BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim yakni kapitalis dan sosialis. Namun ada juga yang menggabungkankan antara keduanya. Tetapi juga banyak yang tidak berhasil dalam menerapkankannya. Karena adopsi dari kedua system tersebut, kadangkala ada yang enderung ke kapitalis atau sebaliknya. Karena pembahasan tersebut sangat menarik untuk di bahas lebih lanjut, Kami akan membahas persoalan tersebut dalam makalah kami.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji sebagai berikut :
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi campuran?
Apa saja kebijakan yang dilakukan sistem ekonomi campuran?
Bagaimana perkembangannya sistem ekonomi campuran?
Apa kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi campuran?
1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana perkembangan sistem ekonomi campuran selama ini
Mengetahui ciri-ciri sistem-sistem ekonomi tersebut.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sis-tem perekonomian pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meski-pun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa per-aturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara perekonomian terencana. Saat ini banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi (pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta).
Sistem Ekonomi Campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem Ekonomi Campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Ciri dari Sistem Ekonomi Campuranadalah : Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
2.1 Landasan (Nilai dan Prinsip)
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:
1. Adanya Campur Tangan Pemerintah
Alasan perlunya campur tangan pemerintah
Mencegah perusahaan-perusahaan besar turut mempengaruhi kebijaksanaan politik dan
ekonomi
Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan pengusaha dalam menentukan harga
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan
fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang dalam kegiatan ekonomi.
5. Peran pemerintah ialah membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, mo-neter,
membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
6. Sistem ini bervariasi antara negara yang satu dengan yang lainnya, tergantung situasi
perekonomian negara yang bersangkutan.
Di Indonesia Peran dan Campur Tangan Pemerintah Indonesia didasarkan atas : Amanat Konstitusi (pembukaan UUD 1945) : Pasal 33, 34, dan 27 ayat 2, menyelenggarakan kesejahteraan sosial seluruh rakyat melalui antara lain:
1. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting
2. Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
3. Penyediaan lapangan kerja
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat member warna pada system perpaduan/campuran tersebut.
2.2 Tujuan dan Kebijakan
Campuran
Kepemelikan Sumber Daya Pemerintah dan swasta
Harga Pemerintah bisa mengintervensi
Persaingan Terbuka bagi industri swasta
Kepemilikan Individu Ada
2.3 Perkembangan Sistem Ekonomi Campuran
Dewasa ini tidak ada satu pun yang murni menganut sistem perekonomian komando atau system perekonomian pasar. Semua Negara menjalankan perekonomian antara perekonomian pasar dan perekonomian komando. Dengan kata lain semua Negara saat ini menjalankan perekonomian campuran. Namun ada yang condong ke perekonomian komando (Cina dan Rusia) dan ada yang condong ke perekonomian Pasar (Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang).
Sistem ekonomi campuran pada umunya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara Dunia Ketiga. Beberapa diantaranya cukup konsisten meramu resep campurannya; dalam arti kadar kapitalismenya lebih tinggi (contohnya Fhilipina), atau bobot sosialismenya senantiasa lebih besar (misalnya India). Banyak pula negara berkembang yang goyah meramu campuran kedua sistem ini. Sistem ekonmi campuran yang diterapkannyaibarat pendulum (bandul jam dinding); kadang condong kapitalistik, sementara di lain waktu cenderung sosialistik, mengikuti rejim yang sedang berkuasa. Perlu dicatat semasa paham komunisme masih berjaya, tidak semua negara yang menjalankan sistem ekonomi sosialisme adalah negara-negara komunisme.Di Amerika Utara, Kanada (meskipun bertetangga dengan dan merupakan sahabat Amerika Serikat, sistem politik negara ini liberal-demokratis) menjalankan sosialisme. Begitu pula sejumlah negara Skandinavia di darat Eropa, walaupun sistem politknya liberal-demokratis, menerapkan sistem ekonomi sosialisme. Hanya saja sosialisme d ngara-negara liberal-demokratis ini tidak persis sama seperti sosialisme di negara-negara Blok Timur.
Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia. Derasnya arus globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunisme utama yang bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme.
india, aljazair, libia, mesir,dan Bangladesh memiliki sector Negara yang kebih besar dan kuat pengaruhnya. Secara keseluruhan pemerintah di Negara-negara dunia ketiga memainkan peranan yang jauh lebih menentukan untuk semua bidang ekonomi dibandingkan dengan pemerintah di masyarakat kapitalis yang lebih maju.
Unsur besar lain dari ekonomi campuran di Negara-negara sedang berkembang adalah penjajaran sumber daya dan alokasi produksi oleh pasar dengan harga harga yang telah ditentukan pemerintah serta adanya perencanaan secara terpusat dengan berpedoman pada kegiatan ekonomi menyeluruh yang dikelola oleh pemerintah atau Negara. Jadi kebanyakan Negara sedang berkembang telah menggabungkan cirri-ciri ekonomi sosialis yang terencana dan ekonomi pasar yang kapitalis. Namun sering kali hasilnya kurang memuaskan.
Seperti telah dikemukakan tukuh ekonom asia terkemuka.Dalam banyak hal pilihan semacam itu ekonomi campuran telah menggabungkan sifat-sifat yang paling buruk bukan yang paling baik dari kapitalisme dan sosialisme. Hal ini seringkai mencegah Negara Negara sedang bekembang untuk tidak menggunakan insentif-insentif eknomi yang dilandasi oleh sikap jujur demi kebaikan dan menerapkan system harga guna mencapaia tingkat efisiensi seperti pada system kapitalis, kalau tidak mungkin kesamarataan seperti pada system sosialis.Dalam kenyataan ada cukup banyak pengendalian administrative yang tidak efisien dan penyimpangan -penyimpangan terhadap ketentuan harga yang beralaku. Pada saat yang sama pilihan terhadap ekonomi campuran telah mencegah masyarakat-masyarakat Negara sedang berkembang itu dari usaha mereka untuk mencapai tujuan nya dalam rangka system perekonomian yang sungguh sungguh sosialistik, karena lembaga-lembaga ekonomi campuran sering kali lebih kapitalistik dari pada sebaliknya. Oleh karena itu pada akhirnya mereka kerap kali jatuh diantara 2 sistem, yaitu menggabunggkan insentif-insentif ekonomi yang lemah dengan insentif-insentif sosialis yang birokratis.
Akhir-akhir ini Sistem Ekonomi Indonesia semakin condong ke Ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan
banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomisosialisme-komunistik.
NEGARA YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN
System ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang. Negara-negara tersebut seperti Malaysia, Maroko, Mesir, Filipina, Perancis, RRC, dan lain sebagainya.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat member warna pada system perpaduan/campuran tersebut.
Sistem Ekonomi Campuran pada umumnya diterapkan pada negara-negara berkembang. Dalam ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Dimana sistem ekonomi campuran memiliki karakteristik sebagai berkut:
1. Adanya Campur Tangan Pemerintah
Alasan perlunya campur tangan pemerintah
Mencegah perusahaan-perusahaan besar turut mempengaruhi kebijaksanaan politik dan
ekonomi
Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan pengusaha dalam menentukan harga
barang
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetap-kan kebijakan
fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang dalam kegiatan ekonomi.
5. Peran pemerintah ialah membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, mo-neter,
membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Wahyu, Suwerli dan Suratno.2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Eeng Ahman; Diding Ahmad Badri (ed),2008.Membina Kompetensi Ekonomi untuk Kelas X SMA/MA.Bandung: Grafindo Media Pratama.
Drs. Dumairy, M.A.1996.Perekonomian Indonesia.Jakata: Erlangga.
Michael P. Todaro.1995.Ekonomi untuk Negara Berkembang.(Penerjemah Agustinus Subekti) Jakarta:Bumi Aksara.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab1sistem_perekonom ian indonesia.pdf.com .