• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operasi Teknik Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Operasi Teknik Kimia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Operasi Teknik Kimia (Mekanika Fluida)

Operasi Teknik Kimia (Mekanika Fluida)

1.1 Mekanika Fluida

1.1 Mekanika Fluida

Mekanika adalah ilmu yang mempelajari

Mekanika adalah ilmu yang mempelajari gerak dan gaya. Sehingga mekanika Fluida adalah ilgerak dan gaya. Sehingga mekanika Fluida adalah il mu yangmu yang mempelajari gaya dan gerak fluida.

mempelajari gaya dan gerak fluida. apakah yang dimaksud dengan fluida itu sendiri? dalamapakah yang dimaksud dengan fluida itu sendiri? dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengetahui sejumlah

kehidupan sehari-hari kita telah mengetahui sejumlah zat/benda yang digolongkan sebagai fluida,zat/benda yang digolongkan sebagai fluida, misalkan : udara, air,

misalkan : udara, air, bensin, minyak pelumas, susu dan lain-lain. Sedangkan benda atau zat bensin, minyak pelumas, susu dan lain-lain. Sedangkan benda atau zat yangyang  jelas-jelas tidak dapat digolongkan s

 jelas-jelas tidak dapat digolongkan sebagai fluida misalnya : baja,berlian,karet,kertas,dan lain-ebagai fluida misalnya : baja,berlian,karet,kertas,dan lain-lain,lain, yang semuanya termasuk zat padat. Selain

yang semuanya termasuk zat padat. Selain itu juga terdapat benda yang wujitu juga terdapat benda yang wuj udnya berada diantaraudnya berada diantara fluida dan padatan misalnya : jelly, selai kacang, pasta gigi, dan lain-lain.

fluida dan padatan misalnya : jelly, selai kacang, pasta gigi, dan lain-lain. Gagasan tentang tegangan geser dapat digunkan untuk

Gagasan tentang tegangan geser dapat digunkan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud denganmendefinisikan apa yang dimaksud dengan fluida. Dengan membandingkan tegangan tarik dengan tegangan tekan,

fluida. Dengan membandingkan tegangan tarik dengan tegangan tekan, kita dengan mudah dapatkita dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan tegangan geser.

memahami apa yang dimaksud dengan tegangan geser. 1.2 Hukum-Hukum yang menjadi dasar Mekanika Fluida 1.2 Hukum-Hukum yang menjadi dasar Mekanika Fluida Mekanika fluida didasarkan pada empat hukum dasar, yait Mekanika fluida didasarkan pada empat hukum dasar, yait u :u : A. Hukum kekekalan massa/prinsif konservasi massa

A. Hukum kekekalan massa/prinsif konservasi massa

B. Hukum pertama termodinamika (Hukum kekekalan energi) B. Hukum pertama termodinamika (Hukum kekekalan energi) C. Hukum kedua termodinamika

C. Hukum kedua termodinamika

D. Hukum Newton tentang gerak, F = ma D. Hukum Newton tentang gerak, F = ma 1.3 Zat Cair dan Gas

1.3 Zat Cair dan Gas

Menurut wujud fluida dikelompokan dalam dua

Menurut wujud fluida dikelompokan dalam dua kelompok yaitu cair dan gas. Pada tkelompok yaitu cair dan gas. Pada tingkat molekul,ingkat molekul, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Cairan memiliki

keduanya memiliki sifat yang berbeda. Cairan memiliki molekul-molekul yang saling berdekatan satumolekul-molekul yang saling berdekatan satu dengan lainnya dan diikat oleh

dengan lainnya dan diikat oleh gaya tarik menarik yang cukup besar. Sedangkan pada gagaya tarik menarik yang cukup besar. Sedangkan pada ga s, molekul-s, molekul-molekul relatif saling berjauhan jaraknya.

molekul relatif saling berjauhan jaraknya. 1.4 Sifat-Sifat Fisik Fluida

1.4 Sifat-Sifat Fisik Fluida A. Densitas

A. Densitas

Densitas,adalah massa persatuan volume Densitas,adalah massa persatuan volume B. Specific Gravity

B. Specific Gravity

Definisi Specifik Gravity : Definisi Specifik Gravity :

SG = Densitas per densitas air pada temperatur dan tekanan tertentu SG = Densitas per densitas air pada temperatur dan tekanan tertentu C. Viskositas

C. Viskositas

kita mengenalnya viskositas dengan kekentalan zat cair.

kita mengenalnya viskositas dengan kekentalan zat cair. Arti khusus viskositasArti khusus viskositas itu sendiri apa sih?

itu sendiri apa sih? ukuran ketahanan suatu fluida untuk mengalir atau berubahukuran ketahanan suatu fluida untuk mengalir atau berubah bentuk. Viskositas tidak dapat diamati apabila

bentuk. Viskositas tidak dapat diamati apabila fluida dalam keadaan diam.fluida dalam keadaan diam. D. Viskositas Kinematis

D. Viskositas Kinematis

Dalam banyak hal terkadang viskositas dinyatakan sebagai hubungan antara Dalam banyak hal terkadang viskositas dinyatakan sebagai hubungan antara Viskositas dibagi dengan densitas.

Viskositas dibagi dengan densitas. E. Tegangan Permukaan

E. Tegangan Permukaan

Gaya-gaya yang timbul dipermukaan zat cair

Gaya-gaya yang timbul dipermukaan zat cair untuk mempertahankan bentuknyauntuk mempertahankan bentuknya apabila memperoleh gaya dari l

apabila memperoleh gaya dari luar disebut dengan tegangan permukaan.uar disebut dengan tegangan permukaan.

F. Tekanan F. Tekanan

Tekanan suatu fluida didefinisikan sebagai gaya fluida yang bekerj

Tekanan suatu fluida didefinisikan sebagai gaya fluida yang bekerj a pada araha pada arah tegak-lurus pada suatu satuan luas permukaan.

tegak-lurus pada suatu satuan luas permukaan. G. Gaya,massa,dan berat.

(2)

Gaya adalah dorongan/pendorong yang dapat menyebabkan benda bergerak dari suat u tempat ketempat yang lain. Massa adalah Ukuran jumlah suatu materi.

Berat adalah Gaya yang disebabkan oleh gaya gravitasi.

Operasi teknik kimia (Filtrasi)

Filtrasi

3.1 Prinsip Dasar Filtrasi

Filtrasi merupakan sebuah contoh khusus dari suatu aliran flui da yang melalui media berpori, telah dibahas pada bagian sebelumnya, dimana hambatan/tahanan terhadap aliran fluida konstan besarnya. Dalam filtrasi, hambatan terhadap aliran fluida meningkat bersama bertambahnya waktu operasi, karena tersumbatnya media penyaring atau karena terbentuknya filter cake. Selama proses filtrasi berlangsung, hal yang dapat terjadi adalah laju alir fluida semakin lama semakin berkurang atau hilang tekan semakin bertambah. Pada constant-pressure filtration hilang t ekan dijaga agar konstan dan laju alir semakin lama semakin berkurang. Sedangkan pada constant-rate filtration, hilang tekan semakin lama akan semakin besar.

Persamaan umum bagi constant-pressure filtration diturunkan oleh Herman dan Bredee (1935). V = volume filtrat yang terkumpul

k1, n = konstanta

Dalam clarification filtration n berharga 2, 3/2, atau 1, tergantung pada mekanisme pengumpulan partikel. Sedangkan bagi cake filtation, n = 0.

3.2. Clarification

Bila partikel padat yang akan dipisahkan menyumbat pori-pori media, dengan laju penyumbatan tersebut konstan, maka mekanisme tersebut disebut direct sieving, dan n pada persamaan (1) dan (2) berharga 2. Direct sieving jarang dijumpai, yang lebih sering ditemui adalah partikel menyumbat sebagian pori media sehingga menyebabkan secara perlahan berkurangnya ukuran pori-pori media , hal ini disebut dengan standard blocking, dengan n = 3/2. Terkadang selama peralihan antara

clarification dan pembentukan cake terdapat perioda dimana n = 1, yang disebut dengan intermediate blocking.

Standar blocking adalah mekanisme yang umum dalam clarifying filter. Dengan n = 1 integrasi persamaan (1) memberikan persamaan berikut, yang berlaku bagi constant-pressure filtration. q = dV/t, laju alir volumetrik yang melalui filter

q0 = laju alir pada t = 0

Ks = konstanta yang nilainya sebanding dengan

Plot t/V terhadap t akan linier bila mengikuti mekanisme standard blocking. Besarnya slope garis lurus tersebut adalah Ks dan intersept 1/qo.

Cake Filtration

Pada proses cake filtration, cairan melalui dua hambatan secara seri, yaitu cake yang terbentuk dan media penyaring. Hambatan media penyaring, penting hanya pada saat awal tahap operasi. Hambatan cake belum terdapat pada saat awal operasi, dan akan meningkat pada saat proses telah berjalan. Hilang tekan keseluruhan pada suatu saat adalah penjumlahan dari hilang tekan pada medium dan

cake. Jika pa adalah tekanan pada titik umpan masuk, pb tekanan pada titik keluaran, dan p’ tekanan

pada lapis batas antara cake dan medium. Hilang Tekan Pada Filter Cake

Gambar penampang melintang media penyaring dan cake yang memperlihatkan gradien tekanan tesebut memperlihatkan diagram aliran yang melalui cake dan medium penyaring pada saat t, yang dihitung dari saat filtrat mulai mengalir. Luas permukaan filter adalah A dan pada saat itu ketebalan cake adalah Lc. Lapisan tipis cake yang terbentuk memiliki tebal dL yang berjarak L dari medium

(3)

-dan tekanan pada titik ini adalah p. Lapisan ini terdiri dari unggun tipis partikel padat. Dalam filter bed, kecepatan cukup rendah sehingga pola aliran dapat dianggap laminer. Karenanya, untuk  menghitung hilang tekan dapat digunakan persamaan.

Karena filtrat harus melalui keseluruhan cake, V/A sama besarnya untuk seluruh lapisan dan u bukan merupakan fungsi dari L.

Bagi incompresible cake atau cake yang tak termampatkan, d bukan merupakn fungsi dari hilang tekan dan kedudukan dalam cake.

Kebanyakan cake yang ditemui dalam industri tidaklah terdiri dari partikel yang rigid. Umumnya slurry merupakan campuran dari agglomerat, atau floc/gumpalan yang ter diri dari kumpulan partikel yang sangat kecil hingga hambatan cake akan lebih tergantung pada sifat dari floc dibandingkan pada geometri partikel. Floc yang terkumpul pada bagian terdepan dari cake akan membentuk jalinan saluran yang rumit sehingga akan kurang tepat bila digunakan. Floc yang terbentuk dapat berubah dan rusak susunannya oleh gaya yang bekerja pada cake tersebut, dan besarnya d, k3, sp/vp bervariasi di tiap lapisannya.

Filter seperti tersebut di atas disebut sebagai compresible cake. Harga d pada compresible cake bervariasi di tiap kedudukan, bervariasi terhadap hilang tekan, dan juga terhadap waktu. Karena itu tidak dapat begitu saja digunakan. Dalam prakteknya, pengaruh kedudukan dan waktu terhadap d biasanya dapat diabaikan. Nilai rata-rata d dapat diperoleh dari serangkaian percobaan bagi material yang akan di saring.

Hambatan Media Penyaring

Hambatan pada medium penyaring (filter-medium resistance)dengan dimensi dari Rm adal ah L-1.Hambatan medium penyaring, Rm, merupakan fungsi dari hilang tekan, umur pakai, dan kebersihan dari filter medium tersebut. Namun umumnya Rm dianggap konstan selama operasi berlangsung.u (kecepatan linier filtrat) dan mc (massa total padatan dalam cake) dapat diganti menjadi fungsi V (volume total filtrat yang terkumpul saat t).menghubungkan u dengan V, dan neraca massa

menghubungkan mc dan V. Jika c adalah massa partikel yang terkumpul dalam filter per satuan volume filtrat.

Persamaan Empiris Bagi Hambatan Cake (cake Resistance)

Variasi perubahan harga d terhadap dp dapat ditentukan berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tekanan tetap, dengan memvariasikan hilang tekan. Bila d bukan merupakan fungsi dp, maka cake yang terbentuk termasuk kedalam incompresible cake. Umumnya harga d akan bertambah seiring dengan meningkatnya dp. Bagi cake yang sangat compresible, harga d meningkat dengan cepat seiring dengan bertambahnya dp.

dengan d0 dan s adalah konstanta empiris. Konstanta s disebut sebagai koefisien kompresibilitas, nilainya nol untuk sludge incompresible dan berharga positif untuk sludge yang compresible.

Biasanya nilai s berkisar antara 0,2 sampai 0,8.tidak dapat digunakan dalam rentang hilang tekan yang berbeda dari rentang hilang tekan yang digunakan dal am percobaan untuk mendapatkan harga d0 dan s.

3.3. Filtrasi Kontinyu.

Dalam filter kontinu, misalnya pada rotary – drum filter, umpan, filtrat, dan cake bergerak dalam laju yang konstan. Sebagai contoh, kain penyaring pada suatu saat memasuki tempat penampung slurry, selanjutnya cake yang terbentuk diambil, dan kain penyaring selanjutnya dicuci. Hal ini menunjukkan bahwa proses penyaringan terdiri dari sekumpulan tahap yang berl angsung secara berurutan

-pembentukan cake, pencucian, pengeringan, dan pelepasan cake . Hilang tekan sepanjang filter

selama pembentukan cake, dianggap konstan. Sehingga dengan sejumlah modifikasi, persamaan bagi fltrasi diskontinyu pada tekanan tetap dapat digunakan pada filtrasi kontinyu ini.Tahan medium penyaring Rm terdapat dalam persamaan karena tidak seluruh cake terambil oleh mekanisme

pelepasan dan terbawa kembali dalam proses berikutnya. Bila filter dicuci setelah cake diambil, Rm dapat diabaikan.

(4)

Persamaan medium penyaring Rm dapat digunakan baik pada continuous vacuum filter atau pada continuous pressure filter. Bila Rm diabaikan, dari persamaan terlihat bahwa laju alir filtrat

berbanding terbalik dengan akar kuadrat viskositas dan waktu siklus. Hal ini sudah dibuktikan dengan serangkaian percobaan pada keadaan cake yang terbentuk cukup tipis dan waktu siklus yang lama. Bila waktu siklus pendek, tidaklah tepat menggunakan persamaan (3.30), lebih sesuai bila digunakan persamaan (3.29). Secara umum laju filtrasi meningkat seiring dengan meningkatnya laju putaran drum dan berkurangnya waktu siklus. Ini disebabkan karena c ake yang terbentuk pada permukaan drum lebih tipis dibandingkan cake yang terbentuk pada kecepatan drum yang rendah. Bila kecepatan mencapai harga diatas titik kritis tertentu, laju filtrasi tidak akan meningkat terhadap kecepatan tetapi akan konstan, dan cake cenderung menjadi basah sehingga sukar unt uk diambil.

Filtrasi Laju Konstan (Constant-Rate Filtration)

Dalam sejumlah kasus, filtrasi lebih sering berlangsung pada kondisi laju konstan. Hal ini dapat terjadi bila slurry diumpankan menuju filter dengan menggunakan pompa positive displacement.Pada operasi ini, diasumsikan cake bersifat incompresible sehingga KV dan C konstan. Sedangkan bila harga d tidak konstan.

Operasi Teknik Kimia ( Unit Operation )

Dalam teknik kimia dan bidang-bidang terkait, unit operasi adalah suatu tahapan dasar dalam suatu proses.

Unit operasi teknik kimia :

1. Proses aliran fluida, termasuk perpindahan fluida, filtrasi, fluidisasi padatan, dll. 2. Proses perpindahan panas, termasuk evaporasi, kondensasi, dll.

3. Konsep Transfer Massa, termasuk absorpsi gas, distilasi, ekstraksi, adsorpsi, pengeringan, dll. 4. Proses termodinamis, termasuk pencairan gas, refrigerasi, dll.

5. Proses mekanis, termasuk transportasi padatan, pencadaran (screening) dan pengayakan (sieving), dll.

6. Aplikasi Transfer massa dan Transfer Panas secara simultan dalam Industri Proses perpindahan massa terbagi dua :

1. Difusi

Yaitu proses perpindahan massa suatu zat dalam suatu pelarut dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.

2. Osmosis

Yaitu proses perpindahan massa suatu zat dalam suatu pelarut dari bagian berkonsentrasi rendah kebagian berkonsentrasi tinggi.

Awalnya, industri kimia yang berbeda dianggap sebagai proses industri yang berbeda dengan

prinsip-prinsip yang berbeda pula. Pada tahun 1923, William H. Walker, Warren K. Lewis dan William H. McAdams menulis buku The Principles of Chemical Engineering dan menjelaskan berbagai industri kimia yang mengikuti hukum-hukum fisika yang sama. Mereka menyimpulkan proses-proses yang

(5)

serupa ini ke dalam unit operasi. Setiap unit operasi mengikuti hukum fisika yang sama dan dapat digunakan pada semua industri kimia. Unit operasi menjadi prinsip dasar dalam bidang teknik kimia. Unit-unit operasi juga dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kombinasi (misalnya pencampuran) 2. Pemisahan (misalnya distilasi) 3. Reaksi (misalnya reaksi kimia)

Sumber : mass transfer operation : Robert E.Treybal

Mekanika fluida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Efek Bernoulli dalam mekanika fluida

Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari fluida (yang

dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fl uida statik dan fluida

dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara fluida dinamis

mempelajari fluida yang bergerak.

[Hubungan dengan mekanika kontinum

Mekanika fluida biasanya dianggap subdisiplin dari mekanika kontinum, seperti yang

diilustrasikan pada tabel berikut.

Mekanika

kontinum: studi fisika dari

material kontinu

Mekanika solid: studi fisika dari material kontinu dengan bentuk tertentu.

Elastisitas: menjelaskan material yang kembali ke bentuk awal setelah diberi tegangan.

Plastisitas: menjelaskan

material yang secara permanen terdeformasi setelah diberi tegangan dengan besar tertentu.

Reologi: studi material yang

memiliki karakteristik solid dan fluida. Mekanika fluida: studi

fisika dari material kontinu yang bentuknya mengikuti bentuk

wadahnya.

Fluida non-Newtonian

(6)

Dalam pandangan secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu

menahan tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk 

mengikuti bentuk wadahnya.

 Asumsi Dasar

Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida membuat beberapa

asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi ini kemudian

diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus dipenuhi bila

asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.

Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:

 Hukum kekekalan massa  Hukum kekekalan momentum

 Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.

Kadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida bersifat

inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika diberi tekanan.

Cairan kadang-kadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel sementara semua gas

tidak bisa.

Selain itu, kadang-kadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol (fluida

tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika suatu fluida

bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam pipa), maka aliran

pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang viskos, jika batas

sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas sistem akan memberikan

resultan kecepatan nol pada batas fluida.

[sunting] Hipotesis kontinum

Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan satu sama lain. Namun demikian,

asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu. Dengan kata lain, properti seperti

densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang sangat

kecil yang mendefinisikan REV (‘’Reference Element of Volume’’) pada orde geometris

 jarak antara molekul-molekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan

berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari

molekul diskrit diabaikan.

Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi hipotesis

kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan. Namun

demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat akurat.

Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk menentukan

perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik, angka Knudsen

permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata

panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik representatif tertentu. Skala

panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu fluida. Secara sederhana, angka

Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu partikel akan bergerak sebelum menabrak 

partikel lain.

(7)

[sunting] Persamaan Navier-Stokes

Persamaan Navier-Stokes (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel

Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti

cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam momentum

(percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos internal (mirip

dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh karena

itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada

fluida.

Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial yang menerangkan

pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan hubungan laju perubahan

suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh, persamaan Navier-Stokes untuk suatu

fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan menghasilkan hubungan yang proposional

antara percepatan (laju perubahan kecepatan) dan derivatif tekanan internal.

Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan persamaan

Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-kasus aliran sederhana

yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan aliran

non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu) yang memiliki nilai bilangan

Reynold kecil.

Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Niño atau daya

angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes hingga saat i ni hanya

mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida yang

membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu tersendiri

yaitu mekanika fluida komputasional

Bentuk umum persamaan

Bentuk umum persamaan Navier-Stokes untuk kekekalan momentum adalah :

di mana

 ρadalah densitas fluida,

adalah derivatif substantif (dikenal juga dengan istilah derivatif dari material)

 adalah vektor kecepatan,   f adalah vektor gaya benda, dan

(8)

adalah tensor yang simetris kecuali bila fluida tersusun dari derajat kebebasan yang

berputar seperti vorteks. Secara umum, (dalam tiga dimensi) memiliki bentuk persamaan:

di mana

 σadalah tegangan normal, dan

 τadalah tegangan tangensial (tegangan geser).

Persamaan di atas sebenarnya merupakan sekumpulan tiga persamaan, satu persamaan untuk 

tiap dimensi. Dengan persamaan ini saja, masih belum memadai untuk menghasilkan hasil

penyelesaian masalah. Persamaan yang dapat diselesaikan diperoleh dengan menambahkan

persamaan kekekalan massa dan batas-batas kondisi ke dalam persamaan di atas.

Fluida Newtonian vs. non-Newtonian

Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang

tegangan gesernya berbanding lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak 

lurus dengan bidang geser. Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir 

terus tanpa dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida

Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.

Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini akan

terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada material-material

seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non-Newtonian diaduk adalah

penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih tipis" (dapat dilihat pada cat).

Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya memiliki properti tertentu yang

berubah pada keadaan tertentu.

Persamaan pada fluida Newtonian

Konstanta yang menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal

dengan istilah viskositas. Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian

adalah:

di mana

τadalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida

(9)

adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran

Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada temperatur dan

tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Jika fluida bersifat

inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida, persamaan yang

menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah

di mana

τij adalah tegangan geser pada bidang i thdengan arah j th

v i adalah kecepatan pada arah i th

 x  j adalah koordinat berarah j th

Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida non-Newtonian.

v

Referensi

Dokumen terkait

Perwakilan Kedua Pihak, atas permintaan tertulis oleh salah satu Pihak melalui lnstansi Berwenang yang ditunjuk , dan dengan semangat kerjasama dan pengertian

[r]

terkait dengan hasil jawaban dari 50 responden yang diteliti terkait penilaian.. responden terhadap atribut pengelolaan pariwisata 4A yang berupa data

Pada hasil penelitian ini, kelompok intervensi anak yang mengalami satu penurunan fungsi dari usianya yaitu 35 anak, sedangkan setelah diberikan intervensi stimulasi de- teksi

Pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia yang kemudian pertengahan Maret 2020 untuk menekan angka penderita Covid 19, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah menghasilkan

Dengan integrasi antara KE dan TRIZ, diharapkan akan terciptanya suatu solusi yang kreatif dan inovatif, serta dapat mengakomodir kebutuhan emosional pelanggan terhadap layanan yang

dimasukkan ke wilayah RI dalam bentuk bagian tanaman hidup atau mati yang masih dapat ditumbuhkan; bahan baku industri dan konsumsi yang tidak langsung diolah.. Media

Pertama – tama peneliti ingin bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rachmat dan hidayahnya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “ Pengujian Faktor –