• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRESENSI UNTUK PELAJAR KELAS UNGGULAN ANGKATAN I, II DAN III PADA SMA NEGERI 1 SUKARAJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRESENSI UNTUK PELAJAR KELAS UNGGULAN ANGKATAN I, II DAN III PADA SMA NEGERI 1 SUKARAJA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRESENSI UNTUK

PELAJAR KELAS UNGGULAN ANGKATAN I, II DAN III

PADA SMA NEGERI 1 SUKARAJA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Lukman Hakim Prayekto

07.12.2655

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

(2)
(3)

DESIGNING AND BUILDING INFORMATION PRESENCE SYSTEM FOR STUDENT OF EXCELLENT GRADE CLASS I, II & III AT SMAN 1 SUKARAJA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRESENSI UNTUK PELAJAR KELAS UNGGULAN ANGKATAN I, II & III PADA SMAN 1 SUKARAJA

Lukman Hakim Prayekto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The advance of science and technology has growing so fast, and it has making any change of the aspect in human activity. Especially on the educational activity at the schools. Now, many schools has using the technology for daily activity, such as learning activity even for presence activity. And from here, the author would design and building a presence system just for excellent class student at SMAN 1 Sukaraja that under Sukabumi territory, province of West Java.

The method that using in this research is identifying what the system needs to be, by collecting data as main content from the system that going to build. The process of identifying and designing this system is using DFD and ERD. And for the building process, the author using program development software, it is Microsoft Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000 for database storage.

The destination from all of this is the author want to designing and building a presence system that much easier, effective and efficiency. The purpose of this presence system is making easy for the school management to running student presence activity. Besides that, with this presence system, the school has giving more service for the excellent student, and it could raising the prestige of the service and facilities value, so the student get more motivation to learning at their school. Automatically, the presence data that inputted by students saved to database directly, and it can be accessed by section of student only. And the system can make report and recapitulation anytime when needed.

(4)

1. Pendahuluan

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sangat pesat dan mampu melahirkan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk menunjang kebutuhan manusia dalam menjalankan aktifitasnya di segala aspek, tak terkecuali dalam aspek pendidikan yang dalam hal ini kegiatan belajar mengajar menjadi fokus utama. Tak perlu dipungkiri lagi kalau manusia membutuhkan ilmu yang bisa didapat melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Seiring berjalannya waktu, tak hanya sekedar kegiatan belajar mengajar saja yang dilakukan di sekolah-sekolah, ada berbagai kegiatan lain yang menjadi pendukung kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah kegiatan presensi.

Selain nilai, presensi telah menjadi acuan pokok para guru untuk memberikan nilai akhir bagi siswanya. Namun masih banyak kegiatan presensi dilakukan dengan cara manual yang tentunya lebih beresiko, seperti kehilangan data presensi serta pembuatan laporan yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dengan kondisi seperti itu, dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi agar kegiatan presensi bisa berjalan dengan cepat tanpa mengurangi nilai akurasi dan relevansi dari data yang diinputkan serta bisa memudahkan para pelajar ataupun guru dalam menjalankannya. Dan yang terpenting adalah tidak membuang waktu belajar.

Dari permasalahan tersebut, hal itu menjadi motivasi bagi penulis untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi presensi untuk pelajar kelas unggulan pada SMAN 1 Sukaraja.

2. Landasan Teori

2.1. Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung antara satu sama lain

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu : 1. Akurat ( Accurate )

Informasi harus bebas dari kesalahan, informasi harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu ( Timeliness )

Informasi yang dibutuhkan harus tepat waktu diterima saat dibutuhkan oleh pengguna.

3. Relevan ( Relevance )

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

(5)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah kumpulan interaksi-interaksi dari sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasional. Sistem informasi manajemen biasanya diterapkan di organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.

2.5. Definisi Sistem Informasi Presensi

Sistem informasi presensi adalah sistem yang memuat tentang pengaturan dalam kegiatan presensi pelajar kelas unggulan yang ada di SMAN 1 Sukaraja. Prosedur presensi adalah urutan kegiatan yang dimulai saat guru memulai kegiatan belajar mengajar dan siswa melakukan presensi disetiap sesi pelajaran.

2.6. Konsep Dasar Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut :

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa perulangan ( redudansi ) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file / arsip / tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.6.1. Rancangan Model Logika

Rancangan model logika ( logical model ) dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data atau disebut dengan DFD ( Data Flow Diagram ). DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada.

2.7. Perangkat Lunak yang Digunakan 2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup Microsoft Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan Ms. Windows secara

(6)

optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis Ms. Windows. Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.

2.7.2. Microsoft SQL Server 2000

SQL Server adalah salah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft lainnya adalah Microsoft Access yang dipaketkan dalam Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Microsoft Access menyesuaikan paket Microsoft Office yang ada.

3. Analisis dan Perancangan 3.1. Tinjauan Umum

SMAN 1 Sukaraja merupakan salah satu sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi, didirikan pada tahun 1987. Dan awalnya merupakan villial dari SMAN 3 Kota Sukabumi, namun karena tingginya kebutuhan dan keinginan dari warga Sukaraja kala itu untuk mendirikan sekolah menengah atas, maka didirikanlah SMAN 1 Sukaraja yang diresmikan oleh Menteri P & K Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 9 Maret 1991 dengan SK No. 0283/O/1991. Hingga periode ini, SMAN 1 Sukaraja telah berganti kepemimpinan sebanyak 10 kali, adapun yang menjabat kepala sekolah saat ini adalah Drs. Tateng Mulyana, M.Pd.

Visi dan Misi SMAN 1 Sukaraja Visi :

1. Unggul dalam iptek yang berlandaskan imtaq. 2. Terdepan dalam seni dan budaya.

3. Terbaik dalam mutu pendidikan.

Misi :

1. Mengembangkan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi mandiri.

2. Memberi teladan etika dan moral agar peserta didik berprilaku sesuai dengan norma dan ajaran agama yang dianut.

3. Menghidupkan seni dan budaya sehingga berkembang dan menjadi estetika asli.

(7)

3.2. Analisis Sistem

3.2.1. Identifikasi Masalah

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem presensi pada SMAN 1 Sukaraja, penulis menemukan beberapa masalah yang diantaranya:

1. Cukup banyaknya waktu belajar yang tersita karena presensi manual. 2. Tingkat akurasi laporan yang dihasilkan dari sistem lama cukup rendah. 3. Sulit melakukan validasi data kehadiran siswa karena laporan-laporan

masih dalam bentuk arsip fisik.

4. Resiko kehilangan laporan masih tinggi karena tidak adanya penyimpanan laporan cadangan ( back up ).

5. Laporan yang dihasilkan kurang relevan.

3.2.2. Analisis Kelemahan Sistem

Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan analisis PIECES ( Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service ).

1. Performance ( Analisis Kinerja )

Kinerja dari sistem lama sangat lambat. Waktu yang digunakan saat presensi cukup banyak sehingga waktu yang tersisa untuk belajar sedikit. Hal ini menjadikan waktu reguler untuk KBM tidak efektif dan tidak efisien. 2. Information ( Analisis Informasi )

Informasi yang dihasilkan dari sistem lama sangat terbatas, hal tersebut berdampak pada kemampuan sistem dalam menghasilkan laporan. Tingkat akurasi dari laporan cukup rendah, selain itu laporan yang dihasilkan tidak tepat waktu karena sistem masih menggunakan arsip-arsip fisik.

3. Economic ( Analisis Ekonomi )

Dalam sistem lama, data diolah secara manual. Kelemahan dari cara tersebut adalah semakin membengkaknya dana yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas seperti kertas, alat tulis, biaya penggandaan format presensi dan lain sebagainya.

4. Control ( Analisis Kendali )

Banyak kendala dalam mengendalikan sistem lama ini, seperti proses pengolahan data dan penyajian laporannya. Salah satu contohnya adalah ketika akan dilakukan rekapitulasi data presensi, karena penyimpanan data masih dalam bentuk arsip maka terjadi banyak kemungkinan seperti hilangnya arsip ataupun proses pencarian arsip yang membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian pengendalian dari sistem lama ini sangat kurang dan rentan akan hilangnya data.

(8)

5. Efficiency ( Analisis Efisiensi )

Tingkat ketelitian dan kemampuan manusia cukup terbatas, sedangkan pembuatan laporan presensi masih mengandalkan kemampuan manusia, dan hal itu dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan. Sumber daya manusia yang dipakai lebih banyak sehingga tidak efektif dan efisien.

6. Service ( Analisis Pelayanan )

Karena sistem presensi yang dilakukan masih manual, secara tak langsung hal tersebut mengurangi tingkat pelayanan kepada para pelajar terutama pelajar kelas unggulan yang sudah semestinya diunggulkan dalam segala hal terutama pelayanan dan fasilitas.

3.3. Analisis Kelayakan

3.3.1. Analisis Kelayakan Teknologi

Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah untuk dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudian dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua orang dapat mengaksesnya tanpa login dari user.

3.3.2. Analisis Kelayakan Hukum

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku, terutama dalam penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan software resmi, berlisensi, sehingga tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

3.3.3. Analisis Kelayakan Operasional

Sistem ini tidak membutuhkan operator dengan keahlian khusus untuk dapat mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses pengembangannya dilakukan dengan teknik penerapan kebutuhan informasi melalui penelitian yangs seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan memudahkan user untuk menjalankannya.

3.3.4. Analisis Kelayakan Ekonomi

Untuk pengadaan proyek sistem informasi presensi ini tentu membutuhkan biaya. Dalam hal ini pihak sekolah harus mengeluarkan sumber daya demi mendapatkan manfaat di masa yang akan datang dan juga keuntungan yang lebih bila dibanding keuntungan dengan menggunakan sistem lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sumber daya maka perlu dilakukan analisis, perhitungan biaya dan manfaat untuk menentukan apakah proyek sistem informasi ini layak atau tidak untuk dilaksanakan.

(9)

3.4. Perancangan Sistem

Tujuan perancangan adalah membuat suatu perangkat lunak yang dapat memberikan informasi mengenai presensi pelajar kelas unggulan. Program ini dirancang menggunakan database, sehingga penggunaannya lebih murah dan mudah dioperasikan.

3.4.1. Perancangan Proses

Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua bentuk model, yaitu physical model dan logical model. Physical model menunjukan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan, bentuk seperti ini biasanya digambarkan dengan bagan alir sistem atau flowchart. Sedangkan logical model digambarkan dengan diagram arus data atau DFD ( Data Flow Diagram ), model ini menjelaskan fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika.

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

(10)

Gambar 3.3 DFD Level 1

3.4.2. Perancangan Normalisasi

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menentukan restruksi basis data. Berikut penjelasan bentuk-bentuk normalisasi:

1. Normalisasi Bentuk Pertama

Normalisasi bentuk pertama yaitu data yang dibentuk dalam satu record ke

record yang lain dan nilai dari field-field berupa nilai atomic value. Tidak ada

set atribut yang berulang-ulang atau bernilai ganda ( multivalue ). 2. Normalisasi Bentuk Kedua

Perancangan normalisasi bentuk kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut kunci harus bergabung secara fungsi pada kunci utama ( Primary Key ).

3. Normalisasi Bentuk Ketiga

Bentuk ketiga ini mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan transitif dengan atribut primer, dengan kata lain setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada Primary Key secara menyeluruh.

(11)

NIP Nama_Guru Tgl_Lahir_Guru Tmpt_Lahir_Guru Jns_Kelamin_Guru Agama_Guru Pend_Terakhir Jurusan Alamat_Guru Nama_Kelas Tahun_Ajaran Semester Wali_Kelas NIS Nama_Siswa Thn_Masuk_Skl Jns_Kelamin_Siswa Tgl_Lahir_Siswa Tmpt_Lahir_Siswa Agama_Siswa Alamat_Siswa Nama_Ayah Nama_Ibu Kode_MaPel Mata_Pelajaran Guru_Pengampu Kode_JaPel Nama_Kelas Jad_Hari Jad_Jam_Mulai Jad_Jam_Selesai Jad_Ruang Kode_Presensi Tgl_Presensi Jam_Presensi Status_Absen

Tabel 3.1 Normalisasi Bentuk Pertama

Tabel 3.2 Normalisasi Bentuk Kedua

datapresensi Kode_Presensi* Kode_Japel NIP Nama_Guru Nama_Kelas NIS Tgl_Presensi Mata_pelajaran Jam_Presensi Status_Absensi datasiswa NIS* Nama_Siswa Thn_Masuk_Skl Nama_Kelas Jns_Kelamin_Siswa Tgl_Lahir_Siswa Tmpt_Lahir_Siswa Agama_Siswa Alamat_Siswa Nama_Ayah Nama_Ibu datajapel Kode_Jadwal* Nama_Kelas Jad_Hari Jad_Jam_Mulai Jad_Jam_Selesai Jad_Ruang Kode_Mapel Mata_pelajaran NIP Nama_Guru datamapel Kode_MaPel* Mata_Pelajaran NIP Nama_Guru datakelas Nama_Kelas* Thn_Ajaran Semester NIP Wali_Kelas dataguru NIP* Nama_Guru Jns_Kelamin_Guru Tgl_Lahir_Guru Tmpt_Lahir_Guru Agama Pend_Terakhir Jurusan Alamat_Guru

(12)

Tabel 3.3 Normalisasi Bentuk Ketiga

Tabel 3.4 Relasi Antar Tabel

detailpresensi Kode_Presensi** Kode_Japel** NIS** Jam_Presensi Tgl_Presensi Mata_pelajaran Status_Absensi datasiswa NIS* Nama_Siswa Thn_Masuk_Skl Nama_Kelas** Jns_Kelamin_Siswa Tgl_Lahir_Siswa Tmpt_Lahir_Siswa Agama_Siswa Alamat_Siswa Nama_Ayah Nama_Ibu datajapel Kode_Jadwal* Nama_Kelas** Jad_Hari Jad_Jam_Mulai Jad_Jam_Selesai Jad_Ruang Kode_Mapel** Mata_pelajaran NIP** Nama_Guru datamapel Kode_MaPel* Mata_Pelajaran NIP** Nama_Guru datakelas Nama_Kelas* Thn_Ajaran Semester NIP** Wali_Kelas dataguru NIP* Nama_Guru Jns_Kelamin_Guru Tgl_Lahir_Guru Tmpt_Lahir_Guru Agama Pend_Terakhir Jurusan Alamat_Guru datapresensi Kode_Presensi* Kode_Japel** NIP** Nama_Guru Nama_Kelas** Tgl_Presensi Mata_pelajaran Jam_Presensi

(13)

3.4.3. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan

database yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam

pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data.

Tabel 3.5 Struktur Tabel Siswa

No Field Name Type Size Keterangan

1 NIS* Char 9 Primary Key

2 Nama_Siswa Varchar 50

3 Thn_Masuk_Skl VarChar 10

4 Nama_Kelas** VarChar 10 Foreign Key

4 Jns_Kelamin_Siswa Varchar 50 5 Tgl_Lahir_Siswa VarChar 50 6 Tmpt_Lahir_Siswa Varchar 50 7 Agama_Siswa Varchar 50 8 Alamat_Siswa Varchar 50 9 Nama_Ayah Varchar 50 10 Nama_Ibu Varchar 50

Tabel 3.6 Struktur Tabel Kelas

No Field Name Type Size Keterangan

1 Nama_Kelas* Varchar 10 Primary Key

2 Thn_Ajaran Varchar 50

3 Semester Varchar 50

4 NIP** char 18 Foreign Key

5 Wali_Kelas Varchar 50

Tabel 3.7 Struktur Tabel Guru

No Field Name Type Size Keterangan

1 NIP* Char 18 Primary Key

2 Nama_Guru Varchar 50

3 Jns_Kelamin_Guru Varchar 50 4 Tgl_Lahir_Guru Varchar 50

(14)

5 Tmpt_Lahir_Guru Varchar 50

6 Agama_Guru Varchar 50

7 Pend_Terakhir Varchar 50

8 Jurusan Varchar 50

9 Alamat Varchar 50

Tabel 3.8 Struktur Tabel Jadwal Pelajaran

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kode_JaPel* Numeric 5 Primary Key

2 Nama_Kelas** VarChar 10 Foreign Key

3 Jad_Hari VarChar 50

4 Jad_Jam_Mulai Varchar 50

5 Jad_Jam_Selesai Varchar 50

6 Jad_Ruang Varchar 50

7 Kode_Mapel** Varchar 10 Foreign Key

8 Mata_Pelajaran Varchar 50

9 Nama_Guru Varchar 50

10 NIP** Char 18 Foreign Key

Tabel 3.9 Struktur Tabel Mata Pelajaran

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kode_MaPel* VarChar 8 Primary Key

2 Mata_Pelajaran Varchar 50

3 NIP** Char 18 Foreign Key

4 Nama_Guru Varchar 50

Tabel 3.10 Struktur Tabel Presensi

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kode_Presensi* Char 5 Primary Key

2 Kode_Japel** varchar 5 Foreign Key

3 NIP** char 18 Foreign Key

4 Nama_Guru Varchar 50

(15)

8 Tgl_Presensi Varchar 50 9 Mata_Pelajaran Varchar 50

10 Jam_Presensi varchar 50

Tabel 3.11 Struktur Tabel Detail Presensi

No Field Name Type Size Keterangan

1 Kode_Presensi** Char 5 Foreign Key

2 Kode_Japel** varchar 5 Foreign Key

3 NIS** Char 9 Foreign Key

4 Jam_Presensi Varchar 50

5 Tgl_Presensi Varchar 50

6 Mata_Pelajaran Varchar 50

7 Status_Absen Varchar 50

4. Implementasi Sistem

Sebelum melakukan implementasi sistem, dilakukan pengujian program terlebih dahulu. Tujuan pengujian program adalah untuk mengetahui bahwa komponen-komponen sistem telah berfungsi dengan baik sehingga perangkat lunak presensi siap digunakan. Terdapat dua metode untuk melakukan pengujian program, yaitu:

4.1. Blackbox Testing

Pengujian ini memfokuskan pengecekan program pada permalasahan output dari baris program. Contohnya adalah ketika data yang terelasi akan dihapus, maka akan muncul box warning bahwa data tersebut tidak bisa dihapus karena data yang bersangkutan masih digunakan di tabel lain.

(16)

4.2. White Box Testing

Tes ini dimaksudkan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci karena logical path ( jalur logika ) perangkat lunak akan diuji dengan menyediakan test

case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau perulangan secara fisik, salah satu

bentuk uji coba white box pada sistem ini adalah ketika akan menyimpan data, semua harus terisi dahulu jika tidak maka data tidak akan disimpan ke dalam database.

Gambar 4.2 White Box Testing

4.3. Tampilan Menu Utama

Untuk mengakses sistem ini, user harus melakukan log in terlebih dahulu dengan cara mengklik FILE dan pilih LOG IN. Terdapat 2 jenis user dalam sistem ini, yaitu Administrator dan User. Perbedaan dasarnya adalah administrator memiliki akses untuk input data, mengolah data dan mencetak laporan, namun tak bisa melakukan presensi. Sedangkan user biasa, tidak memiliki hak akses untuk melakukan input data, mengolah data dan mencetak laporan, melainkan hanya presensi saja.

(17)

4.4. Tampilan Input Data Kelas

Untuk melakukan input kelas, klik DATA lalu pilih OLAH DATA KELAS. Setelah itu tambahkan data baru dengan mengklik FILE dan pilih DATA BARU.

Gambar 4.4 Tampilan Form Data Kelas

4.5. Tampilan Input Data Siswa

Sama ketika akan menginputkan data kelas, untuk input data siswa klik DATA pada menu utama lalu pilih OLAH DATA SISWA.

Gambar 4.5 Tampilan Form Data Siswa

4.6. Tampilan Input Data Jadwal Pelajaran

(18)

4.7. Tampilan Input Presensi

Gambar 4.7 Tampilan Form Presensi

4.8. Laporan Presensi

Laporan presensi dicetak berdasarkan mata pelajaran dan kode presensi.

Gambar 4.8 Mencetak Laporan Presensi Berdasarkan Mata Pelajaran

(19)

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembuatan sistem informasi presensi siswa untuk pelajar kelas unggulan pada SMAN 1 Sukaraja, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Kekurangan Sistem Lama

1. Sistem presensi masih dilakukan dengan cara manual, sehingga memakan waktu yang sangat lama dengan demikian waktu untuk KBM banyak terkuras. 2. Tingkat akurasi dari sistem lama masih rendah terutama dalam laporan

presensi siswa.

Kelebihan Sistem Baru

1. Kegiatan presensi menjadi terkomputerisasi.

2. Rancangan antar muka yang dinamis supaya presensi menjadi mudah.

3. Tugas guru untuk melakukan presensi siswa menjadi ringan, sehingga waktu untuk KBM menjadi efektif dan efisien.

5.2. Saran

1. Demi kelancaran operasional kerja secara umum di dalam instansi ataupun sekolah, perlu mengadakan atau memahami program secara menyeluruh, terarah dan terpadu.

2. Sudah banyak instansi pendidikan yang mengimplementasikan iptek ke dalam kegiatan belajar, maka menjadi suatu keharusan bagi SMAN 1 Sukaraja untuk mengimplementasikan iptek ke dalam kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah presensi siswa.

3. Dengan hadirnya kelas unggulan, maka sudah menjadi kewajiban pihak sekolah untuk memberikan fasilitas dan pelayanan lebih bagi pelajar kelas unggulan, sehingga nantinya akan menciptakan citra yang baik bagi pihak sekolah itu sendiri.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta; Andi Offset.

Arief, M. Rudyanto. 2005. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact SQL Server 2000. Yogyakarta; Andi Offset.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta; Andi Offset.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Sistem
Gambar 3.3 DFD Level 1
Tabel 3.1 Normalisasi Bentuk Pertama
Tabel 3.4 Relasi Antar Tabel detailpresensi Kode_Presensi** Kode_Japel** NIS** Jam_Presensi Tgl_Presensi Mata_pelajaran Status_Absensi datasiswa NIS* Nama_Siswa Thn_Masuk_Skl Nama_Kelas** Jns_Kelamin_Siswa Tgl_Lahir_Siswa Tmpt_Lahir_Siswa Agama_Siswa Alama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan bahan tambah kimia dalam pekerjaan beton harus didahului dengan percobaan serta disertai keahlian yang cukup untuk menghindari kerugian akibat penggunaan

Dari berbagai uraian diatas, ada beberapa hal terkait pentingnya pe- mahaman lintas budaya, antara lain adalah: 1) Memahami konsep-konsep budaya agar kita mampu

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN1. PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk Plaza

Setiap kegiatan pembelajaran saya mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat, banyak hal yang saya peroleh yang dapat berguna untuk kedepannya, saya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan lidah buaya dengan jagung manis memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar serat, kadar protein, total

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Prasarana lebih ditujukan pada benda-benda yang

oleh pasang surut sangatlah effisien karena itu kita memanfaatkan energi yang disebabkan oleh pasangsurut air laut ( Nusirwan, 1987). Belum banyak penelitian