• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 212010074 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 212010074 Full text"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS MELALUI KEPUASAN KERJA

( Survey Pada Karyawan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kota Temanggung)

PENDAHULUAN

Perubahan ekonomi yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada

pertumbuhan dan perkembangan suatu organisasi. Hal ini mendorong organisasi agar

tetap dapat bersaing dan mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis. Hal

tersebut dapat dicapai jika memiliki sumber daya manusia yang handal dan

berkualitas (Rusyana, 2011).

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang selalu

dievaluasi, karena merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan yaitu melalui

pengelolaan sumber daya manusia yang baik (Alfaidah, 2007) . Salah satu tantangan

dalam mengelola sumber daya manusia yang berkaitan dengan kebutuhan karyawan

adalah bagaimana menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan

berbagai kebutuhan karyawan (Handoko, 2000:2). Lingkungan kerja mempunyai

pengaruh langsung terhadap karyawan dalam melaksanakan proses produksi (Sahara,

2012). Selain itu lingkungan kerja juga merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi motivasi karyawan sehingga kepuasan kerja dapat terpenuhi (Afani,

2008). Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan produktivitas karyawan

(2)

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah meningkatkan produktivitas dan

nilai serta pendapatan perusahaan. Dicapainya tujuan tersebut dikatakan berhasil

dalam melakukan aktivitasnya dengan produktivitas sebagai barometer.

Lingkungan kerja di UMKM yang tergolong industri makanan memiliki tata

ruang kerja yang tidak terlalu luas untuk ukuran sebuah perusahaan, padahal kondisi

lingkungan kerja yang luas akan membuat karyawan merasa leluasa dalam

menjalankan pekerjaannya. Selain itu untuk membentuk lingkungan kerja yang baik

perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja,

diantaranya adalah pengaturan cahaya, pengaturan suhu, warna, fasilitas, kebersihan,

tata letak, sarana keamanan dan keselamatan serta hubungan antar sesama karyawan

dan pimpinan. Penyediaan lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat

meningkatkan kepuasan kerja sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat. Hal

tersebut akan digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh lingkungan kerja

terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja di UMKM yang tergolong industri

makanan.

Penelitian ini merujuk bangaimana menciptakan lingkungan kerja yang baik

sehingga tercapai kepuasan kerja antara karyawan dan perusahaan sehingga

berdampak positif pada pencapaian tujuan perusahaan yaitu meningkatkan

produktivitas kerja. Pada penelitian sebelumnya peneliti hanya mengukur pengaruh

diantara ketiga variabel tersebut, dalam penelitian yang sama penelitian ini akan

melihat seberapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas baik secara

(3)

Masalah dan Persoalan Penelitian

Berdasarkan latar belakang produktivitas kerja menarik untuk diteliti.

Permasalahan yang dapat diangkat oleh peneliti adalah Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Produktivitas Melalui Kepuasan Kerja.

Untuk memperjelas masalah penelitian di atas, dapat dirumuskan persoalan

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas melalui

kepuasan kerja ?

2. Apakah pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap produktivitas lebih

besar atau lebih kecil dari pada pengaruh tidak langsung melalui kepuasan

kerja ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja

terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja. Penelitian ini juga dapat membantu

UMKM yang tergolong industri makanan dalam menciptatan lingkungan kerja dan

kepuasan kerja yang nantinya akan berdampak pada peningkatan produktivitas.

Adapun manfaat penelitian ini adalah secara teoritis akan diperoleh

pengetahuan yang didasarkan pada penelitian empiris tentang pengaruh lingkungan

kerja terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja, menambah pengetahuan tentang

bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

Lingkungan Kerja

Menurut Mardiana (2005) lingkungan kerja adalah lingkungan dimana

pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang kondusif

memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat bekerja secara

optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi karyawan, dimana jika

karyawan senang dengan lingkungan kerjanya maka karyawan tersebut akan merasa

nyaman sehingga waktu kerja digunakan secara efektif. Sementara itu, menurut Rivai

(2006:165) lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di

sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa lingkungan kerja

adalah faktor-faktor yang ada di sekitar perusahaan yang dapat mempengaruhi

karyawan dalam menjalankan tugasnya. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi

emosi karyawan, dimana jika karyawan senang dengan lingkungan kerjanya maka

karyawan tersebut akan merasa nyaman sehingga waktu kerja digunakan secara

efektif.

Sedarmayanti (2001) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan

kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar

tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak

langsung (Sedarmayanti, 2007). Lingkungan kerja fisik merupakan faktor penyebab

(5)

mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah suhu dan penerangan (Robbins, 2002).

Factor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah fasilitas yang diberikan

perusahaan, sarana keamanan, kebersihan lingkungan kerja dan rancangan ruang

kerja, yang dapat menimbulkan kenyamanan bagi pegawai di tempat kerjanya.

Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut terdiri atas tata letak dan

penggunaan warna diruang kerja.

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama

rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan (Sedarmayanti, 2007).

Perusahaan hendaknya mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama

antar tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di

perusahaan. kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,

komunikasi yang baik dan pengendalian diri (Nitisemito, 2001). Membina hubungan

yang baik antar rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karena saling

membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis

karyawan.

Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2002:193) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang

(6)

sesuatu yang dihadapi di lingkungan pekerjaannya. Menurut Kreitner (2005:202)

kepuasan kerja adalah respon emosional terhadap pekerjaan seseorang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa kepuasan kerja adalah

keadaan emosi seseorang yang berasal dari penilaian pekerjaan yang ditunjukkan

melaui tingkah laku dan sikap baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

terhadap pekerjaan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari kepuasan kerja yang

dapat dijadikan indikator untuk mengukur kepuasan kerja karyawan adalah merasa

tertarik terhadap pekerjaannya, merasa nyaman bekerja, adanya perangkat kamanan

dan keselamatan, ruangan kerja yang mendukung, jam kerja sesuai dan komunikasi

serta hubungan yang baik antar rekan kerja (Brayfield dan Rothe, dalam

Istijanto,2005:181).

Produktivitas

Menurut Blecher yang dikutip Wibowo (2007) produktivitas kerja adalah

hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas

dapat dikuantifikasikan dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikan

produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan

menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih dengan tingkat masukan

sumber daya tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dirumuskan produktivitas kerja adalah

(7)

Kriteria UMKM

Kriteria UMKM dalam penelitian ini, menggunakan kriteria UMKM dalam

hal jumlah tenaga kerja yang mengacu pada BPS Tahun 2012, yang menyatakan

bahwa pengertian Usaha Mikro, Kecil Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja.

Usaha mikro merupakan entitas yang memiliki jumlah tenaga kerja kurang dari 5

orang dan usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5

sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang

memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Perusahaan perlu memupuk kerja sama yang baik diantara sesama karyawan

agar dapat menimbulkan suasana lingkungan kerja yang baik, aman, tentram serta

menyenangkan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat terealisir sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Suasana kerja yang baik akan mendorong

terciptanya gairah kerja yang tinggi dan produksi dapat berjalan dengan lancar

sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan (Sahara, 2012).

Apabila lingkungan kerja semakin nyaman dan kondusif, maka kinerja

karyawan akan semakin meningkat. Meningkatnya kinerja karyawan akan

(8)

Tabel 1.

Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Sumber Penelitian Terdahulu

Sahara, 2012 Lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (thitung 12,467 > ttabel1,989)

Purwaningsih, 2011 Setiap bertambahnya kenyamanan lingkungan kerja akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan (analisis linier regresi berganda menunjukan koefisien regresi sebesar 0,571)

Agus, 2011 Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel maka

dengan koefisien β =0,671 diporoleh nilai thitung sebesar 10,284 dengan mengambil taraf signifikansi α

sebesar 5% maka nilai ttabel 1,980 sehingga thitung > ttabel, maka menerima Ha atau menolak Ho dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja. Ariefiantoro, 2012 Nilai thitung =6,364 > t tabel =1,990 (dan angka

signifikansi =0,000 < α =0,05 sehingga signifikan.

Koefisien regresi β1 =0,528 karena bertanda positif maka adanya peningkatan variabel lingkungan kerja fisik akan dapat meningkatkan variabel produktivitas karyawan.

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesa sebagai berikut:

(9)

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Kondisi tempat dimana seseorang bekerja merupakan faktor sangat besar yang

dapat mempengaruhi sikap dalam bekerja. Kondisi tempat kerja yang memungkinkan

bahaya-bahaya, seperti debu atau kotoran, mesin-mesin, biasanya menyebabkan

semangat kerja yang rendah. Kondisi kerja yang baik ditandai dengan baiknya

peredaran udara, penerangan yang membantu pekerjaan dan jauh dari kebisingan

yang mengganggu konsentrasi, selain itu tata ruang yang baik dan warna yang tidak

mencolok, lingkungan yang seperti ini akan meningkatkan semangat dan kepuasan

kerja (Afani, 2008).

Lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi yang

kondusif untuk para karyawan dalam melakukan tugasnya. Para karyawan

membutuhkan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman dalam bekerja. Rasa

nyaman dalam bekerja akan memberikan dampak positif bagi karyawan yaitu

karyawan akan merasa puas dengan lingkungan kerja yang diberikan oleh perusahaan

(10)

Tabel 2.

Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja.

Sumber Penelitian Terdahulu

Larasaty, 2005 Dari hasil perhitungan disimpulkan bahwa variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (Y). (nilai t hitung = 3,331 lebih besar dari ttabel= 1,678)

Afani, 2008 Terdapat hubungan yang positif antara persepsi lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan (indek korelasi rhit: 0,884 dan p : 0,000)

Fadillah, 2013 Variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap variabel kepuasan kerja karyawan ( nilai thitung= 10,256 > ttabel1,6657 pada signifikansi 0,00% < 5 %)

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesa sebagai berikut:

H1.b: Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Kepuasan kerja berperan penting dalam kemampuan perusahaan untuk

menarik dan memelihara karyawan yang berkualitas. Kepuasan kerja juga dapat

berfungsi untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, menurunkan tingkat

absensi, meningkatkan produktivitas, meningkatkan loyalitas karyawan dan

mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan terutama untuk

karyawan ahli atau professional yang mempunyai peran besar dalam pengoperasian

(11)

Kepuasan kerja merupakan salah satu sikap yang dimiliki karyawan,

karyawan dalam menjalankan pekerjaanya tidak terlepas dari sikap-sikap positif dan

negatif karena karyawan memiliki pikiran, perasaan dan keinginan. Sikap positif yang

ditunjukan karyawan dapat mempengaruhi dalam pencapaian tujuan perusahaan,

salah satunya adalah dapat meningkatkan produktivitas (Setiadi, 2008).

Penyediaan lingkungan kerja yang baik akan mempengaruhi kepuasan dari

karyawan sehingga diharapkan pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas kerja

(Rusyana, 2011).

Tabel 3

Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Sumber Penelitian Terdahulu

Ariefiantoro, 2012 Pengujian hipotesis pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja (H2) ditunjukan nilai thitung= 2,514 > ttabel= 1,990 (dan angka signifikansi = 0,014 <α =0,05 sehingga signifikan. (hipotesis terbukti). Koefisien

regresi β1 = 0,238, karena bertanda positif (+) maka adanya peningkatan variabel kepuasan kerja akan dapat meningkatkan variable produktivitas kerja karyawan Alfaidah, 2007 Kepuasan kerja berpengaruh secara simultan terhadap

produktivitas kerja (Fhitung (12,775) > Ftabel (3,76) uji determinasi 5,26% variable bebas mempengaruhi variable terikat, signifikansi 0,000)

Setiadi, 2008 Adanya pengaruh secara positif dan signifikan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja (t hitung 3,229 > t tabel 2,064)

(12)

produktivitas tenaga kerja (nilai t hitung =4,349 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan dk= (n-k-l) =87 maka nilai t tabel = kurang lebih 1,981, nilai t hitung > t tabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05)

Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesa sebagai berikut:

H1.c: Kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas

Kerangka Berfikir Model Penelitian

Setelah mengetahui hasil dari pengaruh masing-masing variabel maka akan

dihitung perbandingan hasil pengaruh antar variabel baik secara langsung yaitu

pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas maupun secara tidak langsung

yaitu pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh secara langsung lebih besar

dibanding pengaruh tidak langsung, ataupun sebaliknya.

H2 : pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap produktivitas lebih besar dari

(13)

Gambar 1 Model Penelitian Keterangan :

Dari kerangka pemikiran di atas dapat dijelaskan pengaruh langsung antara

variabel lingkungan kerja dengan variabel produktivitas yang artinya apabila

lingkungan kerja mendukung maka dapat meningkatkan produktivitas. Selain itu juga

pengaruh tidak langsung antara variabel lingkungan kerja berpengaruh terhadap

variabel produktivitas melalui variabel kepuasan kerja yang artinya apabila

lingkungan kerja mendukung maka akan menimbulkan kepuasan kerja karyawan

yang selanjutnya dapat meningkatkan produktivitas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada karyawan UMKM di Kota Temanggung yang

tergolong industri makanan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

karyawan UMKM di Kota Temanggung, pemilihan perusahaan dilakukan secara acak

dengan pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau dan perusahaan masih dalam

kondisi aktif. Sampel pada penelitian ini adalah semua karyawan yang ada di UMKM

yang terpilih menjadi objek penelitian terutama pada karyawan di bagian produksi

dan pengepakan.

(14)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2012: 7).

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti adalah Lingkungan

Kerja (X), Kepuasan Kerja (Z) dan produktivitas (Y). Penelitian ini menggunakan

data primer dengan menggunakan kuesioner serta wawancara langsung untuk

memperkuat data yang diperoleh. Kuesioner dikembangkan dari penelitian terdahulu

mengenai lingkungan kerja oleh Agus dan Adam dari kedua pendapat tersebut

lingkungan kerja memiliki item penerangan, suhu, warna, kebersihan, fasilitas kerja,

dekorasi ruangan atau tata letak, sarana keselamatan dan keamanan kerja serta

hubungan antar karyawan. Variabel kepuasan kerja dikembangkan oleh Agus, Hadi

dan Meliani, dari ketiga pendapat tersebut kepuasan kerja memiliki item pekerjaan

yang sesuai kemampuan, kepuasan atas pekerjaan, kenyamanan ruangan kerja,

perangkat keamanan dan keselamatan, hubungan antar rekan kerja, jam kerja, peran

rekan sekerja serta komunikasi antar karyawan. Daftar pertanyaan dari kuesioner

akan disertakan pada lampiran.

Uji hipotesis menggunakan analisis path (path analysis) yang selanjutnya

akan dibandingkan dengan menggunakan Sobel test. Hipotesis kedua akan diuji

(15)

untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung dapat dilihat dengan Sobel

test.

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel

dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel

independen (X) ke variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (Z). Pengaruh

tidak langsung X ke Y melalui Z dihitung dengan cara mengalikan jalur X→Z (a)

dengan jalur Z→Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah

pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol Z, sedangkan c’adalah koefisien pengaruh

X terhadap Y setelah mengontrol Z. Standard error koefisiena danb ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus dibawah ini (Sobel, 1982):

sab = 2 2 2 2 2 2

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu menghitung

nilai t dari koefisienabdengan rumus sebagai berikut :

T =

Sab ab

Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung lebih besar

(16)

HASIL PENELITIAN

Profil Responden

Sebagian besar responden atau karyawan di UMKM kota Temanggung

berjenis kelamin perempuan, dengan prosentasi 75% untuk perempuan dan sisanya

25% untuk laki-laki.

Tabel 4.1, menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 31 tahun - 40

tahun dan usia 20 tahun - 30 tahun. Hal ini bisa dimengerti pada range umur tersebut

pada umumnya responden adalah seorang ibu rumah tangga yang membantu suami

untuk mencari nafkah keluarga.

Tabel 4.1 Usia responden

Usia responden Jumlah Prosentase

Dibawah 20 tahun 3 1,74%

Usia 20 tahun - 30 tahun 61 35,47%

Usia 31 tahun - 40 tahun 75 43,60%

Usia 41 tahun - 50 tahun 24 13,95%

Diatas usia 50 tahun 9 5,23%

Total 172 100,00%

Sumber: data primer, 2014

Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan

terakhir SD dan SMP. Umumnya orang yang memiliki pendidikan rendah lebih

(17)

Tabel 4.2

Sebagian besar masa kerja responden telah berjalan tiga sampai dengan lima

tahun. Ha ini menunjukan bahwa semakin lama masa kerja seseorang, maka orang

tersebut akan merasa nyaman dengan kondisi kerja tersebut.

Tabel 4.3 Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Prosentase

< 3 tahun 23 13,37%

3 sampai dengan 5 tahun 107 62,21%

> 5 tahun 42 24,42%

Total 172 100,00%

Sumber: data primer, 2014

Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Hasil uji validitas lingkungan kerja dan kepuasan kerja diperoleh nilai

Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya data valid dan dapat

dianalisis lebih lanjut. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha

(α), menunjukkan dari masing-masing variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja

memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) lebih besar dari 0,60.

(18)

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisa jalur, koefisien beta (β)

atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel lingkungan kerja

berpengaruh terhadap variabel kepuasan kerja sebesar 0,513, dengan nilai sig sebesar

0,048 yang lebih kecil dari nilai 0,05 dan koefisien determinasi sebesar 0,523 berarti

bahwa hanya 52,30 % variabilitas dari variabel kepuasan kerja dapat diterangkan

(dipengaruhi) oleh variabel lingkungan kerja. Sisanya sebesar 47,70 % ini

menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain lingkungan kerja seperti motivasi dan

kompensasi.

Tabel 5

Output Statistik Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Variabel Independen Hipotesis β Sig Ket

Lingkungan kerja Ha 0,513 0,048 Diterima

R2 0,523

N 172

Sumber: olahan SPSS

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan di UMKM

kota Temanggung. Hasil ini sejalan dengan penelitian Fadillah (2013), Larasaty

(2005), Afani (2008). Yang mengungkapkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja.

Lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi yang

kondusif untuk para karyawan dalam melakukan tugasnya. Para karyawan

membutuhkan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman dalam bekerja. Rasa

(19)

karyawan akan merasa puas dengan lingkungan kerja yang diberikan oleh

perusahaan.

Lingkungan kerja yang baik merupakan kebutuhan dan harapan karyawan.

Lingkungan kerja menyangkut lingkungan di sekitar tempat kerja yang

mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, dalam hal ini

perlengkapan penerangan yang memadai serta dapat diatur, pemasangan alat

pengaturan suhu maka suhu ruangan kerja dapat diatur sehingga pertukaran udara,

cukup baik dan tidak menghambat pekerjaan, kebersihan perusahaan, fasilitas yang

cukup, tata letak yang baik, sarana keamanan yang baik. Selain kondisi perusahaan

seorang karyawan akan puas dengan pekerjaannya didukung denga adanya faktor

hubungan yang baik antara sesama karyawan dan pimpinan.

Kualitas lingkungan kerja yang buruk akan menurunkan semangat kerja dan

kepuasan kerja yang berakibat menurunkan produktivitas karyawan. Sebaliknya

kualitas lingkungan kerja yang baik dan kondusif akan memacu semangat kerja

karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan tercipta kepuasan kerja bagi individu.

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisa jalur, koefisien beta (β)

atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel kepuasan kerja

berpengaruh terhadap variabel produktifitas sebesar 0,702, dengan nilai sig sebesar

(20)

(dipengaruhi) oleh variabel kepuasan kerja. Sisanya sebesar 47,80 % ini

menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain lingkungan kerja seperti upah, disiplin

kerja dan pengalaman kerja, selain itu menurut Robbins (1996) struktur organisasi

dapat berpengaruh terhadap produktivitas, karena dengan adanya sruktur organisasi

yang jelas, karyawan dapat dikelompokan terhadap tugas masing-masing, sehingga

dapat dikoordinasikan dengan baik.

Tabel 6

Output Statistik Pengujian Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas

Variabel Independen Hipotesis β Sig Ket

Kepuasan kerja Ha 0,702 0,025 Diterima

R2 0,522

N 172

Sumber: olahan SPSS

Kepuasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas di UMKM kota

Temanggung. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ariefiantoro (2012), Alfaidah

(2007), Setiadi (2008) dan Rusyana (2011), yang mengungkapkan bahwa kepuasan

kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. Untuk peningkatan

produktivitas,

Para karyawan membutuhkan sebuah apresiasi atas pekerjaannya, uang

bukanlah segalanya sebagai upah timbal balik namun juga pengakuan dan

penghargaan berupa promosi, baik pengangkatan dari karyawan kontrak menjadi

karyawan tetap, maupun kenaikan jabatan bagi karyawan yang mempunyai

kualifikasi dan loyalitas diatas rata-rata (Fadillah, 2013). Selain hal tersebut untuk

(21)

karyawan seperti memperhatikan tempat atau ruangan kerja harus nyaman dengan

kondisi keamanan yang baik. Selain itu juga karyawan akan merasa puas jika adanya

komunikasi yang baik antara sesama karyawan dan pimpinan. Kepuasan kerja sangat

mendukung produktivitas kerja karyawan, hal ini dikarenakan setiap orang bekerja

mengharapkan kepuasan dari tempat ia bekerja sehingga manajemen perlu

mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja

karyawannya demi mencapai produktivitas yang diharapkan (Wibowo, 2007:299)..

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Berdasarkan hasil perhitungan spss untuk analisa jalur, koefisien beta (β) atau

koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel lingkungan kerja

berpengaruh terhadap variabel produktifitas sebesar 0,674, dengan nilai sig sebesar

0,035 yang lebih kecil dari nilai 0,05 dan koefisien determinasi sebesar 0,538 berarti

bahwa hanya 53,80% variabilitas dari variabel produktifitas dapat diterangkan

(dipengaruhi) oleh variabel lingkungan kerja. Sisanya sebesar 46,20 % ini

menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain lingkungan kerja seperti upah, disiplin

kerja dan pengalaman kerja.

Tabel 7

Output Statistik Pengujian Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas

Variabel Independen Hipotesis β Sig Ket

Lingkungan kerja Ha 0,674 0,035 Diterima

R2 0,538

N 172

(22)

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap produktivitas di UMKM kota

Temanggung. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sahara (2012), Purwaningsih

(2011), Agus (2011) dan Ariefiantoro (2012), yang mengungkapkan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja.

Dengan mengetahui bahwa lingkungan kerja dapat mempengaruhi

produktivitas karyawan, maka pihak perusahaan harus lebih mengutamakan dan lebih

teliti mengenai masalah lingkungan salah satu caranya dengan membuat suasana

lingkungan kerja tersebut menjadi lebih menyenangkan yaitu dengan menjaga supaya

ventilasi yang baik memungkinkan masuknya udara segar ketempat pekerjaan,

penerangan cukup penting sebagai pencegah kecelakaan, tata ruang yang rapi dan

perabot yang rapi menimbulkan rasa estetika yang tinggi, lingkungan kerja yang

bersih menjadikan rasa senang berada dalam perusahaan untuk waktu lama.

Kesemuanya itu sangatlah penting untuk mendapat perhatian karena para karyawan

dan anggota organisasi lainnya menggunakan paling sedikit sepertiga waktunya

dihabiskan ditempat kerjanya (Fadillah dkk, 2013).

Pengaruh Tidak Langsung Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Melalui Kepuasan Kerja

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara tidak langsung antara

variabel lingkungan kerja (X) terhadap variabel kinerja (Y) melalui variabel kepuasan

(23)

Tabel 7

Pengaruh Tidak Langsung Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Melalui Kepuasan Kerja.

Berdasarkan analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa hasil yang

diperoleh adalah pengaruh langsung (Direct Effect) lingkungan kerja terhadap

produktivitas sebesar 0,538. Sedangkan pengaruh tidak langsung secara keseluruhan

lingkungan kerja terhadap produktivitas melalui kepuasan kerja sebesar 1,215.

Sementara itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tidak langsung

variabel lingkungan kerja terhadap produktifitas melalui kepuasan kerja dengan

metode Sobel sebagai berikut:

Sab = b2Sa2 a2Sb2 Sa2Sb2

= (0,702)2(0,086)2(0,513)2(0,045)2(0,086)2(0,045)2

= (0,492)(0,00739)(0,263)(0,00202)(0,00739)(0,00202)

Lingkungan kerja (X) Kepuasan kerja (Z) Produktivitas (Y)

0,513 0,702

(24)

= (0,00363)(0,000531)(0,0000149)

= 0,0041759

= 0,0646

Dengan demikian nilai uji t diperoleh sebagai berikut :

T =

Nilai t sebesar 5,572 tersebut lebih besar dari 1,9739 (t tabel = 1,9739) yang

berarti bahwa parameter mediasi tersebut signifikan. Maka dengan demikian model

pengaruh tidak langsung dari variabel lingkungan kerja terhadap terhadap

produktivitas melalui

kepuasan kerja dapat diterima.

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap

produktivitas akan lebih tinggi jika melalui kepuasan kerja, hasil penelitian ini juga

diperkuat oleh pernyataan oleh Kreitner dan Kinicky (2005:247) yang menyatakan

bahwa karyawan akan lebih produktif dan puas pada saat lingkungan kerja dirancang

sedemikian rupa guna menghasilkan lingkungan kerja yang kondusif, hal ini

(25)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Variabel lingkungan kerja, dan variabel kepuasan kerja masing-masing

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas.

Pengaruh tidak langsung lingkungan kerja terhadap produktivitas lebih tinggi jika

melalui kepuasan kerja.

Implikasi

Untuk membentuk lingkungan kerja yang baik, maka suatu perusahaan harus

mampu memperhatikan beberapa faktor antara lain pengaturan cahaya, pengaturan

warna, pengaturan suhu udara, ruang gerak, suara bising, dan keamanan serta

keselamatan kerja. Dengan penyediaan lingkungan kerja yang baik, maka akan

mempengaruhi kepuasan dari karyawan tersebut sehingga diharapkan pada akhirnya

dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Saran

1. Saran bagi Perusahaan :

Agar Lingkungan kerja dapat mendukung peningkatan kerja disarankan

perusahaan lebih memperhatikan dan mampu menyediakan perangkat pengaturan

suhu seperti Air Conditioner (AC)/ Kipas Angin guna menunjang kenyamanan para

(26)

situasi ketenangan dalam bekerja dapat dirasakan oleh para karyawannya. Hal ini

diperbaiki dengan tujuan untuk lebih memperbaiki lingkungan kerja.

Hal-hal lain yang perlu ditingkatkan dari kepuasan kerja yang diperoleh

karyawan yaitu penerapan sistem penghargaan yang adil. Di mana pemberian upah

atau insentif terkadang tidak selalu sesuai dengan beban pekerjaan yang dilakukan

oleh para karyawannya sehingga kesejahteraan menjadi hal yang tidak memuaskan

bagi para karyawan

Selain itu ruangan kerja lebih diperlebar sehingga ruang gerak para karyawan

terasa leluasa, dan perusahaan harus lebih memperhatikan dan mampu menyediakan

perangkat keamanan serta keselamatan kerja guna mendukung mutu dan kualitas dari

para karyawannya. Jika kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan baik maka

aktivitas kerja yang dikerjakan oleh karyawan akan lebih baik lagi.

2. Bagi Karyawan

Disarankan karyawan yang memiliki tingkat kehadirannya rendah lebih

intropeksi diri, selain itu juga karyawan lebih mengutamakan hasil produksi. Karena

apabila semangat dari karyawan rendah akan sangat menurunkan jam kerja efektif

dari karyawan tersebut sehingga produktivitas tenaga kerja sangat rendah dan

perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar dari hal tersebut

3. Bagi Peneliti Selanjutnya :

Bagi penelitian selanjutnya, tentang tema sejenis dapat melakukan pengamatan

pada sampel yang lebih banyak dan menambah variabel lain misalnya volume

(27)

motivasi kerja, biaya pelatihan, biaya gaji atau upah tenaga kerja. Hal lain yang perlu

diperhatikan dalam pembuatan kuesioner agar tidak ada dua hal dalam satu

(28)

Daftar Pustaka

Afani, MZ, 2008. Hubungan Persepsi Lingkungan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Madiun. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

Alfaidah, F, 2007. Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan Koperasi Agro Niaga Jabung Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang

Ariefiantoro, T, 2012. Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Karyawan Bagian Produksi PT. Sango Ceramic Indonesia). J. DINAMIKA SOSBUD Volume 14 Nomor 1, Juni 2012 : 80 - 88

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Cetakan Kesebelas. BPFE, Yogyakarta.

Istijanto, 2005.Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia

Kreitner, R. 2005.Perilaku Organisasi,Jakarta: Salemba 4

Mardiana. (2005).Manajemen Produksi. Jakarta: IPWI.

Nitisemito, 2001.Manajemen Personalia.Ghalia Indonesia, Jakarta

Purwaningsih, 2011. Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Pt. Metec Semarang (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Metec Semarang).Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Rivai, Z. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi. Indeks, Jakarta

(29)

Sahara, Y, 2012. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Kasus : Karyawan Bagian Produksi Pt.Asia Forestama Raya Pekanbaru).

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung.

Setiadi, 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Percetakan Iqro Angkatan Muda Masjid dan Mushola Kota Gede Yogyakarta. Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

Sobel, M.E., 1982. Asymptotic confidence intervals for indirect effects in structural equation models. Sociological Methodology 13 (1), 290–321.

Sugiyono, 2012.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

(30)
(31)

KUESIONER

IDENTITAS RESPONDEN

Bapak/Ibu dimohon mengisi daftar isian berikut dengan cara menjawab atau memberikan tanda checklist (√) untuk pilihan yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya.

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Pendidikan : Pendidikan dasar (SD dan SMP)

Pendidikan menengah (SMA dan SMK) Perguruan tinggi

5. Masa Kerja :

PETUNJUK PENGISIAN

Bapak/ Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan atas pertanyaan yang ada pada angket ini sesuai dengan keadaan, pendapat dan persepsi Bapak/ Ibu tentang lingkungan kerja yang ada di perusahaan, bukan berdasarkan pendapat umum atau pendapat orang lain. Berilah tanda cheklist (√ ) pada kolom yang tersedia di sebelah kanan setiap pertanyaan.

Setiap pertanyaan, memiliki alternatif jawaban sebagai berikut : STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju KS = Kurang Setuju S = Setuju

(32)

1. Aspek Lingkungan Kerja

Indikator Jawaban

STS TS KS S SS

Perlengkapan penerangan sudah memadai serta dapat diatur, sehingga mempunyai penerangan yang cukup

Dengan pemasangan alat pengaturan suhu maka suhu ruangan kerja dapat diatur sehingga pertukaran udara cukup baik

Penggunaan warna di tempat kerja bagus sehingga menimbulkan kenyamanan dalam bekerja

Kebersihan perusahaan membuat nyaman dalam bekerja

Fasilitas kerja yang disediakan cukup lengkap dan memadai

Tata letak ruangan kerja mempengaruhi aktivitas dalam bekerja

Perusahaan menyediakan sarana keamanan dan keselamatan kerja

Hubungan antar sesama karyawan dapat terjalin dengan baik

(33)

2. Aspek Kepuasan Kerja

Indikator Jawaban

STS TS KS S SS

Pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya

Pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sehingga memberikan rasa puas pada diri saya Ruangan yang disediakan di tempat kerja membuat saya merasa puas

Perangkat keamanan dan keselamatan yang disediakan di tempat kerja membuat saya merasa puas

Hubungan antar rekan kerja dapat terjalin dengan baik sehingga saya dapat merasa puas dalam bekerja

Jam kerja saya sesuai ketetapan perusahaan sehingga dapat bekerja dengan efektif

Komunikasi antar sesama karyawan terjalin dengan baik sehingga saya merasa puas dalam bekerja

(34)

SURAT PENGANTAR

Yth. Bapak/Ibu/Sdr Di tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penelitian untuk penyusunan tugas akhir di FEB-UKSW, bersama dengan ini saya memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr agar bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan.

Angket ini ditujukan untuk diisi oleh Bapak/Ibu/Sdr dengan menjawab seluruh pernyataan yang telah disediakan dan menggunakan jawaban yang obyektif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap produktifitas melalui kepuasan kerja pada perusahaan tempat Bapak/Ibu/Sdr

bekerja. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Melalui Kepuasan Kerja”. Informasi dari Bapak/Ibu/Sdr sangat

diperlukan untuk kepentingan akademik dan akan dijamin kerahasiaannya.

Demikian surat pengantar ini disampaikan, atas perhatian serta partisipasi yang diberikan saya ucapkan terima kasih.

Salatiga, Hormat saya,

(Ida Kristina)

(35)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ida Kristina

Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 2 februari 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Nglangon Rt: 01/ Rw: 04 Walitelon Utara Temanggung

Telepon : 085712789553

Email : idhakristina@rocketmail.com

Jurusan : Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia FEB Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

IPK : 3,31

Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan Formal :

1996-1997 : TK Budi Rahayu Temanggung 1997-2003 : SD N 2 Walitelon Temanggung 2003-2006 : SMP N 1 Temanggung

2006-2010 : SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung 2010-2014 : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Pendidikan Informal :

2012 : Latihan kepemimpinan pra dasar mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana

Kemampuan

1. Berbahasa Indonesia dengan baik

2. Mampu bekerja secara individu maupun tim 3. Mampu berkomunikasi dengan baik

(36)

Pengalaman Organisasi

1. Panitia Saving Private Salatiga Series Kegiatan Universitas Sie acara 2013 2. Panitia Seminar Nasional Kewirausahaan “Inspire, Instruct, Improve : Other

Side Of Business” 2012

Partisipasi Dalam Organisasi

1. Kegiatan Seminar Pekan Ilmiah Mahasiswa “Teaching and Learning Based on

Research” 2011

2. Kegiatan Seminar Nasional Kewirausahaan “Great Man Have Great Minds”

2011

3. Peserta Leadership Outbond Training ( LOT ) 2012 4. Peserta Economic-day 2010

5. Kegiatan Seminar“The Power of Management” 2012

6. Kegiatan Seminar “Management Metamorphosis” 2013

Pengalaman Kerja

Pengalaman Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV QUINDO FOOD Bogor, bagian Quality Control Tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenarnya.

Gambar

Tabel 1.Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Tabel 2.Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Tabel 3Ringkasan Hasil Penelitian Terkait Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas
Gambar 1Model Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Method ini berisi perintah perulangan for untuk membuat data yang belum berurut menjadi berurut dengan metode pengurutan elemen minimum maksimum, elemen minimum akan

Bahkan bahasa asing yang sangat popular dan menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris, hanya menjadi muatan lokal di sekolah dan siswa hanya fokus pada

Dengan merubah orientasi ruang ditambah dengan perletakan ventilasi yang baik diharapkan aliran udara menuju ruang lebih merata, kelembaban ruang terjaga, mendapatkan

Bagian utara pulau Jawa merupakan daerah yang mengalami pelipatan lemah yang kemudian tertutup alluvial.. Pembentukan pegunungan

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemandirian petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang diperoleh dari hasil analisis SEM menggunakan program SmartPls 2.0

daya manusia yang berbasis program pendidikan lingkungan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, dimana hal ini terkait dengan adanya kebutuhan partisipasi yang

Bahkan perananan mikroba dalam lingkungan hidup pada saat sekarang adalah sebagai jasad yang secara langsung atau secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan;

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda