• Tidak ada hasil yang ditemukan

Insidensi dan Faktor Risiko Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) di RSUP HAM Medan Tahun 2011-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Insidensi dan Faktor Risiko Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) di RSUP HAM Medan Tahun 2011-2014"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

Latar Belakang: Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) merupakan gangguan hati yang diduga berkaitan erat dengan sindrom metabolik dengan prevalensi 30% pada Indonesia. Peningkatan angka kejadian sindrom metabolik pada beberapa tahun terakhir ini secara tidak langsung akan menyebabkan peningkatan angka kejadian NAFLD.

Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan faktor risiko pasien NAFLD di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011-2014 dengan mengumpulkan data rekam medis pasien. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional.

Hasil: Dari penelitian ini, frekuensi NAFLD di lokasi dan tahun terkait cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Wanita (60.3%), usia 51-60 tahun (36.8%), dan suku Batak (46.3%) merupakan faktor risiko demografi paling dominan yang ditemukan. Sementara itu, 75.4% dari sampel total mengalami sindrom metabolik dengan hipertensi (64.7%) sebagai faktor risiko tunggal dominan. Selain itu, dyspepsia (50%) dan gangguan pada sistem gastrointestinal (19.9%) merupakan penyakit non metabolik yang kerap terjadi dengan 67.6% dari sampel total memiliki kadar serum transaminase yang normal.

Kesimpulan: Peningkatan frekuensi NAFLD pada studi ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, suku, dan penyakit penyerta (metabolik & non metabolik). Berdasarkan anamnesis, dyspepsia merupakan keluhan yang paling sering ditemukan. Selain itu, gangguan pada sistem gastointestinal kerap dijumpai melalui pencitraan ultrasonografi.

Kata Kunci: NAFLD, Frekuensi, Faktor Risiko, Medan

(2)

iii

ABSTRACT

Introduction: Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) is hepatic manifestation that having close relation with metabolic syndrome which affected 30% people in Indonesia. The increasing of metabolic syndrome incidence in few years indirectly will be followed by the increasing of incidence of NAFLD.

Method: The aim of this study for doing investigation of frequency and risk factors of NAFLD patients in RSUP H. Adam Malik Medan from 2011-2014 by collecting data from patient medical records. The design of this study is descriptive with cross sectional method.

Result: From this study, the frequency of NAFLD in the location and time-related tend to be increase every year. Female (60.3%), age 51-60 years old (36.8%), and bataknese ethnic group (46.3%) are the dominant demographic risk factors for this disease. While, 75.4% of total sampel have metabolic syndrome with hypertention as the single dominant risk factor. Beside that, dyspepsia (50%) and

gastrointestinal disorder (19.9%) are the most common non metabolic disease with 67.6% of the total sampel have normal level of serum transaminase.

Conclusion: The increasing of frequency of NAFLD in this study are influenced by gender, age, ethnic group, and related diseases (metabolic and non metabolic). Based on history taking, dyspepsia is the most common symptom. While, gastointestinal disorder also can be found by ultrasonography.

Key Words: NAFLD, Frequency, Risk Factor, Medan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Sesuai Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2017, Nomor: 13/04.PAG.KEC/2017, Tanggal 12 Juni 2017, kami

Mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah setempat. 1.Mengelompokkan berbagai jenis perpaduan simbol rupa berdasarkan unsur-unsur rupa pada

Lagu yang biasa di tampilkan dalam setiap kegiatan budaya ialah lagu yang berjudul Tajong Samarinda yang merupakan lagu daerah Kalimantan Timur ciptaan Abdul Sjukur Isa dengan

Setelah Bomb Bali I, maka pariwisata di Bali mulai pulih sekitar 50% dalam 6- 8 bulan berikutnya dan dalam waktu setahun sudah hampir pulih. Namun pada Oktober

Atas bantuan dan jasa orang-orang hebat di ataslah penulis mampu menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Sriwijaya dengan baik

memperlihatkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap penyusutan bobot badan ayam kampung super tidak berbeda nyata, artinya pengaruh jarak pengangkutan pada perlakuan tersebut