Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 107
BAB V
SIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang ada di lapangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Perumusan masalah untuk mengetahui bagaimana rute angkutan kota eksisting menggunakan indeks konektivitas. Maka hasil yang di dapat terlihat hampir semuanya angkutan kota di Kota Bogor ini memiliki nilai indeks konektivitas sama dengan 1 atau lebih 1 dimana nilai tersebut merupakan jaringan sirkuit yaitu jaringan yang memiliki jalur-jalur alternatif sehingga dapat memenuhi kebutuhan aktivitas perjalanan untuk penumpang.
2. Perumusan selanjutnya mengenai faktor yang paling mempengaruhi dalam pemilihan rute angkutan kota di Kota Bogor. Faktor yang paling berpengaruh bagi supir/pemilik yaitu biaya dan pendapatan. Sedangkan untuk penumpang faktor yang mempengaruhi yaitu tarif, keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu menggunakan angkutan kota.
108
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Merdeka-Jl.Gunung Batu-Jalan Sindang Barang Jero dan Terminal Bubulak dengan panjang lintasan 10,00 km dan waktu tempuh 21 menit.
Nilai indeks konektivitas yang berubah berada pada angkutan AK 01 dan AK 15 berubah menjadi 0,5 dan 3,5. Kemudian AK 03 dan AK 13 berubah menjadi 3,5, 2 dan 1. Lalu, AK 08 yang memiliki indeks konektvitas eksisting 0,5 berubah menjadi 1.
Setelah mengetahui beberapa indikator yang mengalami perubahan. Maka biaya dan pendapatan memiliki hubungan dengan rute transportasi agar lebih menguntungkan bagi supir/pemilik angkutan. Biaya tidak tetap memiliki penurunan, salah satunya yaitu biaya bahan bakar (BBM) yang akan lebih berkurang karena rute tersebut menjadikan rute yang memiliki panjang lintasan yang pendek. Oleh karena itu, biaya pendapatan supir akan lebih meningkat.
B.REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
Adapun saran dari peneliti yaitu sebagai berikut.
1. Untuk lebih memenuhi kebutuhan aktivitas perjalanan masyarakat yang ada di Kota Bogor sebaiknya kepada Dinas Perhubungan atau Dinas Angkutan Jalan dan Lalu Lintas perlu memperhatikan jumlah rute pada suatu kecamatan agar angkutan kota di Kota Bogor sudah memiliki indeks konektivitas yang semakin baik.
2. Untuk supir angkutan kota sebaiknya faktor yang mempengaruhi pemilihan rute bukan hanya biaya dan pendapatan. Namun, sebaiknya lebih mementingkan untuk mentati peraturan rambu-rambu lalu lintas. Karena dengan memperhatikan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas supir angkutan kota akan lebih disiplin.
3. Untuk penumpang sebaiknya tidak memberhentikan angkutan kota di tengah jalan dan yang lebih baiknya penumpang menunggu di Terminal untuk menggunakan angkutan kota.