• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1-5.doc 1333KB Mar 29 2010 05:05:25 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 1-5.doc 1333KB Mar 29 2010 05:05:25 AM"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I INFORMASI UMUM

BAB I INFORMASI UMUM

A. INFORMASI PERGURUAN TINGGI 1 Pendahuluan

niversitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu amal usaha milik Persyarikatan Muhammadiyah. Karena itu, pengembangan Universitas ke depan harus memperhatikan secara konsisten 3 (tiga) hal. Pertama, keberadaan UMM tidak bisa dilepaskan dari amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah. Kedua, UMM adalah penyelenggara pendidikan tinggi yang mempunyai tanggung jawab dan berkonsekuensi untuk melahirkan lulusanmenguasai ilmu sesuai bidangnya dengan baik berdasarkan tuntutan standar kurikulum dan harapan masyarakat. Ketiga,

atas dasar dua hal di atas, maka pengembangan UMM harus dilakukan dengan pola sinergi antara tuntutan persyarikatan, tuntutan pendidikan tinggi, serta tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, UMM senantiasa melakukan pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) dalam rangka menuju The real university dengan visi, misi, dan tujuan sebagai berikut.

U

U

VISI:

Menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan nilai-nilai Islam

MISI:

1) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu

2) Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.

3) Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah.

4) Menyelenggarakan pembinaan civitas akademika dalam kehidupan yang Islami sehingga mampu beruswah hasanah.

5) Menyelenggarakan kerja sama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

TUJUAN :

a. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, menguasai IPTEKS, profesional, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan mandiri menuju terwujudnya masyarakat utama.

b. (1) Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan mengembangkan IPTEKS.

(2) Menghasilkan, mengamalkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan IPTEKS dalam skala regional, nasional, dan internasional.

c. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efektif, efisien dan terpercaya untuk menjamin keberlanjutan universitas.

d. Mewujudkan civitas akademika yang mampu menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat. e. Menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam lingkup regional, nasional, dan internasional

untuk pengembangan pendidikan dan penelitian

PENJELASAN VISI, MISIDAN TUJUAN

Visi, misi, dan tujuan tersebut diilhami oleh cita-cita luhur Universitas Muhammadiyah Malang untuk menjadi Perguruan Tinggi Terkemuka, baik di tingkat regional maupun nasional, yang mampu menghasilkan lulusan bermutu yang siap bersaing di pasar global. Untuk mencapai cita-cita dimaksud, maka strategi yang ditempuh adalah sebagai berikut.

(2)

berdasarkan nilai-nilai Islam. Di samping itu, semua jurusan dan lembaga yang ada didorong untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta. b. Secara berkelanjutan dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap proses dan ouput

penyelenggaraan kegiatan yang menjadi keunggulan Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu penguasaan teknologi informatika melalui training aplikasi internet, penguasaan bahasa Inggris melalui kegiatan English for Specific Purposes (ESP) dan perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Ketiga jenis kegiatan tersebut bersifat wajib bagi semua mahasiswa UMM.

2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang Perguruan Tinggi

Menghadapi kompetisi pendidikan tinggi yang makin ketat, Universitas Muhammadiyah Malang perlu mempersiapkan diri secara mantap dengan membuat Rencana Strategi (Renstra) untuk mempersiapkan tantangan masa depan. Renstra dimaksudkan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan rencana-rencana strategis pada lembaga di tingkat fakultas, jurusan, lembaga-lembaga, dan pusat-pusat studi. Adapun Rencana Strategi UMM 2000 – 2010 meliputi 11 strategi pengembangan sebagai berikut.

a. Menjadikan Kampus UMM sebagai pusat aktivitas akademik di tingkat regional dan nasional.

b. Meningkatkan mutu akademik.

c. Mencetak lulusan yang berjiwa enterpreneurship.

d. Menuju Real University.

e. Mengembangkan fakultas dan sarana fisiknya.

f. Meningkatkan misi pengajaran sesuai situasi dunia yang penuh perubahan.

g. Intensifikasi eksplorasi sumberdaya kampus sebagai pemegang informasi.

h. Dalam rangka peningkatan karakter ekonomi dan budaya internasional, perlu ekspansi untuk mendirikan kelas internasional.

i. Meningkatkan kembali komitmen untuk membina kemitraan dengan masyarakat, sehingga UMM dapat berfungsi sebagai jembatan dengan masyarakat kontemporer.

j. Memantapkan pendanaan universitas.

k. Menjadikan UMM sebagai pusat pengkajian, pengamalan, dan dakwah Islam.

l. Melakukan sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik yang dilakukan secara bertahap (dimulai tahun 2000).

Penyusunan Renstra UMM dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, Pimpinan Universitas membentuk task force yang bertugas untuk menyusun draft renstra. Kedua, draft renstra tersebut selanjutnya dibawa ke rapat Senat Universitas untuk dilakukan pembahasan. Ketiga, setelah dibahas draft renstra tersebut disahkan dan kemudian disosialisasikan ke semua Pimpinan Fakultas, Jurusan dan Lembaga-lembaga yang ada di UMM.

Rencana Strategis yang disusun UMM tersebut di atas telah diupayakan untuk diselaraskan dengan Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 - 2010 yang telah dicanangkan DIKTI, dimana quality, access and equity, institutional autonomy andaccountability menjadi visi yang dirumuskan. Strategi tersebut diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa yang dilandasi oleh adanya otonomi penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan organisasi. Pada tahun 2010 keunggulan kompetitif sumberdaya manusia Indonesia diharapkan sudah dapat dicapai. Dalam jangka yang lebih pendek keunggulan kompetitif di tingkat nasional diharapkan sudah diraih oleh lulusan UMM melalui Rencana Strategis ini.

3. Dampak Hibah di Perguruan Tinggi

(3)

1). Peningkatan mutu dosen, melalui studi lanjut, kursus, magang dan mendorong peningkatan jabatan fungsionalnya.

2). Pemberian fasilitas kepada semua dosen untuk menulis buku ajar untuk diterbitkan melalui UMM Press.

3). Peningkatan perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan melakukan reorientasi kurikulum.

4). Penetapan semua mahasiswa untuk mengambil ESP (English for Specific Purposes) selama 18 jam selama 3 semester.

5). Peniadaan dikotomi antara dosen tetap dengan dosen tidak tetap, dengan harapan dapat memiliki tanggung jawab yang sama.

6). Penetapan semua mahasiswa baru untuk mengikuti pelatihan internet.

7). Peningkatan peran Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA).

8). Pengembangan perpustakaan digital (digital library) yang terkoneksi dengan sekitar 14 perpustakaan digital di dalam dan di luar negeri.

b. Memfasilitasi dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna meningkatkan produktivitas karya ilmiahnya.

c. Peningkatan pelayanan administrasi akademik melalui aktivitas sebagai berikut.

1). Pembangunan jaringan intranet dan Sistem Manajemen Administrasi Akademik (MAA) ke semua komputer yang ada di Laboratorium dan perkantoran.

2). Percepatan pencetakan kartu mahasiswa (KTM) secara digital pada saat mahasiswa melakukan herregistrasi.

3). Percepatan proses pembuatan ijazah dwi bahasa, dan penggunaan security ink pada kertas ijazah dan transkrip akademik.

d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta lembaga atau instansi lainnya.

e. Secara terus menerus meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada melalui pendekatan resource sharing.

f. Mengembangkan income centres.

Hasil dari program pengembangan tersebut dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut.

a. Pada saat ini telah memiliki 10 fakultas dengan 38 Jurusan, yang terdiri atas 29 Jurusan S1, 3 Jurusan D3 dan 6 Jurusan S2.

b. Hasil akreditasi yang dilakukan oleh BAN PT adalah sebagai berikut: 8 Jurusan terakreditasi dengan nilai ”A”, 21 Jurusan terakreditasi dengan nilai ”B”, 3 Jurusan terakreditasi dengan nilai ”C”. Sedangkan 6 Jurusan belum diajukan akreditasinya, karena usianya belum sampai 5 tahun dan belum pernah meluluskan mahasiswanya, yaitu Program Pendidikan Dokter (berdiri tahun 2001), PS Magister Ilmu Hukum, PS Magister Agribisnis, PS Magister Kebijakan Pendidikan yang masing-masing berdiri pada tahun 2004, dan yang terakhir adalah PS Hubungan Internasional (S1) dan PS Teknik Informatika (S1) yang berdiri mulai tahun 2005.

c. Pada tahun 2004/2005 ini jumlah mahasiswa yang aktif mencapai 17.798 orang.

d. Jumlah dosen 1.022 orang terdiri atas 413 S1, 547 S2 dan 57 S3 yang tersebar di 32 Jurusan. Sedangkan dosen tetap 345 orang dengan perincian 57 orang bergelar S1, 276 bergelar S2, dan 12 orang bergelar doktor. Dari 345 dosen tersebut 226 orang diantaranya telah menduduki jabatan Lektor dan Lektor Kepala.

e. Jumlah buku ajar yang ditulis oleh para dosen yang telah diterbitkan secara nasional (ber-ISBN) berjumlah 150 judul.

(4)

g. Memperoleh Hibah penelitian DIKTI sebesar Rp 1.345.816.000,- untuk 147 judul terdiri atas 85 Penelitian Dosen Muda (Rp 450.900.000,-), 32 Penelitian Kajian Wanita (Rp 177.100.000,-), 18 Penelitian Dasar (Rp 210.000.000,-), 9 Penelitian Hibah Bersaing (Rp 180.600.000,-) dan 3 Penelitian DCRG (Rp 327.216.000,-). Sedangkan penelitian dosen yang dibiayai oleh instansi lain di luar DIKTI berjumlah 27 judul dengan dana Rp 1.337.720.000,-. Dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini UMM telah menempati urutan pertama yang proposal penelitiannya didanai oleh DIKTI untuk tingkat PTS se- Indonesia.

h. Sejak 5 tahun terakhir telah ditandatangani MOU dengan 80 institusi yakni pemerintah, perusahaan swasta, perguruan tinggi dalam dan luar negeri, serta lembaga dan instansi lainnya. Informasi tentang Program Hibah Kompetisi dari DIKTI sesungguhnya sudah dapat diakses oleh UMM sejak tahun 2001, akan tetapi usaha secara serius untuk mengajukan proposal PHK ke DIKTI baru dimulai pada tahun 2002. Pada tahun tersebut (2002) UMM secara resmi mengajukan 7 proposal Semi-QUE IV ke DIKTI. Walaupun sudah dilakukan secara serius, akan tetapi hasilnya adalah tidak ada satupun proposal yang lolos seleksi.

Pada tahun 2003 UMM mengusulkan lagi 8 proposal Semi-QUE V. Dari 8 proposal yang diajukan tersebut ada 2 proposal yang lolos seleksi, yaitu proposal dari PS Teknologi Hasil Pertanian dan PS Agronomi. Implikasinya sungguh sangat luar biasa.Banyak jurusan yang berlomba-lomba untuk mencoba membuat proposal PHK ke DIKTI, sehingga pada tahun 2004 yang lalu UMM mampu mengirimkan 4 proposal Program A1, 5 proposal program A2 dan 1 proposal program A3. Hasilnya adalah 2 proposal A1 berhasil lolos seleksi, yaitu proposal dari Jurusan D-3 Manajemen Keuangan dan Perbankan dan Jurusan Teknik Industri. Di samping itu UMM juga berhasil meloloskan proposal A2, yaitu proposal yang diajukan oleh Teknik Sipil. Tahun 2005 prestasi kembali dicapai oleh Universitas Muhammadiyah Malang yang berhasil memenangkan hibah kompetisi A2 untuk tiga jurusan yaitu Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Jurusan Agronomi.

Seleksi PHK A2 tahun 2006 dilaksanakan secara kompetitif melalui seleksi internal yang melibatkan 12 proposal yang terbagi atas bidang pendidikan dan nonpendidikan. Proposal yang masuk diseleksi oleh tim khusus yang ditetapkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang untuk memilih 6 proposal terbaik, baik untuk pengajuan PHK A1, A2, maupun A3.

Secara umum PHK yang telah diterima oleh beberapa jurusan tersebut diketahui memberikan dampak yang cukup baik terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, atmosfer akademik, interaksi antara dosen dan mahasiswa, serta perbaikan internal manajemen, terutama pada jurusan penerima PHK tersebut.

Sehubungan dengan diterimanya PHK oleh 4 jurusan di lingkungan UMM, telah muncul dampak terhadap kebijakan universitas untuk memberikan dukungan (suporting) dana pada jurusan-jurusan yang belum mendapatkan PHK untuk menyusun proposal seoptimal mungkin. Dana penyusunan proposal untuk masing-masing jurusan sebesar Rp 4.000.000,-Di samping itu universitas melakukan kompetisi internal dari seluruh proposal yang dievaluasi. 6 proposal terbaik dari hasil evaluasi mendapat dana hibah dari universitas.

4. Unit Koordinasi Tingkat Perguruan Tinggi

(5)

Hibah Kompetisi dari DIKTI, melakukan seleksi internal terhadap proposal PHK yang akan dikirim ke Jakarta, dan melakukan evaluasi serta monitoring terhadap implementasi PHK di jurusan-jurusan yang telah mendapatkan PHK dari DIKTI.

B. INFORMASI FAKULTAS KEGURUANDAN ILMU PENDIDIKAN

niversitas Muhammadiyah Malang pada awal berdirinya merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang dikelola oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan akte notaris R Sihojo Wongsowidjaja di Jakarta no. 71 tanggal 19 Juni 1963. Dalam awal perjalanannya mengelola tiga fakultas, (1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), (2) Fakultas Ekonomi (FE), (3) Fakultas Hukum (FH). Ketiga fakultas tersebut berstatus Terdaftar pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi No. 68E/B-Swt/P/1966 tanggal 30 Desember 1966. [alinea bawah gabung ke sini.

U

U

Pada tahun 1968 Universitas Muhammadiyah Malang berdiri sendiri dengan akte notaris R Sudiono no. 2 tanggal 1 Juli 1968 dan jo. akte notaris Kamaruzzaman no. 7 tanggal 6 Juni 1975. Secara bertahap Universitas Muhammadiyah Malang melakukan konsolidasi dan inovasi sehingga keadaan fisik dan fasilitas kampus yang semula terbatas di kampus I (Jl. Bandung no. 1) dalam tempo singkat berkembang dengan dibangunnya kampus II (Jl. Bendungan Sutami 188A) dan akhirnya kampus III (Jl. Raya Tlogomas 246) yang merupakan kampus terpadu.

FKIP saat ini membina lima jurusan, yakni (1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) Pendidikan Matematika, (3) Pendidikan Biologi (4) Pendidikan Bahasa Inggris dan (5) PPKn (Civic Hukum) serta Unit Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (UP3).

Visi, Misi, dan Kompetensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan VISI:

Menjadikan FKIP Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Fakultas yang terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam bidang keguruan dan kependidikan yang berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS), serta keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ) dalam upaya menegakkan wacana keislaman dan keilmuan.

MISI:

1) Berperan aktif di tingkat regional, nasional dan internasional sebagai lembaga pendidikan dan riset yang inovatif bagi penemuan IPTEKS dan pengembangan Ilmu Pendidikan.

2) Berperan sebagai pusat rujukan dan layanan IPTEKS dan pengembangan Ilmu Pendidikan.

3) Menjadi bagian integral di wilayah dan komunitas masyarakat Jawa Timur dalam ikut membangun masyarakat dan wilayahnya, khususnya dalam bidang pendidikan dan IPTEKS.

4) Menjadi sumber rujukan dan layanan masyarakat dalam pengembangan Pendidikan MIPA, Sosial dan Bahasa.

5) Melayani kebutuhan setiap warga negara, melalui program-program Pendidikan yang dirancang untuk mendidik calon-calon sarjana pendidikan yang mempunyai kemampuan akademik profesional di bidangnya dan mampu berkompetisi secara regional, nasional maupun global.

KOMPETENSI:

(6)

2) Menguasai metodologi bidang keahliannya sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam pendidikan sekolah dan masyrakat.

3) Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuwan, pengajar dan pendidik.

4) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sesuai dengan bidang keilmuannya.

5) Mampu melakukan penelitian dasar yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan melaksanakan penelitian terapan yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.

6) Mampu menyebarluaskan dan menerapkan hasil penelitian secara luas dan merata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7) Mampu meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya bidang keguruan dan pendidikan.

C. UPAYA OPTIMALISASI MANAJEMEN INTERNAL

(7)

BAB 2 EVALUASI DIRI

BAB 2 EVALUASI DIRI

2.1 RANGKUMAN

Hasil Root-Cause Analysis terhadap fenomena/gejala dari data yang terkumpul oleh taskforce

menunjukkan adanya beberapa permasalahan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dari isu-isu strategis L-RAISE, akar permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: 1) dari segi Kepemimpinan (Leadership): belum adanya mekanisme kerja dan sistem jaringan informasi di jurusan; 2) dari segi Relevansi (Relevance): latar belakang S2 dosen tidak linear dan lulusan kurang dapat berkompetisi; 3) dari segi Atmosfer Akademik

(Academic Atmosphere): kemampuan dosen dalam bidang metodologi penelitian dan penulisan

karya ilmiah terbatas, demikian juga kemampuan mahasiswa dalam aktivitas ilmiah dan ekspresi seni; 4) dari segi Manajemen dan Organisasi Internal (Internal Management and Organization): kurang maksimalnya sistem penjaminan mutu; 5) dari segi Keberlanjutan (Sustainability): kurang maksimalnya kegiatan promosi jurusan di luar provinsi Jatim dan terbatasnya minat calon mahasiswa; dan 6) dari segi Efisiensi (Efficiency): terbatasnya layanan perpustakaan sehingga tugas akhir mahasiswa menjadi lama.

Hasil analisis SWOT yang didasarkan atas data yang terkumpul adalah sebagai berikut. Pertama,

Kekuatan (Strength): nama UMM di bawah naungan organisasi Muhammadiyah sudah dikenal, Program studi telah terakreditasi dengan nilai “B”, rasio dosen berkualifikasi S-2 dan S-3 tinggi (79,17 %), usia dosen relatif muda (95,83 % di bawah 50 tahun), tersedia ruang kuliah, dan ruang administrasi, laboratorium yang cukup memadai, proses pembelajaran cukup efektif (rata-rata nilai C, D, dan E dalam tiap semester hanya 28,01 % pada semester ganjil dan 19,48 % pada semester genap) (Tabel 12 Lampiran 4), adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan universitas untuk mengembangkan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM, dan lokasi Universitas Muhammadiyah Malang yang cukup strategis, karena berada di Kota Pendidikan.

Kedua, Kelemahan (Weaknesses): belum tertibnya tata organisasi jurusan, rendahnya kemampuan penelitan dosen (0,25 judul penelitian/dosen/tahun), motivasi dosen untuk melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat masih kurang (23 %), rata-rata nilai ujian akhir SLTA/SMK cukup rendah (5,72), rendahnya persentase tingkat persaingan calon mahasiswa (98 %) (Tabel 13 Lampiran 4), masa studi mahasiswa cukup lama (5,01) tahun; Tabel 8 Lampiran 4), perolehan nilai A mahasiswa rendah (12,40%), dan rendahnya nilai TOEFL lulusan yang terindikasi dengan adanya 100 % mahasiswa tingkat akhir nilai TOEFL-nya kurang dari 450 (Tabel 11 Lampiran 4). Di samping itu, mahasiswa lama menyelesaikan tugas akhir mencapai 18,08 bulan (Tabel 9 Lampiran 4). Jumlah dosen yang ijazah S2-nya tidak linear sebanyak 8 orang (57,14 %). (Tabel 36 Lampiran 4).

Ketiga, Peluang (Opportunity): Kebutuhan tenaga guru Pendidikan Bahasa dan Seni meningkat, seiring dengan program pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan dan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai salah satu mataujian dalam Ujian Nasional. Secara khusus, guru bahasa dan satra Indonesia lulusan UMM diperlukan oleh sekolah-sekolah karena mempunyai nilai tambah dalam bidang jurnalistik dan drama. Selain itu, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni mempunyai kedudukan strategis sebagai lembaga yang mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional.

Keempat, Ancaman (Threats): semakin meningkatnya persaingan dengan program serupa /sejenis dari PTN dan PTS lain dan semakin meningkatnya kriteria lulusan dalam menghadapi dunia kerja bidang pendidikan atau yang lain.

(8)

mereka harus dapat bersaing dengan lulusan dari PT lain dan didukung oleh berbagai kompetensi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.

PENYUSUNAN EVALUASI DIRI

Proses penyusunan evaluasi diri dimulai dengan pembentukan task force di tingkat Jurusan yang terdiri terdiri atas 14 orang dosen yang terpilih berdasarkan Surat Tugas Dekan FKIP Universitas Muhamadiyah Malang Nomor: E.2.e/323/FKIP-UMM/III/2006, tanggal 13 Maret 2006. (Surat tugas dan biodata anggota taskforce disajikan pada Lampiran 3.) Anggota task force dibagi dalam 3 tim, yaitu tim pengumpulan dan analisis data, tim penyusun evaluasi diri, serta tim penyusun rencana kegiatan dan anggaran. Ketua tim task forse bertugas menyatukan hasil kerja tiap-tiap tim dan menyunting proposal sehingga tetap menjadi satu kesatuan mulai dari visi sampai dengan program yang diusulkan. Selanjutnya ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni mengadakan rapat yang dihadiri semua dosen dan staf untuk sosialisasi PHK A2. Sejak adanya surat tugas Dekan FKIP UMM seluruh personalia tim mengadakan rapat rutin setiap Selasa dan Kamis mulai pukul 13.00 – 17.30, serta Sabtu mulai pukul 13.00 – 15.30 untuk evaluasi terhadap hasil kerja tiap tim. Dalam kondisi tertentu tim task force akan melanjutkan diskusi pada Minggu mulai pukul 09.00 – 15.00.

Identifikasi dan pengumpulan data merupakan pekerjaan pertama yang dilakukan oleh anggota

task force. Data yang dipergunakan untuk menyusun evaluasi diri diperoleh dari Ketua Jurusan, Pimpinan Fakultas, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kabag Herregistrasi dan Sistem Informasi Akademik, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru, Para Kepala Laboratorium yang terkait, UPT Komputer, Kepala Perpustakaan Pusat, dan Kepala Biro Administrasi Keuangan. Data tentang kompetensi lulusan yang diharapkan, didapat dari pelacakan pada institusi pengguna dan para alumni. Di samping itu, data juga didapatkan dari media massa dan dinas terkait, terutama berkaitan dengan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi, identifikasi dan analisis data. Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan Root-Cause Analysis terhadap fenomena, identifikasi persoalan yang dihadapi oleh jurusan, merumuskan alternatif pemecahannya, dan menentukan rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2.2 EVALUASIATASKELEMBAGAANDANORGANISASIYANGADAPADASAATINI a. Riwayat Jurusan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni berdiri pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 070/O/1985, tanggal 18 Pebruari 1985. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni memiliki satu program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada tahun 2002 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang telah terakreditasi dengan nilai “B” berdasarkan surat Keptusan BAN Dikti Nomor: 004/BAN-PT/Ak-V/S1/IV/2002, tanggal 5 April 2002. Secara Struktural Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berada di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bersama-sama dengan Jurusan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Biologi, Jurusan Civics Hukum, dan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. (Surat-surat keputusan pendirian dan status akreditasi terakhir jurusan disajikan pada Lampiran 1.)

(9)

dikarenakan banyaknya keterbatasan yang dimiliki, seperti terbatasnya dana, terbatasnya fasilitas, terbatasnya sumber daya manusia yang ada, dan rendahnya mutu calon mahasiswa.

Pada tahun 2004/2005 dan 2005/2006 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pengguna lulusan wilayah Jawa Timur dalam bentuk Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pemagangan. Institusi yang dimaksud mencakup SMP dan SMA, Dinas Pendidikan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Lembaga Kepenyiaran RRI Regional II Malang, dan lembaga pers surat kabar Malang Post.

b. Lingkungan Eksternal

Arah dan kebijakan pengembangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang sangat dipengaruhi situasi dan kondisi lingkungan eksternal. Beberapa lingkungan eksternal paling penting dapat digambarkan sebagai berikut.

1). Globalisasi berpengaruh terhadap Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini mengkondisikan terjadinya kompetisi global yang menuntut perbaikan mutu dan perlunya memandang aspek eksternal sebagai bagian dari upaya-upaya perbaikan.

2). Perubahan sosio-kultural memberikan tantangan terhadap fungsi normatif dan imperatif pendidikan sehingga yang terakhir mengalami pergeseran dan perubahan.

3). Pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang terintegrasi dengan lingkungan sosio-kulturalnya akan menumbuhkan individu sebagai pribadi dan anggota masyarakat mandiri yang berbudaya .

4). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menuntut adanya standarisasi penyelenggaraan pendidikan tenaga kependidikan.

Untuk meningkatkan daya saing lulusan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, diperlukan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

2.3 EVALUASI PROGRAM AKADEMIK a. Pendidikan

Lulusan

Dalam jangka waktu 5 tahun terakhir sejak 2000 hingga 2005 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni telah menghasilkan 121 orang sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) lulusannya cukup tinggi, yaitu mencapai rata-rata 3,20 (Tabel 6 Lampiran 4). Akan tetapi pada umumnya rata-rata mahasiswa, baru dapat menyelesaikan studi selama 5.01 tahun (Tabel 8 Lampiran 4). Dilihat dari masa studi dan gaji pertama yang diterima alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, tampak kondisi lulusan yang kurang kompetitif yang ditunjukan oleh indikasi berikut.

1) Input rendah, sebagaimana ditunjukkan oleh rata-rata nilai UN (5,72), rata-rata hasil tes seleksi (36,70 untuk skala 0—100), jumlah peminat (rata-rata 55,40 pendaftar per tahun), dan persentase keketatan persaingan yang rendah (98 persen) (Tabel 13 Lampiran 4).

(10)

3) Masa studi mahasiswa lama (5,01 tahun), yang disebabkan oleh penulisan skripsi cukup lama rata-rata 18,08 bulan (Tabel 9 Lampiran 4), akibat keterbatasan pemahaman terhadap literatur asing, sulitnya memperoleh bahan-bahan pustaka yang relevan, dan transaksi bahan pustaka yang dilakukan rendah (Tabel 33 lampiran 4)

4) Rendahnya rata-rata gaji pertama lulusan (Rp 225.000,00), yang menunjukkan bahwa kompetensi dan tingkat kompetitif lulusan rendah.

Proses Pembelajaran

Bila ditinjau dari frekuensi tatap muka di kelas, rata-rata kehadiran dosen sudah memenuhi, 88,52 % (Tabel 12 Lampiran 4). Akan tetapi, terdapat beberapa kelemahan dalam proses belajar mengajar yang perlu ditingkatkan terkait dengan masa studi dan masa penyelesaian skripsi yang lama, model pembelajaran yang kurang mengembangkan life skill, masih rendahnya pemanfaatan media dan sumber belajar serta lemahnya inovasi strategi pembelajaran. Sistem evaluasi dosen terhadap mahasiswa belum baku dan transparan. Dosen yang memberikan feed back kepada mahasiswa baru sekitar 20 % dari keseluruhan jumlah dosen. Evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa belum terjadwal. Ketersediaan materi pembelajaran berupa buku ajar dinilai kurang, saat ini terdapat 18 (30,51 %) (Tabel 12 Lampiran 4).

Usaha-usaha yang telah dilakukan adalah meningkatkan efektivitas proses pembelajaran melalui penulisan buku ajar. Universitas juga telah memberikan insentif kepada dosen yang menulis buku ajar/diktat secara periodik. Selain itu, perlu dilakukan penerapan sistem penjaminan mutu belajar mengajar dan variasi cara pemberian materi pembelajaran dengan perangkat multi media dan alat peraga untuk mempermudah pemahaman materi perkuliahan. Untuk itu, peningkatan kompetensi mahasiswa perlu dilakukan melalui aktivitas pengayaan pembelajaran dan keterlibatan mahasiwa dalam bidang ilmiah dan praktik (PPL, PKL, baik di sekolah maupun instansi terkait).

Mahasiswa

Pada tahun akademik 2004/2005 jumlah mahasiswa aktif (student body) adalah 267 orang. Selama lima tahun terakhir dari tahun akademik 2000/2001 sampai dengan tahun akademik 2004/2005 total calon mahasiswa yang mendafar pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni adalah 277 orang dan jumlah yang diterima sebanyak 269 orang, sedangkan yang herregistrasi sebanyak 230 orang (Tabel 13 Lampiran 4). Sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 terjadi kecenderungan peningkatan yang stabil.

Tingkat keketatan persaingan pada lima tahun terakhir relatif rendah, yaitu hanya sekitar 98% (Tabel 13 Lampiran 4). Rata-rata nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) SLTA/SMK calon mahasiswa yang diterima adalah 5,72 dan nilai seleksi rata-rata mahasiswa diterima terjadi kecenderungan penurunan sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2005. Pada tahun 2000 rata-rata nilai seleksi masuk adalah 43,96, sedangkan tahun 2005 33,96 untuk skala penilaian 0 - 100. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan dari kualitas akademik calon mahasiswa baru Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM.

Bila ditinjau dari sebaran mahasiswa, sebagian besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni berasal dari Jawa Timur, yaitu 83 %, sedangkan sisanya (17%) tersebar dari berbagai daerah, antara lain dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Irian Jaya, Sulawesi Selatan, dan dari provinsi lain (Tabel 14, Lampiran 5). Hal ini menunjukkan bahwa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni belum begitu dikenal oleh para calon mahasiswa dari daerah-daerah lain di luar provinsi Jawa Timur. Untuk itu, maka perlu mengenalkan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni ke daerah-daerah di luar Jawa Timur melalui aktivitas promosi yang efektif.

(11)

beasiswa yang diterima oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Sampai dengan tahun 2005 ini terdapat 51 orang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa yang antara lain dari Yayasan Supersemar, PPA, PT Jarum, BKM, Kompensasi BBM, dan dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Kurikulum

Kurikulum yang diberlakukan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang telah mengacu pada SK Mendiknas Nomor: 232/U/2000. Kurikulum yang diterapkan pada saat ini adalah kurikulum hasil lokakarya kurikulum yang diselenggarakan pada bulan Mei 2004. Penyusunan kurikulum tersebut selain memperhatikan SK Mendiknas juga menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan Program Studi dan Universitas, serta berusaha untuk menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholder.

Total SKS yang ditetapkan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM adalah 152 SKS. Mengacu pada SK Mendiknas tersebut, mata kuliah yang ada telah dikelompokkan menjadi lima kelompok: (a) mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) sebesar 6 SKS (3,95.%), (b) mata kuliah keilmuan & ketrampilan (MKK) sebesar 47 SKS ( 30,92.%), (c) mata kuliah perilaku berkarya (MPB) sebesar 12 SKS ( 7,89.%), (d) mata kuliah keahlian berkarya (MKB) sebesar 64 SKS ( 42,11 %), dan (e) mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) sebesar 8 SKS (5,26 %) dan MKB khusus 15 (9,87). Memperhatikan kondisi sekarang dan era masa depan dalam hidup berbangsa dan bernegara terkait dengan tantangan eksternal dan keinginan stakeholders, kurikulum yang ada cukup memadai namun implementasinya perlu ditingkatkan.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni berusaha membekali mahasiswanya dengan ilmu pengetahuan yang mampu menjawab tantangan dunia kerja yang dibutuhkan oleh stakeholders

dan menjadikannya sebagai peluang keunggulan. Untuk itu, matakuliah yang berkaitan diberi prioritas pertama dalam kurikulum. Terlebih lagi dengan adanya SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi yang mengarahkan agar hasil didik mempunyai kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain. Penyempurnaan kurikulum ini ditujukan agar lulusan yang dihasilkan lebih berdaya saing, sehingga masa tunggu rata-rata < 6 bulan, gaji pertama lulusan > Rp. 750.000,- relevansi pekerjaan lulusan menjadi > 75 %, dan peluang menjadi pekerja mandiri >15 %.

Program Layanan Internal

Interaksi antara dosen dan mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni cukup baik, terutama dalam hubungan formal dalam proses belajar mengajar. Hasil kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan proses pembelajaran adalah cukup tinggi: 54,88 % merasa sangat terpuaskan, 43,90 % merasa cukup terpuaskan serta 1,22 % kurang terpuaskan.

(12)

Pengaturan jadwal praktikum mahasiswa diatur oleh masing-masing kepala laboratorium dengan memperhatikan jadwal yang dikeluarkan oleh Jurusan. Labotaorium drama digunakan untuk aktivitas praktikum perkuliahan: (1) Gerak dan Oratori; (2) Membaca Ekspresif; (3) Kajian Drama; (4) Penyutradaraan. Dari segi luas ruangan laboratorium drama kurang memenuhi standar, demikian pula pada segi sarana dan prasarana, terutama perangkat lunak yang tersedia. Laboratorium audio visual digunakan untuk aktivitas praktikum perkuliahan kepenyiaran. Karena laboratorium audio visual ini milik jurusan lain (komunikasi), maka intensitas penggunaannya menjadi terbatas.

Laboratorium bahasa digunakan untuk praktikum pembelajaran Menyimak dan Berbicara. Dari segi fisik, ruangan sudah memadai; akan tetapi kelengkapan fasilitas laboratorium, terutama perangkat lunaknya masih kurang, terlebih lagi perangkat lunak ini tidak diproduksi secara umum. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan dengan produksi mandiri.

Laboratorium praktik pembelajaran (micro teaching) digunakan untuk praktik pembelajaran. Secara fisik, laboratorium ini dalam kondisi baik; akan tetapi, perangkat lunak yang tersedia kurang memadai, terlebih lagi perangkat lunak ini tidak diproduksi secara umum. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengembangan dengan memproduksi secara mandiri.

Kegiatan konsultasi Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan pada awal semester. Dalam dua tahun terakhir ini pemrograman mata kuliah oleh mahasiswa dilakukan secara langsung dengan melalui komputer yang telah disediakan di Laboratorium Komputer (KRS online), sehingga Kartu Studi Mahasiswa (KSM) dapat langsung diterimakan kepada mahasiswa pada saat itu juga.

Penilaian hasil studi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni dilakukan dengan mengacu pada ketentuan dalam Panduan Akademik Universitas Muhammadiyah Malang. Walaupun Kartu Hasil Studi (KHS) dapat diterimakan pada waktunya, tetapi dalam pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik, terutama terkait dengan transparansi pemberian nilai oleh dosen.Misalnya, seharusnya lembar jawaban ujian tengah semester maupun akhir semester wajib dikembalikan kepada mahasiswa, akan tetapi ternyata masih banyak dosen yang tidak mengembalikan lembar ujian ke mahasiswa. Tercatat hanya 20 % dosen yang mengembalikan berkas tugas dan berkas ujian kepada mahasiswa.

Proses belajar mengajar yang baik tidak hanya diukur dari kuantitas pertemuan dosen dan mahasiswa saja, tetapi juga harus diukur dari kualitas prosesnya, seperti tingkat kesesuaian matakuliah dengan kurikulum atau silabinya, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu, sistem penjaminan mutu dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Penelitian

Pada lima tahun terakhir penelitian yang dilakukan oleh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM berjumlah 28 judul penelitian dengan rata-rata penelitian 5,6 judul penelitian pertahun atau 0,4 penelitan/dosen/tahun. Sebagian besar penelitian tersebut menggunakan sumber dana dari DPP UMM yang besarnya sekitar Rp 2.000.000,- hingga Rp 3.000.000,- per judul per semester. Penelitian dosen yang menggunakan sumber dana dari luar UMM, baik dari DIKTI atau institusi lain masih relatif sedikit jumlahnya, yaitu 25 % (penelitian/dosen/tahun). Demikian halnya jumlah penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya, masih belum ada.

(13)

rendah, masih terbatasnya akses terhadap jurnal ilmiah yang berkualitas, dan kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri.

c. Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen masih rendah. Antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2005 terdapat 16 kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau sebesar 0,23 pengabdian/dosen/tahun. Sumber dana untuk kegiatan pengabdian yang berasal dari DPP UMM.

Rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat disebabkan oleh pengetahuan dasar keilmuan dosen masih rendah, masih terbatasnya dana pengabdian masyarakat, kurangnya motivasi untuk mengembangkan diri di masyarakat, serta paradigma dosen dengan tugas utama masih sebatas di bidang pengajaran. Kegiatan pengabdian ini perlu ditingkatkan karena kegiatan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dapat dijadikan sarana penerapan teknologi bidang Pendidikan Bahasa dan Seni di masyarakat, sebagai credit point untuk kenaikan pangkat dosen, dan sebagai sarana promosi jurusan kepada masyarakat sehingga akan menjamin keberlangsungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM.

d. Program Penjaminan Kualitas

Penjaminan kualitas merupakan hal yang sangat esensial untuk kelangsungan hidup suatu universitas pada umumnya dan jurusan pada khususnya. Saat ini di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM belum ada program penjaminan kualitas yang baku. Proses penjampinan mutu baru dilakukan pada tingkat Universitas, yaitu dengan dibentuknya Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA), yang bertugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pendidikan secara berkelanjutan. BKMA menyusun bentuk program penjaminan mutu akademik di UMM yang ditindaklanjuti dengan penyusunan program penjaminan mutu di jurusan masing-masing. Program yang disusun mengacu pada Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) yang diterbitkan oleh DIKTI.

Walaupun masih relatif baru, BKMA telah melakukan banyak terobosan dalam rangka untuk meningkatkan mutu lulusan, antara lain evaluasi kehadiran mengajar dosen dengan menggunakan CCTV (Camera Control Television ) yang sudah terpasang di GKB I (71 ruang kelas) dan GKB II (35 ruang kelas) sehingga jumlah keseluruhan mencapai 106 ruang klas yang ada di Kampus III. Melalui alat tersebut kehadiran dosen dan proses PBM dapat dimonitor oleh Kepala BKMA, Pimpinan Fakultas dan Pimpinan Jurusan dari ruang Kepala BKMA.

Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM kegiatan program penjaminan mutu sudah dilakukan tetapi belum optimal. Salah satu alasan adalah belum dibentuknya tim BKMA di tingkat jurusan. Program penjaminan mutu yang telah dilakukan baru sebatas pemantauan kehadiran dosen dan mahasiswa melalui daftar hadir, dan evaluasi oleh mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan layanan akademik dalam bentuk dialog akademik mahasiswa dan dosen yang diselenggarakan secara rutin tiap akhir semester.

Evaluasi terhadap kinerja (performance) dosen secara umum dilakukan dengan menggunakan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai (DP3), sedangkan secara khusus dilakukan dengan menggunakan angket evaluasi akademik yang diisi oleh para mahasiswa dan evaluasi oleh BKMA.

(14)

Pengelolaan dana dilakukan secara terpusat oleh Pembantu Rektor II yang dibantu oleh Kepala Biro Keuangan. Dana yang dikelola oleh masing-masing fakultas, jurusan, lembaga atau unit yang lainnya adalah dana operasional dalam jumlah tertentu yang diberikan per semester. Untuk pengadaan bahan, alat atau media pembelajaran yang lainnya seperti komputer, OHP, LCD dan sebagainya, Ketua Jurusan atau Fakultas harus mengajukan permohonan ke Pembantu Rektor II. Adapun alokasi pengeluaran dana operasional fakultas/jurusan tersebut meliputi:

1) Pengembangan staf pengajar (pelatihan, seminar, kuliah tamu, pendampingan mahasiswa, dan pengabdian)

2) Publikasi (penerbitan jurnal ilmiah Alternatif, dan leaflet fakultas untuk publikasi ke calon mahasiswa baru).

3) Kerjasama (perjalanan dinas, pengadaan proposal kerjasama, pembinaan hubungan dengan instansi terkait).

4) Operasional (foto copy, kertas, refill tinta printer, cartridge, perawatan komputer, perawatan kendaraan, lembur, kepanitiaan)

5) Rapat (konsumsi, bantuan transportasi).

Ada beberapa kegiatan personel dosen yang didanai langsung oleh Universitas melalui lembaga atau unit di luar Fakultas, seperti:

1) Penelitian dana DPP melalui Lembaga Penelitian (Lemlit)

2) Pengabdian pada masyarakat melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM)

3) Penulisan buku ajar dan diktat melalui Biro Administrasi Akademik (BAA)

Pengembangan laboratorium didanai langsung oleh Universitas dengan jumlah terbatas. Sedangkan kegiatan penelitian skripsi mahasiswa secara penuh oleh mahasiswa sendiri. Penelitian dosen yang didanai oleh Universitas adalah (1) Penelitian Berbagai Ilmu (PBI) dengan jumlah dana sebesar Rp 2.000.000,- per judul per semester, (2) Penelitian Produk Unggulan (P2U) dengan jumlah dana sebesar Rp 3.000.000,- per judul per semester, dan Penelitian Institusional (PI) dengan jumlah dana sebesar Rp 2.500.000,- per judul.

b. Manajemen Sumberdaya Manusia

Pengembangan sumberdaya manusia di Universitas Muhammadiyah Malang telah dilakukan berdasarkan prinsip meritokrasi. Di tingkat universitas pengembangan sumberdaya manusia ditangani oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) yang menjalankan tugas langsung di bawah tanggung jawab Rektor.

Manajemen Sumber Daya manusia yang dikembangkan saat ini sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pemilihan dosen berprestasi di tingkat Universitas. Selain itu, mekanisme yang mengatur pemberian penghargaan dan insentif bagi dosen yang berprestasi diberikan juga dalam bentuk peluang-peluang yang bersifat akademis seperti menulis buku ajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Di Universitas Muhammadiyah Malang penetapan jabatan struktural dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara dipilih (elected) dan dengan cara ditunjuk (pointed). Beberapa jenis jabatan yang dipilih antara lain adalah (1) Ketua dan sekretaris jurusan yang dipilih langsung oleh semua dosen di jurusan tersebut, (2) Pimpinan fakultas yang dipilih oleh senat fakultas, dan (3) Rektor beserta pembantu rektor yang dipilih oleh senat universitas. Sedangkan jenis jabatan ditunjuk oleh Rektorat antara lain Kepala Laboratorium, Kepala Pusat Studi, Kepala Lembaga, Kepala Badan, Kepala UPT, Kepala Perpustakaan, dan Kepala Biro dengan memperhatikan masukan dari pimpinan fakultas dan program studi.

(15)

dosen, selalu akan melibatkan beberapa pihak, yaitu Pimpinan Jurusan, Pimpinan Fakultas dan Jurusan, BPSDM dan Pimpinan Universiras.

1. Profil Staf Akademik

Pada semester yang sedang berjalan ini, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dan Seni memiliki 24 orang dosen yang terdiri atas 14 orang dosen tetap dan 10 orang dosen tidak tetap (paruh waktu). Dari 24 Dosen tersebut sebanyak 16 orang (66,67%) telah bergelar Master (S2), 2 orang ( 8,33%) telah bergelar Doktor, 2 orang sedang menyelesaikan studi S3, 4 orang ( 16,67 %) masih berpendidikan S1 (Sarjana). Dilihat dari usia diketahui bahwa sebagian besar ( 79,17%) dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni berusia 41 – 50 tahun, sedangkan yang berusia 41 – 50 tahun sebanyak 1 orang (4,16 %) (Tabel 19 Lampiran 5). Hal ini menunjukkan bahwa mereka masih potensial. Persoalan utama yang dihadapi adalah masih terdapatnya 8 orang (33,33 %) dosen tetap yang berlatar belakang pendidikan S2 kurang relevan (Magister Ilmu Sosiologi Pedesaan). Hal ini akan berpengaruh terhadap relevansi kompetensi lulusan.

2. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang aktif sampai dengan tahun akademik 2004/2005 berjumlah 226 orang. Dengan jumlah dosen yang ada (tetap dan paruh waktu) sebanyak 24 orang, maka rasio antara jumlah dosen dengan mahasiswa adalah 1:9. Rasio tersebut masih cukup mendekati ideal, sehingga sangat memungkinkan untuk memberikan pelayanan dan pendampingan yang baik kepada para mahasiswa.

3. Beban Kerja Staf Akademik

Beban mengajar dosen tetap dibatasi maksimum 8 SKS. Di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni beban mengajar rata-rata dosen tetap pada semester yang sedang berjalan ini adalah 6 SKS. Bagi mereka yang sedang menduduki jabatan struktural, beban SKS mengajarnya akan dikurangi sesuai jabatannya. Untuk menjaga efektivitas proses pembelajaran, dosen tetap jurusan hanya dibolehkan mengajar maksimum 3 Mata Kuliah. Tugas lain yang diemban dosen tetap adalah sebagai penasehat akademik. Seorang dosen rata-rata membimbing skripsi 4 orang mahasiswa per semester. Untuk menjadi pembimbing pertama, seorang dosen harus sudah memiliki jabatan akademik minimal Lektor. Selain itu, dosen tetap juga bertugas di bidang administratif kepanitiaan, baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas.

c. Manajemen Fasilitas Fisik

1. Manajemen Prasarana (Gedung/Bangunan)

Proses belajar mengajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni dilaksanakan di Kampus III Jalan Raya Tlogomas Nomor 246 Malang. Dalam rangka meningkatkan efisiensi, Universitas Muhammadiyah Malang mengembangkan penggunaan fasilitas secara bersama-sama (resource sharing) dalam bentuk Gedung Kuliah Bersama (GKB). Tiap jurusan diberi beberapa lokal ruang secara khusus dalam satu semester. Pada semester yang sedang berjalan ini kegiatan perkuliahan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan dilaksanakan di GKB I di Lantai IV, V dan Lantai VI, total sebanyak 35 lokal yang tiap lokal memiliki luas 50 m2 dan dengan kapasitas kelas 50 mahasiswa.

2. Manajemen Laboratorium

(16)

Secara fisik beberapa laboratorium yang dimanfaatkan oleh mahasiswa telah memenuhi standar minimal kualitas; yang perlu ditingkatkan adalah perangkat lunak yang relevan.

3. Manajemen Perpustakaan

Guna menunjang kegiatan akademik para mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni tersedia layanan perpustakaan terdiri dari Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Jurusan. Pengelolaan perpustakaan jurusan masih bersifat manual, sedangkan Perpustakaan Pusat UMM telah dikelola dengan sistem digital library (digilib), yang terkoneksi dengan beberapa perpustakaan, baik perpustakaan di dalam negeri maupun luar negeri.

Perpustakaan Pusat memiliki koleksi yang terdiri atas 67.246 eksemplar buku, koleksi majalah dan jurnal sebanyak 234 judul, koran 12 judul, CD installer 228 keping, CD e-book 79 keping, dan kaset 63 keping. Selain perpustakaan pusat, ada juga perpustakaan Program Pasca Sarjana di Kampus I dan perpustakaan untuk Fakultas Kedokteran dan Akademik Perawatan di Kampus II. Jumlah buku yang terkait dengan bidang Pendidikan Bahasa dan Seni di Perpustakaan Pusat UMM dan jurusan sebanyak 759 buku (Tabel 31 lampiran 4).

Kondisi perpustakaan yang ada cukup representatif baik dari segi koleksi bukunya maupun dari segi bangunan dan fasilitas ruangan. Namun demikian, kondisi ini belum dapat mendorong para mahasiswa untuk aktif ke Perpustakaan seperti tampak pada rendahnya transaksi yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Seni UMM. Rata-rata transaksi peminjaman buku hanya 108 kali per bulan atau sekitar 1,52 kali transaksi per mahasiswa per bulan (Tabel 33 Lampiran 4).

d. Manajemen Data dan Informasi

Proses administrasi pelayanan akademik mahasiswa seperti Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS) sudah dilakukan dengan menggunakan sistim komputerisasi, tetapi jumlahnya masih terbatas. Pengisian KRS dilakukan langsung oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen wali di Laboratorium Komputer, sehingga KRS dapat langsung diterimakan saat itu juga. Keterbatasan jumlah komputer menyebabkan pengisian KRS oleh mahasiswa dilakukan secara bergiliran sesuai dengan jadwal yang diatur oleh Biro Administrasi Akademik (BAA). Nilai ujian yang diisikan oleh dosen juga telah menggunakan form scanner, sehingga proses penerbitan Kartu Hasil Studi dapat dilakukan tepat waktu. Akan tetapi, mahasiswa belum bisa mendapatkan data dan informasi akademik secara mandiri. Belum ada komputer yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa untuk mengetahui kegiatan akademiknya. Guna memperbaiki manajemen data dan pelayanan informasi kepada mahasiswa, sistem informasi manajemen berbasis komputer yang on-line dengan sistem manajemen administrasi akademik (MAA) melalui jaringan intranet perlu ditingkatkan.

2.5 Rencana Pengembangan Ke Depan

Sebagai salah satu elemen penyelenggara pendidikan tinggi, strategi program pengembangan jurusan di masa datang bertitik tolak pada HELTS (Higher Education Long Term Strategy) dengan tekanan pada aspek profesionalisme. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang dikelola berdasarkan azas otonomi, akuntabilitas, akreditasi jurusan/program studi, dan evaluasi diri. Pengembangan jurusan dilakukan secara terus-menerus untuk mejawab tantangan global terhadap kuantitas dan kualitas lulusan (sarjana) serta memenuhi tuntutan kebutuhan stakeholders.

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM menetapkan visi, misi, dan tujuan jurusan melalui Lokakarya Kurikulum pada April tahun 2001 yang diperbaharui pada Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi (Mei 2004) yang merumuskan program jangka panjang jurusan. Secara garis besar rencana jangka panjang tersebut adalah sebagai berikut.

(17)

a. Penyempurnaan kurikulum dan penyelenggaraan PBM dengan strategi berdasarkan permasalahan (problem-based learning).

b. Pengembangan muatan kurikulum secara periodik.

c. Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi rencana mutu secara periodik.

d. Peningkatan kompetensi pembelajaran, akademik, dan profesi.

e. Pengembangan buku ajar dan modul sebagai bahan ajar.

f. Pengembangan dan optimasi Pusat Sumber Belajar dalam proses pembelajaran.

2). Bidang Penelitian

a. Meningkatkan penelitian bidang pembelajaran.

b. Meningkatkan penelitian tindakan kelas melalui pendanaan internal maupun DIKTI

c. Meningkatkan penelitian dalam bidang Bahasa dan Seni

d. Memperbaiki dan mengembangkan aktivitas dan kinerja peneliti.

3). Bidang pengabdian pada masyarakat

a. Pengembangan kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan dan pelatihan ketrampilan mengajar.

b. Peningkatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengadakan pertemuan ilmiah minimal 1 kali dalam setahun.

c. Memberikan layanan konsultasi dan pelatihan pembelajaran kepada pihak-pihak yang memerlukan.

4). Bidang Sumberdaya Manusia

a. Memberikan penghargaan kepada dosen yang memiliki prestasi akademik.

b. Peningkatan frekuensi dosen dalam mengikuti workshop, penataran, kursus singkat, dan seminar khususnya sebagai pemateri.

c. Meningkatkan kemampuan SDM, baik melalui jalur non-degree maupun jalur degree

(studi lanjut ke jenjang lebih tinggi), 1 orang per tahun.

d. Peningkatan kemampuan tenaga administrasi, teknisi dan laboran.

e. Mengembangkan sistem penjaminan mutu di tingkat jurusan sesuai dengan Pedoman Penjaminan mutu DIKTI.

5). Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana

a. Perawatan dan pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana pembelajaran (ruang diskusi/seminar, ruang sidang, ruang dosen, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang adsministrasi dan ruang arsip)

b. Pengembangan media dan alat peraga pembelajaran.

6). Bidang Kerjasama

a. Pengembangan kerjasama dengan lembaga pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, dinas pendidikan, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah wilayah Jawa Timur dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penerbitan jurnal, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Peningkatan Kerjasama dengan Stasiun Radio, Televisi, lembaga pers, dan sanggar kesenian dalam pelaksanaan penelitian, pelatihan, dan pemagangan.

c. Kerjasama dengan jaringan alumni dan organisasi alumni sebagai media informasi pasar tenaga kerja dan pengguna jasa lulusan.

7). Bidang Kelembagaan dan Organisasi

a. Melakukan penguatan sistem informasi administrasi akademik.

b. Melakukan audit internal terhadap kinerja organisasi.

c. Menyusun buku panduan kerja dan sistem kerja.

(18)

BAB 3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN

BAB 3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN

A. LATAR BELAKANG

sulan program pengembangan ini disusun berdasarkan hasil evaluasi diri secara menyeluruh terhadap Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UMM, sebagaimana telah diuraikan pada Bab 2. Dari analisis terhadap fenomena, diketahui bahwa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UMM memiliki beberapa kelemahan yang harus diperbaiki dalam rangka peningkatan kualitas kinerja, khususnya efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran, peningkatan layanan terhadap mahasiswa. Berdasarkan pengelompokkan isu-isu strategis L-RAISE, kelemahan tersebut sebagai berikut.

U

U

1). Berkenaan dengan Kepemimpinan (Leadership), akar permasalahan yang ditemukan adalah belum tersusunnya mekanisme kerja secara baik karena belum adanya manajemen organisasi yang efektif di tingkat jurusan sehingga pemimpin jurusan dan dosen pembimbing mengalami kesulitan memonitor kemajuan penulisan skripsi mahasiswa.

2). Berkenaan dengan Relevansi (Relevance), akar permasalahan yang ditemukan adalah: latar belakang pendidikan dosen tidak linear sehingga kompetensi lulusan rendah dan mengakibatkan rendahnya daya kompetisi lulusan.

3). Berkenaan dengan Suasana Akademik (Academic Atmosphere), akar permasalahan yang ditemukan adalah: 1) kemampuan metodologi penelitian dosen dan mahasiswa terbatas; 2) kemampuan dosen dalam penulisan karya ilmiah terbatas; 3) kemampuan mahasiswa dalam bidang keilmuan dan ketrampilan berekspresi terbatas karena kurang kondusifnya atmosfeer akademik di jurusan.

4). Berkenaan dengan Manajemen dan Organisasi Internal (Internal Management and Organization), akar permasalahan yang ditemukan adalah belum adanya sistem penjaminan mutu yang sesuai dengan Pedoman Penjaminan Mutu oleh DIKTI, sehingga berakibat kurang efektifnya proses belajar mengajar.

5). Berkenaan dengan Keberlanjutan (Sustainability), akar permasalahan yang ditemukan adalah: kurang maksimalnya kegiatan promosi di luar propinsi Jatim dan terbatasnya minat calon mahasiswa.

6). Berkenaan dengan Efisiensi (Efficiency), akar permasalahan yang ditemukan adalah terbatasnya layanan perpustakaan dan sistem pembimbingan sehingga masa penyelesaian tugas akhir mahasiswa lama

(19)

peningkatan kualitas organisasi dan program peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut. Sebagaimana Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 – 2010 yang telah dicanangkan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI), program yang diusulkan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UMM pada dasarnya adalah untuk meningkatkan daya saing lulusannya melalui penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Secara khusus usulan program ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, meningkatkan kualitas input, meningkatkan suasana akademik, dan meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya, serta mengupayakan keberlanjutan.

Selain berpedoman pada HELTS 2003 - 2010 yang telah dicanangkan DIKTI, aktivitas program pengembangan yang diusulkan adalah dalam rangka pencapaian Visi, Misi dan tujuan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM yang telah ditetapkan. Dengan adanya program-program pengembangan untuk peningkatan kualitas , maka Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni diharapkan dapat meningkatkan daya kompetitif dengan perguruan tinggi lain. Dengan demikian diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap lulusan jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni UMM dapat meningkat. Rincian program yang diusulkan diuraikan pada sub bab 3.1 sampai dengan sub bab 3.6 berikut ini. Program-program tersebut dikelompokkan sebagai berikut.

1). Program Peningkatan Kinerja Kepemimpinan (Leadership, L) dilaksanakan dengan aktivitas: Peningkatan Kualitas Layanan Akademik melalui Pengembangan Mekanisme Kerja dan Sistem Jaringan Informasi Jurusan

2). Program Peningkatan Relevansi (Relevance, R) dilakukan dengan aktivitas: Peningkatkan kualitas dosen melalui pendidikan jalur non gelar

3). Program Peningkatan Suasana Akademik (Academic Atmosphere, A) dilakukan dengan aktivitas: 1) Peningkatan penguasaan metodologi penelitian dan penulisan karya ilmiah dosen dan mahasiswa melalui lokakarya dan grand research

4). Program Peningkatan Manajemen dan organisasi internal (Internal management and

organization, I) dilakukan dengan aktivitas : Pengembangan sistem penjaminan mutu

proses belajar mengajar (I.1)

5). Program Peningkatan Keberlanjutan (Sustainability, S) melalui aktivitas:

1) Membangun citra positif jurusan melalui peningkatan promosi; 2) menjalin kerjasama dengan instansi terkait ; 3) membangun komunikasi yang efektif melalui pembentukan ikatan alumni jurusan..

6). Program Peningkatan Efesiensi (Efficiency, E) melalui aktivitas: 1) percepatan masa studi mahasiswa melalui peningkatan mutu layanan perpustakaan ; 2) percepatan masa studi mahasiswa melalui pengembangan sistem pembimbingan skripsi berbasis teknologi Informasi(E.1)

Aktivitas kegiatan yang diusulkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi internal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UMM berdasarkan isu-isu strategis L-RAISE, akar permasalahan dan alternatif penyelesaian adalah sebagai berikut.

3.1 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

(20)

Latar Belakang

Hasil evaluasi diketahui bahwa masa studi mahasiswa lama (5,01 tahun) meskipun IPK tinggi (3,16). Masa penyelesaian skripsi mahasiswa juga lama (18,08 bulan). Berdasarkan hasil analisis akar masalah, hal ini terjadi karena belum adanya manajemen organisasi yang efektif di tingkat jurusan sehingga pimpinan jurusan dan dosen pembimbing mengalami kesulitan dalam memonitor kemaajuan penulisan skripsi mahasiswa

Rasional

Manajemen organisasi jurusan yang efektif dan efisien diperlukan agar manajemen sebagai pekerjaan rutin jurusan dapat berlangsung dengan baik. Hal ini secara langsung dapat menciptakan budaya kerja yang produktif, sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat segera diketahui dan diselesaikan dengan baik.

Tujuan

Peningkatan kualitas layanan administrasi akademik jurusan diharapkan dapat memudahkan identifikasi aktivitas akademik mahasiswa beserta masalah yang dihadapi sehingga dapat memperlancar proses studi mahasiswa.

Mekanisme dan Rancangan

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga tahun dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi di

tingkat jurusan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan layanan administrasi akademik mahasiswa dan dosen serta memudahkan monitoring aktivitas mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir.

2. Pengembangan panduan sistem administrasi akademik di jurusan dimaksudkan untuk memberikan petunjuk pengoperasionalan baik oleh dosen maupun mahasiswa.

3. Workshop pengoperasinalan sistem administrasi akademik di jurusan dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pimpinan dan dosen jurusan dalam melaksanakan layanan administrasi akademik mahasiswa .Dengan demikian diharapkan dapat memperlancar proses penyelesaian studi mahasiswa.

4. Pembuatan data base administrasi akademik di tingkat jurusan dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengadministrasian akademik di tingkat jurusan.

Tahun Pertama

Pada tahun pertama dilaksanakan pengembangan sistem jaringan administrasi akademik di tingkat jurusan, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pengembangan software sistem layanan administrasi akademik jurusan

2. Penyediaan fasilitas pendukung (perangkat keras) di tingkat jurusan

(21)

Pada tahun kedua dilaksanakan pengembangan panduan pemanfaatan sistem administrasi akademik berbasis teknologi ifirmasi di tingkat jurusan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Lokakarya penyusunan panduan administrasi akademik 2. Pengembangan panduan

3. Peningkatan penguasaan sistem layanan administrasi akademik berbasis teknologi informasi bagi pimpinan dan dosen di jurusan

Tahun Ketiga

Pada tahun ketiga dilaksanakan pembuatan data base akademik jurusan dengan kegiatan sebagai berikut.

1. Pengembangan instrumen data base akademik jurusan 2. Pengumpulan data base akademik jurusan

3. Penyusunan data base akademik jurusan

Sumber Daya yang Dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumberdaya

Dibutuhkan Estimasi Biaya & SumberPendanaan (Ribuan RP) Komponen Pembiayaan PHK Lainnya

Tahun Pertama 1. Pengembangan software

sistem layanan administrasi akademik jurusan

2. Penyediaan fasilitas pendukung (perangkat keras)

Pakar SIA Dosen

Sistem jaringan intranet

1. Lokakarya penyusunan panduan

2. Pengembangan panduan 3. Peningakatan penguasaan

sistem layanan akademik

2. Pengumpulan data base 3. Peningkatan penguasaan

sistem layanan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

(22)

Indikator Keberhasilan

Indikator Kinerja Awal Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3

Lama Studi 5,01 4,75 4,50 4,00

Penyelesaian Tugas Akhir 18,08 15,00 12,00 6,00

Keberlanjutan

Kegiatan peningkatan kualitas layanan akademik ini akan terus dilaksanakan setelah program ini berakhir dengan memanfaatkan sistem jaringan informasi administrasi akademik yang telah ada sehingga kualitas layanan akademik mahasiswa dan dosen terus meningkat.

Penanggungjawab Aktivitas

Drs. Hari Sunaryo, M.Si

3.2 PROGRAM PENINGKATAN RELEVANSI (RELEVANCE)

3.2.1 Peningkatan Kualitas Dosen Melalui Jalur Pendidikan Non-gelar (R.1)

Latar Belakang

Hasil Evaluasi Diri memperlihatkan bahwa gaji pertama yang diterima lulusan rendah (Rp 225.000,-), lama studi (5,01) . Hal ini menunjukkan bahwa kualitas lulusan rendah yang disebabkan oleh ketidakrelevanan bidang keilmuan dosen yang ditandai oleh 8 orang (57,14 %) dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia mengambil gelar magister (S2) pada jurusan non-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini menyebabkan kompetensi pembelajaran dosen kurang optimal, sehingga model pembelajaran yang dikembangkan kurang inovatif. Kondisi tersebut juga ditunjang oleh kemampuan berbahasa Inggris dosen yang rendah sehingga berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi lulusan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kompetensi dosen melalui jalur non-gelar sesuai dengan tuntutan tugasnya.

Rasional

Relevansi studi lanjut dosen sangat menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu dosen perlu meningkatkan kualitas keilmuan melalui jalur gelar maupun non gelar pada bidang bahasa, sastra, dan pengajarannya. Mengingat semua dosen telah menempuh S2 dan untuk menempuh S2 yang relevan diperlukan waktu yang lama maka pengembangan kompetensi dosen dilakukan melalui pendidikan non gelar.

Tujuan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dosen yang sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuninya. Dengan demikian, dosen diharapkan mampu berinovasi dalam proses pembelajaran sehingga kualitas lulusan dapat berkembang secara optimal.

Mekanisme dan Rancangan

(23)

2) Workshop tentang Perkembangan Sastra Indonesia Kontemporer dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan dosen tentang perkembangan sastra kontemporer

3) Peningkatan kemampuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan pendekatan kontekstual (CTL) dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan inovatif pembelajaran dosen.

4) Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris dosen untuk meningkatkan penguasaan literatur berbahasa asing melalui kursus singkat di KBA

Tahun Pertama

Pada tahun pertama dilaksanakan kegiatan workshop teori linguistik, sastra mutakhir dan kursus bahasa Inggris

Tahun Kedua

Pada tahun kedua dilaksanakan Peningkatan kemampuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan pendekatan kontekstual (CTL) dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan inovatif pembelajaran dosen dan kursus bahasa Inggris

Tahun Ketiga

Pada tahun ketiga dilaksanakan kursus bahasa Inggris bagi dosen.

Sumber Daya yang Dibutuhkan

Sub-aktivitas Jenis Sumberdaya Dibutuhkan

Estimasi Biaya & Sumber Pendanaan (Ribuan RP)

6. 3. Kursus bahasa Inggris

Nara Sumber

2. Kursus Bahasa Inggris

Nara Sumber

Workshop Pembelajaran Kontekstual

1.Kursus bahasa Inggris Dosen Literature

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1-2 3-4 5-6 7-8 9-1011-121-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 Sub

(24)

Sub Aktivitas 3

Sub Aktivitas 1

Sub Aktivitas 2

Sub Aktivitas 3

Sub Aktivitas 1

Indikator Keberhasilan

Indikator Kinerja Awal Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3

Lama Studi 5,01 4,75 4,50 4,00

Gaji pertama Rp 225.000,- Rp 300.000,- Rp 400.000,- Rp

500.000,-Penyelesaian Tugas Akhir 18,08 15,00 12,00 6,00

Keberlanjutan

Peningkatan kualitas dosen melalui pendidikan nongelar akan tetap dilakukan setelah berakhirnya program Hibah Kompetisi dengan dukungan dana dari universitas.

Penanggung Jawab Aktivitas

Dra. Ekarini Saraswati, M. Pd.

3.2.2 Peningkatkan Lifeskill Mahasiswa Melalui Pengembangan Laboratorium Pembelajaran (R.2)

Latar Belakang

Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa keterampilan mengajar mahasiswa masih tergolong rendah. Hal itu ditunjukkan oleh data nilai praktik pembelajaran mahasiswa yang belum mencapai kategori tinggi. Mahasiswa yang memperoleh nilai A hanya 32.79%, yang memperoleh nilai B 62,4%, dan nilai C 4,92%. Hal itu juga dapat dilihat dari nilai matakuliah Micro Teaching yang dicapai mahasiswa, yakni nilai A hanya 28,85%, nilai B 65,40%, dan nilai E 5,77%. Hal itu berdampak pada rendahnya ketrampilan lulusan sehingga gaji pertama yang diterima rendah (Rp 225.000,00). Salah satu penyebab rendahnya keterampilan mengajar (Life Skill ) mahasiswa adalah kurang lengkapnya fasilitas laboratorium yang tersedia, terutama berkaitan dengan perangkat lunak (Software), misalnya contoh model-model pembelajaran yang belum tersedia sehingga mahasiswa tidak dapat memperoleh gambaran konkret tentang model-model pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu upaya pengembangan laboratorium pembelajaran untuk mengembangkan life skill mahasiswa.

Rasional

(25)

diperlukan sebagai medium praktik pembelajaran mahasiswa sebelum mahasiswa praktik langsung di lapangan. Laboratorium dapat dimanfaatkan secara maksimal jika peralatan yang tersedia memadai, baik dari segi perangkat lunak maupun perangkat kerasnya..

Tujuan

Pengembangan laboratorium pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas praktik pembelajaran (micro teaching) sehingga ketrampilan mengajar mahasiswa dapat dikembangkan secara optimal. Secara rinci tujuan kegiatan ini sebagai berikut. 1) Membantu dosen mempermudah pembelajaran micro teaching

2) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajemen pembelajaran: mengembangkan bahan ajar, mengembangkan alat peraga, merancang dan melaksanakan pembelajaran secara inovatif.

3) Meningkatkan kognisi, afeksi, dan keterampilan mahasiswa dalam mengajar.

4) Mempermudah mahasiswa melakukan evaluasi diri dalam rangka feedback pembelajaran.

Mekanisme dan Rancangan

Kegiatan peningkatan lifeskill mahasiswa melalui pengembangan laboratorium pembelajaran dilaksanakan selama tiga tahun dengan aktivitas sebagai berikut

1) Peningkatan ketrampilan mengajar dosen berbasis multimedia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Peningkataan kemampuan manajemen pembelajaran dosen dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

3) Peningkatan efektifikas pemanfaatan laboratorium dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan mengajar mahasiswa

Tahun Pertama

Tahun pertama dilaksanakan kegiatan peningkatan ketrampilan mengajar dosen berbasis multimedia dengan tahapan sebagai berikut .

1. Meningkatkan kemampuan dosen dalam melaksanakan pembelajaran berbasis multimedia

2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia

Tahun Kedua

Pada tahun kedua dilaksanakan kegiatan peningkatan kemampuan manajemen pembelajaran melalui tahapan kegiatan sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan menejemen pembelajaran dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi praktik pembelajaran

2. Penyempurnaan panduan praktik pembelajaran Tahun Ketiga

Pada tahun ketiga kegiatan peningkatan efektivitas pemanfaatan laboratorium untuk meningkatan ketrampilan mengajar mahasiswa, melalui tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Peningkatan layanan laboratorium melalui fasilitas pembelajaran

2. Peningkatan pemanfaatan laboratorium pembelajaran

(26)

Subaktivitas Jenis SumberDaya yang Dibutuhkan

Estimasi Biaya dan

Sumber Pendanaan PembiayaanKomponen PHK Lainnya

Tahun Pertama

1. Meningkatkan kemampuan dosen dalam melaksanakan pembelajaran berbasis multimedia

2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia

1. Meningkatkan kemampuan menejemen pembelajaran dalam kaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi praktik pembelajaran 2. Penyempurnaan panduan praktik

pembelajaran

1. Peningkatan layanan laboratorium dan media pembelajaran

2. Peningkatan pemanfaatan laboratorium pembelajaran

Total 116.000 8700

 Jadwal Pelaksanaan

Rencana Aktifitas 3

tahun

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1-2 3-4 5-6 7-8 9-1011-121-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12

Indikator Kinerja Awal Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3

Nilai A PPL 32,79 40% 50% 65%

Nilai Matakuliah Microteaching

A 28,85 35 50 60

Gaji pertama Rp 225.00,00 Rp 300.000,00 Rp 400.000,00 Rp 500.000,00

Keberlanjutan

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pelaksanaan Program
Tabel 4 Jadwal Rencana Implementasi Program

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Panitia/Pokja ULP Kegiatan Perencanaan Penataan Sungai-Sungai Besar pada Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin akan melaksanakan Prakualifikasi untuk paket

Melalui Porter’s Five Forces M odel, Perusahaan memiliki gambaran detail untuk lingkungan industri bagi Kakkk, Ayam Geprek yang terdiri dari tingkat rivalitas di antara

Pokja Pekerjaan Pembangunan Jembatan Masuk dan Pintu Gerbang IPAL HKSN ULP pada PD PAL Kota Banjarmasin akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Dari hasil wawancara dengan tiga informan yang telah dilakukan oleh peneliti dimana informan tersebut meliputi pemilik perusahaan, kepala personalia dan karyawan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin akan melaksanakan Pelelangan Umum (Lelang Ulang) dengan pascakualifikasi untuk

[r]

Rancangan pemasaran ini ditujukan agar didalam cabang baru UD Andy Motor yang benar-benar baru dapat dikenal oleh masyarakat kota Jember khususnya wilayah kecamatan