• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKN 1105430 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKN 1105430 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Penelitian

Jika melihat secara utuh dan menyeluruh, pendidikan nasional dan peranan guru di sekolah tidak mengesampingkan pembinaan karakter, tetapi realitasnya pendidikan di negeri ini belum optimal dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Pendidikan saat ini masih menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif) tanpa mengedepankan pembentukan karakter. Sehingga kompetensi yang ditampilkan oleh peserta didik begitu kontradiktif dengan tujuan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai fenomena-fenomena negatif dikalangan pelajar yang tidak mencerminkan sebagai pelajar yang terdidik.

Fenomena negatif tersebut terlihat dari beberapa jenis perbuatan yang dilakukan, yaitu “meningkatnya degradasi moral, etika, sopan santun para pelajar yang merosot, meningkatnya ketidakjujuran pelajar, berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang seharusnya dihormati, masih tingginya kasus tindakan kekerasan, baik yang terjadi antar rekan pelajar atau mahasiswa, perampokan secara sadis yang disertai pemerkosaan atau pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergolong masih pelajar, timbulnya perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan bunuh diri” (Kusuma, 2012, hlm. 2).

(2)

sebagai media formal yang ampuh dalam membangun kecerdasan dan karakter peserta didik.

Pada dasarnya mayoritas masyarakat dewasa ini, menganggap sekolah sebagai salah satu jalan dalam membina karakter peserta didik menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya permasalahan di atas. Tidak heran jika banyak tuntutan dari masyarakat kepada sekolah untuk peningkatan, pembudayaan, dan pemberadaban perilaku baik di sekolah. Terutama kepada unsur pendidikan yang berada di sekolah tersebut, tidak lain adalah guru. Berkaitan dengan hal tersebut, Kardiman (dalam Tanshzil, 2012, hlm. 2) mengemukakan bahwa ‘pembangunan karakter bangsa tidak saja menjadi tanggung jawab dunia persekolahan tetapi juga menjadi tanggung jawab situs-situs kewarganegaraan di luar persekolahan’.

Peranan guru di sekolah menjadi faktor esensial dalam tercapainya tujuan pendidikan karakter. “Guru merupakan orang tua siswa dalam lingkungan sekolah. Maka peranan guru begitu berarti dalam membentuk kepribadian para siswa di luar dari pengaruh lingkungan para siswa tersebut” (Hardiyana, 2014, hlm. 54). Seorang guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi guru harus mampu menjadi pendidik profesional dengan menjalankan tugas sebagai pendidik, agen pembaharu, dan tokoh teladan bagi peserta didik. Dalam ketentuan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sudah barang tentu jika guru dianggap sebagai pendidik profesional, maka seorang guru bertanggungjawab dalam membina peserta didik untuk menjadi insan akademis yang berkarakter.

(3)

pendidikan, pemerintah, teman sebaya, dan masyarakat. Sehingga guru dapat dikatakan sukses apabila peserta didiknya memiliki kecerdasan yang seimbang antara intelektual, emosional, dan spritual. Oleh sebab itu, sekolah juga senantiasa memberikan masukan kepada guru berupa program pengembangan karakter yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam membina karakter peserta didik.

Pada dasarnya pembinaan karakter telah diamanatkan dalam pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia”. Amanah dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tersebut bermaksud agar “pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama” (Asmani, 2011, hlm. 29).

Menurut Budimansyah (2013, hlm. 190) karakter adalah “nilai-nilai kebajikan (tahu nilai kebajikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik) yang terpateri dalam diri dan terjewantahkan dalam perilaku”. Perilaku tersebut merupakan penjelmaan kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu yang disesuaikan dengan kaidah atau norma yang berlaku dimasyarakat. Perilaku tersebut merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Majid (2010, hlm. 66) “karakter adalah watak dasar setiap orangyang bisa diubah dan dibentuk”.

Karakter juga dapat dimaknai “...dari sudut pandang behavioral yang

(4)

dilakukannya itu berorientasi kepada hal yang positif atau negatif. Oleh karena itu, karakter dapat menentukan kualitas kepribadian diri seseorang.

Salah satu sekolah yang berada di Cugenang Cianjur yang memberikan perhatian lebih terhadap pembinaan karakter terhadap peserta didiknya, yaitu SMPN 3 Cugenang Cianjur. Pembinaan karakter yang dilakukan guru pendidikan kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur dilakukan di dalam kelas saat pembelajaran dan di luar pembelajaran. Di dalam kelas dilakukan karena kelas adalah tempat paling utama dalam proses terjadinya pendidikan nyata di sekolah. Karakter yang dikembangkan oleh guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur terutama di dalam kelas, yaitu menyangkut Karakter Individual, dan Karakter Bangsa.

Guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur menyadari bahwa komunitas kelas seperti guru dan murid saling berinteraksi satu sama lainnya dalam mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kelas menjadi salah satu tempat sentral yang mendukung dalam menumbuhkan, mengembangkan, membudayakan, dan pemberadaban aspek akademis, moralitas, dan karakter.

Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik wawancara secara intensif kepada salah satu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, data yang diperoleh menunjukkan bahwa guru pendidikan kewarganegaraan masih merasa kesulitan membina karakter yang sesuai dengan keadaan/kondisi peserta didik, guru pendidikan kewarganegaraan belum memahami secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik, membutuhkan berbagai strategi efektif dalam membina karakter peserta didik, dan masih terdapat peserta didik yang menunjukan pribadi yang melanggar aturan sekolah.

(5)

Berangkat dari penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti secara mendalam yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:

PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER

KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif di SMPN 3 Cugenang Cianjur).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, perlu mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Guru PKn masih merasa kesulitan dalam membina karakter kewarganegaraan yang baik terhadap peserta didik.

2. Guru PKn belum memahami karakteristik peserta didik secara utuh dan menyeluruh sehingga membutuhkan berbagai strategi dalam membina karakter kewarganegaraan peserta didik.

3. Kurangnya pembinaan karakter kewarganegaraan secara maksimal terhadap peserta didik sehingga masih terdapat perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter kewarganegaraan.

4. Pentingnya karakter kewarganegaraan dimiliki oleh peserta didik dalam mengatasi pengaruh yang tidak baik dari lingkungannya.

Masalah diidentifikasi berdasarkan kajian teoritis dan fakta yang terjadi di lapangan sehingga tampak permasalahan yang perlu segera ditangani dan dapat dirumuskan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berpijak dari identifikasi masalah di atas dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah “Bagaimana peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?”.

(6)

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan yang dilakukan guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur?

2. Bagaimana strategi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?

3. Hambatan apa yang dihadapi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?

4. Bagaimana upaya guru PKn untuk mengatasi kendala dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian atau masalah penelitian yang telah diajukan pada penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Berdasarkan fokus atau masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengungkapkan, dan mengidentifikasi mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan penelitian secara umum di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan khusus, yakni untuk:

a. Menganalisis proses pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan yang dilakukan guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

b. Memperoleh gambaran tentang strategi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

c. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.

(7)

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Dari Segi Teori

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai peranan guru dalam membina karakter kewarganegaraan. Selain itu, dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkarakter.

2. Manfaat Dari Segi Kebijakan

Dalam penelitian ini, dapat memberikan manfaat kepada sekolah terutama dalam membuat suatu kebijakan di sekolah dalam rangka membina karakter kewarganegaraan peserta didik menjadi lebih baik.

3. Manfaat Dari Segi Praktik

Setelah dilakukannya penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat untuk guru PKn agar dapat lebih proaktif dalam meningkatkan kembali karakter peserta didik di sekolah.

4. Manfaat Dari Segi Isu dan Aksi Sosial

Manfaat dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dalam rangka mendukung berbagai strategi bervariatif yang dilakukan sekolah terutama guru PKn dalam membina karakter peserta didik.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Keseluruhan dari penulisan skripsi ini disusun dengan membagi ke dalam 5 bab, dimana masing-masing bab berisikan pembahasan tersendiri. Pembahasan tersebut berisikan hal-hal sebagai berikut:

(8)

BAB II, dijelaskan beberapa data-data, dokumen-dokumen yang erat kaitannya dengan fokus penelitian serta teori yang mendukung penelitian mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan.

BAB III, menjelaskan tentang metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, tekhnik analisis data, dan teknik pengujian keabsahan data yang digunakan dalam penelitian mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan.

BAB IV, penulis menganalisis hasil temuan tentang bagaimana proses pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan yang dilakukan guru PKn, bagaimana strategi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan, dan hambatan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan, serta upaya yang dilakukan guru PKn dalam mengatasi hambatan dalam membina karakter kewarganegaraan.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memerlukan beberapa perangkat kegiatan seperti bahan tayang berisi materi pelatihan, modul pelatihan bagi guru yang berisi materi pengabdian

Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan kuantitatif yaitu metode yang menggambarkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan judul dalam penelitian ini berupa

Tekan tombol ini untuk mengaktifkan/menonaktifkan pijat program otomatis 1, kemudian lampu LED akan menyala/mati.. Auto program 2 [Program

Perumusan Masalah Pengembangan Penelitian Perencanaan Produksi yang lebih baik Hubungan Tingkat Error dengan Total Cost...

Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Jenis kelamin ikan betok sampel didominasi ikan jenis kelamin jantan (95%), TKG

Dengan penggunaan metode bermain peran diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk menurunkan perilaku agresif anak usia 5-6 tahun di TK Ar-Ridho Kecamatan Tampan

Dengan menggunakan Raspberry Pi ini input data dari sensor akan di proses dan dikirimkan ke Arduino uno untuk mengendalikan tegangan pada motor pengering tangan.. Dari

Hasil penelitian dari sikap ibu terhadap efek samping KB suntik 3 bulan diperoleh gambaran pada diagram 1 yang menunjukkan bahwa dari 76 responden KB suntik 3 bulan