• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM (LMS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-LEARNING MANAGEMEN SYSTEM (LMS)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal : Program Diklat : Level :

Materi Diklat

Pengantar E-learning Dan Konsep LMS

Tujuan :

Peserta dapat memahami konsep E-learning dan LMS Waktu :

2 jam Isi Materi :

1. Konsep E-learning 1.1. Definisi E-learning

Istilah elearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menjelaskan tentang definisi elearning dari berbagai sudut pandang. Dibawah ini ada beberapa definisi tentang e-learning yaitu:

1. Menurut Darin E, Hartley [Hartley,2001]: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain (Rommi, 2005)

2. Menurut LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001]: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.

3. Menurut Dr. Onno Widodo Purbo dan Antonius Aditya Hartanto (2002), istilah elearning adalah sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet.

4. Menurut Thomson, Ganxglass dan Simon (2000), definisinya menyatakan : Secara jaringan, elearning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktifitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).

(2)

Banyak perubahan tentang definisi elearning, sebelum kata "e-learning" menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan seperti terlihat dibawah ini :

•••• Pembelajaran jarak jauh (open distance learning) •••• Pengajaran berbasis web (web based training)

•••• Pengajaran berbantuan komputer (computer based training) •••• Pembelajaran berbasis teknologi (tehcnology based training) •••• Pembelajaran secara online (online training)

DISTANCE LEARNING Merupakan seluruh bentuk pembelajaran (pendidikan dan pelatihan) jarak jauh, baik yang berbasis korespondensi (modul tercetak) maupun yang berbasis teknologi.

ELEARNING Merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi Web (synchronous dan asynchoronous)

ONLINE LEARNING Memanfaatkan teknologi Internet/Intranet yang dikenal dengan world wide web (web based learning).

COMPUTER BASED LEARNING Memanfaatkan komputer sebagai terminal akses ke proses belajar (CBT-Computer Based Training, CD-ROM learning).

(3)

Tanggal : Program Diklat : Level :

Gambar 2. Struktur Definisi E-learning 1.2. Komponen E-learning

Untuk membangun sebuah e-learning dibutuhkan beberapa komponen yang saling berinteraksi. Menurut Romi Satrio wahono (Romi, 2005) tiga komponen utama yang membangun e-learning ialah

1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.

2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut dengan Learning Management

System (LMS). LMS banyak yang opensource sehingga bisa kita manfaatkan

(4)

3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk

Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa

disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas telah membuat banyak kompetisi tentang pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Biro PKLN telah memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.

Sedangkan Actor (orang terlibat dalam e-learning) yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.

Gambar 3. Komponen dan Actor E-learning

1.3. Methode Interaksi dalam E-learning

Interaksi pembelajaran adalah merupakan komunikasi antara aktor-aktor dalam E-learning (Guru atau tutor, Siswa, admin). jika dilihat dari aktornya bentuk komunikasi dalam e-learning meliputi:

(5)

Tanggal : Program Diklat : Level :

1. Komunikasi Guru ke siswa secara individu 2. Komunikasi guru ke siswa secara kelompok 3. Komunikasi Siswa ke siswa

Sementara itu jika dilihat dari komponen tekhnologi atau infrastruktur

e-learning interaksi atau penyempaian materi dalam e-e-learning dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Synchronous System adalah aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Tele Conference, Misalnya seorang mahasiswa di Universitas X mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di Stanford University.

2. Asynchronous System adalah aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.

1.4. Keuntungan dan manfaat E-Learning

Terdapat beberapa keuntungan dan keunggulan dari pemanfaatan dan penggunaan e-learning, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan produktifitas; melalui elearning waktu untuk perjalanan dapat direduksi sehingga produktifitas seseorang tidak akan hilang karena kegiatan perjalanan yang harus ia lakukan untuk memperoleh proses pendidikan/pelatihan sehingga akan dapat memberi manfaat lebih bagi lembaga

2) Menciptakan nilai bisnis; identik dengan aset organisasi/perusahaan, kompetensi sumber daya manusia juga dapat mengalami depresiasi. Pembaharuan kompetensi tersebut dapat dilakukan melalui elearning sehingga kompetensi selalu memberi nilai bisnis melalui kreatifitas dan inovasi sumber daya manusia.

3) Efisiensi; proses pembangunan kompetensi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat dan mencakup jumlah yang lebih besar. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (peralatan, gedung, infrastruktur, peralatan, buku-buku).

(6)

4) Fleksibel dan interaktif; kegiatan elearning dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama ia memiliki koneksi dengan sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara langsung atau tidak langsung dan secara visualisasi lengkap (multimedia) ataupun tidak.

5) Interactivity : Siswa maupun pengajar memungkinkan tersedianya komunikasi lebih banyak dan interaktif, baik secara langsung maupun tidak langsung.

6) Independency : Mengenai tempat , waktu, pengajar menjadi fleksibel . Pembelajaran lebih berorientasi pada siswa (siswa lebih banyak aktif ),

7) Accessibility : Dengan menggunakan teknologi, banyak sumber-sumber yang mudah dicapai.

8) Adaptivity : Mudah beradaptasi dengan lingkungannya

1.5. Kekurangan dan keterbatasan E-learning

Selain memiliki beberapa keuntungan pemanfaatan e-learning juga memiliki beberapa kekurangan dan keterbatasan, yaitu :

• Pemahaman antara pengajar dan siswa tidak berimbang, karena jarangnya komunikasi face to face

• Siswa bisa jadi tidak termotivasi untuk belajar karena pengajar tidak mengetahui persis apa permintaan, ketertarikan, dan motivasi siswa.

• Pengetahuan siswamenjadi terbatas.

• Online class, conference, dan discussion berlangsung dalam durasi terbatas. 1.6. Karakteristik E-learning

Beberapa ciri-ciri dan karakteristik dari e-learning yang menunjukan sifat spesifik dan membedakan dengan pembelajaran konvensional diperlihatkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik E-Learning

Karakteristik Keterangan

Non-linearity Pemakai (user) bebas untuk mengakses (browse)

tentang objek pembelajaran dan terdapat fasilitas untuk memberikan persyaratan tergantung pada pengetahuan pemakai

(7)

Tanggal : Program Diklat : Level :

Self-managing Pemakai dapat mengelola sendiri proses pembelajaran

dengan mengikuti struktur yang telah dibuat.

Feedback-Interactivity

Pembelajaran dapat dilakukan dengan interaktif dan disediakan feedback pada proses pembelajaran.

Multimedia-Learners style

E-Learning menyediakan fasilitas multimedia.

Keuntungan dengan menggunakan multimedia,

siswa dapat memahami lebih jelas dan nyata sesuai dengan tipe siswanya.

Just in time E-Learning menyediakan kapan saja yang diperlukan

pemakai, untuk menyelesaikan

permasalahan atau hanya ingin meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

Dynamic Updating Mempunyai kemampuan memperbaharui isi materi

secara otomatis pada perubahan yang terbaru.

Easy

Accessibility/Access Ease

Hanya menggunakan browser (dan mungkin beberapa yang terpasang).

Collaborative learning Dengan tool pembelajaran memungkinkan bisa

saling interaksi, maksudnya bisa berkomunikasi secara langsung pada waktu yang bersamaan (synchronous) atau berkomunikasi pada waktu yang berbeda (asynchronous). Pemakai bisa berkomunikasi dengan pembuat materi, siswa yang lain, Pengunjung.

1.7. Perangkat Lunak atau Tools untuk E-learning

Selain komponen infrastruktur atau hardware, untuk membangun sistem E-learning dibutuhkan juga perangkat lunak atau Tools. Perangkat lunak tersebut antara lain ialah :

1. Tool for Authoring, ialah perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat bahan atau materi E-learning (learning content) seperti : Content Authoring Tool (misal : eXe), Course Authoring Tool,

2. Testing/Assessment Tool, ialah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat soal ujian atau quiz. Misalnya Hot Potatoes

(8)

3. Tool for Offering: ialah tools yang digunakan untuk mengelola administrasi e-learning seperti: Learning Management System, Learning Course Management System Misalnya: Moodle, Dukeos, dll

4. Tool for Accessing: tools yang digunakan untuk mengakses E-learning seperti Web Browser, Media Player, dll.

2. Pengantar Konsep LMS 2.1. Definisi LMS

LMS atau lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mengelola (untuk keperluan administrasi), dokumentasi, materi dan bahan ajar pelatihan serta laporan kegiatan belajar mengajar secara online (terhubung ke internet), Semua itu dilakukan secara online (ellis 2009). Dengan kata yang lain LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.

Menurut Ann Gordon LMS adalah environment yang digunakan oleh pengajar/dosen/instruktur dalam membuat, menyimpan, menggunakan kembali, mengelola serta menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa. Sementara itu menurut wikipedia: LMS didefinisikan sebagai sebuah perangkat lunak untuk menyampaikan, tracking, serta mengelola pembelajaran. LMS merupakan aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan, pelaporan program pelatihan, kelas dan kegiatan ‘’online’’, ‘’e-learning program’’, dan isi pelatihan. Sebuah LMS harus dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:

• memusatkan dan mengotomatisasi administrasi

• menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan ‘’self-guided’’

• mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat • mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis web scalable • mendukung portabilitas dan standarisasi -elearning

(9)

Tanggal : Program Diklat : Level :

Gambar 4. Definisi LMS

2.2. Fitur-Fitur LMS

Di dalam LMS terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fiturnya masing-masing yang dapat digunakan dalam kondisi yang berbeda. Fitur-fitur LMS pada umumnya antara lain :

1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar, yang meliputi beberapa item antara lain:

• Tujuan dan sasaran • Silabus

• Metode pengajaran • Jadwal kuliah • Tugas

• Jadwal ujian

• Daftar referensi atau bahan bacaan • Profil dan kontak pengajar

(10)

2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi • Diktat dan catatan kuliah

• Bahan presentasi • Contoh ujian yang lalu

• FAQ (Frequently Asked Questions)

• Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas • Situs-situs bermanfaaat

• Artikel-artikel dalam jurnal online 3. Penilaian

4. Ujian online dan pengumpulan feedback 5. Komunikasi

Forum diskusi online Mailing list diskusi

Chat

Melalui LMS ini, siswa juga dapat melihat nilai tugas dan test atau ujian serta peringkatnya berdasarkan nilai tugas atau test tersebut. Selain itu, mahasiswa dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, mengambil tugas-tugas dan tes-tes yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, narasumber dan siswa lain.

2.3. Karakteristik LMS

LMS harus memenuhi persyaratan proses belajar mengajar dalam pendidikan, Sementara itu sebuah LMS untuk “Corporate learnig” harus memiliki karekteristik VLE (virtual learning environment) atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh sebuah lembaga pendidikan. Hal itu masing-masing memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan Dosen atau Guru untuk mengelola program dan pertukaran informasi dengan siswa untuk kegiatan belajar. Mereka akan bertemu beberapa kali selama satu minggu. Kegiatan belajar mengajar tersebut dapat dilakukan dalam beberapa secara online dan dalam waktu yang singkat. Dalam perkembangannya elearning dapat dilakukan melalui tatap muka secara online maupun offline (fface to face. Hal ini dikenal sebagai blended learning.

(11)

Tanggal : Program Diklat : Level :

Beberapa Karakteristik umum dari LMS antara lain ialah sebagai berikut:

• Mengelola pengguna, peran, kursus, instruktur, fasilitas, dan menghasilkan laporan

• Kursus kalender • Learning Path

• Mahasiswa dan pemberitahuan pesan

• Penilaian dan penanganan pengujian sebelum dan setelah pengujian • Tampilan dan transkrip nilai

• Grading kursus dan pengolahan daftar termasuk waitlisting • Web-based atau program pengiriman dicampur

• Karakteristik lebih spesifik untuk “corporate learning”, yang kadang-kadang mencakup franchisee atau mitra usaha lainnya, termasuk:

• Autoenrollment (mendaftarkan Mahasiswa di program bila diperlukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, seperti judul pekerjaan atau kerja lokasi)

• Manajer pendaftaran dan persetujuan

• Boolean definisi untuk prasyarat atau equivalencies

• Integrasi dengan pelacakan kinerja dan sistem manajemen

• Perencanaan alat untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan pada tingkat departemen dan individu

• Kurikulum, kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan dan pilihan di tingkat individu dan organisasi

• Pengelompokan siswa menurut unit demografis (wilayah geografis, jenis produk, ukuran bisnis, dll)

• Pilih mitra perusahaan dan karyawan lebih dari satu pekerjaan judul di lebih dari satu unit demografis

2.4. Perankat Lunak Untuk LMS

Perangkat lunak yang menyediakan fungsi-fungsi LMS biasanya berbasis web yang tersedia beberapa ragam baik komersial maupun freeware. Beberapa

(12)

perangkat lunak yang dapat digunakan untuk penerapan dan pengelolaan E-learning antara lain, sebagai berikut:

1. ATutor (http://www.atutor.ca) 2. Dokeos (http://www.dokeos.com) 3. dotLRN (http://dotlrn.org)

4. Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de) 5. ILIAS (http://www.ilias.uni-koeln.de) 6. ON-CAPA (http://www.lon-capa.org) 7. Moodle (http://moodle.org) 8. OpenACS (http://openacs.org) 9. OpenUSS (http://openuss.sourceforge.net/openuss) 10.Sakai (http://www.sakaiproject.org)

11.Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)

Referensi: • http://docs.moodle.org • http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1 3 • http://riyadi2405.wordpress.com/2010/04/25/lms-learning-management-system/ • http://en.wikipedia.org/wiki/Learning_management_system • http://innercom.wordpress.com/2009/10/20/macam-macam-lms-yang-opensource/

Gambar

Gambar 1. Definisi E-learning
Gambar 2. Struktur Definisi E-learning
Gambar 3. Komponen dan Actor E-learning
Gambar 4. Definisi LMS

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi Learning Management System (LMS) dalam mendukung Blended Learning Model (BLM) Mahasiswa Program Sarjana Kependidikan

Dalam penerapan e-learning , pengajar di SMPN 1 Salatiga menggunakan jenis aplikasi e-learning LMS ( Learning Management System ) yang adalah sistem perangkat lunak

Hal ini bisa disamakan seperti mengirim pesan lewat email, (2) Menggunakan metode LMS (Learning Management System) yang merupakan sebuah perangkat lunak

File eXe pada kondisi normal akan tersimpan sebagai file .elp. Jika anda ingin melakukan pengubahan pada content dari sebuah file proyek eXe, maka file tersebut

Produk merupakan aplikasi software (Sistem informasi) yang digunakan untuk mendukung proses atau aktifitas bisnis.. Proses adalah aktifitas menegerial untuk menghasilkan

LMS or better known as a Learning Management System is a software or software used to manage for the purposes of administration , documentation , training materials and teaching

ONLINE BASED LEARNING MANAGEMENT SYSTEM LMS ON STUDENT ACADEMIC PERFORMANCE Firman Firman, Muh Arief Muhsin, Goestina Goestina ABSTRACT The study aims to analyze students'

Dokumen ini menjelaskan cara membuat akun di Learning Management System (LMS) PUSAT EDUKASI ANTIKORUPSI