Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour) Merr.) Terhadap Otot Polos Trakea Marmut Terisolasi dan
Pengaruhnya pada Fosfodiesterase
Abstrak
Asma merupakan penyakit yang mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan dengan prevalensi di Indonesia sekitar 5,6%. Salah satu tujuan pengobatan asma yaitu menurunkan kontraksi otot polos bronkus. Pugun tanoh merupakan tanaman herbal yang digunakan untuk mengobati asma, tetapi perlu dilakukan suatu penelitian untuk membuktikannya secara ilmiah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah ekstrak etanol daun pugun tanoh memiliki efek relaksasi terhadap otot polos trakea marmut terisolasi yang diinduksi dengan asetilkolin.
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan karakteristik simplisia, skrining fitokimia simplisia dan ekstrak, dan uji efek relaksasi dengan menggunakan trakea marmut terisolasi. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kontraksi otot polos trakea marmut terisolasi. Sebelum dilakukan pengujian, trakea marmut terisolasi diekuilibrasi selama 45 menit sampai diperoleh kondisi yang stabil di dalam larutan Kreb’s dengan suhu 37oC yang diaerasi gas karbogen. Pengujian efek relaksasi dilakukan setelah trakea marmut dikontraksi dengan asetilkolin (EC80: 1,39x10-3 M), kemudian diberikan konsentrasi kumulatif ekstrak etanol daun pugun tanoh (1-8 mg/mL). Pengujian mekanisme efek relaksasi ekstrak etanol daun pugun tanoh (EEDPT) dilakukan dengan menginkubasi trakea dengan teofilin 10-4 M selama 20 menit kemudian dikontraksi dengan asetilkolin (EC80: 1,39x10-3 M), selanjutnya diberikan konsentrasi kumulatif EEDPT (1-8 mg/mL).
Hasil karakterisasi simplisia daun pugun tanoh diperoleh kadar air 5,96%, kadar sari larut dalam air 16,36%, kadar sari larut dalam etanol 13,65%, kadar abu total 8,56% dan kadar abu tidak larut asam 1,00%. Hasil skrining fitokimia dari simplisia dan ekstrak etanol daun pugun tanoh menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, tannin, glikosida, saponin, dan steroid/triterpenoid. Hasil pengujian efek relaksasi memperlihatkan bahwa EEDPT dapat menurunkan kontraksi otot polos trakea marmut yang diinduksi asetilkolin dan adanya korelasi positif antara peningkatan konsentrasi EEDPT dengan efek relaksasi trakea (r = 0,981; p<0,05). Pengujian mekanisme terkait dengan penghambatan fosfodiesterase tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trakea yang diinkubasi dengan teofilin dengan yang tidak diinkubasi (uji-t independen, p>0,05 untuk semua dosis). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa EEDPT memiliki efek relaksasi terhadap otot polos trakea marmut terisolasi yang diinduksi asetilkolin. Mekanisme efek relaksasi EEDPT dimediasikan melalui penghambatan fosfodiesterase (PDE).
Kata kunci: Curanga fel-terrae (Lour) Merr., trakea, relaksasi, fosfodiesterase
Relaxation Effect of The Ethanolic Extract of Pugun Tanoh Leaves (Curanga fel-terrae (Lour) Merr.) on Smooth Muscle of Guinea Pig's Trachea Isolated
and Its Effect on Phosphodiesterase
Abstract
Asthma is a disease that results in narrowing of the respiratory tract with a prevalence of approximately 5.6% in Indonesia. Goal of asthma treatment is to lose bronchial smooth muscle contraction. Pugun Tanoh is an herbal plant that is used to treat asthma, but need to do a study to prove it scientifically. The purpose of this study to prove the ethanolic extract of pugun tanoh leaves has a relaxation effect on smooth muscle of guinea pig's trachea isolated induced by acetylcholine.
This research includes the examination of characteristics simplicia, phytochemical screening of simplicia and extract, and relaxation effect tested by using guinea pig's trachea isolated. The parameter measured in this study was the contraction of smooth muscle of guinea pig's trachea isolated. Prior to testing, the guinea pig's trachea isolated were equilibrated for 45 minutes until a stable condition in the Kreb's solution with temperature of 37oC aerated of carbogen's gas. Test of relaxation effect conducted after guinea pig's trachea contracted with acetylcholine (EC80: 1.39x10-3 M), and then given a cumulative concentration of ethanolic extract of pugun tanoh leaves (1-8 mg/mL). Testing the mechanism of relaxation effect of the ethanolic extract pugun tanoh leaves (EEDPT) performed by incubating the trachea with theophylline 10-4 M for 20 min and then contracted with acetylcholine (EC80: 1.39x10-3 M), then given a cumulative concentration EEDPT (1-8 mg/mL).
The results obtained characteristics simplicia of pugun tanoh leaves, water content of 5.96%, levels of water-soluble extract 16.36%, levels of ethanol-soluble extract 13.65%, total ash content of 8.56% and ash content that does not dissolve in acid 1.00%. The results of phytochemical screening of simplicia and ethanolic extract of pugun tanoh leaves showed that it contains the flavonoid, tannin, glycoside, saponin, and steroid/triterpenoid. The results relaxation effect tested showed EEDPT could lowered contraction smooth muscle of guinea pig's trachea induced by acetylcholine and there was positive correlation between increased concentrations of EEDPT with relaxation effect trachea (r = 0.981; p<0.05). Testing the mechanisms associated with inhibition of phosphodiesterase there was no significant differences between the trachea incubated with theophylline with was not incubated (independent t-test , P> 0.05 for all doses). In this study it can be concluded that EEDPT has a relaxation effect on smooth muscle of guinea pig's trachea isolated induced by acetylcholine. The mechanism of the relaxation effect of EEDPT mediated through inhibition phosphodiesterase (PDE).
Keywords: Curanga fel-terrae (Lour) Merr., trachea, relaxation, phosphodiesterase