• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 30 September 2020 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2019 (diaudit)

Dan Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir

(2)

Halaman Surat Pernyataan Direksi

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian...…….……….………..……….………..1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...……… ……….. 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...………..4

Laporan Arus Kas Konsolidasian...………...5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian...………... 6-41

DAFTAR ISI

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(3)
(4)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank

Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan

Uang muka dan biaya dibayar di muka Jumlah Aset lancar

ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan Aset pajak tangguhan - bersih Sewa hak atas tanah - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET

1,287,314,617,833

1,246,442,609,436

1,382,166,768,883

1,354,274,340,464

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2t, 5,532,673,034 5,532,673,033 2n,9 68,549,127,163 69,628,402,258 2j,7 83,408,072,537 92,517,560,776 94,852,151,050 107,831,731,029 2k,8 1,213,232,817,636 1,171,281,534,144 2i,6 1,186,777,518 2,240,614,962 2f,2h,4,30 9,485,838,204 9,139,752,690 2g,2h,5,30 771,462,791 3,933,802,600

(5)

Catatan 30 September 2020 31 Desember 2019 LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek

Utang kontraktor dan usaha - pihak ketiga Utang lain-lain

Pihak ketiga Uang muka penjualan Beban masih harus dibayar Utang pajak

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang pembiayaan konsumen Pinjaman bank

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

LIABILTAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - pihak ketiga

Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen

Pinjaman bank

Liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

JUMLAH LIABILITAS

EKUITAS

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 12.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -3.550.001.452 saham

pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019

Tambahan modal disetor Defisit

Sub-jumlah

Kepentingan non-pengendali JUMLAH EKUITAS

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

338,010,077,456 371,620,991,718 1,382,166,768,884 1,354,274,340,465 (54,936,474,749) (21,406,907,777) 335,152,596,795 368,682,163,767 22 2,857,480,661 2,938,827,951 1,044,156,691,428 982,653,348,747 20 355,000,145,200 355,000,145,200 21 35,088,926,344 35,088,926,344 814,049,967,365 795,067,840,492 2q,19 18,868,661,113 16,234,006,475 18 365,713,483 365,357,204 2p,17 9,456,439,508 11,259,219,204 2p,17 1,545,366,160 324,999,922 230,106,724,063 187,585,508,254 2t,16a 16,606,355,609 12,797,011,685 2h,30 18 116,508,000 176,429,994 2h, 13, 30, 2p 785,359,153,262 767,209,257,610 2r,14 41,446,153,392 38,620,659,706 2h,15,30 46,950,823,464 27,256,734,773 2h,11,30 88,887,699,701 85,038,583,865 2e,2h,12,30 32,813,500,078 23,034,375,863 2h,2p,10,30 1,740,317,659 336,712,446

(6)

PENDAPATAN USAHA

BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR

BEBAN USAHA

Beban pemasaran

Beban umum dan administrasi

Jumlah Beban Usaha LABA USAHA

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan Keuangan Laba penjualan aset tetap Beban bunga

Rugi selisih kurs - neto Lain-lain - neto

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN

PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - neto Laba (Rugi) sebelum Laba (Rugi) Proforma dari

Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Laba (Rugi) Proforma dari Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif Lain

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan non-pengendali

JUMLAH

LABA (RUGI) NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK (9.44) 0.75 2,760,937,150 2,760,937,150 (33,610,914,262)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

-(33,610,914,263) (33,610,914,263)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

26 (33,529,566,973) 2,671,538,474 (81,347,290) 89,398,676 22 2t (33,610,914,263) 2,760,937,150 -2,760,937,150 (4,371,461,650) (3,482,083,727) (33,610,914,263) 2,760,937,150 2t 98,343,659 (62,377,837) 107,819,686 72,543,400 2r 631,139 3,693,765 (4,578,256,134) (3,495,943,056) 2r,25 (35,561,043,741) (33,320,253,284) (35,561,043,741) (33,320,253,284) (29,239,452,613) 6,243,020,877 -2r,25 - - 2r,23 41,592,847,160 93,716,059,378 2r,24 (35,271,256,031) (54,152,785,217) Catatan 2020 2019 6,321,591,128 39,563,274,161

(7)

Saldo Awal

Penambahan setoran modal melalui warran

Agio saham

Laba bersih tahun berjalan

Total

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

355,000,145,200 35,088,926,344 (54,936,474,750) 335,152,596,794 2,857,480,661 338,010,077,456 (33,610,914,262) - - - - - (33,529,566,973) (33,529,566,973) (81,347,290) - - - -371,620,991,718

Modal Saham Disetor Defisit Sub-jumlah Non-pengendalian Jumlah Ekuitas

355,000,145,200

35,088,926,344 (21,406,907,777) 368,682,163,767 2,938,827,951

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

(8)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kembali untuk:

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran untuk beban usaha dan keuangan

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap

Penerimaan atas Penjualan aset tetap

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (pembayaran) utang bank

Penerimaan (pembayaran) dari Pemegang Saham Penerimaan (pembayaran) dari pihak ketiga

Kenaikan (pelunasan)Pelunasan utang pembiayaan konsumen

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Aktivitas Pendanaan

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO Kas dan setara kas

Kas dan setara kas AWAL TAHUN Kas dan setara kas AKHIR TAHUN

346,085,513 94,186,128 (41,951,283,492) (95,020,752,894) 100,000,000 (22,403,490,825) 23,385,847,313 (44,392,409,499) 821,191,754 10,767,944,800 (41,951,283,492) (94,920,752,895) (59,565,715) 253,100,242 0 18,149,895,652 128,386,303,480 9,139,752,690 10,633,475,634 9,485,838,202 10,727,661,762 18,911,521,691 139,407,348,522 2020 2019 44,755,186,969 93,703,324,893 (15,530,311,585) (115,692,243,568) (5,839,028,070)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

(9)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 25 Maret 2006 dan Akta No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 seluruhya dari Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 4547 tanggal 21 Mei 2010.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 15 Juli 2015 dari Chandra Lim SH., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan menyesuaikan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.030952737 tanggal 29 Juli 2015.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan fasitas penginapan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2006. Perusahaan berkedudukan di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30 - 31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel yang berlokasi di Magelang (Borobudur), Bali dan Jakarta.

Entitas induk utama Perusahaan adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019. TR berkedudukan di Jakarta.

Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-14829/BL/2012 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan sebanyak 550.000.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 185 (nilai penuh) per saham disertai dengan penerbitan 275.000.000 Waran Seri 1.

Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegang 2 lembar saham biasa untuk membeli 1 (satu) saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan sebesar Rp220 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018. Jika Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 10 Januari 2014 dan akan berakhir pada tanggal 9 Januari 2018.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, saham Perusahaan sebanyak 355.000.145.200 dan 355.000.145.200 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

(10)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan

Dewan Komisaris 30 September 2020 31 Desember 2019

Komisaris Utama : Tjandra Widjaja : Elly Salim

Komisaris Independen : Dini Virtianty : Tjandra Widjaja

Dewan Direksi

Direktur Utama : Tubagus Yudi Yuniardi : Bhakti Salim

Direktur : - : Tubagus Yudi Yuniardi

Direktur Independen : Erwin Wijaya : Erwin Wijaya

Komite Audit

Ketua : Rinaldi Achmad Sucahya : Tjandra Widjaja

Anggota : Jeny Wardianto : Jeny Wardianto

Sekretaris Perusahaan

Karyawan

d. Entitas Anak

Kepemilikan langsung

PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU)

Kepemilikan tidak langsung melalui CMU

PT Tiara Inti Mulia (TIM) -Hotel Anantara Uluwatu Bali

PT Bina Buana Sarana (BBS) -Hotel Westin Ubud

PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) -

Hotel Best Western Kuta Jakarta/ Bali

PT Pratika Nugraha (PN)

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :

95,193 Eliminasi Dalam Jutaan

99%

Jumlah Aset Sebelum

Kegiatan Kepemilikan Rupiah (Rp)

Entitas Anak Domisili Usaha

Jakarta/ Bali Properti / Perhotelan

Properti / Perhotelan

Berdasarkan Akta Notaris Chandra Lim, S.H., LL.M., notaris di Jakarta No. 16 tanggal 7 September 2020, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Jakarta Properti 99.99% 2011 813,767 854,453 595,515 2012 718,315 693,981 Jakarta/ Bali 99% 2020 773,452 98,044 99% 2011 Belum beroperasi Jakarta Properti 99% 166,498 166,158 Properti / Perhotelan Komersial 2020 2019 %

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan 00174-I/SGL/BS/VI/2014 tanggal 16 Juni 2014, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tubagus Yudi Yuniardi sebagai Sekretaris Perusahaan.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, Perusahaan dan Entitasnya Anak memiliki masing-masing 197 dan 197 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anaknya, (selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari:

(11)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan)

e. Restrukturisasi Entitas Anak

f. Penerbitan Laporan Keuangan

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Pada tanggal 15 April 2015, Perusahan mengalihkan seluruh kepemilikan saham pada PT Tiara Inti Mulia (TIM), PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Pratika Nugraha (PN) kepada entitas anak langsung yaitu PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU). Restrukturisasi entitas anak tersebut tidak berdampak signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 28 November 2020

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Badan Pengawas Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 1 Januari 2013), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1,“Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2016 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

(12)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Penerapan Standar dan Interpretasi Baru dan Revisi

PSAK 71, “Instrumen Keuangan”

PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan”

a. PSAK 23: Pendapatan; b. PSAK 34: Kontrak Konstruksi;

c. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, d. ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat, e. ISAK 27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan, dan

f. PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

a. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan; b. Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan; c. Menentukan harga transaksi;

d. Mengalokasikan

e. Mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas telah menyelesaikan kewajiban PSAK 73 “Sewa”

PSAK 73: Sewa akan menggantikan: a. PSAK 30: Sewa;

b. ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa; c. ISAK 23: Sewa Operasi - Insentif;

d. ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa; dan e. ISAK 25: Hak atas Tanah.

PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit yang diharapkan untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan PSAK yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:

PSAK 72 menetapkan prinsip yang diterapkan entitas untuk melaporkan informasi yang berguna kepada pengguna laporan keuangan tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.

PSAK 72 akan menggantikan seluruh standar yang terkait dengan pengakuan pendapatan yang ada saat ini, yaitu:

Untuk dapat menentukan pengakuan pendapatan, Pernyataan ini mensyaratkan entitas untuk melakukan analisis transaksi berdasarkan kontrak terlebih dahulu, yang terdiri dari 5 (lima) tahapan berikut:

PSAK 73 menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penyewa dan pesewa menyediakan informasi yang relevan yang merepresentasikan dengan tepat transaksi tersebut. Informasi ini memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak transaksi sewa pada posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

(13)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Prinsip Konsolidasian

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :

(1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : (a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor.

(b) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

(c) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perusahaan dan entitas di mana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kepentingan non-pengendali atas jumlah laba rugi komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan pada laporan laba rugi dan penghasilan lain komprehensif konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam semua hal yang material telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan lain.

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk bagian tahun dimana pengendalian masih berlangsung.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba rugi.

Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai "komponen ekuitas lainnya" dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

(14)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

(2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : (a)

(b)

(c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (d)

(e)

(f) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (g)

(h)

(i) (j)

(k)

f. Kas dan Bank

g. Piutang Usaha

Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personel manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk entitas pelapor.

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan pasca-kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

Kas dan bank mencakup kas dan kas pada bank, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Kas dan bank diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Piutang usaha yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.

(15)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan dana dalam pembatasan.

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Liabilitas Keuangan

Penentuan Nilai Wajar

(a) Harga koutasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset liabilitas yang identik (tingkat 1); (b)

(c)

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan”.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan amortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu liabilitas keuangan yang diperoleh, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila liabilitas keuangan yang diperoleh tidak diakui. Beban atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan”.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat ditukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

Input selain harga kuotasi yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (muisalnya, derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

Input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut: Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan Keuangan”.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang pembiayaan konsumen dan pinjaman bank jangka panjang.

(16)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Penentuan Nilai Wajar (lanjutan)

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup :

(a) Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; (b)

Penghentian Pengakuan

Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan

Penghasilan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price ), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price ). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan atau liabilitas keuangan dikategorikan penetapannya pada basis tingkatan input paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.

Teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Grup mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Grup secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Grup diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Dalam transaksi di mana Grup secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Grup menghentikan pengakuan aset tersebut jika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Grup tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Grup dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.

(17)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Ketika piutang usaha dan piutang lain-lain tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan piutang usaha dan piutang lain-lain yang tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

(18)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

i. Persediaan

j. Biaya Dibayar di Muka

k. Aset Tetap

Grup menerapkan PSAK No. 16, “Aset Tetap”.

Grup menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

Harga perolehan persediaan real estate dialokasikan ke masing-masing proyek real estate ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial.

Harga perolehan persediaan real estate meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan suratsurat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa pembangunan dan pengembangan.

Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Persediaan real estate yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan.

Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi bersih dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai“Persediaan Real Estate ” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.

(19)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

k. Aset Tetap (lanjutan)

Bangunan dan prasarana Mesin

Peralatan dan perabotan Kendaraan

l. Hak atas Tanah

m. Dana dalam Pembatasan

n. Sewa Hak atas Tanah

Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”.

Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah.

20

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized ) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut), dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Grup menerapkan ISAK No. 25, “Hak Atas Tanah”. Sesuai dengan ISAK No. 25, tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method ) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut :

Tahun

4-8

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

1-3

Grup menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Grup membuat estimasi nilai terpulihkan aset.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

3-8

Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan

(20)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

n. Sewa Hak atas Tanah (lanjutan)

o. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (selain persediaan dan aset pajak tangguhan)

p. Pinjaman

q. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Grup menyediakan imbalan pasca kerja karyawan pasti kepada karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan sebagaimana apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan.

Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2h untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja karyawan, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.

Grup menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pasca kerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pasca kerja karyawan selama periode berjalan.

Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pada saat penyelesaian terjadi. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh

Liabilitas neto Grup atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.

(21)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

q. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(1) Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku; (2)

(3)

(4)

(5)

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

s. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut :

Dolar Amerika Serikat

Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut;

2019

14,918 13,901

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

2020

Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;

Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.

Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Grup mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.

Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method ) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :

Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

(22)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

t. Pajak Penghasilan

u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendalian

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Beban pajak final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah pajak final yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Sebagai penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Entitas sepengendali adalah pihak-pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis semua entitas atau bisnis yang bergabung, yang pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.

Grup menerapkan PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”. PSAK ini mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

PSAK No. 46 juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak(“SKP”), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002 yang efektif pada tanggal 1 Mei 2002, penghasilan dari sewa bangunan dan/atau lahan dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10% dari pendapatan sewa.

Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan perpajakan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi kerugian fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa yang akan datang cukup besar (probable ).

(23)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendalian (lanjutan)

v. Laba Bersih per Saham Dasar

w. Segmen Operasi

x. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

y. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak

Kriteria opsi pertama terdiri dari :

• Selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak dicatat sebagai tambahan modal disetor.

Grup telah menerapkan PSAK No. 70 yang memberikan dua kriteria opsi terkait pencatatan, penyajian dan pengakuan dalam laporan keuangan.

Usaha Grup dikelompokkan menjadi dua kelompok usaha utama: hotel dan properti. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 28 atas laporan keuangan konsolidasian.

Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup. Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas - entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas dalam akun tambahan modal disetor pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata terhitung jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Grup mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak berdasarkan nilai perolehan yang dilaporkan dalam surat keterangan pengampunan pajak.

Beban pajak yang dibayarkan sebagai uang tebusan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Pengukuran atas aset dan liabilitas setelah pengakuan awal mengacu pada PSAK yang relevan dan dapat diukur kembali ke nilai wajar tetapi tidak diharuskan.

Grup menyajikan aset dan liabilitas pengampunan pajak secara terpisah dari akun lainnya tetapi menyediakan opsi untuk mereklasifikasikan ke akun-akun tertentu jika memenuhi persyaratan tertentu berdasarkan PSAK

(24)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING

Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Penentuan Mata Uang Fungsional

Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Umur Manfaat Aset Tetap

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Kondisi spesifik counterparty penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima.

Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty . Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima disetujui secara independen oleh manajemen.

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari.

Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 8 atas laporan keuangan konsolidasian.

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasian.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian :

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h dan 30 atas laporan keuangan konsolidasian.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir setiap akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

(25)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)

Penurunan Nilai Persediaan

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Selain Persediaan dan Aset Pajak Tangguhan)

Imbalan Pasca Kerja Karyawan

Pajak Penghasilan

Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan cadangan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam catatan 2q atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas atas imbalan pasca kerja karyawan dan beban imbalan pasca kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 18 laporan keuangan konsolidasian.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 16b laporan keuangan konsolidasian.

Manajemen melakukan penilaian analisis umur persediaan pada setiap tanggal pelaporan dan membentuk penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan yang memiliki perputaran yang lambat yang diidentifikasi tidak lagi sesuai untuk digunakan dalam produksi, dengan mempertimbangkan nilai realisasi neto dari persediaan barang jadi dan barang dalam proses berdasarkan pada harga jual dan kondisi pasar saat ini. Jumlah tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 6 laporan keuangan konsolidasian.

Grup menelaah jumlah tercatat aset non-keuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, maka jumlah terpulihkan atau nilai pakai diestimasi.

Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

(26)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN BANK

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

Kas

Bank Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Victoria

PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah Dolar Amerika

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah

Jumlah

5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA dan PIUTANG NON USAHA

Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut :

Piutang agen Piutang kartu kredit Lain-lain

Jumlah

Rincian piutang non usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut :

Piutang karyawan Jumlah 8,153,666,457 6,578,612,803 535,957,943 231,192,375 101,471,793 64,860,744 30 September 2020 31 Desember 2019 3,308,458,493 460,706,684 3,310,866,907 316,923,190 31 Desember 2019 30 September 2020

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan memiliki umur kurang dari 30 hari dan dalam mata uang rupiah.

Berdasarkan telaah atas status dari masing-masing akun piutang usaha pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, manajemen Grup berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha.

3,933,802,600 165,473 814,098,570 2,073,967,797 -481,519,905 482,298,905 5,776,834,576 10,439,964 239,287,569 226,250,264 10,696,608 10,818,452 1,064,082,747 2,311,036,513 101,309,078 30 September 2020 31 Desember 2019 268,088,999 250,103,373 1,783,400,219 771,462,791 86,977,750 9,485,838,203 9,139,752,689

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, seluruhnya penempatan kas dan bank adalah pada bank pihak ketiga. 64,860,744 2,225,674,171 223,347,226

(27)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut :

Real Estate

Bangunan siap dijual : kondominium Hotel

Minuman Makanan Lain-lain

Jumlah

7. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut :

Uang Muka

Lain-lain Sub-jumlah

Biaya dibayar dimuka

Sewa Pemasaran Asuransi

Lisensi dan perijinan Lain-lain

Sub-jumlah

Jumlah

Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembelian tanah, pembayaran pemasok dan beban operasional 1,882,416,667

1,882,416,667 Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 18 Maret 2016 adalah sebesar Rp 141.929.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen. 83,408,072,537 92,517,560,776 25,416,527 19,410,666 1,068,209,674 637,233,616 4,272,791,082 4,138,262,032 25,816,269 92,181,397 1,270,931,945 1,507,019,686 88,379,298,744

Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 18 Maret 2016 adalah sebesar Rp 425.535.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Susan Widjojo & Rekan, penilai independen.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, persediaan bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai keseluruhan pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 1.498.000.000.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.

30 September 2020 31 Desember 2019

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut.

Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, persediaan bangunan milik Grup dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima Grup dari Altus Special Situation i. L. P.

79,135,281,455 88,379,298,744 512,323,946 612,520,561 1,186,777,518 2,240,614,962 30 September 2020 31 Desember 2019 -314,200,040 559,362,815 360,253,533 1,068,731,587 79,135,281,455

(28)

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP - BERSIH

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut :

Biaya Perolehan

Tanah

Bangunan dan prasarana Mesin

Peralatan dan Perabotan Kendaraan

Sub-jumlah

Aset dalam penyelesaian

Jumlah Biaya Perolehan

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana Mesin

Peralatan dan perabotan Kendaraan

Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Bersih

Biaya Perolehan Tanah

Bangunan dan prasarana Mesin

Peralatan dan Perabotan Kendaraan

Sub-jumlah

Aset dalam penyelesaian

Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan prasarana Mesin

Peralatan dan perabotan Kendaraan

Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Bersih

320,926,182 317,488,969,510 337,511,428,495 12,561,888,944 3,971,700,711 89,027,523 0 4,720,400,473 749,750,148,238 317,488,969,510 1,199,856,615,650 3,719,787,760 16,113,039,963 4,060,728,234 16,334,118,744 320,926,182 - 28,575,081,506 1,171,281,534,144 132,051,258 320,926,182 - 4,531,525,549 150,000,000 - - - 150,000,000 4,102,960,012 130,236,442 - - 4,233,196,454 742,720,107,216 119,625,079,939 -862,345,187,155 762,312,037,182 120,376,535,140 320,926,182 19,832,827,723 150,000,000 - 150,000,000 4,897,171,310 621,218,759 320,926,182 - 5,197,463,887 19,591,929,966 751,455,201 4,819,250,000 - - - 4,819,250,000 5,622,548,644 - - 317,488,969,510 323,111,518,154 31 Desember 2019

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir 28,575,081,506 12,371,604,781 - - 40,946,686,288 1,171,281,534,144 1,213,232,817,636 4,060,728,234 59,621,605 - - 4,120,349,839 4,531,525,549 227,203,203 - - 4,758,728,751 19,832,827,723 12,084,779,974 - - 31,917,607,697 150,000,000 - - - 150,000,000 30 September 2020

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

862,345,187,155 54,160,594,332 - - 916,505,781,487 1,199,856,615,650 54,322,888,273 - - 1,254,179,503,924 5,197,463,887 152,093,941 - - 5,349,557,828 337,511,428,495 162,293,941 - - 337,673,722,436 150,000,000 - - - 150,000,000 4,233,196,454 10,200,000 - - 4,243,396,454 4,819,250,000 - - - 4,819,250,000 323,111,518,154 - - - 323,111,518,154 30 September 2020

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa Psikologi mengenai pandangan atau persepsi mereka terhadap dunia kerja didapat kesimpulan bahwa

Cabang kekuasaan eksekutif dipimpin seorang perdana mentri atau kanselir, yang bersama-sama dengan cabinet adalah bagian dari parlemen, dipilih oleh parlemen dan setiap saat

[r]

Kemudian dilakukan pembuatan model gigi.. tiruan dengan mencampurkan serbuk HA dari gigi sapi dengan mencapurkan resin, dilanjukan pengujian struktur mikro,

Buku ini dapat pula dijadikan sebagai referensi penelitian atau tugas akhir yang melibatkan diferensial dan integral baik dari aspek teoritis maupun aspek komputasi numerik

Diet tinggi serat pangan mempunyai efek positif bagi kesehatan, misalnya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam duodenum dan pembuluh darah [1]. Pengikatan asam empedu

3. Untuk menganalisis hubungan faktor umur dengan kejadian Infertilitas pada Perawat di RS Sembiring. Untuk menganalisis hubungan faktor Masa Kerja dengan kejadian Infertilitas

Lebih lanjut, perdagangan Zona Euro meningkat menjadi EUR 25,79 miliar pada November 2020, dari EUR 20,15 miliar pada periode yang sama tahun lalu dan dibandingkan