• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efektivtas Pendingin Stator Generator Menggunakan Udara Tekan (Studi Kasus Pada PLTU Labuhan Angin)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efektivtas Pendingin Stator Generator Menggunakan Udara Tekan (Studi Kasus Pada PLTU Labuhan Angin)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Generator Sinkron

Definisi generator sinkron, mempunyai makna bahwa rotor generator

sinkron yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah akan

menghasilkan medan magnet yang diputar dengan kecepatan yang sama dengan

kecepatan putar rotor. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran

rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet (medan putar) pada stator.

Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub

magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada

stator. Mesin sinkron tidak dapat start sendiri karena kutub-kutub yang berat dan

tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu saklar

terhubung dengan jala-jala oleh sebab itu diperlukan suatu alat bantu start (prime

mover) .Generator sinkron dibagi menjadi dua jenis, yaitu generator sinkron 1 fasa

dan generator sinkron 3 fasa [2].

Generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan

generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran

medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar

rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama

dengan medan putar pada stator. Mesin sinkron tidak dapat start sendiri karena

kutub-kutub tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu

sakelar terhubung dengan jala-jala. Generator sinkron dapat berupa generator

(2)

Generator arus bolak – balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi

tenaga listrik arus bolak – balik. Generator arus bolak – balik sering disebut juga

sebagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron.

Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah

putaran medan magnet pada stator [3].

2.2Konstruksi Generator Sinkron

Pada generator sinkron, arus DC yang dipasang ke belitan rotor akan

menghasilkan medan magnet rotor. Kemudian rotor akan diputar dengan suatu

kecepatan tertentu oleh sebuah penggerak mula, memutarkan medan magnet

didalam mesin dan menginduksikan tegangan pada belitan stator.

Konstruksi generator sinkron sama dengan motor sinkron yaitu mesin

sinkron pada dasarnya generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi

energi listrik bolak-balik . Secara umum, konstruksi generator sinkron terdiri dari

stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Keduanya merupakan

rangkaian magnetik yang berbentuk simetris dan silindris yang berkaitan. Selain

itu generator sinkron memiliki celah udara ruang antara stator dan rotor yang

berfungsi sebagai tempat berputarnya rotor dan tempat terjadinya fluksi atau

(3)

Gambar 2.1Konstruksi Generator Sinkron

Pada konstruksi generator sinkron terdapat dua bagian utama, yaitu:

2.2.1 Rotor

Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian

tegangan dihasilkan dan akan di induksikan ke stator. Generator sinkron

memiliki dua tipe rotor, yaitu :

1.) Rotor berbentuk kutub sepatu (salient pole)

2.) Rotor berbentuk kutub dengan celah udara sama rata (cylindrical)

Rotor terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

1. Slip Ring

Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor

tetapi dipisahkanoleh isolasi tertentu.Terminal kumparan rotor

dipasang ke slip ring inikemudian dihubungkan ke sumber arus

(4)

2. Sikat

Sebagian dari generator sinkron ada yang memiliki sikat ada juga

yang tidak memiliki sikat. Sikat pada generator sinkron berfungsi

sebagai saklar putar untuk mengalirkan arus DC ke-kumparan

medan pada rotor generator sinkron. Sikat terbuat dari bahan

karbon tertentu.

3. Kumparan Rotor (Kumparan Medan)

Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan

utama dalammenghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat

arus searah dari sumbereksitasi tertentu.

4. Poros Rotor

Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan,

dimana pada poros rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara

parallel terhadap poros rotor.

(5)

2.2.2 Stator

Stator (armature) adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat

untukmenerima induksi magnet dari rotor.Arus AC yang menuju ke beban

disalurkan melalui stator.Komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder

dengan lilitan kawat konduktor yang sangat banyak.Armatur selalu diam

(tidak bergerak).Oleh karena itu, komponen ini juga disebut dengan

stator.Lilitan armatur generator dalam wye dan titik netral dihubungkan ke

tanah.

Stator dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang

berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar.Dengan inti

ferromagnetik yang bagus berarti permeabilitas dan resistivitas dari bahan

tinggi.Gambar 2.3 berikut memperlihatkan alur stator tempat kumparan

jangkar.

Gambar 2.3 Inti Stator dan Alur pada Stator

Stator terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

1. Rangka stator

Rangka stator merupakan rumah (kerangka) yang menyangga

(6)

2. Inti Stator

Inti stator terbuat dari laminasi-laminasi baja campuran atau

besimagnetic khusus terpasang ke rangka stator.

3. Alur (slot) dan Gigi

Alur dan gigi merupakan tempat meletakkan kumparan stator.

Gambar 2.4 Bentuk-bentuk Alur

4. Kumparan Stator (Kumparan Jangkar)

Kumparan jangkar biasanya terbuat dari tembaga. Kumparan

inimerupakan tempat timbulnya ggl induksi.

(7)

2.3 Rangkaian Belitan Stator dan Rotor

2.3.1 Belitan Stator

Ada dua jenis belitan stator yang banyak digunakan untuk generator

sinkron 3 phasa, yaitu:

1. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).

2. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

1. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).

Gambar 2.6 memperlihatkan belitan satu lapis karena hanya ada satu sisi

lilitan di dalam masing - masing alur. Bila kumparan tiga phasa dimulai pada Sa,

Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu

hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan phasa dipisahkan sebesar 120

derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus ggl penuh akan dihasilkan bila

rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh

menunjukkan 360 derajat listrik.

(8)

2. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada Gambar 2.6 hanya mempunyai

satu lilitan per kutub per phasa, akibatnya masing – masing kumparan hanya dua

lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar, masing-masing penghantar

yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama. Masing –

masing tegangan phasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar

dan jumlah total dari penghantar per phasa.

Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif

dalam penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga

melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk

mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi

dalam beberapa alur per kutub per phasa.

Pada masing masing alur ada dua sisi lilitan dan masing – masing lilitan

memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak ke dalam

alur biasanya disebut winding overhang, sehingga tidak ada tegangan dalam

winding overhang.

2.3.2 Belitan Rotor

Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian

tegangan dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator. Generator sinkron memiliki

dua tipe rotor, yaitu :

1).Rotor berbentuk kutub sepatu (salient pole)

2).Rotor berbentuk kutub dengan celah udara sama rata (cylindrical)

Perbedaan utama antara keduanya adalah salient pole rotor digerakkan oleh

(9)

turbin uap berkecepatan tinggi. Sebagian besar turbin hidrolik harus berputar pada

kecepatan rendah (50 – 300 rpm). Salient pole rotor dihubungkan langsung ke

roda kincir dan frekuensi yang diinginkan 50 Hz. Jumlah kutub yang dibutuhkan

di rotor jenis ini sangat banyak. Sehingga dibutuhkan diameter yang besar untuk

memuat kutub yang sangat banyak tersebut. Cylindrical rotor lebih kecil dan

efisien daripada turbin kecepatan rendah. Untuk 2 kutub, frekuensi 50 Hz,

putarannya 3000 rpm. Untuk 4 kutub, putarannya 1500 rpm.

2.4 Prinsip Kerja Generator Sinkron

Adapun prinsip kerja dari suatu generator sinkron adalah:

1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber

eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan

medan. Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan

maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.

2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera

dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.

3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang

dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor,

akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar

yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah

besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang

melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada

ujung-ujung kumparan tersebut.

Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang

(10)

kumparan jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada

ketiga kumparan jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 1200 satu sama

lain. Setelah itu ketiga terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk

menghasilkan energi listrik.

Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan

kecepatan putar generator.Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian

elekromagnet dengan suplai arus DC.Medan magnet rotor bergerak pada arah

putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin

dengan frekuensi elektrik pada stator dijelaskan pada Sub-bab 2.7 .

Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan

magnet, persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan putar

rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan

tetap pada frekuensi 50 Hz atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada

kecepatan tetap dengan jumlah kutub mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh

untuk membangkitkan 60 Hz pada mesin dua kutub, rotor arus berputar dengan

kecepatan 3600 rpm.Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub,

rotor harus berputar pada 1500 rpm.

2.5 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron

Tegangan induksi Ea dibangkitkan pada fasa generator sinkron. Tegangan

ini biasanya tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator.

Tegangan induksi sama dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada

arus jangkar yang mengalir pada mesin. Beberapa faktor yang menyebabkan

(11)

1. Distorsi medan magnet pada celah udara oleh mengalirnya arus pada

stator, disebut reaksi jangkar.

2. Induktansi sendiri kumparan jangkar.

3. Resistansi kumparan jangkar.

4. Efek permukaan rotor kutub sepatu.

Stator terdiri dari belitan-belitan. Suatu belitan konduktor akan terdiri dari

tahanan Ra dan induktansi Xla maka rangkaian ekivalen suatu generator sinkron

dapat dibuat seperti Gambar 2.5

Gambar 2.7 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron

Dengan melihat Gambar 2.5 maka dapat ditulis Persamaan tegangan generator

sinkron sebagai berikut :

Ea = V + jXarIa + jXlaIa + RaIa...(2.1)

Dan persamaan terminal generator sinkron dapat ditulis

V = Ea – jXarIa – jXlaIa – RaIa...(2.2)

Dengan menyatakan reaktansi reaksi jangkar dan reaktansi fluks bocor sebagai

reaktansi sinkron, atau Xa = Xar + Xla dapat dilihat pada Gambar 2.15 maka

persamaan menjadi :

(12)

Sehingga rangkaian ekivalen generator sinkron tiga fasa dapat digambarkan.

Gambar di bawah ini menunjukkan rangkaian penuh dari suatu generator sinkron

tiga fasa :

Gambar 2.8 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron 3 Fasa

Gambar di atas menunjukkan suatu sumber DC (VF) yang disuplai ke

rangkaian medan rotor (yang ditunjukkan oleh induktansi dan resistani yang

terhubung seri). Resistor (RF) dihubungkan secara seri dengan resitor yang dapat

(13)

2.6 Reaksi Jangkar Generator sinkron

Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang mengalir

pada kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara hanya fluksi

arus medan rotor. Namun, jika generator sinkron diberi beban, arus jangkar Ia

akan mengalir dan membentuk fluksi jangkar. Fluksi jangkar ini kemudian

mempengaruhi fluksi arus medan dan akhirnya menyebabkan berubahnya harga

tegangan terminal generator sinkron. Reaksi ini kemudian dikenal reaksi jangkar.

Pengaruh yang ditimbulkan oleh fluksi jangkar dapat berupa distorsi, penguatan,

maupun pelemahan fluksi arus medan pada celah udara. Perbedaan pengaruh yang

ditimbulkan fluksi jangkar tergantng kepada beban dan factor daya beban, yaitu :

a) Untuk beban resistif (cosⱷ=1)

Pengaruh fluksi jangkar terhadapa fluksi fluksi medan hanyalah sebatas

mendistorsinya saja tanpa mempengaruhi kekuatannya.

b) Untuk beban induktif murni (cosⱷ = 0 lag)

Arus akan tertinggal sebesar 90 dari tegangan. Fluksi yang dihasilkan oleh

arus jangkar akan melewati fluksi arus medan. Dengan kata lain eaksi

jangkar akan demagnetizing artinya pengaruh reaksi jangkar akan

melemahkan fluksi arus medan.

c) Untuk beban kapasitif murni (cosⱷ = 0 lead)

Arus akan mendahului tegangan sebesar 90. Fluksi yang dihasilkan oleh

arus jangkar akan searah dengan fluksi arus medan sehingga reaksi jangkar

yang terjadi akan magnetizing artinya pengaruh reaksi jangkar akan

menguatkan fluksi medan magnet.

(14)

Pengaruh reaksi jangkar akan menjadi sebagian magnetizing dan sebagian

demagnetizing. Saat beban adalah kapsaitif, maka reaksi jangkatr akan

sebagian distorsif dan sebagian magnetizing. Sementara itu saat beban

adalah induktif, maka reaksi jangkar akan sebagian distorsif dan sebagian

demagnetizing. Namun pada prakteknya beban umumnya adalah induktif.

2.7 Kecepatan Putar Generator Sinkron

Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron dengan

kecepatan putar generator.Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian

elektromagnet dengan suplai arus DC.Medan magnet rotor bergerak pada arah

putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin

dengan frekuensi elektrik pada stator adalah:

�=�

P/2 = jumlah pasang kutub

Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan

magnet, persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan putar

rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan

tetap pada frekuensi 50Hz atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada

kecepatan tetap dengan jumlah kutub mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh

(15)

kecepatan 3600 rpm.Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub,

rotor harus berputar pada 1500 rpm.

Tegangan Internal Generator Sinkron

Besarnya tegangan induksi yang dibangkitkan pada stator sesuai dengan

Hukum Faraday yang menyatakan bahwa :

�=−��ⱷ

��

………

(2.5)

Dimana :

� : Gaya gerak listrik induksi � : Jumlah kumparan

�ⱷ

��: Laju fluks magnet

2.8 Sistem Eksitasi

Berdasarkan cara penyaluran arus searah pada rotor generator sinkron,

sistem eksitasi terdiri dari dua jenis yaitu sistem eksitasi dengan menggunakan

sikat (brushless excitation) dan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat

(brushless). Ada dua jenis sistem eksitasi dengan menggunakan sikat yaitu :

1. Sistem eksitasi konvensional (menggunakan generator arus searah).

2. Sistem eksitasi statis.

Sedangkan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat terdiri dari :

1. Sistem eksitasi dengan menggunakan baterai.

2. Sistem eksitasi dengan menggunakan Permanen Magnet Generator

(16)

2.8.1 Sistem Eksitasi Konvensional (Menggunakan Generator Arus Searah)

Untuk sistem eksitasi yang konvensional, arus searah diperoleh dari sebuah

generator arus searah berkapasitas kecil yang disebut eksiter. Generator sinkron dan

generator arus serah tersebut terkopel dalam satu poros, sehingga putaran generator

arus searah sama dengan putaran generator sinkron.

Tegangan yang dihasilkan oleh generator arus searah ini diberikan kebelitan

rotor generator sinkron melalui sikat karbon dan slip ring. Akibatnya arus searah

mengalir ke dalam rotor atau kumparan medan dan menimbulkan medan magnet

yang diperlukan untuk dapat menghasilkan tegangan arus bolak-balik pada

kumparan utama yang terletak distator generator sinkron.

Pada generator konvensional ini ada beberapa kerugian yaitu generator arus

searah merupakan beban tambahan untuk penggerak mula. Penggunaan slip ring

dan sikat menimbulkan masalah ketika digunakan untuk mensuplai sumber arus

searah padabelitan medan generator sinkron. Terdapat sikat arang yang menekan

slip ring sehingga timbul rugi gesekan pada generator utamanya. Selain itu pada

generator arus searah juga terdapat sikat karbon yang menekan komutator. Selama

pemakaian slip ring dan sikat harus diperiksa secara teratur, generator arus searah

juga memiliki keandalan yang rendah. Karena hal-hal seperti diatas dipikirkan

hubungan lain dan dikenal apa yang dikenal sebagai generator sinkron static

(17)

Gambar 2.9Sistem Eksitasi Meggunakan Generator Arus Searah

2.8.2 Sistem Eksitasi Statis

Sistem eksitasi statis menggunakan peralatan eksitasi yang tidak bergerak

(static), artinya peralatan eksitasi tidak ikut berputar bersama dengan rotor

generator sinkron.Sistem eksitasi statis (static excitation sistem) atau disebut juga

dengan self excitation merupakan sistem eksitasi yang tidak memerlukan

generator tambahan sebagai sumber eksitasi generator sinkron. Sumber

eksitasipada sistem eksitasi statis berasal dari tegangan output generator itu

sendiri yang disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan penyearah

thyristor.

Pada mulanya pada rotor ada sedikit magnet sisa, manet sisa ini akan

menimbulkan tegangan pada stator tegangan ini kemudian masuk dalam

penyearah dan dimasukkan kembali pada rotor, akibatnya medan magnet yang

dihasilkan makin besar dan tegangan AC naik demikian seterusnya sampai dicapai

tegangan nominal dari generator AC tersebut. Biasanya penyearah itu mempunyai

pengatur sehingga tegangan generator dapat diatur konstan. Bersama dengan

(18)

Dibandingkan dengan generator yang konvensional generator dengan sistem

eksitasi statis memang sudah jauh lebih baik yaitu tidak ada generator arus searah

(yang keandalannya rendah) dan beban generator arus searah pada penggerak

mula hilang.Eksiter diganti dengan eksiter yang tidak berputar yaitu penyearah

karena itu disebut eksiter statis.

Gambar 2.10Sistem Eksitasi Statis

Untuk keperluan eksitasi awal pada generator sinkron, maka sistem eksitasi

statis dilengkapi dengan field flashing. Hal ini dibutuhkan karena generator

sinkron tidak memiliki sumber arus dan tegangan sendiri untuk mensuplai

kumparan medan. Penggunaan slip ring dan sikat pada eksitasi ini menyebabkan

sistem eksitasi ini tidak efisien dan efektif.

2.9 Faktor yang Mempengaruhi Pemanasan

Suhu kerja dari suatu generator sangat erat hubungannya dengan usia,

karena keausan dari isolasinya merupakan fungsi waktu dan suhu. Keausan

merupakan gejala kimiawi yang melibatkan adanya oksidasi lambat dan

(19)

listrik. Kenaikan suhu juga disebabkan oleh rugi – rugi yang merupakan faktor

utama dalam menentukan usia pada generator. Oleh sebab itu pemanasan pada

generator harus dibatasi, dan tidak boleh melampaui batas – batas yang telah

ditentukan agar usia generator menjadi panjang.

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi pemanasan atau kenaikan

temperatur pada generator sinkron yang sedang beroperasi dapat dipisahkan

menjadi tiga bagian adalah:

a. Faktor yang menimbulkan panas, diantaranya rugi – rugi tembaga, rugi –

rugi besi dan rugi – rugi gesek (angin)

b. Faktor pendingin, yang mampu mengurangi panas yang timbul

c. Faktor perpindahan panas antara lain ketebalan isolasi belitan terselubung

danbelitan akhir serta konduktifitasnya.

2.9.1 Batas Rugi – Rugi Penyebab Pemanasan

Pertimbangan terhadap rugi – rugi mesin merupakan hal yang sangat

penting, karena rugi – rugi dapat menentukan :

a. Rugi – rugi dapat menentukan efisiensi mesin dan cukup berpengaruh

terhadap biaya pemakaiannya.

b. Rugi – rugi menentukan pemanasan mesin sehingga menentukan keluaran

daya atau ukuran yang dapat diperoleh tanpa mempercepat keausan

isolasi.

c. Jatuhnya tegangan atau komponen arus yang bersangkutan dengan rugi –

rugi yang dihasilkan harus diperhitungkan dengan semestinya dalam

(20)

Dengan mengetahui batas temperatur maksimum suatu isolasi yang

digunakan dalam sebuah generator sinkron akhirnya dapat diketahui pengaruh

yang terjadi pada saat stator generator diberikan pendingin udara tekan.

2.9.2 Panas Pada Stator

Generator sinkron terdiri dari kumparan jangkar yang terdapat pada stator

dan kumparan medan yang terdapat pada rotor. Rotor merupakan bagian yang

berputar di dalam generator, yang biasanya dalam bentuk penghantar yang terletak

di tengah stator. Pada dasarnya rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang

berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku – kuku yang terdapat pada

rotor berfungsi sebagai kutub – kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada

generator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor yang berasal dari

trafo exsitasi yang mengalirkan arus DC.

Jika penghantar di aliri arus, maka akan timbul medan magnet sebagaimana

fungsi dari kumparan rotor. Selain itu ada produk lain yang menjadi losses berupa

panas (rumusnya adalah I2Rt, dimana I = arus, R = tahanan kumparan, t = waktu).

Biasa disebut sebagai rugi – rugi kumparan medan sebesar sekitar 20 sampai 30%

dari rugi beban penuh.

Losses yang lain adalah pada inti rotor dimana pada inti rotor akan timbul

arus eddy. Kembali lagi, ada arus (arus eddy) ada tahanan di inti rotor maka akan

timbul losses berupa panas. Biasanya terjadi pada sepatu katub atau permukaan

besi medan, besar rugi besi adalah sekitar 20 sampai 30% dari rugi total pada

beban penuh. Selain itu ada juga panas yang disebabkan oleh gesekan angin

karena adanya jarak udara antara stator dan rotor. Biasanya rugi ini disebut

(21)

rugi total pada beban penuh. Diketahui besar efisiensi generator sebesar 95%

maka dapat kita cari besar rugi – rugi penyebab panas pada stator.

Karena adanya losses ( panas ) yang terjadi pada stator, walaupun itu kecil.

Tapi jika di biarkan tanpa ada penetralnya maka dalam jangka waktu tertentu akan

menyebabkan kerusakan isolasi ( penuaan isolasi ). Jika terjadi peristiwa penuaan

isolasi akan berakibat kerusakan pada stator.

Jika terjadi kerusakan di stator maka harus di lakukan pembongkaran mesin

generator. Sehingga butuh waktu dan biaya yang mahal untuk melakukannya.

Selain itu, terdapat kesulitan yang tinggi dalam membongkar mesin tersebut. Jadi

untuk menghindarinya, diberikanlah pendingin udara tekan pada generator

tersebut.

2.9.3 Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Stator

Generator sinkron tiga phasa adalah sumber utama pembangkit daya listrik

yang sudah tidak asing lagi dalam dunia kelistrikan.Hampir seluruh sistem

pembangkit tenaga listrik di dunia ini menggunakan generator sinkron sebagai

sumber daya listrik.

Dalam penggunaannya, generator beroperasi secara terus-menerus sesuai

dengan kebutuhan beban yang dilayaninya. Akibatnya generator akan

menimbulkan rugi-rugi panas akibat eddy current pada belitan stator/rotor. Panas

yang ditimbulkan generator ini dapat mempengaruhi kerja dari generator sehingga

dapat menurunkan efisiensi generator itu sendiri.

Beban yang dilayani generator sangat berpengaruh terhadap panas yang

timbul pada stator. Semakin besar beban yang di layani generator maka panas

(22)

semakin besar, agar daya yang di butuhkan tercapai. Sesuai dengan rumus I2Rt

dimana semakin besar arus maka panas pada stator juga akan semkin besar.

2.10Sistem Pendinginan Generator

Operasi generator selama prosespembangkitan tidak hanya menghasilkan

energi listrik, hal ini juga menghasilkan panas di dalamgenerator. Kenaikan

temperatur tidak dapatdihindari karena adanya arus pusar (eddy

current)merupakan efek dari proses konversi energi [6]. Sistempendinginan

generator dibutuhkan untuk hal-halsebagai berikut:

1. Menyerap panas yang timbul di dalamgenerator.

2. Melindungi isolasi. Hal ini karena panasyang lebih dapat merusak isolasi,

tetapidengan adanya sistem pendingin, panasdi dalam generator dapat

diserap.

3. Menaikkan efisiensi generator karenaoutput generator akan lebih besar

saatsistem pendingin digunakan.

2.11Kerugian Bila Tidak Ada SistemPendingin

Peralatan-peralatan yang terdapat padaPLTU membutuhkan perawatan yang

ekstra.Halini dikarenakan pada PLTU hampir semuaperalatan berhubungan

dengan suhu tinggi, baiksecara langsung maupun tidak

langsung.Sehingga,diperlukan suatu sistem pendingin agar suhuperalatan dapat

terjaga dari kondisi overheating [8].

Dalam menjaga peralatan dari kondisioverheating, sistem pendingin

peralatan juga harusmemiliki kemampuan yang tinggi dalammempertahankan

keadaan konstan baik untuktekanan maupun suhu.Dikarenakan, keadaan

(23)

sistem pendingin tidak bekerjadengan baik, maka rugi-rugi yang timbul

akansemakin besar.

Kerugian yang dapat ditimbulkanoleh panas di dalam generator meliputi:

1.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhipenurunan isolasi antara

lainkelembaban, vibrasi,keasaman, oksidasi, temperatur, dan waktu.

Faktor-faktortersebut dapat mengakibatkan suatu isolasimenjadi keras dan rapuh.Kondisi

tersebutmenyebabkan retaknya isolator, dimana crackingtersebut dapat

mengurangi kualitas isolator danbahkan menyebabkan gangguan hubung singkat

[8].

Penurunan kualitas isolator

2.

Nilai tahanan suatu bahan bergantung padahambatan jenisnya, dapat

dirumuskan:

Kerugian tembaga listrik

R= ρ l/A……….(2.6)

Dimana:

R = hambatan (Ω)

ρ = hambatan jenis (Ω.m)

l = panjang (m)

A = luas penampang (m2)

Hambatan jenis suatu penghantar dipengaruhioleh temperatur/ suhu pada

bahan tersebut.Semakin tinggi temperatur, maka nilai hambatanakan semakin

(24)

ρ= ρ0 (1+αt)………..(2.7)

Dimana:

ρ = hambatan jenis pada suhu t

ρ0 = hambatan jenis pada 0oC

α = koefisien resistansi temperatur pada0°C

t = temperatur

Dengan adanya peningkatan nilai tahanan,maka nilai rugi-rugi (I2R) akan

semakin besar.

3.

Operasi dalam generator dalam waktu yanglama dan kontinyu pada ruang

tertutup dapatmenimbulkan kerugian gesekan.Biasanya, rugi-rugigesekan terjadi

pada bantalan-bantalan (bearing)sehingga kondisi bearing tidak dalam kondisi

yangoptimal, seperti pada awal operasi. Pemanasan ataupeningkatan suhu akan

mempermudah bantalantersebut aus. Kerugian gesekan (friction loss)

4.

Di luar kesalahan elektrik maupun mekanik,waktu hidup dari suatu

peralatan listrik dibatasi olehtemperatur dari isolasinya.Semakin tinggitemperatur,

maka life time peralatan listrik semakinpendek.Dalam pengujian pada beberapa

material,diketahui bahwa waktu/ masa hidup suatu peralatanlistrik berkurang

sekitar 50% setiap kenaikan 10osuhu operasinya.Jumlah kerugian yang telah

disebutkan di atastidak boleh besar, dimana nilainya tidak bolehmelebihi 2% dari

output generator [8].

(25)

Oleh karena itu,sistem pendingin harus dapat mencegah

kenaikantemperature melebihi batas operasinya.Selain beberapa kerugian yang

dijelaskan di atas,alasan dibutuhkannya sistem pendinginan agar

suhuambient/sekitar tidak melebihi nilai kelas isolasinya.Dalam standar IEEE,

ditetapkan beberapa kelasyang memiliki batas maksimum nilai suhu

ambient.Setiap jenis bahan digolongkan pada kelas yangberbeda sesuai dengan

batas maksimum suhuambient yang dapat diterima oleh bahan tersebut.

2.12 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pendinginan Generator

Pendinginan pada generator dilakukan melalui dua proses yaitu proses

konveksi aliran udara yang mendinginkan stator dan rotor generator dan yang

kedua adalah proses konduksi aliran udara yang didinginkan oleh cooler

generator, lihat pada gambar berikut ini.

Faktor- faktor yang mempengaruhi sistem pendinginan generator:

1.

Udara ambient sangat mempengaruhi sistem pendinginan generator, karena

sistem pendinginan utama yaitu cooling tower dipengaruhi oleh udara

sekitar.Semakin dingin udara ambient semakin baik efisiensi pendinginan cooling

tower.Medium air yang digunakan untuk pendinginan cooler generator

menggunakan air siklus open loop yang merupakan air hasil pendinginan

langsung melalui cooling tower.

Udara ambient

2.

Medium yang digunakan untuk mendinginkan generator adalah air siklus

(26)

cooler generator. Dengan konduktifitas air yang tinggi akan meningkatkan

transfer panas sehingga meningkatkan efesiensi pendinginan cooler.

3.

Salah satu penyebab utama kualitas pendinginan turun adalah kondisi cooler

generator yang kotor. Sehingga secara periodik harus dilakukan pembersihan

cooler untuk menaikkan efisiensi pendinginan cooler generator. Kondisi kebersihan dari cooler generator

4. Unbalance Voltage pada generator

Kondisi tegangan yang tidak sama untuk masing-masing fase akan

menyebabkan panas yang ditimbulkan oleh generator akan lebih besar. Sehingga

kondisi ini harus diperhatikan, karena kondisi ini selain dipengaruhi oleh tahanan

dari belitan stator juga dipengaruhi oleh pembebanan sistem, maka diperlukan

koordinasi secara menyeluruh dari pembangkit transmisi hingga distribusi.

5.

Kebersihan pada cooling tower sangat berpengaruh karena media air yang

digunakan adalah air open loop yaitu air yang sama digunakan pada kondenser. Kebersihan pada Cooling Tower

6.

Pada pengoperasian ball tube cleaning , bola-bola pembersih kondenser

akan ditangkap oleh separator, akan tetapi ada beberapa dari bola-bola pembersih

akan lolos pada saluran open loop. Jika strainer sebelum generator cooler rusak

maka bola-bola pembersih tersebut akan menyumbat generator cooler, sehingga

akan menyebabkan berkurangnya kapasitas pendinginan. Jika terlalu banyak yang

(27)

2.13 Resistansi

Semakin naik beban maka akan semakin tinggi temperatur, bisa kita lihat

dari rumus RT(T) = Ro (1 + αT). Dimana antara temperatur dengan beban resistif

sebanding dengan temperatur. Jika kita lihat dari rumus P = V I cos θ, maka

semakin tinggi beban maka arus akan semakin besar sehingga akan memperbesar

rugi – rugi I2 R. Semkin besar rugi – rugi yang terjadi maka temperatur akan

semakin besar.

Pada perhitungan analisa data, saya menggunakan rumus resistansi sebagai

berikut.

�2 �1=

�+�2

�+�1… … … (2.8)

Di mana R1 dan R2 berturut – turut adalah resistansi penghantar pada suhu – suhu

t1 dan t2 dalam derajat Celcius dan T adalah konstanta. Nilai – nilai konstanta T

adalah sebagai berikut :

T KETERANGAN

234,5 Untuk tembaga “annealed” dengan konduktivitas 100%

241 Untuk tembaga “hard drawn” dengan konduktivitas 97,3%

Gambar

Gambar 2.1Konstruksi Generator Sinkron
Gambar 2.2 Rotor Generator Sinkron
Gambar 2.3 Inti Stator dan Alur pada Stator
Gambar 2.4 Bentuk-bentuk Alur
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner yang telah tersebar terdiri dari 45 butir pernyataan dengan menggunakan enam (6) skala Likert. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini ialah

Hipotesis pada penelitian ini mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis Lectora dapat meningkatkan pemahaman materi mata kuliah Praktik Batu pada

Puji syukur penulis ucapkan kepada Dewa Tuhan atas nikmat, karunia dan kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Gambaran

“ PEMBUATAN FILM PLASTIK BIODEGREDABLE DARI PATI JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN KULIT KUPANG DAN PLASTICIZER GLISEROL ”. Surabaya, 11

JUDUL : JANGAN SEMBARANGAN AMBIL KEPUTUSAN ABORSI MEDIA : MINGGU PAGI. TANGGAL : 10

Injury to Pulmonary endothelium and alveolar epithelium Peningkatan Permeabilitas Pulmonary oedema Flooded alveoli Disrupted Lung Architecture Penurunan Complience Paru1.

Conclusion : Overall the overview knowledge level of pregnant women about the needs of consuming iron contained supplement in Padang Bulan Health Center is in good category.

Identifikasi bakteri pada Susu Kental Manis ditemukan bakteri Escerichia Coli, Bacillus Subtillis, Klebsiella Pneuomoniae, Staphylococcus Aureus, Pseudomonas Aeruginosa,