Untuk meningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan UKM, perlu upaya peningkatanpemahaman kepada para kelompok yang sudah pra koperasi dan juga para koperasi,tentang perkoperasian serta penumbuh jiwa kewirausahaan. Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:39 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:00
JAKARTA - Kadin Indonesia meminta sektor perbankan nasional turut membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi korban gempa di Sumatera Barat Wakil Ketua UMUM Kadin bidang UMKM dan Kopetasi Sandiaga S Uno menjelaskan, Kadin sudah berdialog dengan perbankan dan mermesoleh respmn. yang baik. "-Kadin huj minfS, perbankan UdSr hanya meivstruklnn-sasi utang mereka sesuai aturan Bank Indonesia (BI), tetapi
membantu working capital mereka. Sehingga, geliat ekonomi yang dimotori oleh sektor UMKM segera bangkit lagi," tuturnya di sela diskusi The 2009 United States-Indonesia Society
(Usindo) Comprehensive Partnership di Jakarta, Selasa (6/10).
Saat ini, lanjut dia. Kadin menunggu laporan mengenai kerugian dan potensi usaha yang hilang di sektor UMKM akibat gempa. Dia menambahkan, kerugian diharapkan tidak sebesar yang dialami oleh UMKM di Yogyakarta.
"Dari pantauan sementara rekan-rekan Kadin dan Hipmi Sumatera Barat hingga 8056 sektor UMKM di sana terkena dampak gempa. Terutama, unit usaha di dua sektor utama yakni makanan dan jasa yang berhubungan dengan pariwisata," papar dia.
Untuk itu, lanjut dia, proses rehabilitasi dan pemulihan lokasi bencana gempa di Sumatera Barat diharapkan mencontoh sistem yang diterapkan di Aceh dan Yogya yang sebelumnya diguncang tsunami dan gempa. "Harus belajar dari pengalaman di Aceh dan Yogyakarta, demi pemulihan ekonomi. Saat ini, beberapa kegiatan ekonomi sudah menggeliat lagi. Meski
infrastruktur rusak, mereka sudah mulai berjualan," ujar Sandiaga.
Sementara itu, Sofjan Wanandi menegaskan, PT Asuransi Wahana Tata yang dimiliki keluarganya berkomitmen menanggung asuransi aset-aset yang terkena gempa. "Mungkin mencapai ratusan miliar. Tapi, kita siaplah, sesuai kontrak akan diselesaikan. Dalam bisnis selalu ada untung dan rugi. Yang penting, kami berharap, pemerintah mempermudah semuanya, terutama perizinan," tutur Sofjan.
UMKM Baru Jatim
Sementara itu, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur (Jatim) menargetkan sampai akhir 2009 terdapat sedikitnya 1,01 juta unit UMKM baru.
Toto Indarto, kasi Pengembangan Pemasaran Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Jatim mengatakan, sejak 2006 hingga September 2009, tercatat ada 900 ribu unit UMKM baru di semua kabupaten/kota di Jatim. "Kami yakin dengan kondisi pertumbuhan UMKM saat ini, target itu akan tercapai," ujar Totok di Surabaya, Selasa.
Ia mengemukakan, UMKM baru tumbuh cukup pesat dengan dukungan pemerintah. Pemerintah sudah menyediakan kredit lunak bagi UMKM.
"Dari pusat kita mendapat dana Rp 1,2 miliar untuk semua jenis program pengembangan UMKM," katanya.
Setidaknya ada tiga jenis program pengembangan UMKM, yakni melalui Kemitraan
Untuk meningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan UKM, perlu upaya peningkatanpemahaman kepada para kelompok yang sudah pra koperasi dan juga para koperasi,tentang perkoperasian serta penumbuh jiwa kewirausahaan. Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:39 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:00
Pengembangan Ekonomi Lokal (KPEL), Wira Usaha Baru (WUB), dan Sentra Pengembangan UMKM. "Kredit untuk KPEL maksimal Rpl50 juta. WUB antara Rp 10-16 juta. Dana itu bukan per unit tapi dibagi per kabupaten/kota," katanya.
Totok mengatakan, program kredit lunak tersebut merupakan bagian dari program yang terintegrasi dengan jajaran bidang perekonomian Pemprov Jatim dan pihak perbankan. "Bunganya hanya 6% per tahun dengan jangka waktu pengembalian dua tahun," ungkapnya, (ros/eme)
Sumber : Investor Daily Indonesia