• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.ALLO JAYA DI BONTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.ALLO JAYA DI BONTANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.ALLO JAYA

DI BONTANG

Ismail Usman 1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada PT. ALLO JAYA BONTANG. Variable yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Variable Independent yaitu Variable disiplin kerja ( X ) serta Variable divident adalah produktivitas kerja ( Y ) Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana menunjukan persamaan regresi sebagai berikut Y = 17.461 + 2410. Nilai R( Koefisyen Korelasi ) yang diperoleh sebesar 0,322 atau 32,2 % Artinya terdapat hubungan yang rendah antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Sedangkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,104 artinya variabel Disiplin kerja memberikan pengaruh sebesar 10,4% terhadap Produktivitas kerja. Variabel Disiplin Kerja (X) nilai Sig menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja sebesar 0,031 bila dibandingkan dengan nilai Sig a maka Sig 0,031 < Sig a0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa diterima dan ditolak artinya variabel Disiplin Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan pada PT Allo Jaya Bontang.

Kata Kunci : Disiplin dan Produktivitas

Pendahuluan

Perusahaan merupakan suatu sistem yang terbuka, artinya perusahaan tidak lepas dari lingkungannya, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Manusia sebagai salah satu aspek utama yang ada di dalamnya tentu saja dituntut untuk berkembang dan berubah. Agar dapat mengikuti perubahan dan perkembangan tersebut manusia diharuskan meningkatkan kualitas dan kemampuannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perubahan dan perkembangan dewasa ini menuntut sumber daya organisasi atau perusahaan yang berkualitas dari hari ke hari. Karena hanya dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang memadai, perusahaan atau organisasi dapat mengikuti perubahan dan perkembangan yang sedang terjadi.

Pada umumnya setiap organisasi atau prusahaan yang didirikan selalu berusaha meningkatkan produktivitas guna mencapai tujuan yang telah

(2)

ditentukan. Akan tetapi hal ini tidak mudah apabila disiplin kerja karyawan rendah. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah rendahnya tingkat kesadaran karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Rendahnya kesadaran pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya tercermin dalam berbagai hal. Karyawan yang tidak taat terhadap jam kerja serta pegawai yang tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk kelancaran pelaksaan tugas-tugas pekerjaan, menjamin

terpeliharanya tata tertib serta untuk memperbaiki dan mendidik karyawan yang melakukan kesalahan, maka dibuatlah peraturan tentang kedisiplinan yang mengatur mengenai kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan yang dilanggar oleh karyawan yang yang diatur dalam peraturan perusahaan. Dari peraturan tersebut, maka setiap ucapan, tulisan dan perbuatan yang melanggar peraturan adalah pelanggaran disiplin. Dengan adanya peraturan ini diharapkan sikap dan prilaku karayawan khususnya karyawan PT ALLO JAYA.

Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan yang maksimal. Produktivitas sebagai pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku dan peralatan. Dalam proses menaikkan produktivitas, para manajer, teknisi dan karyawan semua harus memproduksi lebih banyak keluaran (nilai rupiah, unit produksi dan unit jasa) dari setiap unit masukan. Mereka harus memproduksi lebih banyak keluaran dari setiap jam tenaga kerja yang digunakan, dari setiap rupiah imvestasi modal, dari setiap unit energi yang dikonsumsi dalam produksi. Jadi produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem produksi.

Dalam dasarwarsa ini produktivitas merupakan kebutuhan pokok bagi setiap usaha dalam proses mencapai tujuan. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut karyawan untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien dengan peningkatan mutu kerja yang tinggi.

Perbaikan produktivitas kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja. Dengan adanya disiplin kerja di perusahaan diharapkan tingkat kemangkiran kerja, pemborosan biaya, dan pemborosan waktu dapat ditekan seminimal mungkin.

Disiplin adalah suatu keadaan pada diri individu, apabila individu tersebut dapat bertingkah laku sesuai dengan norma dan tingkah laku yang telah ditetapkan, sehingga tanpa adanya hukuman atau perintah, individu mampu bertingkah laku dengan memilih perbuatan yang ditetapkan atau yang semestinya. Untuk itu perlu usaha dalam menimbulkan disiplin kerja dan kesadaran akan

(3)

disiplin kerja karyawan terutama peningkatan disiplin diri, karena disiplin yang paling baik adalah disiplin diri.

Selanjutnya untuk memperkuat bukti bahwa terdapat hubungan antara produktivitas kerja dengan disiplin kerja. manusia biasanya mempunyai rasa sifat ego yang tinggi, antara lain tidak ingin dikekang oleh peraturan atau tata tertib yang ketat. Demikian pula dengan para pekerja, biasanya merasa enggan akan disiplin kerja yang keras dari perusahaan tempat dia bekerja, karena hal ini akan membuat sipekerja merasa terkekang. Sebagian para karyawan tidak mau diatur dengan peraturan yang ketat.

Mereka seringkali melakukan tindakan yang tidak disiplin seperti masuk kerja tidak tepat waktu, bekerja semaunya sendiri tanpa memperhatikan lingkungan kerjanya atau pulang pada jam-jam yang belum waktunya. Apabila tindakan seperti ini terus dibiarkan, maka disiplin dari perusahaan akan hancur dan ini merupakan ancaman yang tak boleh dianggap ringan dalam perusahaan tersebut. Para pemimpin perusahaan sebaiknya membuat peraturan yang tegas dan harus dituruti oleh seluruh karyawan agar mereka bisa diatur dan membenahi tingkah laku mereka, sehingga dapat tercipta keadaan yang kondusif.

Objek penelitian penulis adalah salah satu perusahaan yang berdomisili di bontang yaitu PT ALLO JAYA. PT. ALLO JAYA adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang catering service sejak tahun 2002 di Bontang. PT. ALLO JAYA mempunyai unit catering service yang melayani makan siang karyawan PT indominco mandiri. selain itu, jasa PT ALLO JAYA juga bergerak pada event prusahaan besar lain seperti PT Kaltim Methanol Industri, PT Kaltim Daya Mandiri, acara pemerintah kota, pesanan khusus untuk pernikahan serta acara-acara lain.

Dengan semakin berkembangnya jaman dan seiring banyak berdirinya perusahaan-perusahaan catering yang baru dan lebih modern, kedudukan PT. ALLO JAYA semakin tergeser. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah penulis laksanakan pada perusahaan PT ALLO JAYA, ada beberapa gejala yang menunjang bahwa produktivitas kerja karyawaan PT ALLO JAYA masih belum optimal seperti:

1. Waktu atau jam kerja kurang dimanfaatkan sepenuhnya, karena pegawai seing keluar kantor pada saat jam kerja yang tidak berhubungan dengan tugas kantor dan kurangnya semangat dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Hasil setiap pekerjaan belum mencapai target sebagaimana yang diharapkan, hasil yang dicapai belum memuaskan serta masih terdapat pekerjaan yang tidak diselesaikan tepat pada waktunya, tetapi ternyata sudah mundur dari waktu seharusnya.

3. Masih kurangnya tingkat kemampuan kerja pegawai dalam menyelesaikan tugasnya.

PT. Allo Jaya Bontang yang sudah tidak produktif lagi. Yang dimaksud tidak produktif disini adalah mereka yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

(4)

Menurut penulis bahwa setiap tahap yang ditempuh untuk mencapai produktifitas kerja yang sangat mempengaruhi oleh sumber daya manusia yang berkualitas, karena salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah tidak optimalnya disiplin kerja pegaiwai. Oleh karena itu penulis mengangkat penelitian skripsi dengan judul ” Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT ALLO JAYA BONTANG ’’.

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah sehubungan dengan uraian pada latar belakang masalah, yaitu:

“Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan PT Allo Jaya Bontang ?”

Tujuan Penelitian

Ada beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Tujuan tersebut bisa penulis rumuskan sebagai berikut:

1. Untuk menguji Pengaruh Disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Allo Jaya Bontang

2. Untuk menguji hipotesis yang ada dalam penelitian.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain: 1. Manfaat teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara kepuasan kerja dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja, serta dapat memberikan sumbangan dalam perkembangan ilmu psikologi khususnya di bidang psikologi industri

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain:

Memberikan pandangan bagi pimpinan perusahaan mengenai langkah-langkah yang akan diambil apabila menemukan masalah yang berhubungan dengan pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja.

Kerangka Dasar Teori

Pengertian MSDM

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah bagian dari manajemen. Aktivitas MSDM meliputi usaha peningkatan produktivitas, pemanfaatan sumber daya manusia, dan unsur-unsur yang berkaitan dengan SDM

seperti pengadaan/rekrutmen, pengembangan, pengawasan, kedisiplinan,

kepuasan kerja, pengawsan, motivasi dan pemberhentian. Di dalam mengembangkan SDM dikaitkan dengan masalah produktivitas dan efisiensi organisasi. Dengan demikan penanganan SDM tidak lepas dari usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Makmur (2009:6) Manajemen adalah proses perencanaan, peorganisasian, kepemimpinan, pengendalian upaya anggota organisasi dan

(5)

proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

Menurut Rivai (2006:10) mengemukakan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu bidang dan manajemen umumn yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

Definisi yang dikemukakan oleh parah ahli diatas kita ambil kesimpulan, bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sesuatu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia dengan menggunakan metode dan teknik tertentu sehingga tercapainya suatu tujuan organisasi/perusahaan dan sebagai alat pembentukan pemikiran rasionalitas dan bertindak secara profesional untuk menggerakan seluruh sumber daya manusia dalam rangka untuk pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien disamping dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.

Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, ilmu dan seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya manusia yang ada didalam organisasi. Beberapa ahli mengemukakan mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia sebagai berikut:

Pengertian Disiplin Kerja

Sinungan (2006:61) berpendapat bahwa disiplin adalah suatu sikap yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.Menurut Nitisemito yang dikutip oleh Darmawan (2013:41) disiplin kerja dapat diartikan suatu sikap, tingkah laku, ddan perbuatan yang sesuai peraturan dari organisasi baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis.

Menurut Hasibuan (2006:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Menurut Sinungan (2008:146) disiplin kerja sebagai sifat mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah atau etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Menurut Aritonang, (2007:50) Disiplin kerja adalah sikap pribadi karyawan dalam hal ketertiban dan keteraturan diri yang dimiliki oleh karyawan dalam bekerja di perusahaan tanpa ada pelanggaran – pelanggaran yang merugikan dirinya, orang lain, atau lingkungannya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku atau perbuatan pada karyawan untuk melakukan aktifitas-aktifitas kerja yang sesuai dengan pola-pola tertentu, keputusan-keputusan peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan serta disetujui bersama baik secara lisan maupun tertulis antara karyawan dengan perusahaan tempat kerjanya, serta sanggup menerima sanksi-sanksi bila melanggar aturan, tugas dan wewenang yang diberikan.

Pengertian Produktivitas Kerja

Setiap organisasi akan selalu berupaya agar para anggota atau pekerja yang terlibat dalam kegiatan organisasi dapat memberikan prestasi dalam bentuk

(6)

produktivitas kerja yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan industri pada khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya. Pengertian produktivitas pada umumnya lebih dikaitkan dengan pandangan produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiolog. Tidak dapat diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk dalam tenaga kerja itu sendiri.

Menurut Sinungan (2008: 17) produktivitas adalah suatu konsep yang universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jaza untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang semakin sedikit.Pendapat ini sejalan dengan pendangan Whitemore yang dikutip Dalam hal ini memandang produktivitas sebagai suatu ukuran atas sumber daya organisasi yang dinyatakan sebagai rasio antara output yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan

Berdasarkan uraian yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah jumlah produksi yang dicapai atau dihasilkan oleh seseorang atau sekelompok kerja dalam periode tertentu dengan perbandingan secara keseluruhan antara keluaran dan masukan yang dipergunakan dalam waktu tertentu pula.

Metode Penelitian

Uji Reliabilitas

Kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).

Dimana:

a = Koefisien reliabilitas r = Korelasi antar item

k = Jumlah item

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).

(7)

Dimana:

Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung)

∑x = Skor variabel independen

∑y = Skor variabel dependen

∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total

n = Jumlah responden

Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

( Riduwan dan Sunarto, 2010:96) Persamaan regresi dirumuskan : Dimana :

Y = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X=Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

e = error 5%

b=Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang yangmenunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel

independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Semakin besar

nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap veriabel dependent. Berikut rumus untung penghitungan koefisien korelasi menurut (Rangkuti, 2003:264):

Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi ( ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukkan dalam SPSS , koefesien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square.

Uji t

Uij t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84). thitung = Dimana:

e

bX

a

e

bX

(8)

bi : Koefisien regresi

Sbi : Standart Error

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel, maka:

a. Apabila nilai thitung>tSig, maka H0ditilak dan Ha diterima b. Apabila nilai thitung<t Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak Hasil Penelitian

Uji Validitas

Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat pada Tabel di bawah.

Tabel Hasil Uji Validitas

Butir Pertanyaan Sig. Pearson Correlation Simpulan

P1x ,000 Valid P2x ,000 Valid P3x ,000 Valid P4x ,000 Valid P1y ,003 Valid P2y ,000 Valid P3y ,000 Valid P4y ,000 Valid P5y ,001 Valid P6y ,000 Valid

sumber: data diolah

Tabel Hasil Uji Validitas menunjukan bahwa seluruh butir pertanyaan yang ada pada kuisioner (P1x, P2x, P3x, P4x, P1y, P2y, P3y, P4y, P5y, P6y) mempunyai significancy correlation yang lebih kecil dibanding dengan 0,05. Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.

Uji realibilitas

Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah melakukan uji reliabilitas variabel untuk menguji konsistensi internal dari seluruh jawaban responden. Berikut Tabel hasil uji reliabilitas penelitian.

Tabel Hasil Uji Realibilitas

Butir Pernyataan Cronbach’s Alpha Kesimpulan

X 0.736 Reliabel

Y 0.657 Reliabel

sumber: data diolah

Berdasarkan Tabel hasil uji realibilitas dapat ketahui dari tiga variebel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih

(9)

besar dari 0,60 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatkan reliabel. Dengan hasil.

Regresi linier Sederhana

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diproleh persamaan regresi linier sederhana dan variabel disiplin kerja terhadap produktivitas pada PT. ALLO JAYA adalah sebagai:

Y=17.461 + 2.410

1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)

Sumber data: hasil pengalaman data kuisioner

Dalam output SPSS pada Model diperoleh nilai koefisien

korelasi (R) sebesar 0,322 atau 32,2% yang berarti tingkat hubungan antara Disiplin kerja terhadap Produktivitas kerja karyawan pada PT.ALLO JAYA termasuk pada tingkat hubungan yang sedang/cukup.

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel disiplin berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. ALLO JAYA dengan cara membandingkan Sig dengan Sig adengan tingkat kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.461 2.410 7.245 .000 Insentif .326 .146 .322 2.230 .031 a. Dependent Variable: Y Model summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate 1 .322a .104 .083 4.336 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.461 7.245 .000 Insentif .322 .322 .322 2.230 .031 a. Dependent Variable: Y

(10)

Variabel kompensasi (X) nilai Sig menunjukkan bahwa variabel Diplin kerja menunjukan sebesar 0,031 bila dibandingkan dengan nilai Sig a maka Sig 0,031 <Sig a0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa ditoloak dan diterima artinya variabel Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan pada PT. ALLO JAYA.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan dengan menggunakan tingkat signifikan (ά) sebesar 5% (0,05), maka diperoleh persamaan regresi yaitu sebagai berikut : Y = 17.461 + 2.410Nilai konstanta sebesar 17.461 penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas yaitu Disiplin Kerja dan variabel terikat Produktivitas Kerja tidak akan mengalami perubahan (konstan).

Koefesien regresi sebesar 2.410 menunjukkan bahwa variabel X (Disiplin Kerja) mempunyai pengaruh positif terhadap Y (Produktivitas Kerja), yang berarti setiap kenaikan 1 satuan variabel akan berpengaruh positif terhadap Y (Produktivitas kerja karyawan pada PT Allo Jaya Bontang) sebesar 2.410 dengan menggunakan variabel lain yang konstan.

Nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,322 artinya bahwa terdapat hubungan yang Rendah dari loyalitas terhadap Produktivitas Kerja karyawan pada PTAllo Jaya Bontang. Sedangkan R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,104 memberikan arti bahwa variabel Disiplin Kerja memberikan pengaruh terhadap Produktivitas Kerja sebesar 10,4% dan sisanya 89,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan tingkat kedisiplinan karyawan tidak besar mempengaruhi produktivitas kinerja di perusahaan tersebut.

Dilihat dari variabel (X) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel disiplin kerja memiliki korelasi yang sangat kecil terhadap variabel (Y) yaitu variabel Produktivitas kerja, dengan kata lain sangat dibutuhkan korelasi dari variabel lain kepada variable (Y) dalam penelitian ini. Namun, walau pun variabel disiplin kerja dalam penelitian ini sangat kecil korelasinya kepada variabel produktivitas, variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel produktivitas kerja di PTAllo Jaya Bontang.

Dengan demikian data penelitian tersebut dapat dilanjutkan dalam pengujian selanjutnya yakni pengujian hipotesis. Kesimpulan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel displin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan setelah dihitung secara parsial. Artinya bahwa dengan semakin meningkatnya Displin Kerja maka akan meningkatkan Produktivitas Kerja pada PT Allo Jaya Bontang. Maka hipotesis pertama diterima.

2. Hasil penelitian, tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Displin Kerja dengan Produktivitas Kerja. Maka hipotesis kedua ditolak.

(11)

Penutup

Dari hasil uji validitas indikator pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami pengurangan atau dengan kata lain seluruh pertanyaan yang digunakan layak.

Dari hasil uji reabilitas variabel disiplin kerja dan produktivitas kerja memiliki standar hasil yang dapat diterima.

Dari hasil analisis uji t dan uji f menunjukan bahwa variable disiplin kerja berpengaruh signifikan tehadap produktivitas karyawan, namun dalam hal ini korelasi antara variabel disiplin kerja masih sangat lemah terhadap produktivitas kerja di PT. ALLO JAYA Bontang

Perlunya ditumbuhkan rasa disiplin kerja yang lebih baik, terutama menyangkut disiplin kerja terhadap jam kerja yang telah ditentukan, para karyawan PT. ALLO JAYA hendaknya dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap jam kerja yang telah ditentukan dan pekerjaan tersebut dapat secara afektif dan efisien sesuai dengan dengan apa yang telah direncanakan, disiplin kerja karyawan perlu ditingkatkan lagi dengan pemberian teguran-teguran dan sanks, serta pengawasan lebih ditingkatkan kembali lagi terutama oleh pimpinan pihak perusahaan PT. ALLO JAYA. Hal tersebut sangat penting berkaitan dengan efisiensi dan segala bidang terutama dalam memberikan pelayanan terhadap calon konsumen PT. ALLO JAYA.

Untuk meningkatkan hasil (kuantitas) jumlah pekerjaan karyawan hendaknya dapat diberikan, terutama prangkat kerja atau alat kerja yang dapat menunjang penyelesaian pekerjaan agar pekerjaan lebih mudah dalam pengoperasianya sehingga efektif dan efisien dalam menghasilkan output yang cepat dan tepat waktu. Dan juga hal yang perlu diperhatikan solidaritas diantara masing-masing karyawan bekerja secara kolektif dengan demikian terciptanya susana kerja yang kondusif. Sehingga hasil (output) yang dihasilkan juga dapat memuaskan baik secara individu karyawan maupun pihak prusahaan.

Untuk Peneliti Selanjutnya, Mengingat variabel disiplin kerja dalam penelitian ini berpengaruh signifikan namun memiliki korelasi yang lemah, hendaknya peneliti selanjutnya dapat menemukan atau menggunakan variabel yang lain dalam mencari hubungan yang signifikan dan memiliki korelasi yang kuat terhadap produktivitas kerja karyawan.

Daftar Pustaka

Aritonang, Keke T. 2007. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja

Guru SMP Kristen BPK Penabur. Jakarta: Jurnal Pendidikan Penabur

No.04/Th.IV/Juli 2007

Darmawan, Didit. 2013. Prinsip-prinsip prilaku organisasi. Surabaya: pena

semesta.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.

(12)

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Gouzali Saydam. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia :Suatu Pendekatan

Mikro. Jakarta: Djambaran

Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

J. Revianto. 2006. Produktivitas dan Tenaga Kerj Indonesia. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.

Makmur, H. 2009. Teori Manajemen Stratejik: Dalam Pemerintahan dan

Pembangunan. Bandung: PT Refika Aditama.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya

Mathis. 2008. Manajemen Prestasi Kerja. Bandung: Sinar Baru.

Rivai, Veitsal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: rineka cipta.

Riduwan, 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Samsuddin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Manajamen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2007. Manajemen Sumeber Daya Manusia Edisi III. STIE YKPN

Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Mandar Maju.

Soeprianto, Jhon. 2011. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode

R&D. Bandung: Alfabeta.

--- 2012. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan

Metode R&D. Bandung: Alfabeta.

--- 2009. Statistik Nonparametik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Syarif, Rusli. 2006. Produktivitas. Jakarta: Depdikbud.

Yuniarsih Tjutju & Suwanto. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel Hasil Uji Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Poerwadarminta (1997:492) adalah perbuatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan/diperbuat.Jadi, dapat diartikan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku dari

Kesimpulan yang ditarik dalam penelitian ini adalah Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh pada produktivitas karyawan.. Kata Kunci:

Di dalam penelitian ini pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sudah baik, namun ada baiknya disiplin kerja pada PT.Bintang kharism Jaya

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai merupakan sikap atau tingkah laku yang menunjukkan kesetiaan dan

Menimbulkan peningkatan kebahagiaan hidup karyawan, Peningkatan produktivitas dan pretasi kerja, Pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan,

Kesimpulan, disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan selama ini pada PT Hasrat Jaya Utama Banjarmasin adalah menurunnya jumlah karyawan yang melakukan pekerjaan secara

PENUTUP Kesimpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam bab empat mengenai Analisis Hubungan Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV

Kesimpulan pada hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian menerima hipotesis yaitu disiplin kerja, kepuasan kerja dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Putra