• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 SOP Lartas Ekspor PDE Madya Pabean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3 SOP Lartas Ekspor PDE Madya Pabean"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 0003/SOP-BC/KPP MP/2008 Tanggal : 20 Oktober 2008

Revisi : - Tanggal :

-KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KPPBC TIPE MADYA PABEAN

STANDAR PROSEDUR OPERASI

PENGAWASAN LARANGAN DAN / ATAU PEMBATASAN

(ANALYZINGPOINT) EKSPOR SECARA ELEKTRONIK

DENGAN MEDIA PDE

PADA KPPBC TIPE MADYA PABEAN

DASAR HUKUM :

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.04/2007 tentang Pengawasan Terhadap Impor atau Ekspor Barang Larangan dan/atau Pembatasan.

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor.

4. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-151/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor.

DESKRIPSI :

1. Analyzing Point Ekspor adalah kegiatan pengawasan pemenuhan ketentuan larangan dan/atau pembatasan ekspor dan/atau pemenuhan kewajiban pembayaran Pungutan Ekspor atas barang-barang yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean.

2. Barang larangan dan/atau pembatasan adalah barang yang dilarang dan/atau dibatasi pemasukan atau pengeluarannya ke dalam dan dari daerah pabean berdasar peraturan larangan dan / atau pembatasan yang dikeluarkan oleh instansi tertentu.

3. SOP pengawasan analyzing point Ekspor dimulai saat PIB diajukan secara elektronik melalui SAP Ekspor, proses pengiriman respon pemberitahuan permintaan ijin dari instansi terkait, proses validasi ijin dalam hal terkena ketentuan pembatasan ekspor, serta proses pemberian keputusan atas pemberitahuan pabean berupa:

a. Persyaratan perijinan telah dipenuhi; atau b. Pungutan Ekspor telah dilunasi; atau

c. Barang dimaksud bukan barang larangan/pembatasan; atau d. Barang dimaksud tidak terkena Pungutan Ekspor;atau

e. Persyaratan perijinan dan/atau pelunasan Pungutan Ekspor tidak tidak dipenuhi.

4. Unit Pelaksana SOP ini adalah Seksi Penindakan dan Penyidikan (pegawai pelaksana analyzing point) pada KPPBC Tipe Madya Pabean.

PERSYARATAN :

1. Eksportir wajib menyerahkan asli dokumen perijinan atas barang yang dibatasi ekspornya sebagaimana diberitahukan dalam PEB.

2. Dalam hal barang yang diekspor terkena Pungutan Ekspor, Eksportir wajib menyampaikan asli dokumen Surat Tanda Bukti Setor (STBS) kepada petugas Analyzing Point untuk divalidasi.

3. Barang yang diberitahukan dalam PEB bukan barang yang dilarang untuk diekspor berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BIAYA :

Tidak dipungut biaya.

NORMA WAKTU :

Dalam hal perijinan impor dan/atau tanda bukti pelunasan pungutan ekspor telah disampaikan secara lengkap dan benar, kegiatan Analyzing Point dilaksanakan dalam waktu paling lama 15 (lima belas) menit untuk satu PEB untuk kemudian diteruskan proses penerbitan penjalurannya oleh SAP Ekspor.

Mengetahui :

Sekretaris Direktorat Jenderal,

Referensi

Dokumen terkait

Emiten atau Perusahaan Pub lik wajib meng awasi sec ara terus menerus jumlah saham yang b ered ar serta mutasi p emilikan saham atau waran termasuk tamb ahan saham d ari ad anya

Berdasarkan Dokumen Pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi SDN 083/VIII Rimbo Mulyo Bab III Huruf F, Point 31 tentang Pengumuman Pemenang (Panitia mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201601 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos sel anjutnya.. PT dapat m engusulkan dosen

Peserta diharapkan membawa semua Dokumen Kualifikasi Asli dan Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya Asli yang telah di Upload pada sistem SPSE pada paket

There are two main ways brain injury can occur, insidious onset (tumors, neurological diseases, and substance and alcohol abuse) or outside onset (infection, lack of oxygen, trauma,

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal

[r]

The Green Climate Fund (GCF) provides an important opportunity to maximise engagement of Bangladeshi private sector by overcoming existing barriers to climate action and