyerah pada keadaan. Para superior mayor dari masing-masing entitas yang berkumpul di Roma pada tanggal 13-25 November 2017 telah membentuk team bersama dengan dewan jenderal untuk memberi makna pelayanan mereka sebagai superior mayor. Sebagai superior mayor, mereka dipanggil untuk melangkah di dalam iman, dan menjadi berkat bagi masing-masing entitas. Sungguh merupakan saat yang sangat intensif untuk berrefleksi dan berbagi, dimana masalah-masalah yang rumit berbelit menjadi “hidangan” umum yang bisa dinikmati bersama, sehingga muncul harapan-harapan yang bisa mengisi masa depan. Tuhan akan hidup dalam dunia kita hanya sejauh kita mau menjaga dan merawat kehadiran-Nya, bagai seorang ibu, yang setiap hari merawat anak-anaknya. Kita akan merawat-Nya jika kita juga merawat dan memperhatikan setiap konfrater, setiap saudara. Kepedulian semacam itu juga ditunjukkan oleh dewan penasehat jenderal bersama dengan para superior yang telah mengadakan kunjungan, mendukung dan menemani para konfrater.

Berkenaan dengan pelayanan di atas, pada kesempatan ini, mari kita ingat kembali Mgr. André Vital Felix da Silva SCJ yang ditahbiskan sebagai uskup oleh Mgr. Virginio Bressanelli SCJ pada tanggal 18 Juli 2017. Mgr. André mendapat tugas menggembalakan umat di keuskupan Limoeiro do Norte, di wilayah Ceará, Brasil. Kita satukan doa kita untuk tugas penggembalaan beliau.

“IA AKAN DATANG DALAM KEMULIAAN” (Luk. 9:26)

Pada hari Natal, kita mengarahkan pandangan kita pada kedatangan kemuliaan Kristus sampai pada akhir zaman, sebagaimana setiap kali kita mendoakan syahadat, diungkapkan; “Dia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan”. Kalimat tersebut sangat menentukan iman kita: jika Kristus tidak datang dalam kemuliaan, jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah iman kita, sia sialah peneguhan iman kita akan kebangkitan dan lemahlah kehidupan kita (bdk. 1Kor. 15:14).

(5)

Natal bukanlah perayaan sentimental, tapi pengadilan atas dunia dan tatanan baru

terhadap semua hal. Kita mencoba menggali tatanan tersebut melalui Koferensi Jenderal yang akan dilaksanakan di Manila, Filipina pada tanggal 15-21 Juli 2018. Panitia Konferensi Jenderal telah mulai mempersiapkan.

Dalam Konferensi Jenderal tersebut dimaksudkan untuk menyentuh dua sektor animasi dalam kongregasi; misi terhadap orang-orang miskin dan formazio. Dari situ judul yang diangkat adalah: “Komitmen Sosial para Dehonian”. Konferensi tersebut ingin membantu kongregasi, bukan hanya merefleksikan spiritualitas dan pilihan sosial, namun juga mewujudkan secara nyata komitmen sosial tersebut bagi orang-orang miskin, berangkat dari sebuah formasio yang terus menerus. Hari orang miskin sedunia yang didengungkan oleh Paus Fransikus, mengarahkan pandangan kita dengan sangat tepat bahwa kepentingan masyarakat luas harus mendapat perhatian yang lebih besar.

Kristus lahir supaya kita lahir. Kelahiran Yesus menghendaki bahwa saya lahir, dan Kongregasi terus menerus lahir. Mari kita lihat dengan penuh iman kelahiran-kelahiran dalam aneka konteks yang berbeda. Asia dan Afrika nampaknya bisa menikmati jumlah anggota yang menjanjikan, setidaknya jumlah anggota-anggota baru memberi banyak harapan. Jumlah total para novis di seluruh kongregasi adalah 72. Dari jumlah tersebut, 55 novis berada di Asia dan Afrika; 33 novis berada di Asia (termasuk 13 novis di Indonesia); 22 novis di Afrika (termasuk 8 novis di Kongo). Hal yang sama juga bisa dilihat dari jumlah diakon. Demikian juga dengan jumlah calon di skolastikat yang berkaul sementara juga besar, mencapai 295. Dengan demikian perhatian harus diberikan secara khusus pada fase formasio ini terlebih dalam membantu mempersiapkan mereka dalam menentukan pilihan hidup yang penting dan definitif. Jumlah diakon terbesar terdapat di provinsi Brasil dengan 12 calon, ditambah 2 dari Venezuela dan 1 dari Chile, sehingga jumlah total diakon di Amerika Latin mencapai 15 orang. Di Eropa terdapat 7 calon dan di Amerika Utara hanya ada 1 calon. Dua wilayah tersebut menghadapi kesulitan dalam mengelola personil dan karya-karya pewartaan. Dalam pandangan ini, yaitu perhatian pada panggilan, kami melihat dengan penuh keyakinan terbentuknya kelompok misionaris sukarela “MY MISSION” yang berinisiatif membuat jejaring inter Eropa mampu memberikan bekal pada sukarelawan misi yang didukung pula oleh sebuah dimensi formatif. Dalam tema kelahiran kita tempatkan 38 konfrater kita yang telah menyelesaikan transformasi hidup mereka di dunia ini untuk tampil secara definitif “dengan Dia dalam kemuliaan” (Kol 3,4).

Sang Pencipta yang telah membentuk Adam dari tanah liat bumi ini, Dia sendiri

menjadikan diri tanah liat dari bumi kita. Pada tahun ini, supaya penggarapan tanah liat itu dapat berkelanjutan, kami telah menyertai keterlibatan kita dengan beberapa surat. Pada saat peringatan kelahiran Pater dehon, kita memusatkan perhatian kita pada karya-karya belaskasih rohani, “Menasehati orang yang ragu-ragu, mengajar mereka yang tidak tahu”. Sementara itu pada pesta Hati Kudus, kita merenungkan karya kasih korporal: " Memberi minum kepada yang

haus, memberi makan kepada yang lapar". Pada awal Agustus, di luar program tradisional

sebuah surat telah sampai ke komunitas-komunitas kita: "Semangat dan kreativitas baru dalam

(6)

adalah: “Orang Muda, Iman dan Pilihan Panggilan”. Mari kita lanjutkan menggarap ciptaan untuk memahami bahwa Dia, Sang Pencipta dan ciptaan saling berpelukan, untuk selama-lamanya.

Kita adalah adalah penjaga dan saksi, yang selalu penuh perhatian supaya harta itu, yaitu

Allah yang menjelma dijaga keutuhan dan kesuciannya, supaya kekayaan ini tetap dapat dijangkau dan dipahami oleh semua orang.

Mari kita rayakan kelahiran Yesus, kita sambut kelahiran-Nya dalam diri kita, kini, dan kita nantikan kedatangan-Nya dalam kemuliaan.

Rm. Heinrich Wilmer, SCJ Superior Jendral dan dewan penasihatnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan dilakukan terhadap stadium dalam siklus hidup, rata-rata umur stadium, perilaku makan larva yang merupakan stadium yang merusak daun sambung nyawa, dan karakteristik

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan Motivasi DanHasil Belajar IPS Melalui

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Hasil studi pengembangan ini dapat dijadikan masukan bagi pemerintah lokal/setempat untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan PDAM dari kondisi pelayanan

Siswa diminta membaca dua paragraf cerita pendek tentang cuaca cerah pada siang hari dan cuaca cerah pada malam hari yang ada pada buku siswa.. Siswa menuliskan perbedaan dari

Culture imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam maupun terang-terangan memaksakan nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan/perilaku

Kemampuan bertanggungjawab dapat diartikan sebagai suatu keadaan psikis sedemikian, yang membenarkan adanya penerapan sesuatu upaya pemidanaan, baik dilihat dari

Hal yang paling menarik adalah ia akan bisa melihat berbagai jenis batuan yang sedang dipelajari di sekolah.. Hanya sayang, kesempatan itu datang justru di saat kakek dan