• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran AseanKorea Youth Forum dalam Membangun Identitas ASEAN Melalui Bidang Kepemudaan T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran AseanKorea Youth Forum dalam Membangun Identitas ASEAN Melalui Bidang Kepemudaan T1 BAB IV"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KOREA SELATAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN ASEAN

4.1 Profil Singkat Korea Selatan

Korea Selatan (Lintang Selatan. 33˚ - 43˚; Bujur Timur. 124˚ - 132˚) secara geografis membentang sepanjang 100.460 km dan bersebelahan darat dengan Korea Utara serta dengan

wilayah Rusia dan China dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan. Semenanjung yang terletak di Timur laut Asia ini dibatasi oleh sungai Amnok atau sungai Yalu di sebelah barat laut yang memisahkan antara Korea dengan China, sedangkan dibagian timur laut, terdapat juga sungai Duman atau sungai Tumen yang memisahkan Korea dengan China dan juga Rusia. Semenanjung ini juga diapit oleh laut Kuning di sebelah barat serta laut Timur di sebelah timur. Terdapat juga pulau-pulau penting seperti pulau Jeju, pulau Ulleung dan pulau Dokdo. Semenanjung Korea terdiri dari 70% pegunungan yang tingginya lebih dari 1.000 mdpl dan 30% adalah daratan.

(2)

Jumlah penduduknya sebesar 50.61 jt (Worldbank, 2015) yang tersebar diberbagai kota-kota besar seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon dengan tingkat kepadatan penduduk 512 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk Korea mengalami peningkatan per tahun rata-rata sejumlah 3 persen sepanjang dekade 1960-an, tetapi jumlah ini

menurun hingga 2 persen pada dekade selanjutnya. Pada tahun 2014, tingkat pertumbuhan penduduk berada pada titik 0,14 persen dan diperkirakan akan terus menurun hingga 0,02 persen

pada tahun 2020. Jumlah orang asing yang tinggal di Korea pada tahun 2016 melebihi 2 juta orang. Berdasarkan laporan tahunan dari Kementrian kehakiman Korea Selatan mengenai orang asing dan migrasi di Korea Selatan, pada tahun 2016 sebanyak 2.490.441 jiwa dimana jumlah ini meningkat 2 kali lipat bila dibandingkan dengan 10 tahun lalu. Jumlah ini terdiri dari warga China dengan jumlah 1.016.670 jiwa, disusul oleh warga Vietnam dengan 149.000 jiwa serta Amerika Serikat dengan Jumlah 142.000 jiwa.

Korea memiliki keberagaman agama seperti Buddha yang dikenalkan di Korea pada 372 Masehi dengan filosofi disiplin tinggi yang menekankan keselamatan pribadi melalui kelahiran kembali dalam siklus reinkarnasi yang tak berakhir. Lalu Konfusiusme yang didirikan oleh Konghucu (Confucius) pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Konfusianisme lebih condong kepada etika moral dibandingkan kepercayaan agama. Selain itu, Kristen yang masuk pada tahun 1884 oleh Horace N. Allen, seorang dokter medis berkebangsaan Amerika dan misionaris Presbyterian dan kemudian disusul oleh misionaris asing lain yang memberi kontribusi kepada masyarakat Korea dengan memberikan layanan medis dan pendidikan sebagai cara untuk menyebarkan keyakinan mereka. Kemuadian Islam dimana pembukaan layanan Islam Korea diadakan pada September 1955, diikuti dengan pemilihan pertama Imam Korea. Komunitas Islam Korea atau Korean Islamic Society meluas dan diatur kembali menjadi Federasi Muslim Korea atau Korean

Muslim Federation ditahun 1967, dan mesjid pusat didirikan di Seoul pada tahun 1976.

(3)

Gambar 3. Profil Negara Korea Selatan

(Sumber : Kemenlu, 2015)

Korea Selatan adalah negara Republik yang terbagi dalam 3 sistem pemerintahan yaitu eksekutif yang dipegang oleh Presiden dalam kurung waktu 5 tahun dengan dibantu oleh perdana menteri yang ditunjuk secara langsung oleh presiden lewat persetujuan dari majelis nasional. Presiden memiliki peran yang sangat penting dalam penyelengaraan negara. Presiden berperan

(4)

menyatakan perang. Presiden adalah diplomat dan pembuat kebijakan luar negeri dan juga pembuat kebijakan utama dan perundang-undangan yang penting.

Gambar 4.

Struktur Pemerintahan Korea Selatan (Sumber: Buku Korea Dulu & Sekarang, 2013)

(5)

dasar dimana kepala pemerintah lokal dan anggota dewan lokal masing-masing dipilih untuk masa jabatan 4 tahun.

Korea selatan begitu mengutamakan pendidikan karena menurut mereka, sumber daya manusia adalah adalah faktor yang penting dalam mengatasi permasalahan kekurangan kapita serta

pengelolaan sumber daya yang ada. Faktor ini merupakan salah satu penyebab peningkatan ekonomi yang cepat di Korea karena sistem pendidikan yang menghasilkan berbagai ahli di

bidangnya khususnya di bidang teknik. Hasil yang baik juga ditunjukan oleh pelajar Korea Selatan dalam pencapain akademis yang tinggi terutama dalam pelajaran membaca, matematika serta sains lewat hasil yang dikeluarkan oleh lembaga Program Penilaian Pelajar Internasional OECD (PISA). Selain itu, pemerintah Korea Selatan juga mendukung pada kegiatan penelitian serta pengembangan baik yang berskala besar seperti seperti sumber daya hijau, biosains, kesejahteraan, dan suku cadang mesin (Lembaga Informasi dan Budaya Korea, 2015). Selain itu Korea Selatan menjadai pusat dari teknologi informasi serta komunikasi. Korea Selatan adalah negara yang pertama di dunia yang memakai teknologi CDMA, WiBro dan berhasil membangun jaringan nasional berbasis teknologi pada tahun 2011. Selain itu juga jaringan komunikasi nasional 4G Long Term Evolution (LTE) bahkan memudahkan dalam e-government yang mendapat peringkat

1 dari 193 negara di dunia.

4.1.1 Perekonomian Korea Selatan

Tahun 1960-an sampai tahun 1990-an menjadi waktu tumbuhnya perekonomian 23 negara Asia Timur. Namun yang mencuri perhatian adalah 8 negara yaitu Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Indonesia, Taiwan, Hongkong, Singapura dan Malaysia dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto per kapitanya lebih dari 4% per tahunnya. Negara-negara ini dikelompokan dalam High Performing East Asian Economies/HPAEs yang menurut World Bank, negara-negara ini

berpijak pada landasan yang tepat yaitu: kebijakan pembangunan yang tangguh secara fundamental dan konsisten dalam penerapannya, kinerja mikroekonomi yang yang cukup baik dan stabil yang mampu menarik arus modal untuk masuk, kebijakan restrukturisasi dan deregularisasi sistem keuangan, peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia dan pertumbuhan penduduk yang menurun dibandingkan negara berkembang lainnya di dunia.

(6)

memperbaiki faktor manufakturnya dengan empat langkah strategis yaitu reformasi sektor keuangan lewat rekstrukturisasi utang-utang mereka dimana ini tidak lepas dari tingkat kredibilitas bangsa Korea yang tinggi dimata dunia yang terkenal dengan pekerja keras serta kedisiplinan yang tinggi. Hasilnya mereka berhasil mendapatkan modal untuk usaha dan kembali berproduksi serta

berinvestasi. Hal lain yang dibuat adalah reformasi korporasi dimana sumber modal yang ada kemudian diawasi pengunaannya, kemudian diikuti reformasi tenaga kerja termasuk kebijakan

ketenagakerjaan. Adanya forum diantara pengusaha, buruh dan pemerintah menjadi tempat perundingan dalam mencari jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi. Langkah terakhir yang dijalankan adalah reformasi dibidang pemerintahan yaitu tata kelola lewat pemberantasan korupsi dan menurunkan biaya produksi. Korea selatan menunjukan kekuatannya dalam memulihkan ekonomi mereka lewat penciptaan struktur yang kuat serta didukung adanya kebijakan yang berfokus pada perbaikan iklim investasi dalam memelihara stabilitas pertumbuhan mereka (Arifin 2008, 65–66).

Tabel 4.1 GDP Tahun 2015-2017 (Sumber: Knoena, 2016)

(7)

meningkat kembali pada Tahun 2014 sebesar 3.3% dengan pencapaian sebesar US$ 1.410.40 miliar, kemudian diperkirakan akan ada peningkatan sebesar 3 % sampai pada tahun 2020.

4.1.2 Hallyu dan pengaruhnya di Kawasan ASIA

Secara harafiah, Hallyu berarti “gelombang Korea” atau yang dalam bahasa Inggris

Korean Wave. Hallyu merupakan sebuah fenomena yang mendapat perhatian dunia dimana fenomena ini kemudian menarik respon yang positif serta merubah citra Korea dimata dunia berdampak pada pariwisata Korea Selatan. Hallyu sering kali digunakan untuk mengambarkan kesuksesan dari budaya korea di luar negeri. Istilah ini pertama kali dipakai oleh Jurnalis Beijing Youth Daily di China pada tahun 1999 ketika melihat pemberitaan dari K-Drama dan K-pop yang

begitu mendominasi surat kabar di China saat itu. Hallyu yang dimulai dari negara-negara Asia Timur kemudian meluas sampai Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Serikat dan Eropa. Gelombang Korea semakin merambah ke aspek lainnya seperti budaya tradisional Korea, makanan, literatur dan bahasa yang menarik semakin banyak peminat yang ingin mengenal lebih dalam akan Korea bahkan menjadi suatu kajian akademik seperti studi kajian di beberapa university di kawasan Asia Timur (Chartika Sari and Jamaan, 2012).

Kesuksesan dari penyebaran Hallyu ini merupakan kerja sama yang baik dari pemerintah yang menjalankan penyebaran serta pengawasan dengan para konglomerat yang mensponsori kegiatan-kegiatan seperti pembuatan film dan K-drama. Kementrian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan mengeluarkan juga kebijakan High Speed Internet Service Program. Kebijakan ini merupakan bentuk pemanfaatan internet melalui sosial media untuk menyebarkan konten-konten kebudayaan. Melalui Korean Broadcasting System (KBS) menjadi jaringan televisi utama di dunia yang menyiarkan konten yang berisi kebudayaan Korea di negara-negara di dunia. Selain itu adalah penyediaan situs live streaming untuk para penggemar Hallyu yang berada di luar

(8)

Tabel 4.2

Wisatawan Asing yang mengujungi Korea (Sumber Tourism Statistics (KTO), 2015)

Kepentingan dari Korea selatan lewat penyebaran Hallyu di Kawasan ASEAN adalah melihat jumlah penduduk ASEAN yang besar yaitu 630 juta jiwa menjadi pasar yang potensial bagi Korea Selatan. Penyebaran Hallyu berdampak pada peningkatan setiap tahun wisatawan dari negara anggota ASEAN ke Korea Selatan karena biaya yang lebih murah dibandingkan untuk pergi ke negara-negara Eropa. Menurut data yang di peroleh dari Tourism Statistics (Korea Tourism Organization/KTO, 2015), wisatawan asing terutama dari negara-negara anggota ASEAN yang datang ke Korea terus meningkat jumlahnya sejak tahun 2002 sampai pada tahun 2015 yang mencapai jumlah 1.608 orang. Begitu juga dengan negara-negara lain seperti China, Jepang, Amerika dan Eropa seperti yang telah ditunjukan tabel diatas.

Para penggemar Hallyu berusaha untuk mengikuti mode rambut, fashion, make-up serta

(9)

4.1.3 Hallyu sebagai Diplomasi Budaya Korea Selatan

Menurut Milton Cummings (Cummings Jr, 2008), diplomasi budaya merupakan pertukaran ide, informasi, kesenian dan berbagai aspek dari kebudayaan antar negara dan rakyatnya untuk menumbuhkan suatu kesepahaman bersama. Pemikirannya memberikan suatu

pemahaman bahwa diplomasi budaya merupakan berbagai aktivitas budaya yang dilakukan oleh setiap negara dalam merepresentasikan budayanya untuk mempengaruhi atau menginspirasi

masyarakat internasional yang memiliki keberagaman pandangan politik. Diplomasi budaya merupakan bagian dari diplomasi publik seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan lewat film, drama televisi dan industri media yang lain seperti musik pop Korea.

Korea Selatan dulunya lebih dikenal oleh masyarakat dunia sebagai negeri gingseng, sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi negara yang menghasilkan kebudayaan yang mendunia. Korea selatan berhasil mengekspor komuditas baru ke seluruh dunia dengan budaya mereka. Dengan sadar Korea Selatan menjadikan kebudayaan sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif dari negara-negara lain terhadap mereka sehingga rasa ketertarikan akan kebudayaan serta hal lain yang berkaitan tersebut meningkat. Korea Selatan bisa dikatakan berhasil membentuk citra baik terutama terhadap negara-negara yang dulunya memiliki masalah dengan Korea Selatan seperti China dan Jepang. Pemerintah Korea Selatan melalui Kementrian Budaya dan Pariwisata pada tahun 2000 menunjuk bintang-bintang Hallyu saat itu seperti Lee Byung Hun dan Choi Ji Woo untuk menjadi duta budaya mereka untuk negara-negara yang mempunyai ketegangan politik atau masa lalu yang kelam dengan Korea Selatan seperti Jepang dan China. Efek dari Hallyu memudahkan Korea Selatan untuk menjalani kepentingannya di negara lain akibat dari nilai positif yang berhasil ditumbuhkan dimata masyarakat.

Hasil survey dari Minsitry of Internal Affairs and Communications of Japan terhadap masyarakat mengenai penyebaran kebudayaan Korea Selatan di Jepang menujukan 57.1%

(10)

datang ke Korea Selatan untuk melakukan operasi plastik. Kawasan Asia Tenggara telah banyak dipengaruhi Hallyu. Para penggemar bintang-bintang Hallyu di sana mulai mengikuti fashion, mode rambut, make-up hingga melakukan operasi plastik agar mirip dengan idolanya serta aksesosir yang berkaitan dengan Korea.

Hallyu juga berhasil mempengaruhi sektor yang lain seperti ekonomi dimana pemerintah

Korea menggunakan Hallyu untuk menjadi alat mempromosikan produk mereka untuk

mendapatkan keuntungan. Pergerakan positif dari Hallyu ini membawa dampak besar dikarenakan munculnya permintaan pasar yang besar akan barang-barang dari Korea Selatan dikarenakan rasa keingintahuan masyarakat yang besar akan Korea Selatan. Produsen-produsen berhasil menggunakan artis-artis Korea yang terkenal untuk mempromosikan produk mereka baik produk telepon genggam, kosmetik sampai pada mobil sehingga berhasil mendongkrak penjualan diikuti pula dengan mutu dari produk-produk yang baik dan berkualitas.

Kesuksesan Korea Selatan dalam menjalankan soft diplomacy membuahkan hasil yang baik. Kepercayaan dan nilai positif yang diberikan oleh negara lain terhadap Korea Selatan membuka peluang untuk melanjutkan kerja sama pada sektor lain seperti sektor ekonomi, politik dan keamanan, serta sosial-budaya (Yudhantara, 2011, p. 183). Salah satu contoh negara berkembang di Asia Tenggara yang menjalin hubungan kerja sama dan perluasan kerja sama akibat dari Hallyu dengan Korea Selatan adalah Indonesia.

Hubungan Korea Selatan dengan Indonesia dimulai ketika Jendral Suharto mengambil inisiatif untuk mengambil strategi diplomasi anti komunis dengan memberikan kesempatan kepada Korea Selatan untuk membuka hubungan diplomatik lewat kantor perwakilan tingkat konsulat jendral di Jakarta pada tahun 1966 kemudian disusul oleh Indonesia pada tahun 1988 dengan membuka konsulat jendral RI di Seoul dan kemudian status tersebut ditingkatkan menjadi kedutaan besar (Chŏn and Yuwanto, 2014, p. 4). Hubungan ini terus berjalan baik hingga sekarang,

(11)

Pada bidang ekonomi, Indonesia dengan Korea telah membentuk Joint Task Force on Economic Cooperation (HTF-EC) sejak tahun 2007 yang kemudian digiatkan kembali menjadi

Working Level Task Force Meeting (WLTFM) yang diselengarakan 2 kali dalam setahun dengan

tujuan untuk mengakomodasi perkembangan dalam kerja sama ekonomi dari kedua negara. Kerja

sama ekonomi ini jelas memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian kedua negara. Contohnya pada tahun 2013, nilai investasi dari Korea Selatan mencapai USD 2,2 miliar. Investasi

ini berfokus pada beberapa sektor seperti industri elektronik, telekomunikasi, otomotif, perbankkan, dll.

Tabel 4.3

Ekspor dari Korea ke Indonesia tahun1998 -2017 (Sumber:Korea International Trade Association)

(12)

sebab Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam sekitar 80% komoditas tersebut dikirim ke Korea Selatan seperti gas alam, batu bara, minyak tanah, tembaga, dll. Sedangkan komoditas barang-barang Korea yang masuk ke Indonesia adalah suku cadang elektronik, bahan sampingan baju, barang produk penghalusan besi dan lainnya dimana jumlah

ekspor tersebut meningkat seiring dengan merebaknya Hallyu yang memberikan dampak positif bagi perekonomian dan juga hubungan Korea Selatan dengan negara lain. Kerja sama tersebut

didasari atas kebutuhan masing-masing negara dimana Indonesia memerlukan modal atau investasi, teknologi yang baik untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan hal tersebut bisa didapat melalui kerja sama dengan Korea Selatan yang merupakan negara yang terus berinovasi dalam memajukan teknologi serta informasi sedangkan Korea Selatan sendiri memerlukan sumber daya alam, tenaga kerja dan juga pasar yang besar dan itu semua bisa di peroleh lewat kerja sama dengan Indonesia.

Penekanan kerja sama pada bidang-bidang seperti ekonomi, investasi dan juga perdagangan terus begitu menjadi fokus utama dalam pertemuan-pertemuan kedua negara. Seperti dalam Joint commission meeting (JMC) yang terselengara pada 18 Desember 2015 dimana kedua menteri bertemu dan saling meyakinkan satu dengan lain bahwa perlu adanya kerja sama yang erat dengan berdasarkan saling percaya pada berbagai bidang seperi perdagangan, investasi, pariwisata dan people to people contact. Ini merupakan hal yang penting sebab Korea Selatan sendiri merupakan mitra dagang terbesar ke 6 bagi Indonesia (2016) serta merupakan negara penyumbang investasi terbesar ke 9. Korea Selatan juga menujukan bahwa mereka adalah mitra bagi Indonesia yang strategis dengan upaya untuk merealisasikan penanaman modal asing mereka di Indonesia yang kemudian mengantarkan mereka menempati urutan ke 3 dibawah Singapura dan Jepang pada periode 2012-2016.

Investasi dari Korea ke Indonesia sebenarnya sudah berjalan cukup lama yaitu dimulai

(13)

pada tahun 1992. Perusahan besar Korea lain juga mulai masuk dengan mebawa modal yang besar seperti PoscoSteel (Pabrik baja tingkat global), Hankook Tyre, Lotte Mart (Perusahaan ritel raksasa)(Chŏn and Yuwanto, 2014, pp. 40–41). Sampai saat ini, dengan adanya kemudahan investasi lansung konstruksi, membuat investor-investor asal Korea Selatan berkeinginan untuk

melaksanakan investasi langsung baik dalam bidang kelistrikkan, pelabuhan, konstruksi jalan, keuangan dan perbankan.

Pengaruh dari Hallyu jelas memberi dampak kepada Indonesia sehingga membuka diri ke Korea untuk melakukan penanaman modal di Indonesia. Data dari Badan Penanaman Modal Indonesia yang berada di Jakarta menunjukan bahwa Korea Selatan sampai pada tahun 2015 telah merealisasi penanaman modal di Indonesia dalam jumlah USD 1,2 miliar dan ini menunjukan pertumbuhan sebesar 7,6% dari periode sebelumnya. Investasi yang masuk dari Korea Selatan ke Indonesia sendiri sejak tahun 2010 sampai tahun 2015 mencapai USD 8 miliar dengan menunjukan komitmen yang besar dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 86%.

Tahun 2015, nilai perdagangan kedua negara pada periode Januari - Oktober sebesar USD 14.237,91 Juta sedangkan pada tahun 2016, total perdagangan di antara kedua negara pada periode Januari-Maret sebesar USD 3,59 miliar, turun 18,66% bila dibandingan dengan periode yang sama pada tahun 2015. Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea surplus bagi Indonesia sebesar USD 563,8 juta atau naik 58,45% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yaitu sebesar USD 355,8 juta. Pada periode Januari – Maret 2016, produk ekspor non migas Indonesia ke Korea Selatan adalah Scrap logam dan kayu dan article yang mengalami peningkatan sebesar 222,8% dan 31,4%. Hasil ini membuktikan bahwa kerja sama ekonomi di antara kedua negara adalah sangat penting dan menjadi hasil yang baik dari upaya meningkatkan kepercayaan satu dengan yang lain.

Pengaruh diplomasi budaya Korea Selatan yang memberikan dampak positif terhadap

images Korea Selatan dimata dunia terutama di negara berkembang seperti Indonesia bukan hanya

(14)

No. Kerjasama Tahun Jumlah (USD)

1 Kerja sama pembuatan

pesawat tempur KF-X IF-X

2009-2029 6-8 Miliar

2 Hibah Landing Vehicle

Truck (LVT)-7A1 dari

Korea Selatan untuk

Indonesia

2009 -

3 Perbaikan kapal selam KRI

Nanggala 402

2009 -

4 Pembelian KH-178 105mm 2010 -

5 Pembelian pesawat Korea T-50 Golden Eagle

2011-2014 400

6 Pembelian pesawat Indonesia CN-235

2008-2011 94 Juta

7 Pembuatan kapal tempur

jenis LPD KRI- Banda

Aceh

2004-2011 150 m

8 Pembelian Panser

Tarantula

(15)

9 Pembelian towed Howitzer

KH-179

2011 -

10 Kerjasama pembuatan

Kapal Selam

2011-2017 1.1 Miliar

Tabel.4.4

Kerja Sama pertahanan antara Korea – Indonesia (Sumber :SIPRI Arms Transfers Database)

Korea menyadari bahwa Indonesia adalah mitra strategis di kawasan Asia Tenggara sehingga terjalinlah kerja sama pada sektor militer. Pada kerja sama militer ini, frekuensi dari pengadaan peralatan militer sampai pada armada laut, darat dan udara. Pada saat pertemuan Joint commission meeting (JMC) yang terselengara pada 18 desember 2015, kedua negara juga

membahas tentang bidang keamanan tentang keinginan Indonesia untuk pembangunan kapal selam ke-3 dapat dilakukan di Indonesia dengan skema joint section plus. Indonesia sampai saat ini hanya memiliki 2 kapal selam yang merupakan buatan Jerman. Tentu sangat sulit bagi Indonesia untuk bisa menjaga perairan Indonesia yang begitu luas yaitu 70% dari luas total wilayah Indonesia. Kontrak pun sudah ditanda tangani Indonesia untuk membeli 3 kapal selam DSME-209 dengan harga berkisar USD 1.1 miliar dimana 2 diantaranya dikerjakan di Korea. Pesawat tempur

juga menjadi perhatian Indonesia dalam pengembangan alutsista sehingga mengandeng Korea Selatan dalam pengembangan burung besi generasi 4,5 yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI dalam program Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX).

(16)

dimana berhasil mencuri perhatian banyak orang terutama kelas menengah di Filipina yang kemudian tergila-gila untuk pergi mengunjungi Korea. Drama Korea pun semakin hari terus digemari oleh kaum muda di Filipina karena menjadi bagian dalam kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, K-pop juga digemari karena akses yang mudah melalui internet untuk melihat penyanyi

dan grup yang menjadi idola mereka. Salah satu artis terkenal Korea, Lee Min-Hoo yang mengunjungi Filipina, disambut dengan meriah oleh penggemarnya sebanyak 200.000 orang.

Efek dari Hallyu ini membawa gambaran positif bagi Korea yang kemudian membuat Korea menjadi mudah untuk diterima oleh masyarakat Filipina. Kerja sama yang sudah terjalin sejak tahun 1949 ini terus berkembang sampai sekarang. Filipina membuka Kantor kedutaan mereka di Seoul pada tahun 1958 dan menandakan bahwa hubungan kedua negara ini erat dengan kerja sama yang terjalin diberbagai bidang seperti ekonomi, politik, keamanan, serta sosial-budaya. Kerja sama yang terjalin antara Korea dengan Filipina begitu penting mengingat bahwa Filipina memiliki sumber daya tambang yang melimpah sedangkan Korea sendiri adalah negara industri yang membutuhkan pasokan sumber daya. Volume perdagangan antar keduanya adalah 7,4 miliar dolar dan Korea juga menanamkan investasi pada industri perkapalan Filipina dengan jumlah 1,7 miliar dolar. Selain ekonomi, kerja sama yang terjalin erat antara Filipina dengan Korea selatan adalah kerja sama militer. Filipina merasa bahwa mereka sangat perlu untuk memodernisasikan peralatan senjata dan meningkatkan posisi militer mereka. Korea dan Filipina pun menandatangani MOU kerja sama dalam bidang keamanan pada 17 oktober 2013 yang mana kerja sama ini menyangkut pada pertukaran pengalaman serta informasi terkain bidang militer, pendidikan militer serta pelatihan, penelitian serta pengembangan dalam industri pertahanan, logistik dan pemeliharaan, kerja sama militer yang terkait pada teknologi, dll. Selain itu, Filipina juga membeli 12 pesawat jet baru dari Korea yaitu 12 FA-50 Golden Eagle dengan harga 402 miliar dolar. Korea Selatan juga mengharapkan agar hubuangan kerja sama di atara ke dua negara

(17)

Tabel 4.5

10 besar partner perdagangan negara Filipina dan Thailand tahun 2016 (Sumber Direction of Trade Statistics, 2016 (IMF))

Tabel di atas munjukan bahwa Korea selatan menempati posisi ke 7 dibawah Jerman dalam hal Ekspor dengan Filipina dengan Total USD 2.152 juta sedangkan untuk Impor sendiri,

Korea menempati posisi ke 6 dibawah Singapura dengan jumlah USD 4.771 miliar pada tahun 2016. Sedangkan Korea tidak masuk dalam 10 besar dalam hubungan ekspor dari Thailand tetapi menempati posisi ke 8 dalam hubungan impor di bawah Singapura yaitu dengan jumlah USD 7.013 miliar.

(18)

dengan kedatangan penyanyi Baek Ah-yeon, yang merupakan juara 3 dari kompetisi menyanyi terkenal di Korea yaitu K-pop Star

Drama Korea yang mulai masuk pada tahun 2001 sangat mempengaruhi rasa ingin tahu dari masyarakat Thailand sehingga mereka pun mengunjungi Korea terutama untuk melihat lokasi

syuting dari drama yang mereka nikmati. Selain itu juga membuat produk-produk Korea begitu disenangi oleh kelas menengah ke atas di Bangkok, selain karena kecocokan budaya yang

dirasakan bila dibandingkan dengan budaya Barat, setiap drama atau film tetap menjaga identitas dari Korea sendiri sehingga itu membuat kesan yang baik bagi Korea dimata penonton Thailand.

Tentu saja Hallyu meberikan pengaruh positif kepada kerja sama yang terjadi di antara Thailand dengan Korea sejak 1 oktober 1958 dimana kerja sama tersebut terjalin dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik dan juga sosial-budaya. Pada bidang ekonomi, kedua negara ini telah menjalin kerja sama sejak 1961 sehingga terciptannya Join Trading Committe (JTC) dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam proses perdagangan serta promosi kerja sama perdagangan dan investasi. Pada tahun 2008, Republik Korea adalah salah satu mitra dagang utama Thailand dimana nilai perdagangan antara kedua negara terus berkembang dan mencapai 10,53 miliar dolar. Saat ini juga terdapat lebih dari 300 perusahaan Korea dan Korea-Thailand yang melakukan bisnis mereka di Thailand. Pada tahun 2008, Dewan Investasi Thailand (BOI) menyetujui hampir 8,15 miliar baht proyek investasi Korea di Thailand dan hampir setengah dari proyek tersebut berada di industri elektronika dan listrik. Mobil produksi Korea seperti Hyundai dan Kia juga di ekspor ke Thailand serta barang elektronik seperti smart phone samsung, televisi dan AC juga diminati oleh masyarakat.

4.1.4 Korea dalam kerja sama ASEAN + 3 ( APT )

Kerja sama ASEAN dengan 3 mitra wicaranya yaitu Republik Korea, Jepang dan China

(19)

untuk memberikan laporan serta rekomendasi untuk kerja sama yang lebih baik seperti pembentukan Ease Asia Free Trade Area, fasilitas pendanaan kawasaan, KTT Asia Timur, dll.

Hasil yang baik dari pertemuan ASEAN+3 adalah disepakatinya Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) pada 24 maret 2010 dengan tujuan untuk membantu likuiditas

keuangan dikawasan untuk menghindari krisis keuangan di kawasan. Kerja sama ini memberikan kontribusi dalam menciptakan kondisi yang aman didalam kawasan. Ini menjadi tempat yang baik

untuk bertemunya para pemimpin terutama pemimpin dari Asia Timur untuk saling berinteraksi membahas apa yang menjadi prioritas dalam kawasan dalam bidang ekonomi, politik dan keamanan.

Bila dibandingkan dengan dua negara Asia Timur yaitu Jepang dan China, bisa dikatakan Korea Selatan memiliki pengaruh terutama dalam kerja sama ini dengan berinisiatif untuk membangun kerja sama sehingga terbentuklah East Asia Vision Group (EAVG) dan Juga East Asia Study Group (EASG) yang mana menjadi sebuah konsep dan metode dalam kerja sama

sedangkan ASEAN berinisiatif dalam penyelengaraan pertemuan ASEAN+3. Kaloborasi ini menjadikan ASEAN dan Korea memegang peranan kunci dari kerja sama ini.

Kerja sama ini penting karena negara-negara Asia Timur bergantung pada sumber daya alam yang dimiliki oleh ASEAN yang menjadi pengerak dalam industri mereka selain mendukung terjalinnya integrasi bilateral dengan ASEAN. Selain itu, Korea melihat bahwa lewat adanya kerja sama dengan ASEAN dan 2 negara ASIA Timur lainnya, menjadi wadah yang baik untuk memperkuat kerja sama lewat forum internasional dan juga sebagai upaya dalam penyelesaian isu-isu yang menggangu stabilitas kawasan seperti pemasalahan Laut China Selatan, semenanjung Korea, terorisme, serta perluasan sektor-sektor lain yang menjadi masalah seperti pendidikan, peningkatan kesehatan publik sampai pada mengelolaan bencana. Pada sisi yang lain, Korea Selatan menyadari bahwa kerja sama ini menjadi penting karena ekonomi dari ASEAN+3 yang

(20)

Masalah lain yang diangkat Korea dalam pertemuan negara-negara anggota ASEAN dengan 3 negara di ASIA TIMUR ini adalah mengenai keamanan energi dimana kebutuhan akan energi ditingkat regional serta global yang terus meningkat. Negara-negara ini pun membentuk ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEN)+3 sebagai upaya untuk mengatasi isu-isu bersama

di pasaran minyak regional dengan mengesahkan program kegiatan seperti Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, dll. Korea pun mengajukan proposal mengenai kerja sama Clean Development mechanisim (CDM) sebagai upaya pengurangan greenhouse gas emission dan juga peningkatan akan sustainable development melalui capacity building yang mana

proposal tersebut diterima dengan baik dan kemudian ditinjaklanjuti. Korea juga mengajukan proposal mengenai kerja sama civilian nuclear energy dimana proposal ini merujuk dari ASEAN+3 Cooperation Work plan tahun 2007-2017 dimana kerja sama civilian nuclear energy ini bertujuan untuk capacity building melalui pelatihan staf untuk civil nuclear development di kawasan.

4.2 Kerjasama Korea Selatan dengan ASEAN

ASEAN dan Korea Selatan berinisiatif untuk berdialog terkait hubungan sektor pada November 1989 dan kemudian hubungan tersebut terus meningkat sampai pada ditanda tanganinya the Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership yang bertepatan pada 8 tahun ASEAN-ROK Summit pada 30 November 2004 di Vietnam serta mengadopsi ASEAN-ROK plan

(21)

Gambar 3

Volume perdagangan ASEAN-Korea Sumber : ASEAN-KOREA CENTRE, 2015

Dalam bidang ekonomi, ketergantungan ekonomi melalui hubungan perdagangan serta investasi di antara ASEAN dan Korea Selatan terus diperdalam. Ini terbukti dari arus total Foreign direct investment ( FDI ) dari Korea Selatan ke ASEAN bertumbuh dengan total USD 1.5 milyar

pada tahun 2008 kemudian terus meningkat sampai mencapai USD 4.5 milyar pada tahun 2014 yang mengantarkan Korea selatan sebagai investor terbesar ke 6 bagi ASEAN. Selain itu dalam bidang perdagangan diantar keduanya meningkat 15 kali lipat dari USD 8.2 miliar pada tahun 1989 sampai pada USD 138 miliar pada tahun 2004. ASEAN menjadi partner ke 2 terbesar bagi Korea setelah China dalam bidang perdagangan semenjak 1989 sampai pada USD 138 miliar pada tahun 2004. Keduanya terus berusaha untuk mencapai target USD 150 miliar pada tahun 2015 dan terus meningkat menjadi USD 200 miliar pada tahun 2020.

ASEAN dan Korea Selatan berinisiatif untuk berdialog terkait hubungan sektor pada November 1989 dan kemudian hubungan tersebut terus meningkat sampai pada ditanda tanganinya the Joint Declaration on Comprehensive Cooperation Partnership yang bertepatan pada 8 tahun

ASEAN-ROK Summit pada 30 November 2004 di Vietnam serta mengadopsi ASEAN-ROK plan of Action ( POA ) untuk mengimplementasikan the Joint Declaration pada 9 tahun ASEAN-ROK

(22)

Tahun Kegiatan

1989 Dialog kemitraan sektoral ASEAN – KOREA SELATAN

1991 Dialog kemitraan penuh ASEAN-KOREA SELATAN

1997 Summit pertama ASEAN-KOREA SELATAN

Summit pertama ASEAN+3

Visi ASEAN 2020

2004 Deklarasi bersama tentang kerjasama kemitraan komprehensif antara ASEAN dan Korea Selatan

2007 Berlakunya Free Trade Area diantara ASEAN-KOREA pada perdagangan barang

2009 Perayaan 20 tahun dialog kemitraan ASEAN-KOREA (Jeju, Korea )

Peresmian ASEAN-Korea Centre

Berlakunya Free Trade Area diantara ASEAN-KOREA pada jasa dan investasi

2010 Deklarasi bersama dan rencana aksi ASEAN-KOREA dalam kemitraan strategis untuk Perdamaian dan Kemakmuran

2012 Pembentukan misi dari Korea Selatan untuk ASEAN

2014 Perayaan 25 tahun dialog kemitraan ASEAN-KOREA (Busan, Korea)

2015 Rencana Aksi ASEAN-KOREA untuk mengimplementasikan dalam kemitraan

strategis untuk Perdamaian dan Kemakmuran (2006-2020)

2017 Tahun pertukaraan kebudaya ASEAN-KOREA

Tabel 4.6

(23)

4.3. ASEAN-KOREA CENTRE SEBAGAI INTERGOVERNMENTAL ORGANIZATION Dalam usaha untuk memfasilitasi kerja sama yang lebih erat serta saling pengertian satu sama lain, maka Korea Selatan menetapkan misi tersebut di Jakarta pada bulan September 2012 dan menetapkan itu sebagai duta besar pertama untuk ASEAN pada bulan oktober 2012 selain itu,

pada bulan Maret 2013, ASEAN-KOREA CENTRE didirikan Seoul sebagai pusat yang memegang peran penting dalam memainkan peran dalam peningkatan volume perdagangan,

akselerasi aliran investasi, meningkatkan turisme serta memperkaca pertukaran budaya diantara ASEAN dan Korea Selatan.

Untuk mencapai visi tersebut maka ASEAN-KOREA CENTRE berusaha untuk melayani sebagai channel untuk perdagangan, investasi, turisme dan pertukaran budaya diantara ASEAN dan Korea sebagai jalan untuk meningkatkan keuntungan satu dengan yang lain dan juga komplementer untuk menguatkan kerja sama ekonomi serta sosial budaya.

Ada pun ASEAN-KOREA CENTRE mendapat mandat untuk : a. Meningkatkan volume perdagangan

b. Akselerasi arus investasi c. Mengairahkan pariwisata

d. Memperkaya pertukaran budaya di antara negara anggota ASEAN dan Korea dan juga pertukaran diantara orang-orang.

Tugas yang dipikul ini dijalankan dengan mengimplementasikan lewat berbagai program kerja dan aktivitas yang bertujuan menguatkan kerjasama serta memperdalam persahabatan di antara negara anggota ASEAN dengan Korea. ASEAN-KOREAN CENTRE sendiri memandu hubungan kerjasama ini berdasarkan nilai berbagi, penghormatan terhadap keberagaman serta hubungan timbal balik yang saling percaya.

ASEAN-KOREAN CENTRE memiliki beberapa tujuan utama, yaitu :

A. Meningkatkan kerjasama antara ASEAN-Korea

1) Lewat menguatkan kerja sama timbal balik diantara ASEAN dan Korea dengan mengembangkan ikatan ekonomi dan sosial-budaya.

2) Memperdalam saling ketergantungan, melengkapi dan keuntungan yang timbal balik lewat kerja sama ASEAN-Korea.

(24)

B. Mempromosikan pemahaman yang timbal balik melalui pertukaran budaya dan kontak orang ke orang.

1) Meningkatkan kesadaran publik terhadap ASEAN di Korea dan sebaliknya, dan juga hubungan ASEAN-Korea, dan promosi kesadaran dan pengertian antar budaya.

2) Menguatkan pertalian arus budaya dan turisme diantara ASEAN-Korea C. Mendukung usaha integrasi ASEAN

1) Lewat penyediaan dukungan dalam membatasi gap di ASEAN.

2) Memastikan bahwa program cukup menjawab kebutuhan regional dan untuk membangun program-program yang dibuat untuk kebutuhan sub regional

Secara umum, susunan organisasi dari ASEAN-KOREA CENTRE adalah sebagai berikut :

1) Dewan yang merupakan badan pembuat keputasan tertinggi di pusat yang terdiri dari 11

direktur merupakan perwakilan dari setiap anggota yang bertugas untuk mengambil keputusan dalam menjalankan program yang berpusat di ASEAN-KOREA CENTRE, menyetujui program kerja kedepan serta anggaran untuk pengoperasian kegiatan tersebut, menyetujui laporan tahunan dari kerja yang dilakukan serta menunuju sekretaris umum. 2) Dewan Eksekutif yang merupakan badan pengawas serta penasehat dari sekretariat yang

terdiri dari 11 perwakilan dari masing-masing anggota yang bertugas untuk memastikan DEWAN

DEWAN EKSEKUTIF

SEKRETARIAT

Unit Perencanaan dan Urusan Umum

Unit Perdagangan dan Investasi

Unit Kebudayaan dan Pariwisata

(25)

kegiatan di pusat berjalan efektif serta mengawasi dan member nasihat kepada sekretaris umum bila diperlukan.

3) Sekretariat mempunyai sekretaris umum dan anggota yang merupakan warga negara dari negara anggota dan bertanggung jawab pada dewan dan dewan eksekutif dalam masa

jabatannya selama 3 tahun dalam melaksanakan program kerja tahunan serta mengangkat unit yang disetujui untuk melaksanakan fungsi dan tugas untuk di jalankan. Sekretaris

umum ASEAN-KOREA CENTRE saat ini adalah Mr. Kim Young-Sun. Badan Administrasi Pusat yang terdiri dari Sekretaris Umum dan empat unit: Unit Perencanaan dan Urusan Umum, Unit Perdagangan dan Investasi, Unit Kebudayaan dan Pariwisata, dan Unit Informasi dan Data. Setiap anggotanya adalah merupakan delegasi resmi pemerintah negara-negara anggota.

Jika dilihat dari hubungan kerja sama yang terjalin di antara ASEAN dengan Korea,

konsep “Spillover” muncul dari kacamata Neo-fungsionalisme bisa dipakai untuk membahas ASEAN-KOREA CENTRE. “Spillover” dilihat sebagia proses dimana kerja sama politik dilaksanakan dengan tujuan spesifik yang kemudian membuat terbentuknya tujuan-tujuan baru untuk memastikan tercapainya tujuan-tujuan lama. Konsep ini dipakai untuk menggambarkan sebuah integrasi lebih lanjut yang terjalin dan didefinisikan sebagai kekuatan pendorong dan logika inheren dari sebuah integrasi melalui peningkatan dalam sebuah ketergantungan ekonomi (Wiener and Diez, 2004, pp. 63–64). Menjadi suatu hal luar biasa dimana dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh ASEAN-KOREA CENTRE berdasarkan tujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap negara anggota ASEAN maupun Korea sendiri.

Konsep ini menjelaskan bahwa sebuah kerja sama yang terjalin diantara satu negara dengan negara lain membuat terjadinya kesepakatan pada bidang yang lain. Contoh kongkrit dari

(26)

CENTRE yang terbentuk berlandaskan persetujuan bersama negara-negara anggota ASEAN serta Korea Selatan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang tentu saja memberikan manfaat secara timbal-balik bagi negara-negara tersebut yang kemudian di wujudnyatakan dalam pertemuan-pertemuan ataupun kegiatan-kegiatan secara berkala. Terbentuknya ASEAN-KOREA CENTRE

sebagai pengerat identitas ASEAN yang bermanfaat untuk memperoleh kepentingan bersama dengan Korea.

Jelas bahwa ASEAN-KOREA CENTRE terbentuk melalui kesepakan dari negara-negara anggota untuk mewujudkan tujuan internasional mereka yang merupakan perwujudan dari tujuan nasional mereka masing-masing. Ini membuktikan bahwa suatu negara tidak dapat hidup sendiri atau membutuhkan negara lain. Korea Selatan membutuhkan sumber daya yang melimpah dari negara-negara anggota ASEAN, sebaliknya negara-negara lain membutuhkan Korea sebagai sumber investasi, pertukaraan teknologi maupun turisme.

Merujuk pada teori organisasi internasional dari Clive Archer, ASEAN-KOREA CENTRE memiliki 3 fungsi yaitu :

1. Negara-negara anggota ASEAN sendiri menggunakan ASEAN-KOREA CENTRE sebagai instrument untuk berdiplomasi dengan negara yang lain dalam hal ini Korea Selatan karena pada dasarnya ASEAN-KOREA CENTRE terbentuk berkaitan dengan kepentingan negara mereka yang bersangkutan dengan kepentingan negara ini. 2. Sebagai tempat forum untuk berkomunikasi untuk bekerjasama, persetujuan bahkan

pertentangan dimana arena tersebut bersifat netral. Arena ini menjadi tempat untuk mengedepankan kepentingan, menunjukan sudut pandang terhadap sesuatu didepan forum dengan komitmen ASEAN-KOREA CENTRE untuk menjadi kunci dalam mempromosikan perdagangan, investasi, turisme, pertukaran budaya, hubungan orang-orang dan membangkitkan kesadaran terhadap ASEAN di Korea.

3. ASEAN-KOREA CENTRE berperan sebagai aktor yang tidak terpengaruh dari luar ketika membuat sebuah kebijakan terutama dalam memajukan kerja sama dengan memiliki kapasitas sebagai aktor yang ditentukan oleh rekomendasi, resolusi dan mandat pada saat dibentuknya organisasi tersebut.

(27)

terorganisir dari negara-negara anggota ASEAN dengan Korea Selatan lewat strukrut organisasi yang jelas dan juga sebagai upaya untuk mencapai peningkatan kerja sama diantara ASEAN dengan Korea, mempromosikan saling pengertian melalui pertukaran budaya dan people-to-people contact dan juga mendukung secara penuh dalam integrasi ASEAN.

Banyak usaha yang dilakukan oleh ASEAN-KOREA CENTRE sebagai upaya untuk mencapai kepentingan bersama diantara ASEAN-Korea Selatan seperti Investment and Business

Environment Seminar dengan tujuan untuk mengenalkan kepada pebisnis Korea, investasi dan peluang bisnis di ASEAN, ASEAN Culture and Tourism Fair dimana negara-negara ASEAN dan Korea mempromosikan pertukaran budaya dan saling pengertian lewat pertunujukan budaya pada masyarakat Korea serta pengenalan akan ASEAN kepada anak-anak, generasi muda dan masyarakat umum lewat ASEAN Awareness Program.

Banyak kegiatan yang dilakukan oleh ASEAN-KOREA CENTRE namun kegiatan tersebut tidak hanya sebatas pada negara-negara ASEAN dan Korea tetapi ASEAN-KOREA CENTRE juga memperluas hubungan dengan pihak luar seperti ASEAN Secretariat sebagai upaya dalam meningkatkan hubungan diantara ASEAN dengan KOREA serta untuk berkontribusi dalam upaya integrasi dan memperkecil gap diantara negara ASEAN. Tidak hanya bekerja sama dengan ASEAN Secretariat tetapi juga bekerja sama dengan JAPAN CENTRE dan

ASEAN-CHINA CENTRE untuk berbagi cara yang baik dalam membangun kerja sama, upaya peningkatan program yang akan dijalankan kedepan dan memperluas kerja sama untuk memperbesar kerangka kerja ASEAN+3. Selain itu, dalam upaya memaksimalkan dampak dan kualitas dari program yang dijalankan oleh ASEAN-KOREA CENTRE, termaksut kegiatan ASEAN Connectivity Forum dan

ASEAN-Korea Youth Network Program terjalinlah kerja sama dengan pihak lain seperti Asian Infractructure Investment Bank, Asian Development Bank, AfoCo, dll. Semua ini adalah upaya dari

ASEAN-KOREA CENTRE dalam melaksanakan visi mereka untuk menjadi pemain utama dalam

Gambar

Gambar 2. Peta Korea Selatan
Gambar 3.  Profil Negara Korea Selatan
Gambar 4.  Struktur Pemerintahan Korea Selatan
Tabel 4.1  GDP Tahun 2015-2017
+6

Referensi

Dokumen terkait

1) Membantu pasien mengetahui tentang tindakan-tindakan yang dialami pasien sebelum operasi, memberikan informasi pada pasien tentang waktu operasi, hal-hal yang akan

Putusan Mahkamah Konstitusi No.35/ PUU-X/2012 yang hanya mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Peraturan Menterti Pertanian Nomor 98 Tahun 2013 tentang

Sebagai contoh, naskah tersebut mengetahui temuan-temuan penelitian yang menyoroti ketidakhadiran negara sebagai faktor utama dalam kekerasan beragama (hal. 23), namun tidak

Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, demham tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala

Penerapan prinsip keadilan dalam pem- bebasan tanah untuk kepentingan umum dalam realitasnya terlihat bahwa bentuk dan besaran ganti rugi yang diberikan kepa- da masyarakat masih

Climate Action Network International (CAN) is the world’s largest network of civil society organizations working together to promote government action to address the climate

Diare berhubungan dengan pengeluaran feses yang cair dan meningkatnya frekuensi dari proses defekasi. Ini adalah lawan dari konstipasi dan dampak dari cepatnya

Kebijakan publik Pemerintah Daerah Ka- bupaten Lombok Barat untuk menetapkan bentuk eksplorasi tambang emas yang akan dilakukan di wilayahnya adalah Pertamban- gan Rakyat