• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010154 12.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010154 12."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

4

II.

TELAAH PUSTAKA

Candida berupa sel ragi yang berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong.

Fungi Candida memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang disebut sebagai

blastospora. Fungi ini membentuk hifa semu (pseudohypa) yang merupakan

rangkaian blastospora yang memanjang dan juga dapat bercabang-cabang. Candida

dapat tumbuh dengan variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik

pada pH antara 4,5 -6,5. Candida merupakan jamur yang bersifat oportunis, yaitu

dapat hidup sebagai saprofit atau saproba tanpa menimbulkan suatu kelainan apapun

tapi kemudian dapat berubah menjadi patogen dan menimbulkan penyakit

kandidiasis bila terdapat faktor-faktor predisposisi yang menimbulkan perubahan

pada lingkungan vagina (Brown dan Gow, 1999).

Candida dapat ditemukan dalam jumlah sedikit di vagina, mulut rahim dan

saluran pencernaan. BAL berfungsi mengubah glikogen menjadi asam laktat yang

berguna untuk mempertahankan pH vagina dalam suasana asam (pH 4 -5). Ketika

terjadi infeksi yang disebakan oleh C. albicans jumlah BAL semakin menurun dan

menjadikan vagina sebagai tempat yang sesuai bagi Candida untuk berkembangbiak.

Infeksi Candida dapat terjadi secara endogen maupun eksogen atau secara kontak

langsung. Infeksi endogen lebih sering terjadi karena sebelumnya memang Candida

sudah hidup sebagai saprofit pada tubuh manusia. Namun, pada keadaaan tertentu

dapat terjadi perubahan sifat fungi tersebut dari saprofit menjadi patogen (Darmani,

2003).

Penyakit vulvovaginal kandidiasis merupakan suatu infeksi oleh C. albicans

pada vagina. Infeksi ini sering ditemukan pada wanita usia produktif. Prevalensinya

meningkat pada kehamilan terutama pada trimester ketiga. Hal ini disebabkan

terjadinya peningkatan hormon estrogen pada wanita hamil dan menyebabkan

peningkatan eksposur glycoprotein complexes acting di mukosa vagina. Glikoprotein

inilah yang berfungsi sebagai reseptor perlekatan blastospora dari jamur C. albicans

sehingga memudahkan timbulnya infeksi. Imunitas lokal di vagina terutama

makrofag tidak sanggup menetralisir peningkatan jumlah ini (Rasyid, 2006).

Bakteri asam laktat (BAL) mempunyai karakteristik morfologi, fisiologi dan

metabolit tertentu. Deskripsi secara umum dari bakteri ini adalah termasuk dalam

bakteri Gram positif, tidak berspora, berbentuk bulat maupun batang, dan

menghasilkan asam laktat sebagai mayoritas produk akhir selama memfermentasi

(2)

5

karbohidrat (Ray, 2001). BAL terbagi menjadi delapan genus antara lain

Lactobacillus, Streptococcus, Lactococcus, Pediococcus, Enterococcus,

Leuconostoc, Bifidobacterium dan Corinobacterium. Berdasarkan tipe

fermentasinya, bakteri asam laktat terbagi menjadi heterofermentatif dan

homofermentatif. Kelompok homofermentatif menghasilkan asam laktat sebagai

produk utama dari fermentasi gula, sedangkan kelompok heterofermentatif

menghasilkan asam laktat dan senyawa lain yaitu CO2, etanol, asetaldehid, diasetil,

serta senyawa lainnya (lampiran 7 dan 8) (Jay, 2000).

Bakteri Asam Laktat (BAL) akan menghasilkan asam laktat yang memiliki

peranan dalam pertahanan melawan mikroba patogen dengan menghasilkan keadaan

asam pada daerah sekitar vagina. pH rendah yang dihasilkan pada epitel vagina ini

mencegah pertumbuhan bakteri patogen dan jamur yang berpotensi patogen.

Menurut Gil et al., (2010) pada wanita usia produktif, ekosistem vagina didominasi

oleh bakteri Lactobacillus spp. Mikroorganisme ini dapat mencegah kolonisasi

beberapa patogen pada saluran urogenital.

Jay (2000) menyatakan BAL memproduksi berbagai komponen bermassa

molekul rendah termasuk asam, alkohol, karbon dioksida, diasetil, hidrogen

peroksida (H2O2) dan metabolit lainnya. Banyak metabolit mempunyai spektrum

aktivitas yang luas melawan spesies lain. Darsanaki et al., (2012) menambahkan

BAL memproduksi berbagai komponen seperti asam organik, diasetil, hidrogen

peroksida. BAL merupakan flora normal yang menghasilkan antimikroba yang dapat

menghambat mikroba patogen. Media selektif untuk menumbuhkan BAL adalah

MRS (deMann Rogosa Sharpe). Lactobacillus memiliki peranan penting dalam

kesehatan vagina. Bakteri tersebut memproduksi asam laktat dan H2O2 yang dapat

menghambat pertumbuan E. coli dan G. vaginalis .

Kaur et al., (2012) melaporkan isolat BAL, khusunya dari genera

Lactobacillus ditemukan pada vagina wanita dan memiliki kemampuan dalam

menghambat mikroba patogen seperti Gardnerella vaginalis. Ayeni dan Adeniyi

(2013) melaporkan bahwa isolasi bakteri pada vagina wanita yang sedang mengalami

menstruasi ditemukan dua spesies yaitu Streptococcus equines dan Enterococcus

faecalis. Kedua bakteri tersebut memiliki kemampuan dalam menghambat mikroba

patogen seperti E. coli. Bakteri tersebut memproduksi bakteriosin, hidrogen

peroksida dan asam organik.

Referensi

Dokumen terkait

yang memiliki kemampuan unggul dalam menghambat pertumbuhan mikrob patogen tular tanah melalui uji in vitro terhadap beragam mikrob patogen tular tanah dan in planta terhadap

Pada tabel 4 menunjukkan kelompok umur pasien wanita dengan keluhan duh tubuh vagina yang didiagnosa dengan vaginosis bakterial, kandidosis vulvo- vaginalis dan trikomoniasis

Oleh karena itu perlu ditinjau sejauh mana kemampuan bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman keji beling dalam menghambat pertumbuhan beberapa mikroba patogen dan

yang umunya ditemukan pada uretra (pria) dan vagina

mikroorganisme patogen, 2). untuk mengontrol penyebaran mikroba, 3). untuk menghambat metabolisme mikroba sehingga mengurangi bau yang tidak mengenakkan, 4). untuk

yang memiliki kemampuan unggul dalam menghambat pertumbuhan mikrob patogen tular tanah melalui uji in vitro terhadap beragam mikrob patogen tular tanah dan in planta

Pada tabel 4 menunjukkan kelompok umur pasien wanita dengan keluhan duh tubuh vagina yang didiagnosa dengan vaginosis bakterial, kandidosis vulvo- vaginalis dan trikomoniasis

Antibiosis merupakan mekanisme yang digunakan oleh mikroba antagonis dalam menghambat pertumbuhan patogen dengan cara mengeluarkan antibiotika atau senyawa beracun yang