Manajemen Kinerja dan Kompensasi
Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja
Hari Keenam Bagian 1
Fungsi Manajemen Kinerja
Fungsi Manajemen Kinerja Sebagai Proses Yang Terintegrasi
1. Manajemen Kinerja
2. Meningkatkan Kinerja Individu dan Kinerja Organisasi
3. Manajemen Reward
4. Meningkatkan Efektivitas Manajerial
5. Mengembangkan Kemampuan dan Kompetensi
Masing-masing fungsi tersebut saling terintegrasi dan saling
mendukung yang sangat berguna bagi individu dan organisasi.
Fungsi Manajemen Kinerja
PERFORMANCE MANAGEMENT IMPROVING INDIVIDUAL AND ORGANIZATIONAL PERFORMANCE REWARD MANAGEMENT DEVELOPING SKILLS AND COMPETENCIES IMPROVING MANAGERIAL EFFECTIVENESSKerugian Dampak Dari Implementasi
Sistim Manajemen Kinerja Yang Buruk
Apa yang terjadi jika sistim manajemen kinerja tidak sesuai dengan
harapan organisasi ? ada beberapa konsekuensi atau dampak jika
kita menerapkan sistim manajemen kinerja yang tidak berkualitas
(low-quality and poorly implemented system) sebagai berikut :
1. Increased turnover (Karyawan yang keluar meningkat)
.
2. Use of misleading information (Penggunaan informasi yang
menyesatkan)
.
3. Lowered self-esteem (harga diri rendah)
.
Herma Aguinis (2013: 8-9)
4. Wasted time and money (waktu dan uang yang terbuang)
.
5. Damaged relationships (hubungan menjadi kurang baik).
6
.
Decreased motivation to perform
. (menurunnya motivasi)
Proses Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja mencakup Suatu Proses pelaksanaan
kinerja tentang bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen
Kinerja
diawali
dengan
suatu
perencanaan
tentang
bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan dimasa
depan dan menyusun semua sumber daya dan kegiatan yang
diperlukan
untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
Dalam
perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan di masa
depan. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rencana bisnis.
Wibowo (2016:23-29) Aguinis (2013:39)
Model Proses Manajemen Kinerja antara lain:
1. Model Deming
2. Model Torrington dan Hall
3. Model Castello
4. Model Armstrong dan Baron
5. Model Aguinis
Proses Manajemen Kinerja Model Deming
Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan
menyusun rencana, melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor
jalannya dan hasil pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau
peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan
pekerjaan yang telah di capai.
Manajemen Kinerja Deming
menggambarkan keseluruhan proses manajemen kinerja dan dapat di
gambarkan sebagai berikut
.
1. Rencana
2. Tindakan
3. Monitor
4. Review
Performance Management Process
Proses manajemen kinerja
secara sederhana dapat
digambarkan sebagai
berikut
Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis
Aguinis, H. (2013:38)
Manajemen kinerja adalah proses yang berkelanjutan.
manajemen kinerja tidak terjadi hanya sekali setahun. Kinerja
manajemen merupakan proses yang berkesinambungan
termasuk beberapa komponen. Komponen ini terkait erat satu
sama lain dan buruknya implementasi salah satu dari
komponen memiliki dampak negatif pada sistem manajemen
kinerja secara keseluruhan.
Komponen dalam proses manajemen kinerja adalah:
1. Performance planning (Perencanaan Kinerja)
2. Performance execution (Eksekusi Kinerja)
3. Performance Assesment (Penilaian Kinerja)
4. Performance Review (Review Kinerja)
5. Performance Renewal & Recontracting (Pembaharuan dan
Kontrak Ulang Kinerja)
Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis
5. Performance
Review
6.
Renewal and
Recontracting
4. Performance
Assessment
3. Performance
Execution
2.
Performance
Planning
1. Prerequisites
Aguinis, H. (2013:39)
Secara Umum Penilaian Kinerja dibagi dalam 2 kelompok
besar:
1) Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu)
2) Future-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa yang akan datang)
Setiap Model Penilaian
Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Metoda yang paling baik
Adalah metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan
Pendahuluan
Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik.
Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemangku kepentingan khususnya pemegang saham.
Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen.
Pengertian Manajer dan Tugas Manajer.
Manajer adalah orang yang dapat mengarahkan atau memimpin
orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan
(pekerjaan) di suatu organisasi atau perusahaan.
Pengertian
lain
manajer
adalah
orang
yang
memiliki
pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik dan
diakui
oleh
organisasi/perusahaan
tersebut
untuk
dapat
memimpin,
mengendalikan
mengelola,
mengatur
serta
mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai visi,misi,
strategi dan tujuan.
Pengertian Manajer dan Tugas Manajer.
Beberapa tugas manajer a.l :
1. memimpin organisasi.
2. mengatur dan mengendalikan organisasi.
3. mengembangkan organisasi.
4. mengatasi berbagai masalah yang dihadapi organisasi.
5 mengawasi dan mengendalikan organisasi.
6. menumbuhkan kepercayaan.
7. meningkatkan rasa tanggung jawab.
8. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi.
9. menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki
organisasi atau perusahaan dll.
Hirarchi tingkatan manajemen dalam perusahaan/organisasi.
Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan
1.
Manajemen
Tingkat
Puncak
(Top
Management)
Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi
dalam manajemen. Umumnya yang menduduki manajemen
ini adalah direktur utama, presiden direktur/CEO, atau wakil
direktur.
Tugas manajemen puncak adalah membuat rencana jangka
panjang,
menetapkan
visi,
misi,
strategi
dan
tujuan
perusahaan/organisasi. Manajemen puncak juga harus
dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat
termasuk
mengadakan
hubungan
dengan
pihak
luar
Tingkatan Manajemen Dalam Perusahaan
2.
Manajemen Tingkat Menengah
(Middle Management)
Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah
manajemen puncak.
Tugas
manajemen
menengah
adalah
menerapkan/
melaksanakan visi, misi, strategi dan tujuan yang dibuat oleh
Top manajemen ke dalam program kerja yang lebih spesifik.
(Termasuk manajemen menengah tergantung besar kecilnya
perusahaan a.l :adalah mulai Kepala Devisi/wilayah, Kepala
Cabang dsb).
3
.
Manajemen Tingkat Pertama/Manajemen Lini
(First Line
Management atau Supervisory/manajemen tingkat operasional)
Manajemen tingkat pertama ini merupakan tingkatan yang paling
rendah
dalam
perusahaan/organsasi.
Manajemen
tingkat
pertama dpt juga disebut manajer, supervisor, ketua klp. dll.
Tugas dari manajemen lini adalah membawahi langsung pekerja
(non manajerial) dan bertanggung jawab atas tugas/kinerja
bawahan/stafnya. Manajemen lini juga yang selalu (hari-hari)
memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi
yang layak diterima karyawan.
Manajemen tingkat pertama/lini dapat terdiri atas (sebutan)
manajer, supervisi, ketua kelompok dll, (untuk perusahaan yang
kecil manajer lini biasanya hanya sampai dengan tingkatan
sebutan manajer)
Pengertian Manajer Lini (lanjutan)
Manajer lini adalah manajer yang diberi wewenang untuk
mengarahkan pekerjaan bawahan dan bertanggung jawab untuk
mencapai sasaran unit/organisasi.
Wewenang manajer lini, berwenang utuk mengambil keputusan,
mengarahkan dan memberikan perintah kepada
staf/bawahannya
Penanganan Langsung atas tugas staf merupakan bagian
integral dari tanggung jawab manajer lini
Memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang mempengaruhi pekeerjaan mereka.
Dengan demikian, berarti memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan gagasan baik dan mempunyai keterampilan mewujudkan gagasannya menjadi realita.
I. Perlunya Pemberdayaan
Ada dua hal yang menyebabkan perlunya pemberdayaan (Smith 2000:5).
Pertama; Lingkungan eksternal yang berubah. Dunia yang penuh ketidak pastian, kompleksitas dan perubahan yang tidak dapat diduga.
Terdapat empat factor yang menjadi penyebab:
1. Semakin intensifnya kompetisi sehingga organisasi perlu memberdayakan karyawannya untuk menhadapi kompetisi.
2. Inovasi teknologi berubah cepat sehingga organisasi perlu memberdayakan orang lain untuk menggunakan sebaik mungkin teknologi maju.
3. Permintaan yang tetap atas kualitas yang lebih tinggi dan nilai yang lebih baik menyebabkan organisasi perlu memberdayakan orang untuk menemukan cara inovatif guna memperbaki produk dan jasa.
4. Tumbuhnya masalah ekologi menuntut organisasi perlu memberdayakan orang untuk melaksanakan kebijakan ekologi.
I. Perlunya Pemberdayaan (lanjutan)
Kedua; karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manajer memandang orang sebagai sumber daya yang paling berharga. Akhirnya keamanan dan sukses kedepan suatu organisasi lebih tergantung pada bakat dan kecerdasan orangnya dari pada factor tanah, bangunan, pabrik, dan mesin. Pekerja benar-benar menjadi intellectual capital organisasi.
II. Manajer dan Pemberdayaan
1. Fokus Pekerjaan Manajer
Dalam rangka proses pemberdayaan, pekerjaan manajer perlu difokuskan untuk masalah sbb:
a. Perencanaan Jangka Panjang.
b. Mendorong dan Mengembangkan Karyawan c. Memberikan dukungan pada orang lain.
d. Memberikan gagasan inovatif
e. Mengelola hubungan dengan pelanggan.
f. Mengelola integrasi dengan Tim dan Departemen yg lain.’ g. Mengembangkan diri sendiri.
2. Peran Manajer
Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberikan perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader. Manajer menunjukkan karyawan bagaimana mempertahankan diri daripada membuat tergantung.
Manager
Employees
Empowered People
Empowering Manager
III. Membuat Orang Merasa Diberdayakan
Dalam era sekarang, tugas sentral seorang manajer jauh lebih penting daripada sekedar memberi perintah dan menghukum atas kegagalan. Peran manajer adalah sebagai leader, Leader menujukkan orang bagaimana mempertahankan diri daripada membuat ketergantungan,
Menghilangkan ketergantungan tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1. Memberikan apresiasi atas apa yg dicapai Tim
2. Bersikap jujur dan terbukan pada Tim
3. Bersedia mengambil sikap positip dalam semua tindakannya. 4. Mampu memberikan dorongan kepada orang lain.
IV. Memberdayakan Budaya
Memberdayakan budaya mengandung pengertian perlu dilakukan perubahan paradigm dan keadaan dari keadaan sekarang menjadi keadaan yang diharapkan, Dengan perubahan paradigma pemberdayaan, hal-hal yg semula bersifat negative dapat diubah menjadi positip.
Contoh perubahan paradigma pemberdayaan
a. Dari …Pekerja takut akan kegagalan…menjadi pekerja percaya tentang mengambil resiko.
b. Dari …Gagasan baru dipandang dengan kecurigaan…menjadi semua gagasan dihargai dan diberi pertimbangan.
c. Dari …Pekerja takut akan perubahan…menjadi pekerja belajar melihat perubahan sebagai tantangan.
d. Dari …Masalah dilihat sebagai tanda kegagalan…menjadi masalah dipandang sebagai peluang untuk pengembangan.
IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan)
Untuk memberdayakan dengan budaya dapat dilkukan melalui: 1. Menciptakan Hubungan Kerja Efektif
Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara:
a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus
2. Memimpin Dengan Contoh
Pada dasarnya seorang pemimpin menjadi panutan, contoh dan teladan bagi bawahannya, apabila pemimpin melakukan pekerjaannya dengan baik akan diikuti oleh bawahannya, pada umumnya 80% bawahan hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh pemimpinnya.
IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 3. Penekanan Pada Hal Positip
Pengalaman banyak organisasi berkinerja tinggi membuktikan ungkapan lama sukses melahirkan sukses. Keberhasilan yg telah diperoleh suatu organisasi akan semakin mendorong keberhasilan lebih besar lagi.
4. Mendorong Karyawan Lebih Mempunyai Komitmen
Bawahan akan meningkatkan kinerjanya apabila mempunyai komitmen terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Pekerjaan bawahan apabila dihargai, walaupun memerlukan penyempurnaan akan membersarkan hati orang.
IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 5. Mempengaruhi Orang Lain
Salah satu cara untuk melakukan pemberdayaan adalah dengan mempengaruhi orang lain atau bawahan sehingga dapat membantu mengubah sikap orang atau pola perilaku mereka.
6. Mengembangkan Teamwork
Anggota tim akan mendapatkan kepuasan yang sewajarnya dalam bekerja sama dengan orang lain dan tim adalah lebih produktif dan lebih efisien dari pada individu bekerja sendiri
IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan)
7. Pengambilan Keputusan
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melibatkan orang dalam
pengambilan keputusan.
8. Quality Circles
Dalam organisasi sering dibentuk quality circles yang merupakan kelompok terdiri dari 4-12 orang, yang biasanya dari bidang pekerjaan yang sama, bertemu secara regular berdiskusi, menganalisis dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
IV. Memberdayakan Dengan Budaya (lanjutan) 9. Evaluasi Pemberdayaa
Kinerja organisasi dapat ditingkatkan apabila terjadi hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan. Hubungan kerja yang efektif akan terjadi apabila atasan memperlakukan bawahan yang mereka harapkan diperoleh dari bawahan, dengan cara:
a. Menghormati mereka. b. Menunjukkan Empati. c. Bersikap tulus
10. Pemberdayaan Dengan Way of Life
Apabila pemberdayaan telah dijalankan sebagai way of life, dalam jangka pendek akan terjadi perbaikan dalam bentuk terciptanya Tim yang bahagia, Tim lebih termotivasi, Iklim kerja lebih kondusif, dan Komunikasi internal berjalan dengan baik.
Manajer Pemimpin
Mengelola
Dapat di cetak
Memelihara
Memfokuskan pada sistem dan
struktur
Mengandalkan kontrol
Berorientasi jangka pendek
Bertanya bagaimana dan kapan
Berorientasi pada hasil
Meniru
Menerima status quo
Seperti tentara yang siap selalu diperintah
Melakukan dengan benar
Berinovasi
Tidak dapat di cetak
Mengembangkan
Memfokuskan pada orang-orang
(bawahan)
Menumbuhkan kepercayaan
Memiliki perspektif jangka panjang
Bertanya apa dan mengapa
Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
Menciptakan
Menentang status quo
Adalah dirinya sendiri