• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file SURVEY TENTANG MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 4 MALANG | Ilyasa | Jurnal Sport Science 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file SURVEY TENTANG MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 4 MALANG | Ilyasa | Jurnal Sport Science 1 SM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEY TENTANG MINAT SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 4 MALANG

Muh. Ridho Ilyasa

Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang No. 5 Malang E-mail: mr.ilyasa 080193@gmail.com

I Nengah Sudjana

Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang No. 5 Malang Email: nengah.sudjana.fik@um.ac.id

Sri Purnami

Fakultas Ilmu Keolahrgaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang No. 5 Malang Email: ri.purnami.fik@um.ac.id

Abstract:The reseach results generally had been found that percentage score of students interest to the sports extracurricular activities in SMA Negeri (Public Senior High School) 4 Malang was 77.61%. Specifically seen from three sub-variables, attention obtained score 78.62%, willingness 77.99%, and pleasure 76.23%. Thus, extracurricular in SMA Negeri 4 Malang obtained good response from students who follow the activity.Conclusion in this research was in general student interest to the sports extracurricular activity in SMA Negeri 4 Malang included into good category. Specifically seen from attention aspect wich included into good category, willingness included into good category, and pleasure included into good category. Suggestion from this research was expected that the school conduct more improvement to the student interest in school, especially in the sports extracurricular activity.

Key words:interest, extracurricular activity of sport.

PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan pendidikan setiap sekolah banyak hal yang harus diperhatikan baik di luar maupun di dalam sekolah. Setiap siswa dan guru juga perlu

(2)

Jadi dalam setiap kegiatan di sekolah harusnya sesuai dengan apa yang disukai atau diinginkan para siswa, karena siswa merupakan objek utama dalam setiap adanya kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan. Untuk itu perlu perhatian yang khusus oleh guru pada siswanya karena guru juga bisa dijadikan contoh bagi para siswa, guru juga merupakan seorang yang akan menjadi panutan bagi siswa dan siswi di sekolah.

Oleh karena itu setiap guru harus mempunyai karakter agar setiap siswa mampu dan mudah memahami apa yang akan diajarkan. Karena dalam setiap pendidikan di sekolah terdapat berbagai macam mata pelajaran baik akademik maupun non akademik, setiap siswa dan siswi juga mempunyai kualitas yang berbeda dalam setiap mata pelajaran yang telah dijalani. Pasti mereka juga sadar akan kemampuan masing-masing siswa, setiap siswa akan merasa bosan karena terlalu banyaknya mata pelajaran yang harus diikuti, oleh karena itu harus ada suatu kegiatan yang harus dikerjakan di luar jam pelajaran.

Salah satunya yaitu kegiatan seperti pengembangan diri bagi para siswa yang sesuai dengan kemampuan sehingga dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari para siswa. Kegiatan belajar siswa disekolah terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Dua kegiatan ini merupakan suatu hal penting yang harus diikuti oleh para siswa di sekolah.Sebagaimana kegiatan ekstrakurikuler, merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah.Kegiatan ekstrakurikuler diberikan karena untuk menambah pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi sehingga menghasilkan suatu pengetahuan dan karakteristik yang baik.

Berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh pihak sekolah, salah satu contohnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga, karena kegiatan ekstrakurikuler dilakukan yaitu berdasarkan bakat dan minat. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga sebagai ajang pembinaan dan prestasi apabila diikuti dan ditekuni dengan benar. Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler disekolah banyak berbagai cabang olahraga yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, contohnya seperti di SMA Negeri 4 Malang diantaranya (Futsal, Bola Basket, Bolavoli, Bulutangkis, dan Catur). Setiap cabang yang diikuti mempunyai jumlah peserta yang berbeda karena hal ini tergantung kemampuan dan bakat masing masing siswa.

(3)

tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya, dan lingkungan sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian penting dari setiap pendidikan disekolah bahkan hal ini dapat menjadi ciri khas setiap sekolah karena dapat dijadikan daya tarik untuk meraih calon siswa baru untuk ajaran berikutnya. Namun kegiatan ekstrakurikuler selama ini masih banyak siswa yang memandang sebelah mata atau kurang mendapat respon yang baik dari sebagian besar siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya ditunjukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian dan kemampuannya di berbagai bidang, hal ini juga terjadi pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Selain itu melalui kegiatan ini dapat juga dijadikan pedoman bagi para guru sebagai pembinaan atau menjadikan siswa bisa berprestasi sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Karena tujuan dari pembinaan adalah untuk mencari siswa yang kompeten sejak usia dini, sehingga dapat dilakukan pembinaan lebih awal dan dapat dilakukan secara berjenjang. Penjaringan siswa sebagai bibit-bibit ini akan lebih efektif dan efisien kerena dilakukan secara meluas dan merata pada setiap jenjang satuan pendidikan dan pada semua wilayah di Indonesia. Jadi penjaringan bibit-bibit yang dilakukan melalui suatu perlombaan juga dapat menumbuhkan motivasi bagi siswa untuk berprestasi, sehingga dapat memudahkan dalam pembinaan lebih lanjut berupa pembinaan prestasi siswa.

Menurut Putra (2013:1) “kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah diharapkan bisa mengembangkan ide-ide dari siswa yang mana ide tersebut saat mengikuti pelajaran kurang bisa diaktualisasikan’’. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dapat mengembangkan dan membina kemampuan yang dimiliki siswa agar berkembang secara optimal.Bakat dan minat terhadap suatu kegiatan yang diprogramkan dalam kegiatan ekstrakurikuler diharapkan pula dapat tersalurkan, sehingga potensi anak didik dapat berkembang secara maksimal. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dapat memberikan nilai-nilai positif bagi siswa dalam pemanfaatan waktu luang siswa sehingga siswa selalu mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya. Jadi antara kegiatan ekstrakurikuler dengan intrakurikuler tidak dapat di pisah karena keduanya juga mempunyai manfaat dan kualitas yang berbeda, karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi kegiatan intrakurikuler di sekolah. Hal ini karena kegiatan ekstrakurikuler bisa dijadikan siswa sebagai penyemangat untuk menyalurkan bakat atau

menambah potensi anak

(4)

olahraga merupakan kegiatan yang dapat berfungsi sebagai pengisi waktu luang ketika diluar jam pelajaran dan sangat bermanfaat bagi kebugaran dan kesehatan para siswa.

Untuk itu, didalam pendidikan jasmani pastinya banyak hal yang bisa dipetik dan bisa digunakan sebagai tolak ukur dalam setiap perilaku siswa di sekolah maupun di lingkungan sekitar, karena pendidikan jasmani tidak hanya untuk menjaga kesehatan saja tetapi juga dapat menekankan kearah yang positif. Namun tidak semua siswa berpendapat yang sama dengan apa yang diuraikan diatas, banyak sekali dari sebagian para siswa yang menganggap bahwa kegiatan olahraga tidaklah penting, hal itu hanya akan menyita waktu bermain ataupun bersenang-senang. Hal inilah yang dapat mengurangi motivasi belajar siswa yang akhirnya berakibat negatif pada prestasi belajar siswa.

Mengingat pentingnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga, setiap sekolah diharapkan dapat melakukan kegiatan ekstrakurikuler secara maksimal dan sungguh-sungguh. Upaya antisipasi dapat dilakukan secara komperehensif dengan melalui pembinaan ekstrakurikuler berbagai bidang sesuai dengan bakat dan minat siswa, jadi dalam setiap pemilihan guru pembina atau pelatih harus dilakukan seleksi secara ketat dan sesuai dengan kemampuan serta kesungguhan dalam membina, penentuan kurikulum yang jelas dari masing masing bidang ekstrakurikuler, serta evaluasi secara berkelanjutan. Selain itu diperlukan sosialisasi pada setiap kegiatan ekstrakurikuler

olahraga dari pihak sekolah agar siswa menjadi lebih berminat dan antusias terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga.

Karena tanpa minat dan kemauan siswa tidak akan mencapai hasil yang maksimal ketika mengikuti proses belajar di sekolah. Seperti halnya proses belajar disekolah, minat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara tetap dalam melakukan proses belajar. Sesuai dengan pendapatSlameto (2013:57) minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang”. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.Seseorang yang memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut. Tentunya dalam melaksanakan kegiatan dan usaha pencapaian tujuan perlu adanya pendorong untuk menumbuhkan minat yang dilakukan oleh guru, semangat pendidik dalam mengajar siswa berhubungan erat dengan minat siswa yang belajar. Apabila guru mempunyai semangat untuk memperhatikankegiatan belajar mengajar akan sangat mempengaruhi minat siswa terhadap materi yang diajarkan.

(5)

masih bisa digunakan, setiap siswa maupun siswi diwajibkan ikut serta dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler olahraga terutama untuk siswa dan siswi kelas X dan kelas XI yang terdiri dari 20 kelas yang berbeda jurusan yang berjumlah 606 siswa dan siswi, sedangkan untuk kelas XII kegiatan ekstrakurikuler olahraga tidak diwajibkan. Karena pada setiap pertemuan terdapat juga absensi per kelas untuk kepentingan nilai pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Selain itu dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga setiap cabangnya diawasi langsung oleh para Pembina di lapangan. namun masih banyak siswa yang bermalas-malasan atau sekedar hanya bermain dan bergurau tanpa adanya semangat yang muncul dari setiap diri siswa ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, hal ini sangat disayangkan karena kegiatan ekstrakurikuler ini sangat penting bagi kemajuan sekolah maupun prestasi para siswanya. Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Survey Tentang Minat Siswa terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Negeri 4 Malang”.

Tujuan masalah dari penelitian ini secara umum adalah ingin mengetahui minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang.secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Ingin mengetahui minat siswa dai aspek perhatian terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang, (2) ingin mengetahui minat siswa dari aspek kemauan terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang, (3) ingin mengetahui minat siswa dari

aspek keinginan terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang.

MINAT

Minat merupakan suatu kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang memusatkan perhatian pada orang lain pada aktivitas tertentu atau obyek lain. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Novita, 2013:2). Adanya minat dari dalam diri siswa maka siswa akan merasa senang untuk melakukan kegiatan belajar dan tidak mudah putus asa apabila menemui kegagalan. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat siswa baik yang bersifat kognitif seperti bakat dan kecerdasan maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minatnya (Farchanah, 2011:14).Menurut Andi (2012:5) menyatakan ‘‘minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian kepada sesuatu disertai keinginan untuk mengetahui, mempelajari atau membuktikan lebih lanjut’’.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Partowisastro (1986:34) bahwa ’’Minat yang kurang mengakibatkan kurangnya intensitas kegiatan yang menimbulkan hasil yang kurang baik pula’’.Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.

(6)

mungkin melakukan sesuatu. Menurut Slameto (2013:180) “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Dari penjelasan minat yang diuraikan di atas maka dapat diartikan dalam kegiatan olahraga maka akan jelas bahwa siswa yang memiliki minat yang tinggi akan merasa tertarik dan senang untuk melakukan kegiatan olahraga. Tanda-tanda orang yang memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu yakni dia cenderung menggunakan waktu, tenaga, uang, fasilitas yang ada untuk melakukan kegiatan yang ada. Jadi bisa diartikan lagi minat merupakan suatu yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lain, yang berarti minat itu dapat dikatakan mempunyai intensitas atau hal yang menjadikan perbedaan.

Minat memang sangat penting dan juga berpengaruh terutama bagi siswa, karena untuk melakukan suatu kegiatan yang telah dipilih sesuai keinginan masing masing. Menurut Aldhila (2013:21) “dalam suatu kegiatan termasuk kegiatan olahraga minat merupakan hal yang penting, karena minat dapat mempengaruhi seberapa besar perhatian seseorang baik dalam bidang olahraga”. Hurlock (1990:116) mengklasifikasikan minat menjadi 2 aspek.Aspek kognitif dan aspek afektif.Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Aspek kognitif minat ini berkisar sekitar pertanyaan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu. Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan

usaha yang dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan memberinya kepuasan dan keuntungan pribadi. Aspek efektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap kegiatan yang ditimbulkan minat.Aspek afektif berkaitan dengan pengalaman pribadi, dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebayanya terhadap kegiatan yang berkaitan minat tersebut.Sebagai contoh anak yang mempunyai hubungan yang menyenangkan dengan para guru, biasanya mengembangkan sikap yang positif terhadap sekolah.

Menurut Suharyat (2009:12) berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain. (a) minat Primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak dan nyaman, kebebasan beraktivitas serta seks, (b) minat Kultural atau sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita.

METODE

(7)

Deskripsi peristiwa tersebut dilakukan secara sistematik yang menekankan pada pengungkapan data berdasarkan pada fakta yang diperoleh dilapangan. Jadi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat siswa kelas X dan XIterhadap ekstrakurikuler olahraga.Dalam suatu penelitian selalu ada objek atau subjek yang menjadi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi. Menurut Winarno (2011:80) “populasi dapat dinyatakan sebagai sekumpulan objek atau sumber data penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 4 Malang.Pada penelitian ini sampel yang diambil 20% dariseluruh siswa kelas X dan XI, teknik sampling menggunakan teknik cluster sampel (sampel kelompok) yang bertujuan agar subyek penelitian tidak terpusat pada satu kelompok tertentu, dimana nanti pada setiap kelompok akan diambil 20% dari jumlah siswa kelas X dan XIyang diambil sampel penelitian.

Menurut Winarno

(2011:96)kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti”. Secara umum angket atau kuesioner digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan data pribadi responden, pendapat atau informasi lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.Dalam penggunaan angket atau kuesioner terdapat keuntungan dan kelemahan (Arikunto, 2010:195), keuntunganya antara lain: (a) tidak memerlukan hadirnya peneliti, (b) dapat dibagikan secara serentak

kepada banyak responden, (c) dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden, (d) dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu dalam menjawab. (e) dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberikan pertanyaan yang benar-benar sama. Sedangkan kelemahan Kuesioner antara lain: (a) responden seringkali tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya, (b) seringkali sukar dibaca validitasnya, (c) walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur, (d) seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, (e) waktu pengembaliannya tidak bersama - sama, bahkan kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

(8)

tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221).Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu memberikan hasil yang relatif tetap apabila dilakukan secara bersama pada kelompok yang sama, dalam arti lain memiliki tingkat ketetapan atau ketepatan yang tinggi dalam mengungkap aspek-aspek yang hendak diukur. Dalam hal ini, penelitian menggunakan metode Skala Likert dengan teknik Alpha Chronbach untuk menghitung reliabelitas seluruh test.Skala Likert adalah ‘’skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.’’(Siregar, 2013:25). Teknik Alpha Chronbach teknik atau rumus ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrument penelitian reliabel atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap (Siregar, 2013:57). Dalam suatu penelitian, data mempunyai peranan yang cukup penting. Data merupakan dasar untuk menjawab permasalahan penelitian, Dengan demikian pengumpulan data harus dilakukan berdasarkan teknik yang tepat sehingga diperoleh data yang benar-benar relevan dan bermanfaat. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara memberikan angket atau kuesioner kepada responden. Pengumpulan data ini dilakukan melalui beberapa langkah yang meliputi : (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif dengan persentase untuk mengetahui

data yang berupa rata-rata dan persentase.Untuk mempermudah penafsiran terhadap hasil analisis persentase digunakan klasifikasi sebagaimana terhadap tabel sebagai berikut.

Klasifikasi Persentase Instrumen Penelitian

Persentase Keterangan

75,01% - 100 % Sangat Valid

50,01% - 75,00% Cukup Valid

25,01% - 50,00% Kurang Valid

00,00% - 25,00% Tidak Valid

(Sumber : Akbar dan Sriwiyana, 2010:207)

Teknik penggolongan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan pengukuran skala pengukuran sikap dengan persentase.persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan hasil analisis kualitatif. Karena skala sebagai instrument pengumpul data penelitian tidak hanya mengungkap sikap saja. Menurut Arikunto (2009:187) “skala bisa digunakan untuk mengukur minat (interest), sikap (attitude), dan nilai (values). Oleh karena itu hasil penilaian yang berupa bilangan tersebut harus diubah menjadi sebuah predikat, misalnya: “Baik Sekali”, “Baik”, “Cukup”, “Kurang Baik”, “Tidak Baik” (lima tingkatan) Arikunto (2009:2). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel sebagai berikut.

Penggolongan Klasifikasi Nilai Minat Siswa

Persentase Klasifikasi

81% - 100% Baik Sekali

(9)

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

<20% Kurang Sekali

(Sumber : Arikunto dan Jabar, (2008:35)

Selanjutnya hasil dari persentase data yang telah dihitung digunakan untuk menentukan klasifikasi minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang yang kemudian di gunakan untuk hasil dari penelitian.

HASIL

Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner tentang minat siswa terhadap ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang.Instrumen penelitian berupa kuesioner yang sudah di validasi oleh beberapa justifikator.Data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner dari beberapa responden dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif persentase.Pengujian instrument baik dari segi validitasnya ataupun reliabelitasnya terhadap 117 responden keseluruhan dengan taraf

signifikansi 5% maka hasil penelitian yang digunakan adalah valid dimana nilai validitasnya (korelasinya) lebih besar dari 0,181. Berdasarkan dari penyajian data menunjukkan semua item pernyataan mempunyai nilai koefisien reliabelitas interval 0,780. Sedangkan kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel apabila koefisien reliabelitasnya (r 11) > 0,6.Dengan demikian berarti bahwa seluruh item pernyataan reliabel dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

Penyajian dan Analisis Data

Hasil penelitian diperoleh data berupa jawaban dari kuesioner tentang minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang.Data hasil kuesioner yang telah di dapatkan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akbar dan Sriwiyana (2010:207), yang terbagi menurut sub variabel yang terdapat pada kuesioner.

Hasil Analisis Data Sub Variabel Perhatian Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Negeri 4 Malang.

Tabel 4.4 Data Sub Variabel Perhatian Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga

No Butir Instrument Skor Max TSEV Persentase

1 1 585 481 82,22 %

2 2 585 477 81,53 %

Rata-rata Indikator Pemahaman 479 81,87%

3 3 585 472 80,68 %

4 4 585 435 74,35 %

Rata-rata Indikator Keaktifan 453 77,51%

(10)

6 6 585 442 75,55 %

Rata-rata Indikator Konsentrasi 447 76,49% Jumlah 2760 471,76 % Rata-rata 460 78,62%

Keterangan:

Skor Max = Skor Maksimal yang diharapkan

TSEV = Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa hasil dari persentase menunjukkan bahwa minat siswa pada sub variabel (kemauan) terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang sebesar 77,99%.

Dilihat dari instrument kuesioner maka dapat diketahui bahwa hasil data yang terdapat pada sub variabel (kemauan) siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang. maka hasil data dapat dijabarkan pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5 Data Sub Variabel Kemauan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga

No Butir Instrument Skor Max TSEV Persentase

7 7 585 442 75,55%

8 8 585 464 79,31%

Rata-rata Indikator Kebutuhan 453 77,43%

9 9 585 462 78,97%

10 10 585 457 78,11%

Rata-rata Indikator Tujuan 459 78,54% Jumlah 1825 311,94% Rata-rata 456 77,99%

Keterangan:

Skor Max = Skor Maksimal yang diharapkan

TSEV = Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa hasil dari persentase menunjukkan bahwa minat siswa pada sub variabel (kemauan) terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang sebesar 77,99%.

(11)

Tabel 4.6 Data Sub Variabel Kesenangan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga

No Butir Instrument Skor Max TSEV Persentase

11 11 585 452 77,26%

12 12 585 434 74,18%

13 13 585 453 77,43%

Rata-rata Indikator Ketertarikan 446 76,29%

14 14 585 447 76,41%

15 15 585 436 74,52%

16 16 585 454 77,60%

Rata-rata Indikator Rasa suka 445 76,17%

Jumlah 2676 457,40%

Rata-rata 446 76,23%

Keterangan:

Skor Max = Skor Maksimal yang diharapkan

TSEV = Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa hasil dari persentase menunjukkan bahwa minat siswa pada sub variabel (kesenangan) terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang sebesar 76,23%.

Dari ketiga tabel di atas dapat di simpulkan bahwa hasil dari tiga variabel minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7 Data Keseluruhan Variabel Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga

No Sub Variabel Skor Max TSEV Persentase Rata-rata

1 Perhatian 3510 2760 471,76% 78,62%

2 Kemauan 2340 1825 311,94% 77,99%

3 Kesenangan 3510 2676 457,40% 76,23%

Jumlah Rata-Rata 77,61%

Keterangan:

Skor Max = Skor Maksimal yang diharapkan

TSEV = Total Skor Empirik Validator

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa perhatian siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga sebesar 78,62%, kemauan siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler olahraga sebesar

77,99%, dan kesenangan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga sebesar 76,61%.

(12)

Dalam pembahasan ini telah diketahui nilai persentase dari minat siswa dilihat dari beberapa sub variabel mulai dari perhatian dengan nilai 78,62%, kemauan dengan nilai 77.99%, dan kesenangan 77,61%. dengan demikian diketahui total dari rata rata minat siswa dari ketiga sub variabel adalah 77,61%. penelitian lain oleh Oky (2012:37) menunjukkan hasil dari minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 1 Nglames Kabupaten Madiun sebesar 56,09% termasuk kategori “Cukup”. Sedangkan menurut Adin (2014:49) menunjukkan hasil minat siswa terhadap ekstrakurikuler di SMA Se-Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar sebesar 88,31% termasuk kategori “Baik Sekali. Jadi setelah dilihat dari penelitian sebelumnya maka dapat diketahui bahwa minat siswa sangat mempengaruhi terhadap kegiatan ekstrakurikuler terutama pada cabang olahraga. Setelah dilakukan perbandingan yang telah dijelaskan maka akan di bahas beberapa pembahasan tentang persentase nilai yang di dapat dari hasil penelitian ini dilihat dari beberapa sub variabel ataupun indikator pada variabel minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang.

Sub Variabel Perhatian

Dapat diketahui bahwa siswa dan siswi SMA Negeri 4 Malang memiliki perhatian dengan nilai sebesar 78,62% Termasuk kategori

“Baik”. Hal ini dapat dilihat ketika

kegiatan ekstrakurikuler sedang dilaksanakan para murid selalu memperhatikan apa yang diajarkan oleh pembina atau pelatih, selain itu

mereka juga selalu melakukan bagaimana cara melakukan gerakan olahraga yang baik dan benar. Selain itu antusias siswa juga tinggi meskipun kegiatan ekstrakurikuler olahraga ini bukan termasuk dalam pelajaran wajib bagi mereka. Karena jika seseorang memiliki antusias yang tinggi pada kegiatan tersebut maka perhatianpun akan tertuju pada objek tersebut, sehingga ketika melakukan suatu kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah hasilnya akan maksimal tanpa harus memikirkan resiko yang terjadi. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini diharapkan mampu meningkatkan rasa perhatian siswa menjadi lebih tinggi dari yang sebelumnya. Terdapat 3 indikator dalam sub variabel perhatian, yaitu pemahaman, keaktifan, dan konsentrasi.

Sub Variabel Kemauan

Dapat diketahui bahwa siswa dan siswi SMA Negeri 4 Malang memiliki kemauan dengan nilai sebesar 77,99% termasuk kategori

“Baik”. Jadi dalam hal ini

menunjukkan bahwa para murid memiliki perhatian yang termasuk dalam kategori baik.Para murid melakukan atau bahkan mengikuti kegiatan olahraga disekolah terlihat sangat rutin, karena di sekolah kegiatan ekstrakurikuler sudah terstruktur dan di program sedemikian rupa agar para murid dapat mengikuti kegiatan tersebut secara rutin.

(13)

ekstrakurikuler ini para murid tetap rajin berolahraga setiap harinya karena sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh mereka untuk menunjang aktivitasnya sehari hari. Terdapat dua indikator yang termasuk dalam sub variabel kemauan yaitu kebutuhan dan tujuan.

Sub Variabel Kesenangan

Diketahui bahwa siswa dan siswi SMA Negeri 4 Malang memiliki kesenangan yaitu dengan nilai sebesar

76,23% termasuk kategori

“Baik”.Rasa senang merupakan aspek

utama untuk meningkatkan minat para murid, karena jika sesorang tidak menyenangi objek yang akan dipelajari maka dengan percuma orang tersebut mempelajarinya karena hasilnya tidak akan maksimal atau seadanya. Dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah tingkat kesenangan siswa memang harus muncul dalam diri siswa ataupun harus ditingkatkan.

Karena hal ini untuk menunjang keberhasilan siswa dalam menguasai teknik olahraga dalam cabang olahraga tertentu. Selain itu ketika seorang murid melakukan kegiatan ekstrakurikuler dengan penuh rasa senang maka dia akan melakukan hal tersebut dengan sebaik mungkin dan semaksimal mungkin. Karena murid lebih cenderung menjalaninya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, baik dalam segi kesenangan terhadap cabang olahraga tersebut atau bahkan hingga atlet idola dari cabang olahraga tersebut untuk itu tingkat kesenangan siswa dan siswi sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Dalam sub variabel kesenangan terdapat dua indikator yang mempengaruhi yaitu ketertarikan dan rasa suka.

Setelah diuraikan berbagai pembahasan di atas, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa dan siswi terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang mempunyai minat yang tinggi terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga, karena hal ini dapat dilihat dari klasifikasi persentase total yaitu dengan nilai 77,61%

termasuk kategori “Baik”.Jadi dari 117 siswa dan siswi yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang ada di SMA Negeri 4 Malang mempunyai minat yang baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

(14)

dalam kategori “Baik”. (3) Hasil persentase nilai minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang dari sub variabel kemauan adalah 77,99% termasuk dalam kategori “Baik”. (4) Hasil persentase nilai minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Negeri 4 Malang dari sub variabel kesenangan adalah 76,23% termasuk dalam kategori “Baik”.

Saran

Terdapat beberapa saran dari penelitian ini yaitu : (1) Diharapkan oleh para guru, pelatih atau pembina kegiatan ekstrakurikuler di sekolah untuk lebih ditingkatkan lagi baik dari segi metode pembelajaran, fasilitas ekstrakurikuler, ataupun dari segi yang lainnya supaya minat siswa yang ada dalam diri para murid semakin meningkat, (2) Diharapkan pihak sekolah lebih memperhatikan lagi kebutuhan siswa untuk menunjang kelancaran kegiatan ekstrakurikuler olahraga seperti sarana prasarana, supaya siswa tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan tersebut, (3) Sering diadakannya perlombaan atau kompetisi cabor olahraga baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah agar para siswa dan siswi mampu menyalurkan bakat dan minatnya untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan.

DAFTAR RUJUKAN

Adin, Kurniawan. 2014. Survey Minat Siswa Perserta Kegiatan Ekstrakurikuler Sepakbola di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Wlingi

Kabupaten Blitar.

Skripsi.Universitas Negeri Malang.

Akbar, Sa’dun. & Sriwiyana, Hadi. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media.

Aldhila, A.2013.Survey Minat Siswa SMP dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal di Kabupaten Semarang.Skripsi: Semarang: PKO Universitas Negeri Semarang.

Andi, Antoro. 2012. Minat Siswa Kelas Atas SD Negeri di Gugus Wedomartani Dalam Mengikuti Kegiatan Eketrakurikuler Tenis Meja. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, dan Safrudin.2008. Evaluasi

Program Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ateng, Abdulkadir. 1989. Pengantar Asas-asas dan Landasan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekreasi.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Budiwanto, S. 2005. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Dalam Ilmu Keolahragaan. Malang: Universitas Negeri Malang. Farchanah, Yuni. 2011. Upaya

(15)

Kelas VIII SMP Negeri 8

Yogyakarta Dalam

Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) Kreatif (Doctoral dissertation, UNY). Firmansyah, Helmy.2009. Hubungan

Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia 6.1 : 41-42.

Hurlock, E.1990. Perkembangan Anak . Jakarta: Erlangga.

Husdarta, JS. & Kusmaedi, N. 2012.

Pertumbuhan dan

Perkembangan Peserta Didik (Olahraga dan Kesehatan). Bandung:Alfabeta.

Novita, Risna. 2013. Survey Minat

Siswa-Siswi Dalam

Pembelajaran Penjas di SMP Negeri 3 Samalantan. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 2.5.

Oky, Triyatno. 2012. Survey Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Negeri 1 Nglames Kabupaten

Madiun.Skripsi.Universitas Negeri Malang.

Oteng. 1979. Supervise dan Administrasi Pendidikan. Bandung: Jemmars.

Partowisastro, K. 1986. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar Jilid II . Jakarta: Erlangga. Putra, Febi Bayu, dan Asmidir Ilyas.

2013. Pendapat Siswa Tentang Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 22 Padang. JurnalKonselor 2.1.

Rachman, H. A. 2004. Pendidikan Jasmani yang Tepat Merupakan

Conditio Sine Qua Non dalam Upaya Membentuk Manusia Indonesia Seutuhnya.Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 1(1).

Setiawan, C. 2004. Krisis identitas dan legitimasi dalam pendidikan jasmani.Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia.Vol, 1.

Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharyat, Yayat. 2009. Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia. Jurnal FKIP: REGION 2.1.

Tomang, A. 2012.Minat Siswa Kelas XI Terhadap Mata Pelajaran Tata Boga di SMA Negeri 1 Temon. Skripsi: Yogyakarta: Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri Malang.2010.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.

Winarno, M..E. 2011. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Media Cakrawala Utama Press.

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

(16)

Yusuf, M., & Kartiko, D. C. 2014.Motivasi Siswa Dalam

Mengikuti Kegiatan

(17)

Gambar

Tabel 4.4 Data Sub Variabel Perhatian Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga
Tabel 4.5 Data Sub Variabel Kemauan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga
Tabel 4.6 Data Sub Variabel Kesenangan Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Olahraga

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan atas rahmat serta hidayahNya, sehingga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pelestarian Budaya Piil

Metastase karsinoma kolorektal ke hepar yang mencapai 40%, juga dapat dideteksi dengan baik oleh MRI yang menunjukkan mencapai 40%, juga dapat dideteksi dengan baik oleh MRI

Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth

Dari hasil pre tes yang diperoleh dalam siklus III ini, hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam kata lain nilai yang diperoleh siswa belum memenuhi

Dengan adanya Peraturan Presiden ini diduga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat akibat dari dampak pembangunan waduk Jati Gede dan menumbuhkan suatu

Uang Rp 6.000.000 tersebut dipotong terlebih dulu oleh Staf Kopontren Nurul Huda Al Hikmah cabang Blora Desa Kutukan untuk biaya administrasi sebesar Rp

Sesuai dengan pengamatan, faktor lain yang kendala customer service dalam melayani nasabah adalah system yang digunakan Bank BTN KCPS Condomgcatur yang sering

Dilihat dari langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran terdiri dari 5 tahapan adalah peserta didik dibagi menjadi