• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Budaya dan Etika Bisnis PROGRAM ST

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Budaya dan Etika Bisnis PROGRAM ST"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas : Budaya dan Etika Bisnis

MENGAPA ADA PERUSAHAAN YANG MEMILIKI BUDAYA

LEMAH TETAPI KINERJANYA BAGUS, FAKTOR – FAKTOR

APA YANG MENYEBABKANNYA ?

Oleh :

Rosmaeni Rachmad Stb : H 202 09 020

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS TADULAKO

2010

(2)

Budaya Organisasi adalah sistem nilai (apa yang penting) dan kepercayaan (bagaimana hal-hal bekerja) yang dianut bersama yang berinteraksi dengan orang-orang dalam sutu perusahaan, struktur organisasi dan sistem pengawasan untuk menghasilkan norma-norma perilaku (Kast & Rosenzweig, 2003).

Robins (1996) mengatakan bahwa budaya organisasi sebagai suatu “Persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu dan menjadi suatu sistem dari makna bersama. Mondy (1993) memperjelas dengan mengartikan budaya perusahaan sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berintraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma perilaku.

Kaitannya dengan budaya yang ada pada Badan Lingkungan Hidup adalah:

(3)

Kinerja Jika dilihat dari ada 4 (empat) bentuk budaya yg ada di Badan Lingkungan Hidup. Tetapi dari ke empat budaya ini kadang para staf terkadang ada yg mangkir tidak mengikuti ketentuan di atas. Namun walaupun budaya itu tidak selalu terlaksana dengan baik tetapi kinerja pegawai yang ada di dalamnya tidak terpengaruh. Apa yang menjadi tujuan organisasi yaitu diantaranya melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan serta penghijauan dengan menanam pohon dibeberapa titik yang sudah ditentukan, tetap terlaksana dengan baik dan itu dilakukan secara berkala 2-3 kali setiap minggu walaupun insentif yang mereka terima sangat tidak memadai. Ini dikarenakan komitmen yang kuat dari seluruh staff mulai dari staf paling bawa hingga pimpinan untuk menjadikan kota palu sebagai kota yang hijau dan sehat. Walaupun 3 (tiga) faktor yang disebutkan diatas adalah merupakan indikator kinerja, namun itu bukan hal mutlak. Prinsipnya, walaupun hadir dan apel tepat waktu atau mendapat insentif yang cukup memadai tetapi kalau kemauan untuk bekerja sesuai tuntutan dan tujuan organisasi tidak terpenuhi maka dapat dipastikan kinerja yang baik tidak akan tercapai.

(4)

Contoh :

1. Terlaksananya pemantauan dan pengawasan terhadap usaha-usaha yang ada di kota palu sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan baik oleh Menteri Lingkungan Hidup maupun Kepala Daerah.

2. Terlaksananya penanaman pohon penghijauan dan pohon peneduh.

Faktor-faktor yang menyebabkan :

1. Budaya organisasi yang kuat akan menghasilkan kinerja yang optimal. Tetapi itu bukanlah faktor yang mutlak. Motivasi dari seorang pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan.

(5)

3. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok (Ilyas, 1993). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi.

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (determinan) kinerja individu, perlu dilakukan pengkajian terhadap teori kinerja. Secara umum faktor fisik dan non fisik sangat mempengaruhi. Berbagai kondisi lingkungan fisik sangat mempengaruhi kondisi karyawan dalam bekerja. Selain itu, kondisi lingkungan fisik juga akan mempengaruhi berfungsinya faktor lingkungan non fisik. Pada kesempatan ini pembahasan kita fokuskan pada lingkungan non-fisik, yaitu kondisi-kondisi yang sebenarnya sangat melekat dengan sistem manajerial perusahaan.

4.

(6)

variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Menurut Gibson (1987), model teori kinerja individu pernah dibahas dalam artikel lain di site ini.

Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Menurut Gibson (1987), variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.

Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson (1987) banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis.

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bab ini Penulis menguraikan dua hal yaitu yang pertama adalah kerangka teori yang melandasi penelitian serta mendukung di dalam memecahkan masalah yang di angkat

Dalam penetapan biaya pendidikan yang dibebankan ke mahasiswa, Politeknik Indonusa Surakarta belum dapat menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga mahasiswa

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

88 (2) Tujuan pengelolaan cadangan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan beras masyarakat dalam masa kerawanan pangan, keadaan darurat pasca bencana dan harga

c. Memenuhi persyaratan teknis minimal dan berlabel. Lahan bera atau tidak ditanami dengan tanaman yang satu familli minimal satu musim tanam. Untuk tanaman rimpang lahan yang

Judi Pat#l#gis ditandai dengan judi maladaptif yang erulang dan menetap dan menimulkan masalah ek#n#mi serta gangguan yang signifikan di dalam fungsi  priadi,

Allah telah menyuruh hambanya yang beriman dan bertaqwa kepadaNya dan menyembah-Nya seolah-olah dia melihat-Nya serta hendaknya mereka emngatakan perkataan yang

Yahya