BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya aset potensial kota, setiap kota yang memiliki beragam aset potensial dituntut untuk lebih memperkenalkan aset potensial yang dimilikinya. Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, memiliki berbagai aset potensial yang belum banyak diketahui masyarakat di Kota Medan, maupun di luar kota Medan. Aset itu sendiri meliputi sarana, pra-sarana, orang, komunitas, organisasi, adat istiadat, atau kumpulan hubungan yang mempengaruhi ciri dan cara hidup di Medan. Hanya saja, kurangnya informasi mengenai aset-aset tersebut berimbas pada berkurangnya nilai sosial, budaya dan ekonomi yang dimiliki. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang dapat membantu dalam mencari dan menginformasikan aset-aset potensial yang ada di Kota Medan.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan teknologi informasi sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Sehingga tidak heran untuk melakukan kegiatan sehari-hari, kita membutuhkan sebuah alat bantu komunikasi
mobile yang bisa digunakan kapanpun dan dimanapun. Perkembangan mobile phone
pada saat ini semakin condong ke arah smartphone.Hal ini dikarenakan smartphone memiliki fitur pada mobile phone yang dilengkapi dengan dukungan perangkat keras yang lebih modern seperti gps, sensor akselerometer, dan kompas digital sehingga mendukung untuk bekerja lebih kompleks.
terdapat pengguna yang kebingungan mencari lokasi aset potensial yang berada di sekitarnya dikarenakan informasi yang diberikan kurang jelas dan interaktif.
Augmented Reality(AR) adalah sebuah teknologi baru yang menggabungkan
antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer dengan meningkatkan apa yang kita lihat, cium, dengar, dan rasakan (Agrawal et al., 2015). Pada umumnya, aplikasi yang menerapkan teknologi AR bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna dengan lebih jelas, real time, dan interaktif. Pemanfaatan teknologi AR banyak digunakan pada bidang edukasi, kesehatan, militer, iklan, hiburan, dan navigasi dan juga pada bidang navigasi, sepertipada beberapa perusahaan seperti Layar, Wikitude, dan Metaio. Teknologi AR memungkinkan untuk mempermudah pengguna dalam mengenali dan mengetahui informasi lokasi aset potensial di sekitarnya secara lebih nyata dan menarik.
Penerapan Augmented Reality dalam pengenalan lokasi telah dilakukan sejak tahun 1997. Feiner mengembangkan sistem informasi lingkungan kampus berbasis
AR. Perangkat keras yang digunakan terdiri atas backpack computer,
handheldcomputer, headworn display, dan beberapa sensor untuk menentukan
orientasi dan posisi. Dengan menggunakan perangkat-perangkat tersebut, pengguna dapat melihat label nama virtual dari gedung-gedung yang sedang ia lihat. (Feiner et al., 1997). Dan adapun juga Penelitian yang dilakukan oleh Hardiansyah membahas
kombinasi kemampuan komputansi mobile, kemampuan imaging, bermacam sensor
dan akses network untuk membuat alat bantu navigasi pejalan kaki. Hasil penelitianini memanfaatkan kemampuan dan fasilitas yang telah ada untuk membangun sebuah aplikasi yang membantu pengguna untuk mengenali daerah di sekitarnya (Hardiansyah et al., 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan penelitian untuk
melakukan pengembangan sebuah aplikasi smartphone yang dapat membantu para
pendatang baru maupun masyarakat sekitar dalam mencari atau mengetahui informasi lokasi aset potensial dengan memanfaatkan teknologi augmented reality pada judul
“AUGMENTED REALITY PADA PENCARIAN ASET POTENSIAL KOTA
1.2. Rumusan Masalah
Selama ini masyarakat lebih sering menggunakan aplikasi pemetaan dalam memandu pencarian lokasiaset potensial yang mereka inginkan. Dengan aplikasi pemetaan tersebut,masyararakat dapat mengetahui informasi lokasi aset potensial yang berada disekitarnya. Namun,aplikasi tersebut hanya menyajikan informasinya melalui peta digital saja dan tidak langsung berinteraksi langsung dengan dunia nyata. Hal ini menyebabkan masyarakat masih kebingungan dalam mencari lokasi aset potensial yang berada di sekitarnya dikarenakan informasi yang diberikan kurang jelas dan tidak dinamis. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatanuntuk menyelesaikan permasalahan ini yaitu denganmembantupengguna dalammemperoleh informasimengenailokasi aset potensial terdekat yang diinginkansecara real-timedan dinamis berdasarkan arah pandangan pengguna melalui kamera.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untukmenkonversikan pencarian pada pemetaanlokasiaset potensialyang diinginkan pengguna menggunakan perangkatGPSberdasarkan arah pandangan pengguna melalui kamera dengan mengimplementasikan teknologi
augmented realitysehingga memudahkan pengguna dalam mengetahui lokasi secara
nyata di lingkungan mobile.
1.4. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu dibuat batasan masalah yaitu:
1. Implementasi aplikasi Augmented Reality ini hanya pada lingkungan mobile berbasis Android.
2. Informasi lokasi aset potensial yang ditampilkan pada penelitian ini hanya aset potensial yang ada di kota Medan.
3. Aplikasi hanya berjalan pada perangkat mobile berbasis Android yang
1.5. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Pengguna
a. Sistem dapat digunakan sebagai media informasi pengenalan aset
potensial pada kota-kota besar.
b. Sebagai media promosi.
c. Sebagai referensi dalam pengembangan di bidang augmented reality.
2. Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman dan pengetahuan praktis dari keadaan sebenarnya
dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan.
b. Mengembangkan teknologi augmented reality dalam menyampaikan
informasi.
1.6. Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Dilakukannya tahap ini dengan guna untuk mencari, menggali dan mempelajari informasi yang berhubungan dengan augmented reality, gps, location based service, dan data lokasi. Informasi didapat melalui buku-buku referensi atau sumber- sumber yang berkaitan dengan hal tersebut, baik dari textbook maupun internet .
b. Analisis Sistem
c. Perancangan Sistem
Dalam tahap ini dilakukanperancangan arsitektur, pengumpulan data, pelatihan, dan perancangan antarmuka untuk menyelesaikan hal yang ditemukan pada tahap analisis.
d. Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan ke dalam kode program.
e. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian untuk memastikan hasil perancangan aplikasi dapat berjalan sesuai dengan teori dan tujuan dari penelitian. Jika ditemukan kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap aplikasi.
f. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Setelah aplikasi diuji dan dapat digunakan secara baik, maka akan dilakukan pembuatan laporan hasil analisis dan implementasi yang bertujuan untuk dijadikan sebagai dokumentasi hasil penelitian dalam bentuk skripsi.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Teori-teori yang berhubungan dengan Augmented Reality, GPS, Location Based Service, dan Markerless AR akan dibahas pada bab ini.
Bab 3: Analisis dan Perancangan
perangkat GPS dalam menampilkan informasi lokasimelalui tampilan real-time Augmented Reality.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari perancangan yang telah dijabarkan pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang dilakukan terhadap implementasi yang dilakukan juga dijabarkan pada bab ini.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran