• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Kasus Pada Puskesmas di Kota Kisaran)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas Puskesmas Terhadap Kepuasan Masyarakat (Studi Kasus Pada Puskesmas di Kota Kisaran)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaian dalam

mengimbangi harapan konsumen. Menurut Tjiptono dan Chandra (2005:121),

“kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan”. Menurut Lupiyoadi

(2006:70), “kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan

perusahaan supaya mampu bertahan dan tetap mendapat kepercyaan

pelanggan”. Pelayanan memerlukan suatu sikap positif dihadapan masyarakat

ataupun pasien. Senyum, tutur kata, gerak-gerik, cara berpakaian dan

kecekatan dalam pelayanan akan memberikan nilai tambah yang besar bagi

masyarakat.

2.1.2 Jasa

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:266), “jasa ialah semua kegiatan

atau manfaat yang dapat ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan

sesuatu”. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan apa yang

(2)

Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan/pasien, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang

diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa

dipersepsikan buruk.

Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat

hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta masyarakat/pasien dapat

berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

2.1.3 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Kotler dan Keller (2008:56), ada lima dimensi kualitas

pelayanan, yaitu:

1. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

2. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

3. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Hal ini menyangkut kesigapan dan kecepatan respon karyawan, kesediaan membantu dalam segala hal.

4. Jaminan (Assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan,

dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko, atau keraguraguan.

5. Empati (Emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

2.1.4 Fasilitas

Menurut Kotler (2009:45), “fasilitas merupakan segala sesuatu yang

bersifat peralatan fisik yang disediakan oleh pihak penjual jasa untuk

(3)

yang mempermudah pasien dalam memperoleh manfaat dari jasa yang di

berikan puskesmas. Fasilitas dapat juga diartikan sebagai sarana dan

prasarana yang tersedia di lingkungan maupun di dalam ruangan,

dimaksudkan untuk memberikan pelayanan maksimal agar pelanggan

merasakan nyaman dan puas.

Pada sejumla tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi antara

pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh signifikan terhadap kualitas jasa

yang bersangkutan di mata pelanggan. Apabila fasilitas jasa tersedia dengan

baik dan memadai maka pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas dapat

optimal. Masyarakat juga akan merasa terlayani dengan baik sehingga dengan

ketersediaan fasilitas yang baik dapat menimbulkan kepuasan pasien atau

masyarakat.

2.1.5 Kepuasan Masyarakat

2.1.5.1 Pengertian Kepuasan Masyarakat

Dalam hal ini, kepuasan pasien adalah hal yang paling penting.

Pasien yang puas merupakan asset yang sangat berharga karena apabila

pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa

pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberi

dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:177), “kepuasan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja

(4)

sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan salah satu

tujuan penting bagi aktifitas bisnis. Kepuasan pasien berkontribusi pada

sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pasien dan

meningkatkan reputasi puskesmas.

2.1.5.2 Mengukur Tingkat Kepuasan Masyarakat

Pengukuran tingkat kepuasan pasien ini sangat mutlak di

perlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan

pengukuran ini kita akan dapat mengetahui sejauh mana pelayanan

yang kita berikan dapat memenuhi harapan pasien.

Ada beberapa cara mengukur kepuasan pelanggan menurut

Kotler dalam buku Umar (2005:286)

1. Complain and suggestion system (system keluhan dan saran) Banyak perusahan membuka kotak saran dan menerima keluhan yang dialami oleh pelanggan.

2. Customer satisfaction surveys (survey kepuasan pelanggan), dalam hal ini, perusahan melakukan survey untuk mendeteksi komentar pelanggan. Survey ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau wawancara pribadi, atau pelanggan diminta mengisi angket.

3. Ghost shopping (pembeli bayangan), dalam hal ini perusahan menyuruh orang tertentu sebagai pembeli ke perusahan lain atau ke perusahannya sendiri.

4. Lost customer analysis (analisa pelanggan yang lari), langganan yang hilang dicoba dihubungi. Mereka disuruh mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah keperusahaan lain, adakah sesuatu masalahyang terjadi yang tidak bisa diatasi atau lambat diatasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan beberapa tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk

(5)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1. Indriaty (2010) Analisis Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien Variabel Independen: Tingkat kualitas pelayanan jasa Variabel Dependen: Kepuasan pasien Variabel bukti langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen

2. Nidia

(2012) Pengaruh Kualitas Layanan Jasa Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas Bara-Baraya Makkasar Variabel Independen: Kualitas layanan jasa kesehatan Variabel Dependen: Kepuasan pasien Dimensi kualitas layanan yang terdiri dari tangible, emphaty, reability, dan assurance berpengaruh terhadap kepuasan pasien, sedangkan responsiveness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pasien, dan kualitas layanan yang paling dominan adalah reability. 3. Supriyanto

(2012) Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Kariadi Semarang Variabel Independen: kualitas pelayanan, harga, dan fasilitas Variabel Dependen: kepuasan pasien Variabel kualitas pelayanan, harga dan fasilitas mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen, baik secara individu maupun bersama

Sumber: Diolah Penulis

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

(6)

penting. Penelitian ini membahas mengenai Kualitas Pelayanan Jasa dan Fasilitas

dalam mempengaruhi Kepuasan Masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan penelitian terdahulu maka

dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

H1

H2

H3

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara kualitas pelayanan

berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan masyarakat dan fasilitas

berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan masyarakat. Secara simultan kedua

variabel Independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen.

Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan (Tjiptono dan Chandra

2005:121). Jasa yang berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk

kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas pelayanan yang diberikan, maka

kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan

semakin tinggi maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.

Tjiptono (2005) menyatakan bahwa kualitas pelayanan jasa mempunyai pengaruh Kepuasan

Masyarakat

(Y) Kualitas

Pelayanan Jasa (X1)

(7)

yang positif terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan sejalan dengan

kepuasan pelanggan, dimana meningkatnya (semakin positif) kualitas pelayanan

digunakan sebagai refleksi dari meningkatnya kepuasan pelanggan sehingga

terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasa

masyarakat.

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik yang

disediakan oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen

(Kotler 2009:45). Fasilitas merupakan sarana maupun prasarana yang penting

dalam usaha meningkatkan kepuasan seperti memberi kemudahan, memenuhi

kebutuhan dan kenyamanan bagi pengguna jasa. Apabila suatu perusahaan jasa

mempunyai fasilitas yang memadai sehingga dapat memudahkan pelanggan

dalam menggunakan jasanya dan membuat nyaman pelanggan dalam

menggunakan jasanya maka akan dapat mempengaruhi pelanggan dalam

melakukan pembelian jasa. Sehingga apabila fasilitas yang disediakan sesuai

dengan kebutuhan maka pelanggan akan merasa puas, maka fasilitas mempunyai

pengaruh positif terhadap kepuasan.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Erlina

(2011:30), “Menyatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan

maksud untuk diuji secara emoiris”. Proporsi merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai

(8)

Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku,

fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.

Berdasarkan tujuan teoritis, rumusan masalah, serta kerangka konseptual

yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini adalah:

H1: Kualitas pelayanan jasa berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

masyarakat. Semakin berkualitas pelayanan yang diberikan, maka kepuasan

yang dirasakan oleh pelanggan/masyarakat semakin tinggi

H2: Fasilitas puskesmas berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

masyarakat. Semakin lengkap, memadai fasilitas puskesmas yang disediakan

maka pelanggan/masyarakat akan semakin puas.

H3: Kualitas pelayanan jasa dan fasilitas puskesmas berpengaruh secara simultan

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 menjelaskan tentang hubungan kausal antara kualitas pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

e. Terdapat perbedaan luasan lahan sawah antara Hasil Survei Tahun 2014, data lahan sawah dari Kelompok Tani Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 dan hasil interpretasi citra

[r]

Data placement methods organize the multimedia data according to the characteristics of multimedia data access patterns in disk and hierarchical storage systems.. Disk scheduling

Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer atau laptop yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan catechin dan catechol pada bagian tanaman ekor kucing berwarna hijau dan berwarna merah serta mengetahui bentuk

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak merupakan Dinas yang memiliki kewenangan sebagai dinas, yang merupakan bagian dari daerah otonom sebagaimana diatur dalam

Proses pendaftaran melalui telepon genggam, dimana pelanggan akan memasukkan data yang diperlukan agar dapat melakukan transaksi pemesanan tiket.. Aplikasi pada pihak