• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENGELUARAN DAN PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA PT SURYA MEIDEN ENGINERING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENGELUARAN DAN PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA PT SURYA MEIDEN ENGINERING"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENGELUARAN DAN

PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA PT SURYA

MEIDEN ENGINERING

Isaac Barnabas

Email : Isaacbarnabass02@gmail.com

Dosen Pembimbing: Herlin Tundjung Setijaningsih, SE., M.Si., Ak

.

Abstrak

Untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem informasi akuntansi diterapkan perusahaan-perusahan di Indoneisa khususnya atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku pada perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, dengan metode observasi dan wawan cara dengan objek penelitian langsung yaitu bagian keuangan dari PT. Surya Meiden Enginering. Anlisis yang dilakukan adalah mempelajari bagaimana prosedur atas sistem informasi akuntansi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku berjalan sampai saat ini. Hasil yang dicapai dari proses analisis yang ada yaitu kurangnya penerapan sistem informasi akuntansi atas prosedur-prosedur yang berjalan dan berdampak pada pengendalian internal perusahaan. Untuk kesimpulanya terdapat banyak masalah yang timbul akibat penerapan sistem informasi akuntansi khusunya pada siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku yang kurang diterapkan secara benar. Penerapan yang kurang membuat lemahnya pengendalian internal atas siklus-siklus tersebut.

Kata Kunci : Sistem, Informasi, Akuntasi, Prosedur

Abstract

To determine the extent of the application of accounting information systems applied to firms in Indonesia in particular on the expenditure cycle and management of raw materials to companies engaged in the field of contracting, the method of observation and synchronises way to direct the research object to the financial part of the PT. Surya Meiden Enginering. Analysis to do is learn how the procedure on accounting information systems on the expenditure cycle and management of raw materials goes up today. The results obtained from the analysis that there is a lack of application of the accounting information system procedures for running and have an impact on the company's internal control. For the conclusian there are many problems arising from the application of accounting information systems especially in the cycle of expenditure and management of raw materials that are less implemented correctly. Application of less make weak internal control over these cycles.

(2)

PENDAHULUAN

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, menuntut perusahaan agar mampu dalam menetapkan strategi yang tepat, guna menghadapi persaingan bisnis. Perancangan dan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan strategi yang dibuat perusahaan dan dapat meningkatkan performa perusahaan. Ketidakcocokan antara strategi dan sistem informasi akuntansi dapat menurunkan performa dari kinerja perusahaan. Terdapat bermacam faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi seperti sumber daya yang memadai, pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi, dukungan manajemen level atas dan formalisasi pengembangan sistem.

Menurut Toth (2012:8) sistem informasi akuntansi merupakan kerangka akuntansi praktis yang menyediakan data bagi manajer guna pengambilan keputusan, memprediksi kodisi atau kejadian-kejadian yang ada, dan berkontribusi dalam laporan keuangan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang efektif dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan di perusahaan, peningkatan pengendalian internal, peningkatan kualitas laporan keuangan dan berpengaruh dalam transksi keuangan perusahaan.

Di dalam suatu perusahaan terdapat bermacam sistem informasi yang menunjang kegiatan dalam perusahaan tersebut. Sistem-sistem tersebut berintegerasi satu dengan yang lainnya sehingga memberikan suatu informasi yang menjadi acuan dalam suatu kegiatan. Salah satu sistem informasi adalah sistem informasi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku . Sistem ini penting dikarenakan di dalam sistem informasi ini terdapat bermacam-macam kegiatan yang berhubungan dengan keluar masuknya kas.

Siklus pengeluaran itu sendiri sangat erat kaitannya dengan perhitungan persediaan barang ataupun bahan baku, dimana pengeluaran akan menghasilkan bahan baku untuk proses produksi. Sistem siklus pengeluaran yang meliputi proses perhitungan pembelian, pencatatan persedian barang dagang, pembelian bahan baku, hutang usaha, dan pengeluaran kas perusahaan ini mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada pada pengelolaan bahan baku.

Penerapan sistem yang kurang memadai sangatlah rawan terhadap kesalahan yang berakibat fatal bagi perusahaan. Kurangnya penerapan akan membuat pengendalian atas prosedur-prosedur dari proses yang ada akan menjadi lemah. Banyaknya masalah timbul dan akan merugikan perusahaan. Perusahaan menjadi tidak bisa mengarahkan kegiatan dan karyawan yang ada diperusahaan menuju ke tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan. Masalah-masalah yang timbul juga akan menggangu jalannya aktivitas perusahaan sehingga aktivitas perusahaan tidak berjalan normal sesuai ketetapan yang sudah disepakati. Permasalahan yang timbul biasanya seperti terjadi kesalahan penyampaian informasi yang mengakibatkan ketidaksesuaian maksud dan tujuan.

PT. Surya Meiden Enginering adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang enginering. Beberapa aktivitas perusahaan masih dilakukan dengan cara manual, tidak semuanya menggunakan sistem informasi akuntansi yang memadai. Muncul masalah-masalah yang ada seperti sering tertukarnya barang antar proyek serta lemhanya pengendalian atas prosedur-prosedur yang ada. Hal ini menandakan lemahnya internal kontrol akibat kurangnya penerapan sistem informasi di dalamnya.

Dengan adanya analisa ini diharapkan perusahaan akan mencapai efisiensi dan efektivitas perusahaan dimana seluruh kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang terjadi secara menyeluruh. Berdasarkan masalah-masalah inilah maka dibuatlah skripsi ini dengan judul “ANALISIS

(3)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS SIKLUS PENGELUARAN DAN PENGELOLAAN BAHAN BAKU PADA PT SURYA MEIDEN ENGINERING”. Apabila terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian maka hasil penelitian dapat memberikan saran atau masukan untuk perbaikan perusahaan agar tidak terjadi kesalahan di masa yang akan datang.

METODE PENELITIAN

Riset yang akan dilakukan adalah riset yang akan menganalisis penerapan Sistem Informasi Akuntansi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku di PT Surya Meiden Enginering. Karakteristik riset ini adalah Kualitatif deskriptif dimana dilakukan wawancara dan data hasil wawancara akan di bandingkan dengan literature-literatur dan buku-buku yang ada mengenai sistem informasi akuntansi. Tujuannya adalah untuk engetahui seperti apa kondisi sistem informasi yang ada dilapangan saat ini terhadap teori-teori yang ada.

HASIL DAN BAHASAN

PT. Surya Meiden Enginering adalah Badan Usaha Jasa Kostruksi dan Maintenance di bidang elektrikal & mekanikal, yang berdiri sejak tahun 1970. Pada tahun 1976 perusahaan kami mengadakan perjanjian kerja sama Teknik dengan Meidensha Electrical Mfg Co Ltd Tokyo, Japan dan selanjutnya ditunjuk sebagai Sole Agent oleh Meidensha Corporation untuk wilayah Republik Indonesia.

Sampai saat ini perusahaan PT Surya Meiden Enginering terus mengembangkan usahanya pada bidang mekanikal dan elektrikal. Dalam 40 tahun lebih perusahaan ini telah mengembangkan usahanya tidak hanya di mekanikal dan elektrikal saja. Pengembangan pengerjaannya sudah sampai meliputi konstruksi, perawatan, instalasi dan pemeliharaan.

Struktur organisasi

Struktur organisasi di bentuk dengan tujuan menciptakan efisiensi dan keefektifan dalam kegiatan di perusahaan. Struktur organisasi juga memperjelas tugas, tanggung jawab dan kewenangan dari setiap karyawan agar tidak ada penumpukan job desk. Berikut struktur organisasi dari PT Surya Meiden Enginering

Komisaris

Direktur

Sekertaris

Direktur

Keuanga

Direktur

Perencanaan

Direktur

Teknik /

Maintenan

ce &

Direktur

Mekanikal

Akunting

Administra

Divisi

Konstruksi

Divisi

Konstruksi

(4)

Prosedur Kerja Perusahaan

Prosedur kerja perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi manual terkecuali untuk bagan akuntansi. Untuk bagian akuntansi sendiri sudah menggunakan sistem informasi akuntansi secara komputerisasi dengan penggunaan sotware Abi Pro. Software Abi Pro sendiri sudah digunakan hampir 20 tahun dan digunakan untuk pembuatan laporan-laporan atas transaksi-transaksi yang ada. Prosedur perusahaan sendiri dibagi dalam ke beberapa tahap.

Prosedur Pembelian Barang. Kepala proyek yang menangani proyek tersebut menyiapkan material request form atau permintaan barang/material yang dimana request tersebut harus sudah mendapat persetujuan dari direktur teknik/pembelian atau yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Setelah dapat persetujuan maka kepala proyek menyerahkan kepada direktur pembelian. Direktur pembelian akan melakukan pengecekan estimasi request terhadap kontrak untuk mengetahui barang apa saja dan berapa banyak barang yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Setelah itu direktur pembelian akan menyiapkan PO (Purchase Order) 3 rangkap untuk arsip, supplier dan bagian keuangan dan menghubungi supplier untuk pembelian barang.

Prosedur Pemilihan Supplier. Setelah estimasi biaya disetujui oleh direktur pembelian, maka bagian pembelian akan memberikan Surat Penawaran Harga (SPH) ke beberapa supplier langganan atau supplier lainnya untuk perbandingan harga. Setelah menemui kesepakatan dengan supplier yang dituju, maka direktur pembelian akan membuat PO 3 rangkap untuk supplier, rangkap yang lain untuk pengarsipan dan laporan pada direktur keuangan.

Prosedur Penerimaan Barang. Setelah terjadi order, maka supplier akan menghubungi bagian pembelian untuk kesepakatan mengenai pengiriman barang. Jika barang dikirim maka supplier langsung mengirim barang ke lapangan atau ke gudang dengan SJ (surat jalan) dan Surat Tanda Terima masing-masing 4 rangkap serta invoice sebanyak 1 rangkap. Bagian pembelian akan mengecek kesesuaian barang dengan PO yang ada. Setelah barang sesuai bagian pembelian akan mengirimkan laporan dan SJ rangkap ke 2 serta invoice pada bagian keuangan. Jika dalam PO pembelian tersebut sudah lunas maka bagian keuangan akan membuat laporan pada bagian akunting dan bagian akunting langsung melakukan penginputan. Jika belum lunas maka bagian keuangan akan menahan laporan sampai terjadi pelunasan.

Prosedur Hutang. Hutang akan dilakukan jika pembelian melebihi dari 20jt. Setelah dapat supplier direktur pembelian akan membuat PO 3 rangkap dan menyerahkan rangkap ke 1 untuk supplier. PO rangkap ke 3 akan diserahkan ke bagian keuangan untuk pengarsipan sampai jatuh tempo pembayaran yang tertera di PO. Setelah jatuh tempo maka supplier akan menghubungi bagian keuangan untuk melakukan penagihan. Bagian keuangan akan menyiapkan SPU yang ditujukan untuk direktur utama. Setelah di otorisasi maka bagian keuangan akan menyerahkan pelunasan kepada bagian pembelian. Bagian pembelia melakukan pembayaran ke supplier.

Prosedur Pembayaran. Untuk pembayaran, pihak supplier akan melakukan penagihan pada bagian keuangan. Bagian keuangan akan membuat SPU (Surat Permintaan Uang) sesuai dengan harga tertagih yang ditujukan pada direktur utama. Setelah disetujui maka direktur utama akan mengeluarkan Voucher kepada bagian pembelian dan bagian pembelian akan melakukan pembayaran pada supplier. Setelah terjadi pembayaran bagian pembelian akan mengirimkan laporan pada bagian keuangan. Bagian keuangan akan mengarsipkan invoice dan membuat laporan ke bagian akuntansi untuk penginputan data oleh bagian akunting.

Prosedur Pengelolaan Barang dan Bahan Baku. Sampai saat ini perusahaan tidak memiliki bagian gudang untuk pengelolaan barang. Barang jadi yang digunakan dipegang dan ditangani oleh bagian pembelian. Kepala proyek yang akan menggunakan barang akan menghubungi bagian pembelian untuk penggunaan barang dan bahan baku saat proyek berlangsung. Bagian pembelian langsung menghubungi administrasi untuk penerbitan SPB (Surat Pengiriman Barang) beserta SJ sebanyak 4 rangkap. Barang akan dikirim setelah kepala proyek menandatangani SJ dan SPB tersebut.

(5)

Evaluasi Terhadap Prosedur Siklus Pengeluaran

Prosedur Pembelian Barang

Berdasarkan dari penelitian yang didapat dari observasi, dan wawancara di PT SME (Surya Meiden Enginering), perusahaan mempunya prosedur pembayaran yang sudah berjalan baik sebagai berikut:

1. Konfirmasi terhadap bagian yang melakukan permintaan pembelian sebelum melakukan proses pembelian. 2. Sudah menggunakan berbagai formulir pendukung seperti surat jalan dan purchase order.

3. Perusahaan membuat laporan secara periodik.

Dari prosedur yang ada, terdapat permasalahan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Permasalahan yang ada sebagai berikut

1. Perusahaan tidak memiliki sistem flowchart dalam pembelian barang 2. Perusahaan tidak memiliki pedoman tertulis atas prosedur pembelian. 3. Terjadi keterlambatan penginputan data transaksi.

4. Pengawasan yang kurang terhadap barang yang ada di lokasi proyek dan pabrik

Prosedur Hutang dan Pengeluaran Kas

Berdasarkan penelitian yang dijalankan, prosedur hutang di perusahaan berjalan dengan baik. Berikut prosedur-prosedur yang sudah berjalan dengan baik :

1. Perusahaan mengecek semua dokumen yang terkait sebelum melakukan pembayaran hutang. 2. Pembuatan laporan keuangan yang disajikan perbulan.

3. Penggunaan kas kecil (Petty Cash) untuk pembelian dengan nominal yang kecil.

4. Menggunakan dokumen Bukti Pengeluaran Bank jika pelunasan hutang melalui rekening giro dan Bukti Pengeluaran Kas jika secara tunai dan menggunakan kas perusahaan.

Dalam penerapannya prosedur di perusahaan sudah berjalan dengan cukup baik, namun masih terdapat kelemahan-kelemahan yang ada seperti

1. Terjadi perangkapan fungsi pembelian dan penerimaan. 2. Tidak ada tanda bukti pelunasan yang dikeluarkan perusahaan.

3. Data yang ada PO hanya diarsipkan dan tidak diinput kedalam sistem komputerisasi,

Solusi Atas Prosedur Pembelian Barang dan Pelunasan Hutang

Untuk memperbaiki masalah-masalah yang terdapat atas prosedur pembelian barang, maka solusi yang diusulkan sebagai berikut :

1. Membuat Standar Oprasional yang tertulis

2. Membuat sistem flowchart atas kegiatan pembelian barang.

3. Melakukan pengecekan data transaksi atas prosedur pembelian secara berkala maupun dadakan. 4. Membuat Tanda Bukti Pelunasan.

5. Melakukan penginputan data yang tertera pada PO 6. Menambah Jumlah Karyawan.

7. Menyewa jasa auditor eksternal.

Prosedur Pengelolaan Bahan Baku

Pengelolaan bahan baku di dalam perusahaan belum berjalan dengan baik. Terdapat beberapa kelemahan yang terjadi dalam penerapannya. Kelemahan-kelemahannya yaitu :

1. Tidak adanya fungsi penerimaan untuk menerima barang. 2. Tidak adanya fungsi gudang.

(6)

Solusi Untuk Prosedur Pengelolaan Bahan Baku

Solusi untuk permasalahan permasalahan yang terjadi atas prosedur pengelolaan bahan baku diusulkan sebagai berikut :

1. Membuat fungsi penerimaan barang 2. Membuat fungsi gudang

3. Membuat dokumen untuk pendataan barang yang masuk dan keluar.

Analisis Atas Dokumen yang Digunakan

Dari aktivitas pengeluaran kas dan penerimaan barang pada di perusahaan, terdapat beberapa dokumen yang digunakan yaitu :

1. Surat Permintaan Barang (Material Reques Form) 2. Surat Order Pembelian (Purchase Order)

3. Surat Jalan.

4. Surat Permintaan Uang. 5. Tanda Terima.

6. SPB (Surat Pengantar Barang) 7. SPP (Surat Permintaan Penawaran) 8. BPK (Bukti Pengeluaran Kas)

Penggunaan dokumen pada perusahaan sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan analisis yang dilakukan, berikut disampaikan kelebihan atas penerapan penggunaan dokumen yang sudah berjalan:

1. Perusahaan sudah merancang sendiri Material Request Form 2. Penggunaan SPB (Surat Pengiriman Barang)

3. Penggunaan SPU (Surat Permintaan Uang) 4. Otorisasi atas dokumen berjalan baik.

5. Pengunaan dokumen sudah menggunakan nomor urut.

Dari pengunaan dokumen yang sudah berjalan dengan baik terdapat juga kelemahan yang ada dalam proses penerapan ini. Sebagai berikut kelemahan-kelemahan yang ada dalam penggunaan dokumen dalam perusahaan ini: 1. Tidak ada dokumen penerimaan barang.

2. Tidak ada cap pelunasan dan dokumen pelunasan barang. 3. Dokumen yang ada dibuat secara manual.

4. Kurang Lengkapnya data dalam SPB (Surat Pengantar Barang)

5. Tidak ada dokumen mengenai keadaan barang dan bahan baku di gudang.

Solusi Perbaikan Untuk Dokumen yang Digunakan

1. Membuat dokumen penerimaan barang

2. Membuat dokumen pelunasan barang dan cap pelunasan. 3. Mengganti pembuatan dokumen manual dengan komputerisasi. 4. Penambahan kolom “Proyek” kedalam dokumen SPB.. 5. Membuat dokumen Kartu Gudang

Struktur Organisasi Perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT SME, struktur organisasi yang berjalan sudah baik diantaranya: 1. Bagian akuntansi dan bagian keuangan terpisah.

2. Pembelian dilakukan oleh bagian akuntansi, bagian keuangan dan bagian pembelian.

Diantara struktur yang sudah baik terdapat juga beberapa permasalahan yang terdapat dalam struktur organisasi pada perusahaan ini. Berikut permasalahan yang ada :

1. Fungsi pembelian, penerimaan dan pembayaran tidak terpisah.. 2. Perusahaan tidak memiliki bagian penerimaan.

(7)

3. Uraian tugas atas setiap fungsi belum berjalan dengan baik dan hanya dimiliki oleh beberapa bagian saja.

Praktik yang Sehat

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Praktik yang sehat merupakan salah satu unsur pengendalian intern yang paling penting untuk ditetapkan perusahaan guna menjaga asset dan menjamin keakuratan data akuntansi. Dalam penerapannya PT. SME sudah melakukan praktik yang sehat yang berjalan dengan baik. Berikut praktik yang sudah berjalan dengan baik yaitu :

1. Melakukan penerimaan barang dengan pengecekan. 2. Supplier dipilih berdasarkan penawaran harga. 3. Melakukan pengecekan harga sebelum dibayar. 4. Pemberian kompensasi libur/cuti.

5. Pemberian batas waktu untuk penyerahan laporan bulanan. 6. Penggunaan formulir berurut nomor cetak .

Dari penerapan yang sudah berjalan dengan baik, terdapat juga masalah-masalah yang ditemui. Masalah-masalah yang ada sebagai berikut

1. Perusahaan tidak memiliki fungsi penerimaan.

2. Barang yang datang tidak diperiksa oleh fungsi penerimaan. 3. Tidak ada pengecapan lunas atas dokumen yang ada. 4. Dokumen Bukti Pengeluaran Kas tidak dicap lunas. 5. Perusahaan tidak pernah melakukan audit dadakan

Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Sistem otorisasi terhadap suatu dokumen dan transakis dalah hal yang penting untuk dilakukan. Otorisasi merupakan salah satu bentuk pengendalian yang dilakukan untuk mencegah segala bentuk kecurangan. Penelitian yang dilakukan atas penerapan sistem otorisasi pada PT SME mendapati beberapa sistem yang sudah berjalan dengan baik. Penerapan yang sudah baik diantaranya :

1. SPU (Surat Permintaan Uang) diotorisasi oleh fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih tinggi. 2. PO atau surat order pembelian sudah diotorisasi oleh fungsi pembelian atau pejabat yang lebih tinggi.

Penerapan sistem otorisasi yang sudah berjalan sampai saat ini juga ditemui beberapa masalah dalam penerapannya. Permasalahan yang ditemui sebagai berikut :

1. Laporan penerimaan barang tidak di otorisasi oleh fungsi penerimaan..

2. Surat perrnintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi gudang, untuk barang yang disimpan dalam gudang atau kepala fungsi pemakai barang, untuk barang yang langsung dipakai.

(8)

Solusi Perbaikan Struktur Organisasi Perusahaan

Solusi Perbaikan Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran dan Pengelolaan Bahan

Baku pada PT. Surya Meiden Enginering

Usulan Perbaikan Pada Prosedur Pembelian

Berikut adalah usulan untuk prosedur pembelian pada PT. Surya Meiden Enginering : Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pembelian :

1. Bagian Pembelian 2. Kepala Proyek 3. Bagian Gudang 4. Bagian Penerimaan 5. Bagian Akuntansi 6. Bagian Keuangan

Dokumen-dokumen yang digunakan pada proses pembelian : 1. Dokumen Request Material Form (RQM)

2. Surat Permintaan Penawaran (SPP) 3. Dokumen Purchase Order (PO) 4. Surat Jalan

5. Faktur Pembelian

6. Surat Penerimaan Barang (SPB) 7. Kartu Gudang 8. Receiving Report (RR) Akuntansi Administrasi Divisi Konstruksi & Listrik Divisi Konstruksi & Mekanik Pembelian Gudang Direktur Utama Sekertaris Direktur Keuangan Direktur Perencanaan & Estimasi Direktur Teknik Maintenance & Testing Direktur Mekanikal

Komisaris

Penerimaan

(9)

Usulan Perbaikan Pada Prosedur Pembayaran dan Pelunasan Hutang

Bagian-bagian yang terkait dalam prosedur pembayaran dan pelunasan hutang : 1. Bagian akuntansi

2. Bagian keuangan 3. Direktur utama 4. Administrasi

Dokumen-dokumen yang terkait dalam proses pembayaran dan pelunasan hutang : 1. Surat Permintaan Uang

2. Invoice 3. Faktur Tagihan

4. Bukti Pembayaran (BP) 5. Bukti Pengeluaran Kas (BPK)

Uraian proses rekomendasi atas prosedur pembayaran dan pelunasan hutang :

Usulan perbaikan pada prosedur pengelolaan barang dan bahan baku

Bagian-bagian yang terkait pada proses pengelolaan barang dan bahan baku: 1. Bagian Administrasi

2. Bagian gudang 3. Koordinator Proyek 4. Kepala proyek

Dokumen-dokumen yang terkait pada proses pengelolaan bahan baku dan barang : 1. Receiving Report (RR)

2. Request Material Form (RMF) 3. Kartu Gudang

4. Surat Penerimaan Barang 5. Surat Pengantaran Barang 6. Surat Barang Keluar

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan terhadap PT. Surya Meiden Enginering mengenai penerapan sistem informasi akuntansi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku, dapat diketahui mengenai cara perusahaan melakukan penerapan sistem informasi akuntansi atas prosedur bisnis yang berjalan sampai saat ini mulai dari proses permintaan pembelian, melakukan order pembelian, proses pemilihan supplier, melakukan penawaran harga, penerimaan barang, pengelolaan terhadap barang-barang yang ada, pengeluaran kas, dokumen-dokumen yang terkait dalam prosesnya serta pengendalian internal yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya agar mencapai tujuan perusahaan. Pada prosesnya perusahaan belum melakukan penerapan sistem informasi akuntansi secara keseluruhan. Masih banyak permasalahan yang timbul dari kurangnya penerapan sistem informasi akuntansi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku yang menimbulkan lemahnya pengendalian internal atas siklus-siklus tersebut. Lemahnya pengendalian internal menjadikan perusahaan tidak bias menjalankan perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Permasalahan yang timbul dari hasil penilitian atas penerapan yang dilakukan perusahaan atas prosedur-prosedur yang berjalan saat ini yaitu :

1. Perusahaan tidak mempunyai prosedur secara tertulis mengenai proses pembelian pembayaran dan pengelolaan bahan baku. Penyampaian hanya dilakukan secara lisan.

2. Terdapat banyak kelemahan yang ada dalam struktur organisasinya sehingga terjadinya perangkapan tugas atas fungsi-fungsi yang terkait dalam prosedur pengeluaran dan pengelolaan bahan baku seperti fungsi penerimaan, fungsi gudang, serta fungsi pembelian.

(10)

4. Lemahnya pengendalian atas otorisasi dari dokumen-dokumen yang digunakan oleh perusahaan.

5. Tidak adanya flowchart terhadap prosedur pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku sehingga tugas dari masing-masing fungsi tidak dapat dijelaskan secara rinci

Saran

Dari kesimpulan dan analisi mengenai penerapan sistem informasi akuntansi perusahaan atas prosedur dari pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku, maka sebagai bahan pertimbangan yang mungkin dapat digunakan perusahaan untuk memperbaiki penerapan sistem informasi akuntansi atas siklus pengeluaran dan pengelolaan bahan baku sebagai berikut :

1. Perusahaan membuat prosedur secara tertulis mengenai prosedur atas proses pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku.

2. Memperbaiki struktur organisasi dengan menambah jumlah karyawan dan fungsi-fungsi yang berkaitan sehingga terjadi pemisahan tugas atas fungsi-fungsi yang terkait didalam proses pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku.

3. Melakukan penginputan data dari semua dokumen yang terkait dari proses pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku secara komputerisasi agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran.

4. Memperkuat pengendalian internal pada otorisasi dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku.

5. Pembuatan flowchart pada prosedur pengeluaran kas dan pengelolaan bahan baku sehingga setiap fungsi mengetahui rincian tugasnya secara baik.

6. Menerapkan sistem informasi akuntansi secara menyeluruh terhadap prosedur-prosedur yang berjalan untuk memperkuat pengendalian internal sehingga tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan dapat dihindari.

REFERENSI

Arif, Johan.(2012). Evaluasi Sistem Akuntansi Siklus Pengeluaran Pada PT. Kokoh Contraktor Indonesia. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFEUI

Bodnar, George H and William S. Hopwood. 2010. Accounting Information System. United State of America. Pearson Education.

Boynton, Johnson, Kell. 2007. Modern Auditing Jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta:Erlangga

Considine, B., Parkes, A., Olesen, K., Speer, D., & Lee, M. 2010. Accounting Information Systems: Understanding Business Processes. Milton: John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Dennis, A., Wixom, B.H. dan Roth, R.M., 2009. System Analysis and Design. Fourth Edition, John Wiley and Sons, Inc.

Gelinas, U.J., & Dull, R.B. (2010). Accounting Information System. Singapore: Cengage Learning Asia.

H. Sajady, M. Dastgir, H. Hashem Nejad, M. S., Juli / Desember 2008, “Evaluation Of The Effectiveness Of Accounting Information Systems”, International Journal of Information Science and Technology, Volume 6. Hall, James A. (2011). Introduction to Accounting Information Systems. 7th edition. South Western Cengage

Learning, USA.

James M. Reeve, Carl S. Warren et al. 2012. Principles of Accounting Indonesia Adaption. Salemba Empat. Jakarta. Jones, Frederick,L., dan Rama, Dasaratha, V. (2009), Sistem Informasi Akuntansi, Buku1. Salemba Empat.

Kieso, Donal E. et. Al. (2007), Intermediate Accounting ED, 12th.USA:John Wileyand Sons, Inc. Krismiaji, 2010, Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.

Marshall B. Romney and Paul J. Steinbart, 2012, Accounting Information Systems, United State of America: Pearson., twelfth edition.

(11)

Novita Sari, Dewi.(2011). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Hutang Usaha pada PT. Mahakam Beta Farma. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

SamiajiSarosa, 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Grasindo, Jakarta.

Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S.D. 2010. Systems Analysis and Design in a Changing World. Boston: Course Technology.

Simorangkir, Franc.(2013). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pembelian dan Persediaan pada PT. Melindo Cipta Agung. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Sulistiyowati, Leny. (2010). Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Jakarta Pusat: Elex Media Komputindo.

ZsuzsannaToth, 2012, “The Current Role Of Accounting Information Systems”Club of Economics in Miskolc, TMP Vol.8, Nr.1, pp.91-95.

RIWAYAT PENULIS

Isaac Barnabas lahir di kota Jakarta pada 02 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

1) Saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan dapat menambahkan atau menggunakan variabel dan faktor lain yang bersumber dari jurnal atau penelitian terdahulu

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah usaha peneliti dalam memberikan layanan informasi media mind map untuk meningkatkan pemantapan perencanaan karier pada

Kata sapaan yang digunakan oleh masyarakat Banjar di Tembilahan untuk ayah dari ayah adalah nenek laki dan kata sapaan untuk ayah dari kakek adalah datuk seperti

Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai penunjang skripsi yang berjudul “PERSEPSI KARYAWAN TENTANG PERAN AUDITOR INTERNAL SEBAGAI PENGAWAS, KONSULTAN DAN

Adapun beberapa artikel ilmiah yang menjadi referensi dalam penulisan artikel ilmiah Penerapan metode kuantitatif terhadap jumlah permintaan tenaga kerja perhotelan di

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan inflasi di Indonesia yaitu suku bunga acuan Bank Indonesia atau dengan kata lain Bi Rate yang menjadi signal bagi perbankan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model matematis atau hipotesis yang

Lipsync. Selanjutnya, gaya Lipsync dan penampilan dalam aplikasi tiktok merupakan proses komunikasi nonverbal. Beberapa selegram tiktok sangat apik dalam melakukan