• Tidak ada hasil yang ditemukan

T BJPG 1202173 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T BJPG 1202173 Chapter3"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif

dan pendekatan kualitatif. Emzir (2010:28) menjelaskan tentang pendekatan

kuantitatif sebagai berikut:

Pendekatan kuantitaif merupakan suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma pospositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.

Dengan demikian, pendekatan kuantitatif memiliki karakteristik yaitu adanya

suatu perlakuan terhadap objek penelitian dan menggunakan data statistik.

Pendekatan kualitatif, yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang

alamiah. Dengan maksud bahwa tidak ada suatu pengkondisian suatu subjek

dalam penelitian. Lebih rinci lagi dijelaskan oleh Emzir (2010:28) mengenai

pendekatan kualitatif adalah:

Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivist (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori atau pola). Pendekatan ini menggunakan strategi penelitian seperti naratif, fenomenologis, etnografis, studi grounded theory, atau studi kasus. Peneliti mengumpulkan data penting secara terbuka terutama dimaksudkan untuk mengembangkan tema-tema dari data.

Dilihat dari taraf pembahasan masalah, penelitian dikelompokkan menjadi

(2)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

diajukan”. Hal ini berbeda dengan apa yang akan dilakukan dalam penelitian ini,

yaitu dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Ciri dari penelitian deskriptif menurut Rakhmat (1984:35) adalah “menitik

beratkan pada observasi dan suasana alamiah”. Hal ini didukung pula pada

penjelasan tentang penelitian deskriptif oleh Kuncoro (dalam Siswanto, 2012:8),

yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data-data untuk mendapatkan gambaran

hasil penelitian, dimana hasil penelitian sebatas menggambarkan permasalahan

yang ada. Menurut Rakhmat (1984:34-35), penelitian dengan metode deskriptif

bertujuan untuk:

a) mengumpulkan informasi aktual secara terperinci yang melukiskan gejala yang ada,

b) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku,

c) membuat perbandingan atau evaluasi, dan

d) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah pembelajar bahasa Jepang tingkat

III pada tiga perguruan tinggi yang ada di Bali yang memberikan bahasa Jepang

sebagai bidang keahlian. Adapun lembaga tersebut meliputi Universitas

Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana dan STIBA Saraswati. Pemilihan

pembelajar tingkat III disebabkan mereka yang sebentar lagi masuk dunia

pekerjaan selain tingkat IV. Tetapi melihat situasi bahwa tingkat IV sedang masa

KKN dan PPL maka akan sulit meminta kehadiran mereka untuk menjadi sampel

penelitian. Adapun jumlah pembelajar bahasa Jepang tingkat III di masing-masing

perguruan tinggi tersebut adalah:

Tabel 3.1: Jumlah Sumber Data

Nama Perguruan Tinggi Jumlah kelas

Jumlah mahasiswa

Universitas Pendidikan Ganesha 2 67

Universitas Udayana 2 40

(3)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Total mahasiswa 154

C. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data

kuantitatif yaitu hasil ujicoba tes. Hasil ujicoba tes merupakan data kuantitaif

karena merupakan data berupa angka atau bilangan yang diperoleh testi dalam

menyelesaikan tes yang diberikan oleh peneliti. Data hasil tes tersebut nantinya

akan diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal tersebut, kemudian

dianalisis pula perbandingan tingkat kesulitan tes berdasarkan perbedaan

penyajian pilihan jawaban tulisan dan suara.

Data kualitatif dari penelitian ini merupakan kesulitan dalam tes

menyimak bahasa Jepang, data ini berupa karakteristik soal yang menjadi masalah

dalam tes menyimak bahasa Jepang yang diambil pula dari hasil ujicoba tes.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2009:117) merupakan “suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Jadi

harus ada kesesuaian antara apa yang diamati dengan alat yang digunakan untuk

memperoleh data tentang objek atau fenomena yang diamati. Terkait dengan

instrumen penelitian, sesuai dengan tujuan dan objek yang dikaji dalam penelitian

ini, maka instrument dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Indrakusuma (dalam Daryanto, 2008:35), “Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan

yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan

cepat”. Sedangkan tes menurut Arikunto (2009:53) merupakan “alat atau prosedur

yang digunakan untuk mengetahui sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan

yang sudah ditentukan”. Adapun jenis instrumen dalam penelitian ini adalah Tes

(4)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Terkait Tes Pilihan Ganda (Multiple choice), berikut akan dijelaskan

secara rinci bentuk tes yang akan digunakan dalam penelitian ini (pada tabel 3.2).

Butir soal diambil dari tes menyimak dalam buku latihan Nihongo Nouryoku

Shiken, hal ini untuk memperoleh soal yang dibuat oleh tenaga ahli bahasa Jepang.

Pemilihan tes menyimak dari Nihongo Nouryoku Shiken (N3) berdasarkan tujuan

penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesulitan tes pada bentuk pilihan ganda

sehingga diperlukan suatu tes yang memang dibuat oleh para ahlinya untuk

menghindarkan terjadinya tebakan yang dilakukan testi. Penggunaan N3

berdasarkan pada level bahasa Jepang yang subjek peroleh yaitu masuk pada level

menengah, tapi hanya level menengah awal.

Tabel 3.2: Model Tes

Bentuk penyajian pilihan

jawaban Bagian dalam tes Sumber soal

dari Nihongo Nouryoku Shiken N3

文字提示形式

(bentuk penyajian tulisan)

No. soal 1-15

Adapun langkah-langkah pembuatan tes dalam penelitian ini adalah:

1) Pembuatan garis besar tes, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.3: Garis Besar Tes

Garis Besar Tes Isian

1 Tujuan Umum penyelenggaraan tes

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajar penutur bahasa Indonesia dalam menyimak bahasa Jepang pada level N3

2 Rincian tujuan penyelenggaraan tes

- Mengetahui tingkat kesulitan tes menyimak dengan bentuk pilihan berbeda yaitu tulisan dan suara

- Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam menyimak bahasa Jepang 3 Jenis tes dan tes format Tes diagnostik menyimak

Tes format pilihan ganda (multiple choice)

4 Judul rujukan bahan tes 1) The Japan Foundation & Japan Educational Exchanges and Service (2012). 日 語 能 力 試

(5)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2) Nishikuma, S., dkk. (2011). タ ン別徹底

‐日 語能力試験N3‐. Japan: Aruku.

3) Sasaki, H. & Matsumoto, N. (2012). 日 語

能力試験 対策 日 語総 N3 聴解.

Tokyo: Ask. 5 Jumlah butir soal 30 butir soal

2) Penyusunan kisi-kisi tes, dengan rincian sebagai berikut:

Soal utama Tujuan Bagian A

文字提示形式

Bagian B

(6)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel. 3.4: Kisi-kisi Tes

Dalam penelitian ini akan diadakan perbandingan antara tingkat kesulitan

antara bentuk penyajian suara dan bentuk penyajian tulisan dalam tes tersebut

maka masing-masing bagian tes yaitu A dan B memiliki kesulitan tes yang

sama dilihat dari kata dan pola kalimat.

3) Penyusunan tes

Dalam penyusunan tes dilakukan perekaman suara dari native untuk memperoleh pelafalan yang benar. Perekaman ini terkait pada instruksi

pengerjaan tes, dan soal tes yang pada bagian pilihan jawabannya belum ada

rekaman suara, disebabkan jenis soal dari sumber hanya berupa pilihan bentuk

penyajian tulisan. Kemudian dilakukan proses editing dari audio, baik dalam

hal penyesuaian susunan tes maupun penyesuaian kecepatan percakapan sesuai Nomor soal Nomor soal

(7)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dengan standar pada level N3 yang diucapkan dengan kecepatan sedikit

mendekati alami. Hal ini disebabkan karena pada beberapa soal ditemukan

percakapan yang masih menggunakan kecepatan alami. Penyesuaian kecepatan

percakapan dilakukan pada soal nomor 2, 5, 9, 17, 18, 20, 22 dan 23 (soal yang

sudah diperbaiki setelah judgement pertama). Kecepatan percakapan yang dijadikan pedoman adalah kecepatan percakapan pada contoh soal yang

diberikan oleh The Japan Foundation & Japan Educational Exchanges and

Service (2009) dalam bukunya berjudul 新 い 日 語能力試験 イ

ッ ‐概要 問 例集N1, N2, N3-.

4) Expert Judgement, yang dilakukan oleh tenaga pengajar yaitu native bahasa Jepang. Judgement dari native dilakukan pertama kali setelah tes dibuat. Berdasarkan hasil judgement tersebut diketahui terdapat beberapa butir soal yang sulit bagi pembelajar tingkat III dalam hal ini pada level N3 Nihongo

Nouryoku Shiken, serta terdapat soal yang tidak sama durasi

percakapan/monolog sehingga dilakukan penggantian butir soal. Tes bagian A

dan bagian B memiliki tingkat kesukaran yang sama sehingga penggantian

salah satu butir soal pada tes bagian A akan menyebabkan penggantian pula

butir soal pada tes bagian B, begitu juga sebaliknya. Adapun hasil judgement tes dari native meliputi:

(a) Soal nomor 2 dan nomor 17, tidak memiliki durasi/panjang percakapan

yang hampir sama, sehingga perlu diganti;

(2) 男 人 女 人 話 い 男 人買

M : 間買 ?

F : 棚 確 段目 右 う

M : 段目

F : う

M : う い ! う 段

男 人 買

段目 右 う

(8)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

段目 う

一番 段 右 う

(17) 会社 終わ 行 居酒屋

M : 終わ 久 飲 行 う

花屋 居酒屋 う

F :花屋 ?え?

M :え 100 ッ 向 い 花屋 屋

間 新 居酒屋

F : わ 前 イタ ア ン

私 電話

皆 先 行 い

M :了解 行

行 居酒屋

イタ ア ン 向 い

100 ッ

花屋 向 い

Diganti dengan soal berikut ini:

(2) 2 人 女 人 話 い 2 人 今日 何

F1: 映 チ ッ 今度行 い ?

F2: 私 行 う い― I

面白

F1: 私 I 見 い

F2: う… II 見 前 I 見 い う いい

― 私 DVD持

F1: ?借 う

F2: え 今 う 見 い い?私 う一度見

F1: いい ? 来週 行 う

2人 今日 何

I 見

II 見

I 借 行

(9)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(17) 大学 男 い 先生 手伝い い 男 人

(b) Soal nomor 8, kurang jelas audionya sehingga diganti;

(10)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Diganti dengan soal:

(8) 男 人 話 い

M : 最近 ネッ い 人 中

世界 生 い う 人 い う 知

合 人 当 結 婚 … 世界 現

実 世界 区別 い う 怖い

暇 テ

楽 い 関係 う

作 い 考え い

い … 普通 何 考え

い う 面 白い 楽 う いう

い 逿

男 人 ういう

人 知 合う

役 立

現実 区別 い

逿 楽

(c) Soal nomor 9 dan nomor 24, terdapat banyak kata yang susah sehingga

kedua soal diganti;

(9) テ 日 農業人口 い 話 い

以前 東京 大阪 大都市 人口 流出 一方

最近 流 少 変わ う 以前 地

方 農業 感 都会 出 働 口 探 人

数 会社 倒産 場 へい

相 大都市 生活 不安定

業 迷 い 中 農業 見直 う 少

地方 農業 目 人 増え

最近 農業人口 う 変化 い

う 減 い

減 い

う 増え い

え い

(11)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(12)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

F1: 帰 う 前借

(d) Soal nomor 18, bagian yang digaris bawahi terlalu menjebak dan terdapat

kata yang susah sehingga perlu diganti, selain itu durasi percakapan tidak

sama dengan soal nomor 3. Kedua soal tersebut diganti;

(13)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

M : 宿 い

F : 願い

M : 客様 昼食 い い

F :い

M :通常 客様 場合 日曜日 宿

半 い

F : 昼食付 願い

女 人 全部 い 金 払い

5,400 5,700 6,100 6,400

Diganti dengan soal:

(16) 男 人 女 人 話 い 全部 何人来

F : ― 今日 全部 何人来 う

M: え 15 人 予 定 今 朝 一 人 来 い

言 一人引い …

F : ― 昨日確 一人増え

M: う 林 数 入

全部 何人来

13人

14人

15人

16人

(1) 男 人 女 人 話 い 何人 行

M: え 終わ 山田君 行 一

緒 行 い?

F : いい

M: 林 店長 聞い い?

F : 林 いい 店長 いい い?

M: う

何人 行

2人

(14)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4人

5人

(e) Soal nomor 19, terdapat pola kalimat yang susah dan situasi dalam

percakapan tidak diketahui oleh semua pembelajar (situasi yang khusus)

sehingga perlu diganti, tetapi pada soal 4 tidak diganti;

(19) 親 息子 話 い 息子 う 泣い

F : い 兄 マイ う ?

M: 家 出 マイ 急 泣 出

F :マイ 赤 ママ い

兄 い

M: 人 マイ 泣い

う いい わ

マイ 笑う う 逿 う

歌 歌

息子 う 泣い

家 出

妹 い

Diganti dengan soal:

(19) 夫婦 話 い 息子 今 う い い

F : 出 う ?

M: 子 車 乗 気 悪 …

F : 行 い ?

M: うう 薬 買い 行 車 乗 前 飲 大

夫 今 日 行 う 昨 日 宿 終 わ

子 う少 戻 わ

F : う

息子 今 う い い

車 乗 気 悪

一緒 出 い

宿 い

(15)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(16)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

M: 来週 月曜日 火曜日 出張 木曜日

時間 取

F : う 木曜日 私 忙 い う 出張

帰 次 日 忙 い

M: う い 大 夫 日

う 午後 時間空

2人 い 相談

来週 月曜日

来週 火曜日

来週 水曜日

来週 木曜日

(5) 男 人 女 人 話 い 男 人 い 女 人

M: う一度 伺い い い

F : え― 月 忙 い 来月 入

M: う 来月 8日 う う

F : 8 日 … 日 予定 入 一週

間 先 ?

M: わ …

男 人 い 女 人 訪

4

8日

11日

15日

(g) Soal nomor 21, terdapat kata yang susah dan tidak memiliki durasi yang

hampir sama dengan soal nomor 6, kemudian kedua soal tersebut diganti;

(21) 女 人 男 人 話 い 男 人 昨日 実際 働い

時間 何時間

F :夜勤 大変 何時 何時

M:午後9時 朝 10時

F :え!13時間 ? 長

M: 夜 間2回2時間 う い時間

(17)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

M:問 時間 実際休 う 昨日

わ 結局全部 1時間 休

F : 大変

男 人 昨日 実際 働い 時間 何時間

9時間 11時間 12時間 13時間

(6) 男 人 女 人 話 い 男 人 国 今 何時

F :国 家族 電話 う?

M:う 週間 一回 い

F :日 時間 遊う 電話 大変 い?

M: う 時間 計算 速 例え

今 日 午後 時 う う 日 時間遅

男 人 国 今 何時

午前 時

午前 時

午前 時

昼 時

Diganti dengan soal:

(21) 女 学生 男 学生 話 い 男 学生 う ア

イ 変え

F : 今 ア イ ?

M: う 実 今 日 ン ニ ア イ

F : え?自動車 場 ア イ ?朝早 大

変 ?

M: い 早起 気 自給

F : 何 ?

M: う 物 作 楽 学生 う

い い

F : 頑張

男 学生 う ア イ 変え

朝早い

(18)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

物 作

経験

(6) 大学 男 留学生 係 人 テイ い 聞い い

男 留 学 生 う テ イ 参 加

M: テ イ 申 込 い

締 ?

F : い 間 合い 参加 初

M: いえ 回目 回目 大 夫

F : い 大 夫 え 日 来 い

M: 10 月 過 月 帰国 予定

F : う 実 テイ 来日

半 以 留 学生 申 込 い

い M: え う

男 留学生 う テイ 参加

回目

1 月後 帰国

来日 半 以

(h) Soal nomor 22, terdapat kata yang susah dan tidak memiliki durasi yang

hampir sama dengan soal nomor 7, penggantian hanya pada soal nomor 22.

(22) 女 人 男 人 旅行 感想 聞い い

F :週 旅行 行 ?

M:両親 温 連 行 桜 い 季節

F :偉い 両親 喜 う

M:う 向 う う暖 桜 終わ

休日 渋滞

F :

M:温 入 疲 取 思

遀転

F : う 大変

M: 両親 久

(19)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

M:

男 人 旅行 い う思 い

桜 い

温 疲 取 両親 疲

両親 満足

Diganti dengan soal:

(22) 留学生 日 気候 い 話 い

F: 私 一 中暑い 国 来 日 夏 う

気温 い 暑 感 日 人 友

去 う 暑 言 い 信

私 半 前 日 来

雪 降 い 寒 日 寒い

暑い 差 激 い 私 うい う季

節 い 気 入 い 春

桜 当 い 秋 来 楽

留学生 日 気候 う思 い

季節 い 好

自 国 気温 高い 信 い

夏 冬 い 春 秋 いい

冬 寒 夏 暑 う 厳 い

Penggantian butir soal yang baru tidak menduduki nomor soal yang sama

dengan soal yang digantikan karena disesuaikan dengan tingkat kesulitan butir

soal, dalam hal ini diurutkan dari yang mudah ke yang sulit. Selain penggantian

soal di atas, peneliti juga melakukan penyesuaian tingkat kesulitan kata pada

pilihan jawaban satu butir soal nomor 9 (soal yang diganti), pada pilihan

jawaban 1 dan 2 menggunakan kata 変え , awalnya menggunakan kata 変更

yang merupakan kata level lebih tinggi.

(20)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

di perguruan tinggi yang dilakukan oleh pengajar menyimak bahasa Jepang

yang merupakan native. Judgement yang lainnya dilakukan terhadap tes berdasarkan 10 kriteria judgement tes menurut Alderson (1985) yang dilakukan oleh peneliti beserta dengan kolega yang merupakan mahasiswa pascasarjana.

Adapun hasil judgement tes tersebut dapat terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5: Hasil Judgement Tes Berdasarkan 10 Kriteria Judgement Tes

(21)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No.

1. Soal harus sesuai dengan indikator 2. Pengecoh harus berfungsi

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. 4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

5. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah/benar”.

7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. 8. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang

bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. Artinya, bahwa dalam merumuskan pokok soal jangan menggunakan kata atau ungkapan seperti sebaiknya, umumnya,kadang-kadang, atau kata yang tidak pasti karena makna kata-kata itu tergantung pada keadaan dan situasi siswa yang bersangkutan.

9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan siswa yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.

10.Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti sebagaimana

dijelaskan dalam instrumen penelitian, adalah teknik tes untuk mengumpulkan

hasil ujicoba tes berupa skor yang diperoleh testi. Adapun langkah-langkah

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Membuat instrumen penelitian berupa tes diagnostik dengan bentuk tes

berupa tes pilihan ganda, yang butir-butir soalnya diambil dari buku-buku

(22)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Melaksanakan pemberian tes pada mahasiswa masing-masing perguruan

tinggi yang akan diberikan pada waktu yang hampir bersamaan. Pelaksanaan

tidak bisa dilakukan serempak mengingat tempat perguruan tinggi tersebut

yang berjauhan sehingga memerlukan waktu ketika berpindah dari satu

perguruan tinggi ke perguruan tinggi lainnya. Selain itu, pelaksanaan tes

menyesuaikan dengan ketersediaan waktu dari lembaga bersangkutan.

3. Terdapat 2 kelas dalam satu lembaga perguruan tinggi. Oleh karena itu, tes

dilaksanakan bergantian, tidak serempak mengingat perbandingan luas

fasilitas ruang dengan jumlah mahasiswa yang berbeda. Memberikan nomor

pada masing-masing hasil tes, memasukkan data hasil tes, serta membuat dua

deret skor nilai berdasarkan nomor soal.

F. Teknik Pengolahan Data

Menurut Siswanto (2012:70) data hasil tes yang baru dikumpulkan

merupakan data mentah, sehingga untuk memperoleh suatu informasi maka data

tersebut harus diolah sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini, data yang telah

diperoleh kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan skor pada masing-masing hasil tes yang dilakukan oleh testi.

Adapun cara penskoran dengan memberikan skor (1) jika jawabannya benar

dan skor (0) jika jawabannya salah.

2. Hasil skor masing-masing butir soal dan masing-masing testi akan

dimasukkan dalam tabel Microsoft exel. Ini untuk mempermudah penghitungan jumlah testi yang menjawab benar pada masing-masing butir

soal, dan jumlah skor masing-masing testi.

3. Dilakukan penghitungan rata-rata nilai tes bagian A dan B untuk melihat

tingkat kesulitan antara tes bagian A (bentuk penyajian pilihan tulisan) dan

bagian B (bentuk penyajian suara). Ini untuk melihat tes bentuk penyajian

pilihan jawaban yang mana lebih gampang bagi pembelajar penutur bahasa

(23)

Desak Made Sri Mardani, 2014

MODEL TES DIAGNOSTIK MENYIMAK BAHASA JEPANG BAGI PENUTUR BAHASA INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4. Dilakukan pengelompokan skor menjadi deret nomor ganjil dan deret nomor

genap, sesuai dengan cara pembuktian reliabilitas tes yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Reliabilitas Belah Dua (split-half reliability). Dua deret skor tersebut kemudian dikorelasikan dengan rumus Pearson product-moment, untuk memperoleh koefisien reliabilitas setengah bagian tes. Untuk

selanjutnya mencari koefisien reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan

rumus Spearman-Brown Prophecy.

5. Untuk mengetahui soal yang belum dikuasai oleh testi, dilakukan

penghitungan tingkat kesulitan butir soal dengan menghitung jumlah jawaban

benar pada satu butir soal dibagi jumlah testi, seperti berikut ini:

6. Melakukan penghitungan daya pembeda butir soal dengan cara

menggelompokkan terlebih dahulu kelompok mampu (high) dan kelompok kurang mampu (low). Kemudian berdasarkan jumlah kelompok mampu dan kelompok kurang mampu tersebut dilakukan penghitungan dengan rumus:

= daya pembeda

= kelompok mampu yang menjawab benar

= kelompok kurang mampu yang menjawab benar = setengah dari jumlah testi ke dua kelompok

Gambar

Tabel 3.2: Model Tes
Tabel. 3.4: Kisi-kisi Tes lainnya
Tabel 3.5: Hasil Judgement Tes Berdasarkan 10 Kriteria Judgement Tes

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Jurus Tae Geuk 1 Pada Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Taekwondo Di SMP Negeri 3

Secara parsial Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus memiliki pengaruh negatif terhadap Kemandirian Keuangan Daerah sedangkan Pendapatan Asli Daerah dan Dana Bagi Hasil

Selawa, dkk., (2013) juga telah melakukan penelitian tentang ekstraksi pada sampel segar dan serbuk kering daun binahong menggunakan pelarut etanol diperoleh senyawa flavonoid

pada penelitian yaitu dengan mengunjungi sanggar Bedug Yudha yang pada saat. itu semua anggota sanggar Bedug Yudha sedang melakukan rutinitas

Setelah melihat cara pencatatan peminjaman dan pengambalian buku pada perpustakaan SMU Negeri 67 Jakarta seperti pada pengisian data anggota, pencarian buku, menghitung biaya denda

Penelitian dengan judul, “Penerapan Metode Peta Pikiran untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar”.. dapat disimpulkan

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba