vi
PENETAPAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK DARI BERBAGAI JENIS IKAN LELE DI KECAMATAN PANCUR BATU DENGAN
METODE KJELDAHL DAN SOKLETASI
ABSTRAK
Mengonsumsi ikan sangat baik untuk kesehatan.Para ahli menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi ikan dibandingkan dengan daging merah. Ikan sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia kaya akan potensi ikan baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, sayangnya kesadaran mengonsumsi ikan pada masyarakat masih rendah.Salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah ikan lele. Ikan lele digemari karena selain mudah diperoleh, ikan lele bergizi tinggi dan harganya murah. Pada Masyarakat Karo, ikan lele diyakini dapat menghilangkan rasa sakit pada luka yang dialami oleh ibu-ibu yang baru melahirkan. Ikan lele merupakan ikan yang hidup di air tawar yang mudah diperoleh dan tidak sedikit orang-orang mulai membudidayakannya. Ikan lele terdiri dari beberapa jenis, di pasar Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara terdapat jenis ikan lele lokal, ikan lele dumbo dan ikan lele sangkuriang. Banyak kandungan yang terdapat dalam ikan lele, diantaranya adalah protein yang merupakan penentu gizi dan lemak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein dan lemak dalam daging ikan lele lokal, ikan lele dumbo dan ikan lele sangkuriangyang ada di pasar kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dan membandingkannya,sehingga dapat meningkatkan nilai konsumsi masyarakat terhadap ikan lele.
Sampel ikan lele diambil di pasar Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara secara purposif. Penentuan kadarprotein dalam ikan lele dilakukan dengan menggunakan metode kjeldahl dan penentuan kadar lemak dilakukan dengan menggunakan metode sokletasi.
Dari hasil penelitian penetapan kadar protein menunjukkan bahwa ikan lele sangkuriang memiliki kadar protein yang paling tinggi yaitu 16,53% dan ikan lele lokal memiliki kadar protein yang paling rendah yaitu 12,50%. Sedangkan ikan lele dumbo memiliki kadar protein yang lebih kecil dari ikan lele sangkuriang tetapi lebih besar dari ikan lele lokal, yaitu 14,44%. Dan hasil penelitian penetapan kadar lemak menunjukkan bahwa ikan lele sangkuriang memiliki kadar lemak yang paling tinggi yaitu 19,10% dan ikan lele lokal memiliki kadar lemak yang paling rendah yaitu 12,93%. Sedangkan ikan lele dumbo memiliki kadar lemak yang lebih kecil dari ikan lele sangkuriang tetapi lebih besar dari ikan lele lokal, yaitu 16,07%.
Kata kunci: daging ikan lele, protein,lemak, kjeldahl, sokletasi
vii
DETERMINATION OF PROTEIN AND FAT CONTENTOF VARIOUS TYPES OF FISH CATFISH IN DISTRICT PANCUR AND STONE
WITHKJELDAHL METHOD SOXHLETATION
ABSTRACT
Eating fish is very good for health. Experts advise to eat more fish than red meat. The fish is not foreign to the people of Indonesia, because Indonesia is rich in fish potential both capture fisheries and aquaculture, unfortunately awareness of eating fish to the public remains low. One of the many types of fish consumed by people is catfish. Catfish popular because apart easily obtained, catfish, nutritious and cheap. Community Karo, catfish believed to relieve pain in wounds experienced by mothers who had just given birth. Catfish is a fish that live in fresh water that is easily obtained and not a few people began to cultivate them. Catfish consists of some kind, on the market Pancur Stone Deli Serdang North Sumatra there is a kind of local catfish, African catfish and catfish sangkuriang. Many of the content contained in catfish, which are proteins that are determinants of nutrition and fat. The purpose of this study was to determine levels of protein and fat in meat catfish and compare it with other types of catfish in the district market Pancur Stone Deli Serdang North Sumatra, thereby increasing the value of consumption of catfish.
Catfish samples taken at the district market Pancur Stone Deli Serdang North Sumatra purposively. Determination of protein content in catfish is done by using the Kjeldahl method and determination of the fat content is done using soxhletation.
From the results of the study show that the protein assay catfish sangkuriang have the highest protein content is 16.53% and the local catfish have the lowest levels of the protein that is 12.50%. While the African catfish has a protein content of less than catfish sangkuriang but larger than local catfish, is 14.44%. And the determination of the fat content of research results show that the sangkuriang catfish has the highest fat content is 19.10% and catfish local has the lowest fat content is 12.93%. While the African catfish has a fat content which is less than the sangkuriang catfish but larger than the catfish local, is 16.07%.
Keywords: catfish meat , protein , fat , kjeldahl , soxhlet
`