LAMPIRAN
I. Perhitungan Beban akibat Gaya Gravitasi 1. Plat Lantai
a. Beban mati (DL)
Berat sendiri plat = 288 kg/m2
Beratplafon = 11 kg/m2
Berat penggantung = 7 kg/m2
Spesi = 0.42 kg/m2
Berat keramik = 0.24 kg/m2
Pas. Setengah bata = 875 kg/m2
qD = 1181.66 kg/m2
a
qeq 2
3 2
Untuk panjang bentang 5 m
qD
qD
kgmqeq 1181.66 3938.867
3 10 3
10 5
. 2 2 3
2
b. Beban Hidup (LL)
Sesuai PPIUG 1987 beban hidup yang direncankan untuk plat lantai
bangunan adalah 250 kg/m2.
qL = 250 kg/m2
Untuk panjang bentang 5 m
qL
qL
kgmqeq 250 833.333
3 10 3
10 5
. 2 2 3
2
2. Plat Atap
a. Beban mati (DL)
Berat sendiri plat = 288 kg/m2
Beratplafon = 11 kg/m2
Berat penggantung = 7 kg/m2
qD = 306 kg/m2
Untuk panjang bentang 5 m
kgmqD qD
qeq 306 1020
3 10 3
10 5
. 2 2 3
2
b. Beban Hidup (LL)
Sesuai PPIUG 1987 beban hidup yang direncankan untuk plat atap
bangunan adalah 100 kg/m2.
qL = 100 kg/m2
Untuk panjang bentang 5 m
qL
qL
kgmqeq 100 333.333
3 10 3
10 5
. 2 2 3
2
II. Perhitungan Gaya Geser Dasar Horizontal Total Akibat Gempa Berdasarkan Analisa Statik Ekivalen
1. Berat Total Bangunan (wt)
a. Berat Lantai 3 (atap)
Beban mati
- Plat = 112320 kg
- Kolom = 36288 kg
- Dinding = 37625 kg
- Plafon = 19500 kg
wm = 319781 kg
Beban hidup
Qatap = 100 kg/m2
koefisien reduksi untuk hotel = 0.3
wh = 11700 kg
berat total lantai 3 = 319781 + 11700 = 331481 kg
b. Berat Lantai 2
Beban mati
- Plat = 112320 kg
- Balok = 114048 kg
- Kolom = 72576 kg
- Dinding = 75250 kg
- Plafon = 19500 kg
- Spesi = 8190 kg
- Keramik = 9360 kg
wm = 411244 kg
Beban hidup
Qlantai = 250 kg/m2
koefisien reduksi untuk hotel = 0.3
c. Berat Lantai 1
Beban mati
- Plat = 112320 kg
- Balok = 114048 kg
- Kolom = 77760 kg
- Dinding = 80625 kg
- Plafon = 19500 kg
- Spesi = 8190 kg
- Keramik = 9360 kg
wm = 421803 kg
Beban hidup
Qlantai = 250 kg/m2
koefisien reduksi untuk hotel = 0.3
wh = 29250 kg
berat total lantai 1 = 421803 + 29250 = 451053 kg
Maka berat total bangunan = 2544.51 ton
2. Gaya geser horizontal total akibat gempa
Diketahui:
I = 1 (faktor keutamaan )
Dari Gambar 3.6a untuk wilayah gempa 3 dengan jenis tanah sedang, maka
0.33
C T
,dimana T = 0.0731H3/4 sehingga diperoleh C = 0.578
t W R
I C
V
2544.51
8 . 4
1 578 .
0
V
188 . 306
V ton
3. Distribusi Beban Gempa Statik Ekivalen
Untuk Zona 3
Lantai hi wi wi hi V Fi x-y Beban Gempa (m) (ton) (tonm) (ton) (ton) (ton)
3 11 440.494 4845.434
306.188
47.254 7.876
2 7.5 440.494 3303.705 32.219 5.370 1 4 451.053 1804.212 17.595 2.933 Jumlah 9953.351 306.188 97.068 16.179
III. Perhitungan Dimensi Strut
Strut 1 (bentang 5 m dan tinggi 4 m)
Diketahui :
f'c = 30 MPa
Penampang kolom 600 x 600 mm
Penampang balok 500 x 500 mm
hcol = 4000 mm
Eme = 1000 MPa
sehingga,
4
Dengan asumsi prosentase bukaan 16% (case B) diperoleh
λ = 0.450
a wi
wi = 0.450 x 806.350
wi = 362.858 mm
tinf (mm) wi (mm)
bentang 5 m & tinggi 4 m Stut 1 100 362.858
bentang 5 m & tinggi 3 m Strut 2 100 358.868
bentang 3 m & tinggi 4 m Strut 3 100 272.299
bentang 3m & tinggi 3 m Strut 4 100 254.645
IV. Perhitungan kekakuan Diagonal Compression Strut Saneinejad-Hobbs (1995)
µ = 0.4 (diambil dari ketentuan ACI 530-88)
ɛc = 0.002
f'm = 3.54 MPa
773 . 0 5000 4000
l h r
θ = 0
inf inf 1
694 . 37
tan
l h
tegangan tekan efektif dinding pengisi (Pers. 2.31)
fc = 0.6 Ø f'm
fc = 0.6 x 0.65 x 3.54 = 1.381 MPa
Batas atas tegangan kontak nominal
4 2 0
3
1 r
fc
c
252
125158000 Nmm. Sedangkan Mn pada balok = 258382200 Nmm, jika Mpb = ϕ
Mn dengan ϕ = 1 maka Mpb = 258382200 Nmm.
Panjang bidang kontak portal dengan dinding pengisi
Hubungan balok dan kolom menyatu sehingga nilai Mpj adalah nilai terkecil di
antara Mpc dan Mpb. Dengan menggunakan Pers. 2.19a dan Pers. 2.19b:
Ambil nilai αbl = 1360, sehingga diperoleh αb = 0.352
Tegangan kontak
r
Dan sesuai Pers. 2.15
490
Keruntuhan sudut/ujung diagonal (CC), dihitung memakai Pers. 2.29
Keruntuhan tekan diagonal (DC), dihitung memakai Pers. 2.30, 2.31 dan 2.32
b
b
2 2 2Keruntuhan Geser (S) dihitung memakai Pers. 2.34
288216.21 < 461528
Dari ketiga mode keruntuhan yang ditinjau, keruntuhan tekan diagonal akan
terjadi lebih dahulu dibanding mode keruntuhan yang lain sehingga dianggap
yang paling menentukan, maka R = 123.216 kN. Dan selanjutnya untuk
perhitungan kekuatan strut-strut yang lain nilainya ditampilkan pada tabel
dibawah ini:
Daya dukung (kN)
Strut 1 123.216
Strut 2 89.152
Strut 3 65.884
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1, Benda Uji Batu Bata terdiri 10 sampel