• Tidak ada hasil yang ditemukan

RATNA SHIFA A ratnashifagmail

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RATNA SHIFA A ratnashifagmail"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang

sebagai Substituen Tepung Terigu dengan Tray Dryer

INTISARI

Proses pengeringan merupakan suatu proses pemindahan panas dan uap air secara simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas

.

Cabinet dryer tergolong alat pengering langsung, dimana media pemanas berkontrak akrab dengan bahan basah yang akan dikeringkan. Cairan dalam bahan basah akan menguap dan terbawa bersama media pemanas yaitu udara panas atau gas panas.

Pada percobaan pengeringan kulit pisang digunakan berat bahan sebagai variabel tetap serta suhu dan waktu sebagai variabel peubah. Variasi suhu yang digunakan antara lain 60 oC, 70 oC, dan 80 oC dan pengeringan dilakukan sampai mendapatkan berat konstan.

Selama proses pengeringan terjadi pengurangan berat bahan yang dikarenakan kadar air dalam bahan menguap. Semakin tinggi temperatur pengeringan maka kadar air yang teruapkan pada daun bawang semakin tinggi..

Laju pengeringan pada berbagai temperatur semakin lama akan semakin menurun. Titik optimum laju pengeringan terjadi pada menit ke 30. Laju pengeringan kadar air bahan pada tahap permulaan adalah besar (laju pengeringan pada periode menurun / falling rate period), kemudian laju penurunan kadar air bergerak mendekati konstan pada akhir proses pengeringan (laju pengeringan pada periode konstan/constant rate periode dan semakin lama waktu pengeringan maka laju pengeringan semakin menurun.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam suatu proses pengeringan, dikenal adanya suatu laju pengeringan yang dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu laju pengeringan konstan dan laju pengeringan

Berat dan Kadar Air Sampel Tiwul Instan Umbi Kimpul Selama Proses Pengeringan Tahap kedua Pada Berbagai Metode Pengeringan ... Fungsi Kadar Air dan Fungsi Laju Pengeringan

Pada perlakuan ketebalan 1, 2, 3 mm penurunan kadar air berbanding terbalik terhadap lama pengeringan dimana kadar air semakin menurun seiring lamanya

Dalam suatu proses pengeringan, dikenal adanya suatu laju pengeringan yang dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu laju pengeringan konstan dan laju pengeringan

Tahap laju pengeringan menurun pertama terjadi pada saat berkurangnya permukaan bahan yang basah karena kecepatan pergerakan air dari dalam lebih kecil

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakeristik pengeringan kapulaga yang meliputi penurunan kadar air dan laju pengeringan, mendapatkan model matematis pengeringan

Proyeksi perpotongan antara CH dan ETP pada tahap permulaan maupun pada tahap akhir merupakan periode basah (PB / humid period). Selama periode ini air cukup tersedia untuk

Pada periode menurun laju perpindahan massa dikendalikan oleh perpindahan internal (Istadi, Sumardiono, & Soetrisnanto, 2002). Tahap awal proses pengeringan