• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

NILAI RAPOT BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR

NEGERI MELONG MANDIRI 5 KOTA CIMAHI

1Devie firmansyah, 2Regi maulana yusuf

1Program Studi Sistem Informasi , STMIK LPKIA 2Program Studi Sistem Informasi , STMIK LPKIA

Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email [email protected], 2[email protected]

Abstraksi

Aplikasi web semakin banyak yang bermacam-macam guna menunjang pekerjaan kita,selain itu banyak juga operator jaringan komunikasi yang memberikan penawaran jasa komunikasi dengan harga yang relatif terjangkau dan bisa disesuaikan kebutuhan pengguna,oleh karena itu tidak susah untuk mengakses aplikasi web dan melakukan pekejaan dimanapun kita berada.Sistem informasi juga berkembang di dunia baik sebagai penunjang aplikasi adminstrasi dan sebagai sarana pengelolaan data siswa.

Setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya penulis memiliki solusi untuk mengembangkan suatu aplikasi web sebagai sarana pengelolaan nilai siswa,sehingga data yang berkaitan dengan nilai siswa bisa di backup ke database,sehingga akan memudahkan admin atau guru dalam mengolah dan mencari data siswa,selain itu data yang di olah bisa langsung dicetak dan informasi siswa bisa langsung di tampilkan dan bisa langsung melihat nilai tanpa harus menunggu rapot seperti dulu oleh karna itu penulis melakukan penelitian di sdn negeri melong mandiri 5 dan penulis mengajukan sebuah judul yaitu sistem infomasi pengelolaan nilai rapot berbasis web di sd negeri melong mandiri 5 semoga dengan adanya sistem yang memadai dapat memudahkan kinerja instansi terkait.

Kata kunci : Pengelolaan, Nilai, Rapot, Object Oriented Programming

1. Pendahuluan

Sistem informasi sekarang ini sudah menjadi hal umum bagi masyarakat sebagian besar masyarakat di negeri ini sudah mengunakan sistem informasi sebagai sarana guna menunjang kehidupan sehari-hari.Sistem informasi memberikan informasi secara cepat dan akurat.Pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer yang sejak dini hingga dewasa hendaknya dirasakan oleh seluruh masyarakat. Pendidikan juga merupakan tombak bagi bangsa untuk meningkatkan kualitas bangsa dan Negara dalam berbagai bidang, karena pendidikan akan membangun generasi penerus yang sangat berkualitas, pendidikan yang berkualitas menjamin generasi bangsa berkualitas pula.

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pembuatan sistem informasi pengelolaan nilai rapot pada SD negeri melong mandiri 5 yang terkomputerisasi.

Agar pemahasan tidak menyimpang dari tujuan maka diberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Pengambilan data untuk penelitian ini diperoleh dari SD Negeri 5 Melong, Kota cimahi.

(2)

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menghasilkan software aplikasi pengelolaan nilai rapot pelaporan nilai rapot serta laporan yang terkait dengan pengelolaan nilai rapot dengan menggunakan bahasa pemogaman yii framework

2.1 Landasan Teori

Secara sederhana, sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. (Sutabri, 2014)

Rapot adalah bukuyang berisi keterangan mengenai nilai kepanain dan prestasi belajar murid di sekolah,yang biasamya dipakai sebagai laporan guru kepada orang tua siswa atau wali murid (Nanang sutondo,2015)

(3)

2.2 Metodologi Yang Digunakan 2.2.1 Metode Waterfall

Menurut Pressman (2015:42), model waterfall

adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear

Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam model

generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman:

(4)

3.1 Analisa dan Perancangan 3.1.1 Use Case Diagram

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem.

3.1.2 Use Case Scenario

III.1.1 Use Case Scenario

Usecase Scenario menjelaskan secara detail proses yang ada dalam use ca se diagram dari awal hingga akhir proses atau memberikan gambaran umum tentang aktivitas yang terjadi di dalam use ca se. Berikut adalah use case scenario dari use casediagram diatas.

gambaran umum tentang aktivitas yang terjadi di dalam use case.

3.2 Aliran Kerja

III.1.2 Activity Diagram Login

(5)

3.3 Pemodelan Data

Pemodelan data digunakan untuk menentukan dan menganalisis persyaratan data yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis suatu organisasi. Pemodelan data digunakan sebagai konsep untuk menggambarkan data, hubungan antar data

Class Diagram

Gambar 3.3 Class Diagram

3.4 Struktur Organisasi Obyek dan Pesan pada sub bab ini digambarkan aspek urutan waktu dari pesan yang disampaikan, aspek struktur organisasi objek yang mengirim dan menerima pesan dan menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari usecase, interaksi yang terjadi antar class.

(6)

4. Implementasi dan Pengujian

4.1 Implementasi Antarmuka Konfigurasi Memperlihatkan hasil implementasi rancangan antarmuka dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, termasuk di dalamnya tahapan yang dilakukan untuk instalasi

prototype perangkat lunak yang dihasilkan, mulai dari tahapan persiapan sampai program siap digunakan, dan petunjuk umum penggunaan program per dialog screen.

1. Halamn Utama Login

Gambar 4.1 Halaman Utama Login

5.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya sistem ini mempermudah pihak SDN Melong Mandiri 5 cimahi melakukan pengolahan data penilaian siswa dan penyimpanan nilai-nilai rapot 2. Sistem baru yanig dirancang mampu

membantu pihak SDN Melong Mandiri 5 Cimahi dalam menjalankan fungsinya untuk menunjang pelayanan di bidang pengelolaan nilai rapot

5.2 Saran

1. Sistem ini tidak terintegrasi dengan jaringan sehingga perlu pengembangan lebih lanjut untuk membuat Sistem Informasi Pengolahan Data Pemohon nilai rapot yang terintegrasi dengan jaringan. 2. Sistem Pengolahan Data Pemohon yang

dikembangkangkan akan lebih baik jika dapat menangani transaksi pendaftaran rapot bulanan dan tahunan pomohon sertipikat serta transaksi pembayaran.

Daftar Pustaka

Neuschel, R. F. (2013). Sistem dan Prosedur. Bandung.

Nugroho, M. H. (2015). Membuat Aplikasi Database dengan Jaava, MYSQL, dan NetBeans, Elex Media Komputindo Yogyakarta: Elex Media Komputindo.

Pressman. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Andi.

Pressman. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku I. Yogyakarta: Andi.

Raharjo, B. (2015). Mudah Belajar Java, Bandung: INFORMATIKA.

Rudianto, A. M. (2016). Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.

Gambar

Gambar II.I Model Waterfall Pressman  (Pressman (2015:42),
Gambar 3.4 Squence Diagram Login
Gambar 4.1 Halaman Utama Login

Referensi

Dokumen terkait

Para crear un relleno degradado personalizado también puede arrastrar colores desde la paleta de colores de la ventana de dibujo hasta los tiradores de vector interactivos

Penelitian ini kemudian ingin mengetahui konstruksi baru mengenai kesenian dongkrek melalui simbol-simbol yang dimainkan oleh pemain dongkrek dalam paguyuban

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan pendekatan

Seluruh karyawan Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan dalam

Indeks keanekaragaman pada tiap stasiun menunjukkan nilai 1,49 pada stasiun 1, 1,29 pada stasiun 2 dan 1,12 pada stasiun 3 dimana nilai dari ketiga stasiun menunjukkan kisaran

   

Hal tersebut dikarenakan lokasi Desa yang jauh (± 5 km) dari pasar, dan harga ikan yang mahal (misalnya, ikan laut seperti jenis kombong ukuran kecil dibeli dengan harga Rp.

Terjadinya perubahan pengelola DTW Tanah Lot dari tiga pihak menjadi dua pihak juga dilihat dari landasan hukum yang ada. Dengan adanya jaminan hukum masyarakat sebagai