• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Pembelajaran listrik dengan Generatif Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1 Pembelajaran listrik dengan Generatif Learning"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pe

Lis

Mod

dan Tenaga K

Dewi Vestari, S.S

Pembelajara

Listrik denga

odel

Generat

Learnin

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan P ga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPP

S.Si, M.Pd

ran

ngan

ratif

rning

(3)

Pembelajaran Listrik

dengan Model

Generatif Learning

Penulis

Drs. Yasmin Winduono, M.Pd Dewi Vestari, S.Si, M.Pd

Penelaah

Drs. Wanwan Setiawan, M.M Drs. Wibi Subiyakto, M.Pd (LPMP)

Herman, S.Pd., M.Pd (U niversitas Negeri Makassar) Yustina Heni Julita, S. Pd (DisDik)

Desainer Grafis

Tatang Kurniawan, S.T., Listiyanto Adinugroho, M.T., Ridwan Fahrudin, M.T Yudi Yanuar, M.T

Diterbitkan oleh

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMU TU

(4)

Hal.

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL vi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Sistematika 2

BAB II PEMBELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK DENGAN MODEL

GENERATIF 4

A. Pengantar 4

B. Deskripsi Singkat 6

C. Tujuan Pembelajaran 7

D. Langkah-langkah Pembelajaran 8

E. Uraian Alur Pembelajaran 9

F. Alat dan Bahan 11

G. Media Pembelajaran 12

H. Instrumen Evaluasi 17

BAB III INFORMASI UNTUK GURU 19

A. Model Pembelajaran Generatif 19

B. Rangkaian Listrik 23

C. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran 37

D. Bahan Bacaan yang Disarankan untuk Dibaca 38

E. Tugas dan Latihan 38

BAB IV EVALUASI 40

DAFTAR PUSTKA 42

(5)

vi BERMUTU DAFTAR ISI/DAFTAR GAMBAR/DAFTAR TABEL Hal.

Gambar 3.1 Proses Pembentukan Pengetahuan Model

Pembelajaran Generatif 21

Gambar 3.2 Elektron pada Pelat 24

Gambar 3.3 Berbagai Sumber Tegangan Listrik DC 25

Gambar 3.4 Lampu dalam rangkaian tertutup 26

Gambar 3.5 Rangkaian Hambatan Seri 27

Gambar 3.6 Rangkaian Hambatan Pararel 28

Gambar 3.7 Rangkaian Campuran 30

Gambar 3.8 Rangkaian DC 31

Gambar 3.9 Grafik Hubungan antara Tegangan dan Kuat Arus 32

Gambar 3.10 Arus Listrik dalam Rangkaian 33

(6)

Hal.

Tabel 3.1 Hambatan Je 27

DAFTAR TA

Tabel 3.1 Jenis Berbagai Bahan/Zat

TABEL

Hal.

(7)

BERMUTU

1

Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru, maka Kementerian Pendidikan Nasional

melaksanakan Program Better Education through Reformed Management and

Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) yang dimulai pada tahun 2008 sampai

tahun 2013 dilaksanakan di 75 Kabupaten/Kota di 16 provinsi. Program

BERMUTU bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SD/MI khususnya

kompetensi pedagogik dan profesional. Peningkatan kompetensi pedagogik

diperlukan sebagai upaya penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran sehingga guru SD/MI mampu menerapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik-teknik pembelajaran di sekolah. Sedangkan

kompetensi profesional diperlukan sebagai upaya peningkatan pemahaman

terhadap materi subyek IPA esensial yang akan diajarkan kepada siswa. Untuk

mencapai tujuan Program BERMUTU tersebut perlu penguatan peningkatan mutu

dan profesional guru secara berkelanjutan. Dalam Program BERMUTU

peningkatan kompetensi guru akan ditingkatkan dengan memberdayakan KKG.

Supaya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di KKG ini

berjalan dengan baik, maka perlu dilengkapi dengan bahan-bahan

pembelajarannya. Bahan Belajar Mandiri BERMUTU dikembangkan untuk

dimanfaatkan sebagai perangkat dalam proses pendidikan dan pelatihan

terakreditasi bagi guru di KKG. Modul BERMUTU ini dirancang dengan

mengintegrasikan model-model pembelajaran dengan materi subyek IPA dengan

harapan dapat memandu guru-guru untuk melakukan proses pembelajaran.

Disamping Bahan Belajar Mandiri disusun pula modul-modul pendukung lainnya,

salah satu diantaranya modul pembelajaran rangkaian listrik dengan

(8)

Bahan Belajar Ma

sejumlah widyaiswara da

pengawas sekolah, serta

lapangan dan nara sumbe

disusun oleh widyaiswara

beserta modul pendukungn

di KKG dapat dilaksanakan

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai

modul ini adalah sebagai berik

 Menjelaskan landasan generatif.

 Memahami esensi setiap dan hubungannya dengan

 Menguasai strategi pem rangkaian listrik dengan m

 Mengidentifikasi konsep-k

yang dimodelkan dalam m

 Mengidentifikasi keteramp generatif dalam modul ini.

 Membuat hubungan mod perubahan energi listrik da

 Mengembangkan contoh pada topik lain.

C. Sistematika

Modul

ini terdiri at

berikut. Bab I pendah

sistematika penulisan. B

Mandiri BERMUTU dikembangkan dengan m

dari PPPPTK, dosen LPTK, guru, kepala

rta mengintegrasikan berbagai masukan dar

ber ahli dari LPTK. Sementara modul-modul B

ra dari P4TK. Dengan Bahan Belajar Mandiri B

gnya, beragam kegiatan pengembangan profesi

an secara aktif.

ai setelah peserta pendidikan dan pelatihan me

rikut :

 teori belajar yang mendasari model pem

 ap tahapan belajar dalam model pembelajaran an tugas perkembangan anak yang dikembangka

 embelajaran konsep perubahan energi listri

menggunakan model pembelajaran generatif.

 p-konsep perubahan energi listrik dalam fisika

modul ini.

 mpilan berpikir yang dilatihkan dalam model pem

ini.

 odel pembelajaran generatif dengan pemahama

dalam modul ini listrik.

 oh pembelajaran dengan model pembelajaran

atas empat bab, dengan rincian penyajian

ahuluan berisikan latar belakang, tuju

. BAB II Uraian isi materi, berisi penjelasan

melibatkan

la sekolah,

ari praktisi

BERMUTU

BERMUTU

esional guru

mempelajari

 embelajaran

 an generatif

gkan.

 strik dalam

.

 ika (Listrik)

 embelajaran

 an konsep

 n generatif

an sebagai

juan, dan

(9)

BAB I PENDAHULUAN

dalam Rangkaian Listrik

dibahas dalam modul ya

pembelajaran,

langkah-pembelajaran, dan instru

penjelasan mengenai m

perubahan energi listrik d

yang harus diperhatika

disarankan untuk dibaca

Evaluasi, berisi soal-soa

untuk mengetahui sejauh

modul dicantumkan da

dicantumkan dalam mod

acuan oleh penulis yan

untuk mengembangkan

penerapannya, sedangka

dijelaskan lebih lanjut u

modul.

BERMU

rik dengan Model Pembelajaran Generatif ya

yaitu meliputi : pengantar, deskripsi singka

h-langkah pembelajaran, alat dan bahan

strument evaluasi. Bab III informasi untuk gu

model pembelajaran generatif, penjelasan

ik dalam rangkaian listrik dan pendalamannya

tikan dalam pembelajaran, bahan bacaa

ca, dan diakhiri dengan tugas dan latihan.

oal yang harus dikerjakan oleh guru SD p

auh apa pemahamannya terhadap isi modul

daftar pustaka dan glosarium. Daftar

odul sebagai buku sumber yang digunakan/d

ang dapat juga digunakan oleh guru SD p

an wawasan tentang model dan topik

gkan glosarium memuat kata atau istilah ya

t untuk memudahkan pembaca dalam me

MUTU

3

BAB I PENDAHULUAN

yang akan

kat, tujuan

an, media

guru, berisi

an konsep

ya, hal-hal

aan yang

an. Bab IV

pembaca

dul. Diakhir

r pustaka

n/dijadikan

pembaca

ik beserta

yang perlu

(10)

PEMBELAJARAN

PERUBAHAN

RANGKAIAN

LISTRIK

DENGAN

MODEL

GENERATIF

A. Pengantar

Kecenderungan guru-guru sains (IPA) di sekolah-sekolah dalam melaksanakan

pembelajaran masih lebih mengandalkan pada metode ceramah. Selama pelaksanaan

pembelajaran guru terlihat lebih dominan, sedangkan siswa cenderung hanya

mendengarkan apa yang disampaikan guru. Penggunaan metode ceramah yang

digunakan guru dalam pembelajaran mengakibatkan rendahnya persentase

keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, adalah tidak

mengherankan jika pemahaman siswa terhadap konsep yang telah diajarkan gurunya

menjadi rendah. Pengetahuan yang diperolehnya tidak dapat bertahan lama, karena

siswa tidak mengetahui makna dari apa yang telah dipelajarinya.

Rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep IPA, menyebabkan

“ketidakberdayaan” siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya sangat disayangkan karena idealnya setelah

siswa mempelajari suatu konsep IPA, siswa memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu guru hendaknya mau dan mampu secara bertahap meningkatkan

keterampilannya dalam melaksanakan pembelajarannya di dalam kelas. Salah satu

keterampilan yang harus ditingkatkan oleh guru adalah kemampuan dalam

menggunakan suatu model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan oleh

guru dalam setiap pelaksanaan pembelajaran hendaknya bervariasi, guru jangan

mengandalkan hanya pada satu model atau satu metode pembelajaran saja.

(11)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik

inquiry) untuk menumbuhkan k

mengkomunikasikannya sebag

pembelajaran IPA di SD/MI me

langsung melalui penggunaan

ilmiah”.

Untuk itu pelaksanaan pem

upaya untuk menumbuh-kemba

bersikap ilmiah, serta mampu

konsep IPA yang dipelajarinya

dengan menekankan pemberia

mampu mengembangkan selur

cakrawala baru dalam memaha

Pembelajaran IPA dan ap

secara bijaksana agar tidak

mempunyai peran sangat pe

diajarkannya merupakan gamb

Oleh karena itu, pembelajaran

pada pembelajaran Salingtem

melalui pendekatan inkuiri ilmia

berpikir, bekerja dan bersikap

penting kecakapan hidup yang

dan membuat suatu karya mela

secara bijaksana.

Lingkup kajian IPA di jenjan

1. Makhluk hidup dan prose

interaksinya dengan lingkun

2. Benda/materi, sifat-sifat dan

3. Energi dan perubahannya m

pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta me

lainnya.

Modul ini membahas kaji

kajian: gaya, bunyi, panas, m

modul ini khususnya membaha

BERMU trik dengan Model Generatif

n kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilm

agai aspek penting kecakapan hidup. Oleh k

menekankan pada pemberian pengalaman belaj

an dan pengembangan keterampilan proses d

pembelajaran IPA idealnya dirancang oleh guru

bangkan kemampuan siswa dalam berpikir, berti

u mengkomunikasikannya sebagai bukti telah d

ya. Proses pembelajaran IPA harus dirancang o

rian pengalaman langsung kepada siswa, sehing

luruh kompetensi dalam dirinya sebagai upaya m

hami fenomena alam sekitar secara ilmiah.

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari perlu

k berdampak buruk terhadap lingkungan. G

penting terhadap kelestarian alam, karena a

mbaran nyata yang dirasakan langsung oleh

an IPA di tingkat SD/MI disampaikan dengan pe

emas (Sains, lingkungan, teknologi, dan ma

iah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kem

ap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebag

ng diarahkan pada pengalaman belajar untuk m

elalui penerapan konsep IPA dan kompetensi ke

jang SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

ses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbu

ungan, serta kesehatan.

an kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.

a meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, ca

meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-ben

ajian ”Energi dan Perubahannya” yang melipu

magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederha

has materi listrik yang lebih difokuskan pada p

MUTU

5

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

ilmiah serta

karena itu

lajar secara

s dan sikap

uru sebagai

rtindak dan

dimilikinya

g oleh guru

ingga siswa

a membuka

lu dilakukan

Guru IPA

apa yang

h manusia.

penekanan

masyarakat)

kemampuan

agai aspek

merancang

kerja ilmiah

ut.

buhan dan

.

cahaya dan

benda langit

liputi bahan

hana, pada

(12)

energi listrik dalam rangkaian

rangkaian listrik menjadi pilihan

dianggap sebagai materi yang

siswa. Mudah-mudahan setele

kongkrit bagaimana cara me

rangkaian listrik dengan mengg

B. Deskripsi singkat

Dalam program BERMUT

energi listrik dalam Rangkaia

merupakan salah satu bahan aj

kelas tinggi, khususnya guru k

kelompok kerja guru (KKG).

sampai guru peserta program

pelaksanaan pembelajaran yan

Modul “Pembelajaran peru

menggunakan Model Generatif”

(3 x 35 menit). Standar Kompe

merupakan standar minimum

peserta didik dan menjadi acu

pendidikan. Pencapaian SK d

untuk membangun kemampu

difasilitasi oleh guru. Modul”Pe

Listrik dengan menggunakan

dengan mengacu pada SK da

secara lengkap adalah sebagai

Standar Kompetens Kompetensi Dasar

7. Mempraktikkan pola

penggunaan dan

perpindahan energi.

7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan

dan perubahan energi listrik.

ian listrik. Pembahasan perubahan energi listr

an penulisan modul karena materi listrik di jenja

ng sulit diajaran oleh guru dan sulit pula difah

eleh membaca modul ini guru mendapatkan g

membelajarkan materi perubahan energi listr

ggunakan model pembelajaran generatif.

UTU, modul yang berjudul “Pembelajaran p

ian Listrik dengan Menggunakan Model Gen

ajar yang diperuntukkan bagi guru-guru yang me

kelas VI. Guru pemandu dapat melatihkan isi

). Pelatihan yang dilakukan di KKG idealnya

ram BERMUTU dapat mensimulasikan sesua

ang direncanakan dalam modul.

erubahan energi listrik dalam Rangkaian Listrik

tif” dirancang untuk dapat dilaksanakan selama 1

petensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA

m materi IPA yang secara nasional harus dica

cuan dalam pengembangan kurikulum di setia

dan KD didasarkan pada pemberdayaan pes

puan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sen

Pembelajaranperubahan energi listrik dalamRa

an Model Generatif” disusun untuk dapatdila dan KD kelas VI semester 2. Adapun rumusa

ai berikut.

nsi Kompetensi Dasar

a

.

7.2 Menyajikan informasi tentang perpin

dan perubahan energi listrik.

istrik dalam

jang SD/MI

fahami oleh

gambaran

strik dalam

perubahan

eneratif” ini

mengajar di

isi modul di

a dilakukan

uai dengan

trik dengan

a 105 menit

A di SD/MI

icapai oleh

tiap satuan

eserta didik

endiri yang

Rangkaian

ilaksanakan

san SK/KD

Standar Kompetensi

7. Mempraktikkan pola

penggunaan dan

perpindahan energi.

(13)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik C. Tujuan pembelajaran

1. Tujuan Umum

Setelah mempelajari u

Program BERMUTU d

model pembelajaran

khususnya

perubahan

2. Tujuan Khusus

Setelah mempelajari m

a. menjelaskan sin

generatif.

b. Menerapkan mod

pada materi

peru

c. Menerapkan mo

rancangan pembe

d. Mengidentifikasi

generatif.

BERMU trik dengan Model Generatif

ri uraian materi dalam modul ini, diharapkan gur

dapat menguasai salah satu model pembelaja

n generatif dan menerapkan dalam pembelaj

han energi listrik dalam

rangkaian listrik.

ri modul ini diharapkan guru dapat :

intak/tahap-tahap/langkah-langkah model pem

odel pembelajaran generatif sesuai dengan ka

rubahan energi listrik dalam

rangkaian listrik.

model pembelajaran generatif dalam pen

belajaran

si kelebihan dan kelemahan model pem

MUTU

7

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

uru peserta

lajaran yaitu

lajaran IPA

embelajaran

karakteristik

.

penyusunan

(14)

D. Langkah-langkah Pembe

 Alur pembelajaran de

I. Kegiatan Pendahuluan

Tahap

Orientasi 10

menit

II. Kegiatan inti Tahap Pengungkapan Ide 30 menit Tahap Tantangan dan Restrukturisasi 30 menit Tahap Penerapan 20 menit III. Kegiatan Penutup Tahap Melihat Kembali 15 menit belajaran

 dengan model Generatif Learning

I. Kegiatan Pendahuluan

Tahap Orientasi

Pada tahap orientasi guru memberikan

apersepsi konsep perubahan energi listrik

dalam rangkaian listrik untuk

memunculkan/membangun kesan dan motivasi

dalam diri siswa

II. Kegiatan inti Tahap

Pengungkapan Ide

Siswa melakukan praktikum tentang listrik

sesuai dengan LKS 1.

Tahap Tantangan dan

Restrukturisasi

- Siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara bergiliran.

- Guru mencatat perbedaan hasil kegiatan dari setiap kelompok sebagai bahan

demonstrasi yang berfungsi untuk

membangun kebenaran konsep yang

sedang dipelajari

Tahap Penerapan

Siswa melakukan praktikum konsep listrik

sesuai dengan LKS 2 untuk menguji dan

mengembangkan ide alternatif.

III. Kegiatan Penutup Tahap Melihat

Kembali

Siswa diberi kesempatan untuk mengkaji ulang

konsep lama dengan konsep baru yang telah

dipelajarinya.  I. Kegiatan Pendahuluan Tahap Orientasi

Pada tahap orientasi guru memberikan

apersepsi konsep perubahan energi listrik

dalam rangkaian listrik untuk

memunculkan/membangun kesan dan motivasi

dalam diri siswa

10 menit

II. Kegiatan inti Tahap

Pengungkapan Ide

Siswa melakukan praktikum tentang listrik

sesuai dengan LKS 1. 30

menit

Tahap Tantangan dan

Restrukturisasi

- Siswa mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara bergiliran.

- Guru mencatat perbedaan hasil kegiatan dari setiap kelompok sebagai bahan

demonstrasi yang berfungsi untuk

membangun kebenaran konsep yang

sedang dipelajari

30 menit

Tahap Penerapan

Siswa melakukan praktikum konsep listrik

sesuai dengan LKS 2 untuk menguji dan

mengembangkan ide alternatif.

20 menit III. Kegiatan Penutup Tahap Melihat Kembali

Siswa diberi kesempatan untuk mengkaji ulang

konsep lama dengan konsep baru yang telah

dipelajarinya.

15

(15)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik E. Uraian Alur Pembelajaran

I. Kegiatan Pendahuluan

Tahap Orientasi :

Pada tahap orientasi

listrik dalam rangkaia

kepada siswa dalam

akan dipelajari sesuai

kehidupan sehari-har

pertanyaan langsung

pertanyaan yang dapa

- “Apakah di ruma

- “Coba sebutkan

- “Tahukah kalian berfungsi?”

- “Jika tidak ada a Selain dalam bentuk

siswa lebih tertarik

beberapa pertanyaan

Apersepsi yang dilak

pengkondisian belaja

pertanyaan yang dia

kepada siswa untuk

untuk tahap orientasi s

II. Kegiatan Inti

Tahap Pengungkapan

Pada tahap pengung

untuk melakukan keg

setiap kelompok mele

digunakan untuk pres

menemukan/menjaring

yang sedang dipelajar

BERMU trik dengan Model Generatif

ran

an

si guru memberikan apersepsi konsep perubaha

aian listrik sebagai upaya untuk memberi kes

m membangun kesan/tanggapan tentang kons

ai dengan pengalaman yang pernah dialami sisw

ari. Apersepsi yang diberikan oleh guru dapa

ng ataupun dengan menggunakan gambar.

pat diajukan antara lain :

ah kalian memiliki peralatan menggunakan listrik

n peralatan apa saja yang ada di rumah kalian !”

ian apa yang menyebabkan peralatan terseb

aliran listrik, dapat berfungsikan alat-alat tersebu

k pertanyaan, guru dapat menggunakan gamba

k terhadap materi yang akan dibahas. (Gam

n lain dapat dilihat pada bagian G F).

akukan guru bertujuan untuk memberikan mot

jar. Siswa kelas VI SD diharapkan dapat m

diajukan guru. Guru hendaknya memberi kes

k menjawab secara bergantian. Waktu yang d

si sekitar 10 menit.

an Ide :

ngkapan ide, guru meminta siswa secara ber

egiatan praktikum konsep listrik sesuai dengan

elengkapi data hasil praktikum sebagai bahan y

esentasi. Tahap pengungkapan ide juga bertuju

ring kemungkinan adanya miskonsepsi pada kon

jari siswa. Tentunya ada-tidaknya kesalahan kon

MUTU

9

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

ahan energi

kesempatan

onsep yang

iswa dalam

pat berupa

ar. Adapun

trik ?”

!”

ebut dapat

but?”

bar supaya

ambar dan

otivasi dan

menjawab

kesempatan

diperlukan

erkelompok

gan LKS 1,

yang akan

ujuan untuk

onsep listrik

(16)

diketahui oleh guru se

Waktu yang diperluka

menit.

Tahap Tantangan dan

Pada tahap tantanga

untuk mempresentasik

satu kelompok mempr

tanggapan atau perta

hasil kegiatan dari se

akan didemonstrasika

upaya untuk merestru

kelompok terhadap ko

dilakukan oleh seluru

pemahaman yang leb

diperlukan untuk tahap

Tahap Penerapan :

Pada tahap penerapan

harus dikerjakan oleh

kesempatan untuk me

dengan sifat-sifat rang

tahap penerapan dila

utuh dan lebih kuat

Waktu yang diperlukan

III. Kegiatan Penutup

Tahap Melihat kembal

Pada tahap melihat k

konsep lama dengan

pemahaman siswa te

setelah setiap kelompok melakukan kegiatan p

ukan untuk tahap pengungkapan ide adalah s

an Restrukturisasi :

gan dan restrukturisasi, guru meminta setiap

sikan hasil kegiatan praktikum secara bergiliran

presentasikan hasil kerjanya, kelompok lain me

rtanyaan kepada kelompok presenter. Adanya p

setiap kelompok dicatat oleh guru sebagai bah

ikan di depan kelas. Demonstrasi dimaksudkan

trukturisasi dan atau menyamakan pemahaman

konsep listrik yang telah dipelajarinya. Setelah ta

ruh kelompok, siswa-siswa diharapkan memilik

lebih baik terhadap konsep rangkaian listrik. Wa

ap tantangan dan restrukturisasi adalah sekitar 3

pan, guru memberikan LKS 2 sebagai lanjutan LK

eh siswa secara berkelompok. Pada tahap ini sis

menguji dan mengembangkan ide alternatif yan

angkaian listrik yang lebih bervariasi. Diharapka

ilakukan, seluruh siswa memiliki pemahaman y

at dalam memahami sifat-sifat dalam rangkai

kan untuk tahap penerapan adalah sekitar 20 me

bali :

t kembali, siswa diberi kesempatan untuk mengk

an konsep baru yang telah dipelajarinya. Untuk

terhadap konsep yang baru, guru dapat mela

praktikum.

sekitar 30

p kelompok

ran. Setelah

memberikan

perbedaan

bahan yang

an sebagai

an seluruh

tahapan ini

iliki struktur

Waktu yang

r 30 menit.

LKS 1 yang

siswa diberi

yang terkait

kan setelah

yang lebih

aian listrik.

enit.

ngkaji ulang

tuk menguji

(17)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik

dalam bentuk quiz.

adalah sekitar 15 men

F.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digu

berikut :

Batu

baterai

bola

lampu

Kabel Dudukan

lampu

Papan

rangkaian Saklar

Duduk bate

BERMUTU trik dengan Model Generatif

. Waktu yang diperlukan untuk tahap meliha

enit.

igunakan pada konsep rangkaian listrik seba

Batu

baterai

b

l

Kabel D

l

Papan

rangkaian S

ukan terai

MUTU

11

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

hat kembali

bagai

Batu

baterai

bola

lampu

Kabel Dudukan

lampu

Papan

rangkaian Saklar

(18)

G. Media pembelajaran

1.

Gambar Rangkaia

Gam

Pertanyaan untuk r

a. Menurut dugaa

yang dapat men

b. Apa yang meny

c. Disusun secara

d. Adakah cara la

e. Pada rangkaian

f. Pada rangkaian

g. Tahukah kalian

h. Pernahkah kalia

aian Listrik

ambar 1

Gam

k rangkaian diatas :

aan kalian, lampu-lampu pada gambar mana

enyala ?

nyebabkan lampu dapat menyala ?

ra apakah lampu dalam rangkaian tersebut ?

lain untuk menyusun kedua lampu ?

ian manakah lampu menyala lebih redup ?

ian manakah lampu menyala lebih terang ?

ian bagaimana sifat rangkaian tersebut ?

alian menyelidiki sifat-sifat kedua rangkaian ?

Gambar 2

nakah

t ?

(19)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik P engantar :

T ahukah kalian apa ya perbedaan nyala lampu sifat dari suatu rangkaia Nah, dengan mengguna sifat rangkaian listrik. I kuti semua perintah da T uliskan seluruh hasil atau memilih salah sa pernyataan yang tidak hasil akhir eksperimen te Jika kelompok kalian me

Prosedur kegiatan

1.

Siapkan/mintal

rangkaian seper

2.

Tutup saklar

Menyalakah

Menyala/padam*

3.

Apakah yang berp

...

4.

Pada lampu terja

LKS Bagaimanak masing-masing

2.

LKS 1

BERMUTU trik dengan Model Generatif

yang menyebabkan lampu dapat menyala? A pa yang menye pu dalam suatu rangkaian? P ernahkah kalian menyelidiki kaian?

unakan L K S 1, kalian dapat menyelidiki dan mengetahui ik.

dalam L K S 1 dengan cermat dan bekerj alah secara hati - ha sil pengamatan kelompok kalian pada kolom yang telah dise satu pernyataan- pernyataan bertanda *) dengan cara m ak sesuai. Berdiskusilah dalam kelompokmu untuk menyim n telah kalian lakukan.

mendapatkan kesulitan, mintalah bimbingan gurumu. S elamat bereksperimen !

tan 1:

talah alat kepada gurumu, kemudian b

eperti gambar di bawah ini !

ar rangkaian diatas.

Amati apa yang t

lampu-lampu pada rangkaian terseb

am*)

berpindah dari baterei ke lampu?

...

erjadi perubahan apa?

KS 1

akah sifat dari ing Rangkaian ?

MUTU

13

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

nyebabkan iki hui sifat-- hati. disediakan mencoret yimpulkan

buatlah

terjadi

.

(20)

1. Pada rangkaian …………

satu lampunya dilepas/

………

2. Pada rangkaian …………

satu lampunya dilepas/

………

3. Berdasarkan kegiatan ya

sebagai berikut :

Pada kedua rangka

Pada kedua rangka

5. Rangkaian di atas d

... 6. Lepas salah satu lam

... 7. Mengapa bisa terjad

... Jadi :

Pada

rangkaian ...

dilepas/kendorkan, m

karena...

Prosedur Kegiatan 2:

1. Buat rangkaian ber

gambar di bawah in

2. Tutup saklar ran

Menyalakah

lam

Menyala/padam*)

3. Amati dengan cerm

Lampu-lampu pa

...

Rang

...

memiliki percabang

4.

Amati kembali ran

salah satu lamp

menyalakah lamp

rangkaian ...

dilepas/kendorkan,

(

Ciri II ).

Sebab...

…….. tidak ada ………. dan ji

as/dikendorkan, maka lampu yang lain

…….. tidak ada ………. dan ji

as/dikendorkan, maka lampu yang lain

yang telah kalian lakukan, diperoleh kes

gkaian terjadi perpindahan...

gkaian terjadi perubahan………. Menjadi ……

s disebut rangkaian apa?

...

lampu, kemudian amati apa yang terjadi! ...

rjadi?

...

... jika

salah satu lampuny

maka lampu yang lain menjadi ...

...

(

Ciri II ).

2:

berikutnya sehingga menjadi rangkaian seper

h ini !

angkaian diatas. Amati apa yang terjad

ampu-lampu

pada

rangkaian

tersebu

ermat lampu-lampu, pada rangkaian tersebu

pada rangkaian tersebut disusun

seca

angkaian

tersebut

dinamakan

rangkaia

...

sebabnya

pada

rangkaian

terseb

angan/tidak memiliki percabangan*)

(

Ciri I ).

angkaian tersebut, kemudian lepas/kendorka

punya.

Amati apa yang terjadi

.

Mas

mpu yang lain?

Menyala/padam*).

Jadi

... jika salah satu lampuny

an, maka lampu yang lain tetap ...

...

jika salah

n menjadi

jika salah

n menjadi

(21)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik

4. Amati dan ba

dengan rang

rangkaian, ny

………. d

3.

Bagaiman

P engantar :

S etelah kalian melakuk lebih lanj ut ciri- ciri d yang akan kalian laku berdasarkan data dan sifat- sifat atau ciri- cir S ama seperti pada L kolom yang telah dised dengan cara mencoret untuk menyimpulkan ha

S elamat

Prosedur kegiata

1. Dekatkan ked

Sehingga tam

Rangkaia

2.

Tekan saklar

bersamaan.

Am

pada rangk

redup/redup/te

3.

Tekan saklar

Nyala lamp

redup/redup/te

La

P engantar :

S etelah kalian mela menyelidiki lebih la S ebenarnya kegiatan merupakan kelanj uta tersebut, maka kalian S ama seperti pada L kolom yang telah dis *) dengan cara menco untuk menyimpulkan

S elamat bere

BERMUTU trik dengan Model Generatif

bandingkan nyala lampu pada rangkaian p

ngkaian kedua. Berdasarkan pengamatan

, nyala lampu pada rangkaian ………

. daripada nyala lampu pada rangkaian ………

ATAU

i. LKS 2

ana perubahan energinya?

kukan kegiatan dengan menggunakan L K S 1, kalian akan i dari kedua rangkaian yang telah kalian buat. S ebenarny akukan dengan menggunakan L K S 2 merupakan kelanj uta an kesimpulan dari kedua L K S tersebut, maka kalian akan

- ciri dari kedua rangkaian.

L K S 1, T uliskan seluruh hasil pengamatan kelompok ka isediakan atau memilih salah satu pernyataan- pernyataan b ret pernyataan yang tidak sesuai. Berdiskusilah dalam k hasil akhir eksperimen telah kalian lakukan dari kedua L K S at bereksperimen dan sukses selalu untuk anak yang raj in.

atan :

edua rangkaian yang telah kalian buat di at

ampak seperti gambar di bawah ini.

aian 1

Rangkaian 2

lar pada rangkaian pertama

dan kedua

.

Amati nyala lampunya.

Bandingkan

nyala

gkaian pertama

dan kedua

terlihat

p/terang/lebih terang*)

lar pada rangkaian kedua. Amati nyala lam

mpu pada rangkaian kedua terlihat

p/terang/lebih terang*)

LKS 2

Lampu pada Rangkaian Manakah yang

menyala lebih terang?

melakukan kegiatan dengan menggunakan L K S 1, kalia lanj ut ciri- ciri dari kedua rangkaian yang telah kali tan yang akan kalian lakukan dengan menggunakan utan L K S 1; berdasarkan data dan kesimpulan dari ked lian akan memperoleh sifat- sifat atau ciri- ciri dari kedua ra a L K S 1, T uliskan seluruh hasil pengamatan kelompok ka disediakan atau memilih salah satu pernyataan- pernyataan ncoret pernyataan yang tidak sesuai. Berdiskusilah dalam ke an hasil akhir eksperimen telah kalian lakukan dari kedua L K

bereksperimen dan sukses selalu untuk anak yang raj i

MUTU

15

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

pertama

an kedua

…. lebih

………….

an menyelidiki rnya kegiatan utan L K S 1; an memperoleh

kalian pada n bertanda *) kelompokmu K S .

atas meja.

ua secara

ala lampu

t

sangat

lampunya.

t

sangat

LKS 2

Lampu pada Rangkaian Manakah yang

menyala lebih terang?

kalian akan kalian buat.

n L K S 2 kedua L K S rangkaian. kalian pada taan bertanda kelompokmu L K S .

(22)
(23)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik

H. Instrumen Evaluasi

a.

Soal evaluasi

Isilah titik-titik berikut den

1. Arus listrik dapat men

2. Rangkaian listrik ada

dan ………

3. Kedua lampu pada ga

4.

Dari baterei akan b

ditutup.

5. Kedua lampu pada g

(7)

6.

Energi listrik berub

jika sakelar ditutup.

BERMUTU trik dengan Model Generatif

engan jawaban yang benar.

engalir pada rangkaian ………

da ………. jenis (2), yaitu …….………

……… (4)

gambar dibawah ini disusun secara …………

berpindah……….(6) ke lampu bila

gambar dibawah ini disusun secara …………

rubah menjadi ……….(8) pada

p.

MUTU

17

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

………(1)

………(3)

…… (5)

ila sakelar

………

(24)

7. Jika saklar A pada ke

adalah lampu ………

Yang disebut juga ra

juga saklar B, lamp

………

b.

Kunci Jawaban

1.

Tertutup

2.

2 (dua)

3.

Rangkaian seri

4.

Rangkaian pararel

5.

Rangkaian seri

6.

Energi listrik

7.

Rangkaian pararel

8.

Energi cahaya

9.

A

10.

2 (dua)

11.

Pararel

12.

Seri

Baterai

Lampu A

Lampu

B

Saklar A

Saklar

B

Baterai

Lampu A

Lampu B

Saklar

A

Saklar B

Rangka

Rangkaian 2

kedua rangkaian ditutup lampu yang masih

………(9) pada rangkaian ………

rangkaian ……… (11

pu yang nyala paling redup ada pada ra

……….. (12)

rel

rel

rai

Lampu A

Saklar A

Saklar

B

Baterai

Lampu A

Lampu B

Sak

A

Sakl

kaian 1

Rangkaian 2

ih menyala

……. (10)

(11). Tutup

rangkaian

Baterai

Lampu A

Lampu

B

Saklar A

Saklar

B

aklar

aklar B

Rangkaian 1

(25)

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik

c.

Bobot Penilaian

1.

Bobot masing-mas

2.

Tingkat Penguasaa

Rumus untuk me

masing kegiatan be

Tingkat penguasaan

Arti tingkat penguasa

 90 – 10

 80 – 89

 70 – 79

 < 70 %

BERMUTU trik dengan Model Generatif

asing jawaban yang benar adalah 1.

saan :

mengetahui tingkat penguasaan terhadap

belajar adalah :

an = x 100 %

asaan :

 100 % = baik sekali

 89 % = baik

 79 % = cukup

 % = kurang

MUTU

19

BAB II Pembelajaran Rangkaian Listrik dengan Model Generatif

p

masing-

(26)

A. Model Pembelajaran Generatif

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Suatu model

pembelajaran mengarahkan pengajar dalam mendesain pembelajaran untuk

membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mengajarkan suatu

pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu dalam memilih suatu model

pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi

pembelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang

tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Teori belajar yang mendasari suatu model pembelajaran perlu juga diperhatikan.

Karena teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana

terjadinya belajar. Berdasarkan suatu teori belajar diharapkan suatu pembelajaran

dapat lebih meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Salah satu teori

belajar adalah teori konstruktivis, yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan

sendiri dan mentransformasikan informasi yang diterimanya. Menurut teori

pembelajaran konstruktivis, guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan pada

siswa, tapi siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru

dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa

untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajarkan siswa

menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.

Modul ini dirancang sebagai alternatif dalam membelajarkan konsep listrik untuk

siswa Kelas VI SD dengan menggunakan “Model Pembelajaran Generatif”. Oleh

karena itulah modul ini berjudul “Pembelajaran Rangkaian listrik dengan menggunakan

Model Generatif”. Penggunaan Model Generatif Learning merupakan Teori belajar

Generatif yang didasarkan pada teori pembelajaran konstruktivisme merupakan suatu

penjelasan tentang bagaimana seorang siswa membangun pengetahuan dalam

pikirannya, seperti membangun ide suatu fenomena yang dipelajarinya atau

membangun arti untuk suatu istilah dan juga membangun strategi untuk sampai pada

(27)

20

siswa menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan antara pemahaman awal

dengan pemahaman setelah pembelajaran (gain yang signifikan). Model pembelajaran

dikatakan efektif jika dapat mengungkapkan minat dan motovasi apabila setelah

pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh

hasil belajar yang lebih baik, serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan.

Pada model pembelajaran generatif otak tidak menerima informasi dengan pasif

melainkan justru juga aktif mengkonstruksi suatu interpretasi dari informasi tersebut

dan kemudian membuat kesimpulan.

Intisari dari model pembelajaran generatif bahwa otak tidak menerima informasi

dengan pasif melainkan justru juga aktif mengkonstruksi suatu interpretasi dari

informasi tersebut dan kemudian membuat kesimpulan. Model pembelajaran generatif

berawal dari pandangan konstruktivisme, begitupula dengan cara meningkatkan

pemahaman konsep yang dapat dipandang dari sudut pandang konstruktisme.

Pemahaman merupakan kemampuan yang penting dikuasai oleh siswa dan

menunjang dalam menyelesaikan masalah. Karena itu, dalam proses pembelajaran

harus diupayakan dapat mencapai terciptanya pemahaman konsep yang benar.

Tafsiran seseorang terhadap pemahaman konsep akan berbeda sesuai dengan

kondisi dari orang tersebut. Kondisi yang mempengaruhi pemahaman konsep seorang

siswa diantaranya yaitu faktor lingkungan dia berada, pengalaman yang dimiliki, serta

tingkat intelegensia yang dimiliki. Semakin besar kesempatan seorang untuk belajar,

semakin banyak pengalaman yang akan diperolehnya. Kemampuan pemahaman akan

suatu konsep dalam pembelajaran mendapat perhatian yang besar dalam model

pembelajaran generatif. Menurut model ini siswa aktif dalam mengkonstruksi arti untuk

dapat memperoleh pemahaman. Hasil penelitian Osborne dan Wittrock dalam Maria

(1999) menunjukkan bahwa “model pembelajaran generatif siswa dalam dua hal, yaitu

hubungan antara konsep yang dipelajari dan hubungan antara konsep dengan

pengetahuan dan pemahaman siswa”.

Lebih jelasnya proses pembentukan pengetahuan menurut model pembelajaran

(28)

(Osborne dan Wittrock dalam Maria, 1999)

Gambar 3.1 Proses Pembentukan Pengetahuan Model Pembelajaran Generatif

Ada beberapa hal yang mendapat perhatian khusus dalam model pembelajaran

generatif menurut Osborne dan Wittrock dalam Maria (1999) yaitu :

1. Ide yang ada di pikiran siswa berpengaruh dalam mengarahkan indera.

2. Ide yang ada di pikiran siswa menentukan pemasukan indera mana yang akan

diperhatikan dan mana yang tidak.

3. Pemasukan indera yang diperhatikan siswa belum mempunyai arti.

4. Siswa membangun hubungan-hubungan antara pemasukan indera untuk

diperhatikannya dengan ingatan yang ada dipikirannya.

5. Siswa menggunakan hubungan tersebut dan pemasukan indera untuk Otak Menentukan Pemasukan

Indra yang diperhatikan

Pemasukan Indra Belum Punya Arti

Siswa Menimbulkan Hubungan dengan Isi Otak

Hubungan Dipakai Memberi Arti pada Pemasukan Indra

Kadang Arti Diuji terhadap Isi Otak

(29)

22

7. Mungkin siswa menyimpan arti yang dibangun dalam ingatan.

8. Karena otak siswa begitu berperan dalam menyerap dan mengartikan informasi,

maka siswa sendiri adalah penanggung jawab utama belajar.

Model pembelajaran generatif dikembangkan berdasarkan bahwa pengetahuan

dibangun sendiri oleh siswa yang diarahkan untuk mengkonstruksi fakta-fakta yang

dimilikinya seperti membangun ide tentang suatu fenomena atau membangunarti

untuk suatu istilah dan juga membangun strategi untuk sampai pada penjelasan

tentang pertanyaan bagaimana dan mengapa, sehingga menghasilkan sebuah

kesimpulan yang tepat.

Adapun kelima tahap dalam model pembelajaran generatif menurut Osborne dan

Wittrock dalam Maria (1999) dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Tahap Orientasi, yaitu siswa diberi kesempatan untuk membangun kesan mengenai konsep yang sedang dipelajari dengan mengaitkan materi dengan

pengalaman sehari-hari. Tujuannya agar siswa termotivasi mempelajari konsep

tersebut.

2. Tahap pengungkapan ide, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan

ide mereka mengenai konsep yang dipelajari. Pada tahap ini siswa akan

menyadari bahwa adapendapat yang berbeda mengenai konsep tersebut.

3. Tahap tantangan dan restrukturisasi, yaitu guru menyiapkan suasana dimana

siswa diminta membandingkan pendapatnya dengan pendapat siswa laindan

mengemukakan keunggulan dari pendapat mereka tentang konsep yang

dipelajari. Guru kemudian mengusulkan peragaan deminstrasi untuk menguji

kebenaran pendapat siswa. Pada tahap ini diharapkan siswa sudah mulai

mengubah struktur pemahaman mereka (conceptual change).

4. Tahap penerapan, yaitu kegiatan dimana siswa diberi kesempatan untuk

menguji ide alternatif yang mereka bangan untuk menyelesaikan persoalan yang

bervariasi. Siswa diharapakan mampu mengevaluasi keunggulan konsepbaru

yang dia kembangkan. Melalui tahap ini guru dapat meminta siswa

menyelesaikan persoalan baik yang sederhana maupun yang komplek.

5. Tahap melihat kembali, yaitu siswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi

kelemahan dari konsepnya yang lama. Siswa diharapkan dapat mengingat

(30)

konsepnya dengan disertai argumentasi untuk mendukung konsepnya tersebut dan

juga diharapkan dapat beradu argumentasi dengan siswa lain. Hal ini akan

berpengaruh positif karena diharapkan membiasakan siswa menghargai konsep orang

lain dan terbiasa mengutarakan pendapatnya tanpa dibebani rasa ingin menang atau

kalah.

B. Rangkaian Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari

listrik. Peralatan listrik yang sering dijumpai seperti televisi, radio, kulkas, seterika

listrik, dan lain-lain hanya dapat digunakan jika ada listrik. Dengan demikian sangat

perlu diketahui apa itu listrik?, bagaimana bentuknya?, dan dari mana listrik itu

berasal? Untuk memjawab pertanyaan tersebut dalam modul ini akan di bahas

mengenai bagaimana ”energi dan perubahannya dalam rangkaian listrik”, khususnya

dalam rangkaian arus searah (Direct Current). Konsep listrik yang dibahas adalah

sumber tegangan listrik, arus listrik, tegangan listrik, dan energi dan perubahannya

dalam rangkaian listrik.

1. Sumber Tegangan Listrik DC

Sumber tegangan listrik DC dapat berasal dari baterai, akumulator, generator

[image:30.598.127.487.505.709.2]

DC, sel surya dan sumber lainnya seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.1 Berbagai Sumber Tegangan Listrik DC

(31)

24

seperti beterai atau akumulator memiliki bagian yang berpotensial tinggi (kutub

positif) dan berpotensial rendah (kutub negative). Jika kedua kutub dihubungkan,

maka pada penghubung akan mengalir arus listrik, dan akan menyalakan lampu.

Semakin besar beda potensial kedua kutub akumulator, maka arus yang dialirkan

[image:31.598.225.368.223.345.2]

akan semakin besar pula, sehingga nyala lampu akan semakin terang.

Gambar 3.2 Lampu dalam rangkaian tertutup

Pada saat lampu menyala, terjadi perubahan energy dari energy kimia (dalam

akumulator) berubah menjadi energy cahaya dan energy panas (kalor). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian listrik khususnya dalam Gambar 3.2.

terjadi perpindahan energy dari baterai ke bohlamp.

2. Arus Listrik

Arus listrik dalam rangkaian arus searah mengalir dari potensial tinggi ke

potensial rendah. Besar arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar disebut

kuat arus listrikdengan satuan Ampere. Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan

listrik yang mengalir dalam suatu penghantar setiap satuan waktu.Semakin banyak

jumlah muatan listrik yang mengalir persatuan waktunya maka semakin besar arus

yang mengalir, sebaliknya arus listrik menjadi kecil jika jumlah muatan listrik yang

mengalir persatuan waktunya menjadi semakin sedikit. Kuat arus listrik secara

matematis dinyatakan dengan persamaan:

i = (1)

dimana:

i = kuat arus listrik (ampere)

Δ Q = jumlah muatan (coulomb)

Δ t = waktu (detik/sekon)

(32)

Tentukan besar kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tersebut !

Jawab :

Diketahui:

= 5 menit = 5 x 60 s = 300 s

= 45 coulomb

Ditanyakan: i = ...?

Jawab:

i =

=

i= 0,15 A

3. Tegangan Listrik

Tegangan listrik dapat dihasilkan oleh suatu sumber tegangan listrik. Sumber

tegangan listrik arus searah misalnya dihasilkan oleh baterei. Jika kita amati, pada

sebuah baterei, pada badannya tertulis tanda (-) dan (+), serta tertulis 1,5 V, yang

menyatakan bahwa kutub-kutub baterei tersebut mempunyai beda potensial

sebesar 1,5 V. Tegangan listrik dinyatakan dalam satuanVolt. Besarnya tegangan

1 volt adalah sama dengan usaha (energi) yang besarnya 1 joule yang digunakan

untuk memindahkan muatan sebesar 1 coulomb.

George Simon Ohm (1787-1854), melakukan penelitian untuk menyatakan

hubungan antara sumber tegangan dan kuat arus listrik. Ohm menyatakan bahwa :

Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan

besarnya beda potensial (tegangan) pada ujung-ujung penghantar”.

Pernyataan Ohm tersebut dikenal sebagai Hukum Ohm. Hubungan perubahan

[image:32.598.107.490.551.716.2]

tegangan dan kuat arus listrik dapat dinyatakan dalam oleh grafik dibawah ini.

Gambar 3.3Grafik Hubungan antara Tegangan dan Kuat Arus

i (A)

(33)

26

V∞ i (7)

Secara matematis hukum Ohm dapat dinyatakan menjadi :

V = i . R (8)

Dimana :

i = kuat arus listrik (ampere)

V = tegangan listrik (volt)

R = hambatan (ohm atau Ω )

Contoh Soal :

Dalam suatu penghantar mengalir arus listrik sebesar 2 A, jika hambatan penghantar adalah 5 Ω , berapakah tegangan pada ujung-ujung kawat penghantar tersebut !

Diketahui: R = 5 Ω

I = 2 A

Ditanyakan: V = ……?

Jawab: V = I . R

V = 2A . 5 Ω

V = 10 Volt

4. Hambatan Suatu Penghantar

Hambatan adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat arus listrik

yang mengalir dalam suatu penghantar. Nilai suatu hambatan suatu penghantar

bergantung pada panjangnya, luas penampang, dan hambat jenis dari bahan

penghantar yang digunakan. Secara matematis nilai suatu hambatan dinyatakan

dengan persamaan :

R = ρ

(3)

Dimana :

R = hambatan (ohm atau Ω )

ρ = hambatan jenis (ohm.m)

l = panjang penghantar(m)

(34)

luas penampangnya 1 m

2

. hambatan jenis bahan berbeda-beda. Tabel 3.1

[image:34.598.96.518.200.415.2]

adalah nilai hambatan jenis berbagai bahan/zat.

Tabel 3.1 Hambatan Jenis Berbagai Bahan/Zat

Nama Bahan/Zat Hambatan Jenis

ohm.mm2/m ohm.m

Air 108 102

Alkohol 5 x 1010 5 x 104

Besi 8,6 x 10-2 8,6 x 10-10

Baja 0,15 1,5 x 10-7

Emas 2,3 x 10-2 2,3 x 10-8

Kaca 1017– 10 19 1011– 10 14

Karet 1014– 10 19 108– 10 13

Tembaga 1,7 x 10-2 1,7 x 10-8

Bahan-bahan yang memiliki nilai hambatan jenis rendah mudah dilalui arus

listrik (konduktor), misalnya emas. Bahan-bahan yang memiliki nilai hambatan jenis

besar sukar dilalui arus listrik (isolator), misalnya kaca dan karet. Oleh karena itu,

kabel-kabel dibuat dari kawat tembaga yang dibungkus dengan karet.

Sebenarnya masih ada satu variabel yang dapat mempengaruhi nilai suatu

hambatan, variabel tersebut adalah suhu atau temperatur. Jika suatu penghantar

mengalami perubahan suhu, maka nilai hambatannya juga akan mengalami

kenaikkan. Untuk sebagian besar logam semakin besar suhu logam, maka nilai

hambatannya akan semakin kecil.

5. Hambatan Pengganti

Beberapa hambatan yang ada dalam suatu rangkaian dapat digantikan dengan

satu nilai hambatan yang disebut hambatan pengganti. Dua hambatan yang

(35)

28

persamaan:

Rs= R1+ R2+….+ Rn (4)

Dimana:

Rs= Hambatan total seri (ohm)

R1= Hambatan 1 (ohm)

R2= Hambatan 2 (ohm)

Rn= Hambatan ke-n (ohm)

Sedangkan untuk beberapa buah hambatan yang dihubungkan secara paralel

[image:35.598.97.511.77.305.2]

seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.6Rangkaian Hambatan Paralel

Nilai hambatan penggantinya dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

=

+

+….+

(5)

Dimana :

Rp = Hambatan total pararel (ohm)

R1 = Hambatan 1 (ohm)

R2 = Hambatan 2 (ohm)

Rn = Hambatan ke n (ohm)

Untuk rangkaian yang didalamnya terdiri atas hambatan-hambatan yang disusun

secara seri dan paralel, maka untuk menentukan hambatan penggantinya harus

menggunakan kedua persamaan hambatan pengganti. Tujuan penggabungan ini

adalah untuk memperoleh nilai hambatan tertentu, yang tidak dapat diperoleh

dengan rangkaian seri atau rangkaian pararel saja. Rangkaian yang seperti ini

biasanya disebut juga rangkaian kombinasi (campuran). R1

R2

R3

[image:35.598.237.377.360.437.2]
(36)
[image:36.598.196.424.154.414.2]

penggantinya di bawah ini !

Gambar 3.7 Rangkaian Campuran

Untuk menetukan nilai hambatan pengganti total dari keempat hambatan dapat

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Langkah (a) :

Tentukan nilai hambatan pengganti untuk hambatan-hambatan 8 ohm dan 4 ohm.

Karena dipasang seri, gunakan persamaan (4) sehingga diperoleh nilai hambatan

pengganti sebesar 12 ohm. Selanjutnya kita tentukan nilai hambatan pengganti

untuk hambatan-hambatan 6 ohm dan 3 ohm. Karena dipasang paralel, gunakan

persamaan (5) sehingga diperoleh nilai hambatan pengganti sebesar adalah 2

ohm.

Langkah (b) :

Tentukan hambatan pengganti total dari hambatan pengganti 12 ohm dan 2 ohm.

Karena kedua hambatan pengganti tersebut hubungannya seri, gunakan kembali

(37)

30

pengganti untuk seluruh hambatan.

6. Hukum I Kirchoff

Jika kita membuat rangkaian tertutup yang memiliki percabangan, ternyata

besarnya arus listrik yang menuju titik percabangan sama dengan besarnya arus

listrik yang meninggalkan percabangan tersebut. Pernyataan tersebut dapat

dibuktikan dengan mudah dengan cara memasang ampermeter sebelum arus

memasuki percabangan, serta ampermeter lainnya setelah arus listrik

meninggalkan setiap percabangan. Besarnya arus listrik yang menuju percabangan

dan jumlah arus listrik pada setiap percabangan tergantung pada nilai

hambatannya masing-masing. Jika nilai hambatan pada cabang tersebut besar,

maka arus listrik yang melalui cabang tersebut kecil, sebaliknya jika hambatannya

[image:37.598.233.378.405.510.2]

kecil maka arus listrik yang melalui cabang tersebut menjadi besar.

Gambar 3.10 Arus Listrik dalam Rangkaian

Menurut hukum I Kirchoff:

“Jumlah kuat arus listrik yang melalui satu titik percabangan sama dengan jumlah

kuat arus listrik yang meninggalkan titik percabangan tersebut”.

Secara matematis Hukum I Kirchhoff dapat dinyatakan dengan :

∑ imasuk = ∑ ikeluar (9)

∑ dibaca “sigma” artinya jumlah. Dengan demikian persamaan untuk gambar 3.10

diatas adalah 11= 12+ 13

ε

i1

i2

i3

R1

(38)

Gambar 3.11Arus Dipercabangan

Jika i1 , i3 , i4 , dan i5 masing-masing besarnya adalah 6 A, 9 A, 3 A, dan 7 A,

berdasarkan gambar tersebut, tentukan :

a. Bentuk persamaannya

b. Nilai i2

c. Arah i2

Jawab :

a. i2 = i1+ i3– (i4+ i5)

b. i2 = (i1+ i3) – (i4+ i5)

i2 = (6 A + 9 A) – (3 A + 7 A)

i2 = (15 A) – (10 A)

i2 = 5 A

c. Arah i2 meninggalkan percabangan X karena arus yang masuk ke

percabangan nilainya lebih besar daripada arus yang keluar.

Contoh 2:

Dua buah hambatan, 3 ohm dan 6 ohm dirangkai secara paralel, dihubungkan

dengan sumber tegangan 12 volt. Tentukan besar :

1) hambatan penggantinya

2) arus yang mengalir pada rangkaian.

3) tegangan masing-masing hambatan

4) arus pada masing-masing hambatan

X

i1

i2

i3

i4

(39)

32

1) Hambatan pengganti R1dan R2yang disusun secara paralel adalah:

= +

= +

= +

=

Rp =

= 2 ohm

2) Arus yang mengalir pada rangkaian :

Itotal =

=

Itotal = 6 A

3) Karena paralel maka, tegangan tiap hambatan sama dengan tegangan

totalnya. Sehingga :

V1= V2= Vtotal= 12 V

4) Arus pada masing-masing hambatan :

I1 =

=

I1 = 4 A

I2 =

=

I2 = 2 A

7. Energi dan perubahan energi dalam rangkaian seri dan pararel

Perhatikan kedua gambar di bawah ini!

(40)

sama, demikian pula pada rangkaian 2 kedua bola lampunya akan menyala

dengan terang yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan dalam

masing-masing bola lampu sama besar.

Jika nyala lampu pada kedua rangkaian kita cermati, ternyata bola lampu

pada rangkaian 2 menyala lebih terang; sedangkan bola lampu pada rangkaian 1

menyala lebih redup. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang digunakan

oleh bola lampu pada masing-masing rangkaian berbeda. Pada rangkaian 2 energi

yang digunakan bola lampu lebih besar dibandingkan dengan energi yang

digunakan bola lampu pada rangkaian 1. Besarnya energi pada setiap rangkaian

dapat kita tentukan secara kuantitatif sebagai berikut. besarnya energi yang

digunakan oleh setiap lampu pada masing-masing rangkaian dapat dijelaskan

sebagai berikut. jika sumber tegangan yang digunakan adalah 16 V, dan

hambatan pada masing-masing bola lampu pada kedua rangkaian sama yaitu 4

ohm, maka melalui analisis hambatan pengganti, diperoleh bahwa pada rangkaian

1 nilai hambatan totalnya adalah 4 ohm, sedangkan pada rangkaian 2 nilai

hambatan totalnya adalah 2 ohm.

Nilai hambatan pada rangkaian 1 sebesar 8 ohm, akan mengalirkan arus

sebesar 2 A pada masing-masing bohlamp. Sedangkan pada rangkaian 2, akan

dialirkan arus total sebesar 8 A. Untuk rangkaian 2 arus listrik terpecah menjadi 2

bagian yaitu menuju ke masing-masing bohlamp. Karena bohlamp memiliki

hambatan yang sama maka, pada rangkaian 2 masing-masing bohlamp akan

dialiri arus sebesar 4 A.

Besar arus yang melewati masing bohlam dalam rangkaian 1 adalah 2 A dan

pada masing-masing bohlamp dalam rangkaian 2 mengalir arus sebesar 4 A.

Karena energy listrik sebanding dengan besar kuat arus listrik kuadrat kali dengan

hambatan, maka hal ini menunjukan bahwa energy pada masing-masing bohlamp

pada rangkaian 2 lebih besar dari pada rangkaian 1, sehingga nyala lampunya

akan lebih terang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa pada

rangkaian seri (rangkaian 1) besar energy listrik yang dihasilkan dibandingkan

(41)

34

C. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran

Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran

rangkaian listrik dengan model generatif adalah sebagai berikut.

1. Kesiapan guru

2. Kesiapan peralatan

3. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

memperhatikan beberapa aspek yang mendasari model tersebut. Keberhasilan

dari pembelajaran dengan model generatif mengindikasikan keberhasilan yang

baik dengan memperhatikan keselamatan kerja, juga hal lain diantaranya :

a. Pada saat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Model

pembelajaran generatif, guru harus memahami dan memperhatikan urutan

atau langkah-langkah/sintak dari model pembelajaran generatif.

b. Pada tahap orientasi guru membangun kesan dan motivasi yang kuat pada

siswa agar pembelajaran dapat berjalan menarik.

c. Siswa diharapkan dapat membedakan susunan rangkaian seri dan pararel

pada Praktikum LKS 1 dan LKS 2, untuk itu guru memberikan penjelasan

awal.

d. Bila lampu pada rangkaian listrik tidak bisa menyala dengan penggunaan

satu baterai maka ditambahkan lagi baterainya. Bila memungkinkan baterai

dapat diganti dengan catu daya.

e. Siswa diharapkan dapat mengutarakan konsepnya dengan disertai

argumentasi untuk mendukung konsepnya tersebut dan juga diharapkan

dapat beradu argumentasi dengan siswa lain.

f. Guru membiasakan siswa menghargai konsep orang lain dan terbiasa

(42)

Rangkaian Listrik dengan Model Generatif”, anda sebagai guru pemandu

disarankan juga untuk membaca beberapa referensi, sebagai berikut.

1. Dahar, Ratna Wilis (2001).Teori-teori Belajar. Jakarta penerbit Erlangga.

2. Douglas C. Giancoli. (2001) Fisika edisi kelima, jilid 2. Jakarta, Penerbit

Erlangga.

3. Martin Monk & Jhonatan Osbone (2000). Good Prectise in Science Teacching

Buckingham.Philadelphia, Open University Press.

4. Trianto, S.Pd., M. Pd. (2007). Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi

konstruktivistik. Jakarta, Penerbit Prestasi Pustaka.

E. Tugas dan Latihan

1. Permasalahan :

Anto, Ali, dan Hermin telah memahami Hukum Ohm yang diajarkan oleh Bu

Trina. Jika tegangan dalam suatu rangkaian diperbesar maka akan diikuti pula

dengan kenaikkan kuat arus listrik. Bagi mereka jika hanya sekedar mencari

nilai hambatan tidak menjadi masalah lagi sebab telah banyak soal yang

berkaitan dengan hal tersebut telah dapat dikerjakan dengan baik. Mereka

berpikir keterampilan mengerjakan soal harus diimbangi pula dengan

keterampilan dalam menggunakan alat. Oleh karena itu mereka ingin

melakukan penyelidiki pengaruh perubahan tegangan dan kuat arus listrik

terhadap nilai suatu hambatan dalam suatu rangkaian. Karena mereka jarang

melakukan kegiatan praktikum, mereka meminta tolong kepada anda untuk

membantunya.

Bantuan yang diperlukan :

a. Persiapan alat bahan yang diperlukan dalam praktikum

b. Buatlah rangkaian yang akan digunakan

(43)

36

Tentunya Anto, Ali, dan Hermin akan sangat berterima kasih jika anda dapat

menolong mereka.

2. Buatlah satu kegiatan pembelajaran “berbasis model generatif” untuk materi

bahasan lainnya.

3. Presentasikan kegiatan pembelajaran “berbasis model generatif” untuk materi

(44)

A. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Jelaskan secara lengkap pengertian dari model pembelajaran generatif !

2. Sebutkan tahapan dalam model pembelajaran generatif !

3. Apa tujuan yang ingin dicapai pada tahapan orientasi? Jelaskan!

4. Apa tujuan yang ingin dicapai pada tahap pengungkapan ide ?

5. Bahan apa saja yang dapat digunakan pada tahap tantangan dan

restrukturisasi ?

6. Untuk membandingkan pemahaman konsep lama dengan konsep baru

dilakukan pada tahap apa ?

7. Jelaskan apa yang dilakukan oleh siswa pada tahap melihat kembali ?

8. Apa keuntungan dari pembelajaran berdasarkan teori belajar

konstruktivisme?

9. Model pembelajaran generatif berawal dari pandangan teori belajar apa ?

10. Intisari dari model pembelajaran generatif bahwa otak tidak menerima

informasi dengan pasif melainkan justru juga aktif mengkonstruksi suatu

interpretasi dari informasi tersebut dan kemudian membuat kesimpulan.

Model ini berusaha untuk membangun konsep baru dengan konstruksi

(45)

38

Jika nilai hambatan baterai yang besarnya 0,5 ohm diperhitungkan, berapakah

nilai hambatan total dari rangkaian tersebut ?

2. Hitung hambatan pengganti untuk susunan hambatan seperti gambar di bawah

ini !

3. Tiga buah hambatan masing-masing besarnya, 4 ohm, 3 ohm, dan 6 ohm

dirangkai secara paralel. Jika tegangan yang masuk ke dalam rangkaian adalah

12 volt, tentukan :

a. hambatan penggantinya

b. arus yang mengalir pada rangkaian.

c. tegangan masing-masing hambatan

d. arus pada masing-masing hambatan

e. energy listrik pada masing-masing hambatan

4. Dalam sebuah kawat penghantar mengalir muatan listrik 720 coulomb. Jika

waktu yang diperlukan muatan listrik tersebut adalah 1 menit, berapakah kuat

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Bagja Waluya UPI (2007). Penggunaan model pembelajaran generatif untuk

meningkatkan pamahaman siswa pada konsep geografi.Tesis PPS UPI.

Budikase & Nyoman Keriasa (1995), Fisika SMU Jilid 1, 2, 3. Jakarta Depdikbud.

Daryanto, (1997)Fisika Teknik. Penerbit Rineka Cipta & Bina adiaksara, Jakarta.

Douglas C. Giancoli, (1999). Physics Principles with Applications, Prentice-Hall International, Inc, Englewood Cliffs, NewJersey

Ir. P. J. Soedarjana dkk (1996), Energi Gelombang dan MedanSMA kelas III. Jakarta, Penerbit Balai Pustaka.

John Avison, 1983, The World of Physics, Thomas Nelson and Sons Ltd, Nelson House Mayfield Road, Waston-on-Thames KK 12 5 PL

Neneng Nuraeni dkk, (2009). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran teknologi informasi dan

komunikasi.Tesis PPS UPI.

Maria S, Haratua Tiur (1999). Penerapan Model pembelajaran Generatif dalam

Pembelajaran Rangkaian Listrik Searah. Tesis PPS UPI.

Marthen Kanginan, (1989). Fisika SMA,Erlangga, Jakarta

Martin Monk & Jhonatan Osbone (2000). Good Prectise in Science Teacching

Buckingham-Philadelphia: Open University Press.

Schaim-Walter, (1989).Fisika PSSC,Erlangga, Jakarta.

Silvia Chaplin-John Keighley, (1981). Focus on Physics, second edition, Wheaton adivision of Pergamon Press.

Soetarmo, B. Sc. (1990). Fisika SMA kelas III.Surakarta : Penerbit Widya Duta.

Tippler, Paul A. (2001). Fisika Jilid 2. Jakarta, Penerbit Erlangga.

Trianto, S.Pd., M. Pd. (2007). Model-model pembelajaran Inovatif berorientasi

(47)

40

Teori Konstruktivis

Adalah teori pembelajaran yang menyatakan bahwa siswa dapat memiliki

suatu pengetahuan dengan cara membangun pengetahuan yang telah dimiliki

sebelumnya dengan mentransformasikan informasi yang diterimanya.

Model

Adalah pola atau gambaran dari suatu perencanaan atau yang digunakan

sebagai pedoman.

Model Pembelajaran

Adalah gambaran utuh dari

Gambar

Gambar Rangkaiaaian Listrik
gambar di bawah inh ini !
Gambar 3.1 Proses Pembentukan Pengetahuan Model Pembelajaran
Gambar 3.1 Berbagai Sumber Tegangan Listrik DC
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karya al Ghazali di bidang filsafat dan logika, adalah Mi’yar al-’ilmi (Standar Pengetahuan, Tahafut al-Falasifah (Kerancuan para filosof); dalam bidang akidah

[r]

2 Pengawasan pembiayaan dana Bantuan Operasional Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan pondok pesantren di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang dilaksanakan

1. Foto toraks normal hanya ditemukan pada 5% penderitan TB paru post primer, sedangkan 95% penderita lainnya menunjukkan kelainan. Apabila tidak terdapat satupun gambaran dari

Salah satu alasannya adalah bahwa DAR menunjukkan kondisi yang menyulitkan perusahaan, karena perusahaan yang memiliki hutang yang lebih besar akan memerlukan

Keuntungan sosial pertanian jagung lebih kecil dari keuntungan privat, menunjukkan bahwa tidak terdapat transfer dari petani jagung kepada masyarakat. Usahatani jagung sudah

Penyusunan Makalah Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata-1, Program Studi Teknologi

Artinya bilangan tersebut adalah kelipatan dari angka 7, yaitu 4 x 7= 28, adapun dari ayat terakhir yang menyebut angka7 dalam surat an-Naba’ diketahui bahwa jumlah ayat setelah