• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PEREKONOMIAN PADA MASA RASULULLAH SAW

The Concept Of Economic at The Time Rasulullah SAW

Makalah Diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu ; Zein Muttaqin, S.E.I., M.A

DISUSUN OLEH : Wiwik Mislianti 14423096

Nur Azizah 14423187

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Konsep Perekonomian Pada Masa Rasulallah” tanpa suatu halangan apapun, dan terima kasih kepada bapak Zein Muttaqin,S.E.I.,M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.

Penulisan makalah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini kami mendapat bantuan dan masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Segala usaha telah kami lakukan untuk menyelesaikan makalah ini. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentu masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan wawasan kami, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi menyempurnakan penulisan makalah ini karena tidak ada gading yang tak retak.

Akhir kata semoga penulisan makalah ini dapat menambah wawasan kita semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, 27 Mei 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ……….. KATA PENGANTAR………..

DAFTAR ISI ………..

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang………

Rumusan masalah………...

Tujuan ……….

BAB II PEMBAHASAN

Perekonomian pada masa Rasulullah Saw………..

Sumber pendapatan sekunder dan primer pada masa Rasulullah Saw…………

BAB III PENUTUP

Kesimpulan………

Saran………..

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi islam menjadi suatu yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah islam. Walaupun sejumlah literature tidak secara implisit menyebutkan keberadaan pemikiran ekonomi islam, tetapi hal ini diakibatkan perkembangan ekonomi islam tidak dipisahkan dari perkembangan social kemasyarakatan. Disamping itu, ekonomi bukan ilmu spesifik yang menjadi alasan untuk dipisahkan dari perkembangan sosial kemasyarakatan di masa Rasulullah SAW dan Khulaurasyidin.tetapi bukan berarti pemikiran tentang ekonomi minim, tetapi hal ini menunjukkan tidak adanya pemisahan antara satu urusan dengan urusan lain dalam mencari keridhoan Allah.

Mengapa saat ini perkembangan pemikiran ekonomi islam kurang dikenal dan kurang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat ?hal ini dikarenakan kajian-kajian pemikiran ekonomi islam kurang tereksplorasi ditengah maraknya dominasi ilmu ekonomi konvensional yang lebih banyak digunakan pada saat ini., baik di negara maju maupun berkembang. Akibatnya perkembangan ekonomi islam, yang telah ada sejak tahun 600 M, kurang begitu dikenal oleh masyarakat.

Pemikiran ekonomi islam diawali sejak Muhammad Saw dipilih sebagai seorang rasul (utusan Allah), Rasulullah Saw mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan degan masalah kemasyarakatan, selain masalah hukum, politik,juga masalah perniagaan atau ekonomi. Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian Rasulullah Saw, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan.

(5)

B. Rumusan Masalah

Di atas sudah disinggung sedikit mengenai perkembangan ekonomi islam yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah islam itu sendiri dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan ekonomi islam dikarenakan ilmu ekonomi kovensional lebih dikenal serta umum dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan permasalahan diatas muncullah pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana perekonomian di masa Rasulullah Saw ?

2. Apa saja sumber pendapatan sekunder dan pendapatan primer pada masa Rasulullah Saw ?

C. Tujuan

Dari pertanyaan diatas maka Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menyampaikan bagaimana perekonomian pada masa Rasulullah Saw

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perekonomian di Masa Rasulullah Saw

Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abd Al-Muthallib bin Hasyim bin Abd Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Al-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Ibunya bernama Aminah binti Wahb bin Abd Manaf bin Zuhrab bin Kilab. Muhammad Saw lahir, pagi senin 12 rabiul awal, bertepatan tanggal 20 april 571 M, [ CITATION Abd01 \l 1033 ]. Dirumah Abd Al-Muthallib dan dibidani oleh Al-Syifa, ibu Abd Al-Rahman bin Auf.

Rasulullah diberi amanat untuk mengemban dakwah islam pada umur 40 tahun. Dalam memimpin umatnya Rasulullah saw tidak mendapatkan gaji atau upah sedikitpun dari negara, kecuali hadiah kecil yang umumnya berupa bahan makanan. Salah satu pemimpin kaum menawarkan miliknya kepada Rasulullah saw yang kemudian diberikan kepada Ummul Yaman, seorang ibu pengasuh.[ CITATION Adi01 \l 1033 ].

Rasulullah saw mendirikan majelis syura, majelis ini terdiri dari pemimpin kaum yang sebagian dari mereka bertanggung jawab mencatat wahyu. Pada tahun ke 6 hijriah sekretaris dengan bentuk yang sederhana telah dibangun. Utusan negara telah dikirim ke berbagai raja dan pemimpin-pemimpin. Orang-orang ini mengerjakan tugasnya dengan sukarela dan membiayai hidupnya dari sumber independen, sedangkan pekerjaan sangat sederhana tidak memerlukan perhatian penuh.

Bilal bertugas mengurus keperluan rumah tangga Rasulullah saw dan bertanggung jawab mengurus tamu-tamunya[ CITATION Adi011 \l 1033 ]. Umumnya orang-orang yang ingin bertemu Rasulullah saw adalah orang miskin. Mereka diberikan makanan dan juga pakaian. Demikian pula ketika Bilal tidak mempunyai uang, ia biasanya meminjam dari orang Yahudi, yang kemudian dibayar oleh Rasulullah.

Setelah Mekkah jatuh, jumlah delegasi yang datang bertamabah banyak sehingga tanggung jawab Bilal untuk melayani mereka bertambah. Dalam beberapa keadaan Rasulullah saw juga membiayai perjalanan mereka dan memberikan hadiah-hadiah. Rasulullah saw memerintahkan penerusnya untuk melanjutkan tradisi ini dalam sabdanya “seperti halnya aku memberikan hadiah kepada para delegasi itu, kalian juga harus melakukan hal yang sama.”

(7)

Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang,

maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.[ CITATION ABa05 \l 1033 ].

Rasulullah sawbiasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan perang tersebut menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk dirinya dan keluarganya, bagian kedua untuk kerabatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang membutuhkan dan orang yang sedang diperjalanan. Empat perlima bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut dalam perang, dalam kasus tertentu beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga mendapat bagian. Penunggang kuda mendapatkan dua bagian, untuk dirinya sendiri dan kudanya. Bagian untuk prajurit wanita yang hadir dalam perang untuk membantu beberapa hal tidak mendapatkan bagian dari rampasan perang.[ CITATION Adi012 \l 1033 ]

Selain pertempuran-pertempuran kecil, perang pertama antara orang-orang Mekkah dan muslim terjadi di Badar. Perang ini orang Mekkah menderita kekalahan dan banyak yang ditawan oleh orang muslim. Rasulullah saw menetapkan besar uang tebusannya rata-rata 4.000 dirham untuk tiap tawanan. Tawanan yang miskin dan tidak dapat memberi julah tersebut diminta untuk mengajar membaca sepuluh orang anak muslim. Melalui tebusan tersebut kaum muslim menerima uang.

Rasulullah saw mengadopsi praktik yang lebih manusiawi terhadap tanah pertanian yang ditaklukan sebagai fay’ atau tanah dengan pemilikan umum. Tanah-tanah ini dibiarkan dimiliki oleh pemilik dan menanam asal, sangat berbeda dari praktik kekaisaran Romawi dan Persia yang memisah-misahkan tanah-tanah ini dari pemiliknya dan membagikannya buat para elit militernya dan para prajurit. Semua tanah yang di hadiahkan kepada Rasulullah saw relatif lebih kecil jumlahnya dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak bertuan. Kebijakan ini tidak hanya membantu mempertahankan kesinambungan kehidupan administrasi dan ekonomi tanah-tanah yang dikuasai, melainkan juga mendorong keadilan antar generasi dan mewujudkan sikap egaliter dalam islam.[ CITATION Ume01 \l 1033 ]

Pada tahun kedua setelah hijrah shadaqoh fitrah diwajibkan shadaqoh yang juga dikenal dengan zakat fitrah ini diwajibkan setiap bulan puasa Ramadhan. Besarnya satu sha kurma, gandum, tepung keju atau kismis, atau setengah sha gandum untuk tiap muslim, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua dan dibayar sebelum shalat id fitri.

(8)

Sampai tahun ke 4 hijrah, pendapatan dan sumber daya negara masih sangat kecil. Kekayaan pertama dating dari Banu Nadir, suatu suku yang tinggal di pinggiran Madinah. Kelompok ini masuk dalam pakta Madinah tetapi mereka melanggar perjanjian, bahkan berusaha membunuh Rasulullah saw. Nabi meminta mereka meninggalkan kota, tetapi mereka menolaknya, nabi pun mengerahkan tentara dan mengepung mereka. Akhirnya mereka menyerah dan setuju meninggalkan kota dengan membawa barang-barang sebanyak daya angkut unta, kecuali baju baja. Semua milik Banu Nadir yang ditinggalkan menjadi milik Rasulullah saw menurut ketentuan Al-Qur’an, karena mereka mendapakan tanpa berperang. Rasulullah saw membagikan tanah ini sebagian besar kepada muhajjirin dan orang anshar yang miskin. Bagian Rasulullah saw digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Seorang muhajirin dari Banu Nadir yang telah masuk islam memberikan tujuh kebunnya, kemudian oleh Rsulullah saw dijadikan tanah shadaqah. Tujuh kebun penduduk Banu Nadir tersebut adalah wakaf islam pertama.[ CITATION Her011 \l 1033 ].

Khaibar dikuasai pada tahun ke 7 hijrah. Penduduknya menentan dan memerangi kaum muslim. Setelah pertempuran selama sebulanmereka menyerah dengan syarat dan berjanji meninggalkan tanahnya. Syarat yang diajukan diterima. Mereka mengatakan kepada Rasulullah saw. “kami memiliki pengalaman khusus dalam bertani dan berkebun kurma” dan meminta izin untuk tetap tinggal disana. Rasulullah saw mengabulkan permintaan mereka dan memberikan mereka setengah bagian hasil panen dari tanah mereka. Abdullah Ibnu Rawabah biasanya dating tiap tahun untuk memperkirakan hasil produksi dan membaginya menjadi dua bagian yang sama banyak.

Hal ini terus berlangsung selama masa kepemimpinan Rasulullah saw dan Abu Bakar, Rasulullah saw membagi khaibar menjadi 36 bagian dan tiap bagian dibagi lagi menjadi 100 area. Setengah bagian Rasulullah saw digunakan untuk keperluan delegasi, tamu dan sebagainya, dan setengah bagian lagi diberikan untuk 1.400 tentara dan 400 penunggang kuda (1.400+400= 1.800 bagian).[ CITATION Adi013 \l 1033 ]. Rasulullah saw juga menerima satu bagian biasa yang diberikan secara berkala kepada istri-istrinya sebanyak 80 unta penuh dengan kurma dan 80 unta penuh dengan gandum.

Pada masa Rasulullah saw besarnya jizyah satu dinar pertahun untukorang dewasa yang mapu membayarnya. Perempuan, anak-anak, pengemis, pendeta, orang tua, penderita sakit dan semua yang menderita penyakit dibebaskan dari kewajiban ini. Diantara ahli kitab yang harus memberi pajak, sejauh yang diketahui, adalah orang Najran yang beragama Kristen (tahun keenam setelah hijrah) orang-orang Allah. Adhruh dan Adhriat membayarnya pada perang Tabuk. Pembayaran tidak harus berupa uang tunai, tetapi dapat juga berupa barang atau jasa, seperti yang disebutkan Baladhuri dalam kitab Futuh al-Buldan ketika menjelaskan pernyataan lengkap perjanjian Rasulullah saw dengan orang-orang Najran yang jelas dikatakan : “setelah dinilai, dua ribu pakaian atau garmen masing-masing bernilai satu aukiyah, seribu garmen dikirim pada bulan rajab tiap tahun, seribu lagi pada safar tiap tahun. Tiap garmen bernilai satu aukiyah, kelebihan atau kekurangannya itu harus diperhitungkan. Nilai dari kurma, dan barang yang digunakan untuk subtitusi garmen harus diperhitungkan.

(9)

rampasan perang terhadap pendapatan kaum muslim selama 10 tahun kepemimpinan Rasulullah saw tidak llebih dari 2 persen.[ CITATION Her012 \l 1033 ]

B. Sumber Pendapatan Primer

Pendapatan utama bagi negara di masa Rasulallah saw adalah zakat dan ushr. Keduanya berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Zakat dan ushr merupakan kewajiban agama dan termasuk salah satu pilar Islam. pengeluaran keduanya sudah diuraikan secara jelas dan eksplisit di dalam al-Qur’an surat at-Taubah (9) ayat 60:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah utuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekannya) budak orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.

Pengeluaran untuk zakat tidak dapat dibelanjakan untuk penegeluaran umum negara .lebih jauh lagi zakat secara fundamental adalah pajak lokal. Menurut Bukhari, Rasulallah saw berkata kepada Muadz, ketika ia mengirimnya ke Yaman sebagai penumpul dan pemberi zakat:

“....katakanlan kepada mereka (penduduk Yaman) bahwa Allah telah mewajibkan mereka untuk membayar zakat yang akan diambil dari orang kaya diantara mereka dan memberikanya kepada orang miskin diantara mereka.”

Dengan demikian pemerintah pusat berhak menerima keuntungan hanya bila terjadi surplus yang tidak dapat didistribusikan lagi kepada orang-orang yang berhak, dan ditambah kekayaan yang dikumpulkan di Madinah, ibukota negara.

Pada masa Rasulallah, zakat dikenakan pada hal-hal berikut: 1 [Adiwaman A. Karim

(2001), , hal 34]

1. Benda logam terbuat dari emas seperti koin, perkakas, ornamen atau dalam bentuk lainnya.

2. Benda logam yang terbuat dari perak, seperti koin ,perkakas, ornamen atau dalam bentuk yang lainnya.

3. Binatang ternak unta, sapi, domba, kambing

4. Berbagai barang dagangan termasuk budak dan hewan 5. Hasil pertanian termasuk buah-buahan

6. Luqta, harta benda yang ditinggalkan musuh 7. Barang temuan.

Zakat emas dan perak ditentukan berdasarkan beratnya. Binatang ternak yang

digembalakan bebes ditentukan berdasarkan nilai jualnya dan hasil pertanian dan buah-buahan ditentukan berdasarkan kualitasnya. Zakat hasil pertanian dan buah-buah-buahan ini lah yang dinamakan ushr.[ CITATION Her013 \l 1033 ]

C. Sumber Pendapan Sekunder

Di antara sumber pendapat sekunder yang memberikan hasil adalah: [Adiwaman A. karim (2001), , hal 33]

1. Uang tersebut untuk tawanan perang, hanya dalam kasus perang Badar pada perang lain tidak disebutkan jumlah uang tebusan tawanan perang.

(10)

2. Pinjaman-pinjaman yang telah menakhlukan kota Mekah untuk pembayaran uang pembebasan kaum muslim dari Judhayma atau sebelum pertempuran Hawazin 30.000 dirahm (20.000 dirham menurut Bukhari) dari Abdullah bin Rabia dan meminjam beberapa pakaian dan hewan-hewan tunggangan dari Sufyan bin Umayah.

3. Khumus atas rikaz harta karun temuan pada periode sebelum Islam

4. Amwal fadhiaberasal dari harta benda kaum muslimin yang meninggal tanpa ahliwaris berasal dari barang-barang seorang muslim yang meningalkan negerinya.

5. Wakaf, harta benda yang diindikasikan kepada umat islam yang disebabkan Allah dan pendapatannya akan didepositokan di Bitul Mal

6. Nawaib, pajak yang jumlahnya cukup besar yang dibebankan pada kaum muslim yang kaya dalam rangka menutup pengeluaran negara selama masa darurat dan ini pernah terjadi pada masa perang Tabuk.

7. Zakat fitrah, zakat yang ditarik di masa bulan Ramadhan dan dibagi sebelum sholat id 8. Bentuk lain dari shodakoh seperti kurban dan kaffarat. Kaffarad adalah benda atas

kesalahan yang dilakukan seorang muslim pada acra keagamaan, seperti berburu pada musim haji.

Pencatatan penerimaan seluruh negara pada masa Rasulallah saw tidak ada, karena beberapa alasan:

1. Jumlah orang islam yang bisa membaca sedikit dan jumlah dan jumlah oranya yang dapat menulis, apalagi yang mengenali aritmatika sederhana.

2. Sebagian dari bukti pembayaran dibuat dalam bentuk yang sederhana baik yang didisrtibusikan maupun yang diterima

3. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal

4. Bukti-bukti penerimaan dari berbagai daerah yang berbeda tidak umum digunakan 5. Pada kebanyakan kasus, ghanimah digunakan dan didistribusikan setelah terjadi

peperangan tertentu.

(11)

perhitungan yang ada disimpan dan diperiksa sendiri oleh Rasulallah saw. beliau juga memberi nasehat kepada penumpul zakat mengenai hadiah yang ia terima.

Sebagaimana yang ditanyakan dalam hdist Bukhari,Rasulallah saw sangat menaruh perhatian terhadap zakat, terutama zakat unta. Orang Urania pernah duberi hukuman berat karena mencuri zakat unta. Demikian juga, Rasulallah saw memperhatikan pendapatan dari kharaj dan jizyah. Di masa beliau, bukti pembayaran kharaj dan jizyah berisi nama-nama yang berhak menerimanya. Mereka disebut seryatim yang masing-masing menerima bagian sesuai dengan kondisi materilnya, orang yang sudah menikah mendapat bagian du kali bagian yang didapat orang yang belum menikah, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud.

Pengeluaran Negara

PRIMER SEKUNDER

1. Biaya pertahanan, seperti: persenjataan,

unta, kuda dam persediaan 1. Bantuan untuk orang yang belajar agama diMadinah 2. Penyaluran zakat dan ushr kepada yang

3. Hiburan untuk para utusan suku dan negara serta biaya perjalanan mereka. Pengeluran untuk duta-duta negara

4. Pembayaran upah para sukarelawan 4. Hadiah untuk pemerintah negara lain

5. Pembayaran utang negara 5. Pembayaran untuk pembebasan kaum muslim yang menjadi budak

6. Bantuan untuk musafir (dari daerah fadak)6. Pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara tidak sengaja oleh pasukan (hanya sejumlah kecil; 80 butir kurma dan 0 butir gandum untuk setiap isinya)

11. Persediaan darurat (sebagian dari pendapatan perang khaibar)

Rasulallah saw dalam memimpin pemerintahan berperan sebagai eksekutif, yudikatif dansekaligus legislatif. Segala kebijakan berpegang dari wahyu Allah. Namun Rasulallah saw tidak segan-segan bertanya mengenai masalah-masalah tertentu kepada sahabat-sahabatmya. Allah memerintahkan rasul-Nya untuk bertukar pikiran dengan orang-orang beriman dalam urusan mereka,kalau semua diputuskan oleh Allah, maka tentu tidak ada gunanya beliau bertukar pikiran.[ CITATION Tah \l 1033 ]

(12)

seluruh umat manusia, memberikan keteladanan terbaik, menegakkan keadilan dan mengisi seluruh hidupnya dengan akhlak terpuji.[ CITATION Asg \l 1033 ]

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pada zamannya Rasulallah ternyata zakat sudah diwajibkan pada tahun ke 9 hijriah, sementara shadaqoh fitrah pada tahun ke 2 hujriah. Akan tetapi ahli hadits memandang zakat telah diwajibkan sebelum tahun ke 9 hijriah ketika Maulana Abdul Hasan berkata zakat diwajibkan setelah hijrah dan dalam kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan zakat bersifat sukarela dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.

Adapun pada masa Rasulallah saw, zakat dikenakan pada hal-hal berikut:

1. Benda logam terbuat dari emas seperti koin, perkakas, ornamen atau dalam bentuk lainnya.

2. Benda logam yang terbuat dari perak, seperti koin ,perkakas, ornamen atau dalam bentuk yang lainnya.

3. Binatang ternak unta, sapi, domba, kambing

4. Berbagai barang dagangan termasuk budak dan hewan 5. Hasil pertanian termasuk buah-buahan

6. Luqta, harta benda yang ditinggalkan musuh 7. Barang temuan.

Orang-oranya yang dapat menrima zalat menurut firman Allah q.s at-Taubah (9) ayat 60 yang artinya sebagai berikut:

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

(n.d.).

A.Bahauddin. (2005). Qur'an Karim dan terjemahan katanya. Yogyakarta: UII Press.

Chapra, U. (2001). masa depan ilmu ekonomi sebuah tinjauan islam. jakarta: Gama Insani Press.

Engineer, A. A. (n.d.). devolusi negara islam. yogyakarta: pustaka pelajar.

Husein, T. (n.d.). Al Fitnat Al-kubrad. Ajmell Press.

Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.

Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.

Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.

Karim, A. A. (2001). sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta.

Maraghi, A. M. (2001). pakar-pakar fiqh sepanjang sejarah. yogyakarta: LKPSM.

sudarsono, H. (2001). konsep ekonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.

Sudarsono, H. (2001). konsep ekonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.

Sudarsono, H. (2001). Konsep Ekonomi Islam. Yogyakarta: EKONISIA.

Sudarsono, H. (2001). konsep ekoonomi islam. yogyakarta: EKONISIA.

Referensi

Dokumen terkait

Bank Rakyat Indonesia Cabang Ahmad Yani Makassar untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap, seperti siap membantu nasabah, kecepatan

Hasil penelitian diperoleh volume sedimen dasar sungai Volume Belanting maksimum yang langsung ditinjau dan diamati adalah 28.623 M 3 / hari dan persamaan Kurva aliran

Fakta lingual ini menunjukkan bahwa anak-anak usia 4 – 6 tahun telah memiliki kompetensi linguistik yang memadai untuk memahami fitur-fitur semantik prototipe substantiva

Metode pengujian yang baik akan mengurangi variasi tersebut dan prosedur pengujian standar seperti yang dijelaskan dalam standar SNI harus diikuti tanpa

Tetapi ternyata nilai koefisien jalur hasil perhitungan sebesar 0,421 lebih besar dari 0,05, maka koefisien jalur tersebut sangat signifikan dan dapat dikatakan bahwa

Dalam penerapan upaya damai oleh kepolisian sektor lima puluh kota pekanbaru terdapat berbagai kendala yuridis dalam pelaksanaanya, kendala yuridis tersebut terdiri

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan frekuensi pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kaillan

Berdasarkan Undang Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja menyebutkan dengan jelas, bahwa Anggota Polisi