• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Delignifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan NaOH Dalam Sistem Cairan Ionik Choline Chloride

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Delignifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan NaOH Dalam Sistem Cairan Ionik Choline Chloride"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 LATAR BELAKANG

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah industri Crude

Palm Oil (CPO) dan limbah perkebunan kelapa sawit. Jumlah tandan kosong

kelapa sawit yang dihasilkan sebanyak 23-30% dari tandan buah segar. Perluasan

areal kelapa sawit makin gencar dilakukan di era tahun 2013 yang berarti semakin

banyak pula jumlah tandan kosong kelapa sawit yang dihasilkan [21].

Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah berlignoselulosa yang

belum termanfaatkan secara optimal. Selama ini pemanfaatan tandan kosong

hanya sebagai bahan bakar boiler, kompos dan juga sebagai pengeras jalan di

perkebunan kelapa sawit. Dengan kandungan selulosa sebesar 45,95 %, maka

TKKS berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol [5].

Dalam proses pembuatan bioetanol dari TKKS, delignifikasi lignoselulosa

adalah tahap pertama yang dilakukan untuk memutuskan ikatan antara selulosa,

hemiselulosa, dan lignin. Proses delignifikasi merupakan proses penghilangan

lignin dari bahan baku sehingga hasil dari proses ini berupa selulosa dengan

kemurnian yang cukup besar [13]. Delignifikasi selulosa dalam media Ionic

Liquid (cairan ionik) lebih efektif dibandingkan tanpa Ionic Liquid. Cairan ionik

adalah garam yang pada suhu kamar berbentuk cair. Hal ini disebabkan cairan

ionik telah menurunkan derajat kristalinitas dan meningkatkan porositas sampel

sehingga lebih mudah mendelegnifikasi TKKS [12].

Cairan ionik umumnya dapat digunakan pada suhu kamar dan tidak

menghasilkan reaksi samping yang bersifat toksik [12]. Cairan ionik kolin klorida

(Choline Chloride) atau Trimethyl (2- hydroxyethyl) ammonium chloride

merupakan asam lemah yang mempunyai tingkat toksiksitas yang rendah, dan

ramah lingkungan. Penelitian yang ada saat ini belum melaporkan aplikasi cairan

ionik kolin klorida (ChCl) terhadap lignoselulosa dari TKKS. Uraian-uraian di

(2)

sawit menggunakan cairan ionik. Berikut ini disajikan data-data penelitan tentang

delignifikasi menggunakan cairan ionik.

Tabel 1.1 Data hasil penelusuran pustaka tentang delignifikasi menggunakan

cairan ionik

Kayu yang telah di delignifikasi 11 wt% lignin. Dengan demikian, SIL MEA-berat cairan ionik) diikuti dengan penyaringan atau sentrifugasi.

Kayu pinus yang telah didelignifikasi asetat, yaitu selama 17 jam

(3)

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa SIL

MEA-(SO ) terbukti lebih baik digunakan sebagai pelarut untuk menghilangkan

lignin dari pada SIL MEA-(CO ), namun harganya mahal [3]. Sedangkan cairan

ionik (kolin asetat ([Cho] [OAc]) bersifat ramah lingkungan dan memiliki

kekurangan yaitu kurang cepat sebagai bahan pelarut dalam proses delignifikasi

[7]. Kekurangan dari penelitian-penelitian sebelumnya menjadi kelemahan dalam

proses delignifikasi. Maka dari itu Penulis ingin membuat proses yang lebih

efektif untuk pelarutan menggunakan cairan ionik dalam proses delignifikasi dan

cairan ionik yang lebih ekonomis harganya, yaitu “Proses Delignifikasi Tandan

Kosong Kelapa Sawit Menggunakan NaOH Dalam Sistem Cairan Ionik

Choline Chloride”. Cairan Ionik kolin klorida adalah cairan yang digunakan

untuk menurunkan derajat kristalinitas dan meningkatkan porositas sampel

sehingga lebih mudah mendelegnifikasi TKKS.

Judul Proses Hasil Nama Peneliti

/Tahun 3 Pretreatment of

Lignocellulosic Biomass Using Green Ionic Liquids

Jerami padi didelignifikasi menggunakan

Switchable Ionic Liquids (SIL)

dengan 1-etil-3-metilimidazolium asetat ([C2mim] OAc)

Jerami padi yang telah didelignifikasi menggunakan cairan ionik

1-etil-3-methylimidazolium asetat ([C2mim] OAc) menghasilkan 90% berat selulosa, 20% berat

hemiselulosa, dan 20% berat lignin

(4)

1.2 PERMASALAHAN

Proses delignifikasi merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam

produksi bioetanol dari TKKS. Pada penelitian ini dilakukan proses delignifikasi

menggunakan NaOH dalam sistem cairan ionik dan tanpa cairan ionik.

Penggunaan cairan ionik dalam proses delignifikasi dapat menambah keefektifan

dalam proses tersebut sehingga hasilnya lebih baik dibandingkan tanpa cairan

ionik. Cairan ionik yang dipakai dalam penelitian ini adalah kolin klorida karena

harganya lebih ekonomis. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian

ini adalah bagaimana pengaruh cairan ionik kolin klorida dalam proses

delignifikasi tandan kosong kelapa sawit.

I.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui dan mempelajari proses delignifikasi TKKS menggunakan

NaOH dalam sistem cairan ionik kolin klorida dan pengaruhnya terhadap

proses delignifikasi.

2. Mengetahui pengaruh waktu dan konsentrasi cairan ionik yang digunakan

pada proses delignifikasi.

3. Mendapatkan kadar selulosa, hemiselulosa, dan lignin dalam TKKS hasil

proses delignifikasi dengan menggunakan ChCl dan tanpa ChCl .

I.4 MANFAAT PENELITIAN Dari hasil penelitian diharapkan:

1. Dapat memberikan informasi ilmiah dalam pemanfaatan limbah padat

TKKS.

2. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh cairan ionik yang

digunakan dalam proses delignifikasi tandan kosong kelapa sawit terhadap

kadar selulosa yang didapat dari proses delignifikasi dengan menggunakan

(5)

1.5. RUANG LINGKUP

a. Bahan Baku adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit yang diperoleh dari

PTPN 2

b. Cairan ionik yang digunakan adalah Kolin Klorida (Trimethyl(2-

hydroxyethyl) ammonium chloride).

c. Variabel dalam proses delignifikasi yang digunakan adalah :

1. Variabel bebas

- Waktu delignifikasi = 30 menit, 60 menit, 90 menit [17]

- Jumlah cairan ionik = 10%, 15%, 20% dari berat serbuk

TKKS [12]

2. Variabel tetap dalam proses delignifikasi yang dilakukan adalah :

- Berat serbuk TKKS = 30 gram [17]

- Temperatur delignifikasi = 130 °C [12]

- Rasio serbuk TKKS : NaOH = 1 : 5 w/v [17]

- Konsentrasi NaOH (C) = 3% [17]

d. Analisis yang dilakukan :

Uji komposisi yaitu, analisis kadar selulosa, hemiselulosa, dan lignin

Gambar

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Seksi Operasi & Pemeliharaan Balai PSDA Serang Lusi Juana selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan;. PEMERINTAH PROVINSI

The results showed that Wishart classification provides an overall accuracy of %67.17 using the lower incidence angle PolSAR image and %65.38 for the higher

• framework for data-driven decision making • Creation of professional learning communities • Action to initiate change in schools... Roles of

This paper presents a method that uses traffic flow extracted from aerial videos to identify the features of interest - the road segments and intersections.. Existing

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

The performance of hyperspectral data and panchromatic image fusion method has been evaluated based on reconstruction quality of spectral signature for each single

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

After doing so, we can choose and by requiring that the first block of the projection matrix be as close as possible to the rotation matrix between two views, (