• Tidak ada hasil yang ditemukan

percobaanpenguatlogaritmisdananti logaritmis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "percobaanpenguatlogaritmisdananti logaritmis."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN

PENGUAT LOGARITMIK DAN ANTI-LOGARITMIK

( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

E-mail : [email protected]

DASAR TEORI

Penguat logaritmik biasa dijumpai pada sistem compandor yang berguna

untuk kompresi atau ekspansi amplitudo. Pada kompresi, sinyal lemah diperkuat lebih besar dari pada sinyal kuat. Sedangkan pada ekspansi, sinyal lemah diperkuat lebih kecil dari pada sinyal kuat. Pemakaian lain dijumpai pada pengali isyarat yang mengkombinasikannya dengan penguat anti-log.

Penguat logaritmik adalah suatu penguat di mana tegangan keluaran (Vout)

sebanding dengan logaritma tegangan masukan ( log Vin). Bentuk umum hubungan

antara tegangan keluaran dan tegangan masukan tersebut adalah

Vout = A log kVin

dengan A dan k adalah suatu konstanta.

Dasar penguat logaritmik adalah adanya hubungan antara arus dioda dengan tegangan dioda atau antara arus dan tegangan pada sambungan pn pada transistor bipolar. Oleh

karena transistor bipolar merupakan sambungan pn, maka arus emitor (Ie) pada

transistor bipolar terkait dengan tegangan emitor-basis (VBE) dalam bentuk :

Ie = Io eqVBE/kT.

Untuk hfe >>> 1, maka Ic ≈ Ie sehingga Ic = Io

kT qVBE

e / dengan Io merupakan arus

bocor balik (arus jenuh), q muatan elektron, k konstanta Boltzmann, dan T suhu

mutlak. Jika diambil log naturalnya (ln) diperoleh :

ln Ic = ln Io +

kT qVBE

sehingga hubungan antara VBE dan arus kolektor (Ic) dapat dinyatakan sebagai :

VBE =

q kT

ln

o c

I I

.

Berdasarka sifat Op-Amp bahwa hambatan masukan sangat tinggi dan kedua

terminal masukannya ada dalam tanah maya, maka arus balikan (IF) sama dengan arus

masukan (Iin),

IF = Iin = in in

R V

(2)

Sifat dasar rangkaian penguat logaritmik adalah arus balikan IF menjadi arus kolektor

Ic dalam transistor, sehingga :

Ic = IF = in in

R V

.

Sambungan emitor-basis terhubung langsung antara keluaran dan tanah, maka

tegangan keluaran penguat logaritmik (Vout) sama dengan tegangan emitor-basis

(VBE).

Vout = VBE

= q kT

ln

o c

I I

.

Jadi rangkaian dasar penguat logaritmik yang terdiri transistor bipolar dan Op-Amp mempunyai fungsi transfer :

Vout =

q kT

ln

o in

in

I R

V .

Tampak bahwa tegangan keluaran sebanding dengan log-normal tegangan masukan. Jika dinyatakan dalam bentuk logaritma biasa dengan bilangan dasar 10 menggunakan relasi :

log x = ln x log e maka :

Vout =

q kT

e I R

V

o in

in

log log

  

.

Lebih sederhana lagi dapat dinyatakan sebagai

Vout = b log Vin + C,

dengan b dan C merupakan konstanta.

Masalah utama pada penguat logaritmik adalah bahwa isyarat keluaran sangat bergantung pada suhu melalui faktor kT/q dan Io juga peka terhadap suhu. Cara

mengurangi faktor kT/q adalah dengan rangkaian berikut :

+ _ Rin

Vout

Vin

Q E

B Ic

IF

+ _ Rin

Vout

Vin

Q E

B Ic

R3(T)

R2

(3)

Dengan prinsip pembagi tegangan :

Termistor R3(T) berubah terhadap suhu secara linier akan mengurangi perubahan Vout

terhadap T melalui kT/q. Untuk mengatasi pengaruh Io terhadap suhu ditempuh

dengan rangkaian berikut :

(4)

= -

lain dapat dibuat konstan. Berikut adalah rangkaian baku penguat logaritmis

menggunakan transistor dengan loop balikan pada Op-Amp dalam konfigurasi

penguat membalik tanah maya. Resistor 1 kΩ dihubungkan seri dengan keluaran Op -Amp untuk membatasi arus pada sambungan emitor-basis transistor yang dapat ditarik dari keluaran tersebut pada level sinyal yang tinggi.

Penguat Anti-logaritmik (Antilog)

Penguat antilog adalah kebalikan dari penguat logaritmik di mana isyarat masukan bergantung pada logaritma isyarat keluarannya. Dengan prinsip pembagi tegangan :

(5)
(6)

Langkah Percobaan :

1. Buatlah rangkaian percobaan penguat logaritmik seperti gambar. Pastikan bahwa

setiap bagian (ada 2 bagian utama) telah bekerja dengan baik.

2. Selidiki dan buktikan karakteristik gain logaritmik untuk beberapa tegangan

masukan (sebatas kemampuan rangkaian).

3. Jelaskan bagaimana cara kerja rangkaian dan turunkan formulasi yang

menyatakan hubungan antara tegangan masukan dan keluaran.

4. Buatlah plot semilog untuk data yang telah diperoleh dan carilah nilai

eksperimental VBE untuk transistor yang telah digunakan.

5. Pada penguat logaritmik, kenakan pada masukannya tegangan sinusoid dan amati

tegangan keluarannya dengan memberikan R3(T) kompensasi panas yang

berbeda-beda (amati untuk 7 sampel).

6. Buatlah rangkaian percobaan penguat anti-logaritmik seperti gambar. Pastikan

bahwa setiap bagian (ada 2 bagian utama) telah bekerja dengan baik. +

_

Vin

BC-109

Gambar : Rangkaian percobaan penguat logaritmik Vout

300 pF

100 k +

_

Vref

termistor

15 k

R3(T)

LM-301

LM-308

2 k

100 k

100 k

100 k

47 pF

1N914 1N4001

+ _

100 k

BC-109

Vref Vout

300 pF

R3(T)

+ _

Gambar : Rangkaian percobaan penguat Anti-logarirmik

2 k

LM-301

Vin

100 k

LM-301

100 k

(7)

7. Selidiki dan buktikan karakteristik gain anti-logaritmik untuk beberapa tegangan masukan (sebatas kemampuan rangkaian).

8. Jelaskan bagaimana cara kerja rangkaian dan turunkan formulasi yang

menyatakan hubungan antara tegangan masukan dan keluaran.

9. Gabungkanlah kedua rangkaian di atas hingga membentuk rangkaian utuh seperti

gambar di bawah ini. Kemudian selidiki dan buktikan karakteristik gain rangkaian tersebut untuk beberapa tegangan masukan (sebatas kemampuan rangkaian).

10.Jelaskan bagaimana cara kerja rangkaian dan turunkan formulasi yang

menyatakan hubungan antara tegangan masukan dan keluaran. +

_ R3

Vin

Q3

Ic3

Log-1

Vref Vout

Q4

Ic4 R 4

Ic3

+ _

Antilog

R5

+ _ R1

V1

Q2

Ic2

Vo

Q1

Ic1

R2

+ _

V2

Log-3

Log-2

Gambar

Gambar  :  Rangkaian percobaan penguat Anti-logarirmik
Gambar  :  Rangkaian penguat log dan anti-log untuk pengali dan pembagi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menambah keefektifan maka Dinas Sosial menempatkan beberapa orang yang dikenal dengan nama TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan). Adapun beberapa factor

 Kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi terdiri atas: Kawasan Perkotaan Barandasi Kecamatan Lau; Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di

se+eraa +anyak tuuan sistem terDaai. Ini mengaDu ada "asil atau outut dari suatu sistem. 1ada suatu sistem lalu lintas, +ottleneDk daat teradi di

Prawiro Suntoro (dalam Tika, 2006: 121) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka

Komposisi asam amino essensial dari rumput laut seringkali dipelajari dan dikaitkan dengan komposisi asam amino essensial pada produk makanan lain yang berprotein tinggi

Pihak Berkuasa Negeri dapat menilai keberkesanan dasar perumahan dalam menyediakan percampuran yang sesuai diantara rumah mampu milik dan rumah kos tinggi bagi membolehkan

Pada uji kombinasi cisplatin dengan EMD, didapat hasil bahwa dosis yang dapat meningkatkan viabilitas sel Vero adalah pada kombinasi dosis cisplatin 284 µM

“Dari segi Infrasktruktur kami pun telah meny- iapkan laboratorium kimia dan formula sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan praktikum, sementara dari Sumber