• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN BISNIS FROM ZERO TO HERO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBANGUN BISNIS FROM ZERO TO HERO"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN BISNIS FROM ZERO TO HERO

(BUILD A BUSINESS FROM ZERO TO HERO)

JURNAL

Untuk memnuhi Tugas 2 Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen : Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

Disusun oleh :

Dhodi Surahman (10213062)

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

ABSTRAK

Seperti yang kita ketahui menjadi seorang wirausaha yang sukses adalah

keinginan banyak orang. Seorang wirausaha yang sukses tidak hanya

mengandalkan keterampilan, tetapi kita juga harus memiliki kemauan dan

kemampuan serta jeli melihat peluang bisnis.

Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses kita harus memperhatikan

factor-faktor peluang bisnis dan strategi menyusun rencana bisnis. Selain itu kita

juga harus memperhatikan factor bagaimana mengelola usaha yang baik agar

menjadi pengusaha yang sukses

(3)

ii

DAFTAR ISI

BAB I ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

BAB II ... 2

2.1Pengertian Entrepreneur ... 2

2.2Membangun Bisnis ... 3

2.3Mengelola Bisnis ... 4

2.4Menetapkan Sasaran Bisnis ... 4

BAB III ... 5

3.1Membangun Bisnis ... 5

3.2Kategori Bisnis ... 7

3.2.1 Usaha Kecil ... 7

3.3Mindset Bisnis ... 9

3.4Menentukan Ide Bisnis ... 10

3.5Modal Bisnis ... 10

3.6Faktor Peluang Bisnis ... 11

3.7Planning Memulai Bisnis ... 13

3.8Strategi memulai bisnis... 14

3.8.2 Strategi modal ... 15

3.8.3 Strategi Sumber Daya ... 15

3.8.4 Strategi Pasar ... 16

3.8.5 Strategi mengelola keuangan dan penghasilan ... 17

3.8.6 Strategi Meningkatkan Produksi Barang atau Jasa ... 19

3.9Mengelola Bisnis ... 19

(4)
(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar III-1 kategori bisnis di indonesia ... 7

Gambar III-2 persepektif konsumen ... 9

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman sekarang ini dimana sulitnya mendapat pekerjaan yang di

inginkan membuat kita berfikir kembali untuk mencari pekerjaan lain agar dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Masalah tersebut terjadi karena meningkatnya

jumlah populasi yang menyebabkan persaingan dunia kerja semakin sulit. Selain

itu zaman yang semakin pesat ini juga tentu membuat kebutuhan hidup kita juga

semakin meningkat. Meningkatnya harga bahan pokok juga membuat kita

mencari solusi agar kebutuhan hidup tersebut tetap terpenuhi. Sulosi agar

kebutuhuan hidup tetap terpenuhi tersebut salah satunya ialah memulai

berwirausaha.

Membangun suatu usaha atau bisnis merupakan suatu pilihan yang tepat

untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup di zaman yang semakin berkembang ini.

Dengan membangun usaha sendiri selain dapat memenuhi kebutuhan hidup kita

juga dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain dan ikut serta dalam

mengurangi jumlah pengangguran yang ada saat ini. Dalam membangun suatu

usaha atau bisnis kita juga harus memperhatikan factor-faktor yang

mempengaruhi untuk membangun usaha yang sukses.

Untuk menjadi pegusaha yang sukses diperlukan strategi khusus yang

bertujuan untuk mendapatkan kesuksesan dalam berwirausaha misalnya recana

bisnis. Rencana bisnis merupakan pedoman penting bagi kita dalam membangun

usaha. Selain dalam membangun usaha, usaha yang telah dibangun harus dikelola

(7)

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Entrepreneur

Eddy Soeryanto Soegoto (2009:2) mendefnisikan Enterpreneurship atau

kewirausahaan adalah usaha inovatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk

menghasilkan sesuatu yang baru, memberi nilai tambah, memberi manfaat,

menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya berguna bagi orang lain. Secara

garis besar, dari pengertian tersebut menunjukan bahwa seserorang dapat menjadi

seorang wirausaha dan dapat membangun sebuah usaha yang sukses harus

memiliki beberapa syarat sebagai modal utama untuk membangun usaha yang

sukses, syarat tersebut ialah mampu memberi manfaat untuk orang lain dari setiap

hasil yang didapat, dapat menciptakan sesuatu yang baru dengan kreatifitasnya

serta mampu berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.

Dari beberapa ahli, berikut adalah pengertian dari entrepreneur :

1. Enterpreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan bisnis, megumpulkan sumber-sumber daya yang

dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil

tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredith

et.Al,1995).

2. Enterpreneur adalah seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk

mengorganisasikan dan mengelola seuatu bisbis dan menerima imbalan jasa

berupa profit nonfinancial, (Skinner, 1992).

3. Enterpreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang

wirausaha, yakni orang yang meiliki sifat bekerja keras dan berkorban,

memusatkan segala daya dan berani mengambil resiko untuk mewujudkan

gagasannya. Dari segi kemampuanyya, mampu dan peka melihat peluang

bisnis. Dari tindakannya, yang menonjol adalah mengambil langkah nyata

menggabungkan atau mengkombinasikan sumber daya, baik yang telah atau

belum dimiliki untuk mewujudkan gagasannya membangun bisnis baru. Dari

(8)

3 produk-produk baru, teknologi baru dan lapangan pekerjaan baru. (Siswato

Sudomo, 1989).

4. Enterpreneur adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi

dan pengawasan. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan

dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola

sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan.

(Say, 1996).

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy

Soeryanto Soegoto (2009:3-4)]

Dari penjelasan diatas, menarik bukan menjadi seorang pebisnis, apalagi jika kita

mendapat pemasukan lebih dari hasil kita manjalani suatu usaha. Lalu bagaimana

cara kita untuk memulai suatu usaha dari nol sampai menjadi seorang pengusaha

yang sukses?

Dibawah ini tahapan untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses:

2.2 Membangun Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:96) bahwa membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, di mana

dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide

cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun usaha dan

harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis akan

berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh

lingkungan atau sense yang dimiliki masing-masing orang.

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:95) mengatakan kunci sukses bisnis yakni jeli melihat peluang bisnis, memiliki ide cemerlang, tekad yang kuat, dan modal

diri, kompetensi, kecerdasan, keberanian, keyakinan, ketekunan, keuletan,

kerajinan.

Dalam membangun usaha yang baik kita harus jeli melihat peluang bisnis

yang ada yang memungkinkan untuk jadi laangan dalam membangun bisnis.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:97) bahwa peluang bisnis merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berfikir baru dalam

(9)

4 profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk membuka

usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan pengalaman yang dimiliki.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy Soeryanto

Soegoto (2016:95-97)]

2.3 Mengelola Bisnis

Untuk mencapai sebagai pengusaha yang sukses, usaha yang telah

dibangun harus dikelola dengan baik. Usaha yang di kelola dengan baik tentu

akan meminimalisir kemungkinan mendapat kerugian besar dalam usaha. Dalam

mengelola usaha terdapat banyak factor penting yang harus di perhatikan agar

usaha yang di bangun mencapai kesuksesan from zero to hero.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:135) bahwa mengelola bisnis merupakan proses mengelola sumber daya, membangun sistem dan budaya

organisasi, menetapkan sasaran dan merumuskan strategi bisnis, serta menjadikan

organisasi stabil, mandiri, maju dan unggul.

2.4 Menetapkan Sasaran Bisnis

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:136) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan bisnisnya, setiap perusahaan harus menetapkan sasaran bisnis

sebagai target kinerja yang ingin dicapai sekaligus untuk mengukur keberbasilan

atau kegagalan program kerja yang ditetapkan Untuk perusahaan baru, sasarannya

lebih ditujukan pada pengenalan produk dan untuk mendapatkan pelanggan

sebanyak mungkin. sementara untuk perusahaan yang telah dikenal masyarakat,

sasgakin. sasarannya umummya ditujukan pada pertumbuhan dan peningkatan

(10)

5

BAB III

MEMBANGUN DAN MENGELOLA BISNIS

3.1 Membangun Bisnis

Membangun Bisnis Membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari

pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, dimana dan cara memulai bisnis

tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang dalam benak

seseorang tentang keinginan membangun usaha dan harapan akan keberhasilan

usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis berbeda-beda pada setiap orang,

sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense yang

dimiliki masing-masing orang. Berikut adalah berbagai ide bisnis yang menjadi

penggerak seseorang mmbuka usaha atau membangun bisnisnya :

1. Hobi

Bill Gates, si raja computer dari Amerika Serikat, memulai usahanya dari

sebuah hobi mengutak-atik program computer. Hobi yang ditekuni dengan

serius ini telah berhasil membawa Bill Gates untuk menemukan computer

yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan daripada computer besar yangg

ada pada saat itu.

2. Mengamati

Roy Kroc tokoh dibalik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald’s, mendapatkan ide usahanya dari pengamatannya terhadap tingkah laku

masyarakat pekerja disekitarnya.

3. Membantu

Orang Ide membantu orang lain untuk memperoleh upah atau keuntungan,

seperti menjualkan barang orang lain, mempertemukan penjual dan pembeli

dan sebagainya.

4. Ide lama

Jeff Bezoss dari Amazon.com mendapatkan ide usahanya dengan

memperbarui ide lama penjualan buku dari toko buku biasa enjadi di Inernet

sehingga lebih cepat dan praktis.

(11)

6 Jennifer Basye Sander membangun kerajaan “Buku Kuning”/(direktori). Seluruh usaha yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata

buku ini laris. Informasi dalam buku ini seantiasa diperbarui adar selalu up-to-date.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy Soeryanto

Soegoto (2009:48)].

Dari beberapa jenis ide untuk mulai usaha tersebut, kita bisa memulai

usaha dengan cara kita sendiri, tentunya dengan salah satu metode menentukkan

ide tersebut. Butuh modal yang tinggi untuk memulai sebuah usaha. Modal

tersebut ada pada diri sendiri, bukan sebuah materi yang besar, karena modal

sesungguhnya dari sebuah peluang bisnis adalah diri sendiri.

Hal penting dalam membangun bisnis Beberapa hal penting untuk memulai bisnis

yaitu :

1. Tujuan dari sebuah bisnis

Tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai dari sebuah organisasi, bisnis

adalah salah satu organisasi yang harus memiliki tujuan yang harus dicapai.

Untuk mencapai tujuan tersebut dengan sebuah komitmen dan ketekunan.

2. Ide bisnis

Ide bisnis diperlukan untuk memulai sebuah bisnis, ide yang kreatif tentu

dapat menentukan keberhasilan membangun sebuah usaha.

3. Target awal

Target awal adalah hal penting untuk membangun sebuah bisnis, dimulai dari

sebuah target awal untuk mencapai secara perlahan target utama.

4. Strategi bisnis

Strategi bisnis diawal pembangunan adalah hal yang paling diperhatikan,

strategi bisnis tersebut menentukan pencapaian target awal dari sebuah

pembangunan bisnis.

5. Target pasar

Untuk menentukan sebuah strategi yang matang, maka harus memperhatikan

(12)

7 pelanggan, pesaing, produk pesaing dan perbedaan produk kita dengan

produk pesaing.

3.2 Kategori Bisnis

Bisnis di klasifikasikan atas empat kategori, yakni: usaha mikro, usaha

kecil, usaha menengah dan usaha bersekala besar. Gambar berikut menunjukan

batasan asset, nilai omset dan jumlah usaha yang ada di Indonesia hingga bulan

april tahun 2009

3.2.1 Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak

mendominasikan pasar dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan

jumlah keryawan. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:104).

Usaha kecil menyediakan mayoritas lapangan kerja di bidang-bidang

perdagangan grosir, perdagangan ritel, jasa, pertanian, perikanan, industry

konstruksi, usaha makanan dan minuman. Usaha kecil ritel yang dimiliki pribadi

(13)

8 sepert took sepatu, alat tuliskantor, took mainan, took obat, took bunga, peralatan,

perhiasan, jumlahnya sangat besar dan jauh melampaui perusahaan-perusahaan

besar yang ada. Di Indonesia usaha kecil banyak dioperasikan dari tempat tinggal

si pemilik bisnis atau bisnis rumahan (homebased business) karena biaya

operasionalnya lebih rendah, mengurangi biaya sewa, fleksibelitas dan kebebasan

waktu lebih longgar.

Kategori Bisnis di Indonesia

Usaha kecil memiliki beberapa keunggulan dari pada usaha besar yaitu :

1. Inovasi Usaha kecil lebih kreatif dalam menjalankan bisnisnya dari pada

perusahaan besar serta sangat inovatif dalam memunculkan ide-ide untuk

barang dan jasa baru.

2. Biaya rendah Usaha kecil memiliki biaya operasional yang rendah karena

organisasinya kecil, upah pegawai rendah, overhead cost kecil dan dapat

menyediakan barang dan jasa yang harganya lebih murah disbanding

perusahaan besar.

3. Ceruk pasar Usaha kecil lebih mampu mengisi ceruk pasar yang terisolasi

dibandingkan dengan perusahaan besar yang harus mengeluarkan overhead

cost yang tinggi

4. Usaha kecil lebih mampu memberikan pelayanan yang superior kepada

pelanggannya dibandingkan dengan perusahaan besar karena fleksibelitasnya

tinggi dan penyesuaian lini produk dan jasa sesuai tuntutan pelanggan lebih

cepat.

Selain beberapa keunggulan, Usaha kecil memiliki kelemahan Menurut Eddy

Soeryanto Soegoto (2016:107) usaha kecil memiliki kelemahan dibandingkan

dengan perusahaan besar. Kelemahan usaha kecil terutama terletak pada factor

manajemen, dana dan peraturan pemerintah. Berikut dibawah ini beberapa

kelemahan usaha kecil. Kelemahan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manajemen

Usaha kecil umumnya memiliki manajemen yang urang baik, sering

mencampuradukkan usuran bisnis dengan rumah tangga, organisasi tidak

tertata dengan baik, tenaga ahli sedikit, pengetahuan bisnis rendah.

(14)

9 2. Dana

Kurangnya dana untuk memperbaiki bahan baku atau produk, membeli

peralatan, sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan dan arus kas yang

tidak merata merupakan kelemahan yang umum ada usaha kecil.

3. Peraturan Pemerintah

Kebijakan yang tumpang tindih (over regulation) dan inkonsistensi

menyebabkan ketidak pastian berusaha dan ketidak pastian hukum serta

beban biaya. Birokrasi yang tidak effisien akibat kurangnya koordinasi antar

lembaga pemerintah dan Korupsi dalam setiap bentuk pelayanan public

menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Semua itu menghambat orang untuk

membangun dan mengembangkan usaha kecil.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy

Soeryanto Soegoto (2016:107-108)].

3.3 Mindset Bisnis

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:113) menjelaskan bahwa

pengalaman-pengalaman sebagai konsumen membuat kita menjadi lebih banyak

tahu tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Tantangan selanjutnya adalah

mempraktikan pengalaman-pengalaman tersebut dari perspektif seorang pengelola

usaha. Berikut ini adalah contoh bagaimana pelaku bisnis lekat dengan

pertanyaanpertanyaan yang dinyatakan konsumen :

(15)

10

3.4 Menentukan Ide Bisnis

Ide bisnis adalah suatu cara berfikir, pemikiran dan proses pembentukan

suatu pemikiran menjadi sesuatu yang nyata untuk menciptakan hal baru yang

keratif.

Sedangkan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:48) mengatakan bawa

bisnis adalah usaha kreatif yang menghasilkan sesuatu yang baru, kreatif dan

berguna bagi orang lain yang memiliki penghasilan dari hasil usaha tersebut.

Maka, ide bisnis adalah suatu proses pembentukan sesuatu hal yang baru dan

kreatif yang hasilnya akan dapat berguna bagi orang lain dan memiliki

penghasilan dari ide tersebut. Seperti yang dibahas sebelumnya, ide bisnis adalah

salah satu hal yang penting untuk membangun sebuah usaha, ide terbentuk mulai

dari hobi, mengamati, ide orang lain, ide lama dan membantu orang lain.

Tentukan salah satu dari ide tersebut untuk menentukan sebuah ide bisnis yang

akan dibangun. Kreatifitas dari bentuk ide tersebut menjadi faktor suksesnya dari

sebuah bisnis, ide yang kreatif adalah sebuah ide dan gagasan yang memiliki

tujuan manfaat serta dapat menarik perhatian orang lain untuk berkeingininan

melihat, merasakan serta memilikinya.

3.5 Modal Bisnis

Modal bisnis adalah bekal yang menunjang terbentuknya suatu usaha,

modal bisnis terbagi 2 yaitu modal materi dan modal non-materi. Untuk

membangun sebuah usaha, kita harus memiliki sebuah modal untuk planning

usaha yang akan dibangun, modal yang paling utama adalah diri sendiri, yaitu

modal non-materi. Modal tersebut berbentuk sesuatu yang non-fisik. Modal

tersebut ialah ide dan gagasan, kreatifitas, tekun, berkomitmen serta jiwa

kepemimpinan. Ide yang didapat tentunya kreatif, dari ide kreatif tersebut

terbentuknya sebuah bisnis. Komitmen tinggi adalah seseorang yang memiliki

tujuan, maka bisnis butuh seseorang yang memiliki sebuah tujuan yang harus

dicapai. Komitmen bisnis dibangun dengan ketekunan dan keuletan. Ketekunan

menentukan nasib dari komitmen bisnis yang akan dibangun dan bisnis adalah

organisasi yang anda bangun, secara tidak langsung jika ingin membangun sebuah

bisnis, maka ingin membangun sebuah organisasi dan anda sebagai pemimpinnya.

(16)

11 harta benda adalah modal yang diperlukan dalam membangun sebuah bisnis yang

berbentuk dan bernilai fisik. Modal tersebut adalah uang, harta benda, serta asset

asset penting berbentuk fisik. Untuk memulai sebuah bisnis tak semestiya

memerlukan modal yang besar, bahkan bisa untuk memulai bisnis dengan modal

yang sangat minimal. Berikut adalah sumber modal yang dapat menunjang

pembangunan usaha bisnis, yaitu :

1. Modal Sendiri Yaitu modal milik pribadi, modal tersebut berasal dari kantong

kita sendiri dari orang tua, tabungan ataupun dari sebuah pekerjaan.

2. Modal Investasi Modal investaasi adalah modal yang berasal dari seseorang

yang menginvestasikan kepada kita guna membangun sebuah bisnis, dan

tentu dengan berbagi hasil yang disepakati.

3. Modal pinjaman Yaitu modal yang berasal dari pinjaman seseorang ataupun

penyedia layanan peminjaman uang, seperti Bank, koperasi atau sejenisnya.

3.6 Faktor Peluang Bisnis

Peluang adalah sebuah kesempatan untuk menggapai atau melakukan

sesuatu dengan persentasi keberhasilan tinggi. Maka, peluang bisnis adalah

kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kreatif guna mencapai hasil

yang bermanfaat bagi orang lain, dengan persentase keberhasilan yang tinggi.

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi peluang bisnis yaitu :

1. Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang

untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih

potensial. Berbagai Provider, warnet, industri komputer telah menjadi lahan

usaha baru dengan adanya perubahan teknologi dari konvensional ke Internet.

2. Perubahan Politik dan Kebijakan Perubahan politik dari Orba ke Reformasi

dan perubahan kebijakan dari Pusat ke Otonomi Daerah merupakan sumber

peluang usaha baru.

3. Perubahan Demografi 13 Struktur demografi juga membuka peluang usaha.

Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai

daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha

(17)

12 4. Institusi Pendidikan Institusi pendidikan sebagai pusat penelitian adalah

sumber peluang usaha dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Zucker,

dkk., (1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas dalam suatu

daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi dan

hak paten yang dihasilkan.

5. Akses Informasi Informasi memungkinkan seseorang mempero1eh peluang

membuka usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahuinya.

Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka

memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain. (Hayek, 1945;Kirzner,

1973).

6. Variasi pengalaman hidup Variasi pengalaman hidup menyediakan akses

pada informasi yang baru dan dapat membantu seseorang dalam menentukan

peluang karena sebuah informasi yang baru kadang memiliki elemen yang

hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir. Variasi

dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi yang

baru.

7. Ikatan Sosial Ikatan sosiat meningkatkan kemungkinan seseorang dalam

menemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring

sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial akan memengaruhi informasi yang

diterima dan mengategorikan informasi tersebut.

8. Kepribadian Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam

mengambi keputusan terkait pemanfaatan peluang.

9. Motivasi Hal yang tak terkalahkan penting dalam entrepreneurship adalah

motivas. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama,

mempunya 14 keterampilan yang hamper sama, dan informasi yang sama;

maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara

yang lain tidak. Seseorang yang dapat melihat peluang bisnis adalah orang

yang mampu membangun bisnis dengan baik. Dengan melihat peluang yang

baik, maka persentase keberhasilan dalam membagun bisnis pun meningkat.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy

(18)

13

3.7 Planning Memulai Bisnis

Planning adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap

kegiatan untuk melakukan sesuatu agar tercapainya target dan tujuan dan planning

bisnis adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap kegiatan

bisnis yang sedang dibangung, mulai dari perencanaan kegiatan memulai hingga

tahap akhir memulai bisnis. Untuk memulai bisnis yang sukses, planning sangat

diperlukan. Fungsi dan peran planning untuk memulai bisnis yaitu guna

mengetahui apa yang harus dilakukan setiap harinya untuk memulai sebuah bisnis.

Mulai dari planning awal, memulai bisnis, planning survey, planning penggunaan

sumber daya, planning target serta planning mengatur keuangan agar semuanya

dapat terkendali dengan baik.

1. Planning awal

Planning awal dilakukan adalah sebuah perencanaan matang untuk memulai

dan membangun sebuah bisnis, planning awal biasanya dilakukan dengan

mengamati, survey pasar serta menentukan target pasar dan lokasi pasar.

2. Planning penggunaan modal

Planning ini sangat penting, planning ini merencanakan bagaimana mengolah

modal materi yang tersedia hingga jumlah modal yang tersedia memenuhi

kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis.

3. Planning sumber daya

Planning sumber daya hampir sama dengan planning penggunaan modal,

yaitu merencanakan bagaimana mengolah sebuah sumber daya yang ada, agar

dapat memenuhi kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis. Sumber daya yang

15 dimaksud adalah, sumber daya manusia, sumber daya alam ataupun

sebuah modal materi yang berbentuk harta benda yang ada.

4. Planning target

Planning target yaitu merencanakan, survey, serta mengamati target pasar.

Hal yang diperhatikan untuk planning target adalah: - Peluang target pasar -

Pesaing yang ada - Lokasi pasar - Mengamati keadaan pasar dan calon

pelanggan - Produk yang akan dibuat dan produk pesaing Selain itu, planning

target juga merencanakan dan memulai kegiatan-kegiatan yang bertujuan

(19)

14

3.8 Strategi memulai bisnis

Memulai sebuah bisnis tanpa sebuah strategi yang matang sama saja

dengan masuk ke medan perang tanpa sebuah senjata. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:136) menjelaskan bahwa merumuskan strategi bisnis berarti menciptakan program yang luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan

jadwal, dan memilih taktik, yang menggambarkan maksud organisasi. Menurut

salah satu dosen kewirausahaan di Universitas Komputer Indonesia Bandung, ada

beberapa tipe seseorang yang ingin memulai bisnis yaitu :

1. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan tidak punya ide Yaitu

seseorang yang memiliki cukup banyak modal materi namun tidak punya ide

untuk memulai sebuah bisnis. Ini diperlukan sebuah strategi yang cukup

untuk memulainya, karena modal materi sudah cukup. Menurut dosen

tersebut, strategi yang harus dilakukan aalah investasi kepada seseorag yang

memiliki punya banyak ide menarik atau mengajak bekerjasama dengan

orang tersebut untuk memulai sebuah bisnis dengan ide menariknya.

2. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan punya banyak ide menarik

Memiliki ide menarik bahkan lebih dari satu, namun tidak memiliki mmodal

yang cukup untuk memulai bisnis. Sama halnya pada point 1, memerlukan

strategi. Strategi yang dapat dipakai salah satunya adalah mempresentasikan

ide kepada orang yang memiliki modal banyak namun kurang memiliki ide

yang kreatif dan menarik.

3. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan punya banyak ide menarik

Memiliki modal yang cukup dan memiliki ide menarik. Meski begitu, strategi

untuk memulai bisnis haruslah tetap ada. dan memulailah dengan ide yang

ada dan tentukan strategi yang matng uuntuk planning membangun sebuah

bisnis.

4. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan tidak punya ide menarik Tidak

memiliki modal yang cukup dan tidak pula punya ide menarik. Menurut saya

ini adalah tipe yang paling buruk dan sangat sulit menentukan sebuah strategi.

Namun, ada saran dari dosen tersebut yaitu jangan terburu buru untuk

(20)

15 dan punya cukup modal. Hal yang harus dilakukan adalah bergaul. Bergaulah

dengan mereka yang memiliki banyak ide untuk belajar mencari ide yang

menarik untuk memulai sebuah bisnis.

3.8.2 Strategi modal

Strategi modal adalah cara untuk menentukan dan mendapatkan modal

yang cukup untuk memulai sebuah bisnis. Modal didapatkan dari beberapa cara

yaitu :

1. Modal pribadi Modal pribadi adalah modal yang berasal dari keuangan

pribadi, keuangan pribadi didapatkan dari berbagai macam cara, dari orang

tua, dari tabungan atau dari hasil kerja dengan orang lain.

2. Modal Pinjaman Modal pinjaman adalah modal yang didapatkan dari

berhutang, berhutang dari penyedia layanan yang memnijamkan uang seperti

bank, koperasi atau sejenisnya, berhutang kepada saudara, teman atau bahkan

keluarga sendiri.

3. Modal investasi Modal investasi didapatkan dari seseorang yang memiliki

modal cukup banyak namun tidak memiliki ide kreatif atau dari seseorang

yang ingin menginvestasikan modalnya, dengan catatan berbagi hasil sesuai

dengan kesepakatan tertentu.

4. Modal bersama Modal bersama adalah modal yang didapatkan dari kerjasama

tim, modal ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang bekerjasama

untuk memulai sebuah bisnis, dengan mengumpulkan modal dari

masing-masing orang yang terlibat didalamnya.

3.8.3 Strategi Sumber Daya

Sumber daya terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam (SDA) dan

sumber daya manusia (SDM). Strategi sumber daya adalah melakukan taktik dan

perencanaan guna mengatur sumber daya yang ada agar dapat mencapai tujuan

dan memenuhi kebutuhan memulai bisnis.

1. Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam adalah sumber daya yang

berasal dari alam, untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas, serta

menciptakan sutatu bisni yang kreatif, kita harus dapat memanfaatkan sumber

(21)

16 untuk membua sebuah produk atau sebuah modal materi yang berbentuk fisik

dan dapat digunakan sebagai alat, missal sebuah alat cetak, alat masak dan

sebagainya. Pengelolaan sumber daya alam dalam memulai bisnis sangat

berpengaruh untuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas dan produk

berkualitas dapat menunjang kesuksesan suatu bisnis

2. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia adalah

individu-individu dalam organisasi memberikan sumbangan berharga pada pencapaian

organisasi. Individuindividu ini akan menentukan proses tumbuh dan

berkembangnya suatu bisnis, bahkam dapat juga menjadi penyebab

bangkrutnya sebuah bisnis.

Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306). Strategi dalam mengelola SDM sangat

diperlukan dalam memulai bisnis, strategi ini menentukan kesuksesan dalam

memulai sebuah bisnis.

Berikut beberapa keterampilan SDM yang diperlukan dalam memulai bisnis

menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306) :

- Keterampilan Konseptual

- Keterampilan manusianya

- Keterampilan teknis

3.8.4 Strategi Pasar

Strategi pasar adalah suatu perencanaan taktik untuk mencapai target

pasar. Strategi pasar meliputi strategi pemasaran, strategi pesaing, strategi produk

dan strategi pelanggan.

1. Strategi Pasar

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan

perusahaan sekaligus. [Eddy Soeryanto Soegoto (2016:162)]

Maka strategi pemasaran adalah suatu taktik, cara atau tindakan untuk

merencanakan penetapan harga, promosi dan distribusi atas ide dari sebuah

produk barang atau jasa yang bermafaat bagi pelanggan dan membuahkan hasil

untuk perusahaan. Strategi pemasaran diperlukan dalam memulai bisnis,

(22)

17 tertentu. Pentingnya straegi pemasaran guna menghasilkan hasil yang memuaskan

sesuai dengan target awal dalam membagun sebuah bsinis,

2. Strategi produk

Produk adalah barang atau jasa yang diproduksi melalu ide dan gagasan yang

kreatif oleh seseorang yang bermanfaat bagi pelanggan dan mebghasilkan bagi

perusahaan. Strategi produk adalah taktik, cara dan tindakan untuk membuat

sebuah produk yang bermanfaat bagi pelanggan dan menghasilkan bagi

perusahaan. Strategi produk, diperlukan agar dapat menghasilkan produk yang

berkualitas denga biaya produksi sekecil mungkin. Namun, produk yang

berkualitas adalah prioritas yang utama, agar bermanfaat bagi pelanggan dan

menghasilkan bagi perusahaan. Strategi produk menentukan pemasaran dan

menentukan barang atau jasa yang diproduksi.

3. Strategi pesaing

Pesaing adalah perusahaan lain yang memproduksi barang atau jasa yang

sejenis dengan produk kita. Strategi pesaing adalah taktik dan cara agar dapat

bersaing dengan pesaing-pesaing yang lebih dulu terjun ke pasar. Tentukan

strategi yang matang untuk menyaingi pesaing dan strategi terbaik adalah

menjadikan pesaing sebagai mitra kerja perusahaan, yaitu dengan mempelajari

produk pesaing, menjual produk pesaing atau bahkan bekerja sama dengan

pesaing.

4. Strategi pelanggan

Pelanggan adalah konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan produk

suatu perusahaan. Strategi pelanggan adalah suatu taktik, cara dan tindakan guna

mencapai kepuasan pelanggan mengkonsumsi barang atau jasa yang di produksi.

Strategi manfaat bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan adalah hal terbaik bagi

sebuah perusahaan yang meproduksi barang atau jasa.

3.8.5 Strategi mengelola keuangan dan penghasilan

Mengelola keuangan dan penghasilan adalah suatu cara agar penghasilan,

keuangan dan pengeluaran tetap seimbang. Strategi mengelola keunagan dan

penghasilan adalah taktik dan cara agar penghasilan da pengeluaran agar tetap

(23)

18 penghasilan awal adalah modal perusahaan selanjutnya. Tidak untuk kepentingan

pribadi, melainkan untuk kepentingan kemajuan perusahaan dan target omset awal

sebuah perusahaan. Oleh karena itu, pada modal awal keuangan pribadi sebisa

mungkin dapat memenuhi kebutuhan pribadi dalam jangka waktu tertentu seuai

target awal perusahaan. Dalam strategi megelola keuangan ada dua macam yaitu

mengelola penghasilan dan mengelola pengeluaran.

1. Mengelola penghasilan

Penghasilan adalah hasil dan keuntungan dari sebuah produk yang

diproduksi. Mengelola penghasilan dari sebuah perusahaan dapat menentukan

keberhasilan dalam memulai bisnis dan yang terpenting adalah pergunakan

penghasilan awal untuk kepentingan perusahaan, yaitu untuk pengeluaran

rutin bulanan serta meningkatkan dan mengembangkan perushaan tersebut.

2. Mengelola pengeluaran

Pengeluaran adalah pengurangan dari penghasilan yang didapatkan sebuah

perusahaan. Mengelola pengeluaran yaitu merencanakan dan

menyeimbangkakn pengeluaran dengan penghasilan dari perusahaan.

Pengeluaran ada 2 yaitu, pengeluaran rutin bulanan dan pengeluaran

tambahan untuk kepentingan perusahaan.

- Pengeluaran rutin

Pengeluaran rutin adalah pengeluaran perusahaan yang rutin terjadi dalam

kurun waktu tertentu. Pengeluaran tersebut ialah, pengeluaran biaya

produksi, pengeluaran biaya karyawan, biaya sewa tempat, biaya pajak dan

biaya lainnya yang rutin keluar dengan jumlah yang hampir sama setiap

kurun waktu tertentu.

- Pengeluaran Waktu tambahan

Pengeluaran tambahan dilakukan apabila setelah pengeluaran rutin telah

terselesaikan. Pengeluaran tambahan digunakan untuk kepentingan

perusahaan agar perusahaan semakin meningkat dan pengeluaran tersebut

biasanya peningkatan produksi, biaya pembelian alat produksi baru yang

berguna bagi proses produksi dan kepentingan perusahaan. Perlu

(24)

19 tambahan adalah pengeluaran yang penting untuk meningkatkan

perusahaan.

3.8.6 Strategi Meningkatkan Produksi Barang atau Jasa

Strategi untuk menngkatkan kualitas produksi atau jasa adalah hal yang rutin

dilakukan setiap setelah produksi barang atau jasa sebelumnya. Meningkatkan

kualitas dari sebuah barang atau jasa bisa dilakukan melalui beberapa strategi

yaitu:

- Kritik dan Saran dari berbagai pihak

- Revisi dari setiap produk

- Kepuasan dan manfaat untuk pelanggan

Meningkatkan kualitas dan manfaat produk adalah salah satu faktor

terjadinya kesuksesan suatu bisnis.

3.9 Mengelola Bisnis

Mengelola adalah mengatur, menjalankan, cara berfikir untuk

tindakan, menanggulangi masalah yang dihadapi serta membuat rencana untuk

sebuah tujuan. Mengelola bisnis adalah mengatur bisnis, menjalankan bisnis, cara

berfikir untuk tindakan, menghadapi masalah bisnis serta membuat rencana untuk

tujuan bisnis. Mengelola bisnis adalah tahap akhir dari sebuah membangun

bisnis, mengelola bisnis sangat penting untuk kemajuan bisnis. Megelola

bisnis yaitu meliputi mengelola keuangan, mengelola SDA, mengelola SDM

serta mengelola strategi-strategi pada bisnis dan mengelola agar produk menjadi

produk yang berkualitas, bermanfaat dan menghasilkan. hal yang harus

dilakukan dalam mengelola bisnis adalah :

(25)

20

3.9.2 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan (corp orate culture) adalah identitas unik yang ada pada suatu perusahaan, seperti pengalaman, kisah, kepercayaan, dan norma-norma

bersama yang memberikan ciri pada suatu organisasi. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:148)

Budaya membantu menetapkan ikiim kerja dan bisnis yang terjadi dalam

suatu organisasi dan dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu

pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama. Budaya perusahaan yang kurang

mendukung tujuan perusahaan perlu diubah dengan baru untuk menghasilkan

komitmen¬komitmen baru, empowerment sumber daya manusia, dan ikatan yang

lebih kuat antara institusi dan pelanggannya.

1. Budaya disiplin

Budaya disiplin sangat penting untuk meraih keunggulan bersaing.

Perusahaan-perusahaan yang bagus dapat dibedakan ke dalam dua kategori,

yaitu Good Company (perusahaan bagus) dan Great Company (peusahaan hebat). Tidak semua perusahaan bagus (good) mampu menjadi hebat (great). Untuk menjadi great company tidak sekadar dibutuhkan budaya korporat atau disiplin tetapi juga budaya disiplin.

Good company biasanya ditemui tingkat keuntungan yang positif, cara kerja

yang efisien, citra perusahaan yang sangat bagus, dan eksekutif-eksekutif yang

cakap. Jangan merasa puas bila telah menjadi good company sehingga membuat

CEO terlalu fokus keluar dan menjadi tidak sensitif ke dalam perusahaan hingga

berhenti membangun budaya organisasinya.

Budaya disiplin bukan berarti kepatuhan sikap secara kaku terha¬dap suatu

peraturan, melainkan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan bisnis yang

seharusnya dijaga.

Budaya disiplin dibangun oleh tiga pilar utama:

- Discipline People, Membangun disiplin setiap orang yang ada di

perusahaan

- Discipline Action, Disiplin dalam bekerja, mengikuti kaidah dan peraturan

yang berlaku.

(26)

21 Untuk memperkuat budaya suatu institusi, Discipline People merupakan prasyarat yang sangat mutlak. Untuk menciptakan hal tersebut, lakukan hal-hal

berikut:

1. Rekrut yang Terbaik

Jangan terburu-buru merekrut karyawan seadanya. Cari lagi dan carilah lagi,

sampai diperoleh yang terbaik dan tercocok. Orang cerdas ada di mana-mana,

tetapi orang yang terbaik sangat terbatas. Mereka bukan hanya pintar secara

inteligensia, melainkan juga tahu bagaimana bekerja dalam sebuah tim,

mencintai pekerjaan, berorientasi kedepan, berkarakter kuat, dan punya

keterampilan-keterampilan berkomunikasi yang baik.

2. Berikan Pengertian yang Terbaik

Discipline people tidak secara otomatis diperoleh melalui rekrutmen yang

bagus. Mereka harus diberikan standar sejak awal, yaitu sejak hari pertama

bekerja, melalui sebuah proses orientasi yang diperkenalkan kepadanya. Ia

harus diberi tahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat kerja

ini (do's and taboo's). 3. Jalankan Ritual yang Benar

Karyawan yang diangkat segera mengikuti ritual penerimaan, di situ institusi

perlu menegaskan hal-hal penting memelihara nilai-nilai positif yang telah

digariskan dan pemimpin menyampaikan sharing pengalamannya. Ritual juga

perlu dilakukan pada even rotasi pegawai, kenaikan pangkat, atau pensiun.

4. Tempatkan pada Kursi yang Tepat

Orang-orang yang tepat akan berkontribusi positif dan akan menghargai

budaya korporat kalau is di tempatkan pada kursi yang tepat. Sekali lagi,

setiap promosi jabatan dilakukan, nilai-nilai Baru perlu ditanamkan kembali.

5. Keluarkan yang di Bawah Standar

Berhentikan orang-orang yang di bawah standar agar Anda tidak mereduksi

proses rekrutmen yang telah dilakukan dengan sangat serius. Jangan

membiarkan orang-orang yang di bawah standar bersembunyi di balik budaya

korporat agar budaya organisasi tidak berubah menjadi budaya harmoni

(27)

22 6. Leadership

Dibutuhkan pemimpin yang berani menghadapi kondisi ekstrem dengan

kegigihan, pantang menyerah, memiliki panggilan profesional, serta punya

kerendah hatian strategis.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy

Soeryanto Soegoto (2016:149-150)].

3.10 Kreativitas Dalam berbisnis

Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, diperlukan

pemikiran-pemikiran kreatif dalam berbisnis.

Suatu bisnis akan tumbuh dan semakin berkembang apabila pengelolanya

kreatif dalam menemukan, mengembangkan, atau menghasilkan suatu terobosan

bisnis yang baru.

Kreativitas dalam bisnis dapat dihasilkan melalui proses pelatihan perilaku

yang meliputi proses berpikir lancar, fleksibel, orisinal, dan terperinci, serta

pelatihan terkait pengambilan risiko, merasakan tantangan, rasa ingin tahu, dan

imajinasi.

Kreativitas adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang mampu

berimajinasi dan memiliki inisiabf dalam menghasilkan sesuatu produk atau jasa

(28)

23

KESIMPULAN

Dalam membangun suatu usaha/bisnis dari awal atau dari nol yang

sebelumnya kita belum mempunyai pengalaman dalam berwirausaha kita perlu

memeperhatikan beberapa faktor penting untuk membangun bisnis. Beberapa

factor penting yakni: memperhatikan ide usaha, jeli dalam melihat peluang,

peluang bisnis, dan menyususn strategi bisnis agar bisnis yang kita bangun

mencapai kesuksesan. Selain faktor-faktor penting dalam membangun suatu

usaha/bisnis kita juga harus mengetahui proses mengelola usaha dengan baik agar

usaha kita tetap berjalan dan mengalami perkembangan. Proses proses dalam

mengelola usaha yakni: target sasaran bisnis, merumuskan strategi bisnis,

pengawasan, budaya, dan kreatifitas pada suatu organisasi atau perusahaan demi

(29)

24 DAFTAR PUSTAKA

Soegoto, E. S. (2009). Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Bandung: PT. Elex Media Komputindo.

Gambar

Gambar III-1 kategori bisnis di indonesia
Gambar III-2 persepektif konsumen

Referensi

Dokumen terkait

ayoko na ayoko nang maulinig elehiyang malungkot odang nagdarasal epikong matamlay bingaw na kataga pilay na talata bulol na taludtod saknong na kulubot at mga katagang

Dikaitkan ke wilayah Sumatera Utara, Kota Medan dan Kabupaten Labuhanbatu adalah dua daerah yang dapat menggambarkan peranan sektor industri dan pertanian dalam perekonomian..

Solusi Kerusakan seperti ini dapat terjadi jika rangkaian horizontal pada IC utama tidak rusak (bekerja), tapi bagian gambar dan suara mengalami?. Kerusakan bukan pada

Kerangka Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Timur Tengah Pasca Arab Spring.. Yogyakarta: FISIPOL, Universitas

Berdasarkan observasi yang saya teliti promosi yang ditawarkan PT.Indosat pada mahasiswa Sabk IM Telkom banyak yang kecewa karena banyak promosi yang tidak

Sebagai akibat hukumnya sanksi-nya bila pelaku usaha tetap mencantumkan klausula eksonerasi dalam karcis parkir yang mereka buat, maka Pasal 18 ayat 3 menetapkan, “Setiap klausula

Setelah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pada dudukan katup atau seat valve dengan katupnya, maka untuk itu agar sudut pada katup dengan dudukan katup sesuai dan

Beswan Djarum Malang angkatan 27 adalah angkatan yang peneliti lihat memiliki tingkat loyalitas yang cukup tinggi dibanding dengan angkatan sebelumnya atau sesudahnya,