• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan ”Program ASI Eksklusif” oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2011 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelaksanaan ”Program ASI Eksklusif” oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas Ngaliyan Kota Semarang Tahun 2011 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

ASI (Air Susu Ibu), merupakan jenis makanan awal terbaik bagi bayi, ASI tak dapat

digantikan oleh makanan ataupun minuman manapun, karena ASI mengandung zat gizi

yang paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi setiap saat.i ASI Eksklusif hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan cairan apaun, seperti susu

formula, jeruk, madu, air putih maupun makanan lain sampai usia 6 bulan.ii Menyusui adalah merupakan ekspresi cinta dan kasih seorang ibu kepada bayinya yang sekaligus

memperkuat ikatan batin antara keduanya. Dalam dekapan ibu ketika menyusui, bayi akan

merasa hangat, aman, terlindungi, dicintai dan disayangi, ini semua merupakan stimulasi

dini untuk meletakan dasar perkembangan emosi dan kepribadian anak yang baik.iii Untuk mendukung pemberian ASI Eksklusif di Indonesia, pada tahun 1990 pemerintah

mencanangkan Gerakan Nasional Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) yang salah satu

tujuannya adalah untuk membudayakan perilaku menyusui secara eksklusif kepada bayi

dari lahir sampai dengan berumur 4 bulan. Pada tahun 2004, sesuai dengan anjuran badan

kesehatan dunia (WHO), pemberian ASI Eksklusif ditingkatkan menjadi 6 bulan

sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

450/MENKES/SK/VI/2004 tahun 2004.iv

Pemerintah telah membuat kebijakan Peraturan Pendukung ASI yang diatur dalam

pasal 129 yaitu Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka

menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. Undang-undang

nomor 36 tahun 2009 tentang ASI yaitu pada pasal 128 yang berisi: 1) Setiap bayi berhak

(2)

indikasi medis. 2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah daerah dan

masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan menyediakan waktu dan

fasilitas khusus. 3) Menyediakan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat 2

diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum. Pasal 200 berisi tentang peraturan

yaitu setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu

eksklusif akan dipidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling banyak seratus juta

rupiah. Sifat keputusan menteri yang berada tingkat yang rendah dalam hirarki

perundangan, peraturan ini menjadi kurang mengikat dan tidak ada sanksi yang maksimal

yang dapat diberikan atas pelanggaaran yang terjadi.v

Beberapa upaya untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif telah dilaksanakan

dengan langkah kegiatan manajemen laktasi yang dilakukan: 1) pada masa kehamilan

dengan memberikan konseling laktasi, 2) pada saat segera setelah persalinan dengan

insiasi menyusu dini, 3) pada masa neonatus dengan rawat gabung, 4) pada masa

menyusui selanjutnya dengan konseling untuk tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6

bulan, kecukupan gizi dan dukungan keluarga.vi

Dukungan petugas kesehatan dalam pemberian ASI eksklusif sangat diperlukan yaitu

dengan mengingatkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI saja sampai umur 6 bulan.

Yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui adalah adanya dukungan dari

petugas kesehatan, dukungan keluarga dan budaya masyarakat dan promosi susu

formula.vii

i

Eveline.PN&NanangDjamaludin.Panduan Pintar Merawat Bayi.Jakarta 2010.

ii

Nurhaeni Afif.Panduan Ibu cerdas-ASI dan Tumbuh Kembang Bayi.Yogyakarta.2009 iii

Departemen Kesehatan RI .Cara menyusui yang baik. Jakarta 1999. iv

Departemen .Kesehatan.Kepmenkes RI 450/Menkes/SK/IV.Tentang Pemberian ASI secara Eksklusif.Jakarta 2004.

v

(3)

vi

Departemen Kesehatan. Direktorat Jendral Bina Kesehatan masyarakat. Direktorat Gizi Masyarakat.jakarta Tahun2005.

vii

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan dan percaya diri siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan, model pembelajaran yang tidak cocok, dan

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PULAU RAKYAT KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2016 ” beserta isinya adalah benar

Kepala Dinas Pendidikan Kota yogyakarta /Syamsuri saat melakukan acara pembukaan Bisnis center tersebut menyampaikan bahwa tujuan yang akan dicapai dengan adanya bisnis center

Mengurangi Kebiasaan Merokok Menggunakan Pendekatan Konseling Behavioral Strategi Self-Control Pada Siswa Sma Negeri 1 Natar.. Tahun Ajaran

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk segala berkat dan penyertaannya yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan

Putra pasangan Stevenson Joal Maubanu dan Ruth Christiarini Irawati dalam keseharian terlihat biasa seperti anak SD pada umumnya // Bentuk tubuh yang terlatih baru terlihat

Dengan demikian, ditinjau dari sisi kepentingannya khususnya dalam pembelajaran matematika yang mana pengembangan keterampilan membaca matematika berkaitan erat

Pengaruh bahan tanam terhadap pola pertumbuhan dan produksi tanaman ubikayu kayu (Manihot esculenta Crantz).. Disertasi Universitas