• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KLASIFIKASI PONSEL HP TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KLASIFIKASI PONSEL HP TERHADAP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KLASIFIKASI PONSEL (HP) TERHADAP PAPARAN

RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

DI SUSUN OLEH : RIZAL BAHTERAN

NIM: F1B 010 016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia modern, kebutuhan akan alat telekomunikasi menjadi kebutuhan utama yang tidak dapat dikesampingkan, seiring dengan pertumbuhan perekonomian yang terus berkembang kebutuhan akan alat telekomunikasi ini terus semakin meningkat, salah satu alat telekomunikasi yang menjadi kebutuhan mendasar bagi manusia adalah Ponsel ( HP ), karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah untuk dibawa menjadikan ponsel semakin banyak diminati baik di dunia maupun di Indonesia . Bahkan, RIM, penyedia layanan Blackberry, menyatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang berada di ranking satu pada tingkat perkembangan penggunaan handset Blackberry (sumber: www.okezone.com\techno).

Ponsel merupakan alat komunikasi yang merakyat, karena bahkan hampir setiap golongan masyarakat memiliki ponsel ,baik kalangan atas, menengah ataupun masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah. sehingga ponsel dikatakan sebagai salah satu alat komunikasi yang merakyat yang sangat akrab digunakan dikalangan masyarakat.

Ponsel, adalah salah satu alat komunikasi nirkabel, yang memanfaatkan gelombang radio sebagai medianya. Keunggulan memanfaatkan gelombang radio ini jika dibandingkan dengan penggunaan kabel, adalah kemampuannya untuk digunakan secara mobile, dapat digunakan dimana saja asalkan ada sinyal. Selain itu, penggunaan ponsel tidak memerlukan instalasi yang rumit seperti pada pemasangan telepon rumah yang menggunakan kabel. Hal tersebut didukung lagi oleh pesatnya perkembangan teknologi di bidang ponsel, seperti terciptanya standar 3G dan HSDPA pada system GSM,maupun EVDO pada system CDMA, yang memungkinkan sebuah ponsel bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi sumber berita dan media transfer data mobile yang cepat.

(3)

maka akan terjadi paparan gelombang elektromagnetik pada benda-benda di sekitar ponsel tersebut. Jika radiasi yang diterima oleh benda di sekitar ponsel memiliki energy yang tinggi, dikawatirkan ini akan memberi dampak buruk pada tingkat kesehatan hidup pengguna ponsel. Perkembangan ponsel yang sangat pesat menyediakan berbagai jenis merk dan tipe ponsel dipasaran, namun dalam hal paparan radiasi yang dihasilkan oleh masing-masing ponsel tersebut berbeda-beda satu dengan yang lain.

1.2. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini akan mengukur dan membandingkan klasifikasi tingkat paparan gelombang elektromagnetik pada ponsel yang banyak beredar dipasaran. Masalah yang akan muncul pada penulisan ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh perbedaan ponsel terhadap paparan radiasi gelombang elektromagnetik?

2. Apasajakah ponsel yang banyak beredar dipasaran?

3. Parameter apasajakah yang diukur untuk menentukan radiasi gelombang elektromagnetik pada ponsel ?

1.3. Batasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi dalam hal : 1. Parameter medan listrik dan medan magnet sebagai penentuan nilai radiasi

elektromagnetik pada ponsel.

2. Ponsel yang digunakan adalah 5 jenis ponsel yang paling banyak beredar dipasaran.

1.4. Tujuan penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan untuk dapat mencapai tujuan :

1. Untuk mengetahui nilai besaran medan elektromagnetik tertinggi yang dihasilkan oleh berbagai ponsel.

2. Untuk membandingkan nilai besaran radiasi medan elektromagnetik bebagai ponsel yang beredar dipasaran.

3. Untuk dapat mengurangi dampak radiasi elektromagnetik bagi pengguna ponsel dengan penentuan tipe dan merk ponsel yang lebih aman dari dampak radiasi.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penulisan penelitian ini adalah:

(4)
(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

Timbul kekhawatiran di kalangan pengguna ponsel karena adanya kontroversi tentang efek ponsel terhadap kesehatan. Sebagaiman yang dikemukakan oleh Anies (2009:27-28) ”Masih terdapatnya pro dan kontra dalam penelitian tentang dampak radiasi ponsel. Dalam beberapa penelitian diungkapkan pengguna ponsel rentan terhadap kanker otak dan mempengaruhi produksi protein pada sel.Sementara itu, ICNIRP dan FCC menyatakan ponsel masih aman asal penggunaannya sesuai prosedur”.

Dr. Eka Putra Setiawan, Sp.T.H.T dari bagian Divisi Otologi RS Sanglah mengatakan telepon gengam diciptakan untuk memudahkan manusia berkomunikasi. Namun, kata lelaki kelahiran 15 Juni 1961 ini, banyak efek samping dari penggunaan handphone yang salah. Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar. “Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik”.Itulah pendapat Harmaya (2009) yang menguatkan pendapat Anies sebelumnya.

Sementara itu berdasarkan pernyataan Mahendra (2008) “Ponsel memancarkan gelombang elektromagnet agar dapat berkomunikasi dengan pemancar operator terdekat. Dalam jumlah yang berlebihan, radiasi ini berbahaya, namun dalam jumlah kecil, radiasi gelombang elektromagnet tidak berbahaya bagi manusia”. Oleh karena itu, makalah ini akan mengambil intisari dari ketiga pendapat di atas karena pendapat tersebut mengungkapkan dampak-dampak radiasi pada ponsel bagi penggunannya. Makalah ini akan membahas permasalahan tersebut sebagai bahan bagipembaca.

2.2DASAR TEORI

(6)

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terbentuk dari usikan medan magnetic dan medan listrik. Kedua medan ini bergetar dalam arah yang saling tegak lurus. Medan magnetic dan medan listrik pembentuk gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal, yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Jika kita gambarkan arah getar dan arah rambatnya adalah sebagai berikut:

Dalam perambatannya gelombang elektromagnetik merambat dengan kecepatan yang nilainya ditentukan oleh dua besaran yaitu permitivitas listrik dan permeabilitas magnetic. Untuk ruang hampa dan udara, maka nilai kecepatan gelombang elektromagnetik akan mendekati 3 x 108 m/s.

Spektrum gelombang elektromagnetik jika dilihat dari frekuensinya adalah sebagai berikut:

Besar energy yang diradiasikan oleh suatu spectrum gelombang elektromagnetik, menurut Planck akan memenuhi persamaan:

(7)

dimana h adalah konstanta Planck yang besarnya 6,62 x 10-34 Js, dan ν adalah frekuensi dari gelombang elektromagnetik.

Energi yang diradiasikan oleh gelombang elektromagnetik akan diterima oleh benda-benda di sekitarnya. Intensitas radiasi yang diterima oleh benda-benda tersebut bervariasi tergantung posisi benda tersebut dari sumber radiasi. Secara matematis, intensitas radiasinya dirumuskan sebagai:

I = ��

dimana I adalah besar intensitas radiasi (W/m2), P adalah besar daya yang diterima (W) dan A adalah luas permukaan yang ditembus oleh suatu radiasi (m2). Jika radiasi tersebut bersifat omnidirectional, maka intensitas radiasi yang diterima akan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda yang menerima radiasi dengan sumber radiasi, I ~1�2 . Semakin besar jarak dengan sumber, maka intensitas radiasi akan semakin berkurang, semakin dekat dengan sumber radisi maka intensitas yang diterima akan semakin besar.

2.2.2 Aspek yang Berkaitan dengan Gelombang Elektromagnetik

Terdapat 2 aspek yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik, yaitu kelistrikan dan kemagnetan. Dari kedua aspek ini, bisa didaptkan 3 prinsip yang menyebabkan timbulnya gelombang ini Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet, ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Ketiga, jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet dengan kata lain medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet.

(8)

Hubungan antara medan listrik dan medan magnet yang mengahasilkan gelombang elektromagnetik dapat kita lihat pada skema dibawah ini:

Dari skema ini kita dapat melihat lebih jelas bahwa medan listrik dan medan magnet membentuk gelombang yang saling tegak lurus terhadap arah rambatan yang disebut gelombang elektromagnetik. Karena arahnya tegak lurus maka, gelombang elektromagnetik dapat disebut gelombang transversal. Jika gelombang transversal (pada tali) dan gelombang longitudinal (air atau udara) membutuhkan medium perantara, gelombang elektromagnetik tidak, karena perambatan gelombang elektromagnetik hanya melibatkan kekuatan dari medan listrik dan medan magnetnya. Itulah sebabnya mengapa banyak menara pemancar handphone dimana-mana, tujuannya untuk menguatkan gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh handpone sehingga sinyal yang sampai ke handphone lain dikuatkan dan komunikasi berjalan cepat dan lancar.

2.2.3 Pengertian Medan Magnet

Medan magnet adalah daerah yang ada di sekitar magnet dimana objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya. Benda magnetik selalu mencoba untuk mengarahkan diri selaras dengan pengaruh medan magnet disekitarnya. Makin kuat daya megnetisme yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin luas pula cangkupan medan magnetnya.

(9)

berarus listrik mengalirkan medan magnet yang kuat. Adapun pengaruh kuat medan magnet akibat arus listrik dan menghasilkan gaya dorong dinyatakan menurut kaidah tangan kiri.

Bumi adalah sebuah magnet raksasa yang terkuat di bagian kutubnya. Medan magnet bumi yang paling besar terkumpul di kutub utara dan kutub selatan bumi. Medan magnet bumi menyimpang jauh di sisi ruang angkasa yang membelakangi matahari. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh adanya angin surya.

2.2.4 Pengertian Medan Listrik

Adalah gaya listrik persatuan unit. Arah medan digambarkan oleh arah gaya yang dihasilkan suatu muatan listrik positif. Medan listrik secara radial keluar dari muatan positif, dan ke dalam menuju arah negatif

Medan listrik dapat dicari dengan mengukur besar dan arah gaya listrik F pada muatan uji q0. Muatan uji yang digunakan adalah muatan uji dengan nilai muatan mendekati nol sehingga mempengaruhi distribusi muatan yang lain. Medan listrik didefinisikan secara matematis sbb:

2.3 HIPOTESIS

(10)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan isi laporan adalah :

1. Studi Literatur

Studi literatur sangat dibutuhkan sebagai penunjang dalam menyelesaikan penelitian yaitu dengan mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik

2. Pengumpulan Data

Data merupakan faktor utama dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Data-data yang ada dijadikan sebagai acuan dalam menyusun isi laporan ini. Data – Data-data yang dibutuhkan adalah :

a. Data data 5 jenis ponsel yang paling banyak beredar dipasaran b. Data batas aman radiasi pada ponsel.

3. Metode Eksperimental

Data tersebut di uji dan dijadikan standarisasi dalam penentuan jenis ponsel yang akan digunakan di masyarakat sehingga error yang dihasilkan akan semakin kecil dalam penggunaan di kehidupan masyarakat.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Lantai III Laboratorium Sistem Kendali Teknik Elektro Univeristas Mataram

(11)
(12)

3.4 Jadwal Penelitian

NO JENIS KEGIATAN

JANGKA WAKTU

Bulan I Bulan II Bulan III

(13)

DAFTAR PUSTAKA

sumber: www. quantumbalancing.com

http://fauziaharofah.wordpress.com/2010/05/13/

Referensi

Dokumen terkait

Dapat kita simpulkan bahwa pendistribusian zakat di el Zawa UIN Malang ini telah melaksanakan peraturan yang sesuai dengan syariat islam dan juga sesuai dengan UU No 23 Tahun 2011

Maksud dari penggunaan metode dewatering adalah untuk menghindari rembesan muka air tanah memasuki area pekerjaan dan mengatasi genangan akibat debit air hujan, sehingga

Atas dasar itu dalam konteks pemberantasan terorisme, politik hukum diartikan sebagai kebijakan hukum yang akan ataupun yang telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah,

Hal tersebut sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa trikomoniasis adalah infeksi pada kelamin yang tersering pada wanita aktif seksual, dimana rentang

AGUS SUTA LINE atau terada0 Sistem Ma&ajeme& Mutu se(a(u dike&da(ika& u&tuk

User dari Seksi Cetak Pita Cukai siap menjalankan produksi barang yang tertulis di dalam dokumen batch yang telah dirilis pada SOPM 2.6 dan menunggu bahan baku

(Triyana, E., 2010) melakukan penelitian Formasi Gumai dengan model petrofisika dan elastisitas batuan yang menghasilkan perbedaan antara shale mengandung organik

Tjong Lan memberi saran,”Hui Lan, kamu harus menikah dengan Wellington Koo, jangan seperti saya yang bersuamikan orang yang tidak berarti.. Ingat, kamu akan menjadi