• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB. VI KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI KOTA PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB. VI KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI KOTA PONTIANAK"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman VI-1

BAB. VI

KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI

KOTA PONTIANAK

6.1. Petunjuk Umum

Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efisien serta terjamin keterlanjutannya.

Karena dalam kegiatan pembangunan prasarana wilayah Kota Pontianak akan mencakup lebih dari satu wilayah kegiatan pembangunan, maka aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat propinsi dan tingkat nasional melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah.

Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi. Kelembagaan di Kota Pontianak perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta disinkronisasi uraian jabaran dari fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana Kota Pontianak termasuk di dalamnya Bappeda, Dinas-dinas, PDAM dan lain-lain.

Prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) adalah:

a) Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

b) Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

c) Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari stakeholder-nya sendiri;

(2)

Halaman VI-2

d) Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

7.1 Kondisi Kelembagaan

7.1.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kota Pontianak

Merujuk kepada UU No. 22/1999, maka bentuk pemerintahan Kota Pontianak terdiri dari DPRD Kota Pontianak sebagai badan legislatif dan Pemerintah Kota Pontianak sebagai badan eksekutif (lihat Gambar 7.1). Dalam menyelenggarakan tugas dan wewenangnya, DPRD Kota Pontianak dibantu oleh sekretariat DPRD yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Sementara itu, Pemerintah Kota Pontianak terdiri dari Walikota dan perangkat kota lainnya. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Walikota dibantu oleh wakilnya dan bertanggung jawab kepada DPRD Kota Pontianak. Secara garis besar, sebagaimana diatur dalam PP No. 84/2000, perangkat Pemerintah Kota Pontianak terdiri atas:

a) Sekretaris Daerah Kota : terdiri dari Asisten Daerah yang terdiri dari Bagian yang terdiri dari Sub Bagian.

b) Dinas-dinas : terdiri dari Bagian Tata Usaha dan Sub Dinas. Bagian Tata Usaha terdiri dari Sub Bagian dan Sub Dinas terdiri dari Seksi.

c) Lembaga Teknis Daerah (LTD) berbentuk Badan : terdiri dari Sekretariat dan Bidang yang masing-masing terdiri dari Sub Bagian dan Sub Bidang.

d) Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor : terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi.

(3)

Halaman VI-3

Gambar 6.1

Kerangka Dasar Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Kota Pontianak Pemerintah Kota Pontianak telah mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak yang mengatur tentang Pembentukan Dinas Daerah Kota Pontianak yaitu: a. Dinas Kesehatan

b. Dinas Pendidikan c. Dinas Urusan Pangan d. Dinas Perhubungan

e. Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, dan UKM f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat g. Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana dan Catatan Sipil

h. Dinas Pekerjaan Umum

i. Dinas Kebersihan dan Pertamanan j. Dinas Tata Kota

: Garis Staf : Garis Komando : Garis Koordinasi Keterangan: SEKRETARIS KOTA DPRD Sekretariat DPRD BADAN PENGAWAS KOTA WALIKOTA WAKIL KECAMATAN BPPPM ASISTEN SEKRETARIS LTD DINAS 2 DINAS 1 KELURAHAN

(4)

Halaman VI-4

a. Dinas Pendapatan Daerah

k. Dinas Pariwisata, Kebudayaan Informasi dan Komunikasi l. Dinas Pertanahan

7.1.1.1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 30 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak.

Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak terdiri dari:

a) Kepala Badan;

b) Sekretaris Badan, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yang terdiri dari;

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Penelitian dan Pengembangan, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Sosial Budaya;

- Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Fisik dan Prasarana; d) Bidang Ekonomi, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bidang Pertanian, Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata;

- Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Energi; e) Bidang Sosial Budaya, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan;

- Sub Bidang Pendidikan, Mental Spiritual dan Pemerintahan;

f) Bidang Fisik dan Prasarana, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yang terdiri dari:

- Sub Bidang Perhubungan dan Sumber Daya Air

- Sub Bidang Penataan Ruang, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; g) Bidang Statistik Pelaporan, didukung oleh 2 (dua) sub bagian yaitu:

(5)

Halaman VI-5 - Sub Bidang Pelaporan;

h) Unit Pelayanan Teknis Daerah: i) Kelompok Jabatan Fungsional.

Visi BAPPEDA Kota Pontianak adalah “menjadi Institusi Perencana yang Menghasilkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas”. Makna dari visi ini, yaitu:

a) Institusi Perencana Pembangunan Daerah

Badan yang bertugas menyelenggarakan tugas-tugas perencanaan pembangunan daerah, mulai dari perumusan dan penyusunan sampai dengan evaluasi pelaksanaan, yang melibatkan seluruh unsur perencana dari dinas/ instansi/ lembaga sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan.

b) Perencanaan yang Berkualitas

Perencanaan pembangunan berdasarkan hasil kajian (research) sehingga

menghasilkan data yang valid dan akurat (data oriented), melalui proses (process) dalam rangka mengembangkan partisipasi masyarakat (participatory planning), dengan berkoordinasi (coordinating) untuk mewujudkan kesatuan dan kesamaan arah pandang serta didukung oleh sumber daya manusia perencana yang handal (good planner).

Visi ini didukung dengan 4 (empat) misi, yaitu:

a) Merumuskankebijakan makro untuk mendukung program pembangunan daerah;

b) Mengembangkan sistem perencanaan pembangunan berdasarkan aspirasi

masyarakat;

c) Menciptakan koordinasi yang harmonis antar dinas/ instansi dalam perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah;

d) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Perencana agar semakin

profesional.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada BAPPEDA Kota Pontianak sebagian besar memiliki tingkat pendidikan sarjana. Untuk lebih jelasnya sebaran pegawai per bidang/bagian dapat dilihat dalam tabel dan gambar berikut.

(6)

Halaman VI-6

Gambar 7.2

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Bappeda Kota Pontianak 2008

(7)

Gambar 7.3

Struktur Organisasi Bappeda Kota Pontianak

Ka.Subbid. Penelitian & Pengembangan Sosbud Ka.Subbid. Penelitian & Pengembangan

Ekonomi, Fisik & Prasarana

Ka.Subbid. Pertanian, Pengembangan

Dunia Usaha & Parawisata

Ka.Subbid. Perindagkop, UMKM & Energi Ka.Bid. Penelitian & Pengembangan Ka.Bid. Ekonomi Ka.subbid. Kesra & Kependudukan Ka.Subbid. Perhubungan & Sumber Daya Air Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris Ka.Subbag. Umum & Kepegawaian Ka.Subbag. Perencanaan KEPALA BADAN Ka.Subbag. Keuangan Kasubbid. Prasarana Wilayah UPTD Ka.Bid. Pengembangan Program Ka.Subbid. Statistik Ka.subbid. Pendidikan Mental Spritual & Pemerintahan Ka.Subbid. Penataan Ruang, SDA Dan Lingkungan Hidup Ka.Subbid. Pelaporan Ka.Bid.

(8)

Halaman VI-8

7.1.1.2 Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak merupakan Dinas yang memiliki kewenangan sebagai dinas, yang merupakan bagian dari daerah otonom sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah setelah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Perda Nomor 16 Tahun 2004 tentang Pembentukan Dinas Daerah Kota Pontianak, Peraturan Walikota Pontianak Nomor 35 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tugas Jabatan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Serta Peraturan Walikota Pontianak Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak.

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok membantu Walikota melaksanakan sebagian kewenangan kota di bidang pekerjaan umum dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta tugas lainnya yang diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana, analisis, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi di bidang pekerjaan umum

b) Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan kesatuan dan keserasian gerak dan atau yang berhubungan dengan prasarana fisik kota

c) Pelaksanaan yang meliputi segala usaha kegiatan untuk menyelenggarakan tugas pencegahan dan pemadaman kebakaran dan bencana-bencana lainnya serta melakukan koordinasi yang berhubungan dengan pelaksanaan teknis dan operasional pencegahan dan pemadaman kebakaran terutama dengan Badan Pemadam Kebakaran Swasta dan instansi lainnya

d) Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari Kepala Dinas, bagian Tata Usaha, bidang Bina Marga, bidang Cipta Karya, bidang Pengairan serta bidang Kebersihan dan Pertamanan, seksi dan sub bagian, kelompok jabatan fungsional serta unit pelaksana teknis dinas (UPTD).

(9)

Halaman VI-9

Pekerjaan Umum, baik segi teknis operasional maupun administratif sesuai dengan kebijakan bupati dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b) Kepala bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam hal mempersiapkan perangkat pelayanan penunjang teknis administrasi keuangan, kepegawaian, pengelolaan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, ketatausahaan, kearsipan, penggandaan, protokoler, pengorganisasian, tata laksana, hukum dan dokumentasi, hubungan kemasyarakatan, perencanaan dan pelaporan. Bagian tata usaha membawahi 2 (dua) sub bagian yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu bagian tata usaha untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan penyiapan pelayanan teknis administrasi rumah tangga dan protokoler, administrasi keuangan dan penataan organisasi dan tata laksana serta administrasi kepegawaian.

 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan tugas menghimpun masukan/informasi dari bidang atau seksi lain sebagai bahan untuk menyusun perencanaan umum dari dinas, menganalisis informasi dan mengolahnya sehingga menjadi sumber data dan menghimpun data yang masuk sebagai bahan laporan akhir.

 Sub Bagian Keuangan

c) Bidang Sumber Daya Air dan Pengendalian, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Perencanaan Teknis dan Pengendalian;

- Seksi Pembangunan Saluran;

- Seksi Pemeliharaan Saluran.

d) Bidang Cipta Karya, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP);

- Seksi Penataan Bangunan Gedung Pemerintah;

- Seksi Pengembangan Permukiman;

e) Bidang Bina Marga, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

(10)

Halaman VI-10 - Seksi Penerangan Jalan Umum;

f) Bidang Kebakaran, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran;

- Seksi Sarana dan Peralatan Kebakaran g) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

h) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak adalah sebagai “Pengelola Bangunan dan Lingkungan yang Berkelanjutan” dengan didukung oleh 2 (dua) Misi yaitu:

a) Mewujudkan pengelolaan lingkungan yang lebih bersih, sehat, indah, aman dan serasi;

b) Mewujudkan manajemen pembangunan lebih profesional.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak sebanyak 183 orang dan sebagian besar pegawai berada di Bidang Kebersihan dan Pertamanan, untuk lebih jelasnya sebaran pegawai per bidang/ bagian dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 7.1

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2017 NO URAIAN PENDIDIKAN % S-2 S-1 D III SMA/ STM SMP SD JUMLAH 1 Dinas PU Kota Pontianak 3 37 10 34 3 14 101 100 JUMLAH 3 37 10 34 3 14 101 100

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kota Pontianak, 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa pegawai atau sumber daya manusia (SDM ) pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kota Pontianak didominasi tingkat pendidikan

(11)

Halaman VI-11

S-1, SMA dan SD untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam prosentase tingkat pendidikan yang tergambar di bawah ini.

Gambar 7.4

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Tahun 2015

(12)

Gambar 7.5

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak

Kasi Perencanaan Teknis & Pengendalian Kasi Pemeliharaan Saluran Kasi Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Kasi Penataan Bangunan Gedung Pemerintah Bidang Sumber Daya

Air & Pengendalian

Kepala Bidang Cipta Karya Kasi Pembangunan Saluran Kasi Pengembangan Permukiman Kasi Pengelolaan Tata Ruang Kepala Bidang Kebakaran Kepala Bidang Bina Marga Kasi Pengendalian Tata Ruang Kasi Penerangan Jalan Umum Kasi Pemeliharaan Jalan & Jembatan Ka.Subbag Umum

& Kepegawaian

Ka.Subbag Keuangan

Kasi Pembangunan Jalan & Jembatan Kelompok Jabatan

Fungsional

Sekretaris KEPALA

DINAS

Kasi Pengendalian & Evaluasi U P T D

Ka.Subbag Perencanaan

(13)

Halaman VI-13

7.1.1.3 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 40 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak.

Susunan organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak terdiri dari: a) Kepala Dinas;

b) Sekretaris Dinas, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bidang Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Pembinaan Kebersihan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Kebersihan;

- Seksi Penyuluhan dan Kemitraan Kebersihan;

d) Bidang Operasional Kebersihan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Operasional Penyapuan Jalan dan Kebersihan Pasar;

- Seksi Angkutan;

- Seksi Prasarana dan Sarana;

e) Bidang Pertamanan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Penataan, Pengendalian Taman dan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

- Seksi Pemeliharaan Taman; f) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

g) Kelompok Jabatan Fungsional tertentu.

Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak sebanyak 101 orang, untuk lebih jelasnya sebaran pegawai per bidang/ bagian dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 6.2

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Pontianak Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015

(14)

Halaman VI-14

S-2 S-1 D III SMA/ STM SMP SD JUMLAH

Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Pontianak

3 37 10 34 3 14 101 100

JUMLAH 3 37 10 34 3 14 101 100

(15)

Gambar 7.6

Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Pontianak

Kasi Penataan, Pengendalian Taman

RTH

Kepala Bidang Pertamanan

Ka. Bid. Operasional Kebersihan

Kasi Pemeliharaan

Taman Kasi Prasarana & Sarana

Kasi Angkutan

Kasi Operasioanal Penyapuan Jalan &

KebersihanPasar Kasi Pengelolaan &

Pengendalian Kebersihan

Kasi Penyuluhan & Kemitraan Kebersihan Ka.Bid. Pembinaan Kebersihan Kasubbag Umum & Kepegawaian Ka.Subbag Perencanaan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris KEPALA DINAS

Kasi Pengendalian & Evaluasi U P T D

Ka.Subbag Keuangan

(16)

Halaman VI-16

7.1.1.4 Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak

Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dalam bidang pendapatan daerah di wilayah Kota Pontianak yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Pontianak Nomor 30 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak. Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi. Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak terdiri dari:

a) Kepala Dinas;

b) Bagian Tata Usaha, didukung oleh 3 (dua) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Perencanaan.

c) Bidang Penetapan dan Keberatan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Keberatan Angsuran dan Tunggakan;

- Seksi Penetapan.

d) Bidang Pendaftaran dan Pendataan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pendaftaran;

- Seksi Pendataan.

e) Bidang Penaihan dan Pembukuan, didukung 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Penagihan, Pembukuan dan Pelaporan; - Seksi Peneriamaan Daerah Lainnya/PBB.

f) Bidang Pembinaan dan Pengendalian, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Pembinaan dan Penyuluhan; - Seksi Pengendalian dan Pengawasan.

g) Kelompok Jabatan Fungsional.

Sumber daya manusia (SDM ) pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak sebagian besar berpendidikan sarjana. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam prosentase tingkat pendidikan yang tergambar di bawah ini.

(17)

Halaman VI-17

Gambar 7.7

Persentase Tingkat Pendidikan SDM Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak Tahun 2015

(18)

Gambar 7.8

Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak

Ka. Seksi Penagihan, Pembukuan & Pelaporan Ka. Seksi Penerimaan Daerah Lainnya/PBB Ka. Seksi Pembinaan & Penyuluhan Ka. Seksi Pengendalian & Pengawasan Ka.Seksi Pendaftaran Ka. Seksi Pendataan Ka. Seksi Penetapan Ka. Seksi Keberatan Anggsuran & Tunggakan Ka.Bid. Pendaftaran & Pendataan

Ka. Bid Penetapan & Keberatan

Ka. Bidang Penagihan & Pembukuan

Ka. Bid Pembinaan & Pengendalian Kasubbag Umum & Kepegawaian Kasubbag Keuangan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris KEPALA DINAS

Kasi Pengendalian & Evaluasi U P T D

Kasubbag Perencanaan

(19)

Halaman VI-19

7.1.1.5 Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak

Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak.

Susunan organisasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak terdiri dari: a) Kepala Dinas;

b) Sekretaris Dinas, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Perencanaan;

- Sub Bagian Keuangan;

c) Bidang Penataan Ruang dan Bina Tata Bangunan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Perencanaan Detail Tata Ruang;

- Seksi Survei dan Pemetaan;

- Seksi Peruntukan dan Penggunaan Bangunan;

d) Bidang Pengawasan dan Penertiban, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:

- Seksi Pengawasan Bangunan;

- Seksi Penertiban dan Penindak;

- Seksi Pembinaan dan Pengkajian;

e) Bidang perumahan, didukung oleh 2 (dua) seksi yaitu:

- Seksi Perumahan Rakyat;

- Seksi Swadaya dan Pengembangan kawasan Perumahan;

f) Unit Pelaksana Teknis Daerah;

(20)

Gambar 7.9

Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak

Kasi Perumahan Rakyat Kasi Perumahan Swasta Kasi Pengawasan Bangunan

Kasi Penertiban & Penindakan

Kasi Pembinaan & Pengkajian Kepala Bidang

Perumahan

Ka. Bid. Pengawasan & Penertiban Ka.Bid. Pembinaan

Kebersihan

Kasi Perencanaan

Detail Tata Ruang Kasi Survei & Pemetaan

Kasubbag Umum & Kepegawaian Ka.Subbag Perencanaan Kelompok Jabatan Fungsional Sekretaris KEPALA DINAS

Kasi Pengendalian & Evaluasi U P T D Ka.Subbag Keuangan Kasi Peruntukan Penggunaan Bangunan

(21)

Halaman VI-21

Selain jabatan secara struktural, terdapat juga Struktur Organisasi Kegiatan yaitu: a) Penangungjawab APBD adalah Walikota Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia bertindak sebagai Atasan Langsung Pengguna Anggaran/Barang/Jasa Kepala Satuan Kerja.

b) Pengelola APBD adalah Sekretaris Daerah Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan

Keputusan Walikota Kota Pontianak, bertindak sebagai Pembantu Atasan Langsung Pengguna Anggaran dan Bertanggungjawab Kepada Walikota Kota Pontianak.

c) Pengguna Anggaran/Barang/Jasa/Kepala Satuan Kerja adalah Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Kota Pontianak yang diangkat berdasarkan Keputusan Walikota Kota Pontianak bertindak sebagai Atasan Langsung Pengendali Kegiatan dan bertanggung jawab kepada Walikota Kota Pontianak.

d) Pejabat Pembuat Komitmen adalah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan

Umum Kota Pontianak, bertindak sebagai Atasan Langsung Pembantu Pengendali Kegiatan dan Pemimpin Kegiatan.

e) Pemimpin Kegiatan adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala

Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, bertindak selaku atasan langsung pelaksana kegiatan.

f) Pemegang Kas adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Walikota Kota Pontianak, bertindak sebagai pelaksana Penatausahaan Keuangan dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja.

g) Pelaksana Urusan Umum adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, antara lain : penerimaan, pengarsipan penggandaan dan pengiriman surat-surat, pembersihan dan penjagaan kantor danlain-lain.

h) Pelaksana Urusan Pegawai/Personalia adalah pejabat/staf yang diangkat

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan kegiatan administrasi dan pengelolaan pegawai personalia.

i) Pelaksana Urusan Barang dan Jasa adalah pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan kegiatan administrasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa (selain belanja jasa perencanaan dan jasa pengawasan teknis dan jasa lingkungan permukiman).

(22)

Halaman VI-22

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan kegiatan administrasi dan belanja perjalanan dinas.

k) Pelaksana Urusan Administrasi Teknik adalah pejabat/staf yang diangkat

berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan kegiatan administrasi pra kontrak, kontrak dan pasca kontrak serta administrasi teknis lainnya.

l) Pelaksana/Pengawas Kegiatan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung adalah

pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan/mengawasi kegiatan jasa perencanaan teknis bangunan gedung.

m) Pelaksana/Pengawas Kegiatan Pembangunan dan lingkungan permukiman adalah

pejabat/staf yang diangkat berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak untuk melaksanakan/mengawasi kegiatan jasa perencanaan teknis jalan lingkungan.

7.1.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah

Berikut ini adalah gambaran kondisi kelembagaan non-pemerintah yang terkait dengan RPIJM sehingga terjalin kerjasama yang baik dalam rangka mensukseskan pengembangan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya.

Kelembagaan Non Pemerintah yang menangani bidang keciptakaryaan di Kota Pontianak antara lain Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PDAM, Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) PAMSIMAS, dan lain-lain.

7.1.2.1 PDAM Kota Pontianak

Pelayanan air minum di Kota Pontianak dilakukan oleh PDAM Kota Pontianak sesuai Peraturan Daerah Kota Pontianak tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kota Pontianak dengan visi yaitu “Pengelolaan PDAM secara arif dan adil untuk mewujudkan perusahaan yang Sehat, Sejahtera, Mandiri, dan Profesional”. Sedangkan misi dalam mewujudkan visi tersebut adalah:

(23)

Halaman VI-23

peningkatan keuntungan;

b) Menekan tingkat kebocoran baik fisik maupun administrasi untuk menuju optimalisasi pemanfaatan ketersediaan air;

c) Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih bagi masyarakat;

d) Melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengembangan usaha;

e) Membuat Program Kerja Tahunan (RKAP) dan Corporate Plan (Program Kerja 5 Tahunan);

f) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi tenaga yang handal

dan profesional;

g) Menjaga keseimbangan peran dan fungsi antar stakeholder (Pemerintah, Masyarakat, dan Pengelola), dengan penjelasan Pemerintah adalah Eksekutif, dan Legislatif, Masyarakat adalah Pelanggan, Pengelola adalah PDAM dan Badan Pengawas.

Sesuai Peraturan Walikota Pontianak, Struktur organisasi PDAM Kota Pontianak adalah sebagai berikut:

(24)

Halaman VI-24

Gambar 6.10

Struktur Organisasi PDAM Kota Pontianak

Sumber: Peraturan Walikota Pontianak

7.1.2.2 Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

Untuk mendukung program/ kegiatan PAMSIMAS di Kota Pontianak, pada setiap desa yang mendapat program/ kegiatan ini membentuk lembaga keswadayaan masyarakat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat. Salah satu contoh struktur organisasi LKM yang menangani program/kegiatan PAMSIMAS di Kota Pontianak adalah sebagai berikut:

WALIKOTA DIREKTUR BAG. ADMINISTRASI & KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BADAN PENGAWAS

BAGIAN TEKNIK BAG. HUBUNGAN PELANGGAN UNIT: 1. ... 2. ... 3. ... 1. Sub Bagian Pelayanan & Gangguan 2. Sub Bagian

Pembacaan Meter & Rekening

1. Sub Bagian

Perencanaan Teknik 2. Sub Bagian Produksi 3. Sub Bagian

Transmisi & Distribusi 1. Sub Bagian

Keuangan

2. Sub Bagian Umum & Kepegawaian 3. Sub Bagian

(25)

Halaman VI-25

Gambar 6.11

Struktur Organisasi LKM Pamsimas

Sumber: Kegiatan PAMSIMAS Kota Pontianak, 2015

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) untuk kegiatan PAMSIMAS di Kota Pontianak ini dibentuk oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah/rembug desa dan kemudian ditetapkan dengan Akta Notaris. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan PAMSIMAS direspon sangat baik sejak awal dalam perencanaan maupun pelaksanaannya serta dukungan dalam dana in-cash maupun in-kind.

7.2 Masalah, Analisis dan Usulan Program

7.2.1 Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat

KETUA

WAKIL KETUA UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEKRETARIS PENASIHAT (KEPALA DESA)

UNIT KERJA TEKNIS AIR BERSIH DAN

SANITASI (UKT)

UNIT KERJA KESEHATAN MASYARAKAT DAN

(26)

Halaman VI-26

dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dan lain-lain sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

7.2.2 Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dan lain-lain) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak masih sangat dibutuhkan.

7.2.3 Usulan Program

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dan lain-lain yang diharapkan selama 5 (lima) tahun ke depan ada peningkatan kualitas SDM. Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

7.3 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

Dalam rangka pembinaan dan pendampingan penyusunan Program Rencana Investasi Jangka Menengah (RPUM) Bidang PU/Cipta Karya dan pengendalian kualitas

(27)

Halaman VI-27

Pendampingan Penyusunan RPUM Bidang PU/Cipta Karya, dianggap perlu dibentuk Satgas terpadu yang keanggotaannya dari pejabat/staf di Kota Pontianak.

7.3.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/KPTS/M/2007 tanggal 8 Januari 2007 dan Nomor: 235/KPTS/M/2007 tanggal 19 April 2007 tentang Pengangkatan Penanggungjawab Program, Pelaksana Program, Koordinator Wilayah, Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu/Sementara/Kuasa Pengguna Anggaran/Pemimpin Pelaksana Kegiatan/Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan/Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran, dan Bendahara untuk Tahun Anggaran 2007, maka dibentuk Satgas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya yang selanjutnya disebut Tim Satgas RPIJM Kota Pontianak, sesuai dengan SK. Walikota Kota Pontianak Tahun 2008 tentang Pembentukan Tim Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak yang terdiri dari: Tim Pengarah dan Tim Pelaksana. Satgas RPIJM dalam melaksanakan tugasnya akan dibantu oleh Tim Sekretariat.

TIM PENGARAH, mempunyai tugas:

• Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya Daerah Kota Pontianak,

• Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerjasama di dalam dan di luar Kota Pontianak.

• Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kota Pontianak

• Menetapkan kebijakan program dan anggaran APBD yang layak mendukung RPIJM Daerah Kota Pontianak.

TIM PELAKSANA, mempunyai tugas:

• Melaksanakan tugas pendampingan RPIJM Daerah Kota Pontianak

• Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat Kabupaten, dengan pemberdayaan Satgas RPIJM di tingkat Kota Pontianak.

(28)

Halaman VI-28 • Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPIJM Daerah Kota Pontianak yang akan dihasilkan dari proses pendampingan ini, untuk tahun anggaran 2008 yang telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah tanpa melalui program pendampingan.

• Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus

pendampingan RPIJM Daerah Kota Pontianak. TIM SEKRETARIAT, mempunyai tugas:

• Melaksanakan tugas untuk memberi dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

• Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPIJM Daerah Kabupaten, dan Provinsi.

• Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

7.3.2 Diagram Hubungan Antar Instansi

Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pontianak Tahun 2009-2013 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kota Pontianak adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak.

(29)

Halaman VI-29

Gambar 6.12

Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kota Pontianak

7.3.3 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Kota dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dinas Pekerjaan Umum

- Dinas PU - PDAM - Masyarakat - Musyawarah/ Rembug Desa/

Kecamatan/ Kabupaten - Dokumen Perencanaan yang

telah disusun BAPPEDA disetujui diusulkan diserahkan/ dikelola

Pelaksanaan program/ kegiatan

Gambar

Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan RPIJM  Bidang PU/Cipta Karya Kota Pontianak

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2013 tentang T\rnjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Perpustakaan Nasional

Target Values. Berdasarkan hasil penelitian. tahun 2006 peers and target values dari daerah SUBOSUKAWONOSRATEN adalah sebagai berikut: 1) Kota Surakarta. Kota Surakarta

Berdasarkan distribusi spasial pada bentuklahan, hasil analisis menununjukkan bahwa pada tiga tahun kejadian banjir besar tersebut terdapat kesamaan terkait lokasi dengan tingkat

Tesis yang berjudul Pemahaman dan Kesadaran Membayar Zakat Profesi Karyawan Perusahaan Penambangan Batu Putih (Studi pada PT. Teguh Mandiri Socah Bangkalan),

Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPST pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) atau lebih Pemegang Saham yang memiliki

Berdasarkan hasil penelitian, hasil optimasi siklus amplifikasi dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) primer 12S rRNA dan 16S rRNA, maka dapat

Tapi ada beberapa kemajuan dalam perubahan sikap dan sosialnya”7 Melihat fenomena yang ada di lapangan bahwa di dalam pendidikan inklusi terdapat beberapa siswa anak berkebutuhan

Dalam melakukan kegiatan produksinya, CV Sinar Permai terlebih dahulu melihat jenis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan konsumen (kayu) serta berusaha untuk