30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan diantaranya yaitu meminta izin dengan surat penelitian, memilih dan menyusun alat ukur, penentuan sampel penelitian terlebih dahulu. Subyek penelitian yang dipilih penulis adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 28 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012.
4.1.1.Visi SMP Negeri 28 Semarang
Unggul dalam prestasi, santun dalam perilaku bedasarkan iman dan taqwa. Indikator :
1. Unggul dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. 2. Unggul dalam kelulusan.
3. Unggul dibidang akademik dan non akademik.
4. Santun, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia dan bersahaja. 5. Menjunjung tinggi norma nilai.
4.1.2. Misi SMP Negeri 28 Semarang
1. Membimbing siswa dalam mengembangkan moral dan kepribadian. 2. Menghidupkan iklim belajar yang kondusif dan kompetitif.
3. Membimbing pengembangan diri siswa untuk menemukan jati diri siswa. 4. Mengoptimalkan kultur sekolah yang sehat dan dinamis.
5. Mengelola managemen sekolah dengan baik dan benar.
6. Memberdayakan pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi.
4.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dipaparkan deskripsi hasil pengukuran variabel yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran
umum keadaan responden terkait dengan variabel yang diteliti. Deskripsi hasil pengukuran berupa mean, standar deviasi, nilai minimal dan nilai maksimal. Berdasar perhitungan statistik deskriptif, diperoleh nilai mean, standar deviasi,
nilai minimum dan nilai maksimum masing-masing variabel sebagai berikut.
Tabel 4.1.
Statistik Deskriptif Hasil Pengukuran Variabel Penelitian
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Motivasi 214 42.00 68.00 53.3645 4.80394
Pola asuh 214 83.00 138.00 108.3692 8.55192
Valid N (listwise) 214
rata sebesar 53.3645 dan skor standar deviation sebesar 4.80394. Pada skor pola asuh orang tua diperoleh hasil skor minimum sebesar 83.00, skor maksimun sebesar 138.00, skor mean atau rata-rata sebesar 108.3692 dan skor standar deviation sebesar 8.55192.
4.2.1. Uji Normalitas
Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat atau uji asumsi, yaitu uji normalitas. Teknik yang digunakan adalah teknik uji One Sampel – Kolmogorov – Smirnov Test . Uji ini sebenarnya digunakan untuk menguji keberagaman data. Jika hasil uji signifikan, berarti data yang diuji beragam (tidak seragam) dan jika hasil uji tidak signifikan berarti data yang diuji tidak beragam (yang berarti seragam atau normal). Jadi yang diharapkan dari hasil uji normalitas dengan menggunakan One Sampel – Kolmogorov – Smirnov Test adalah tidak signifikan dengan hasil p > 0,050.
Tabel 4.2
Std. Deviation 4.80394 8.55192
Most Extreme Differences
Absolute .077 .049
Positive .077 .046
Negative -.043 -.049
Kolmogorov-Smirnov Z 1.126 .710
Asymp. Sig. (2-tailed) .158 .694
a. Test distribution is Normal.
Demikian juga distribusi data skor variabel motivasi berprestasi dengan koefisien kolmogorove sebesar 1,126 dengan singnifikansi 0,158 yang berarti > 0,050. dengan demikian uji normalitas terpenuhi.
4.2.2. Analisis Deskriptif Motivasi Berprestasi
Dalam menentukan kategori hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi digunakan dari skor minimum motivasi berprestasi siswa sebesar 42 dan skor maksimum sebesar 68, dengan menggunakan 4 kategori. Lebar interval dapat dihitung sebagai berikut:
Dengan demikian tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
62 – 68 : Sangat Tinggi 55 – 61 : Tinggi
48 – 54 : Sedang 42 – 47 : Rendah
Tabel 4.3
Kategorisasi Hasil Pengukuran Motivasi Berprestasi
Dari Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa 6,5% responden memiliki skor motivasi berprestasi yang berada pada kategori sangat tinggi, 33,2 % responden berada pada kategori tinggi, 51,4% responden berada pada kategori sedang, dan 8,9% responden yang mendapat skor pada kategori rendah. Berdasarkan skor terbanyak sebesar 53,36 diketahui bahwa rata-rata skor motivasi berprestasi berada pada kategori sedang. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 42 sampai dengan skor maksimum sebesar 68 dengan standar deviasi 4.803. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata motivasi berprestasi siswa berada pada kategori sedang.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Uji Korelasi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho karena distribusi semua data dalam kategori normal yaitu p > 0,050 untuk menguji hubungan pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi. Untuk perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer (Statistical Product and Servisce Solution) SPSS for windows versi 17.0.
Tabel 4.4
Hasil Uji Korelasi Antara
Pola Asuh orang Tua dengan Motivasi Berprestasi
Variabel Motivasi Berprestasi
r Sig
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi, secara umum pola asuh orang tua mempunyai hubungan positif yang tidak signifikan terhadap motivasi berprestasi, hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,105 dengan signifikansi sebesar 0,127 (p > 0,050).
4.3.2. Uji Hipotesis
Bedasarkan rumusan masalah bahwa ada hubungan antara pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang tahun pelajaran 2011/2012 maka pada pengujian hipotesis ditolak karena pada saat penelitian diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.
4.4. Pembahasan
usia siswa, intelegensi siswa, kepribadian siswa, minat siswa, citra diri siswa, keberhasilan yang pernah dicapai siswa, dan tingkat pendidikan siswa yang terdapat pada dalam diri anak kemudian dapat berkembang sesuai dengan peresapan nilai-nilai dari luar diri siswa misalnya lingkungan keluarga siswa, lingkungan masyarakat siswa, dan lingkungan sosial siswa. Faktor pola asuh orang tua atau lingkungan keluarga dalam hal ini termasuk dalam faktor luar yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa tetapi hal ini tidak mempunyai hubungan bagi tinggi rendahnya motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi siswa tercipta melalui dalam diri siswa itu sendiri dengan adanya kesadaran siswa.
Dalam metode-metode pola asuh tersebut tidak dapat diterapkan salah satu saja, yang berlaku kecenderungan pada masing-masing pola asuh yang berarti pola asuh tertentu yang lebih dominan diterapkan oleh orang tua dalam hubungannya pengasuhan terhadap anak (Hurlock dalam Krisbiantara, 2005). Setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak, pola asuh yang orang tua terapkan pada anak disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari anak. Ada saatnya orang tua memanjakkan anak, memberikan kebebasan dan menerapkan kontrol yang ketat pada anak, tidak lain adalah untuk kebaikan anak itu sendiri.