• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN PISANG DI INDONESIA elmida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEANEKARAGAMAN PISANG DI INDONESIA elmida"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN PISANG DI INDONESIA

DISUSUN OLEH

NAMA : ELMIDA HASIBUAN NIM : 4142220011

PROGRAM STUDI : BIOLOGI JURUSAN : BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KEANEKARAGAMAN PISANG DI INDONESIA

Pisang (Musa sp.) merupakan komoditas buah yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di Indonesia .Tanaman pisang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki arti ekonomi penting di Indonesia. Setiap jenis pisang mengandung gizi yang berbeda antara jenis satu dengan yang lainnya. Rata – rata kandungan setiap 100 gr daging buah pisang terdiri atas energi 90 kkal, karbohidrat 22,84 gr, protein 1,09 gr, lemak 0,33 gr, serat 2,6 fg, kalsium 5 mg, fosfor 22 mg, zat besi 0,26 mg, tembaga 0,078 mg, potasium 358 mg, magnesium 27 mg, vitamin A 64 mg, vitamin B1 0,031 mg, vitamin C 8,7 mg, vitamin E 0,1 mg (Mudjajanto,2008). Produksi pisang di Indonesia menduduki tempat kelima dunia dengan besaran 3,6 juta ton atau 5 persen dari produksi dunia.

Indonesia menempati urutan kedua negara megadiversitas dari dua belas negara di dunia dan merupakannegara terkaya dalam hal endemiksme. Hutan hujan tropis di Indonesia diperkirakan menyimpan 37.000 spesies tumbuhan dan 14.800 – 18.500 spesies di antaranya adalah endemik (Rahmawati, 2013.).

Potensi produksi buah pisang di Indonesia memiliki daerah sebaran yang luas, hampir seluruh wilayah merupakan tempat produksi pisang, ditanam di pekarangan maupun di ladang, dan sebagian telah membudidayakannya menjadi sebuah perkebunan. Jenis pisang yang ditanam oleh masyarakat beranekaragam, mulai dari pisang untuk olahan (plantain) sampai jenis pisang komersial (banana) yang bernilai ekonomi tinggi . Dari banyaknya daerah sebaran pisang yang luas di Indonesia, maka dapat dilakukan penggolongan atau pengelompokkan berdasarkan keseluruhan persamaan atau ketidaksamaan yang dimiliki terhadap individu yang lain. Semakin dekat antar individu dengan individu lain, maka semakin besar pula kesamaan antar individu tersebut.

Tanaman pisang mudah ditanam pada semua kondisi lingkungan, menghasilkan buah sepanjang tahun, sehingga merupakan sumber bahan makanan di antara masa panen dan bahkan pada masa paceklik.

(3)
[image:3.595.146.463.120.239.2]

bentuk tandan, bentuk jantung, bentuk pangkal braktea, bentuk ujung braktea, warna luar braktea, posisi buah, jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir.

[image:3.595.135.458.298.406.2]

Gambar 1: Warna batang semu dari semua jenis pisang yaitu, (a) kuning, (b) kuning kehijauan, (c) merah kehijauan, (d) hijau, (e) merah, dan (f) merah muda keunguan.

Gambar 2: Bentuk tepi pelepah daun dari semua jenis pisang yaitu: (a) bersayap dan menjepit batang, (b) bersayap dan tidak menjepit batang, (c) bersayap dan bergelombang.

Gambar 3: Bentuk pangkal daun dari semua jenis pisang: yaitu (a) membulat

keduanya, (b) satu sisi membulat, dan (c) bentuk pangkal daun yang meruncing dua sisinya.

[image:3.595.148.458.463.554.2] [image:3.595.156.435.613.689.2]
(4)
[image:4.595.149.476.87.184.2]

Gambar 5. Warna permukaan bawah daun pisang: hijau kekuningan (a), hijau sedang (b), dan merah keunguan (c).

Menurut Purseglove (1985) Dikenal dua jenis pisang yang dapat dimakan berasal dari hasil persilangan antara Musa acuminata Colla (genom AA) dan Musa balbisiana Colla (genom BB) di dalam seksi Eumusa. Dari kedua jenis pisang di atas menurut

Wahyuningtyasdkk., (2009) timbul berbagai variasi genetik melalui proses yang berperan penting dalam evolusi tanaman pisang. Evolusi pisang liar menghasilkan kultivar pisang dengan berbagai tingkat ploidi dengan variasi genom AA, BB, AB, AAA, AAB, ABB, AAAA, ABBB, AAAB dan AABB (Stover dan Simmonds 1987).Kekayaan poliploid pisang penting untuk dipelajari dari aspek genetik, karena tidak selalu didapatkan pada semua tanaman budidaya.

Jenis-Jenis Pisang Di Indonesia

1. Musa troglodytarum L / Pisang Tongkat Langit

Pisang Tongkat Langit dengan nama ilmiah Musa troglodytarum L. adalah jenis pisang yang tandannya tegak ke atas sehingga bagi masyarakat Maluku dikenal dengan nama ”Pisang Tongka Langit”. Studi pendahuluan di kota Ambon memperoleh informasi bahwa ciri umum dari pisang ini adalah panjang buah berkisar antara 10 – 24 cm, warna kulit buah ketika masak orange kemerahan, kuning terang, kuning orange, kulit buah tebal, warna dagingnya kuning kemerahan dengan rasa buahnya manis, manis asam, tinggi pohon berkisar dari 3 - 5 meter.Di Maluku pisang ini terdistribusi di pulau Ambon, Nusalaut, Saparua, Haruku dan Seram (Mudjajanto,2008).

2. Musa paradisiaca var. Bluggoe / Pisang kepok Kuning

(5)

bentuk buahnya sendiri pipih, bentuk jantung membujur,bentuk tandannya spiral,posisi buah melengkung naik.ketika sudah masak buah berwarna kuning,tinggi pohon berkisar antara 4-5 meter.penelitian yang dilakukan oleh kasrina menunjukkan bahwa pisang ini banyak terdapat di pulau bengkulu. Selain pisang kepok kuning yang termasuk kedalam pisang kepok yaitu , gajih putih, gajih kuning, saba, siem, cangklong, dan kates(Wijayanto,. 2013).

3. Musa paradisiaca var paradisiaca / Pisang Jantan

Pisang jantan merupakan pisang dengan ciri umum batangnya merah kecoklatan, lekukan tangkai daun yang terbuka dengan tepi yang melebar dan tegak,bentuk pangkal daunnya yang kanan membulat dan yang kiri meruncing ,susunan braktea bunganya tergulung bersama,dan bentuk buahnya agak melengkung.tinggi pohon berkisar antara 3-5meter.ketik sudah masak berwarna kuning.

4. Musa cavendishii var. dwarf Paxton/Pisang Ambon Lumut

Pisang ambon lumut Memiliki cirri morfologi sebagai berikut Tinggi pohon hingga 3 meter dengan lingkar batang hingga 60 m, berwarna kuning kecoklatan . Panjang daun hingga 3 meter dengan lebar 40-65 cm dan terkadang berlapis lilin tipis. Panjang tandan buah 40-50 cm, merunduk dan berbul halus. Jantung berbentuk buat telur, kelopak berwarna ungu sebelah luar dan merah jambu sebelah dalam. Sisir berjumlah 7-10 dan setiap sisir berisi 10-16 buah. Buah berbentuk silinder, sedikit melengkung, panjang, dan tidak berbiji. Kulit buah agak tebal Warna daging buah puti atau putih kekuningan, berasa manis, lunak, dan

beraroma. Berbunga pada umur 11-12 bulan dan buah masak 4-5 bulan setelah berbunga (Sukartini, 2006).

5. Musa cavendishii var. giant Paxton/Pisang Ambon Jepang

Pisang ambon jepang merupakan pisang yang memiliki ciri umum batangnya hijau kehitaman, lekukan tangkai daun yang lurus dan tepinya tegak,bentuk pangkal daunnya membulat,susunan braktea bunganya agak menyirap,dan bentuk buahnya bulat dan melengkung dan tidak berbiji.tinggi pohon berkisar antara 3-5meter.yang membedakan dengan pisang ambon lumut yaitu dari morfologi batangnya.

6. Musa sapientum var. champa/Pisang Serindit

Pisang serindit adalah jenis pisang dengan ciri umum batangnyamerah kecoklatan , lekukan tangkai daun yang lurus dan tepinya tegak,bentuk pangkal daunnya runcing,susunan braktea bunganyatergulung bersama ,dan bentuk buahnya melengkung .tinggi pohon berkisar antara 3-5 meter.

(6)

Cirri morfologi tanaman pisang mas adalah Tinggi pohon berkisar antara2-3 meter dengan lingkar batang 28 cm, bercak coklat tua kemerah-merahan. Panjang daun 90-110 cm, lebar hingga 27 cm berwarna hijau. Tandan buah pendek, merunduk, dan berbulu

halus. Jantung berbentuk bulat telur dan berwarna ungu sebelah luar dan berwarna merah sebelah dalam. Sisir berjumlah 4-6 tiap sisir berjumlah 6-8 buah. Buah berbentuk silinder dengan ujung yang running Kulit tipis berwarna kuning mas. Daging buah berwarna krem, rasa manis sampai agak kesat, dan kurang beraroma. Berbuah pada umur 12 bulan, dan buah masak 3,5 bulan setelah berbunga. Yang termasuk pisang mas adalah Pisang lampung susu, empat puluh hari, muli, dan pisang seribu.

8. Musa corniculata J. DeLeureiro/Pisang Tanduk

Tinggi pohon 3 m dengan lingkar batang 63-69 cm, berwarna coklat muda dengan bagian atas berwarna merah jambu. Panjang daun 190-210 cm, lebar 70-85 cm dengan tangkai daun berwarna merah muda. Pajang tandan buah 50-60 cm, merunduk, sisir buah berjumlah 1-5 dengan 10-12 buah setiap sisir. Buah berbentuk silinder panjang, berkulit tebal, dengan daging berwarna putih atau kekuningan, rasa tidak manis sampai agak

masam Jantung berbentuk bulat telur, kelopak berwarna ungu sebelah luar dan merah sebelah dalam. Berbunga pada umur 14-15 bulan dan masak dalam 4-5 bulan setelah

berbunga. Termasuk dalam kelompok jenis bunga ini adalah galek, karayunan, candi, kapas, dan pisang nangka.

9. Musa brachycarpa Back/Pisang Biji/Pisang Awak

Pisang biji merupakan jenis pisang dengan ciri umum batangnya kuning kecoklatan, lekukan tangkai daun yang menutup,bentuk pangkal daunnya runcing sebelah kiri dan kanan membulat,susunan braktea bunganya tergulung bersama ,dan bentuk buahnya bulat

lurus.Tinggi pohon berkisar antara 3-5 meter. 10. Musa sp /Pisang Nangka

Pisang ini kulit buahnya tetap berwarna hijau walaupun sudah matang. Kulit buah ini agak tebal. Buahnya berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 28 cm. Bentuk buah melengkung. Walaupun berukuran agak besar, pisang - yang berasal dari Malang, Jawa Timur, - ini hanya berbobot 150-180 g per buah. Daging buah berwarna kuning kemerahan dengan rasa manis sedikit asam dan aroma harum.

11. Pisang Raja

(7)

bercak coklat kehitaman. Panjang daun hingga 2,8 m, dan lebar 60 cm, berwarna hijau. Tandan buah dapat mencapai 40-60 cm, merunduk, dan berbulu halus. Jantung berbentuk bulat telur, kelopak berwarna ungu sebelah luar dan merah sebelah dalam. Sisir berjumlah 6-8 dengan buah tiap sisir berjumlah 12-13. Daging buah berwarna putih

kekuningan, tidak berbiji, rasa agak manis sampai manis, dan kuraberaromaBerbunga pada umur 14 bulan dan masak sekitar 160 hari setelah berbunga. Termasuk dalam pisang jenis ini adalah songit, raja bulu, barangan, sere, udang, potho, dan pulo.

12.Pisang Kluthuk

Memiliki cirri morfologi sebagai berikut: Tinggi pohon 3 m, batang 60-70 cm, berwarna hijau dengan atau tanpa bercak coklat kehitaman Daun besar dan panjang, kadang berlapis lilin tipis, sukar sobek. Tandan buah panjangnya 80-100 cm dengan 5-7 sisir dan tiap sisir berjumlah 12-18 buah yang bersusun rapat.Buah berpenampang segi tiga atau empat, berkulit tebal, daging berwarna putih, rasa kurang manis, teksturnya agak kasar.Termasuk dalam kelompok pisang ini adalah batu, wulung, dan manggala.

13.Musa balbisiana Colla /pisang batu

Musa balbisiana Colla merupakan pisang dengan ciri umum batang besar yang tersusun atas upih daun yang tersusun rapat, tumbuh tegak, tinggi 1,5-6 m, diameter batang pada bagian dasar sampai 30 cm. Daun berukuran panjang 1-2 m dan lebar 60 cm. Tandan mendatar atau menggantung. Buah berukuran panjang 10-25 cm, berwarna hijau ketika masih muda dan kuning atau coklat setelah matang, berbentuk silindris atau bersudut, berbiji sedikit sampai banyak.

14.Pisang Tembaga Putih

Pisang ini merupakan pisang dengan ciri umum tinggi pohon antar 3-4 meter,warna batang merah,dengan permukaan daunnya yang pudar,bentuk pangkal daunnya

membulat,warna pungggung tulang daun putih,posisi tandan menggantung,bentuk tandan kerucut terpotong,bentuk jantung bujur telur,bentuk pangkal trakea berbahu kecil,posisi buahnya melengkung naik,setelah masak buah berwarna kuning.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita,Dame Monica 2015.Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa spp.) di

Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Agroekoteknologi Vol.4. No.1, (586) :1911- 1924

Mudjajanto, Eddy Setyo & Lilik Kustiyah.2008. Pisang Buah (Musa Spp): Keragaman Dan Etnobotaninya Pada Masyarakat Di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.jurnal Agromedia Pustak.vol 7.No.2

Rahmawati, Marai dan Erita Hayati.2013.Pengelompokan Berdasarkan Karakter Morfologi Vegetatif Pada Plasma Nutfah Pisang Asal Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Agrista Vol. 17 No. 3

Sukartini, 2006. Pengelompokan Aksesi Pisang Menggunakan Karakter Morfologi IPGRI. Jurnal Hort. 17(1) : 26-33

Gambar

Gambar 1: Warna batang semu dari semua jenis pisang yaitu, (a) kuning, (b) kuning
Gambar 5. Warna permukaan bawah daun pisang: hijau kekuningan (a), hijau sedang

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Imran et.al (2006) terkait dengan kerusakan struktur akibat gempa bumi di Indonesia memperlihatkan contoh- contoh keruntuhan bangunan yang terjadi akibat pendetailan

Penulis melakukan analisis perancangan pada aplikasi tujuannya untuk membuat sistem pemesanan dan penjualan berbasis website agar memudahkan pembeli dalam melakukan pemesanan

Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang

Asiatik Afrik Rozana, Abdul Hamid Wahid, and Chusnul Muali, “Smart Parenting Demokratis Dalam Membangun Karakter Anak,” Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak 4, no.. Jinan 24 ada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim fitase dalam pakan buatan dan mengetahui dosis enzim fitase yang

Herbarium merupakan sekumpulan koleksi tumbuhan yang diawetkan, disimpan dalam suatu tempat dan tersusun secara alfabetik dari A ke Z. Kata Herbarium pertama kali digunakan

59.. diharapkan dapat menjadi sumbangsi bagi masyarakat bagi yang ingin mengetahui tahapan atau proses Korongtigi di Desa Bangkalaloe Kecamatan Bontoramba

Dan hal ini juga diduga karena media tanam yang diberi abu vulkanik belum terurai dengan sempurna sehingga pelepasan mineral dan unsur hara tidak berjalan