• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Kadar Homosistein Serum Dengan Skor Vitiligo Area Scoring Index pada Pasien Vitiligo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Kadar Homosistein Serum Dengan Skor Vitiligo Area Scoring Index pada Pasien Vitiligo"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Naskah penjelasan kepada subjek penelitian

Yth, Bapak / Ibu / Saudara / i.

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, saya dr. Dina Rizki Utami

Hasibuan yang bertugas di Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik Medan.

Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian tentang vitiligo dengan judul "

Hubungan antara kadar homosistein serum dengan skor Vitiligo Area Scoring

Index pada pasien vitiligo"

Homosistein adalah suatu zat yang beredar dalam darah yang memiliki

peran dalam pembentukkan dan perkembangan dari penyakit vitiligo. Vitiligo

merupakan suatu kelainan yang didapat dengan gambaran bercak putih biasanya

tanpa gejala tambahan. Dikatakan terdapat beberapa perbedaan ras, jenis kelamin

dan usia pada tiap penderita penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kadar homosistein dalam darah pada pasien vitiligo. Hasil dari

penelitian ini akan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya mengenai penyakit kulit vitiligo yang akan meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan kepada pasien di kemudian hari.

Pertama akan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara umum dan

pemeriksaan kelainan kulit lalu dilakukan pengambilan darah sebanyak 3 ml.

Pengambilan darah akan dilakukan dengan menggunakan jarum suntik di daerah

lipat lengan dengan posisi berbaring atau duduk. Selama proses pengambilan

(2)

timbul rasa sakit lagi. Jika terjadi pembengkakan pada daerah tusukan beberapa

hari setelah pengambilan darah, Bapak / Ibu / Saudara / i dapat menghubungi saya

di nomor 085359977701 atau pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat

dengan terlebih dahulu menghubungi saya.

Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak terdapat unsur paksaan serta tidak

dibebankan biaya apapun terhadap Bapak / Ibu / Saudara / i . Kerahasiaan dari

data akan tetap dijaga.

Persetujuan keikutsertaan Bapak /Ibu / Saudara / i terhadap penelitian ini

ditandai dengan menandatangani surat persetujuan untuk mengikuti penelitian.

Sebagai rasa terima kasih saya atas keiikutsertaan Bapak / Ibu /Saudara/i, saya

akan memberikan biaya pengganti transportasi dan makanan.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu/

Saudara /i diucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Peneliti

(3)

LAMP1RAN 2.

Persetujuan setelah penjelasan (Informed consent)

Setelah mendapat penjelasan tentang penelitian ini, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Umur : Tahun

Alamat :

Dengan ini menyatakan secara sukarela SETUJU untuk ikut serta dalam

penelitian.

Demikianlah surat pernyataan persutujuan ini dibuat dengan sebenarnya dalam

keadaan sadar tanpa adanya paksaan dari siapapun.

Medan, / /20

Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan

(4)
(5)

Pekerjaan : 1. Pegawai Negeri Sipil / TNI/ Polri

Riwayat penyakit keluarga yang menderita penyakit kulit yang sama :

Dijumpai* : ( ) Ayah

( ) Ibu

( ) Saudara kandung, yaitu : ( ) abang / kakak

( ) adik

( ) Anak

Riwayat penyakit terdahulu :

PEMERIKSAAN FISIK

Status generalisata

Keadaan umum :

Gizi : Berat badan :

(6)

Tekanan darah :

Frekuensi nadi :

Suhu :

Frekuensi pernapasan :

Keadaan spesifik

Kepala :

Leher :

Toraks :

Abdomen :

Genitalia :

Ekstremitas :

Status dermatologikus

Lokalisasi :

Efloresensi :

(7)

DIAGNOSIS BANDING :

Pemeriksaan kadar homosistein dalam serum

Nilai :

(8)
(9)
(10)

79

Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Riw. Keluarga Lama mengalami Tipe klinis Homosistein VASI

IBP Perempuan 22 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 14 Nonsegmental 10.76 10.1

DS Perempuan 34 Perguruan tinggi PNS/TNI/POLRI Tidak dijumpai 2 Nonsegmental 8.43 1.15

LS Perempuan 56 SD atau sederajat Wiraswasta Tidak dijumpai 1 Nonsegmental 7.14 1.51

RSS Perempuan 49 SMP atau sederajat Tidak bekerja Tidak dijumpai 3 Nonsegmental 19.32 4.745

Y Laki-laki 46 SMA atau sederajat PNS/TNI/POLRI Tidak dijumpai 1 Nonsegmental 11.69 0.225

SJ Perempuan 51 SD atau sederajat Tidak bekerja Tidak dijumpai 1 Nonsegmental 11.31 11.24

LS Perempuan 55 Perguruan tinggi PNS/TNI/POLRI Tidak dijumpai 15 Nonsegmental 8.97 0.35

DK Perempuan 31 Perguruan tinggi Pegawai swasta Tidak dijumpai 1 Nonsegmental 8.74 0.07

YPP Laki-laki 43 SMA atau sederajat Wiraswasta Tidak dijumpai 15 Nonsegmental 11.4 9.65

PNH Perempuan 33 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 11 Nonsegmental 9.38 4.3

AH Laki-laki 24 Perguruan tinggi Pegawai swasta Tidak dijumpai 4 Nonsegmental 13.64 2.78

S Perempuan 43 SMA atau sederajat Pegawai swasta Dijumpai 10 Nonsegmental 11.67 23.25

BT Perempuan 47 Perguruan tinggi PNS/TNI/POLRI Tidak dijumpai 9 Nonsegmental 9.89 12.55

IWS Perempuan 37 SMA atau sederajat Wiraswasta Dijumpai 9 Nonsegmental 10.18 7.78

AM Perempuan 44 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 4 Nonsegmental 11.78 0.2

KT Laki-laki 69 SD atau sederajat Wiraswasta Tidak dijumpai 4 Nonsegmental 14.31 3.45

HT Laki-laki 40 Perguruan tinggi Wiraswasta Dijumpai 14 Nonsegmental 12.41 7.45

RS Laki-laki 31 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 16 Nonsegmental 11.93 1.2

RS Laki-laki 45 SMA atau sederajat Wiraswasta Dijumpai 10 Nonsegmental 13.03 10.8

BNG Perempuan 48 SMA atau sederajat Tidak bekerja Dijumpai 1 Nonsegmental 12.02 14

LP Laki-laki 42 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 35 Nonsegmental 15.73 38.675

ES Perempuan 29 Perguruan tinggi Wiraswasta Tidak dijumpai 1 Nonsegmental 5.58 1.3

MGP Perempuan 18 SMP atau sederajat Tidak bekerja Tidak dijumpai 6 Nonsegmental 7.38 1.5

NKL Perempuan 54 SMA atau sederajat Tidak bekerja Tidak dijumpai 12 Segmental 10.47 0.5

DPV Perempuan 41 Perguruan tinggi Tidak bekerja Tidak dijumpai 11 Nonsegmental 11.44 15

OR Perempuan 23 SMA atau sederajat Pegawai swasta Tidak dijumpai 19 Nonsegmental 6.85 4.7

L Perempuan 21 SMA atau sederajat Tidak bekerja Dijumpai 16 Nonsegmental 7.11 2

HN Perempuan 29 Perguruan tinggi PNS/TNI/POLRI Tidak dijumpai 18 Nonsegmental 7.81 29.1

TS Perempuan 66 Perguruan tinggi Tidak bekerja Tidak dijumpai 6 Nonsegmental 10.8 2.9

EDH Perempuan 45 Perguruan tinggi Pegawai swasta Tidak dijumpai 3 Nonsegmental 8.68 3.945

(11)

Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Homosistein

WS Perempuan 40 Perguruan tinggi 7.79

TM Perempuan 57 Perguruan tinggi 9.97

FP Perempuan 28 Perguruan tinggi 11.89

BR Laki-laki 26 Perguruan tinggi 13.91

E Laki-laki 52 Perguruan tinggi 11.02

IT Perempuan 50 Perguruan tinggi 8.97

Ls Perempuan 29 Perguruan tinggi 11.58

Fs Perempuan 49 Perguruan tinggi 10.39

Rc Laki-laki 27 Perguruan tinggi 12.6

NI Perempuan 28 Perguruan tinggi 8.24

N Perempuan 52 Perguruan tinggi 12.63

LH Perempuan 29 Perguruan tinggi 12.92

U Perempuan 56 Perguruan tinggi 10.04

MT Laki-laki 36 Perguruan tinggi 10.21

ME Laki-laki 49 Perguruan tinggi 12.2

A Perempuan 55 Perguruan tinggi 14.59

GP Perempuan 33 Perguruan tinggi 10.1

WTM Perempuan 31 Perguruan tinggi 8.67

KY Perempuan 31 Perguruan tinggi 7.36

LM Perempuan 39 Perguruan tinggi 9.87

IT Laki-laki 63 Perguruan tinggi 13.89

KS Perempuan 46 Perguruan tinggi 9.23

NS Perempuan 42 Perguruan tinggi 8.19

SS Laki-laki 48 Perguruan tinggi 11.45

LP Laki-laki 50 Perguruan tinggi 11.47

H Perempuan 48 SMA atau sederajat 10.47

RA Perempuan 42 SMA atau sederajat 8.84

(12)

LAMPIRAN 7. Hasil Uji Statistik

Hubungan antara kadar homosistein serum dengan skor VASI

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kadar homosistein .119 30 .200* .955 30 .225

Skor VASI .220 30 .001 .765 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

(13)

Correlations

Kadar

homosistein Skor VASI

Spearman's rho Kadar homosistein Correlation Coefficient 1.000 .281

Sig. (2-tailed) . .133

N 30 30

Skor VASI Correlation Coefficient .281 1.000

Sig. (2-tailed) .133 .

N 30 30

Perbedaan kadar homosistein serum dengan kontrol

Tests of Normality

*. This is a lower bound of the true significance.

Group Statistics

Subjek/Kontrol N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kadar homosistein Vitiligo 30 10.6617 2.88945 .52754

(14)

Homosistein berdasarkan jenis kelamin pada kelompok vitiligo

*. This is a lower bound of the true significance.

Test Statisticsb

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

a. Not corrected for ties.

(15)

Report

Hubungan antara homosistein dengan usia pada kelompok vitiligo

Tests of Normality

*. This is a lower bound of the true significance.

Correlations

Kadar homosistein Pearson Correlation .385* 1

Sig. (2-tailed) .036

N 30 30

(16)

Hubungan antara kadar homosistein dengan riwayat keluarga

Riwayat keluarga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kadar homosistein Tidak dijumpai 24 10.5596 3.07511 .62770

Dijumpai 6 11.0700 2.16210 .88267

Hubungan antara kadar homosistein serum dengan lama mengalami

Tests of Normality

(17)
(18)
(19)

LAMPIRAN 9. Foto

A. Foto saat pengambilan sampel darah B. Derajat depigmentasi 75%

C. derajat depigmentasi 90% D. Derajat Depigmentasi 100% A

C D

(20)

Lampiran 10.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

1. Nama : dr. Dina Rizki Utami Hasibuan

2. Tempat & Tanggal lahir : Medan, 10 April 1988

3. Usia : 28 Tahun

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Status : Menikah

6. Pendidikan : Sarjana Kedokteran

7. Agama : Islam

8. Kebangsaan : Indonesia

9. Alamat : Suka Teguh no.9, Medan

10. Telepon/HP : 0853-599-777-01

Pendidikan Formal

1. SD : SD Swasta Harapan 1 Medan

2. SMP : SLTP Swasta Harapan 1 Medan

3. SLTA : SMA Negeri 1 Medan

4. S1 : Universitas Sumatera Utara

Gambar

Gambar  1. Derajat depigmentasi VASI

Referensi

Dokumen terkait

Bayam adalah jawaban yang tepat untuk melawan anemia karena kandungan zat besi pada sayuran bayam sangat baik untuk pembentukan sel darah merah.. Lebih dari

UNFPA bangga telah berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini dengan memberikan bantuan teknis kepada Kementerian Kesehatan dan ARI dan berharap bahwa buku saku ini akan

KEGIATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DI PROVINSI JAWA BARAT.

Selanjutnya, dalam buku pedoman pelatihan “Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum: Evaluasi Diri Sekolah” dikemukakan bahwa EDS

Kategori verba kejadian dalam kajian ini diilustrasikan dengan komponen semantis ‘sesuatu terjadi pada sesuatu/seseorang karena seseorang yang lain melakukan sesuatu’.. Verba

Abstrak: Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan metakognisi mahasiswa perempuan dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif dalam menyelesaikan masalah bangun datar. Subjek

Mengingat upaya peningkatan kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui pendekatan siklus hidup, dimana kebutuhan akan pelayanan kesehatan untuk setiap tahapan individu

Hasil tersebut akan memberikan informasi tentang pengendalian kualitas hasil proses produksi botol dengan metode yang sesuai, yaitu dengan peta kendali Kernel, dan