• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKH 1106692 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKH 1106692 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

Nia Kania, 2016

PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa olahraga berenang gaya bebas dapat mengurangi perilaku hiperaktif pada anak dengan gangguan spektrum autis yang menjadi subjek penelitian (FM). Dengan olahraga berenang gaya bebas energi yang berlebih anak akan terkuras yang menyebabkan anak cape dan lelah sehingga anak dapat melakukan kegiatan dengan baik. Ini terlihat dari perkembangan subjek FM yang menunjukkan perilaku hiperaktif anak menurun. Kesimpulan tersebut didasarkan dengan adanya penurunan mean level pada setiap fase atau kondisi.

Kemampuan awal FM pada fase baseline (A-1) terbilang masih kurang karena perilaku hiperaktifnya sangat berlebih karena anak tidak bisa diam maupun menyelesaikan tugasnya sesuai waktu.

Kemampuan perilaku hiperaktif FM pada kondisi atau fase intervensi (B) ini dilakukan sebanyak enam sesi dimana dalam kondisi ini subjek diberikan perlakuan atau intervensi (B) melalui olahraga berenang, setelah diberikan intervensi (B) pada setiap sesinya skor yang didapat pada subjek mengalami penurunan.

Sebelum melanjutkan pada fase atau baseline dua (A-2) diberikan jeda satu minggu yang mana ini merupakan kontrol setelah tidak lagi diberikan intervensi. Penurunan perilaku dengan olahraga berenang pada anak dengan gangguan spektrum autis hal ini dibuktikan dengan penurunan mean level subjek FM.

B. Rekomendasi

Atas dasar penelitian ini, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi guru

(2)

2

Nia Kania, 2016

PENGARUH OLAH RAGA BERENANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

khususnya kegiatan olahraga berenang harus dipertimbangkan guru untuk mencapai tujuan/cara mengajar sehingga kebutuhan belajar anak terpenuhi.

2. Bagi orang tua

Kegiatan berenang dapat menjadi acuan untuk meningkatkan konsentrasi dan memotivasi belajar anak.kegiatan ini, khususnya untuk mengurangi perilaku hiperaktif anak tetapi bisa juga untuk meningkatkan motorik kasar, akademik dan sosial.

Orang tua dapat membimbing anaknya saat di rumah dengan kegiatan olah raga berenang karena dengan kegiatan ini anak akan mudah fokus menyelesaikan instruksi yang diberikan maupun kegiatan yang sedang dilakukannya.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Peneliti menyadari banyak keterbatasan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini. Untuk itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menelaah lebih lanjut mengenai kegiatan olah raga berenang dengan mempertimbangkan kelas yang berbeda, lokasi yang berbeda, materi pembelajaran yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan pula bahwa orang tua memiliki kemampuan untuk memberikan intervensi kepada anaknya melalui bimbingan yang dilakukan tenaga

Jika data pada suatu kondisi baseline lebih dari 90% yang tumpang. tindih pada kondisi intervensi, hal ini memberi isyarat

PENGARUH MEWARNAI GAMBAR BINATANG UNTUK MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF ANAK TUNARUNGU KELAS 1 D I SLB BC YPNI PAMEUNGPEUK KABUPATEN BAND UNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

Fase baseline- 2 (A2) merupakan pengulangan kondisi baseline. Pada fase ini diukur sampai sejauh mana pengaruh yang terjadi pada subjek setelah diberikan perlakuan,

Intervensi adalah kondisi keterampilan subjek selama memperoleh perlakuan, yaitu pembelajaran keterampilan penggantian pelumas engine sepeda motor. Perlakuan

Fase baseline-1 (A1), pada fase ini untuk mengetahui kondisi awal kemampuan subjek sebelum diberikan intervensi yaitu mengukur kemampuan operasi hitung pecahan

Kemudian, pada fase intervensi (B), peneliti memberikan intervensi atau perlakuan kepada subjek (siswa Cerebral Palsy ) dengan menerapkan media gambar Upin Ipin untuk

Dilihat dari grafik analisis visual dalam kondisi AN pada fase baseline (A1), fase intervensi dan fase baseline (A2). Kemudian pada fase intervensi sesi ke 1