• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perdes No 5 Th 2010 tentang RPJMDES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perdes No 5 Th 2010 tentang RPJMDES"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DESA

D E S A

: PANDANLOR

KECAMATAN : KLIRONG

KABUPATEN : KEBUMEN

TANGGAL

: 29 JULI 2010

NOMOR

: 05 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN

JANGKAH MENENGAH DESA

( RPJM Desa )

TAHUN 2011

2015

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

KECAMATAN KLIRONG

KEPALA DESA PANDANLOR

PERATURAN DESA PANDANLOR

KECAMATAN KLIRONG, KABUPATEN KEBUMEN

NOMOR 05 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

(RPJM Desa) TAHUN 2011 - 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PANDANLOR,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin keterkaitan dan konsisten antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa, maka perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 5 (lima) tahunan secara partisipatif yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2011-2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(3)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2004 tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22).

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PANDANLOR dan

KEPALA DESA PANDANLOR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DESA (RPJM Desa) TAHUN 2011 - 2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(4)

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kebumen 4. Bupati adalah Bupati Kebumen

5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.

6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.

8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.

9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.

11. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

12. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa maupun Peraturan Kepala Desa.

13. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.

14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD dan program prioritas kewilayahan disertai rencana kerja.

15. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

17.Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota.

18. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.

19. Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJM Desa

Pasal 2

(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Pandanlor Tahun 2011 – 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN BAB II : PROFIL DESA

BAB III : PROSES TAHAPAN PENYUSUNAN RPJM Desa BAB IV : VISI, MISI, PROGRAM & KEGIATAN INDIKATIF BAB V : RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA BAB VI : PENUTUP

(5)

(2) Naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Desa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2011-2015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun.

Pasal 4

Berdasarkan Peraturan Desa ini disusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa dan merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Pasal 5

RKP Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 merupakan landasan dan pedoman bagi pemerintah desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) serta dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Pasal 6

Rencana Kegiatan pada RPJM Desa dapat diadakan perubahan apabila terjadi bencana alam dan/atau keadaan darurat lainnya, dengan menyusun perubahan RPJM Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa.

Pasal 7

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.

Pasal 8

Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, maka Peraturan Desa Nomor 05 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) Tahun 2006 – 2010 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pandanlor pada tanggal 29 Juli 2010

Kepala Desa Pandanlor,

(6)

LAMPIRAN : PERATURAN DESA PANDANLOR NOMOR : 5 TAHUN 2010 TANGGAL : 29 JULI 2010

---

NASKAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DESA (RPJM DESA)

TAHUN 2011 - 2015

D E S A

: PANDANLOR

KECAMATAN : KLIRONG

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang / Pendahuluan b. Landasan Hukum

c. Tujuan

BAB II PROFIL DESA

a. Sejarah Desa

b. Kondisi Umum Desa c. SOTK Desa

d. Masalah / isu strategis yang dihadapi Desa

BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa

a.Musdus

b. Lokakarya Desa c. Musrenbang RPJMDes

BAB IV VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN

a. Visi b.Misi

c. Program dan Kegiatan Indikatif

BAB V PENUTUP

a. Penutup

LAMPIRAN

1. Matrik Program Kegiatan

2. Proses Penyusunan Program (F 1 s.d. F 7)

3. Berita acara musyawarah (Musdus, Lokakarya, Musrenbangdes) 4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokakarya, Musrenbangdes) 5. Peta Desa

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa wajib mempunyai perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 5 (lima) tahun ataupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) untuk 1 (satu) tahun.

RPJM Desa ini merupakan rencana strategis Desa Pandanlor untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang menyesuaikan perencanaan pembangunan di tingkat Kabupaten, karena perencanaan pembangunan desa dan perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan sistem.

B. LANDASAN HUKUM.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik.

(9)

C. TUJUAN DAN MANFAAT.

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Pandanlor ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :

1. Tujuan RPJM Desa :

a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten.

b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa Pandanlor, Kecamatan klirong, Kabupaten Kebumen.

c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Pandanlor, Kecamatan klirong, Kabupaten Kebumen.

2. Manfaat RPJM Desa :

a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan.

b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa yang merupakan acuan Pembangunan Desa selama 5 (lima) tahun.

c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa.

d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari Pemerintah.

e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

BAB II PROFIL DESA

1. LEGENDA DAN SEJARAH DESA

a. Legenda dan Sejarah pembangunan desa Pandanlor

Pada zaman dahulu kala ada dua orang yang bernama : 1. Syeh Abdul Baqi.

2. Syeh Abu Nawas.

Kedua orang tersebut sangat di segani oleh masyarakat, karena berilmu tinggi. Sehubungan kedua orang tesebut berilmu tinggi maka masyarakat mengangkatnya sebagai pemimpin.

- Syeh Abdul Baqi sebelah selatan. - Syeh Abunawas sebelah utara.

Kedua orang tersebut menjalin persaudaraan yang sangat erat, karena sangat eratnya mereka besumpah sampai titik darah penghabisanpun akan bersama. Kedaan tersebut berjalan bertahun-tahun.

Namun pada suatu hari datang cobaan yaitu datangnya angin kencang yang arahnya dari laut, dan dikemudian hari datang mara bahaya/musibah waah penyakit yang mengakibatkan banyak kematian bagi warga masyarakat.Pada saat itu kedua pemimpin mohon/berdoa kepada Allah SWT , antara lain :

- Syeh Abdul Baqi disuruh membuat tanggul, dan - Syeh Abunawas disuruh menanam pohon Pandan.

(10)

Setelah itu kedua pemimpin tersebut mengucapkan :

“ BESOK REJANE ZAMAN SEBELAH SELATAN SAYA BERI NAMA DESA

TANGGULANGIN DAN SEBELAH UTARA SAYA BERI NAMA DESA PANDAN.” Pada waktu itu Desa Pandan belum bernama Desa Pandanlor.

Maka riwayat terjadinya Desa Pandanlor yaitu :

Suatu saat ketika kedua pemimpin tersebut menjalin kekeluargaan atau berumah tangga, kebetulan wanita yang dipersunting kaka adik satu kandung.Jadinya kakak beradik karena mertuanya satu keluarga. Pada suatu hari mereka mengadakan musyawarah sehubungan keduanya telah dianggap menjadi seorang pemimpin ( KADES ) maka keduanya sepakat untuk mencari wahyu kepemimpinan ( Wahyu Kades ).

Kedua orang tersebut berdoa memohon kepeda Allah Swt dengan sangat khusu’ yang

akhirnya keduanya diberi firasat/ ilham/perlambang yaitu bunga pandan yang berwarna kuning yang berterbangan kesana kemari. Karena keduanya sedang mencari wahyu maka bunga pandan yang berwarna kuning tersebut dianggap sebagai wahyunkepemimpinan.

Kemudian keduanya mengejar ngejar bunga pandan yang berterbangan kesana kemari , yang kemudian bunga pandan yang berwarna kuning tersebut dianggap sebagai wahyu yang kebetulan berterbang menuju kepanembahan Dukuh yang berada di sebelah utara, yang akhirnya sesampainya dipanembahan dukuh bunga pandan yang berwarna kuning menghilang.

Kemudian keduanya menunggu di tempat tersebut, yang akhirnya setelah lama menunggu tidak ada apa-apa sehingga keduanya sepakat meriwayatkan bahwa :

1. Syeh Abdul Baqi pernah tua mengucapkan BESOK REJANE ZAMAN DESA TANGGULANGIN SEBELAH TIMUR SAYA BERI NAMA “DUKUH TUA BURU yang disebabkan karena kepemimpinannya lebih tua dan

mengejar-ngejar/mburu mburu wahyu yang pada akhirnya jadi nama “ TUA BURU.”

Syeh Abunawas pernah muda mengucapkan “ BESOK REJANE ZAMAN DESA PANDAN SAYA GANTI menjadi “ DESA PANDANLOR “ sebab keduanya mengejar-ngejar wahyu yang larinya menuju kearah utara/ lor

b. Hasil Kajian Sejarah Desa

NO TAHUN KEJADIAN BAIK KEJADIAN BURUK

1 1946

Pemilihan Kepala Desa yang Pertama dan terpilih Bpk. Sanidris sebagai Kades

2 1948 Pelantikan Kepala Desa yang Pertama 3 1970 Terima Bantuan Pemugaran Rumah 10

unit rumah

4 1970 Pembangunan Sekolah Dasar Negri I

5 1970 Kemarau panjang kekurangan pangan dan warga banyak terkena penyakit 6 1973 Pembangunan Jembatan Kali Sentul

sepanjang 17 m x 2.5 m

7 1975 Terima Bantuan Pemugaran Rumah 10 unit rumah

8 1978 Pembangunan Sekolah Dasar Negri II 9 1979 Pembangunan Jembatan Kali Sentul

sepanjang 17 m x 2.5 m

10 1980 Terima Dana Unit Kerja Pembangunan Desa ( UDKP )

(11)

sebagai Kades.

14 1992 Berdirinya Masjid Al - Ikhsan 15 Terima Bantuan UED – SP 16 1999 Terima Bantuan PDM – DKE

17 2007 Terima Bantuan Jambanisasi sebanyak 20 Unit

18 2010 Terima Bantuan Keuangan Pemerintah Desa untuk Desa Berkembang

19 2010 Terima Bantuan Keuangan Pemerintah Desa untuk Bidang Kesehatan

2. KONDISI UMUM DESA a. Geografis

Letak dan Luas Wilayah

Desa Pandanlor merupakan salah satu dari 24 Desa di Wilayah Kecamatan Klirong, yang terletak 4 Km ke arah selatan dari kota Kecamatan.

Desa Pandanlor mempunyai luas wilayah seluas 179.170 Hektar.

Iklim

Iklim Desa Pandanlor, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong.

b. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

b.1. Jumlah Penduduk

Desa Pandanlor mempunyai jumlah Penduduk 2.686 jiwa, yang tersebar dalam 3 Wilayah Rw dengan Perincian sebagai berikut :

TABEL 1

JUMLAH PENDUDUK

RW 1 RW II RW III

550 1.066 1.070

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masayarakat Desa Pandanlor adalah sebagai berikut : TABEL 2

TINGKAT PENDIDIKAN

Pra Sekolah SD SMP SLTA Diploma Sarjana

(12)

d. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Pandanlor adalah sebagai berikut :

TABEL 3

MATA PENCAHARIAN

PETANI PEDAGANG PNS BURUH

967 orang 55 orang 5 orang 146 orang

e. Pola Penggunaan Tanah

Penggunaan Tanah di Desa Pandanlor sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian/sawah sedangkan sisanya berupa tanah Pekarangan yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

f. Pemilikan Ternak

Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Pandanlor adalah sebagai berikut :

TABEL 4

KEPEMILIKAN TERNAK

AYAM/ITIK KAMBING SAPI KERBAU LAIN-LAIN

450 ekor 210 ekor 375 ekor - -

g. Sarana dan Prasarana Desa

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Pandanlor secara garis besar adalah sebagai berikut :

TABEL 5 PRASARANA DESA

Balai Desa Jalan Kab. Jalan Kec. Jalan Desa Masjid Dll

1 2 Km 4 Km 13 Km 15 unit

3. SOTK DESA

(13)

SOTK

DESA PANDANLOR, KECAMATAN KLIRONG, KABUPATEN KEBUMEN

3. MASALAH YANG DIHADAPI DESA

Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukangan disetiap dusun didapati masalah sebagai berikut : apabila dimusim hujan becek dan licin.

1.1.6 Jembatan di RT 3 / 1 sepanjang 10 X 2,5 m rusak berat. 1.1.7 Jembatan di Rt 01 / 01 sepanjang 10 X 1,5 m rusak berat. 1.1.8 Lingkungan makam Dawa belum tertata rapi.

1.1.9 Musola Al Munawir Rt 03 / 01 keadaan kusen rusak, sarana dan prasarana belum lengkap.

(14)

1.1.12 Jalan di RT 03 sepanjang ± 150 X 2 M rusak .

1.1.13 Jalan di Rt 01 / 02 s/d Rt 06 / 02 sepanjang 700 X 4 M rusak 1.1.14 Di Rt 01 s/d RT 05 memerlukan penerangan jalan sebanyak 5 titik . 1.1.15 Jalan di sekitar alun – alun Desa Pandanlor Rt 06 RW II sepanjang 100

X 4 M rusak berat.

1.1.16 Di RT 01, 02, 03 dan 04 RW II sebanyak 13 rumah warga miskin tidak layak huni .

1.1.17 Jalan Rt 05/III sepanjang 100m X 3m rusak berat/gugur.

1.1.18 Jembatan sepanjang 10m X 2,5m di Rt 05/III atau Rt 03/I rusak berat. 1.1.19 Jalan di RT 03/III sepanjang 300m X 3.5m rusak berat.

1.1.20 Jalan sepanjang 300m X 3.5m di perbatasan Rw III dan Rw II bila musim hujan banyak digenangi air.

1.1.21 Jalan sepanjang 300m X 2m di Rt 2 / III yang menuju kesawah bila musim hujan becek sekali.

1.1.22 Jalan di RT 03 dan 04 Rw III sepanjang 200m X 3m dan 200m X 3m rusak berat.

1.1.23 Di wilayah Rt 02,04,05,06 Rw III sebanyak 4 rumah dari keluarga RTM tidak layak huni.

1.1.24 Musolla Baiturrohman di Rt 06 dan Darul Ikhtiyar di Rt 03 Rw III fasilitas masuh kurang.

1.1.25 Halaman rumah di Rw III jalan Deandeles kurang rapi. 1.2 Sumber Daya Air

1.2.1 Tegalan 10 h di Rw 01 apabila dimusim kemarau sangat kesulitan pengairan.

1.2.2 Pekarangan Tepi Sungai Lukulo Longsor. P 500m T 7,50m

II BIDANG SOSIAL BUDAYA 2.1 Pendidikan

2.1.1 Kreatifitas Anak Di Bidang Kesenian Modern Masih Kurang 2.1.2 Kegiatan Administrasi di SDN I dan II belum tertib dan lancar .

2.1.3 Kegiatan group rebana Nurul Hawa di desa Pandanlor belum berjalan lancar .

2.1.4 Anak Putus Sekolah

2.2 Kesehatan

2.2.1 Kegiatan di POLINDES/PKD masih kurang lancar

2.2.2 Sebanyak 150 Kepala keluarga Warga miskin di Desa Pandanlor belum mempunyai jamban.

2.2.3 Sebanyak 23 Orang Kader belum bekerja secara optimal 2.2.4 Posyandu di RW II belum berjalan maksimal

2.2.5 Ada 25 anak di Desa Pandanlor putus sekolah dari keluarga tidak mampu.

2.3 Pemerintahan

2.3.1 Kurangnya Kesejahteraan Perangkat Desa 2.3.2 Perangkat Desa Kurang Ketrampilan

2.3.3 Pelayanan kepada masyarakat kurang memuaskan

(15)

2.4.1 Ada 25 anak di Desa Pandanlor putus sekolah dari keluarga tidak mampu. 2.4.2 Administrasi di Lembaga TPQ Al Ikhsan belum tertib .

2.4.3 Kegiatan Karang Taruna kurang maksimal.

2.5 Keagamaan

2.5.1 Kegiatan PHBI di Desa Pandanlor masih belum lancar.

2.5.2 Kegiatan di TPQ Al Ikhsan Desa Pandanlor belum berjalan maksimal 2.5.3 Kegiatan keagamaan di setiap musola Desa Pandanlor masih kurang.

III BIDANG EKONOMI 3.1 Pertanian

3.1.1 Pendapatan petani dan buruh tani di Desa Pandanlor masih rendah.

3.1.2 Tegalan 46 h di Desa Pandanlor apabila dimusim kemarau sangat kesulitan pengairan.

3.1.3 Cara pengolahan sawah/tegalan di Rw II masih kurang optimal.

3.2 Peternakan / Perikanan

3.2.1 Sebanyak 100 orang peternak di Desa Pandanlor memerlukan gaduan ternak sapi.

3.2.1 Pendapatan nelayan 30 orang masih rendah.

3.2.2 Sebanyak 15 orang peternak membutuhkan bantuan ternak unggas di Rt 06/II.

3.2.3 Belum Ada Bibit Ternak Bagus

3.3 Perdagangan / Koperasi / Industri

3.3.1 Remaja / pemuda usia remaja RW 01 30 orang masih pengangguran. 3.3.2 Pengrajin sasbut kelapa di RW 01 sebanyak 100 KK penghasilan rendah. 3.3.3 35 Pedagang kecil di Rw II dan III kurang modal usaha.

3.3.4 10 pedagang kaki lima di Rw III belum punya tempat yang permanen. 3.3.5 Kurangnya Modal Usaha perbengkelan

3.3.6 Sebanyak 50 penggali pasir di Rw III kurang lancar/alat

BAB III

PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa

Rangkaian proses penyusunan RPJM Desa, Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :

a. MUSDUS

Penyusunan RPJM Desa di mulai dari penjaringan masalah dan potensi yang ada di desa Pandanlor dengan menggunakan Alat Kajian :

(16)

Proses penjaringan masalah itu dilaksanakan dalam forum musyawarah RW yang telah dilakukan pada :

No RW Waktu Pelaksanaan Tempat

1 RW 01 10 Juli 2010 Balai Desa 2 RW 02 10 Juli 2010 Balai Desa 3 RW 03 10 Juli 2010 Balai Desa

Dari hasil penjaringan masalah dan potensi yang dilakukan di tingkat RW, Kemudian dituangkan dalam format 1 s/d 3.

b. LOKAKARYA DESA

Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokakarya ditingkat Desa yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal empat belas bulan juli tahun dua ribu sepuluh dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengkompilasikan dan Mengelompokan Masalah dari hasil musyawarah Dusun 2. Menyusun Legenda dan Sejarah Desa

3. Menyusun Visi Misi Desa 4. Membuat skala prioritas

Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rangking dan pembobotan.

5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah.

Setelah semua masalah di rangking berdasarkan kriteria yang disepakati bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak. Kegiatan ini mempunyai tujuaan untuk mendapatkan alternatif tindakan pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi yang ada.

6. Menetapkan tindakan yang layak

Pada tahapan ini dipilih tindakan yang layak untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan yang merupakan skala Desa dan pembangunan skala Kabupaten.

c. MUSRENBANG RPJM Desa

(17)

BAB IV

VISI , MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. VISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Pandanlor ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Pandanlor seperti Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Pandanlor adalah :

“ MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN YANG KUAT UNTUK MENUJU MASYARAKAT YANG MAKMUR, SEJAHTERA, MAJU,

AMAN DAN AGAMIS “ B. MISI

Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, Misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi serta kebutuhan Desa Pandanlor, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Pandanlor adalah :

1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pertanian. 2. Pengembangan agri bisnis berbasis kelompok. 3. Meningkatkan Kwalitas sumber daya manusia 4. Meningkatkan pelayanan masyarakat

5. Pengembangan ekonomi masyarakaf

6. Meningkatkan sarana dan prasarana Keagamaan

C. PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

Program dan kegiatan indikatif RPJM Desa tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

I. BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH 1.1 Pekerjaan Umum

1.1.1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(18)

1.1.1.2 Pembangunan Betonisasi Jalan 1.1.1.3 Stimulan Rehab Dua Jembatan 1.1.1.4 Makadam / Perawatan jalan Desa 1.1.1.5. Makadam Jalan Desa RW I 1.1.1.6. Makadam Jalan Desa RW II 1.1.1.7. Makadam Jalan Desa RW III

1.1.1.8. Makadam Jalan Batas RT 02 dan RT 03 1.1.1.9. Makadam Jalan Lokasi Pasir

1.1.1.10. Makadam Jalan Perbatasan RW II dan RW III 1.1.1.11. Pengaspalan Jalan Desa RW II

1.1.1.12. Penerangan Jalan

1.1.1.13. Pembuatan Togor Rumah 1.1.1.14. Pembuatan Togor batas RW 1.1.1.15. Rehab Rumah tidak layak huni 1.1.1.16. Pavingisasi Pasar Desa

1.1.1.17. Pengaspalan Jalan Desa 1.1.1.18. Pembuatan Plered 1.1.1.19. Pembuatan Gardu

1.1.1.20. Pengadaan Jaringan Listrik

1.1.2 Program Pembangunan Tempat Ibadah

1.1.2.1 Pembangunan MCK Mushola Baitul Istiqomah 1.1.2.2 Pembangunan MCK Mushola Baiturridwan 1.1.2.3 Pembangunan MCK Mushola Al - Munawir 1.1.2.4 Pembangunan MCK Mushola Darul Ikhtiyar 1.1.2.5 Pembangunan MCK Mushola Baiturrohman 1.1.2.6 Pembangunan Mushola Al - Munawir

1.1.2.7 Pembangunan rabat beton jalan menuju Msjid 1.1.2.8 Stimulan Rehab Masjid Al - Ikhsan

1.1.2.9 Stimulan Perbaikan masjid Baiturrokhim

1.1.3 Program Pembangunan Sarana Pemerintahan Desa

1.1.3.1 Pebuatan Pendopo Balai Desa 1.1.3.2 Stimulan Rehab Balai Desa

1.1.3.3 Rehab MCK Balai Desa

1.1.4 Program Pembangunan Sarana Pendidikan

1.1.4.1 Rehab Gedung SDN I dan II 1.1.4.2 RehabPagar Sekolah

1.1.4.3 Pembangunan Mushola di SDN I dan II 1.1.4.4 Pengadaan Buku-buku Perpustakaan

II EKONOMI

(19)

2.1.1 Gaduan ternak sapi 2.1.2 Simpan Pinjam Kel Tani 2.1.3 Bantuan Ayam kampung

2.1.4 Bantuan Pompa air + Sumur bor

2.1.5 Bantuan Bibit dan Pupuk untuk kelompok tani 2.1.6 Bantuan alat tangkap ikan ( jaring )

2.1.7 Bantuan Traktor

2.2. Pelatihan

2.2.1 Pelatihan perbegkelan. 2.2.2 Pelatihan PAUD. 2.2.3 Pelatihan Bordir. 2.2.4 Pelatihan pertukangan. 2.2.5 Pelatihan menjahit.

2.3 Perdagangan

2.3.1 Penambahan Modal Pedagang kaki lima 2.3.2 Pembuatan Ruko

2.4 Industri

2.4.1 Program Pengutan Kelompok

2.4.1.1 Penambahan modal Pengrajin Sabut kelapa 2.4.1.2 Simpan Pinjam Perempuan

2.4.1.3 Bantuan alat penggali pasir

2.5 Program Pembentukan Lembaga Ekonomi Desa

2.5.1 Pembentukan BUMDes

III SOSIAL BUDAYA

3.1 Pendidikan

3.1.1 Pengadaan Komputer 3 Unit 3.1.2 Honor Guru TPQ

3.2.1 Program Pembinaan Kesenian

3.2.1.1 Pengadaan alat musik Rebana

3.3 Pemerintahan

3.3.1 Penguatan PKK

3.3.1.1 Bantuan kesejahteraanKader posyandu 3.3.1.2 Penguatan Kelembagaan PKK

3.3.1.3 Pemberian Honor BPD

3.3.1.4 Pemberian Honor Ketua RW dan RT

3.3.1.5 Pemberian Honor Kelembagaan TPQ & MADIN 3.3.1.6 Pengadaan meja Posyandu

3.3.1.7 Bantuan Alat olah raga dan sragam

3.4 Kesehatam

3.4.1 Penyuluhan tentang bahaya Miras dan Narkoba

(20)

3.4.3 Penyuluhan tentang penting gisi bagi anak balita

3.4.4 Jambanisasi

3.4.5 Pengadaan Sarpras Polindes

3.5 Keagamaan

3.5.1 Bantuan perlengkapan kegiatan TPQ 3.5.2 Pengadaan Karpet sajadah

BAB V PENUTUP

Demikian RPJMDes Desa Pandanlor ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Pandanlor, Kecamatan Klirong Tahun 2011 – 2015 yang selanjutnya setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa.

KEPALA DESA PANDANLOR

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi

Secara keseluruhan dari hasil sintesis abu layang menjadi material mirip zeolit telah berhasil dilakukan, hal ini terlihat dengan adanya peningkatan sifat fisikokimiawi mineral

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

NIM Nama Lengkap Praktikan Romb... NIM Nama Lengkap

Kedua format baik manual maupun elektronik juga merupakan alat komunikasi dan penyimpanan informasi kesehatan (Hatta,2013). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Homogenisasi Peralatan tidak steril Penggunaan alat yang telah disterilisasi Bukan CCP Tidak terdapat penggumpalan susu Pemantauan peralatan secara berkala

Perkembangan kota-kota di Indonesia pada umumnya bermuara pada meningkatnya jumlah penduduk, dan meningkatnya berbagai kebutuhan akan fasilitas kehidupan. Perkembangan

Namun begitu, tidak dapat ditentukan secara sah selama tempoh program Saijana Pendidikan (Teknikal) KUiTTHO ini ditawarkan, adakah graduan lepasan program ini benar-benar