• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara) T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dari Ritual ke Pasar: Pergeseran Makna Saguer pada Masyarakat Halmahera Utara (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Gossoma, Halmahera Utara) T1 BAB III"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian Dari Ritual Ke Pasar Pergeseran Makna Saguer Dalam Masyarakat Tobelo adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2008), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek ilmiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme adalah paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pangamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pangamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka (Hidayat, 2003:3).

(2)

27

(5) ilmu tidak bebas nilai, kondisi bebas nilai tidak menjadi sesuatu yang dianggap penting dan tidak pula mengkin tercapai.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme untuk mengetahui pengalaman yang didapatkan para aktor dari praktik yang mereka lakukan terhadap minuman Saguer dan Cap Tikus di Halmahera Utara.

3.2 Jenis Penelitian

Ditinjau dari tujuannya pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6). Dengan alasan seperti inilah pendekatan kualitatif dipilih, artinya penelitian ini tidak bermaksud untuk melakukan generalisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat atau organisasi tertentu (Koentjaraningrat, 1997: 29). Jenis penelitian kualitatif bertujuan mendiskripsikan praktik dan pergeseran makna penggunaan Saguer dan Cap Tikus dalam masyarakat Desa Gosoma serta menggambarkan peran aktor dalam pergerseran makna Saguer.

3.3 Metode Penelitian

(3)

28

manusia dan menyajikan data temuan yang sangat berguna untuk membangun latar permasalahan

Robert K Yin (2008) menganjurkan kasus yang diangkat signifikan dengan mengisyaratkan sebuah keunikan dan betul-betul khas. Studi kasus harus lengkap dengan ciri-ciri memiliki batas yang jelas, tersedia bukti yang relevan dan mempermasalahkan ketiadaan kondisi buatan, mempertimbangkan alternatif perspektif (anomali), menampilkan bukti yang memadai dan laporan harus ditulis dengan cara menarik dan menggugah. Keunikan sebuah studi kasus perlu mencakup: (1) ciri khas/hakekat kasus, (2) latar belakang sejarah, (3) arena, (4) konteks lain seperti: ekonomi, politik, hukum dan estetika dan (5) para informan yang menjadi sumber informasi kasus.

Yin (2008:29) menyarankan lima komponen penting dalam merancang studi kasus yaitu: (1) pertanyaan-pertanyaan penelitian, (2) proporsi hal yang perlu diteliti, (3) unit analisis temuan, (4) logika yang mengaitkan data dengan proposisi dan (5) kriteria yang menginterpretasi temuan. Berdasarkan pemaparan dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif metode studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami fenomena tentang pergeseran makna Saguer.

3.4 Subjek Penelitian dan Tahapan Menemukan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi perumusan pada kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian seperti: (1) ciri khas/hakekat kasus, (2) latar belakang sejarah, (3) arena, (4) konteks lain seperti: ekonomi, politik, hukum dan estetika dan (5) para informan yang menjadi sumber informasi kasus. (Sugiyono, 2008) sehingga subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Produsen Saguer,

(4)

29 2. Konsumen Saguer,

Konsumen adalah setiap aktor yang mengkonsumsi Saguer dan Cap Tikus yang beredar di Halmahera Utara baik dalam acara formal maupun ketika ada acara adat.

3. Ketua Adat Amant Tobelo,

Ketua Adat Amant Tobelo adalah tempat masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah atau isu tertentu terutama persoalan minuman Saguer dan Cap Tikus. Ketua Adat dapat menjadi mediator dalam setiap kegiatan adat kebudayaan dan persoalan-persoalan yang menyangkut materi budaya yang terdapat di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.

4. Kepala Desa

Kepala Desa Gosoma adalah perwakilan Pemerintah Kecamatan Tobelo di Halmahera Utara. Kepala Desa Gosoma menyelenggarakan pemerintahan di Desa Gosoma berdasarkan kebijakan tentang penggunaan Saguer dan Cap Tikus yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa.

5. Tokoh Masyarakat.

Tokoh masyarakat adalah aktor yang memberdayakan masyarakat di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara. Tokoh masyakarat memiliki peran memotivasi masyakarakat untuk mau dan mampu mengatasi setiap tantangan dan masalah yang berkaitan dengan minuman Saguer dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menemukan subjek penelitian peneliti menyambangi satu per satu secara langsung target aktor yang akan diambil datanya.

(5)

30 3.5 Unit Pengamatan dan Unit Analisis

Unit analisis adalah merupakan sesuatu yang berkaitan dengan fokus yang diteliti. Unit analisis merupakan suatu penelitian yang dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus penelitiannya.

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah praktik penggunaan, pergeseran makna dan peran aktor. Unit pengamatan yang akan di analisis adalah berupa minuman Saguer dan Cap Tikus yang ada di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.

Dalam penelitian ini peneliti menulis dari semua data yang berhasil di kumpulkan selama proses penelitian di lakukan, dan penulisan berbentuk uraian terperinci, kemudian di reduksi, dirangkum dan di pilih hal-hal yang pokok untuk di fokuskan pada hal-hal yang di anggap penting, yang terkait dengan masalah penelitian. Ketika semua data telah terpilih, maka kemudian peneliti berusaha untuk mengambil kesimpulan dari proses tersebut. Tetapi kesimpulan yang ada masih direfleksikan secara terus menerus selama pembahasan berlangsung.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang sesuai dengan pokok permasalah. Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis, yaitu: Pertama, data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pedoman pertanyaan untuk mencapai tujuan penelitian. Kedua, data sekunder, yaitu keterangan yang diperoleh dari pihak kedua, baik berupa orang maupun catatan, seperti buku, laporan, buletin dan majalah yang sifatnya dokumentasi (Siagian dan Sugiarto, 2001).

1. Data Primer

(6)

31

responden antara lain: produsen saguer, konsumen saguer, ketua adat Gosoma, kepala desa, tokoh-tokoh masyarakat yang di Gosoma.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, komunitas, dan lain sebagainya (Suyanto dan Sutinah, 2007:55).

3.7 Lokasi Penelitian dan Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Penelitian ini mengambil lokasi di desa gosoma (Desa Gosoma,Kecamatan

Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara), dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara adalah

desa penghasil Saguer dan Cap Tikus yang sudah lama tidak di kontrol,

diawasi oleh pihak toko adat. Sehingga desa ini bisa diamati apakah

masyarakat mengalami kendala dalam penggunaan saguer? Apakah

masyarakat pengguna saguer sudah mampu mandiri dalam kaitanya

menggunakan saguer?

b. Secara Praktis

Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara berada di

pusat kota dan pusat pemerintahan sehingga memudahkan informan kunci,

dan peneliti melakukan wawancara, dan pengamatan.

Alasan pemilihan tempat penelitian di dikarenakan peneliti berdomisili di

Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara serta beberapa

aktor dalam pengelolaan Saguer memiliki relasi yang baik dengan peneliti.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

(7)

32

memulai interaksi, pengamatan dan pencatatan, serta menyelesaikan tugas lapangan (Gulo, 2010). Kemudian dokumentasi dilakukan untuk memberikan tambahan data visual untuk menunjukkan proses pergeseran makna Saguer dalam Masyarakat Halmahera Utara. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada Ketua Adat untuk mengetahui sejarah dan makna Saguer, produsen untuk mengetahui proses pembuatan Saguer, penjual untuk mengetahui distribusi Saguer, konsumen untuk mengetahui dampak Saguer, Tokoh Masyarakat untuk mengetahui gambaran Saguer di Daerah Halmahera Utara dan Kepala Desa untuk mengetahui kebijakan tentang Saguer.

a. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.

b. Dokumentasi

Selain menggunakan tekhnik wawancara peneliti juga melakukan study – study kepustakaan seperti, dokumen sejarah saguer, dan dokumen berupa gambar/foto, dan lain-lain.

c. Pengamatan

Pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias dari proses wawancara.

Ketiga pola strategi ini digunakan untuk mendapatkan data dari informan dalam skala unit analisa dan unit amatan yang telah ditetapkan di atas.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis)

Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang

dapat ditiru (repicable) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya.

Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus

untuk pemerosesan dalam data ilmiah dengan tujuan memberikan pengetahuan,

(8)

33

dianalisis dalam penelitian ini meliputi praktik penggunaan, pergeseran makna dan peran aktor dalam konteks Saguer di Halmahera Utara.

3.10. Kerangka Subjek Penelitian dan Pertimbangan Pemilihannya

Kerangka Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang akan dijadikan dijadikan sumber informasi dalam penelitian kualitatif dengan pertimbangan peran dan fokusnya terhadap penelitian ini:

Tabel 3.1

Kerangka Subjek Penelitian

No. Nama Subjek Kapasitas Peran Pertimbangan Pemilihan

1. Mina Rahayan Tokoh Majelis Agama

Berpendidikan SMA, Ayah dari Bapak Mina Rahayan merupakan keluarga pembuat Cap Tikus

2. Yessayas

Banari

Tokoh Adat Amant Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

Pengajar di Politeknik Padamara Halmahera Utara, Anggota DPRD Halmahera Utara, Sangat memahami budaya Halmahera Utara terutama kegiatan kebudayaan

3. Daniel Rahayan

Kepala Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

Berpendidikan SMA, Ramah dan pandai bersosialisasi, merupakan Kakak dari Bapak Mina Rahayan (Ketua Majelis Agama Tobelo).

4. Tomy Panyi Tokoh Masyarakat

Halamera Utara

Sarjana Kependidikan dari Universitas Sam Ratulangi Manado, Pengajar Biologi dan sangat dekat dengan anak-anak muda di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.

5. Har Dombo

Pemuda Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

Konsumen Saguer dan Cap Tikus di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Lulusan SMA dan belum menikah

6. Hery Moro

Produsen Saguer di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

Lulusan SD, petani kebun kelapa dan saguer, telah lama memanfaatkan Saguer untuk kebutuhan hidup

7. Inu Koda

Penjual Saguer dan Cap Tikus di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

Seorang tetua di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, penjual Saguer dan Cap Tikus, lulusan SMA.

8. Aim Utumu

Penyalur Saguer di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara

(9)

34 3.11. Instrumen yang Digunakan

Instrumen digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dan mendapatkan sejumlah informasi dan data dari responden. Berikut dapat dilihat kisi-kisi instrumen Pergeseran Makna Saguer dalam Masyarakat Halmahera Utara:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi

1

Mendeskripsikan bagimana pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma

a. Bagaimana sejarah saguer? b. Bagaimana proses

pembuatan saguer? c. Bagaimana makna saguar

bagi masyarakat tobelo ? d. Bagaimana ikatan

masayarakat tobelo saat minum saguer?

e. Apakah identitas saguer tersebut(sebenernya) penting dipertahankan ? Alasanya? f. Apakah dengan adanya

saguer berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi?Jelas positf dan negatif?

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya)  Produsen saguer  Komsumen saguer

Data sekunder:

 Pemerintah kepala

desa

 Kantor kelurahan  Masayarakat setempat

2

Bagimana makna saguer bagi

masyarakat gosoma dalam konteks sekarang

a. Pada setuasi apa anda minum saguer?

b. Apakah motif anda ketika minum saguer?

c. Apakah motif anda ketika dalam memproduksi saguer? d. Apa anda dapat keuntungan

dalam pembuatan saguer?

Data Primer  Tokoh adat  Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya) Data sekunder:  Pemerintah kepala

desa

(10)

35

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi

3

Mengambarkan peran aktor di dalam pergeseran makna saguer bagi

masyarakat gosoma

a. Bagaiamana tindakan para aktor dalam melihat dampak posisitf dan negatif yang dihasilkan dari saguer? b. Bagaimana para aktor

mendapatkan saguer?

c. Bagaimana dengan esksitensi norma-norma nilai saguer? d. Bagaimana tindakan para

aktor menjaga esksitensi saguer?

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat

setempat

 Pemerintah (kepala desa atau perangkat desa lainnya)  Produsen saguer  Konsumen saguer Data sekunder:  Pemeintah kepala

desa

 Keluranhan

 Masyarakat setempat

4

Mendiskripsikan pratek penggunaan saguer dalam masyarakat gosoma: 1. Makna nilai

ekonomi 2. Makna sosial 3. Makna sosial

budaya

4. Makna simbolik

a. Kendala yang masih di hadapi?

b. Manfaat (ekonomi, sosial, budaya) yang dirasakan oleh keluarga pembuatan saguer? c. Dampak (ekonomi, sosial,

budaya,dan simbolik) terhadap pelaku pembauatan saguer ?

d. Faktor apa saja yang menjadi kendala-kendala yang ditemui pelaku pembuatan saguer? Uraikan detail

e. Usulan solusi bagi kendala tersebut?

Data primer  Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Pemerintah(kepala

desa atau perangkat desa lainnya)  Produsen saguer  Kosumen saguer  Pembuat saguer Data sekunder

 Pemerintah kepala

desa

 Kelurahan Kelurahan  kantor kecematan  masyarakat setempat

5

Mendiskripsikan makna saguer oleh

masyarakat desa

gosoma

h.Jelaskan Makna Saguer Bagi

Masyarakat gosoma?Tolong

Ceritakan Makna Saguer?

Data Primer

 Ketua Tokoh adat gosoma

 Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer  Komsumen saguer

(11)

36

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi

6

Mengambarkan peran aktor didalam pergeseran makna saguer bagi

masyarakat gosoma

a. Pemetaan Peran Aktor Dalam Pergeseran Makna Saguer 1. Bagaimana pola pembuatan

Saguer yang digunaka oleh bapak/ibu?

2. Bagaiamana cara bapak/ibu memperoleh saguer

3. Bagaimana kondisi air nira pada saat bapak/ibu

mengambilkan dari sumber pohon saguer?

4. Apa yang bapak/ibu lakukan terhadap saguer setelah sampai di tempat bapak/ibu? 5. Bagaimana pola perdagangan

saguer yang bapak/ibu lakukan?

6. Bagaimana bapak/ibu sarana dan prasarana dalam usaha mengolahan saguer?

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Anggotas masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya)  Produsen saguer  Konsumen saguer

Data sekunder:  Kantor kelurahan  Kantor kecematan  Laporan masayarakat

setempat

e. Pemetaan Peran Aktor Dalam Pergeseran Makna Saguer Dalam Masayarakat

Gosoma.memgacu pada no.6.1 s/d 6.5 diatas:

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya)  Produsen saguer  Komsuen saguer

Data sekunder:  Laporan kantor

kecematan  Kantor kelurahan  Kantor kecematan  Laporan masayarakat

setempat

1. Bila anda dilibatkan dalam sosialisasi saguer dalam masyarakat

gosoma?Ceritakan Bagaimana itu terjadi? 2. Sejak kapan aktor pembuatan

saguer dalam masyarakat gosoma?

3. Bagaimana proses awal aktor

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

(12)

37

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi pembuatan saguer dalam

masyarakat gosoma?

4. Apa saja yang anda lakukan dalam pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma?

Data sekunder:  Kantor kelurahan  Kantor kecematan  Laporan masayarakat

setempat f. Pemetaan Kontrol Dalam

Peran Aktor Dalam Pembuatan Saguer Dalam Masyarakat Gosoma 1.Apakah anda sabagai aktor

terlibat dalam pemgambilan keputusan dalam sosialisasi saguer?

2.Aktor siapa yang

berkomunikasi dengan ketua adat berkaitan dengan pembuatan saguer dalam masyarakat gosoma? 3.Apakah punya pengalaman

dalam atau pembuatan saguer dalam masayarakat gosoma? 4.Apaka proses pembuatan

saguer dalam masayarakat gosoma sudah dikatakan sudah ideal?

Data Primer

 Ketua adat gosoma  Tokoh masyarakat  Pemerintah (kepala

desa atau perangkat desa lainnya)

 Produsen saguer  Konsumen saguer

Data sekunder:  Kantor kelurahan  Kantor kecamatan  Laporan masyarakat

setempat.

g. Dampak dari saguer  Kantor kelurahan

 Kantor kecamatan  Laporan masayarakat

setempat

7

Memperoleh gambaran usaha dan dalam pembuat pelaku saguer usaha produktif pada aras pelaku individu

a. Nama responden?

b.Usia responden c.Pendidikan terakhir d.Jumlah anggota keluarga e.Pendapatan keluarga

f. Kapan anda memulai usaha? g.Bila usaha anda adalah

pengolahan, bagaimana proses produksi usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.

h.Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan anda? Jelaskan detail.

i. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka? j. Apa hasil usaha anda?

Jelaskan.

(13)

38

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi k.Berapa omset per hari/per

minggu/ bulan dari usaha anda?

l. Apa kendala usaha anda?

m. Upaya pemecahan yang

sudah dilakukan? n.Kendala yang masih

dihadapi?

a. Nama responden? b. Usia responden c. Pendidikan terakhir d. Jumlah anggota keluarga e. Pendapatan keluarga Kapan

anda memulai usaha? o. Saguer digunakan untuk

usaha anda? Dana lainya anda alokasikan untuk apa?

Jelaskan alasan mengapa anda melakukannya.

f. Bila usaha anda adalah pengolahan, bagaimana proses produksi usaha anda? Jelaskan detail mulai awal sampai produksi.

g. Bila usaha anda adalah dagang, bagaimana proses perdagangan anda? Jelaskan detail.

h. Siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha anda? Berpa jumlah mereka? i. Apa hasil usaha anda?

Jelaskan.

j. Berapa omset per hari/per minggu/ bulan dari usaha anda?

k. Apa kendala usaha anda? l. Upaya pemecahan yang sudah

dilakukan?

m.Kendala yang masih dihadapi?

 Produsen saguer

8

Mendiskripsikan

pergeseran makna

saguer dalam

masayarakat gosoma

a. Pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma 1. Ceritakan apa usaha Bapak

(aim ) melihat pergeseran makna saguer dalam masyarakat gosoma 2. Bagaimana keterlibatan

Bapak (aim) dalam

Data Primer

 Ketua adat gosoma (responden sebagai kasus)

(14)

39

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi pembuatan saguer? Ceritakan

Mandiri ada diskusi dalam keluarga diantara ibu dan bapak?

3. Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan saguer?.

4. Bagaimana keterlibatan bapak (aim) dalam pengelolaan usaha saguer setelah Mandiri? Ceritakan detail.

5. Bagaimana keterlibatan ibu (bapak) dalam pemasaran hasil usaha saguer bapak (aim) ? Ceritakan detail. 6. Bagaimana pemanfaatan hasil

usaha saguer bapak (aim)? Ceritakan detail pengelolaan usaha.

Data sekunder:

 Laporan masyarakat setempat kantor desa

intitusi kantor

kecematan

b. Pemetaan pergeseran makna saguer dalam masyarakat tobelo dalam keluarga 1.Bila dalam keluarga, anda

terlibat dalam pembuatan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

2.Bila dalam keluarga, anda dilibatkan dalam pengelolaan saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi?

3.Bila dalam keluarga, anda terlibat dalam pemasaran hasil usaha saguer, ceritakan bagaimana itu terjadi? 4.Bila dalam keluarga, anda

terlibat dalam pemanfaatan hasil usaha, ceritakan bagaimana itu terjadi?

Data Primer

 Ketua adat gosoma (responden sebagai kasus)

 Tokoh masyarakat  Produsen saguer

Data sekunder:

 Laporan masyatakat

setempat kantor

kelurahan kantor desa

Jelaskan mengapa dia yang

paling menikmati manfaat

tersebut?

c. Pemetaan Manfaat dari

Pembuatan saguer

1. Apa manfaat ekonomi, sosial

dan budaya dari proses

pembuatan saguer bagi diri anda? Uraikan masing-masing dampak tersebut

1. Apa manfaat ekonomi dari

Data Primer  Produsen saguer

(responden sebagai kasus)

 Ketua adat gosoma

Data sekunder:

(15)

40

No. Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan Sumber Infomasi pembuatan saguer bagi

keluarga secara umum? 2. Apa manfaat ekonomi, sosial

dan budaya dari proses

pembuatan saguer bagi

suami?

3. Apa manfaat ekonomi, sosial

dan budaya dari proses

pembuatan saguer bagi anak-anak?

4. Jelaskan mengapa dia yang paling menikmati manfaat tersebut?

setempat  Kelurahan

d. Pemetaan Dampak dari proses pembuatan saguer 1. Apa dampak ekonomi, sosial

dan budaya dari pembutan saguer bagi anda (pribadi)? Uraikan masing-masing dampak tersebut

2. Dalam keluarga, apa dampak ekonomi dari pembutan saguer bagi suami, isteri (anda), dan anak-anak? Uraikan masing-masing dampak tersebut

3. Dalam keluarga, apa dampak budaya dari Pembuatan saguer bagi suami, isteri (anda), dan anak-anak? Uraikan masing-masing dampak tersebut

Data Primer

 Produsen saguer

(responden sebagai kasus)

 Ketua adat gosoma

Data sekunder:

 Laporan masyarakat setempat

 Kelurahan

3.12. Pengalaman Empiris dalam Penelitian

(16)

41

Gambar

Tabel 3.1 Kerangka Subjek Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pekerja asing adalah masyarakat dari suatu Negara yang bekerja pada beberapa Negara.Tingkat kegagalan orang yang meninggalkan Negara asal Tingkat kegagalan orang asing ini

Selain itu dengan mempertimbangkan Hasil Pemeriksaan Tim Asesmen Terpadu dengan hasilkesimpulan bahwa Tim Medis Asesmen menyatakan terperiksa (pelaku)

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan”. Jadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

Metodologi Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologik , dan Realisme Metaphisik Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama.. Yogyakarta:

telah tepat dengan mempertimbangkan seluruh alat bukti yang ada di dalam persidangan, namun hakim memutus pidana terhadap terdakwa terlalu rendah jika dilihat dari

Isu adalah suatu hal atau trending topic yang sedang di bicarakan saat ini yang bersifat kekinian, atau sementara tetapi jika di respon dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan

Untuk mendeskripsikan apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran problem posing dan pemberian motivasi terhadap kreatifitas berfikir matematika siswa

Ada beberapa hambatan dalam upaya penanggulangan kejahatan kasus pemalsuan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor(BPKB). Diantaranya kurangnya pemahaman Lembaga Penjaminan