BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia industri semakin pesat, dimana banyak faktor yang menentukan apakah industri tersebut dapat bertahan atau tidak. Salah satu faktor penting yang dapat membuat industri tersebut bertahan di persaingan global ialah distribusi. Distribusi merupakan usaha perpindahan/pengiriman produk akhir dari lini produksi kepada konsumen. Kegiatan distribusi ini menyangkut pemenuhan kebutuhan konsumen, yakni jumlah barang yang diterima konsumen sesuai dengan permintaan dan waktu yang tepat. Kegiatan distribusi meliputi transportasi pengangkutan, proteksi terhadap pengemasan, pengendalian persediaan, pemilihan lokasi gudang dan pelayanan terhadap pelanggan.
Masalah distribusi yang dihadapi perusahaan antara lain, terjadinya kekurangan produk pada Distribution Center yang mengakibatkan terjadinya kehilangan pendapatan, selain itu sering terjadi kendala proyeksi permintaan pada masa yang akan datang akibat variansi jumlah permintaan pelanggan yang menyebabkan kesulitan bagi pihak pabrik untuk menentukan jumlah yang harus didistribusikan.
Produk yang akan diteliti adalah minuman Sarsaparila karena permintaan pasar yang tinggi. Jumlah permintaan minuman Sarsaparilla pada periode Maret 2016 sampai Februari 2017 sebesar 475.614 krat.
Produk yang dihasilkan oleh PT. Pabrik Es Siantar akan didistribusikan ke beberapa distribution center yaitu Medan, Tj. Balai dan Padang Sidempuan. Skema pendistribusian PT. Pabrik Es Siantar dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Skema Pendistribusian PT.Pabrik Es Siantar
Tabel 1.1. Waktu dan Jarak Tempuh CSF menuju DC
Distribution Center Jarak (Km) Waktu (jam)
Siantar-Medan 133.4 4.5
Siantar-Tj Balai 115.4 2.5
Siantar-Padang Sidempuan 263.3 8
Sumber: PT. Pabrik Es Siantar
Gambar 1.2. Peta Distribusi PT. Pabrik Es Siantar
Pengiriman minuman Sarsaparilla ke 3 Distribution Center menggunakan truk tronton dengan kapasitas 1500 krat. Frekuensi pengiriman minuman Sarsaparilla setiap bulannya untuk ketiga Distribution Center dapat dilihat pada tabel 1.2.
Padang Sidempua
Tabel 1.2. Frekuensi Pengiriman Minuman Sarsaparila Periode Maret 2016 – Februari 2017
Periode Medan Tanjung Balai Padang Sidempuan
Mar-16 29 5 2
Sumber: PT. Pabrik Es Siantar
Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat tingginya frekuensi pengiriman terjadi pada distribution center Medan dikarenakan penjadwalan kegiatan distribusi yang tidak terintergrasi.
Masalah lain yang terjadi pada perusahaan adalah ketidaksesuaian antara jumlah produk minuman Sarsaparila yang dipasok dengan jumlah yang diminta. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Jumlah Permintaan dan Pasokan Minuman Sarsaparila dalam Satuan Krat Periode Maret 2016 – Februari 2017
Tabel 1.3. Jumlah Permintaan dan Pasokan Minuman Sarsaparila dalam Satuan Krat Periode Maret 2016 – Februari 2017 (Lanjutan)
Periode Medan Tj. Balai Padang Sidempuan S D Selisih S D Selisih S D Selisih Sumber : PT. Pabrik Es Siantar
Keterangan :
S : Supply (Pasokan) D : Demand (Permintaan)
Berdasarkan Tabel 1.3. dapat dilihat bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan produk pada setiap DC. Hal ini menunjukkan jumlah kebutuhan distribusi tidak terencana dengan baik untuk setiap DC.
Salah satu metode yang dapat diusulkan untuk menangani masalah yang terjadi adalah Distribution Resources Planning (DRP). Distribution Resources Planning merupakan metode yang mampu merencanakan dan menjadwalkan kebutuhan distribusi sehingga keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan menjadi optimal.
1
1
Ridho, Akmal. 2016. Usulan perbaikan system penjadwalan distribusi menggunakan metode Distribution Requirment Planning di PT.Coca Cola Amatil. Riau: Universitas Syarif Kasyim Riau.
distributor menggunakan metode Trend Analysis lalu dilanjutkan dengan DRP (Distribution Requirement Planning). Dari hasil penelitian didapatkan hasil perencanaan kebutuhan untuk 11 periode mendatang ke beberapa daerah di Riau seperti Dumai, Duri, Teluk Kuantan dan Rengat.
2
Menurut penelitian Adib, Fahrozi Abdillah. (2009) pada UD. Retro Gemilang Internasional – Sidoarjo perusahaan ini memiliki masalah serupa yaitu kurangnya persediaan saat ada pesanan dan sistem distribusinya, seperti waktu pengiriman, jumlah dan jenis barang yang dikirimkan pada masing-masing perusahaan tujuan serta biaya distribusi barang. Terdapat kekurangan atau kelebihan persediaan pada perusahaan yang dimaksud. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penjadwalan aktivitas pendistribusian produk supaya terkoordinasi dengan baik yang terikat dengan biaya distribusi yang minimal dengan jumlah pengiriman yang optimal menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Dari hasil penelitian, distribusi perusahaan selama tahun 2008 sebanyak 146 kali pengiriman kurang teratur dengan biaya Rp. 1.809.172.000,-. Apabila menerapkan metode DRP, distribusi hanya akan dilakukan sebanyak 114 kali secara lebih teratur dengan biaya Rp. 1.693.348.000,-, sehingga terjadi penurunan biaya hingga Rp. 115.824.0001.693.348.000,-,- atau 6.4 %.
3
2
Adib, Fahrozi Abdillah. 2009. Perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi hasil perkikanan dengan menggunakan distribution requirement Planning (DRP). (Studi kasus di U.D. Retro Gemilang International). Siduarjo: Universitas Pembagunan Nasional “veteran” Jatim.
3
Regina, Steven Surya.2013.Implementasi metode Distibution Requirement Planning (DRP) pada CV Karya Mandiri Sejahtera. Surabaya:Universitas Surabaya.
pendistribusian yang terhambat karena ketersediaan produk yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan. Studi ini menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP) yang berfokus pada manajemen distribusi inventori perusahaan. Hasil dari studi ini menunjukann bahwa penerapan DRP pada CV Karya Mandiri Sejahtera dapat menyelesaikan permasalahan yang selama ini dihadapi perusahaan distributor tersebut dalam aktivitas distribusinya.
Permasalahan yang terjadi di PT. Pabrik Es Siantar hampir sama dengan permasalahan di PT. Coca Cola Amatil yang diteliti oleh Ridho Akmal yaitu ketidaksesuaian jumlah permintaan dan distribusi. Sehingga digunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP) sebagai metode pemecahan masalah.
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang terjadi di PT. Pabrik Es Siantar adalah sistem
pendistribusian produk dari Central Supply Facilities (CSF) menuju Distribution
Center (DC). Sistem distribusi yang diterapkan masih berdasarkan pengalaman masa
lalu atau taksiran dan belum ada sistem distribusi yang terencana, yang artinya pihak
perusahaan masih menggunakan sistem trial and error dalam menentukan demand
pada periode mendatang. Hal ini menyebabkan seringnya dilakukan kegiatan
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah membuat rancangan penjadwalan distribusi ke masing-masing DC untuk meminimalisir ketidakseimbangan antara jumlah produk yang dipasok dengan jumlah permintaan produk pada DC.
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Memberikan proyeksi data permintaan pada masing-masing DC untuk 12 periode ke depan.
2. Menentukan perencanaan frekuensi pemesanan kembali pada masing-masing DC.
3. Menentukan safety stock pada masing-masing DC.
4. Mengoptimalkan jumlah pengiriman dengan menentukan order quantity pada masing-masing DC.
5. Mengusulkan perencanaan kegiatan distribusi ke masing-masing DC dalam bentuk Distribution Resources Planning Worksheet.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal perencanaan jumlah perseidaan dan kebutuhan distribusi menggunakan Distribution Resources Planning.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk melakukan pendistribusian produk. 3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada daerah pemasaran yang memiliki distribution centre yaitu Medan, Tj. Balai dan Padang Sidempuan.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang kegiatan distribusi dari Central Supply Facility ke Distribution Center.
3. Rentang waktu perencanaan yang akan ditinjau pada pembahasan ini adalah untuk jangka waktu 12 bulan ke depan.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Data permintaan yang digunakan adalah data permintaan bulan Maret
2016-Februari 2017.
3. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian.